Pedoman Implementasi Imunisasi PDF
Pedoman Implementasi Imunisasi PDF
Republik Indonesia
PEDOMAN
IMPLEMENTASI
Bahan Ajar Materi Imunisasi dan
Kesehatan Ibu dan Anak
PEDOMAN IMPLEMENTASI BAHAN AJAR MATERI IMUNISASI
Kata Pengantar
DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
©2015 oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Hak cipta dan hak penerbitan yang dilindungi Undang-undang ada pada Pusdiklatnakes
Kementerian Kesehatan RI. Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi buku dengan
P uji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Pedoman Implementasi Bahan Ajar Materi
Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) ini.
cara apa pun tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Buku Pedoman Implementasi Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan GAVI yang dilaksanakan
Pengarah : 1. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Pusdiklatnakes, yaitu “Penguatan Implementasi Materi Kajian Imunisasi dan KIA Pada
2. Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Program Pengajaran Institusi D3 Kebidanan” sesuai dengan Objective 3 Reprogramming
Plan GAVI HSS : Improve immunization staff competency through strengthening
Penanggung Jawab : Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan implementation of MCH-Immunization material for midwife institution.
Kegiatan dimulai dengan pertemuan pada tahun 2012 dengan koordinasi dan
Kontributor : Adriana Egam, Anik Kurniawati, Budi Astyandini, Darti Rumiatun, Endang
konsolidasi dengan pemangku kepentingan terkait Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan
Nurrochmi, Fia Sofiati, Fuadah Ashri N., Hanik Machfudloh, Heni Sumas-
Anak. Pada tahun 2013 telah dilakukan Kajian Materi Imunisasi dan KIA pada Program
tri, Herawati Mansur, Heriza Syam, Ignasensia D. Mirong, Ilah Sursilah,
Ira Titisari, Jamhariyah, Jamilah, Jenny Kartika, Jundra Darwanty,
Pengajaran terhadap Institusi Diploma III Kebidanan yang merupakan kerjasama Badan
Meran Dewina, Mugiati, Nurjaya, Rosni Lubis, Seni Rahayu Sunarya,
PPSDM Kesehatan dan Badan Litbang Kesehatan di beberapa daerah yang menjadi
Septi Widiyantiu, Siana Dondi, Siti Rahmadani, Sri Banun Titi Iztiqomah, lokus kegiatan GAVI HSS. Tahun 2014 dilakukan kegiatan intervensi terhadap institusi
Sri Wahyuni, Sudiyati, Sukesi, Umalihayati, Wiwin Mintarsih pendidikan kebidanan. Salah satu luaran kegiatan GAVI pada tahun 2014 ini adalah
berupa 2 (dua) buku ajar yaitu Buku Ajar Imunisasi dan Buku Ajar Kesehatan Ibu dan
Editor : Dra. Oos Fatimah Royati, M.Kes. Anak (KIA).
Yuyun Widyaningsih, S.Kp., MKM Dengan disusun dan diterbitkannya Pedoman Implementasi ini, diharapkan
kedua buku ajar yang sudah dihasilkan tersebut dapat diintegrasikan dalam kurikulum
Desain Layout : Bambang Trim kebidanan yang sudah ada dan dijadikan acuan bagi mahasiswa dan dosen dalam
Deden Sopandy melaksanakan pengajaran mata kuliah yang sesuai dengan materi – materi dalam buku
ini di institusi pendidikan tenaga kesehatan. Dengan menerapkan buku ini diharapkan
lulusan yang dihasilkan akan memiliki ketrampilan dalam pelayanan KIA yang memadai
Cetakan I, September 2015
dan berkualitas sehingga pada akhirnya tujuan MDGs dan Post MDGs dapat tercapai
ISBN 978-602-235- -
yaitu penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Kami menyampaikan penghargaan serta terima kasih yang tulus kepada tim
Jln. Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan – 12120 penyusun yang telah mencurahkan seluruh ide dan kreativitasnya sehingga Pedoman
Telepon (021) 726 0401; Faksimile (021) 736 8950 Implementasi ini dapat terwujud. Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak
Email: subdiklatnakes@yahoo.com yang telah berkontribusi dan mendampingi kami dalam penyusunan buku ajar KIA,
Website: www.pusdiknakes.or.id khususnya Project GAVI HSS yang telah mendukung baik materil maupun imateril.
Kami menyadari bahwa buku pedoman ini jauh dari kata sempurna, seperti “pepatah Daftar Isi
tak ada gading yang tak retak”, masukan dan saran diperlukan demi penyempurnaan
pedoman ini di masa yang akan datang.
KATA PENGANTAR iii
Jakarta, September 2015
BAB I PENDAHULUAN 1
Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan, A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Dasar Hukum 3
dr. Kirana Pritasari, MQIH D. Daftar Singkatan 3
NIP 196404081990032001 E. Sistematika Penulisan 3
BAB IV PENUTUP 21
LAMPIRAN 23
iv
BAB I
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
S eperti diketahui bahwa saat ini angka kematian ibu melahirkan di Indonesia
merupakan yang tertinggi di ASEAN yaitu 359 per100.000 Kelahiran hidup (SDKI,
2012). Itu berarti setiap tahunnya di Indonesia ada lebih dari 15.437 anak piatu yang
terlahir tanpa pernah merasakan air susu ibu serta kasih sayang ibu kandungnya yang
merupakan gerbang emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Angka tersebut
menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi permasalahan kesehatan yang serius.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator
utama derajat kesehatan masyarakat. Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 menunjukkan AKI 359 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 35
per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, AKI
dan AKB memang telah turun. Selain itu, didapatkan data: 1. Persentase ibu hamil yang
memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan meningkat dari 92% (2002) menjadi 96%
(2012); 2. Persentase ibu yang bersalin dengan bantuan tenaga kesehatan meningkat dari
66% (2002) menjadi 83% (2012); dan 3. Persentase ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan
meningkat dari 40% (2002) menjadi 63% (2012). Namun, data ini belum menunjukkan
hasil yang signifikan bila dibandingkan salah satu target Millennium development goals
(MDGs) yang lalu yaitu untuk menurunkan AKI sampai 102 per 100.000 kelahiran hidup
dan AKB 34 per 1.000 kelahiran pada tahun 2015.
Bagaimana dengan AKB? Berdasarkan SDKI tahun 2012 AKB mengalami
penurunan menjadi 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Namun angka ini masih
perlu mendapatkan perhatian untuk mencapai target AKB sesuai dengan MDGs pada
tahun 2015. Masih banyak faktor penyebab kematian bayi yang perlu menjadi fokus
pelayanan bayi baru lahir diantaranya kelahiran prematur, infeksi berat dan komplikasi
vi
PEDOMAN IMPLEMENTASI Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak PENDAHULUAN
selama kelahiran. Ketiga faktor ini hanya bisa dideteksi sedini mungkin jika dilakukan 2. Tujuan Khusus
pemantauan selama kehamilan ibu dan kelahiran bayi. a. Dipahami dan diimplementasikannya materi ajar Imunisasi dan KIA.
Memang telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah terkait dengan b. Tersedianya referensi yang terkini (up to date) terkait Imunisasi dan KIA baik bagi
akselerasi penurunan AKI dan AKB. Namun demikian tetap diperlukan upaya akselerasi dosen dan peserta didik.
pencapaian target Kesehatan Ibu dan Anak. Faktor penting di dalam hal tersebut adalah
c. Tersedianya dosen yang memiliki kompetensi dan memiliki waktu.
kesiapan dan kompetensi sumber daya manusia, khususnya bidan sebagai ujung tombak
pelaksana kegiatan kesehatan ibu dan anak, dan juga kegiatan pembinaan dan perbaikan d. Tersedianya sarana dan prasarana dan peralatan yang mendukung proses belajar
gizi baik di tingkat individu maupun keluarga. Peningkatan kompetensi sumber daya mengajar sesuai standar.
manusia kesehatan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan,
khususnya dalam hal ini adalah tenaga kesehatan bidan. C. DASAR HUKUM
Tujuan utama pendidikan tenaga kesehatan adalah menyediakan tenaga kesehatan 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
yang terampil dan bermutu atau profesional dalam bidangnya. Pelayanan kesehatan yang 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
berkualitas perlu didukung oleh sumber daya manusia yang profesional. Tenaga kesehatan 3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
sebagai perencana, penggerak sekaligus pelaksana diharapkan memiliki kemampuan
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi
yang memadai agar masyarakat dapat terlayani dengan baik sesuai dengan harapan
masyarakat. Terkait dengan akselerasi pencapaian tersebut di atas, diharapkan bidan yang
dihasilkan dari pendidikan tenaga kesehatan mempunyai kompetensi yang memadai
D. DAFTAR SINGKATAN
untuk mencapai tujuan tujuan, khususnya materi terkait imunisasi dan KIA. Untuk Badan PPSDMK Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
2 3
mendapatkan lulusan pendidikan bidan yang kompeten dan bermutu baik, maka tenaga Manusia Kesehatan
pendidik dan kependidikan institusi pendidikan tenaga kesehatan perlu mendapatkan Poltekkes Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
peningkatan kemampuan dalam menyampaikan materi, dalam hal ini materi imunisasi Pusdiklatnakes Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
dan KIA. Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, Kementerian Kesehatan dalam hal ini KIA Kesehatan Ibu dan Anak
Pusdiklatnakes, memandang penting untuk mengimplementasikan materi Imunisasi
AKI Angka Kematian Ibu
dan kesehatan ibu dan anak (KIA) pada pendidikan D-III Kebidanan.
AKB Angka Kematian Balita
B. TUJUAN MDG’s Millenium Development Goals
RPS Rencana Pembelajaran Semester
1. Tujuan Umum
Dengan adanya pedoman penerapan buku ajar ini diharapkan dapat dicapai suatu E. SISTEMATIKA PENULISAN
kesamaan pemahaman dalam menerapkan buku ajar Imunisasi dan KIA dalam proses
Pedoman Impementasi Buku Ajar Imunisasi dan KIA ini disusun dengan sistematika
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkannya kompetensi peserta didik terkait materi
sebagai berikut:
Imunisasi dan KIA melalui implementasi kurikulum Imunisasi dan KIA sesuai standar.
PEDOMAN IMPLEMENTASI Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak
D
Bab III Penilaian Pembelajaran yang meliputi penilaian mata ajar dan penilaian
alam penyelenggaraan pembelajaran berbasis kompetensi diperlukan perangkat
pencapaian kompetensi
administrasi kurikulum, strategi dan metode pembelajaran dan monitoring serta
Bab IV Penutup pelaporan pembelajaran.
NAMA MATA KULIAH MATERI BAHAN AJAR NAMA MATA KULIAH MATERI BAHAN AJAR
• Pelayanan Kesehatan pada Neonatus dan Asuhan persalinan dan BBL • Imunisasi Hb0
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) • Lima Benang Merah dalam Asuhan Persalinan
• Asuhan Dasar Bayi Muda Normal
• Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) • Penatalaksanaan Asuhan Persalinan Normal
• Kebutuhan Nutrisi pada Balita dan Anak Pra • Manajemen Asfiksia
Sekolah • Manajemen BBLR dengan Perawatan Metode
• Deteksi dini Pertumbuhan dan Perkembangan Kanguru
pada Balita dan Anak Pra Sekolah • Penanganan Komplikasi Pasca Salin
• Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan pada • Kelainan Kongenital
Balita dan Anak Pra Sekolah
• Konseling Pascasalin
• Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik
Integratif (PAUD-HI) Asuhan Kebidanan Nifas dan • Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Masa
Menyusui Nifas
Asuhan Kehamilan • Imunisasi TT
• Pencegahan Infeksi pada Ibu Nifas dan Neonatus
• Adaptasi Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada
• Kebutuhan Gizi dan Perawatan Ibu dalam masa
Kehamilan
Nifas
• Kebutuhan Gizi, Perawatan dan Pencegahan
• Pelayanan Kesehatan pada Ibu Nifas (Kf 1-3)
Infeksi pada Wanita Hamil
• Deteksi Dini Penyulit pada Masa Nifas dan
• Pelayanan Antenatal Terpadu
Penangannya
• Buku KIA dan P4 K
• Kontrasepsi pasca persalinan
• Kelas Ibu Hamil
• Kebutuhan Gizi Bayi dan Balita
12 • Rumah Tunggu 13
Asuhan Kebidanan Komunitas • Sasaran dan Cakupan Pelayanan Program KIA
• Kemitraan Bidan dan Dukun
• Penggunaan dan Fasilitasi Buku KIA
• Rujukan
• Pengisian Kohort
• PONED dan PONEK
• Penerapan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Kesehatan Reproduksi dan KB • Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak KIA
• Pelayanan Keluarga Berencana • Surveilans Kesehatan ibu dan Anak
• Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Sekolah dan • Kemitraan Bidan dan Dukun
Remaja
• Kesehatan Reproduksi Remaja dan WUS
• Kesehatan reproduksi pada Lanjut Usia
• Masalah Kesehatan Reproduksi Lainnya
• Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV-AIDS.
C. STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
• Program Kesehatan Peduli Remaja
• Imunisasi pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. Strategi Pembelajaran
• Pelayanan pra Konsepsi Mengacu pada Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan
• Pelayanan Keluarga Berencana tinggi pasal 10 menguraikan stadar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal
• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian
• Menghindari perilaku Berisiko
pembelajaran lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, holistik, integratif, saintifik, konstekstual, tematik, efektif, kolaboratif
dan berpusat pada mahasiswa.
PEDOMAN IMPLEMENTASI Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran teori adalah kegiatan proses pembelajaran dikelas dengan dimengerti dengan jelas oleh peserta didik. Ceramah biasanya dilakukan di dalam kelas
menggunakan berbagai macam metode. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam dengan kapasitas lebih dari 20 peserta didik.
besaran Satuan Kredit Semester (SKS) dimana setiap mata kuliah paling sedikit memiliki Demonstrasi merupakan satu metode yang mempersyaratkan adanya suatu keahlian
bobot 1 sks, dengan penjabaran sebagai berikut: untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti
a. 1 SKS pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi, dan tutorial mencakup 50 menit kegiatan yang sesungguhnya. Keahlian dalam mendemonstrasikan tindakan atau kegiatan
tatap muka, 50 menit penugasan terstruktur, dan 60 menit belajar mandiri perminggu harus dimiliki oleh pengajar ataupun seorang instruktur. Selanjutnya kepada peserta
persemester. didik diberikan kesempatan untuk melakukan latihan keterampilan dengan dibawah
b. 1 SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembekajaran lain yang bimbingan yang disebut re-demonstrasi. Demonstrasi dilaksanakan dalam kelompok
sejenis mencakup 100 menit tatap muka, 60 belajar mandiri perminggu persemester yang memungkinkan ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan setting yang ada.
c. 1 SKS pada bentuk pembelajaran praktik lapangan atau bentuk pembelajaran lain Sedangkan untuk re-demonstrasi dilaksanakan secara individual atau kelompok kecil
160 menit perminggu persemester. dengan jumlah peserta 5 - 8 orang. Kegiatan ini berlangsung tidak lebih dari 60 menit.
Penampilan Kerja berbentuk pelaksanaan praktik oleh peserta didik dibawah
2. Metode Pembelajaran supervisi dari dekat dengan dosen. Praktik tersebut dilaksanakan atas dasar penjelasan
Pembelajaran sebagai suatu sistem instruksional merupakan interaksi antara peserta didik atau demonstrasi yang telah diterima atau diamati peserta didik. Penampilan kerja
dengan komponen yang lainnya. Dosen sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran dilaksanakan oleh setiap peserta didik dengan pengawasan dari seorang dosen.
hendaknya memikirkan dan mengupayakan terjadinya interaksi tersebut secara optimal Diskusi merupakan bentuk interaksi antara peserta didik dengan dosen ataupun
sehingga proses pembelajaran akan berjalan secara efektif. Upaya yang dilakukan dosen dengan sesama peserta didik lainnya, untuk menganalisa, menggali atau memperdebatkan
dalam melaksanakan pembelajaran ini disebut strategi belajar mengajar. topik atau permasalahan tertentu. Diskusi dapat dilaksanakan dalam kelas dengan jumlah
14 15
Metode pembelajaran memiliki peranan untuk mengembangkan kemampuan dan peserta 40 orang atau dapat pula dalam kelompok kecil dengan jumlah peserta 5 – 8
membentuk watak peserta didik serta bertujuan untuk mengembangkan potensinya, orang. Diskusi ini difasilitasi oleh dosen dan berlangsung tidak lebih dari 45 menit.
sehingga dapat bersikap sebagaimana yang diharapkan. Studi Mandiri merupakan metode berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau
Berbagai metode pembelajaran yang dapat dipilih antara lain metode ceramah, penelitian oleh peserta didik, tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Metode ini dapat
demonstrasi, penampilan kerja, diskusi, studi mandiri, kegiatan instruksional dilakukan dengan cara menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan, daftar bacaan
terprogram, simulasi, praktikum, studi kasus, tutorial, SmallGroup Discussion(SGD), yang dapat digunakan, serta mempersiapkan evaluasi untuk menilai keberhasilan peserta
Role Play, Discovery Learning dan Computer Assisted Learning (CAL). didik.
Tutorial merupakan metode pilihan dalam penerapan kurikulum berbasis kompetensi Kegiatan Instruksional Terprogram menggunakan bahan instruksional yang
yang menekankan pada pemberian bimbingan dan bantuan belajar oleh dosen atau sesama disiapkan secara khusus. Isi pelajaran diuraikan dalam tahapan yang harus diikuti dengan
peserta didik sehingga dapat saling memberi stimulus dan meningkatkan intensitas cermat dan dilengkapi dengan mekanisme umpan balik yang segera dapat diketahui oleh
belajar. Penerapan model ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan materi melalui peserta didik apabila melakukan kesalahan. Peserta didik mendapat kebebasan untuk
bimbingan belajar yang mampu menciptakan situasi belajar yang kondusif. Kelompok belajar menurut kecepatan masing-masing.
tutorial berkisar 3 – 15 orang. Jumlah anggota dapat disesuaikan dengan materi tutorial. Simulasi merupakan metode yang menampilkan simbol simbol atau peralatan yang
Kegiatan ini berlangsung tidak lebih dari 45 - 90 menit. menggantikan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya. Terdapat beberapa bentuk
Ceramah merupakan metode yang paling sering digunakan dalam proses simulasi : ’peer teaching’, bermain peran (role play) dan sandiwara (game). Peer teaching
pembelajaran.Ceramah pada umumnya berbentuk penjelasan dosen kepada peserta yaitu latihan mengajar dengan menggunakan teman sendiri sebagai peserta didik.
didik dan biasanya diikuti tanya jawab tentang materi pembelajaran yang belum dapat Bermain peran adalah latihan yang dilakukan dengan menyederhanakan peristiwa yang
PEDOMAN IMPLEMENTASI Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak Pelaksanaan Pembelajaran
sesungguhnya kedalam ruang kuliah. Sedangkan sandiwara dilakukan dengan sesuatu Observasi Lapangan dan Kunjungan lapangan, merupakan tehnik dan strategi
aturan bermain tertentu, dimana setiap pemain berkompetisi untuk meraih angka yang pembelajaran klinik yang pada prinsipnya menekankan pada aspek pengamatan
tertinggi klien atau keluarga sebagai bahan diskusi dan evaluasi pencapaian target atau tujuan
Praktikum berbentuk kegiatan yang dirancang agar peserta didik berpraktik dengan pembelajaran.
mempergunakan peralatan ataupun instrumen tertentu dengan langkah-langkah tertentu Konferensi, dapat dibagi menjadi dua yaitu Metode “Nursing Care Conference”
pula dalam suatu laboratorium untuk melatih keterampilan atau mencapai kesimpulan. dan Metode “Team Teaching Conference”, yang pada prinsipnya merupakan metode
Studi Kasus berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian atau situasi tertentu, pembelajaran kebidanan klinik yang mengutamakan pada tehnik Konferensi. Metode
kemudian peserta didik ditugaskan mencari alternatif pemecahannya. Metode ini konferensi ini merupakan kelompok diskusi tentang aspek praktik klinik. Konferensi
digunakan untuk mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan mendapatkan klinik membantu penyelesaian masalah belajar yang menekankan pada analisa kritis
persepsi baru dari suatu konsep dan masalah. terhadap masalah dan menggali alternatif dan pendekatan yang kreatif.
Small Group Discussion(SGD) adalah merupakan salah satu pembelajaran student Dalam pelaksanaannya, metode ini dapat dilakukan dalam bentuk pre-conference dan
center berupa diskusi kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai 10 mahasiswa untuk post-conference. Pre-conference merupakan kegiatan diskusi yang dilaksanakan sebelum
mendiskusikan bahan yang diberikan oleh dosen atau bahan yang diperoleh sendiri oleh kegiatan pembelajaran klinik dan laboratorium dimulai yang meliputi pengenalan
anggota kelompok tersebut masalah dan membuat rencana serta hasil evaluasi pembelajaran praktik. Post-conference
Discovery Learningadalah methode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan merupakan kegiatan diskusi yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran praktik yang
informasi yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh meliputi kegiatan diskusi tentang tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran,
mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri. kendala yang dihadapi, cara mengatasi masalah, membandingkan masalah dan bertukar
pengalaman di dalam kelompok. Waktu kegiatan tidak lebih dari 60 menit.
16 Role Play adalah methode belajar yang dalam pelaksanaannya peserta didik mendapat 17
tugas dari dosen untuk mendramatisasikan suatu situasi sosial yang mmengandug suatu 3. Aplikasi Metode dan Strategi
problem agar peserta didik dapat memecahkan masalah yang muncul dari siuasi sosial Mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Diploma III Kebidanan
tertentu Tahun 2011, dinyatakan bahwa dosen perlu mengembangkan berbagai strategi dan
Computer Assisted Learning (CAL) berbentuk suatu seri kegiatan belajar yang metode dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan di klinik atau
sangat terstruktur dengan menggunakan bantuan komputer. Isi pelajaran umumnya lapangan.
dimunculkan oleh komputer dalam bentuk masalah. Peserta didik diminta memberikan
jawaban atau pemecahan masalah melalui komputer dan seketika itu juga jawaban serta
a. Pembelajaran di Kelas
umpan balik terhadapnya diberikan pula oleh program komputer tersebut. Pembelajaran di kelas dapat menggunakan berbagai metode seperti ceramah, diskusi,
seminar, tutorial dan penugasan. Kegiatan pembelajaran di kelas lebih menekankan pada
Ronde Kebidanan ini terdiri atas observasi dan sering disertai wawancara dengan
metoda pembelajaran aktif: brain storming, tutorial sehingga metoda ceramah bukan
klien atau beberapa klien yang diikuti oleh kelompok. Melalui kunjungan langsung ke
merupakan metode yang utama.
klien, peserta didik mampu mengobservasi kondisi klien, menilai asuhan yang diberikan
dan mengumpulkan informasi. Pada saat ronde sering diikuti dengan demonstrasi Perhitungan waktu pembelajaran di kelas ditentukan oleh beban kredit mata kuliah
tindakan kebidanan tertentu atau mengobservasi hasil intervensi bersama-sama dengan dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran, materi dan metode pembelajaran.
tim kesehatan. Sebelum melakukan ronde kebidanan, instruktur harus memperoleh b. Pembelajaran Praktik Laboratorium
izin dari klien untuk melakukan ronde kebidanan karena ronde kebidanan sering kali
Pembelajaran praktik laboratorium adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
menyebabkan privacy terganggu. Jumlah anggota kelompok untuk ronde kebidanan
di laboratorium baik yang berada di kampus maupun diluar kampus (klinik maupun
berkisar 3 – 5 orang dengan waktu kegiatan tidak lebih dari 15 – 30 menit.
lapangan) yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman nyata, menguji
PEDOMAN IMPLEMENTASI Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak
coba pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sebelumnya dengan cara demonstrasi
atau simulasi. BAB III
Proses pembelajaran di laboratorium dilaksanakan secara terstruktur maupun
mandiri dengan pendekatan individual maupun kelompok. Metode yang dapat digunakan Evaluasi Pembelajaran
dalam pembelajaran praktik laboratorium antara lain demonstrasi, simulasi, role play,
diskusi dan tutorial.
Satu SKS praktik laboratorium identik dengan 2 x 60 menit per minggu dengan rasio
dosen dan peserta didik 1 : 5.
A. Pengertian
c. Pembelajaran Praktik Klinik atau lapangan
Pembelajaran praktik klinik/lapangan adalah kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan
U ntuk mencapai kompetensi yang diharapkan maka perlu dilakukan evaluasi
pembelajaran secara terus menerus melalui penilaian. Penilaian merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
di wahana praktik seperti Rumah Sakit, Klinik, Rumah Bersalin, Puskesmas dan peserta didik. Pada hakekatnya, penilaian terdiri atas tiga aktivitas penting yaitu:
masyarakat. Tujuan Praktik Klinik/Lapangan adalah memberi kesempatan belajar
1. Mengumpulkan bukti. Kegiatan ini dilakukan melalui tes atau ujian dengan
pada peserta didik untuk mengalami dan mempraktikkan serta mencoba secara nyata
menggunakan seperangkat soal atau bahan test.
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada setiap tahap pendidikan disertai
sikap profesional sesuai dengan profesinya. Metode pembelajaran menggunakan yang 2. Membandingkan hasil dengan standard atau patokan yang telah disepakati.
dapat digunakan pada pembelajaran klinik atau lapangan antara lain bed-side teaching, 3. Memutuskan hasil penilaian. Hasil penilaian didasarkan pada kesesuaian hasil yang
demonstrasi, konferensi , tutorial dan ronde kebidanan dengan menggunakan model ditunjukkan peserta didik dengan standard yang ada. Hasil penilaian dinyatakan
18
preceptorship. dalam bentuk angka atau lambang, lulus atau tidak lulus, kompeten atau tidak
Satu SKS praktik klinik/lapangan identik dengan 4 x 60 menit per minggu dengan kompeten
rasio pembimbing dan peserta didik 1 : 5. Penilaian pembelajaran adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
sebagai hasil proses belajar yang telah dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dan
D. MONITORING DAN PELAPORAN PEMBELAJARAN menggambarkan kemampuan dan kompetensi yang diperoleh peserta didik.
Laporan penyelenggaraan implementasi bahan ajar imunisasi dan KIA dibuat pada akhir
B. Ruang Lingkup Penilaian Pembelajaran
semester dan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Laporan penyelenggaraan penyelenggaraan implementasi bahan 1. Pengertian
ajar imunisasi dan KIA mencakup:
Penilaian hasil belajar adalah proses pengumpulan, penganalisaan, dan penginterpretasian
1. Proses perkuliahan di kelas & laboratorium informasi secara sistematik terhadap hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan
2. Proses pembelajaran di lahan praktik kemajuan belajarnya. Penilaian hasil belajar meliputi aspek pengetahuan, sikap dan
3. Pelaksanaan evaluasi belajar ketrampilan dan masing-masing aspek diberi bobot sesuai dengan karakteristiknya.
4. Hasil evaluasi peserta didik
2. Tujuan penilaian
5. Hasil evaluasi program
a. Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam penguasaan materi
6. Masalah yang ditemukan serta cara pemecahannya
b. Untuk memperoleh gambaran tentang proses belajar mengajar dan hambatan
7. Rekomendasi penyelenggaraan dalam pencapaian penguasaan materi
PEDOMAN IMPLEMENTASI Bahan Ajar Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Jenis penilaian
Penilaian mata kuliah dapat dibagi berdasarkan waktu pelaksanaanseperti : P edoman Implementasi Buku Ajar Imunisasi dan KIA ini merupakan acuan bagi
penyelenggara pendidikan D III Kebidanan termasuk Dosen dan pembimbing
praktik dalam melaksanakan pembelajaran yang terkait dengan materi imunisasi dan
a. Ujian Tengah Semester (UTS). Dilaksanakan pada pertengahan semester mencakup
penilaian terhadap penguasaan materi pembelajaran awal semester sampai KIA.
pelaksanaan ujian atau sampai materi yang ditentukan. Dengan adanya pedoman ini diharapkan adanya kesamaan pemahaman dalam
b. Ujian Akhir Semester (UAS). Dilaksanakan pada akhir semester mencakup penilaian penerapan materi imunisasi dan KIA dan mampu meningkatkan mutu pembelajaran
terhadap penguasaan materi secara keseluruhan. sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Pedoman ini masih bersifat umum, sehingga dalam pelaksanaannya Institusi
5. Cara Penilaian Pendidikan perlu mengembangkan dalam bentuk yang lebih operasional.
20
Penilaian diberikan terhadap penguasaan materi oleh peserta didik yang mencakup
penguasaan kognitif, afektif dan psikomotorik dengan menggunakan pendekatan
Penilaian Acuan Patokan (PAP). Penilaian menggunakan nilai angka mutu 0,00 – 4,00
atau dengan lambang mutu A, B, C, D, E. Nilai mutu merupakan konversi dari angka-
angka sebagai berikut :
N0. NILAI ABSOLUT ANGKA MUTU HURUF MUTU
1 79 – 100 3,51 – 4,00 A
2 68 – 78 2,76 – 3,50 B
3 57 – 67 2,00 – 2,75 C
4 41 – 56 1,00 – 1,99 D
5 0 – 40 0,00 – 0,99 E
22 Lampiran
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Nama Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra Sekolah
Kode Mata Kuliah : Bd.5.304
Jumlah SKS : 5 SKS( T : 3, P : 2)
Semester : III (tiga)
Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian
Program Studi/Jurusan : Program Studi D-III Kebidanan, Jurusan Kebidanan
Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Wajib Program Studi
24
a. Perubahan fisiologis
Ketepatan dalam
berdasarkan karaktarestik
penggunaan
Biologis 1%
referensi
b. Perubahan fisiologis
berdasarkan karaktarestik
Perilaku
3. Adaptasi bayi baru lahir
terhadap kehidupan di luar
uterus :
a. Reactivitas 1
b. Tidur tidak berespon
c. Reactivitas 2
1. Mampu mempraktekan Konsep dasar asuhan neonatus, CTJ 3 x 50 menit Ketepatan dalam
pencegahan infeksi bayi, balita dan anak pra sekolah: Demonstrasi mendemonstrasikan
2. Mampu melaksanakan rawat 1. Pengkajian pada neonatus, bayi,
Studi Mandiri Ketepatan dalam
gabung balita dan anak prasekolah mengklasifikasi
3. Mampu menjelaskan 1%
2. Pencegahan infeksi
Anticipatory Guidance 3. Rawat Gabung
4. Mampu mengklasifikasi jenis 4. Anticipatory Guidance
bermain berdasarkan usia
5. Konsep Bermain
26
a. Tes Daya Dengar
b. Tes Daya Lihat/Tes
Kesehatan Mata
5. Deteksi Dini Penyimpangan
Mental Emosional : 3 x 50 menit
a. Deteksi Dini Masalah Mental
Emosional Pada Anak
Prasekolah
b. Deteksi Dini Autis Pada Anak
Prasekolah.
c. Deteksi Dini Gangguan
Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH) Pada
Anak Prasekolah
6. Intervensi dan Rujukan Dini
Penyimpangan Tumbuh
Kembang Anak
Mampu menggunakan buku KIA Pemanfaatan Buku KIA dalam Bab VI Buku KIA Studi kasus 3 x 50 menit
Pelayanan Kesehatan Bayi, (materi belum lengkap) praktik
Ketepatan dalam
Balita dan Anak Pra Sekolah menggunakan buku 2%
Sumber materi diambil KIA
dari Buku KIA dan
Juknis 2015
28
asuhan pada bayi muda sakit 2. Penatalaksanaan MTBM (pada Pelayanan dalam membuat
bayi muda umur kurang dari 2 Kesehatan pada klasifikasi 3%
bulan) : Neonatus (KN1- berdasarkan form
a. Penilaian dan Klasifikasi 3) dengan Form MTBM
b. Tindakan /pengobatan Manajemen Terpadu 3. Ketepatan dalam
c. Konseling bagi ibu/keluarga Bayi Muda(MTBM) melakukan
dengan bayi muda tindakan
d. Pelayanan tindak lanjut
1. Mampu menjelaskan konsep MTBS (Manajemen Terpadu Balita Bab VI Buku KIA Studi kasus 3 x 50 menit 1. ketepatan dalam
MTBS Sakit) PELAYANAN Diskusi melakukan
2. Mampu mengklasifikasi Balita 1. Penilaian dan klasifikasi KESEHATAN BAYI praktik pengkajian
sakit 2. Tindakan dan pengobatan BALITA DAN ANAK 2. ketepatan
3. Mampu melaksanakan 3. Konseling bagi ibu PRASEKOLAH dalam membuat
asuhan pada balita sakit 4. Pelayanan tindak lanjut klasifikasi 3%
berdasarkan form
MTBS
3. Ketepatan dalam
melakukan
tindakan
1. Mampu menjelaskan konsep PPAUD HI (Pengembangan Anak Bab VI Buku KIA CTJ 2 x 50 menit
Pendidikan Anak Usia Dini Usia Dini Holistik Integratif) : PELAYANAN Diskusi 1. Ketepatan dalam
(PAUD) 1. Konsep Pendidikan Anak Usia KESEHATAN BAYI menggunakan
2. Mampu menyebutkan lingkup Dini (PAUD) BALITA DAN ANAK konsep
pelayanan kesehatan PAUDHI PRASEKOLAH 2. Ketepatan dalam 1%
2. Pengembangan PAUD HI
3. Mampu menyebutkan peran melakukan
3. Lingkup pelayanan kesehatan perannya seagai
bidan pada program PAUDHI PAUDHI bidan
4. Peran bidan dalam PAUDHI
1. Mampu menentukan sasaran PELAKSANAAN PEMBERIAN BUKU IMUNISASI Role play , 4X50 Kemampuan
pemberian imunisasi IMUNISASI BAB IV Studi kasus dan melakukan simulasi
2. Mampu melaksanakan 1. Penyuluhan sebelum dan simulasi menit
pemberian imunisasi sesudah imunisasi PELAKSANAAN 5%
2. Skrining dan pengisian register PEMBERIAN
3. Konseling pemberian imunisasi IMUNISASI
4. Pemberian imunisasi
1. Mampu memahami konsep KEJADIAN IKUTAN PASCA BUKU IMUNISASI Studi kasus 2 X 50 menit Ketepatan analisis
KIPI IMUNISASI BAB V discovery kasus
2. Mampu mengenali kelompok 1. Pengertian KIPI. KEJADIAN IKUTAN learning dan
resiko tinggi KIPI 2. Penyebab KIPI PASCA IMUNISASI diskusi
3. Mampu melaksanakan 3. Kelompok risiko tinggi KIPI. 2%
pemantauan dan 4. Pemantauan KIPI.
mengevaluasi kejadian KIPI 5. Evaluasi kejadian KIPI
4. Mampu menjelaskan cara 6. Penanggulangan KIPI
penanggulangan KIPI
1. Mampu melengkapi PENCATATAN DAN PELAPORAN BUKU IMUNISASI Studi kasus dan 3 X 50 menit Ketepatan analisis
pencatatan hasil imunisasi 1. Pencatatan pelaksanaan BAB VI simulasi Kemampuan
2. Mampu melaksanakan imunisasi PENCATATAN DAN menyusun laporan
pencatatan dan pelaporan 2. Pelaporan pelaksanaan PELAPORAN 1%
pemberian imunisasi imunisasi BUKU KIA BAB VIII
ADMINISTRASI
PROGRAM KIA
Perte- Bahan Kajian Waktu Penilaian
Hari/ Kemampuan Akhir Pokok Bahasan Bentuk
muan/ (Materi Pokok) Belajar Kriteria Dosen
Tanggal yang Diharapkan pada Mata Kuliah Pembelajaran Bobot
minggu dari buku KIA (Menit) (Indikator)
Mampu melaksanakan Pendokumentasikan hasil asuhan Studi kasus 4 x 50 menit
pendokumentasian asuhan pada bayi, balita dan anak pra
neonatus, bayi, balita dan anak
sekolah dalam bentuk SOAP
pra sekolah dengan metode a. Dokumentasi pada asuhan
SOAP Neonatus Ketepatan analisis
b. Dokumentasi pada asuhan kasus 2%
Bayi
c. Dokumentasi pada asuhan
balita
d. Dokumentasi pada asuhan
Anak pra sekolah
Mampu melakukan pemeriksaan Praktikum pemeriksaan fisik pada Praktikum 3 x 50 menit Ketepatan dalam
fisik pada BBL BBL melakukan 5%
praktikum
1. Mampu mendemonstrasikan Praktikum pemberian Makanan Praktikum 4 x 50 menit
pemberian MP-ASI Pendamping ASI dan makanan Ketepatan dalam
2. Mampu mendemonstrasikan pada balita dan anak prasekolah melakukan 5%
kebutuhan gizi pada alita dan praktikum
anak prasekolah
1. Mampu melakukan Praktikum penilaian pertumbuhan Praktikum 8 x 50 menit
30
penimbangan BB dan perkembangan
2. mampu melakukan BB
pengukuran TB/PB TB
3. Mampu melakukan Lingkar Kepala
pengukuran lingkar kepala KPSP
4. Mampu melakukan penilaian TDD Ketepatan dalam
perkembangan menggunakan TDL melakukan 15%
KPSP KMME praktikum
5. Mampu melakukan Tes Daya Chat
dengar
GPPH
6. Mampu melakukan Tes Daya
Lihat
7. Mampu melakukan
deteksi penyimpangan
perkembangan
1. Mampu mengklasifikasi bayi Praktikum Pengisian formulir Praktikum 3 x 50 menit
muda sakit MTBM Ketepatan dalam
melakukan 5%
2. Mampu melaksanakan praktikum
Pengisian formulir MTBM
1. Mampu mengklasifikasi balita Praktikum Pengisian formulir Praktikum 3 x 50 menit
sakit MTBS Ketepatan dalam
melakukan 5%
2. Mampu melaksanakan praktikum
Pengisian formulir MTBS
Bentuk evaluasi:
1. Tes tulis
2. Penilaian Makalah
3. Penilaian keterampilan dengan Observasi
31
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
32
sirkulasi peredaran darah
janin
3 1. Mampu menjelaskan proses 1. Adaptasi fisiologi dan Buku KIA Bab III Studikasus 10x50’
adaptasi fisiologi dan psikologi dalam kehamilan: (judul sub bab Diskusi
psikologi pada ibu hamil b. Trimester I tidaksesuai-halaman Tugasmandiri
2. Mampu mengidentifikasi c. Trimester II 74 “kebutuhan gizi,
ketidak nyamanan pda d. Trimester III perawatan, dan Ketepatanan
kehamilan 2. Ketidaknyamanan pada pencegahan infeksi analisis kasus
3. Mampu menentukan kehamilan trimester I, II, dan pada wanita hamil”
kebutuhan fisik dan III Kesesuaian hasil
psikologis pada ibu hamil 10%
3. Kebutuhan fisik dan psikologis diskusi
4. Mampu mengidentifikasi ibu hamil pada trimester I, II,
factor-faktor yang dan III Kesesuaian tugas
mempengaruhi kehamilan 4. Faktor-faktor yang dengan referensi
mempengaruhi kehamilan
meliputi factor fisik,
psikologis, lingkungan social,
budaya, dan ekonomi
4 1. Mampu memahami penyulit Penyulit dan Komplikasi Buku K IA BAB III Studikasus 8x50’ Ketepatan analisis
dan komplikasi kehamilan Kehamilan (Deteksi Dini): Diskusi kasus
2. Mampu mengidentifikasi 1. Tanda bahaya pada kehamilan
33
5 1. Mampu melakukan Asuhan sesuai tahapan Buku KIA BAB III Studi kasus 8x50’ Ketepatanan
pengkajian data pada ibu perkembangan kehamilan ibu Diskusi analisis kasus
hamil dengan menerapkan dasar-dasar
2. Mampu mendemonstrasikan komunikasi: Ketepatan hasil
pemeriksaan fisik pada ibu 1. Melakukan pengkajian diskusi
hamil 2. Pemeriksaan fisik pada ibu 5%
3. Mampu melakukan hamil tiap trimester
pemeriksaan laboratorium 3. Melakukan pemeriksaan
pada ibu hamil laboratorium pada ibu hamil:
Hb, Reduksi Urine dan
Albumin Urine
Perte- Bahan Kajian Waktu Penilaian
Hari/ Kemampuan Akhir Pokok Bahasan Bentuk
muan/ (Materi Pokok) Belajar Kriteria Dosen
Tanggal yang Diharapkan pada Mata Kuliah Pembelajaran Bobot
minggu dari buku KIA (Menit) (Indikator)
6 1. Mampu mengklasifikasikan Pelayanan antenatal terpadu: Buku KIA BAB III CTJ 4x50’ Ketepatan
sasaran pelayanan 1. Sasaran pelayanan Praktik melakukan praktik
antenatal terpadu 2. Jenis pemeriksaan dalam
2. Mampu melakukan jenis- pelayanan antenatal terpadu
jenis pemeriksaan dalam 3. Standar pelayanan antenatal
pelayanan antenatal 4. Imunisasi TT pada ibu hamil
terpadu 5. KIE dalam pelayanan
3. Mampu menerapkan antenatal terpadu 5%
standar pelayanan
antenatal
4. Mampu melakukan
imunisasi TT pada ibu hamil
5. Mampu melakukan KIE
dalam pelayanan antenatal
terpadu
7 1. Mampu menggunakan buku 1. Penggunaan buku KIA : Buku KIA BAB III CTJ 6x50’ Ketepatan analisis
KIA dalam memberikan a. Pengertian StudiKasus kasus
asuhan kehamilan b. Komponen buku KIA
2. Mampu menjelaskan P4K c. Peran Bidan dalam buku
34
KIA
d. Cara menggunakan buku
KIA 5%
2. Program Perencanaan
Persalinan Dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Penggunaan stiker P4K
8 1. Mampu melaksanakan Kelas ibu hamil: Buku KIA BAB III CTJ 6x50’
kelas ibu hamil 1. Konsep dasar klas ibu hamil TugasMandiri
2. Mampu mendemonstrasikan 2. Perencanaan
senam hamil Kesesuaian tugas
penyelenggaraan kelas ibu dengan referensi
hamil 5%
3. Pelaksanaan kelas ibu hamil
4. Senam hamil
5. Monitoring dan evaluasi kelas
ibu hamil
9 1. Mampu menjelaskan 1. Rumah Tunggu Buku KIA BAB III CTJ 2x50’ Ketepatanan
konsep dasar rumah tunggu Konsep dasar rumah tunggu Diskusi analisis kasus
2. Mampu menjelaskan 2. Kemitraan Bidan Dan Dukun
konsep dasar kemitraan c. Konsep dasar kemitraan Kesesuaian
bidan dan dukun bidan dan dukun hasildiskusi 5%
3. Mampu melaksanakan d. Perencanaan kemitraan
kemitraan bidan dan dukun dengan dukun
4. Dapat mengidentifikasi e. Peran bidan dan peran
peran bidan dan dukun
perandukun
10 1. Mampu 1. Sistem Rujukan pada ibu hamil Buku KIA BAB III CTJ 2x50’ Ketepatanan
mengimplementasikan 2. PONED Studi kasus analisis kasus
system rujukan pada masa 3. PONEK Diskusi
kehamilan kelompok 5%
2. Mampu menjelaskan
PONED
3. Mampu menjelaskan
PONEK
12 Mampu melakukan pengkajian Pengkajian data subjektif pada Praktikum 8x50’ Ketepatan dalam
data ibu hamil melakukan 5%
praktikum
Mampu melakukan Pemeriksaan fisik pada ibu hamil Praktikum 8x50’ Ketepatan dalam
pemeriksaan fisik ibu hamil melakukan 5%
praktikum
13 Mampu melakukan Pemeriksaan Glukosa urin pada Praktikum 6x50’ Ketepatan dalam
pemeriksaan glukosa urin ibu hamil melakukan 5%
pada ibu hamil praktikum
Mampu melakukan Pemeriksaan protein urin pada Praktikum 4x50’ Ketepatan dalam
pemeriksaan protein urin pada ibu hamil melakukan 5%
ibu hamil praktikum
36
Mahasiswa mampu Faktor yang mempengaruhi Ketepatan
menjelaskan factor yang persalinan mahasiswa dalam
mempengaruhi persalinan a. Passage menjelaskan
Penugasan T : 100 factor yang
2 b. Power
Diskusi menit mempengaruhi
c. Passanger
d. Psikis persalinan
e. Posisi
f. Pendokumentasian kala I
Mahasiswa mampu Asuhan sayang ibu dan posisi T : 100 menit Ketepatan
menjelaskan asuhan sayang meneran mahasiswa dalam
Penatalaksanaan Penugasan
ibu dan posisi meneran menjelaskan
13 asuhan persalinan
normal (BAB IV) Diskusi asuhan sayang
ibu dan posisi
meneran
38
normal (BAB IV) melakukan APN
40
Mahasiswa mampu melaksanakan Episiotomi P : 320 menit Ketepatan
Penatalaksanaan asuhan
asuhan persalinan normal kala II mahasiswa dalam
30 persalinan normal Demontrasi melaksanakan
(BAB IV) episiotomi
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan pada bayi setelah lahir : Cooperatif T : 100 menit Ketepatan
asuhan pada bayi baru lahir a. Memberikan asuhan pada bayi Penatalaksanaan asuhan Learnig P : 320 menit mahasiswa dalam
35 segera setelah lahir persalinan normal melaksanakan
Demonstrasi
(BAB IV) asuhan bayi baru
lahir
2 1. Mampu Menjelaskan Proses laktasi dan menyusui: CTJ 4x50’ Ketepatan dalam
anatomi fisiologi payudara 1. Anatomi fisiologi. Payudara Brainstorming menjelaskan
2. Mampu mengidentifikasi (review)
dukungan bidan dalam 2. Dukungan bidan dalam Ketepatan
pemberian ASI pemberian ASI mahasiswa dalam
3. Mampu menyebutkan 3. Manfaat Pemberian ASI mengidentifikasi
manfaat pemberian ASI 4. Upaya Memperbanyak ASI
4. Mampu menjelaskan upaya 5. Tanda bayi Cukup ASI Ketepatan
memperbanyak ASI 6. Konsep ASI Eksklusif mahasiswa
5. Mampu mengidentifikasi 7. Cara Merawat Payudara dalam melakukan
tanda bayi cukup ASI 8. Cara Menyusui yang benar demonstrai
6. Mampu menjelaskan 9. Masalah dalam pemberian ASI
2 konsep ASI Eklusif 10%
7. Mampu mendemon-
strasikan cara perawatan
payudara
8. Mampu mendemon-
strasikan cara menyusui
yang benar
9. Mampu mengidentifikasi
masalah-masalah dalam
pemberian ASI
Perte- Bahan Kajian Waktu Penilaian
Hari/ Kemampuan Akhir Pokok Bahasan Bentuk
muan/ (Materi Pokok) Belajar Kriteria Dosen
Tanggal yang Diharapkan pada Mata Kuliah Pembelajaran Bobot
minggu dari buku KIA (Menit) (Indikator)
3 Mampu menjelaskan proses Perubahan Fisiologi Masa Nifas Studi kasus 4x50’ Ketepatan dalam
perubahan fisiologi pada 1. Perubahan system reproduksi Diskusi melakukan
masa nifas (uterus,vagina,perineum) Tugasmandiri asuhan pada ibu
2. Perubahan system sesuai dengan
pencernaan fase perubahan
3. Perubahan system perkemihan fisiologis
3 4. Perubahan system 5%
musculoskeletal
5. Perubahan system endokrin
6. Perubahan tanda-tanda vital
7. Perubahan system kardio
vaskuler
8. Perubahan system hematologi
4 1. Mampu Menjelaskan Konsep tentang respon orang tua CTJ, 4x50’ Ketepatan
konsep Bounding terhadap bayi lahir dan proses observasi, mahasiswa dalam
Attachment adaptasi psikologis ibu masa penugasan, mengidentifikasi
2. Mampu mengidentifikasi nifas : diskusi. respon orang tua
respon ayah dan keluarga 1. Bounding Attachment PBL terhadap BBL dan
terhadap ibu dan BBL 2. Respon Ayah dan Keluarga proses adaptasi
42
3. Mampu menjelaskan terhadap ibu dan BBL psikologis pada
konsep Sibling Rivalry 3. Sibling Rivalry masa nifas
4. Mampu menjelaskan 4. Adaptasi Psikologi ibu masa 10%
Adaptasi Psikologi ibu nifas
masa nifas 5. Post Partum Blues
5. Mampu menjelaskan 6. Depresi
konsep Post Partum Blues 7. Kesedihan dan duka cita
dan Depresi
6. Mampu menjelaskan
konsep Kesedihan dan
duka cita
6 1. Mampu melakukan Melakukan asuhan masa nifas Brainstorming 8x50’ Ketepatan dalam
pengkajian data subyektif normal: Studi kasus melakukan
dan obyektif 1. Pengkajian data subyektif dan Demonstrasi pengkajian
2. Mampu merumuskan objektif
diagnosa dan masalah • Pemeriksaan fisik pada ibu Ketepatan dalam
kebidanan nifas merumuskan
3. Mampu melaksanakan • Pemeriksaan penunjang Discovery diagnosa dan
asuhan kebidanan pada ibu 2. Merumuskan Diagnosa dan inquiry masalah
nifas berdasarkan masalah Masalah
yang terjadi Diskusi
3. Merencanakan asuhan Ketepatan dalam
4. Mampu melakukan deteksi Kebidanan merencanakan
dini komplikasi pada ibu a. Evaluasi secara terus asuhan kebidanan
masa nifas menerus
5. Mampu melakukan b. Gangguan rasa nyeri Ketepatan dalam
evaluasi asuhan kebidanan c. Mengatasi Infeksi memberikan
d. Mengatasi cemas asuhan kebidanan
e. Menjelaskan tentang
Gizi,KB, tanda Bahaya, Ketepatan dalam
hubungan seksual, senam melakukan
nifas, perawatan perineum, evaluasi asuhan
kebidanan
43
8 Mampu mengidentifikasi Deteksi komplikasi pada ibu nifas: CTJ 3x50’ Ketepatan
deteksi komplikasi pada ibu 1. Infeksi masa nifas Jig shoew mahasiswa dalam
nifas 2. Sub involusi Studi kasus melakukan deteksi
3. Bendungan ASI, puting Problem komplikasi pada
susu lecet, mastitis, Abses solving ibu nifas 5%
payudara. PBL
4. Perdarahan Pervaginam pada
ibu nifas
5. PER dan eklamsia
44
9 Mampu melakukan Praktikum penyuluhan kesehatan Roleplay 3x50’ Ketepatan
penyuluhan kesehatan pada dan senam nifas demonstrasi mahasiswa dalam
ibu nifas menentukan
materi penyuluhan
sesuai dengan
kasus yang
diberikan 10%
Ketepatan
mahasiswa
dalam melakukan
penyuluhan
10 Mampu melakukan asuhan Asuhan komprehensif ibu nifas PBL BAB V 3x50’ Ketepatan
komprehensif pada ibu nifas dan menyusui mahasiswa
dalam melakukan
asuhan
komprehensif 10%
pada ibu nifas dan
menyusui dengan
bimbingan dalam
kelompok
11 Mampu melakukan asuhan Asuhan komprehensif ibu nifas PBL BAB V 3x50’ Ketepatan
komprehensif pada ibu nifas dan menyusui mahasiswa
dalam melakukan
asuhan
komprehensif 10%
pada ibu nifas dan
menyusui dengan
bimbingan dalam
kelompok
12 Mampu melakukan asuhan Asuhan komprehensif ibu nifas PBL BAB V 3x50’ Ketepatan
komprehensif pada ibu nifas dan menyusui mahasiswa
dalam melakukan
asuhan
komprehensif 10%
pada ibu nifas dan
menyusui dengan
bimbingan dalam
kelompok
Mampu melakukan asuhan Asuhan komprehensif ibu nifas PBL BAB V 3x50’ Ketepatan
45
13 Mampu melakukan Pemeriksaan Glukosa urin pada Praktikum 2x50’ Ketepatan dalam
pemeriksaan glukosa urin ibu hamil melakukan praktikum 5%
pada ibu hamil
Mampu melakukan Pemeriksaan protein urin pada Praktikum 2x50’ Ketepatan dalam
pemeriksaan protein urin ibu hamil melakukan praktikum 5%
pada ibu hamil
46
2 Mampu Menjelaskan konsep Konsep gender dalam kesehatan CTJ 2 x 50 menit Ketepatan dalam
gender dalam kesehatan reproduksi perempuan penggunaan 1%
reproduksi perempuan referensi
3 Mampu Mengidentifikasi isu- Kesehatan reproduksi perempuan Self direct 3 x 50 menit Ketepatan
isu kesehatan perempuan sepanjang siklus kehidupan learning (SDL), mahasiswa dalam
1. Siklus kesehatan wanita, Seminar menyebutkan
konsepsi, bayi dan anak remaja, isu-isu kesehatan
dewasa dan usia lanjut perempuan
2. Perubahan yang terjadi 3%
dan faktor-faktor yang
mempengaruhi
3. Peran wanita dalam kesehatan
reproduksi wanita
4. Isu kesehatan perempuan
4 Mampu Mengidentifikasi Masalah-masalah kesehatan SGD 3X50 menit
masalah kesehatan reproduksi reproduksi yang sering terjadi pada Studi kasus
yang sering terjadi pada siklus siklus reproduksi perempuan Kesesuaian bahan
reproduksi perempuan 1. Gangguan Haid referensi yang
2. Pelvic Inflamatory Desease diperoleh
(PID) 2%
3. Infertilitas Ketepatan analisa
4. Seksual transmitted desease kasus
(STD)
5. Unwanted pregnancy dan aborsi
6. Infeksi menular seksual (IMS)
48
menyebutkan
• Pengertian program KB DAN KELUARGA Pengertian,
• Tujuan program KB BERENCANA Tujuan,sasaran
• Sasaran program KB 5%
• Ruang lingkup program KB
• Strategi pendekatan dan
cara operasional program
pelayanan KB
• Dampak program KB
terhadap pencegahan
kelahiran
14 Jenis-jenis kontrasepsi BAB 2 SDL, Simuasi 6X50 Ketepatan
Metode Kontrasepsi Jangka PELAYANAN mahasiswa dalam
Panjang KESEHATAN melaksanakan
Metode Kontrasepsi Jangka REPRODUKSI prosedur pratik 8%
Pendek DAN KELUARGA pelayanan
Metode Kontrasepsi Lainnya BERENCANA Kontrasepsi
15 Mampu Memberikan asuhan 1. Program KIE dan konseling SGD 4X50 Kesesuaian bahan
kebidanan pada keluarga dalam pelayanan KB Studi kasus referensi yang
berencana 2. Penapisan calon akseptor KB diperoleh
5%
3. Pelayanan kontrasepsi KB
Ketepatan analisa
kasus
Hari / Kemampuan Akhir Yang Bahan Kajian/Sub Bahan Kajian (Pokok Bahasan Bahan Kajian Dari Buku
Waktu Bentuk Pembelajaran Waktu Belajar Indikator Penilaian
Tanggal Diharapkan Mk Askeb Komunitas) KIA
1. Konsep Kebidanan Komunitas Brainstorming Mahasiswa Pada akhir pembelajaran
a. Pengertian/definisi Diskusi mengeksplor dan mahasiswa mampu:
b. Riwayat kebidanan komunitas di Demonstrasi mendiskusikan - Menjelaskan konsep
Indonesia dan beberapa negara lain Studi Kasus serta mem- kebidanan komunitas
c. Fokus/sasaran presentasikan meliputi: definisi, riwayat
d. Tujuan materi konsep kebidanan komunitas di
kebidanan Indonesia dan di beberapa
e. Bekerja di komunitas komunitas negara lain, fokus/sasaran,
f. Jaringan kerja kebidanan komunitas tujuan, bekerja dan jaringan
2. MDGs 2015 sebagai landasan berfikir kerja kebidanan komunitas
pelayanan kebidanan - Menjelaskan bahwa MDGs
50
2015 merupakan landasan
pelayanan kebidanan
Strategi pelayanan kebidanan di komunitas Brainstorming Mahasiswa Pada akhir pembelajaran ma-
1. Pendekatan edukatif dalam peran serta Diskusi mengeksplor dan hasiswa mampu menjelaskan
masyarakat mendiskusikan beberapa strategi pelayanan
2. Pelayanan yang berorientasi pada serta mem- kebidanan di komunitas dian-
kebutuhan masyarakat presentasikan taranya pendekatan edukatif
3. Menggunakan/memanfaatkan fasilitas materi strategi dalam peran serta masyarakat,
dan potensi yang ada di masyarakat pelayanan pelayanan yang berorientasi
kebidanan di pada kebutuhan masyarakat
komunitas dan penggunaan/ peman-
faatan fasilitas dan potensi
yang ada di masyarakat
Identifikasi masalah kebidanan di Brainstorming Mahasiswa Pada akhir perkuliahan maha-
komunitas Diskusi mengeksplor dan siswa mampu:
1. Kematian ibu dan bayi mendiskusikan Mengidentifikasi masalah
2. Kehamilan remaja serta mem- kebidanan di komunitas
3. Unsafe abortion presentasikan meliputi : kematian ibu dan
4. BBLR materi bayi, kehamilan remaja, unsafe
5. Tingkat kesuburan abortion, BBLR, tingkat kesub-
uran, pertolongan persalinan
6. Pertolongan persalinan oleh tenaga non non nakes, PMS serta perilaku
kesehatan dan social budaya yang
7. PMS berpengaruh pada pelayanan
8. Perilaku dan sosial budaya yang kebidanan komunitas
berpengaruh pada pelayanan kebidanan
komunitas
Hari / Kemampuan Akhir Yang Bahan Kajian/Sub Bahan Kajian (Pokok Bahasan Bahan Kajian Dari Buku
Waktu Bentuk Pembelajaran Waktu Belajar Indikator Penilaian
Tanggal Diharapkan Mk Askeb Komunitas) KIA
Tugas dan tanggung jawab bidan di Brainstorming Mahasiswa Pada akhir perkuliahan
komunitas Diskusi mengeksplor dan mahasiswa mampu
1. Tugas utama bidan di komunitas mendiskusikan menjelaskan:
2. Tugas tambahan bidan di komunitas serta mem- • Tugas utama bidan di
3. Bidan Praktek swasta presentasikan komunitas
materi • Tugas tambahan bidan di
komunitas
• Tanggung jawab bidan di
komunitas
• Tanggung jawab bidan
sebagai bidan praktik
swasta
Aspek perlindungan hukum bagi bidan di Brainstorming Mahasiswa Pada akhir perkuliahan
komunitas Diskusi mengeksplor dan mahasiswa mampu
1. Standar pelayanan kebidanan mendiskusikan menjelaskan:
2. Kode etik bidan serta mem- • Standar pelayanan
3. Standar asuhan kebidanan presentasikan kebidanan
4. Registrasi praktik bidan materi • Kode etik bidan
5. Kewenangan bidan di komunitas • Standar asuhan kebidanan
• Registrasi praktik bidan
• Kewenangan bidan di
komunitas
51
52
komunitas
Manajerial asuhan kebidanan intranatal Roleplay Mahasiswa me- Pada akhir perkuliahan maha-
di komunitas, baik di rumah, posyandu, mainkan peran siswa mampu melaksanakan
puskesmas, dan polindes dengan fokus tentang asuhan manajemen asuhan kebidanan
making pregnancy safer kebidanan intranatal di komunitas
intranatal di
komunitas
Manajerial asuhan kebidanan kontrasepsi Roleplay Mahasiswa me- Pada akhir perkuliahan maha-
di komunitas, baik di rumah, posyandu, mainkan peran siswa mampu melaksanakan
puskesmas, dan polindes dengan fokus tentang asuhan manajemen asuhan kebidanan
making pregnancy safer kebidanan kontrasepsi di komunitas
kontrasepsi di
komunitas
Manajerial asuhan kebidanan postpartum Roleplay Mahasiswa me- Pada akhir perkuliahan maha-
di komunitas, baik di rumah, posyandu, mainkan peran siswa mampu melaksanakan
puskesmas, dan polindes dengan fokus tentang asuhan manajemen asuhan kebidanan
making pregnancy safer kebidanan postpartum di komunitas
postpartum di
komunitas
Manajerial asuhan kebidanan bayi baru Roleplay Mahasiswa me- Pada akhir perkuliahan mahasiswa
lahir/neonatus di komunitas, baik di rumah, mainkan peran mampu melaksanakan manajemen
posyandu, puskesmas, dan polindes dengan tentang asuhan asuhan kebidanan bayi baru lahir/
fokus making pregnancy safer kebidanan bayi neonatus di komunitas
baru lahir/neona-
tus di komunitas
Hari / Kemampuan Akhir Yang Bahan Kajian/Sub Bahan Kajian (Pokok Bahasan Bahan Kajian Dari Buku
Waktu Bentuk Pembelajaran Waktu Belajar Indikator Penilaian
Tanggal Diharapkan Mk Askeb Komunitas) KIA
Manajerial asuhan kebidanan bayi Roleplay Mahasiswa me- Pada akhir perkuliahan maha-
dan balita di komunitas, baik di rumah, mainkan peran siswa mampu melaksanakan
posyandu, puskesmas, dan polindes dengan tentang asuhan manajemen asuhan kebidanan
fokus making pregnancy safer kebidanan bayi bayi dan balita di komunitas
dan balita di
komunitas
Brainstorming Mahasiswa Pada akhir perkuliahan
Diskusi mengeksplor dan mahasiswa dapat menjelaskan
Pertolongan pertama kegawatdaruratan mendiskusikan bagaimana pertolongan per-
obstetrik dan neonatus (PPGDON) serta mem- tama pada kegawatdaruratan
presentasikan obstetrik dan neonatus
materi
Pertolongan pertama kegawatdaruratan Roleplay Mahasiswa me- Pada akhir perkuliahan
obstetrik dan neonatus (PPGDON) mainkan peran mahasiswa mampu menolong
tentang perto- kegawatdaruratan obstetric
longan pertama dan neonatus di komunitas
kegawatdaru-
ratan obstetric
dan neonatus di
komunitas
Sistem rujukan Brainstorming Mahasiswa Pada akhir perkuliahan
a. Tujuan Diskusi mengeksplor dan mahasiswa dapat
53
54
e. Promosi TABULIN, donor darah
berjalan dan ambulance desa, suami
siaga, berperan aktif dalam kegiatan
satgas GSI
Pengembangan wahana/forum PSM. Brainstorming Mahasiswa Pada akhir perkuliahan
a. Posyandu Diskusi dapat menjelas- mahasiswa dapat menjelaskan
b. Polindes kan pengemban- pengembangan posyandu,
c. KB/KIA gan posyandu, polindes, forum KB/KIA, dasa
d. Dasa wisma polindes, forum wisma, tabulin, donor darah
KB/KIA, dasa berjalan dan ambulans desa
e. Tabulin wisma, tabulin,
f. Donor darah berjalan donor darah
g. Ambulans desa berjalan dan
ambulans desa
Praktik pengisian kohort ibu, bayi, balita dan 1. Kohort: Demontrasi Ketepatan Pada akhir perkuliahan
pembuatan laporan PWSKIA a. Kohort Ibu hamil Case study Mahasiswa mahasiswa mampu membuat :
b. Kohort bayi dalam mengisi : • Kohort ibu
c. Kohort Balita & • Kohort Bumil • Kohort bayi balita
Anak Pra Sekolah • Kohort Bayi • PWSKIA
2. PWS KIA • Kohort Balita
3. PWS KB • & Anak Pra
Sekolah
Pada akhir perkuliahan
mahasiswa mampu melakukan
pembinaan dukun dan kader
Hari / Kemampuan Akhir Yang Bahan Kajian/Sub Bahan Kajian (Pokok Bahasan Bahan Kajian Dari Buku
Waktu Bentuk Pembelajaran Waktu Belajar Indikator Penilaian
Tanggal Diharapkan Mk Askeb Komunitas) KIA
LCD, Laptop, Jaringan Brainstorming Pada akhir perkuliahan
internet Diskusi mahasiswa mampu menjelaskan
bagaimana pembinaan peran
serta masyarakat.
Roleplay Pada akhir perkuliahan
mahasiswa mampu melakukan
pembinaan PSM dan
pendataan sasaran
Lokakarya Pada akhir perkuliahan maha-
siswa mampu melaksanakan
lokakarya mini berdasarkan
hasil pendataan survey
Menjalankan tugas tambahan yang terkait 1. Buku KIA: Brainstorming Ketepatan Pada akhir perkuliahan ma-
dengan kesehatan ibu & anak a. Kebutuhan Buku Demonstrasi Mahasiswa hasiswa mampu menjelaskan
1. Pelayanan kesehatan pada wanita KIA Role Play dalam meng- bagaimana menjalankan tugas
sepanjang daur kehidupannya b. Pemantauan hitung kebutuhan tambahan yang terkait keseha-
a. Skrining penggunaan Buku Buku KIA, dan tan ibu dan anak yaitu skrining,
b. Deteksi dini KIA memantau peng- deteksi dini dan manajemen
2. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 2. Bulan Imunisasi gunaanya. terpadu balita sakit.
Anak Sekolah
3. Usaha Kesehatan
Sekolah
55
4. Kelas Ibu:
a. Kelas Ibu Hamil
b. Kelas Ibu Balita
Mahasiswa memainkan peran tentang Pada akhir perkuliahan maha-
skrining dan deteksi dini siswa mampu melaksanakan
skrining dan deteksi dini pada
ibu, bayi dan balita
Mahasiswa berlatih menilai balita sakit Pada akhir perkuliahan
dengan MTBS dan bayi dengan MTBM mahasiswa mampu melakukan
Penilaian bayi dengan MTBM
Penilaian balita sakit dengan
MTBS
Pendokumentasian asuhan kebidanan di Brainstorming Pada akhir perkuliahan maha-
komunitas Diskusi siswa mampu menjelaskan do-
kumentasi asuhan kebidanan
di komunitas
Praktik Pembuatan dokumentasi asuhan Demonstrasi Pada akhir perkuliahan
kebidanan di komunitas mahasiswa mampu
mendokumentasikan asuhan
kebidanan komunitas
Ujian Team
Akhir
Semester
(UAS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
56
6. Sasaran kesehatan masyarakat d. Ruang lingkup
e. Faktor-faktor yang
mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat
f. Sasaran
2 Konsep epidemiologi Konsep Epidemiologi SGD 2X (8X50) Ketepatan mahasiswa
1. Konsep dasar epidemiologi dalam menjelaskan:
2. Definisi epidemiologi a. Konsep dasar
3. Ruang lingkup epidemiologi b. Definisi
4. Macam-macam epidemiologi c. Ruang lingkup
5. Kegunaan epidemiologi d. Macam-macam
6. Prinsip-prinsip epidemiologi e. Kegunaan
7. Konsep sehat sakit f. Prinsip
8. Faktor kausal terjadinya penyakit g. Konsep sehat sakit
9. Ukuran epidemiologi h. Faktor kausa/penyakit
10. Konsep skrining PBL
11. Penyelidikan wabah Ketepatan mahasiswa
dalam menganalisis ukuran
epidemiologi.
Ketepatan mahasiswa
dalam mensimulasikan
surveilanse pada suatu
kasus dalam praktik
kebidanan
Perte Hari/ Penilaian
Kemampuan Akhir Yang Waktu Belajar
muan/ Tanggal Bahan Kajian (Materi Pokok) Bentuk Pembelajaran Dosen
Diharapkan (Menit) Kriteria (Indikator) Bobot
minggu
5 Pencegahan penyakit Pencegahan penyakit yang berkaitan dengan Self discovery learning 2x(8x50) Ketepatan mahasiswa
yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak (SDL) dalam menganalisis
kesehatan ibu dan anak a. Konsep dasar pencegahan pencegahan penyakit yang
b. Pencegahan Primer berkaitan dengan kesehatan
c. Pencegahan sekunder ibu dan anak:
d. Pencegahan Tersier a. Konsep dasar
e. Program Kesehatan yang terkait dalam pencegahan
meningkatkan status kesehatan Ibu b. Pencegahan Primer
dan Anak c. Pencegahan sekunder
d. Pencegahan Tersier
e. Program Kesehatan
yang terkait dalam
Studi kasus tentang program KIA meningkatkan status
PBL kesehatan Ibu dan
Anak
f. Kasus tentang program
KIA
Evaluasi Tengah
Semester
6 Advokasi, kemitraan Advokasi, kemitraan dan pemberdayaan Self discovery learning 2x(8x50) Mampu menjelaskan
dan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung upaya-upaya (SDL) tentang:
58
masyarakat untuk kesehatan ibu dan anak a. Pengertian,
mendukung upaya 1. Pengertian, Pendekatan dan Ruang Pendekatan dan Ruang
kesehatan ibu dan anak lingkup Advokasi lingkup Advokasi
2. Pengertian, Pendekatan dan Ruang b. Pengertian,
lingkup Kemitraan Pendekatan dan Ruang
3. Pengertian, Pendekatan dan Ruang lingkup Kemitraan
lingkup Pemberdayaan Masyarakat c. Pengertian,
4. Langkah-langkah Peran Serta Masyarakat Pendekatan dan Ruang
(PSM) lingkup Pemberdayaan
Simulasi Masyarakat
Mampu mensimulasi
Langkah-langkah Peran
Serta Masyarakat (PSM)
60
masyarakat 1. Pengertian Pencatatan & Pelaporan kesehatan masyarakat:
Kesehatan Masyarakat a. Pengertian
2. Tujuan Pencatatan & Pelaporan b. Tujuan
Kesehatan Masyarakat c. Ruang Lingkup
3. Ruang Lingkup Pencatatan & Pelaporan Simulasi d. Pelaksanaan
Kesehatan Masyarakat
4. Pelaksanaan Pencatatan & Pelaporan Mampu melakukan simulasi
Kesehatan Masyarakat Kegiatan Pencatatan &
5. Pelaporan Kesehatan Masyarakat Pelaporan
6. Kegiatan Pencatatan & Pelaporan Simulasi
Kesehatan Masyarakat Mampu melakukan simulasi
7. Pemanfaatan Pencatatan & Pelaporan Pemanfaatan Pencatatan
Kesehatan Masyarakat & Pelaporan khusus pada
Khususpadakasuspenyakit, meliputi : kasus penyakit, meliputi :
a. P2M P2M dan P2NM
b. P2NM
62
kesehatan 2. Mampu melaksanakan
tindak lanjut hasil
pendidikan kesehatan