Disusun untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar diploma III (Amd. RMIK)
Oleh :
D22.2013.01377
SEMARANG
2016
HALAMAN HAK CIPTA
© 2016
Terimakasih Kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua
Mami papah bapak mamas tercinta yang telah melindungi, menjaga, mendoakan
dan mendukung terimakasih dukungannya.
Kepada Dosen Pembimbing Retno Astuti Setyaningsih, SS, MM, terimakasih sudah
sabar membimbing saya sampai karya ilmiah ini selesai.
Wahyu Budi Utomo, terimakasih atas semangat dan dukungannya,
terimakasih sudah berjuang bersama.
Sahabat-sahabat seperjuangan euis, hanik, ana tus, siti margiana, ayuk, nena
terimakasih sudah menjadi sahabatku selama 3 tahun semoga sampai
selamanya, dan keluarga besar kelas D22.62 kalian terbaeeeeeeeek.
Sahabatku tercinta terkasih tersayang riska, armelia, geby terimakasih atas
segalanya I love you.
Almamater tercinta, Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Terima kasih
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
serta Ridhonya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan Judul
“Tinjauan Pelaksanaan Retensi Dokumen Rekam Medis Aktif Dengan Standar Akreditasi
KARS MKI 12 Di Filing RSJD DR. Amino Gondohutomo Semarang Tahun 2016” .
Karya tulis ilmiah ini disusun guna sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas
Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka perkenankanlah peneliti
1. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro
Semarang.
2. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Dian Nuswantoro Semarang.
3. Dr. Sri Widyayati, Sp.PK, M.Kes selaku Direktur RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang
4. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ka Progdi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian
Nuswantoro.
5. Retno Astuti S, SS, MM selaku Pembimbing yang telah berkenan membimbing dan
mengarahkan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Jaka Prasetya, S.Kep, M.Kes selaku Reviwer Karya Tulis Ilmiah ini.
maka peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Karya
Tulis Ilmiah. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Peneliti
Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Semarang 2016
ABSTRAK
IDM AYU OKTAVIKA SARI
ABSTRACT
Based on the initial survey, RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang accredited in
October 2015, the hospital has implemented a retention but no Records Retention Schedule
(JRA), did not use KIUP and the disease index as a tool of retention and there was no
timetable for implementation periodically. The hospital already has procedures and retention
policies but implementation procedure of retention was not in accordance with accreditation
standards KARS MKI 12. The purpose of this study was to investigate implementation
retention of active medical record document with accreditation standards KARS MKI 12 in
filing RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
This type of research was descriptive with cross sectional approach. The research
variables were officer characteristics, retention policies, procedures of retention, instrument
of retention, implementation retention schedule periodically, accreditation standards of 12
MKI KARS and implementation of retention. The object was implementation the retention of
active medical record document. The research instrument used observation and interview
guides. Processing of data by data editing and presentation of data. Descriptive analysis of
data and then compared with the theory.
Based on the survey results revealed there were 3 filing officer, the officer
uneducated Medical Record, male, aged 57 years old and first worked at rehabilitation
section. Hospitals already have policies and procedures for retention but one of the officers
did not understand the content of retention procedures, no Records Retention Schedule
(JRA), the disease index and KIUP were not use as an instruments of retention. The hospital
did not have a retention schedule periodically so that the implementation is not scheduled.
The hospital has been accredited in October 2015 but the implementation was not in
accordance with accreditation standards KARS MKI 12 because not using KIUP and the
disease index as an instrument of retention. Implementation of retention in the hospital used
by sorting medical records documents based on date of the last visit. Inactive medical
records document storage were centralized and stacked by category last digit number and
last visit by Terminal Digit Filing (TDF).
Suggestions for RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang to complete the
procedures of retention by stating the JRA and period implementation of retention, training to
officers on the implementation of retention and accreditation standards KARS MKI 12, using
KIUP and the disease index as an instrument of retention and optimize the implementation
of retention based on group of diseases according JRA.
B. Filing ,,,................................................................................................................... 13
G. Pengumpulan Data....................................................................................................................... 37
BAB V PEMBAHASAN
1. Karakteristik Petugas Filing ....................................................................................................... 64
A. Simpulan .......................................................................................................................................... 71
B. Saran ................................................................................................................................................. 72
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
harus diisi dengan lengkap. Untuk menaikkan standar atau mutu rumah
aktif ke inaktif karena pasien tidak pernah datang kembali dalam waktu
1
2
rekam medis yang masih aktif dan bernilai guna. Landasan hukum
5 tahun, rawat jalan disimpan 10 tahun dan penyakit umum rawat inap
(3)
dan rawat jalan disimpan sekurang-kurangnya 5 tahun.
medis rawat jalan dan rawat inap yang disimpan dalam satu ruangan.
satu tempat saja. Secara teori cara sentralisasi lebih baik di terapkan
rekam medis rawat jalan inaktif disimpan berdasarkan angka akhir nomor
dan umum dokumen yang aktif disimpan dalam waktu 5 tahun setelah itu
rak inaktif, dalam rak inaktif disimpan dalam waktu 2 tahun apabila
3
dokumen rekam medis aktif rawat jalan penyakit jiwa disimpan selama
diagnosis tertentu. Apabila tidak ada Jadwal Retensi Arsip (JRA) maka
diagnosis tertentu dan jika tidak menggunakan KIUP dan indeks penyakit
MKI 12 tentang retensi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Gondohutomo Semarang.
5
D. Manfaat penelitian
1. Bagi RS
2. Bagi Institusi
3. Bagi Peneliti
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
2. Lingkup Materi
3. Lingkup Lokasi
4. Lingkup Metode
5. Lingkup Objek/sasaran
6. Lingkup Waktu
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
retensi.
2002 pemindahan/penyimpanan
medis inaktif.
Januari 2004
Tahun 2015
2016.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis
physician Recod Co) Rekam Medis adalah kumpulan data dari fakta-
masa lalu serta saat ini yang di tulis oleh profesi kesehatan yang
(4)
memberikan pelayanan pada pasien tersebut.
11
12
a. Administration (Administrasi)
b. Legal (Hukum)
c. Financial (Keuangan)
kesehatan.
d. Research (Penelitian)
penelitian.
e. Education (Pendidikan)
f. Documentation (Dokumentasi)
lainnya.
B. Filing
satu bagian dalam unit rekam medis yang mempunyai tugas pokok
diantaranya yaitu:
keperluan.
kerusakkan fisik.
semakin lama akan semakin penuh dan sesak dengan adanya pelayanan
kesehatan baik bagi pasien baru maupun pasien lama setiap harinya.
Maka harus diadakan penyusutan dokumen rekam medis aktif dan inaktif
diretensi.
dalam dokumen rekam medis dengan cara memilah nilai guna dari tiap-
tiap formulir. Dokumen rekam medis aktif adalah dokumen yang masih
inaktif adalah dokumen yang sudah tidak digunakan lagi karena pasien
tidak datang berobat lagi terhitung setelah 5 tahun dari tanggal terakhir
secara terpisah dari dokumen yang masih aktif dengan cara mengurutkan
(3)
sesuai urutan tanggal terakhir berobat.
D. Tujuan Retensi
8 mengatur bahwa:
harus ditetapkan jadual retensi arsip rekam medis terlebih dahulu dengan
Tabel 2.1
Aktif Inaktif
Keluhan
No Rawat Rawat Rawat Rawat
penyakit
jalan inap jalan inap
Ketergantungan
6 15th 15th 2th 2th
obat
lama.
retensinya lebih lama dari ketentuan umum yang ada antara lain
untuk:
5. Perkosaan
6. HIV
7. Penyesuaian Kelamin
9. Kasus adopsi
1. Administrasi
2. Hukum
3. Keuangan
4. IPTEK
(15)
5. Pembuktian dan Sejarah.
G. Alat-alat Retensi
(MPI), yaitu indeks yang berisi data pokok mengenai identitas pasien
dapat berwujud kartu dan bisa juga elektronik. Data identitas pasien
pasien, jenis kelamin, alamat lengkap, nama orang tua/wali dan tahun
nama pasien pada pojok kanan KIUP. KIUP disimpan dalam rak
b. Indeks Penyakit
indeks ini ada 2 yaitu indeks penyakit rawat jalan dan indeks penyakit
dan nama pasien dengan penyakit yang sama untuk disediakan DRM
umur, jenis kelamin, cara bayar, dan bangsal yang ditempati. Nomor
berobat dan semua formulir rekam medis atas nama pasien tersebut.
1. Sentralisasi
ruangan baik rawat jalan maupun rawat inap. Sistem ini banyak
harus menangani unit rawat jalan dan rawat inap, serta tempat
2. Desentralisasi
rawat jalan dengan rekam medis rawat inap. Rekam medis rawat
d. Tracer
Tracer atau kartu pentunjuk keluar (out guide) yaitu kartu yang
berbagai keperluan. Setiap DRM yang diambil dari rak file maka pada
dan dimana (unit pelayanan apa), digunakan oleh, nomor surat ijin
(bila diperlukan).
dengan nomor rekam medis tampak diluar. Bila telah diselipkan ambil
diretensi. DRM yang telah diambil dari rak file aktif dicatat kedalam
buku tersebut yang isinya nomor urut, nomor rekam medis, tanggal
aktif ke inaktif. Selain itu, sebagai bukti bahwa DRM tersebut telah
(11)
dipindahkan dari rak file aktif ke inaktif.
penyelamatan arsip.
unit.
mempunyai :
Keuntungan:
a) Penghematan ruangan.
Kerugian :
a) Biaya.
1. Memindahkan DRM aktif dari rak file aktif ke inaktif dengan cara
2. Nilai Guna adalah proses pemilahan formulir yang bernilai guna atau
K. Prosedur Tetap
2. Prosedur Retensi
kunjungan terakhir.
kunjungan terakhir).
a. Tingkat pendidikan
rekam medis pasien dan data serta informasi lainnya. Berkas rekam
medis klinis pasien, serta data dan informasi lainnya disimpan (retensi)
29
klinis pasien dan catatan lain pasien, data serta informasi dapat
lainnya.
b Indeks Penyakit
c Tracer
(lima) tahun dan pasien tidak datang lagi maka DRM pasien akan
N. Unsur Manajemen
1. Man (Manusia)
yang dimiliki setiap manusia berbeda satu sama lain, untuk itu
dan efisien. Manusia atau yang sering disebut dengan suber daya
dan melingkup.
2. Money (Uang)
proyek, besar maupun kecil, semua itu tidak akan terlaksana tanpa
alat tukar yang dapat di terima secra umum. Alat tukar tersebut dapat
3. Materials (Materi)
32
Materia terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil
yang dikehendaki.
4. Machines (Mesin)
5. Methods (Metode)
O. Kerangka Teori
Karakteristik
petugas filing
Potensi petugas
Man filing
Pengetahuan
petugas filing
Potensi petugas
Money filing Pelaksanaan
retensi DRM Aktif
DRM
Materials
Tracer
SOP retensi
Methods
Komputer
Machines
Printer
Gambar 2.1
Kerangka Teori
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kebijakan Retensi
Protap Retensi
Pelaksanaan
Retensi DRM
Aktif
Sarana Retensi
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
B. Jenis Penelitian
34
35
C. Variabel Penelitian
2. Kebijakan retensi
3. Protap retensi
4. Sarana retensi
Semarang
7. Pelaksanaan retensi
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
dan pendidikan.
Semarang.
36
Gondohutomo Semarang.
informasi.
formulir.
37
a. 3 petugas filing.
F. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Observasi
2. Pedoman Wawancara
aktif atas dasar protap, DRM bernilai guna dan DRM tidak
bernilai guna.
1. Sumber Data
2. Metode penelitian
H. Pengolahan Data
I. Analisis Data
HASIL PENELITIAN
tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Rumah Sakit Jiwa Pusat
Semarang.
Semarang berubah nama menjadi Rumah Sakit Jiwa Pusat dr. Amino
2002 Rumah Sakit Jiwa Pusat dr. Amino Gondohutomo Semarang berubah
39
40
Sakit dalam pengelolaan keuangan. Dengan status ini maka inovasi dan
2. Deskripsi Lingkungan
memiliki wilayah kerja yang luas yaitu sepanjang jalur pantura Jawa
Tengah.
Motto Visi
Misi
paripurna.
Motto
DPJP Psikiater)
1) IQ ( kecerdasan )
2) EQ ( kecerdasan emosi )
3) Kemampuan khusus/bakat
4) Jurusan pendidikan
5) Seleksi pekerjaan
6) Pegembangan SDM
6) Klinik/Konsultasi Gizi
d. Pelayanan Penunjang
1) Brainmapping
3) Epilepsy Monitoring
5) Densitometry
6) Neurokognitif
43
7) Stress analyzer
a. Visi URM
kepada masyarakat dengan data siap saji yang lengkap dan akurat
b. Misi URM
Semarang (terlampir).
Bambang S
Widodo
1) Memimpin
2) Perencanaan
standar
3) Pengawasan
4) Wewenang
berkaitan dengan :
5) Tanggung Jawab
Medis
bawahannya
Medis
10) Menerima pengembalian DRM rawat jalan dari unit terkait / poli.
kunjungan.
13) Membuat laporan SPM penyedia dan dokumen rawat jalan setiap
awal bulan.
atasanya.
2) Menyiapkan DRM baru maupun lama dan form rawat inap lainya,
untuk diisi oleh dokter jaga dan perawat sesuai pelayanan yang
diberikan.
3) Mencetak RMI 1, RMI 3, RMI 4, stiker label dan KIB untuk pasien
baru.
7) Pasien dengan keadaan gawat dan darurat akan dirujuk untuk rawat
8) Untuk pasien yang dirujuk rawat inap, petugas akan menginput data
bangsal pasien.
d. Petugas Assembling
inap.
3) Merakit DRM rawat inap sesuai dengan urutan nomor formulir yang
ditetapkan.
petugas assembling.
Jamkesda.
sebagai berikut :
penyakit.
dokter.
50
indeks.
indeks mortalitas.
10) Melakukan crosscheck antara DRM pasien BPJS yang akan dientry
dengan kunjungan pasien rawat jalan dan data pasien pulang bagi
rawat inap.
sebagai berikut :
tangani oleh Ka. Instalasi rekam medis Bidang pelayanan , dan Unit
terkait.
rumah sakit
g. Petugas Filing
penyimpanan DRM.
sedang dipinjam.
ditetapkan.
52
C. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Karakteristik Petugas Filing RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang
di bagian
assembling,
kemudian menjadi
Amino
Gondohutomo
Semarang.
di bagian
TPPGD/TPPRI
53
Gondohutomo
Semarang.
di bagian
rehabilitasi RSJD
Dr. Amino
Gondohutomo
Semarang.
SPO
Tabel 4.2
Hasil wawancara
No Pertanyaan Petugas
A B C D
mempunyai kebijakan
tentang retensi?
protap yang ada. Petugas memilih berkas rekam medis pasien aktif
kunjungan.
Tabel 4.3
Hasil Wawancara
No Pertanyaan Petugas
A B C D
mempunyai protap
retensi?
arsip ?
pelaksanaan retensi
protap ?
sudah mempunyai protap retensi, tetapi salah satu petugas filing ada
yang tidak tahu mengenai isi tentang protap retensi karena petugas
dicantumkan Jadwal Retensi Arsip (JRA) dan tidak ada waktu yang
berkas rekam medis pada rak inaktif, berkas rekam medis disimpan
4. Sarana Retensi
a. Tracer
diretensi/dipindahkan ke inaktif.
Tabel 4.4
Hasil Wawancara
No Pertanyaan Petugas
B C D
pernah melakukan
retensi?
penyakit digunakan
Semarang
belum optimal.
59
Retensi
(lima) tahun dan pasien tidak datang lagi maka DRM pasien akan
Tabel 4.5
Hasil Wawancara
No Pertanyaan Petugas
A B C D
setelah akreditasi ?
retensi ?
KARS MKI 12 ?
Tabel 4.5
Hasil Wawancara
No Pertanyaan Petugas
B C D
pernah melaksanakan
retensi ?
bagaimana tahapan
pelaksanaan retensi ?
mempunyai JRA ?
yaitu:
PEMBAHASAN
klinis pasien tidak jatuh pada orang yang tidak bertanggung jawab dan
petugas filing lulusan DIII Rekam Medis dan 1 petugas filing lulusan
SLTA. Ketiga petugas filing ada 2 petugas berjenis kelamin laki-laki dan 1
64
65
waktu dan tata cara pelaksanaan retensi dengan urutan waktu dan
retensi secara periode, dan salah satu petugas filing masih ada yang
4. Sarana Retensi
Semarang yaitu:
66
a. Tracer
berisi catatan identitas pasien yang sudah diretensi. DRM aktif yang
karena tidakmterjadual.
Retensi
terpenuhi, maka berkas rekam medis klinis pasien dan catatan lain
68
Arsip (JRA).
MKI 12 yaitu:
tahun dan pasien tidak datang lagi maka DRM pasien akan diretensi
MKI 12.
BAB VI
A. Simpulan
periode dan salah satu petugas ada yang belum paham tentang isi
protap retensi.
retensi.
71
72
B. Saran
retensi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mengidentifikasi
Karakteristik Petugas
Filing
2. Mengamati Kebijakan
Retensi
3. Mengamati Protap
Retensi
4. Mengetahui Sarana
Retensi
5. Mengetahui Jadwal
Pelaksanaan Retensi
Secara Periode
6. Mengamati Standar
7. Mengetahui
Pelaksanaan Retensi
HASIL WAWANCARA
Nama :B
Umur : 53th
sudah terakreditasi ?
10. Jika sudah, apakah ada perubahan pada protap dan kebijakan
retensi sebelumnya ?
tentang retensi?
12. Apakah pelaksanaan retensi di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Nama :C
Umur : 33th
sudah terakreditasi ?
10. Jika sudah, apakah ada perubahan pada protap dan kebijakan
retensi sebelumnya ?
tentang retensi?
12. Apakah pelaksanaan retensi di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Nama : B, C, D
7. Bagaimana ketentuan jadual retensi untuk dokumen rekam medis anak, jiwa,
sudah terakreditasi ?
10. Jika sudah, apakah ada perubahan pada protap dan kebijakan
retensi sebelumnya ?
tentang retensi?
Nama :A
Umur : 46th
tentang retensi ?
tentang retensi ?
terakreditasi ?
8. Jika sudah, apakah ada perubahan pada protap dan kebijakan retensi
sebelumnya ?
retensi?
petugas khusus
untuk pelaksanaan
retensi ?
kunjungan terakhir.
KIUP, indeks
penyakit dan tracer
pelaksanaan
retensi secara
periode ?
Apakah terdapat
surat edaran
mengenai standar
akreditasi KARS
MKI 12 tentang
retensi ?
Gondohutomo
Semarang ?
apakah sudah
sesuai dengan
standar akreditasi
?
HASIL WAWANCARA
Nama :B
Umur : 53th
Jawab : Sudah, rumah sakit sudah mempunyai kebijakan dan protap retensi
pasien tidak berobat lagi makan dokumen akan di pindahkan ke rak inaktif.
? Jawab : tidak
diretensi, dan daftar pemindahan DRM aktif ke inaktif sebagai bukti telah
melakukan retensi.
sudah terakreditasi ?
10. Jika sudah, apakah ada perubahan pada protap dan kebijakan
retensi sebelumnya ?
11. Apakah anda mengerti tentang standar akreditasi KARS MKI 12 tentang
retensi?
Jawab : sudah
HASIL WAWANCARA
Nama :C
Umur : 33th
Jawab : Sudah, rumah sakit sudah mempunyai kebijakan dan protap retensi
pasien tidak berobat lagi makan dokumen akan di pindahkan ke rak inaktif.
? Jawab : tidak
7. Bagaimana ketentuan jadual retensi untuk dokumen rekam medis anak,
diretensi, dan daftar pemindahan DRM aktif ke inaktif sebagai bukti telah
melakukan retensi.
sudah terakreditasi ?
10. Jika sudah, apakah ada perubahan pada protap dan kebijakan
retensi sebelumnya ?
11. Apakah anda mengerti tentang standar akreditasi KARS MKI 12 tentang
retensi?
Jawab : sudah
HASIL WAWANCARA
Nama :D
Umur : 57th
Jawab : Sudah, rumah sakit sudah mempunyai kebijakan dan protap retensi
pasien tidak berobat lagi makan dokumen akan di pindahkan ke rak inaktif.
? Jawab : tidak
7. Bagaimana ketentuan jadual retensi untuk dokumen rekam medis anak,
diretensi, dan daftar pemindahan DRM aktif ke inaktif sebagai bukti telah
melakukan retensi.
sudah terakreditasi ?
10. Jika sudah, apakah ada perubahan pada protap dan kebijakan
retensi sebelumnya ?
11. Apakah anda mengerti tentang standar akreditasi KARS MKI 12 tentang
retensi?
Jawab : sudah
Hasil Wawancara
Nama :A
Umur : 46th
? Jawab : tidak
sudah terakreditasi ?
Jawab : sudah pada bulan oktober 2015
8. Jika sudah, apakah ada perubahan pada protap dan kebijakan retensi
sebelumnya ?
retensi?
dan informasi.
Jawab : sudah
PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM
MEDIS INAKTIF
NO DOKUMEN : NO REVISI HALAMAN
RSJD Dr. Amino
GONDOHUTOMO
SEMARANG
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN Retensi dokumen rekam medis adalah proses pemilahan dokumen
aktif menjadi inaktif (khusus dokumen rawat jalan), dan khusus rawat
inap dari aktif masuk kepersiapan pemusnahan.
TUJUAN 1. Mencegah kerusakan dan hilangnya berkas rekam medis.
2. Memisahkan dokumen rekam medis aktif dan inaktif sehingga
mengurangi jumlah arsip Dokumen Rekam Medis.
3. Agar mudah menyimpan dan mengambil kembali (retrieval) jika
berkas rekam medis dibutuhkan.
KEBIJAKAN a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/2008,
tentang rekam medis / medical record.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171/Menkes/PER/VI/2011,
tentang Sistem Informasi Rumah Sakit.
c. SK Dirjen. Yanmed. No : YM.00.03.2.2.1296 tahun 1996, tentang
Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit Revisi II tahun 2006
d. Surat Edaran Direktur Pelayanan Medik Spesialis Nomor
YM.00.02.2.2.837 tanggal 01 Juni 2001 tentang Perihal Bentuk
SPO
e. SK Direktur RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang tentang
Retensi Dokumen Rekam Medis.
RJ RI RJ RI
1 Umum 5 5 2 2
2 Mata 5 10 2 2
3 Jiwa 10 5 5 5
4 Orthopedi 15 10 2 2
5 Kusta 15 15 2 2
6 Ketergantungan obat 10 15 2 2
7 Jantung 10 10 2 2
8 Paru-paru 5 10 2 2