Anda di halaman 1dari 9

PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99

TAHUN 2012 TENTANG PENGETATAN PEMBERIAN REMISI


TERHADAP NARAPIDANA DALAM RANGKA SEMANGAT
PEMBERANTASAN KORUPSI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh


gelas Sarjana dalam Ilmu Hukum

Oleh :

KHAERUDIN
NIM : C06120163

PROGRAM SARJANA ILMU HUKUM


UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR
BANTEN
2016
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................

......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................

...................................................................................10

C. Tujuan Penelitian ...........................................................

....................................................................................11

D. Kegunaan Penelitian...................................…………….. 11

E. Metode Penelitian .........................................................

....................................................................................11

F. Sistematika Penulisan....................................................

....................................................................................14

BAB II PENGERTIAN REMISI DAN URAIANNYA

A. Pengertian Remisi dan Dasar Hukum Pemberian Remisi

dan Syaratssyarat Mendapatkan Remisi………………… 17


B. Remisi Dalam Perspektif Filosofi………………………… 25

C. Remisi Dalam Perspektif Yuridis Normatif……………… 28

D. Remisi Dalam Perspektif Sosiologis……………………... 31

E. Asas Undang-Undang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi……………………………………………. 33

BAB III LATAR BELAKANG PEMERINTAH MENGELUARKAN

KEBIJAKAN PENGETATAN PEMBERIAN REMISI TERHADAP

NARAPIDANA PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI

A. Kontroversi Pemberian Remisi Bagi Koruptor………….. 54

B. Pemberantasan Korupsi Tak Sebatas Legalitas……….. 63

C. Remisi dan Perlindungan HAM Bagi Terpidana

Kasus Korupsi……………………………………………… 72

D. Moratorium Remisi…………………………………………. 79

E. Remisi Mudah Didapat, Alasan Pembuatan

PP Nomor 99 Tahun 2012………………………………… 86

BAB IV EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PP NOMOR 99 TAHUN

2012 PEMBERIAN REMISI TERHADAP NARAPIDANA

PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI

A. Problematika Pemberlakuan Moratorium Remisi Bagi

Pelaku Tindak Pidana Korupsi………………………… 98

B. Pemberian Remisi Dari Sisi Hukum Positif…………….. 104

C. Kontroversi Moratorium Remisi………………………….. 112

D. Keluarnya PP Nomor 99 Tahun 2012 Salah Satu


Pemicu Kerusuhan di Lapas…………………………….. 116

E. Persyaratan Remisi Menurut PP Nomor 99

Tahun 2012……………………………………………….. 124

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………….. 129

B. Saran……………………………………………………… 130

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


ABSTRAK
Judul Skripsi : Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2012
Tentang Pengetatan Pemberian Remisi Terhadap
Narapidana Dalam Rangka Semangat Pemberantasan
Korupsi

Kata Kunci : Remisi, pemberantasan korupsi

Nama / NIM : KHAERUDIN / C06120163


Dalam menerapkan tujuan pemidanaan, aparat maupun pembuat undang-
undang haruslah menyesuaikannya dengan perkembangan tindak pidana
tertentu yang terjadi pada wilayah tertentu. Sehingga sanksi pidana yang
diberikan, serta proses-proses pembinaan yang dilakukan pada lembaga
pemaysarakatan dapat memberikan efek jera bagi pelakunya dan juga
mengurangi terjadinya tindak pidana tersebut. Bertambahnya jumlah tindak
pidana korupsi yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa sanksi pidana yang
diberikan selama ini kurang efektif. Sehingga perlu kiranya diadakan perubahan
terhadap Undang-Undang 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan mengenai
pemberian remisi bagi pelaku narapidana pidana korupsi, diharapkan hal
tersebut mampu memberikan efek jera yang mengurangi terjadinya tindak pidana
korupsi. Alasan pemberian remisi karena para narapidana berkelakuan baik,
tidak pernah memiliki catatan buruk selama menjalani masa hukuman.
Pemberian remisi diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Peasyarakatan.
Aturannya, mereka telah menjalani satu pertiga masa hukuman. Adapun
rumusan masalah yang akan penulis bahas adalah : ( 1) Apa yang
melatarbelakangi Pemerintah mengeluarkan kebijakan pengetatan pemberian
remisi terhadap narapidana pelaku tindak pidana korupsi ? dan (2) Bagaimana
efektifitas pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2012 terhadap
pemberian Remisi terhadap narapidana pelaku tindak pidana korupsi ?.
Sedangkan metode penelitian yang penulis pergunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan yuridis normatif diperlukan dalam upaya menganalisis data
dengan mengacu kepada norma-norma hukum yang dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan, pendekatan secara yuridis empiris adalah melakukan
pendekatan dengan melihat kenyataan-kenyataan yang ada di masyarakat,
dimaksudkan sebagai sarana atau metode yang penting untuk menemukan
hukum yang baik dan asas hukum yang diterima. Akhirnya kesimpulan yang
dapat penulis sampaikan adalah bahwa Lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor
99 tahun 2012 sebenarnya bisa menjadi dorongan untuk membongkar kasus
korupsi. Dengan cara pengajuan diri sebagai justisce collaborator bisa menjadi
prasyarat untuk mendapatkan remisi hukuman. Peraturan Pemerintah ini juga
mendorong untuk kasus-kasus yang belum selesai.

PROGRAM SARJANA ILMU HUKUM


SEKOLAH TINGGI UNIVERSITAS“MATH’LAUL ANWAR”
BANTEN

Bahwa isi / materi skripsi yang berjudul PELAKSANAAN PERATURAN


PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG PENGETATAN
PEMBERIAN REMISI TERHADAP NARAPIDANA DALAM RANGKA
SEMANGAT PEMBERANTASAN KORUPSI,
seluruhnya merupakan tanggungjawab ilmiah
dan tanggungjawab moral penulis.

Pandeglang, …Juli 2016


Khaerudin

PROGRAM SARJANA ILMU HUKUM


SEKOLAH TINGGI UNIVERSITAS “MATH’LAUL ANWAR”
BANTEN

KHAERUDIN
C06120163

Judul :

PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2012


TENTANG PENGETATAN PEMBERIAN REMISI TERHADAP
NARAPIDANA DALAM RANGKA SEMANGAT
PEMBERANTASAN KORUPSI
Secara substansi telah disetujui dan dinyatakan siap untuk
diujikan / dipertahankan,

Serang, … Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Holil,S.H,.M.H Siti Nurbani,S.H.,M.Hum

KATA PENGANTAR

Assalaamu alaikum Wr. Wb.


Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT, penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul : PELAKSANAAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG

PENGETATAN PEMBERIAN REMISI TERHADAP NARAPIDANA

DALAM RANGKA SEMANGAT PEMBERANTASAN KORUPSI.

Dalam proses penyelesaian perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu

Hukum “IBLAM” hingga penulis merampungkan penyusunan tesis ini telah

banyak pihak yang membantu penulis baik secara moril maupun materiil.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bpk. Dr. H. Edy Susanto, SH, MH, MA, sebagai Ketua Yayasan LPIHM

“IBLAM”, sekaligus sebagai Pembimbing II dalam penyusunan tesis ini ;

2. Bpk. Dr. Adi Sujatno, SH, MH, sebagai Ketua STIH “IBLAM”, sekaligus

sebagai Pembimbing I dalam penyusunan tesis ini ;

3. Yth. Para Pembatu Ketua I, II, dan III STIH “IBLAM” Jakarta ;

4. Yth. Bpk / Ibu Dosen Pengampu mata kuliah Program Pascasarjana

Magister Hukum di STIH “IBLAM” Jakarta ;

5. Seluruh Staf Akademik STIH “IBLAM” Jakarta ;

6. Rekan-rekan satu angkatan Program Pascasarjana Magister Hukum di

STIH “IBLAM” Jakarta ;

7. Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada :

………………….

Penulis menyadari bahwa tesis ini belum sepenuhnya sempurna,

untuk itu penulis berharap adanya masukan atau kritik yang bersifat

konstruktif dalam rangka penyempurnaan isi dan materinya.

Wassalaamu alaikum Wr. Wb.

Penulis

Anda mungkin juga menyukai