SKRIPSI
MIZA SAFITRI
NIM. 11820721434
PROGRAM S1
ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022 M/1444 H
ABSTRAK
i
KATA
Assalamua’alaikum Wr.Wb.
SWT yang telah memberikan rahmat serta keberkahan-Nya sehingga penulis bisa
KECAMATAN KUOK”.
Muhammad SAW yang merupakan suri tauladan dan rahmat bagi seluruh alam
yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan hingga kepada zaman terang
bederang seperti saat ini. Semoga kita mendapatkan syafa’at beliau di akhirat
kelak, Aamiin Ya rabbal’alamin. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah guna
melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Hukum (SH.).
dukungan baik berupa materil maupun moril, serta arahan berupa petunjuk dan
bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan oleh penulis. Oleh sebab itu,
tulusnya kepada:
i
1. Allah SWT atas segala nikmat dan karunia serta rahmat yang tak
kepada penulis sehingga penulis mampu melewati berbagai rintangan dalam
2. Ayahnda tercinta Bustami, Ibunda tercinta Erliza, selaku orang tua yang telah
yang tinggi semata-mata agar anak-anaknya menjadi orang yang berguna, dan
berakhlak mulia.
3. Abang Azlan Syah dan Adik Nur Alia Maisara yang selalu memberikan do’a
4. Bapak Prof. Dr. Hairunnas, M.Ag,. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
5. Bapak Dr. Zulkifli, M.Ag,. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau beserta seluruh jajarannya.
6. Bapak Dr. H. Erman Gani, M.Ag,. selaku Wakil Dekan I Fakultas Syari’ah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau beserta seluruh
jajarannya.
7. Bapak Dr. H. Mawardi, S.Ag, M.Si,. selaku Wakil Dekan II Fakultas Syari’ah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau beserta seluruh
jajarannya.
i
8. Ibu Dr. Sofia Hardani, M.Ag,. selaku Wakil Dekan III Fakultas Syari’ah
jajaranny
10. Bapak Dr. Alpi Syahrin, S.H, M.H,. selaku sekretaris Jurusan Ilmu Hukum
beserta Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen yang dengan tulus ikhlas dalam
11. Bapak Joni Alizon, S.H, M.H,. selaku Pembimbing II dalam penulisan skripsi
ini yang telah begitu banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan
12. Bapak Peri Pirmansyah, S.H., M.H,. selaku Pembimbing Akademik yang
13. Pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu dan Polres
Kampar yang telah sudi memberikan data kepada penulis sehingga penulis
14. Teman Penulis khususnya seluruh anggota kelas Ilmu Hukum E yang tidak
bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberi doa, nasehat, bantuan dan
i
Semoga bantuan, dukungan, dan arahan serta bimbingan yang
dari Allah SWT. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan
penyajian skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
MIZA SAFITRI
11820721434
v
DAFTAR
ABSTRAK .............................................................................................. i
...
DAFTAR
KATA TABEL ..................................................................................... viii
i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................... 7
C. Rumusan Masalah................................................................. 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................. 8
E. Sistematika Penulisan ........................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis ................................................................. 12
1. Tinjauan Umum tentang Penegakan Hukum.................. 12
2. Tinjauan Umum tentang Hukum Pidana ........................ 23
3. Tinjauan Umum tentang Pertambangan ......................... 33
4. Tinjauan Umum tentang Hukum Pertambangan ............ 39
5. Tinjauan Umum tentang Izin Usaha Pertambangan ....... 41
B. Penelitian Terdahulu............................................................ 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian ...................................................... 45
B. Lokasi Penetilian .................................................................. 46
C. Populasi dan Sampel............................................................. 46
D. Data dan Sumber Data .......................................................... 48
E. Metode Pengumpulan Data .................................................. 49
F. Metode Analisis Data ........................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Penambangan Batu
Gunung Ilegal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2020 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara 51
BAB V PENUTUP
v
DAFTAR
ABSTRAK .............................................................................................. i
...
A. Kesimpulan........................................................................... 61
KATA
B. Saran ..................................................................................... 62i
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR
vi
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
alam yang dikuasai oleh negara, sebagaimana tertulis dalam Pasal 33 ayat (3)
1
Salim, Hukum Pertambangan di Indonesia,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 53
Republik Indonesia, Undang-Undang Pertambangan dan Batubara No. 3 tahun
2
1
2
Pasal tersebut di atas juga menjadi dasar dari Konsep Hak Penguasaan Negara,
mengawasi pengelolaan atau penguasaan sumber daya alam dalam hal ini
3
H. Salim HS. Hukum Pertambangan di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo
2010), h.
3
4. Batuan antara lain : tanah liat, tanah urug, kerikil galian dari bukit, kerikil
ini termasuk ke dalam golongan yang kelima yaitu golongan batuan yang
Salah satu kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia
kekayaan alam dan mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup
memberi nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha
hidup.5 Untuk memperoleh izin usaha, pelaku usaha wajib memiliki izin
4
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara,
5
Silalahi, Daud dan Kristianto. Hukum Lingkungan Dalam Perkembangannya
Indonesia (Bandung, Penerbit CV Keni Media, 2015), 53-
4
jenis usaha pertambangan, yaitu izin usaha pertambangan (IUP), izin usaha
lama (lebih kurang 5 tahun). Karena letak potensi sumberdaya mineral pada
tertinggal dan memberikan dampak ganda yang positif dalam berbagai sektor
(multiplier effect).6
pengendalian dampak secara dini. AMDAL ini ditujukan sebagai dasar izin
3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara (MINERBA) akan ada suatu
perubahan yang besar dalam dunia pertambangan dimana yang menjadi pintu
dan Batubara (MINERBA) ketentuan pidananya pada pasal 158 “Setiap orang
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, pasal.
6
digunakan apabila sanksi bidang hukum lain, seperti sanksi administrasi dan
efektif dan/ atau tingkat kesalahan pelaku relatif berat dan/ atau akibat
kegiatan pertambangan harus ada aturan dan norma yang harus dipatuhi dan
kabupaten Kampar ini tidak mengantongi izin pertambangan atau ilegal, para
ada terkesan menjadi formalitas semata, para penegak hukum dirasa masih
ini, yang mana akan memberi dampak buruk seperti semakin maraknya
penambangan batu gunung yang ada di kecamatan Kuok yaitu bapak Mastur
tahun, dan mengaku bahwasanya aktifitas tersebut ilegal atau tidak ada izin.
B. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik
yang diteliti maka peneliti membatasi permasalahan penelitian ini hanya pada
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas ada hal yang
menarik untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut, yang kemudian dirumuskan
permasalahannya:
a. Secara Teoritis
Kecamatan Kuok;
b. Secara Praktis
1) Bagi penulis :
selama kuliah;
2) Bagi masyarakat :
3) Bagi pemerintah :
Kecamatan Kuok.
c. Secara Akademis
1) Sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana hukum (S1) pada
Syarif Kasim
Batu Bara;
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
dan Analisis
1
Kuok.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
normal, tapi dapat terjadi pelanggaran hukum yang mana terjadi karena
9
Satjipto Raharjo, Penegakan Hukum Sebagai Tinjauan Sosiologis, (Yogyakarta: Genta
Sudikno Merto Kusumo, Mengenal Hukum, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
10
h.
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum
11
1
Publishing, 2009), h. 25
10
Sudikno Merto Kusumo, Mengenal Hukum, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
h.
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum
11
1
1
pada ranah tindakan, perbuatan atau perilaku nyata atau faktual yang
diatur oleh kaidah hukum, akan tetapi terdapat unsur pribadi. Adapun
nilai yang telah terjabarkan dalam kaidah yang mantap dan sikap
12
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2005), h. 21.
13
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum,
(Jakarta : Raja Grafindo, 1993), h. 7
1
hal.14
agar semua nilai yang ada dibalik norma hukum turut ditegakkan
14
Shant Dellyana, Konsep Penegakan Hukum, (Yogyakarta: Liberty, 1988), h. 32
15
Agus Rahardjo, Cybercrime Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan
Berteknologi, (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 2003), h. 79
1
sendiri.16
dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabran nilai tahap akhir untuk
konkret.
Penegakan hukum itu sendiri tidak terlebas dari peran serta dari
1
Laurensius Arliman, Penegakan Hukum dan Kesadaran Masyarakat,
Deepublish, 2015) h.
11
1
sebagaiman seharusnya.
Penegakan hukum itu sendiri tidak terlebas dari peran serta dari
18
Shant Dellyana ,Op.cit,
1
Dalam arti sempit, aparatur penegak hukum yang terlibat dalam proses
19
Laurensius Arliman,Op.cit, h. 14
20
Mohammed Kemal Dermawan, Strategi Pencegahan Kejahatan, (Bandung: Citra
Aditya Bhakti, 1994), h. 62
1
umum;
mempengaruhi hukum.22
21
M. Bakri, Pengantar Hukum Indonesia Jilid I, (Malang: UB Press, 2013), h.
20
1
actual enforcement.23
23
Ibid, h.
2
peran semestinya.
5) Faktor Kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang
dengan baik atau tidak adalah tergantung dari aturan hukum itu sendiri.
24
Soerjono Soekanto, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum”. (Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),
2
diabaikan.
25
Romli Atmasasmita, “Reformasi Hukum, Hak Asasi Manusia & Penegakan
Hukum”. (Bandung: Mandar Maju, 2001), h. 55.
26
Laurensius Arliman,Op.cit,,h.
2
bahasa Belanda.28
27
Sadjijono, Fungsi Kepolisian dalam Pelaksanaan Good Governance, (Jakarta:
Laksbang, 2007), h. 203
Wirdjono Projodikoro, 1989, Asas-asas Hukum Pidana Indonesia, (Bandung : PT.
28
Eresco, 1989), h. 1
2
yang sama dengan tindak pidana. Istilah-istilah lain dari tindak pidana
2) Peristiwa pidana;
4) Tindak pidana.29
dalam bahasa asing disebut delict yang artinya suatu perbuatan yang
29
EY Kanter dan SR Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, (Jakarta :
Storia Grafika, 2003), h. 204.
2
antara lain menurut VOS, delik adalah feit yang dinyatakan dan
adalah suatu serangan atau suatu ancaman terhadap hak-hak orang lain.
itu adalah pengertian yang konkret yang hanya menunjuk kepada suatu
30
Andi Hamzah, Asas-asas Hukum Pidana, (Jakarta : Rineka Cipta , 1994), h. 71.
31
Ismu Gunadi, Jonaedi Efendi, Hukum Pidana, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group,
2014), h. 37
Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, (Jakarta: Refika
32
Pidana.
suatu undang-undang.
33
EY Kanter dan SR Sianturi, Op.Cit., h.
2
“Straafbaarfeit”.
34
Andi Hamzah, Bunga Rampai Hukum Pidana Dan Acara Pidana, (Jakarta : Gralia
Indonesia, 2001) h. 22
35
P.A.F. Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia,(Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 1996) h. 22
2
tindakan.
pada saat tertentu telah ditolak didalam suatu pergaulan hidup dan
terdapat didalamnya.
36
Andi Hamzah, Op.Cit.,hal. 86-87.
37
EY Kanter dan SR Sianturi, Op.Cit., h.
2
kriminologis.
larang dan di ancam dengan pidana. Hal ini tidak selalu mudah,
berlaku asas tiada pidana tanpa kesalahan (Nulla poena sine culpa).
yaitu:
(materieel delicten).
terus.
delicten).
sebagainya.
11) Dari sudut berapa kali perbuatan untuk menjadi suatu larangan,
c. Teori Pemidanaan
adalah alam pikiran untuk pembalasan. Teori ini dikenal pada akhir
maatshappeljikeorde).
38
Kompasiana, “Pengertian Tindak Pidana”, http://hukum.kompasiana.com/2011/10/
18/pengertian-tindak-pidana/, Diakses tanggal 12 September 2022
3
teori ketiga yang disatu pihak lain juga mengakui adanya unsur
yang melekat pada tiap pidana. Teori ketiga ini muncul karena
a. Pengertian Pertambangan
pasca tambang.40
39
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana dan Stelsel Pidana,(Jakarta: PT Raja
Grafindo,2002), h. 155-156
4
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang
Mineral dan Batu Bara, Pasal 1, angka
3
tambang.
bentonit, yodium, marmer, granit, gips, batu mulia (opal, berlian, dan
e) Nikel, kobalt;
f) Timah.
3
g) Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat, dan pasir, sepanjang tidak
Hukum Positif
Pasal 158
tindak pidana:
melakukan perbuatan.
nomor 3 tahun 2020, diatur dalam Pasal 158, Pasal 160 ayat (2), Pasal
41
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, pasal. 158
3
mining.
d. Pertambangan Ilegal
memiliki izin dari instansi pemerintah pusat atau daerah sesuai dengan
mining terdiri dari dua kata, yaitu illegal, yang artinya tidak sah,
42
Nandang Sudrajat, Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia Menurut Hukum, PT
Buku Seru, Jakarta, 2010, hlm.76
3
hukum pertambangan selama ini adalah tidak terlepas dari ideologi hak
menguasai negara yang dianut pada Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang
43
Trisnia Anjami, The Social Impact Of Illegal Gold Mining In The Village Sungai Sorik
Kecamatan Kuantan Hilir Seberang Kabupaten Kuantan Singingi, Jurnala JOM FISIP, Vol.4,
No.22, 2017, h. 6.
44
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33, ayat 3.
45
Salim HS, Hukum Pertambangan di Indonesia, (Jakarta : Raja Grafindo, 2010, h.8.
4
46
Abrar Saleng, Hukum Pertambangan, (Yogyakarta : UII press, 2004), .h.
4
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan
Kejahatan, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2001), h.
4
kegiatan pascatambang.48
yang dilakukan oleh orang atau masyarakat atau badan hukum atau
1) Illegal mining
berwenang.
2) Legal mining
4
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan BatuBara, Pasal
1 ayat 1
4
49
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang Pertambangan
dan Batubara, Pasal 1 angka 6
4
dan batubara, serta pasca tambang yaitu kegiatan yang telah terencana
pertambangan.
B. Penelitian Terdahulu
perbedaan dengan penelitian ini dari segi dasar hukum yaitu dasar
METODOLOGI PENELITIAN
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan,
jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai
sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan
masalah.50 Penelitian adalah terjemahan dari Bahasa Inggris research yang berarti
usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun metode yang digunakan penulis
informasi dan data yang berkaitan dengan penelitian penulis ini. Penelitian
50
Joko Su bagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta, Rineka
Cipta, 2011), jilid 1, h.1.
51
Ibid, h.2.
4
4
B. Lokasi Penelitian
permasalahan penelitian.
52
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Pres, 2010), h. 10
Bambang Sunggono, 2011, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali
53
h.11 Pers,
4
Satu Pintu Kabupaten Kampar. dan Pelaku Pekerja Tambang Batu Gunung di
populasi yang ada, yang kategori sampelnya itu telah ditetapkan sendiri oleh
peneliti.56 Untuk lebih jelasnya mengenai populasi dan sampel dapat dilihat
Tabel III.I
Populasi dan Sampel
Data adalah fakta atau keterangan mengenai segala hal yang dapat
merupakan inti sari sebuah data digunakan sebagai alat untuk mengambil
keputusan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data yaitu :
1. Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh secara langsung
atau data yang masih asli seperti apa adanya.57 Data yang diperoleh
langsung dari lapangan atau tempat lokasi penelitian baik dengan metode
bara.
permasalahan penelitian.
yang diteliti.
3. Studi pustaka, yaitu peneliti mencari data atau informasi melalui jurnal,
ini digunakan untuk mencari data sekunder guna mendukung data primer.
informasi.59 Setelah semua data diperoleh dan dikumpulkan, baik data primer
berdasarkan jenisnya dari ketiga masalah pokok yang diteliti. Data yang
59
Muhammad Ramdhan, Metode Penelitian, (Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2021), h.
14.
60
Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian Hukum,cet.ke-3 (Jakarta:UI Press,2007),
h.24.
61
Suratman dan Phillips Dillah, Metode Penelitian Hukum, (Bandung:Alfabet,2014), h.
252.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
itu juga dapat di lihat adanya kesan saling melempar tanggung jawab
ini. Saat ini sebagian instansi juga bingung dengan wewenangnya masing-
masing.
61
62
B. Saran
yang memadai dan hasilnya sebanding sehingga masyarakat sadar dan mau
sebagai aparat penegak hukum harus lebih aktif lagi menjalin kerja sama
pertambangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Hamzah, Andi, Bunga Rampai Hukum Pidana Dan Acara Pidana, (Jakarta :
Gralia Indonesia, 2001).
Su bagyo, Joko, Metode penelitian dalam teori dan praktek, (Jakarta, Rineka
Cipta, 2011).
C. Jurnal
Trisnia Anjami, The Social Impact Of Illegal Gold Mining In The Village
Sungai Sorik Kecamatan Kuantan Hilir Seberang Kabupaten Kuantan
Singingi, Jurnala JOM FISIP, Vol.4, No.22, 2017
D. Website
http://hukum.kompasiana.com/2011/10/ 18/pengertian-tindak-pidana/
LAMPIRAN
A. Daftar Wawancara
NIM 11820721434
tentang pertambangan?
8. Apakah pemerintah atau dinas terkait pernah melakukan sosialisasi terkait peraturan
rumit/sulit?
10. Berapa banyak jumlah tenaga yang bekerja dari daerah mana saja dan berapa
pendapatannya?
11. Apakah alasan bapak/ibu mau bekerja di pertambangan? Apakah bapak/ibu
NIM 11820721434
Jabatan : Kepala urusan administrasi tata usaha Sat Reskrim Polres Kampar
1. Apa tugas dan wewenang bapak dalam penegakan hukum terhadap masyarakat
2. Apa penyebab masih ada pelaku pertambangan batu bara(batu gunung) tanpa izin
3. Siapa saja yang menangani kasus pertambangan batu bara (batu gunung) tanpa izin?
6. Apakah ada laporan yang di terima oleh Polres Kampar terhadap aktifitas
7. Apa yang dilakukan Polres Kampar saat menerima laporan adanya pertambangan
bara tanpa
8. Apa faktor yang menjadi kendala bagi Polres Kampar dalam penegakan
NIM 11820721434
1. Bagaimana peran kepolisian dalam penegakan hukum bagi pelaku penambangan batu
gunung ilegal?
2. Apa saja hambatan atau kendala yang ditemui kepolisian Polsek Bangkinang Barat
4. Apa saja upaya yang di lakukan Polsek Bangkinang Barat untuk mengatasi hambatan-
hambatan tersebut?
NIM 11820721434
1. Apa saja tugas dan wewenang Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu
4. Bagaimana pendapat Bapak tentang penambangan batu bara (batu gunung) ilegal
5. Apa peran Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu jika terdapat suatu
Sesi wawancara bersama Bapak Wawan Asrai Harahap selaku Babinkamtibmas Polsek
Bangkinang Barat wilayah Desa Merangin dan Desa Pulau Tarap
Sesi wawancara bersama Bapak El Fauzan S. Hut,. Selaku Kabag Pengaduan, kebijakan dan
pelaporan layanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Kabupaten Kampar
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
2013 sampai 2015 dan Sekolah Menengah Atas Pada tahun 2016 sampai 2018.
dengan mengambil Prodi Ilmu Hukum Strata Satu (S1) Fakultas Syari’ah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Saat menjadi
syarat yang dilakukan di Sekretariat DPRD Kampar selama empat puluh lima
hari dan di semester tujuh, penulis melaksanakan KKN di suatu desa yang terletak
di Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar, selama empat puluh lima hari.
MINERAL DAN BATU BARA” yang dibimbing oleh Bapak Asril, S.H.I, S.H,