Anda di halaman 1dari 55

IMPLEMENTASI HUKUM PIDANA TERHADAP MAFIA

EKSPOR PERIKANAN DALAM TRANSAKSI LETTER OF

CREDIT DI KEMENTRIAN KELAUTAN PERIKANAN

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat guna melanjutkan proses bimbingan skripsi

Di fakultas hukum universitas muhammadiyah tangerang

OLEH:

MUHAMMAD SYAIFUL BAHRY

1874201143

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2022
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Syaiful Bahry

NPM : 1874201143

Program Studi : Ilmu Hukum

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Proposal Skripsi yang berjudul: “Implementasi Hukum Pidana Terhadap

Mafia Ekspor Perikanan Dalam Transaksi Letter Of Credit di Kementerian

Kelautan Perikanan” ini adalah benar karya asli saya sendiri yang diajukan

untuk memenuhi persyaratan guna melanjutkan proses Bimbingan Skripsi.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil tiruan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai perarturan yang berlaku di Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Tangerang, ………….2022

Pembuat Pernyataan

Muhammad Syaiful Bahry

i
PERSETUJUAN

Proposal Skripsi yang berjudul:

IMPLEMENTASI HUKUM PIDANA TERHADAP MAFIA EKSPOR

PERIKANAN DALAM TRANSAKSI LETTER OF CREDIT DI

KEMENTERIAN KELAUTAN PERIKANAN

Nama : Muhammad Syaiful Bahry

NPM : 1874201143

Program Studi : Ilmu Hukum

Dengan disetujui untuk di-munaqasah-kan

Tangerang,………….2022

Mengetahui, Menyetujui,

Amiludin,S.H., M.H Nizla Rohaya, S.H., LL.M

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

ii
PENGESAHAN

IMPLEMENTASI HUKUM PIDANA TERHADAP MAFIA EKSPOR PERIKANAN DALAM

TRANSAKSI LETTER OF CREDIT DI KEMENTERIAN KELAUTAN PERIKANAN

Proposal Skripsi yang disusun oleh:

Nama : Muhammad Syaiful Bahry

NPM : 1874201143

Program Studi : Ilmu Hukum

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi pada tanggal …………. dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

Dewan Penguji Skripsi Tanggal Revisi Tanda Tangan

……………. …………. ……………..

Penguji I

……………. …………. ……………..

Penguji II

Tangerang, ………. 2022

Mengetahui,

Amiludin, S.H., M.H

Ketua Program Studi

iii
KERANGKA DALIL

)57: ‫ش ْيءٍ ِّر ْزقًامِّ ْنلَدُنَّ َاولَ ِّكنَّأ َ ْكث َ َرهُ ْم ََليَ ْعلَ ُمونَ (القصص‬
َ ‫أ َ َولَ ْمنُ َم ِّك ْنلَ ُه ْم َح َر ًماآمِّ نًايُ ْجبَىإِّلَ ْي ِّهث َ َم َرات ُ ُك ِّل‬

“Bukankah kami telah menjadikan mereka kaum yang mapan di tanah suci yang

aman? Dan dibawakan kepada mereka berbagai macam buah-buahan sebagai

rezeki dari Kami? Akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.” (QS.

Al-Qashash: 57)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis panjatkan Shalawat serta

salam kepada nabi dan rasul allah Muhammad SAW yang telah membawa kita

dari masa kegelapan hingga masa terang sampai akhir zaman. Penulisan skripsi ini

adalah salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum di Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan judul “Implementasi

Hukum Pidana Terhadap Mafia Ekspor Perikanan Dalam Transaksi Letter Of

Credit Studi Kasus di Kementrian Kelautan Perikanan Jakarta”

Dalam penulisan Skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada :

1. Dr. H. Achmad Amarullah, M.Pd selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

2. Dr. H. Desri Arwen,M.Pd selaku Wakil Rektor I Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

3. Dr. H. Bay Masruri,M.Pd selaku Wakil Rektor II Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

4. Dwi Nur Fauziah Ahmad, SH., MH selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

v
5. Abdul Kadir, SH., MH selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

6. Amiludin, SH., MH selaku Ketua Program Studi Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

7. Nizla Rohaya, SH.,LLM Selaku Dosen Pembimbing saya yang telah

membantu saya dalam menyusun dan memberi saran serta masukan

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

8. Para Dosen Program Studi Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Tangerang yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu

9. Kakak-Kakak yang telah memberikan semangat baik membantu

saya dalam ide, memenuhi kebutuhan kuliah dan sebagainya.

10. Papa, Mamah dan Bunda yang telah memberikan bantuan baik

Materi, Motivasi dan semangat juang sehingga saya dapat

menyelesaikan kuliah dengan baik.

11. Special Thanks for Siti Bunda Toati kekasih sekaligus teman hidup

atas bantuan dukungan, doa serta semangat sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi.

12. Seluruh teman satu angkatan dan juga teman di luar kuliah yang

memberikan saya semangat untuk terus maju dan menyelesaikan

kuliah.
vi
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna

oleh karena itu penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan

dalam penulisan skripsi dan penulis juga sangat menerima saran dan kritik dari

berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

Tangerang.………..2022

Penulis

Muhammad Syaiful Bahry

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ....................................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

KERANGKA DALIL ......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................3

C. Rumusan Masalah ...................................................................................4

D. Tujuan Penelitian.....................................................................................4

E. Manfaat Penelitian ...................................................................................5

F. Kerangka Konseptual ...............................................................................5

G. Kerangka Teori ........................................................................................9

H. Metode Penelitian ....................................................................................9

I. Sistematika Penulisan .............................................................................14

viii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................16

A. Tinjauan Umum Terhadap Implementasi Hukum .................................16

B. Tinjauan Umum Tentang Hukum Pidana ..............................................17

C. Tinjauan Umum Tentang Mafia ............................................................22

D. Tinjauan Umum Tentang Ekspor ..........................................................23

E. Tinjauan Umum Tentang Perikanan ......................................................26

F. Tinjauan Umum Tentang Letter Of Credit ............................................28

G. Tinjauan Umum Tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan..........32

DAFTAR PUSTAKA

ix
x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu

wilayah Negara tertentu. Semakin berkembangnya arus perdagangan,

hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha

dalam satu wilayah Negara, tetapi juga dengan para pedagang dari Negara

lain, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan, hubungan-hubungan dagang

tersebut semakin beragam, begitupun sistem pembayarannya.

Kegiatan Ekspor maupun Impor sendiri didasari oleh kondisi bahwa

tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain

saling membutuhkan dan saling mengisi. Perdagangan Internasional

sebenenarnya sudah berlangsung beberapa abad lalu dengan cara yang

masih dapat dikatakan jauh dari modern. Yaitu dengan cara sistim Barter

atau tukar menukar antara barang dengan barang. Dengan kemajuan

teknologi yang sangat cepat dan pesat, distribusi barang-barang dan jasa

semakin maju. Pada akhirnya, perkembangan spesialisasi produk komoditas

menjadi semakin luas dari segi jenis maupun kuantitas dan kualitasnya.

Ekspor adalah Pengeluaran barang dari daerah pabean Indonesia untuk

dikirim ke luar negeri dengan mengikuti ketentuan yang berlaku terutama

mengenai peraturan kepabeanan, Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1995

1
2

tentang kepabeanan, Ekspor adalah kegitaan mengeluarkan barang dari Daerah

Pabean, dan barang yang telah diangkut atau akan dimuat di sarana pengangkut

untuk dikeluarkan dari daerah pabean telah dianggap ekspor.1

Ekspor memiliki peranan penting dalam Negara khususnya Indonesia

karena dapat meningkatkan anggaran devisa Negara itu sendiri. Namun seringkali

dalam berbisnis ekspor terjadinya banyak masalah mulai dari komunikasi dengan

pembeli (Buyer) di luar negeri, Bea Cukai, Agen Pengirim Ekspedisi Muatan

Kapal Laut dan Udara (EMKL) dan (EMKU), Produk, Pembayaran, Bank,

Hukum masing-masing negara, Perhitungan Pajak antar Negara serta kuantitas

dan kualitas barang itu sendiri sehingga menambah masalah dalam praktek

Eksportir itu sendiri.

Tujuan Kegiatan Ekspor antara lain:

1. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk

memperoleh harga jual yang lebih baik (optimalisasi laba).

2. Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar

domestik (membuka pasar ekspor).

3. Memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang (idle capacity).

4. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga

terlatih dalam persaingan yang ketat dan terhindar dari sebutan

jago kandang.2

1
Adrian Sutedi, Hukum Ekspor Impor. Cetakan 1. (Jakarta: Raih Asa Sukses, 2014). hlm. 1-4
3

Menurut UU RI No. 31 tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan UU

RI No. 45 tahun 2009, kegiatan yang termasuk dalam bidang perikanan dimulai

dari pra-produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang

dilaksanakan dalam suatu bisnis perikanan.

Dari uraian diatas kita dapat lihat bahwa ekspor dan perikanan berkaitan,

karna dilihat dari potensi nya Negara Indonesia adalah Negara maritim yang mana

hasil lautnya melimpah dan dapat di ekspor. Namun dalam prakteknya bisnis

ekspor juga menimbulkan unsur pidana, karena baik eksportir maupun importir

melakukan penipuan seperti memalsukan dokumen, menyelundupkan ikan yang

tidak terdaftar dalam dokumen, ataupun melakukan penipuan terhadap sistem

pembayaran, maka dari itu dengan adanya hal tersebut penulis memilih judul

penulisan skripsi ini berjudul : ”Implementasi Hukum Pidana Terhadap Mafia

Ekspor Perikanan Dalam Transaksi Letter Of Credit di Kementerian Kelautan

Perikanan Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas penulis dapat menarik kesimpulan yang

menjadi identifikasi masalah adalah:

2
Ibid., hlm 14
4

1. Penipuan yang dilakukan oleh eksportir perikanan bukan hanya dalam

menjual barang tetapi dalam transaksi pembayaran yang dianggap

paling aman pun masih bisa dilakukan pemalsuan dokumen bank

2. Mafia perikanan di Indonesia berlaku curang dalam berbisnis

internasional, ini berakibat fatal karena dengan begitu eksportir jujur

menjadi tercoreng nama baiknya dalam berbisnis.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah dalam menegakkan hukum pidana terhadap mafia ekspor

perikanan dalam transaksi letter of credit di Indonesia khususnya ibu

kota Jakarta sudah berjalan dengan system hukum yang tepat ?

2. Bagaimana akibat hukum nya untuk mafia ekspor perikanan dalam

transaksi letter of credit jika dikaitkan dengan hukum pidana yang

berlaku?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dalam menegakkan hukum terhadap mafia ekspor

sudah tepat.

2. Untuk mengetahui apabila terjadi kasus pemalsuan dokumen letter of

credit bisa dipidana dengan hukum pidana yang berlaku di Indonesia

atau hukum pidana internasional, karena ekspor-impor melibatkan dua

Negara dan banyak pihak.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis
5

Sebagai sarana dan referensi menambah wawasan untuk banyak

pihak terutama eksportir pendatang yang ingin mengekspor komiditas

perikanan di Indonesia bagaimana perlindungan hukumnya.

2. Manfaat Praktis

Sebagai pedoman dan masukan bagi pemerintah, peradilan, dan

penegak hukum dalam menentukan kebijakan dan langkah-langkah

untuk memutuskan dan juga menyelesaikan suatu perkara yang sedang

dihadapi, serta sebagai suatu bentuk pemikiran dan masukan para

pihak yang berkepentingan terutama eksportir terkait perlindungan dan

pengetahuan bagi eksportir perikanan jika terjadi sengketa

perdagangan internasional.

F. Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konseptual yang dibuat berbentuk definisi sebagai

berikut:

1. Implementasi adalah menurut Guntur Setiawan dalam bukunya

yang berjudul Implementasi Pembangunan, mengemukakan

pendapatnya sebagai berikut, Yaitu Perluasan aktivitas yang saling

menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk

mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang

efektif. Dari pengertian diatas memperlihatkan bahwa kata


6

implementasi menuju pada aktivitas, adanya aksi, tindakan dan

mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti

bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan

yang terstruktur dan terencana yang mana dilakukan secara

sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk

mencapai tujuan kegiatan.

Berbicara implementasi hukum berarti bicara mengenai

pelaksanaan hukum itu sendiri dimana hukum diciptakan untuk

dilaksanakan. Hukum tidak bisa lagi disebut sebagai hukum,

apabila tidak pernah dilaksanakan. Pelaksanaan hukum selalu

melibatkan manusia dan tingkah lakunya.3

2. Mafia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

Perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan (kriminal)4

3. Ekspor Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

pengirimam barang-barang/dagangan ke luar negeri.5

4. Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan.

Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada

3
Teori implementasi hukum, diakses di sudut hukum, https://suduthukum.com/2017/09/teori-
implementasi-hukum.html diakses pada 30 maret 2022 pukul 22:19
4
KBBI, Mafia, diakses di https://kbbi.web.id/mafia diakses pada 30 maret 2022 pukul 22.35
5
KBBI, Ekspor, diakses di https://kbbi.web.id/ekspor diakses pada 31 maret 2022 pukul 00.47
7

umumnya mencakup ikan, amfibi, dan berbagai avertebrata

penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan, serta

lingkungannya. Menurut UU RI No. 31 tahun 2004, sebagaimana

telah diubah dengan UU RI No. 45 tahun 2009, kegiatan yang

termasuk dalam bidang perikanan dimulai dari pra-produksi,

produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan

dalam suatu bisnis perikanan.6

5. Letter Of Credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas dasar

permintaan pembeli barang (importir) dimana bank tersebut

menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang

(eksportir). Dengan kata lain L/C bisa disebut suatu alat pengganti

kredit bank dan dapat menjamin pembayaran bagi eksportir. Pihak-

pihak yang terkait di L/C yaitu, Opener (importir/pembeli barang),

issuer (bank yang mengeluarkan l/c), beneficiary

(Eksportir/penjual barang). Dan dalam transaksi L/C ada satu pihak

lagi yang andil didalamnya yaitu confirming bank, yaitu bank dari

Negara eksportir itu sendiri.7

G. Kerangka Teori

6
Fauzan, Widyawan Adi studi komparatif pengusahaan ikan lele sistem mina padi dengan sistem
kolam beton di kecamatan colomadu kabupaten karanganyar. Universitas sebelas maret , hlm 1
https://eprints.uns.ac.id/id/eprint/23277
7
Dr.Mahyus Ekananda jurnal sistem pembayaran dan neraca pembayaran internasional
universitas terbuka.hlm 1.7-1.8
http://repository.ut.ac.id/3979/1/ESPA4420-M1.pdf
8

Ekspor adalah Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang

kepabeanan, adalah kegitaan mengeluarkan barang dari Daerah Pabean,

dan barang yang telah diangkut atau akan dimuat di sarana pengangkut

untuk dikeluarkan dari daerah pabean dianggap telah ekspor. Menurut

Undang-Undang No. 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor

Indonesia,

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean

Indonesia dan atau dari wilayan Negara Republik Indonesia. Sedangkan

Eksportir adalah Perusahaan ataupun Perorangan yang melakukan

kegiatan ekspor. Ekspor memiliki peranan penting dalam Negara

khususnya Indonesia karena dapat meningkatkan anggaran devisa Negara

itu sendiri.

Dalam perdagangan internasional seperti ekspor, ada teori yang

menjelaskan sebagai berikut dari ahli:

1. Productive Comparative Advantage Dari David Ricardo (Labor

productivity).

Suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional

jika melakukan spesialisasi produksi yang mengekspor barang dimana

Negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor

barang dimana Negara tersebut beproduksi relatif kurang/tidak produktif.


9

Teori ini mencoba melihat keutungan dan kerugian dalam perbandingan

relatif.8

H. Metode Penelitian

Setiap penulisan karya ilmiah khususnya, skripsi dapat dipastikan

selalu memakai metode. Hal ini karena merupakan suatu instrument yang

terpenting dalam penulisan karya ilmiah khususnya skripsi agar penelitian

terlaksana dengan mudah. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan

beberapa metode yaitu:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris, metode ini

biasa disebut penelitian hukum sosiologis atau disebut pula dengan

penelitian lapangan, yang datanya dapat diperoleh langsung dari

masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan,

yang dilakukan baik melalui pengamatan (observasi), wawancara,

ataupun penyebaran kuesioner. Pendekatan dalam penelitian hukum

empiris ini adalah pendekatan socio-legal. Pendekatan ini memerlukan

berbagai disiplin ilmu sosial dan hukum untuk mengkaji keberadaan

hukum positif (negara). Pendekatan socio-legal menjadi penting karena

mampu memberikan pandangan yang lebih holistis atas fenomena hukum

di masyarakat.9

8
karbela, jurnal hukum dan pembangunan penyalahgunaan letter of credit dalam perdagangan
ekspor-impor untuk melakukan trade based money laundering studi kasus terhadap L/C fiktif bni
universitas Indonesia, http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/207
9
Budiartha, D.G (2018). Teori-Teori Hukum. Malang: Setara Press
10

2. Sumber data.

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama atau

penelitian lapangan. Dalam hal ini penulis melakukan secara langsung di

Kementrian Perdagangan dan KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan)

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari

lapangan berupa sejumlah keterangan yang diperoleh dari dokumen,

berkas peraturan Kemendag, Buku Literatur, dan peraturan peraturan

hukum yang berkaitan masalah yang diteliti.

1. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum yang sifatnya mengikat berupa peraturan Perundang-

undangan yang berlaku yang ada kaitannya dengan permasalahan yang

dibahas yaitu meliputi :

a) Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang kepabeanan

b) Undang-Undang No. 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan

Ekspor Indonesia

c) Undang-Undang No. 31 tahun 2004 tentang perikanan

d) PERMENDAG No. 13/M-DAG/PER/3/2012 tentang ketentuan umum

di bidang ekspor
11

2. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder didapatkan melalui jurnal baik yang berbentuk

cetak maupun online (Open Journal System), Skripsi, Tesis, disertai karya

tulis lainnya.

3. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier didapat melalui akses internet dan kamus terkait

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati

secara merekam perilaku secara sistematis untuk tujuan tertentu.

Tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan perilaku objek

serta memahaminya atau bisa juga hanya ingin mengetahui frekuensi

suatu kejadian. Observasi dilakukan di Pelabuhan Nizam Zachman

Muara Baru, Jakarta Utara, Kementerian Kelautan Perikanan, Jakarta,

dan Kementerian Perdagang RI Jakarta.

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan

jalan komunikasi, yaitu melalui percakapan yang dilakukan oleh dua

pihak yaitu terwawamcara yang memberikan jawabatan atas

pertanyaan.
12

c. Dokumentasi

Dokumentasi berupa proses pembuktian yang didasarkan atas jenis

sumber apapun, baik tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.

5. Teknik Pengolahan Data

Dari hasil data yang telah dikumpulkan, ditahap ini penulis melakukan

teknik pengolahan data dengan langkah-langkah berikut:

a. Reduksi Data

Yaitu dengan memilih, memusatkan, mengabstraksikan dan

mentransformasikan data kasar yang diperoleh untuk kemudian

dipertajam, digolongkan, diarahkan dan disaring untuk mengambil

intisari dari keseluruhan data yang diperoleh.

b. Editing Data

Editing adalah meneliti data data yang diperoleh, terutama

kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan, kejelasan makna,

kesesuaian dan relevansinya dengan data yang lain terhadap hasil

wawancara dari para informan yang dijadikan sebagai rujukan

mencari data.

c. Display/Penyajian Data

Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk

menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk

penanjiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik jaringan


13

dan bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan

menarik kesimpulan. Dalam proses ini penelitian mengelompokan

hal hal yang serupa menjadi kategori atau kelompok satu, kelompok

dua, kelompok ketiga dan seterusnya masing – masing kelompok

menunjukan tipologi yang ada sesuai dengan rumusahan masalah.

d. Teknik Analisis Data

Proses analisa data adalah usaha untuk menemukan jawaban atas

pertanyaan perihal pembinaan dan hal-hal yang diperoleh dari suatu

penelitian Pendahuluan. Dalam proses uraian analisa rangkaian data

yang telah disusun secara sistematis yang menurut klasifikasinya,

diuraikan, dianalisis secara kualitatif dengan cara merumuskan

dalam bentuk uraian kalimat, sehingga merupakan jawaban. Pada

pengambilan keputusan hasil analisis tersebut penulis berpedoman

pada cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir dalam mengambil

kesimpulan atas fakta-fakta yang bersifat khusus lalu diambil

kesimpulan secara umum.

Analisis data sebagai tindak lanjut proses pengolahan data

memerlukan penelitian dan daya 13ndus optimal. Pemilihan

terhadap analisis yang dilakukan bertumpu pada tipe dan tujuan

penelitian serta sifat data. Dalam suatu penelitian, teknik analisis

dan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menguraikan


14

dan memecahkan masalah yang diteliti berdasarkan data-data yang

ada. Pada tahap ini seluruh data yang ada diolah dan dianalisis

sedemikian rupa guna memecahkan atau menjelaskan masalah-

masalah yang telah dikemukaan diawal, sehingga akan tercapai

sebuah kesimpulan.

I. Sistematika Penulisan.

Untuk memberikan gambaran singkat dari keseluruhan skripsi ini,

maka penulis menyajikan sistematika pembahasan ke dalam lima bab

dengan uraian masing-masing sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, Dalam Bab ini menguraikan mengenai

pendahuluan penulisan, memuat latar belakang, identifikasi masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka

konseptual dan kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Dalam Bab ini memuat tentang tinjauan

umum tentang implementasi hukum terhadap mafia ekspor perikanan,

pengertian ekspor, pengertian L/C (Letter Of Credit), pihak yang terlibat

dalam ekspor, dokumen-dokumen yang diperlukan ekspor, Tujuan ekspor,

pengertian perikanan.
15

BAB III HASIL PENELITIAN, Dalam BAB ini diuraikan mengenai

hasil penelitian yang didapatkan dari penelitian implementasi hukum

terhadap mafia ekspor perikanan dalam transaksi letter of credit

BAB IV ANALISA HASIL PUTUSAN, Dalam BAB ini menganalisa

peran kementrian kelautan perikanan dan kementrian perdagangan dalam

pelaksanaan undang-undang bagi mafia ekspor perikanan, ditinjau dari

Undang-Undang kepabeanan, Undang-Undang Perdagangan, Perikanan,

serta analisa penulis serta ayat yang terkait dengan skripsi ini.

BAB V PENUTUP, Dalam BAB ini merupakan bab penutup dari skripsi

ini. Untuk itu penulis menarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian,

disamping itu penulis memberikan saran yang dianggap perlu.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TENTANG IMPLEMENTASI,

MAFIA, EKSPOR, PERIKANAN, DAN TRANSAKSI LETTER

OF CREDIT

A. Tinjauan Umum Terhadap Implementasi Hukum

Pengertian implementasi menurut Nurdin Usman adalah suatu

tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara

matang dan terperinci, biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah

dianggap sempurna bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang

terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.10 Sedangkan menurut

Guntur Setiawan implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling

menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk

mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana birokrasi yang

efektif.11

Dan pengertian lainnya menurut Solichin Abdul Wahab

implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu atau

pejabat-pejabat kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang

diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam

keputusan kebijakan.12

10
Nurdin Usman, Konteks Implementasi, Grasindo, (Jakarta, 2012), hlm 70.
11
Guntur Setiawan, Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan, Balai Pustaka, (Jakarta, 2014)
hlm 39.
12
Solichin Abdul Wahab, Implementasi Kebijaksanaan Negara, Bumi Aksara, (Jakarta, 2012),
hlm 65.

16
17

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas menunjukan bahwa kata

implementasi hukum merujuk pada suatu kondisi mekanisme system yang

terstruktur. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat ditarik

kesimpulan implementasi hukum adalah kegiatan penerapan hukum yang

terstruktur dan terencana sesuai, dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma atau aturan yang berlaku didalam suatu Negara

untuk mencapai suatu tujuan kegiatan.

B. Tinjauan umum tentang Hukum Pidana

Menurut Moeljatno, Hukum pidana merupakan bagian dari

keseluruhan hukum yang berlaku di suatu Negara, yang mengadakan

dasar-dasar dan aturan-aturan untuk:

a. Menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh

dilakukan, yang dilarang, dengan disertai ancaman atau sanksi

yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa yang melanggar

tersebut.

b. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang

telah melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau

dijatuhi pidana sebagaimana yang telah diancamkan.

c. Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu

dapat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah

melanggar laranga tersebut.


18

Menurut Soedarto, beliau memberikan batasan tentang pengertian hukum

pidana sebagai aturan hukum, yang mengaitkan kepada suatu perbuatan yang

memenuhi syarat-syarat tertentu suatu akibat berupa pidana.13 Dengan demikian

pada dasarnya hukum pidana berpokok pada 2 hal yaitu:

a. Perbuatan yang memenuhi syarat-syarat tertentu, maksudnya adalah

perbuatan yang dilakukan seseorang, yang memungkinkan adanya

pemberian pidana. Perbuatan semacam itu disebut “Perbuatan yang dapat

dipidana” atau disingkat “Perbuatan jahat” (Verbrechen atau crime).

“Perbuatan jahat” ini harus ada orang yang melakukannya, maka persoalan

tentang “perbuatan tertentu” itu dirinci menjadi dua, ialah perbuatan yang

dilarang dan orang yang melanggar larangan itu.

b. Pidana, Maksudnya adalah penderitaan yang sengaja dibebankan kepada

orang yang melakukan perbuatan yang memenuhi syarat-syarat tertentu

itu. Didalam hukum pidana modern, pidana ini juga meliputi apa yang

disebut “tindakan tata tertib” (tuchtmaatregel, Masznahme). Didalam ilmu

pengetahuan hukum adata Ter Haar memakai istilah (adat) reaksi. Dalam

KUHP yang sekarang berlaku jenis-jenis pidana yang dapat diterapkan

tercantum dalam fatsal 10 KUHP.

Menurut Van Hamel Hukum pidana merupakan keseluruhan dasar dan

aturan yang dianut oleh Negara dalam kewajibannya untuk menegakkan

hukum, yakni dengan melarang apa yang bertentangan dengan hukum

13
Didik Endro Purwoleksono, Hukum Pidana, 2016 (Surabaya, Airlangga University Press), hlm 3
19

(Onrecht) dan mengenakan suatu nestapa (Penderitaan) kepada yang

melanggar larangan tersebut.

Dari beberapa definisi diatas, pada dasarnya untuk hukum pidana dapat

dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Hukum Pidana Materiil, Hukum pidana materiil di sini sebagaimana

disebutkan oleh Moeljatno dalam huruf a dan b. dengan demikian apa

yang diatur hukum pidana materiil yaitu:

a. Perbuatan yang dilarang atau perbuatan yang dipidana;

b. Syarat untuk menjatuhkan pidana atau kapan atau dalam hal apa

seseorang yang telah melakukan perbuatan yang dilarang dapat

dipidana;

c. Ketentuan tentang pidana.

Contoh hukum pidana materiil adalah KUHP

2. Hukum Pidana Formil, sebagaimana disebutkan oleh moeljatno dalam

huruf c, Hukum pidana formil merupakan hukum acara pidana atau

suatu proses atau prosedur untuk melakukan segala tindakan manakala

hukum pidana materiil Akan, Sedang dan atau Sudah dilanggar, atau

dengan perkataan lain, Hukum Pidana formil merupakan hukum acara

pidana atau suatu proses atau prosedur untuk melakukan segala

tindakan manakala ada sangkaan Akan, Sedang dan atau sudah terjadi

tindak pidana.
20

Contoh hukum pidana formil adalah KUHAP.14

Fungsi dan Tujuan Hukum Pidana

1. Hukum Pidana merupakan hukum public, oleh karena:

a. Penjatuhan pidana dijatuhkan untuk mempertahankan kepentingan

umum;

b. Pelaksanaannya sepenuhnya di tangan pemerintah.

c. Mengatur hubungan antara individu dengan Negara.

2. Fungsi hukum pidana secara khusus ialah melindungi kepentingan

hukum terhadap perbuatan yang tercela. Menurut Satochid

Kartanegara dalam bukunya “Hukum Pidana” dan Hermien Hadiati

Koeswadji, dalam bukunya “Perkembangan macam-macam Pidana

Rangka Pembangunan Hukum Pidana”, yang dikategorikan

Kepentingan Hukum tersebut yaitu.

a. Nyawa Manusia

b. Badan atau Tubuh Manusia

c. Kehormatan Seseorang

d. Kemerdekaan Seseorang

e. Harta Benda.15

3. Fungsi Hukum Pidana secara umum mengatur kehidupan

kemasyarakatan, Andi Hamzah, dalam bukunya “Asas-Asas Hukum

Pidana”, menulis bahwa hukum pidana merupakan kode moral suatu

14
Ibid, hlm 4
15
Ibid, hlm 6
21

bangsa. Di situ dapat dilihat bahwa apa sebenernya yang dilarang,

tidak diperbolehkan dan yang harus dilakukan dalam suatu masyarakat

atau Negara. Apa yang baik dan apa yang tidak baik menurut

pandangan suatu bangsa dapat tercermin didalam hukum pidananya.

Tepat seperti yang dinyatakan oleh Hermann Mannheim, bahwa

hukum pidana adalah pencerminan yang paling terpercaya peradaban

suatu bangsa.

4. Tujuan Hukum Pidana

a. Untuk menakut-nakuti orang jangan sampai melakukan kejahatan,

baik yang ditujukan:

1) Menakut-nakuti orang banyak (generale preventie)

2) Menakut-nakuti orang tertentu yang sudah menjalankan

kejahatan agar dikemudian hari tidak melakukan kejahatan lahi

(speciale preventie)

b. Untuk mendidik atau memperbaiki orang-orang yang sudah

menandakan suka melakukan kejahatan agar menjadi orang yang

baik tabiatnya sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

c. Menurut Wirjono Prodjodikoro, kedua tujuan tersebut merupakan

tujuan yang bersifat tambahan atau sekunder, dan menurut dia

melalui tujuan tersebut, akan berperanan dalam meluruskan neraca

kemasyarakatan yang merupakan tujuan primer.

d. Sebagaimana dikutip lebih lanjut oleh Andi Hamzah, dalam buku

“Asas-Asas Hukum Pidana”, pandangan Van Bemmelen yang


22

menyatakan bahwa hukum pidana itu sama saja dengan bagian

lain dari hukum, karena seluruh bagian hukum menentukan

peraturan untuk menegakkan norma-norma yang diakui oleh

hukum. Hukum Pidana, dalam suatu segi, menyimpang dari

bagian lain dari hukum, yaitu dalam hukum pidana dibicarakan

soal penambahan penderitaan dengan sengaja alam bentuk pidana,

juga walaupun pidana itu mempunyai fungsi yang lain dari

menambah penderitaan. Tujuan utama semua bagian hukum ialah

menjaga ketertiban, ketenangan, kesejahteraan dan kedamaian

dalam masyarakat, tanpa dengan sengaja menimbulkan

penderitaan.16

C. Tinjauan Umum Tentang Mafia

Mafia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

Perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan (22ndustry).17

Mafia adalah singkatan dari bahasa italia, yakni Morte Alla

Francia Italia Anela yang berarti “kematian bagi Perancis adalah Italia”.

Para mafia melakukan tindakan kejahatan dengan cara yang tidak biasa

dan hal tersebut bisa dibilang berlawanan dengan hukum. Jika tidak cermat

dan teliti, maka akan sulit untuk memastikan orang yang berada dalam

golongan mafia.18

16
Ibid, hlm 7
17
KBBI, Mafia, diakses di https://kbbi.web.id/mafia diakses pada 30 maret 2022 pukul 22.35
18
Mafia adalah perkumpulan rahasia dalam tindak kejahatan, lengkap sejarahnya, diakses di
https://hot.liputan6.com/read/4911048/mafia-adalah-perkumpulan-rahasia-dalam-tindak-
kejahatan-lengkap-sejarahnya diakses pada 4 april 2022 pukul 22.07
23

Beberapa kelompok mafia turut menjalankan bisnis guna memutar

uang dan menambah pundi-pundi organisasi. Salah satu sindikat mafia

terbesar di Italia dan dunia saat ini disebut memiliki pendapatan hingga

sekitar Rp.863 triliun per tahun atau lebih dari pendapatan Deutsche Bank

dan McDonald’s. dalam beberapa kasus, sejumlah kelompok mafia saling

bekerjasama melakukan tindakan kejahatan dan membagi rata hasilnya,

Uni Eropa bahkan mengakui sindikat mafia Italia merupakan ancaman

keamanan nyata bagi blok tersebut. Saat ini, setidaknya ada tiga sindikat

mafia terbesar di Italia, yakni Cosa Nostra (Mafia Sicillia), Camora dari

Naples, Ndrangheta dari Calabria dan Sacra Corona Unita dari Puglia.19

D. Tinjauan Umum Tentang Ekspor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Ekspor adalah

pengiriman barang dagangan ke luar negeri.20 Sedangkan menurut

Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang kepabeanan adalah kegiatan

mengeluarkan barang dari daerah Pabeam dan barang yang telah diangkut

akan dimuat disarana pengankut untuk dikeluarkan dari daerah pabean

telah dianggap Ekspor. Dan menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 2009

Tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Ekspor adalah kegiatan

19
Asal mula mafia italia jadi sindikat paling brutal di dunia diakses di
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220203180105-134-754735/asal-mula-mafia-
italia-jadi-sindikat-paling-brutal-di-
dunia#:~:text=Mafia%20muncul%20pertama%20kali%20dari,di%20kawasan%20tersebut%20dari
%20penjajah. diakses 4 april 2022 pukul 22.10
20
KBBI,Ekspor diakses dari https://kbbi.web.id/ekspor , diakses 31 maret 2022 pukul 00:47.
24

mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia dan atau wilayah

Negara Republik Indonesia.

Ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan

barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi

kebutuhan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang

dijual oleh sebuah Negara ke Negara lain termasuk diantara barang-

barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu. Ekspor adalah

salah satu perekonomian yang memegang peranan penting melalui

perluasan pasar antara beberapa Negara, dimana dapat mengadakan

perluasan dalam suatu 24ndustry, sehingga mendorong dalam 24industry

lain, selanjutnya mendorong sektor lainnya dari perekonomian 21

Dalam bisnis ekspor-impor tidak terlepas dari para pelaku usaha

nya yang biasa disebut eksportir, eksportir adalah pihak subjek hukum

yang dapat melakukan kegiatan ekspor, eksportir dikelompokan menjadi

dua, yaitu:

1. Eksportir Umum adalah pengusaha yang dapat

melakukan ekspor, yang telah memiliki Surat Izin

Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha dari

kementerian teknis atau lembaga non kementerian

berdasarkan ketentuan yang berlaku.

2. Eksportir terdaftar atau EI adalah perusahaan yang telah

mendapat pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk

21
Adrian Sutedi. Hukum Ekspor Impor. Cetakan I (Jakarta: Raih Asa Sukses, 2014), hlm. 7
25

melakukan ekspor barang atau komoditas tertentu

sesuai dengan ketentuan berlaku.22

Sedangkan pengertian Importir adalah perusahaan yang melakukan

kegiatan perdagangan dengan cara memasukanbarang dari luar negeri ke

dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi kebutuhan yang berlaku,

atau orang atau pengusaha yang memperoleh izin untuk memasukan barang

dari luar negeri ke dalam negeri.23

Di Indonesia ada dua importir yang dikenal yaitu, Importir Umum dan

Importir terbatas,

1. Importir Umum adalah perusahaan impor yang khusus

mengimpor aneka macam barang dagang, perusahaan yang

biasanya memperoleh status sebagai importir umum ini

kebanyakan hanyalah persero niaga yang sering disebut dengan

Trading House atau wisma dagang yang dapat mengimpor

barang-barang mulai dari barang kelontong sampai instalasi

lengkap suatu pabrik.

2. Importir Terbatas adalah importir yang fungsinya guna

memudahkan perusahaan-perusahaan yang didirikan dalam

rangka UU PMA/PMDN, maka pemerintah telah memberi izin

khusus pada perusahaan PMA dan PMDN untuk mengimpor

22
Eddie Rinaldy, Denny Ikhlas, Ardha Utama Perdagangan Internasional Konsep & Aplikasi.
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018), hlm. 110
23
Ratna Listia, Kusumadewi Penyelesaian Dokumen Impor Yellow Soybeans PT. Sentral Multi
Agro oleh EMKL PT. Surya Laut Lingkar Sejati Semarang, Universitas Maritim AMNI,
Semarang, hlm 8. http://repository.stimart-amni.ac.id/id/eprint/847
26

mesin-mesin dan bahan baku yang diperlukannya sendiri (tidak

diperdagangkan). Izin yang diberikan dalam bentuk API-T

(Angka Pengenal Importir Terbatas), yang dikeluarkan oleh

BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) atas nama

menteri perdagangan.24

E. Tinjauan Umum Tentang Perikanan

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Perikanan adalah

segala sesuatu yang bersangkutan dengan penangkapan, pemiaraan, dan

pembudidayaan ikan.25

Perikanan merupakan semua kegiatan yang berhubungan dengan

pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai

dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang

dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan (UU No 31 Tahun 2004

Bab 1 pasal 1 ayat 1). Perikanan merupakan salah satu sub sektor pertanian

yang memegang peranan penting dalam menyumbang angka pendapatan

bagi Negara maupun daerah karena sebagian besar wilayah Negara

Indonesia merupakan perairan sehingga sektor perikanan menjadi sub

sektor yang layak dikembangkan di Negara ini. Perikanan di Indonesia

24
Kamus Tokopedia, Importir diakses dari https://kamus.tokopedia.com/i/importir/ diakses pada
12 april 2022 pukul 22.51
25
KBBI Perikanan diakses dari https://kbbi.web.id/perikanan diakses pada 11 april 2022 pukul
23.11
27

dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni, perikanan air laut, perikanan air

payau, dan perikanan air darat.26

Secara umum, Merriam-Webster Dictionary mendefinisikan

perikanan sebagai kegiatan, industry atau musim pemanenan ikan atau

hewan laut lainnya. Definisi yang hampir serupa juga dikemukakan di

Encyclopedia Brittanica yang mendefinisikan bahwa perikanan sebagai

pemanenan ikan, kerang-kerangan (Shellfish) dan mamalia laut. Sementara

Hempel dan Pauly (2004) mendefinisikan perikanan sebagai kegiatan

eksploitasi sumber daya hayati dari laut. Dalam artian lebih luas,

perikanan tidak saja diartikan aktivitas menangkap ikan (termasuk hewan

invertebrate lainnya seperti finfish atau ikan bersirip) namun juga termasuk

kegiatan mengumpulkan kerang-kerangan, rumput laut dan sumber daya

hayati lainnya dalam suatu wilayah geografis tertentu.27

Perikanan bisa diartikan sebagai pengambilan objek res nullius.

Slogan yang sering diucapkan adalah “everybody’s property is nobody’s

property”. Kaidah umum ini sudah lama disepakati bersama karena ikan di

laut atau di sungai atau media lain yang tidak menjadi subjek kepemilikan

seseorang menjadi objek yang disebut sebagai ferae nature28. Ferae nature

adalah kondisi dimana hewan atau ikan memiliki sifat alamiah (wild by

nature), tidak ada yang berhak mengklaim kepemilikannya dan

26
Fauzan, Widyawan Adi studi komparatif pengusahaan ikan lele sistem mina padi dengan sistem
kolam beton di kecamatan colomadu kabupaten karanganyar. Universitas sebelas maret , hlm 1
https://eprints.uns.ac.id/id/eprint/23277
27
Akhmad Fauzi. Ekonomi Perikanan.Teori, Kebijakan dan Pengelolaan. (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2010), hlm 16
28
Ibid, hlm 19
28

kepemilikan hanya berlaku ketika seseorang menangkapnya. Dengan kata

lain ikan menjadi milik seseorang ketika ikan tersebut telah ditangkap.29

Dalam konteks sumber daya dengan kepemilikan yang jelas, maka

produsen akan memanfaatkan seluruh sumber daya input seefisien

mungkin untuk menghasilkan output dengan biaya paling minimum.

Selain itu, kepemilikan yang jelas juga memungkinkan timbulnya hak

untuk mencegah pihak lain (right to exclude) untuk mengambil sumber

daya tersebut.30

F. Tinjauan Umum Tentang Letter Of Credit (L/C)

Letter Of Credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas dasar

permintaan pembeli barang (importir) dimana bank tersebut menyetujui

dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan

kata lain L/C bisa disebut suatu alat pengganti kredit bank dan dapat

menjamin pembayaran bagi eksportir. Pihak-pihak yang terkait di L/C

yaitu, Opener (importir/pembeli barang), issuer (bank yang mengeluarkan

l/c), beneficiary (Eksportir/penjual barang). Dan dalam transaksi L/C ada

satu pihak lagi yang andil didalamnya yaitu confirming bank, yaitu bank

dari Negara eksportir itu sendiri.

Pembayaran dengan sistem L/C menjamin kepentingan bagi

eksportir maupun importir. Bagi eksportir memperoleh jaminan atas

barang-barang yang dieskpornya akan dibayar bila syarat-syarat dalam

29
Ibid, hlm 20
30
Ibid, hlm 20
29

L/C telah dipenuhi sesuai ketentuan. Sedangkan bagi importir akan

mendapatkan jaminan pembayaran oleh bank kepada eksportir berdasarkan

penyerahan dokumen yang diminta dalam L/C yang bersangkutan.31

Sampai saat ini belum ada ketentuan khusus yang bersifat

memaksa berlaku di seluruh dunia mengenai penggunaan L/C. Namun,

organisasi perdagangan dan dunia perbankan yang tergabung dalam

organisasi International Chamber of Commerce (ICC) telah membuat

suatu ketentuan yang telah tersebar luas dan terkenal secara internasional

yaitu Uniform Customs and Practices for Documentary Credits (UCP)

Publication No. 500 atau UCP 500 yang telah mengalami revisi beberapa

kali yang terakhir yaitu UCP 600. Walaupun ketentuan UCP 600 tidak

bersifat memaksa tetapi diikuti oleh beberapa perusahaan.

Dalam praktek pembayaran L/C, tidak dapat menutup

kemungkinan terjadi penyimpangan dokumen dari syarat dan kondisi yang

telah ditetapkan, misalnya L/C yang diterbitkan bukan dari bank

koresponden, diskonto dilakukan sebelum disetujui dari Issuing Bank,

sampai dengan pemalsuan dokumen L/C. Apabila, penyimpangan tersebut

tidak ditindaklanjuti maka dana yang dihasilkan dari pemalsuan dokumen

L/C tersebut dapat dicairkan. Dana tersebut pada umumnya tidak langsung

digunakan tetapi dimasukan kedalam sistem keuangan (Placement).

Tindakan ini disebut dengan Trade Based Money Laundering.32

31
Mey Risa, S.Sos., M. M. Ekspor dan Impor. (Banjarmasin: Poliban Press, 2018), hlm 7
32
Karbela, jurnal hukum dan pembangunan penyalahgunaan letter of credit dalam perdagangan
ekspor-impor untuk melakukan trade based money laundering studi kasus terhadap L/C fiktif bni
universitas Indonesia, http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/207 hlm 150.
30

Dalam transaksi letter of credit ada beberapa pihak-pihak yang

terlibat didalam nya yaitu,

1. Pemohon (Applicant)

2. Bank Penerbit (Issuing Bank)

3. Penerima (Beneficiary)

4. Bank Penerus (Advising Bank)

5. Bank yang ditunjuk (Nominated Bank)

6. Bank negosiasi (Negotiating Bank)

7. Bank Pengkonfirmasi (Confirming Bank)

Letter of credit juga memiliki beberapa jenis yang dibagikan sebagai

berikut:

1. Revocable L/C

Jenis L/C ini merupakan yang sangat berisiko bagi eksportir

karena sewaktu-waktu dapat ditarik secara sepihak oleh pihak

importir dan dilakukan penarikan secara sepihak.

2. Irrevocable L/C

Jenis L/C yang mana tidak dapat ditarik secara sepihak oleh

pihak importir dan dapat dijadikan jaminan oleh eksportir.

3. Irrevocable confirmed L/C

Jenis L/C yang tidak dapat ditarik secara sepihak oleh pihak

importir juga dapat dijadikan jaminan oleh pihak eksportir, dan


31

terlihat lebih kuat untuk eksportir karena di lindungi oleh dua

bank sekaligus.

4. Irrevocable unconfirmed L/C

Hamper sama dengan diatas yaitu tidak ditarik secara sepihak

oleh pihak importir dan biasanya diterbitkan oleh bank-bank

besar

5. Resolving L/C

Nilai L/C di isi ulang tetapi dibatasi oleh waktu. Jumlah dapat

kumulatif dan non kumulatif.

6. Red Clause L/C

Dokumen pembayaran klausa importir yang ingin memberikan

panjar kepada eksportir sebelum dokumen-dokumen dilengkapi

dan di isi dengan tinta merah yang mana sifatnya dapat

revocable / irrevocable.

7. Straight L/C

Dokumen pembayaran yang mana jatuh tempo hanya di Negara

bank pembuka L/C tersebut.

8. Restricted L/C

Jenis pembayarannya hanya kepada bank yang namanya

tercantum dalam L/C di Negara beneficiary.

9. Negotiable L/C
32

Jenis pembayaran yang dapat mengajukan wesel dan dokumen-

dokumen L/C nya ke bank yang ditunjuk oleh eksportir.33

10. L/C Sight

Pembayaran dan penerimaan dokumen langsung oleh pihak

bank. Artinya seluruh dokumen telah di cek dan dinyatakan

valid, maka importir harus langsung melakukan pembayaran.34

11. Stand By L/C

Eksportir atau pihak bank atas nama importir menggunakan

sebuah jaminan khusus. Artinya bila importir gagal untuk

memenuhi pembayaran pinjamannya, bank terkait akan

membayar kepada eksportir dengan memberikan satu lembar

sight draft dan surat pernyataan gagal bayar.

G. Tinjauan Umum Tentang Kementerian Kelautan Perikanan

Kementerian Kelautan Perikanan adalah kementerian dalam

pemerintahan Indonesia yang membindangi urusan Kelautan dan Perikanan.

Sejarah dibentuknya Kementerian Kelautan Perikanan, Sejak era reformasi

bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu pula perubahan

kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa dan

bernegara. Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara Kesatuan

33
Agus Dedi Subagja, International Journal of Demos, Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara
Pembayaran yang Paling Aman dalam Transaksi Pembayaran Perdagangan
Internasional/Ekspor-Impor (studi kasus pada PT. San San Saudaratex Jaya,.
https://scholar.archive.org/work/f2pwefhfwbbzjm3f3ldgjs64oi/access/wayback/http://hk-
publishing.id/ijd-demos/article/download/38/pdf. hlm 84
34
Apa itu Letter of Credit? Definisi,jenis,contoh dan fungsinya, Diakses dari
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/02/24/letter-of-credit-adalah diakses pada 11 april 2022
9.21
33

Republik Indonesia. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi

Pembangunan dimasa Orde Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi

pada wilayah daratan.

Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski

kenyataannya sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh

Indonesia sangat beragam, baik jenis dan potensinya. Potensi sumber daya

tersebut terdiri dari sumber daya yang dapat diperbaharui, seperti sumberdaya

perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya laut dan pantai, energi

non konvensional, dan energi serta sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui

seperti sumber daya minyak dan gas bumi dan berbagai jenis mineral. Selain

dua jenis sumberdaya tersebut juga terdapat berbagai macam jasa lingkungan

lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan perikanan

seperti wisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya.

Tentunya inilah yang mendasari Presiden Abdurahman Wahid dengan

keputusan Presiden. No. 355/M Tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999 dalam

kabinet periode 1999-2004 mengangkat Ir. Sarwono Kusumaatmaja sebagai

Menteri Eksplorasi Laut.

Selanjutnya pengangkatan tersebut diikuti dengan pembentukan

Departemen Eksplorasi Laut (DEL) beserta rincian tugas dan fungsinya

melalui Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tanggal 10 November

1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

Departemen. Ternyata penggunaan nomenklatur DEL tidak berlangsung lama

kerena berdasarkan usulan DPR dan berbagai pihak telah dilakukan perubahan
34

penyebutan dari Menteri Eksplorasi Laut menjadi Menteri Eksplorasi Laut dan

Perikanan berdasarkan keputusan Presiden Nomor 145 Tahun 1999 tanggal 1

Desember 1999 perubahan ini ditindaklanjuti dengan penggantian

nomenklatur DEL menjadi Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

(DELP) melalui keputusan Presiden Nomor 147 Tahun 1999 tanggal 1

Desember 1999.

Dalam perkembangan selanjutnya, telah terjadi perombakan susunan

kabinet setelah sidang tahunan MPR Tahun 2000, dan terjadi perubahan

nomenklatur DELP menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP)

sesuai keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tanggal 23 November 2000

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Wewenang, Susunan organisasi, dan Tata

kerja departemen. Kemudian berubah menjadi Kementrian Kelautan dan

Perikanan sesuai dengan peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara, maka nomenklatur

Departemen Kelautan dan Perikanan menjadi Kementerian Kelautan dan

Perikanan, sedangkan struktur organisasi pada Kementerian Kelautan dan

Perikanan tidak mengalami perubahan. Dalam rangka menindaklanjuti

keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tersebut, pada November 2000

telah dilakukan penyempurnaan Organisasi DKP pada akhir tahun 2000,

diterbitkan keputusan Presiden Nomor 177 Tahun 2000 tentang Susunan

Organisasi dan Tugas Departemen, dimana Organisasi DKP yang baru

menjadi :

a. Menteri Kelautan dan Perikanan,


35

b. Sekretaris Jenderal,

c. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,

d. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,

e. Direktorat Jenderal Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan,

f. Direktorat Jenderal Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan

Pemasaran,

g. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil,

h. Inspektorat Jenderal,

i. Badan Riset Kalautan dan Perikanan,

j. Staff Ahli.

Sesuai dengan peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006, Maka struktur

organisasi KKP menjadi:

a. Menteri Kelautan dan Perikanan,

b. Sekretaris Jenderal,

c. Inspektorat Jenderal,

d. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,

e. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,

f. Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan,


36

g. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan,

h. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,

i. Badan Riset Kelautan dan Perikanan,

j. Badan Pengenmbangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan

Perikanan,

k. Staf Ahli.

Terbentuknya Kementerian Kelautan dan Perikanan pada dasarnya

merupakan sebuah tantangan, sekaligus peluang bagi pengembangan

sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Artinya, bagaimanana KKP ini

menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu sektor

andalan yang mampu mengantarkan bangsa Indonesia keluar dari krisis

ekonomi yang berkepanjangan. Setidaknya ada beberapa alasan pokok

yang mendasari.

1. Indonesia sebagai Negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.508

dan garis pantai sepanjang 81.000 km tidak hanya sebagai Negara

kepulauan terbesar di dunia tetapi juga menyimpan kekayaan

sumberdaya alam laut yang besar dan belum dimanfaatkan secara

optimal.

2. Selama beberapa dasawarsa, orientasi pembangunan Negara ini

lebih mengarah ke darat, mengakibatkan sumberdaya daratan

terkuras. Oleh karena itu, wajar jika sumberdaya laut dan perikanan

tumbuh ke depan.
37

3. Dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatnya

kesadaran manusia terhadap arti oenting produk perikanan dan

kelautan bagi kesehatan dan kecerdasan manusia, sangat diyakini

masih dapat meningkatkan produk perikanan dan kelautan di masa

datang.

4. Kawasan pesisir dan lautan yang dinamis tidak hanya memiliki

potesi sumberdaya, tetapi juga memiliki potensi bagi

pengembangan berbagai aktivitas pembangunan yang bersifat

ekstrasi seperti Industri, Pemukiman, Konservasi dan lain

sebagainya.

Perubahan nomenklatur Departemen menjadi Kementerian dengan

ditetapkannya Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang pembentukan dan

kementerian Negara, maka nomenklatur Departemen Kelautan dan Perikanan

menjadi Kementerian Kelautan Perikanan, sedangkan struktur pada Kementerian

Kelautan dan Perikanan tidak mengalami perubahan.35

Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki tugas menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan untuk membantu Presiden

dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara.

Sedangkan fungsi KKP ialah,

1. Perumusan dan Penetapan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut,

pengelolaan konservasi, keanekaragaman hayati laut, pengelolaan


35
Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan diakses dari, https://kkp.go.id/page/6-sejarah ,
diakses pada 20 April 2022 13.58
38

perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, penguatan daya

saing dan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, peningkatan

keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan, serta pengawasan

pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut, pengelolaan

konservasi keanekaragaman hayati laut, pengelolaan pesisir dan pulau-

pulau kecil, pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan

budidaya, penguatan daya saing dan sistem logistik produk perikanan,

peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan, serta

pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.

3. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

Kelautan dan Perikanan.

4. Pelaksanaan bimbingan teknis, dan supervise atas pelaksanaan urusan

Kementerian Kelautan dan Perikanan di daerah.

5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.36

36
Tugas dan Fungsi Kementerian Kelautan dan Perikanan, diakses dari https://kkp.go.id/page/139-
tugas-dan-fungsi , diakses pada 20 April 2022 15.38
39
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adrian Sutedi, 2014 , Hukum Ekspor Impor, Jakarta, Raih Asa Sukses.

Budiartha, D.G, 2018, Teori Teori Hukum, Malang, Setara Press.

Jonaedi Efendi dan Jhonny Ibrahim, 2016, Metode Penelitian Hukum Normatif

dan Empiris, Jakarta, Prenada Media.

Nurdin Usman, 2012, Konteks Implementasi, Jakarta, Grasindo.

Guntur Setiawan,2014, Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan, Jakarta,

Balai Pustaka.

Solichin Abdul Wahab, 2012, Implementasi Kebijaksanaan Negara, Jakarta,

Bumi Aksara.

Eddie Rinaldy, Denny Ikhlas, Ardha Utama, 2018, Perdagangan Internasional

Konsep & Aplikasi, Jakarta, PT Bumi Aksara.

Akhmad Fauzi, 2010, Ekonomi Perikanan: Teori, Kebijakan dan Pengelolaan

Jakarta, Pustaka Utama.

Didik Endro Purwoleksono, Hukum Pidana, 2016, Surabaya, Airlangga

University Press.

Mey Risa, S.Sos., M. M, 2018, Ekspor dan Impor, Banjarmasin, Poliban Press.

Undang- Undang

Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang kepabeanan.

Undang-Undang No. 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor

Indonesia.

40
Undang-Undang No. 31 tahun 2004 tentang perikanan.

PERMENDAG No. 13/M-DAG/PER/3/2012 tentang ketentuan umum di bidang

ekspor.

Jurnal / Skripsi

Fauzan, Widyawan Adi, studi komparatif pengusahaan ikan lele sistem mina padi dengan

sistem kolam beton di kecamatan colomadu kabupaten karanganyar.

Universitas Sebelas Maret , 2016.

https://eprints.uns.ac.id/id/eprint/23277

Dr. Mahyus Ekananda, jurnal sistem pembayaran dan neraca pembayaran

Internasional. Universitas Terbuka, 2015.

http://repository.ut.ac.id/3979/1/ESPA4420-M1.pdf

karbela, jurnal hukum dan pembangunan penyalahgunaan letter of credit dalam

perdagangan ekspor-impor untuk melakukan trade based money

laundering studi kasus terhadap L/C fiktif bni Universitas Indonesia,

2009.

http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/207

Ratna Listia, Kusumadewi Penyelesaian Dokumen Impor Yellow Soybeans PT. Sentral

Multi Agro oleh EMKL PT. Surya Laut Lingkar Sejati Semarang,

Universitas Maritim AMNI, Semarang, 2019.

http://repository.stimart-amni.ac.id/id/eprint/847

Agus Dedi Subagja, International Journal of Demos, Letter Of Credit (L/C) Sebagai

41
Cara Pembayaran yang Paling Aman dalam Transaksi Pembayaran
Perdagangan

Internasional/Ekspor-Impor (studi kasus pada PT. San San Saudaratex Jaya,.

Universitas Padjadjaran, 2020.

https://scholar.archive.org/work/f2pwefhfwbbzjm3f3ldgjs64oi/access/wayback/ht
tp://hk-publishing.id/ijd-demos/article/download/38/pdf.

Internet / Artikel

Teori implementasi hukum, diakses di sudut hukum,

https://suduthukum.com/2017/09/teori-implementasi-hukum.html

diakses pada 30 maret 2022 pukul 22:19.

KBBI, Mafia, diakses di https://kbbi.web.id/mafia diakses pada 30 maret 2022

pukul 22.35.

KBBI, Ekspor, diakses di https://kbbi.web.id/ekspor diakses pada 31 maret 2022 pukul

00.47.

Mafia adalah perkumpulan rahasia dalam tindak kejahatan, lengkap sejarahnya,

diakses di

https://hot.liputan6.com/read/4911048/mafia-adalah-perkumpulan-
rahasia-dalam-tindak-kejahatan-lengkap-sejarahnya

diakses pada 4 april 2022 pukul 22.07.

Asal mula mafia italia jadi sindikat paling brutal di dunia diakses di

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220203180105-134-
754735/asal-mula-mafia-italia-jadi-sindikat-paling-brutal-di-
dunia#:~:text=Mafia%20muncul%20pertama%20kali%20dari,di%20kawa
san%20tersebut%20dari%20penjajah.

diakses 4 april 2022 pukul 22.10.

42
Kamus Tokopedia, Importir diakses dari https://kamus.tokopedia.com/i/importir/

diakses pada 12 april 2022 pukul 22.51.

KBBI Perikanan diakses dari https://kbbi.web.id/perikanan diakses pada 11 april

2022 pukul 23.11.

Apa itu Letter of Credit? Definisi,jenis,contoh dan fungsinya, Diakses dari

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/02/24/letter-of-credit-adalah

diakses pada 11 april 2022 9.21

Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan diakses dari,

https://kkp.go.id/page/6-sejarah , diakses pada 20 April 2022 13.58

Tugas dan Fungsi Kementerian Kelautan dan Perikanan, diakses dari

https://kkp.go.id/page/139-tugas-dan-fungsi , diakses pada 20 April 2022


15.38

43
44

Anda mungkin juga menyukai