Tantangan dalam profesi desain komunikasi visual

Tantangan Internal

1. Mengalahkan idealisme diri sendiri sebagai seorang desainer komunikasi visual

Dunia pekerja kreatif harus dapat mengikuti trend yang berlangsung di masyarakat. Sehingga
tidak terjadi bentrok, antara selera klien dan desainer.

2. Ide tidak selalu mengalir / Artblock

Di samping kemampuan teknis, kreativitas yang tinggi juga dituntut dari seorang pekerja kreatif.

3. Mudah tergantikan
Tergerusnya eksistensi media konvensional akibat kemajuan teknologi menandakan betapa
pesatnya perkembangan industri kreatif. Jadi siapa yang tidak sigap, pasti akan tertinggal.
4. Seorang desain grafis harus adaptasi dengan segala hal.
Entah itu dengan lingkungan sekitar atau para konsumen yang memiliki berbagai macam
karakter yang mungkin bisa membuat desainer senang, susah memahami apapun itu merupakan
bagian dari seorang desainer.
5.

Tantangan eksternal

1. Seringkali dianggap sepele

Sebagai pekerja kreatif, profesi sebagai Desain Komunikasi Visual sering dianggap pekerjaan
sepele oleh masyarakat awam, khususnya di Indonesia. Padahal skill dan pencarian konsep ide
yang dibuat tidak mudah.

2. Perbedaan selera dengan klien

Dalam dunia digital marketing, profesi Desain Komunikasi Visual bertugas membantu para
pemasar untuk melakukan penjualan melalui visualisasi yang dibutuhkan untuk mempengaruhi
pasar. Dalam pembuatan konsep visual, terkadang desainer harus berdebat dengan klien. Maka
dari itu, desainer komunikasi visual harus mampu menjelaskan alasan untuk setiap elemen grafis
yang digunakan, seperti dari warna, tekstur, bentuk, kepada klien mereka dengan baik dan
masuk akal. Tidak lupa, alasan tersebut harus dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
oleh klien.

3. Permintaan Desain dan Deadline yang Tidak Seimbang

permintaan klien akan pembuatan suatu desain grafis yang rumit dengan deadline yang cukup
singkat. Sebagai seorang desainer grafis, kamu tidak dapat menuruti permintaan itu begitu saja,
sebab ada banyak tahapan pembuatan desain yang harus kamu lakukan. Mulai pengumpulan
informasi, analisa, menyusun tujuan, menetapkan pendekatan, brainstorming, evaluasi, hingga
implementasi ke dalam desain.