Anda di halaman 1dari 5

SPRITUALITAS QUR’ANI

‫ه ه‬ ‫ه ه‬ ‫ه‬ ‫هه ه‬ ‫هه ه‬ ‫هه‬


‫مللممدد لله الذيِ ألنَمنلزلل لعللىَ لعمبده المكلتاً ل‬. ‫المللممدد لله‬
‫ قلنيِيجماً ليِدنمنذلر بلأمجساً لشديِجدا ممن لددنَمهد‬.ً‫ب لوللم لميلعمل لهد علوججا‬
‫صناًهلاً ه‬ ‫ويِنبيشنر الممنؤهمنه ه‬
‫ك‬‫ ألمشنلهدد أمن ل إلنهل إل الدن لومحنلدهد ل لشنهريِ ل‬.ً‫ت أللن لندمم ألمجنجرا لحلسننجا‬ ‫ي النذيِلن يِلنمعلملندنولن ال ل ل‬ ‫ل دل ل د م ل‬
ً‫ فلنليِا‬.‫ اللمناً بلنمعندد‬.‫صيل لعللىَ سيِدنَاً دمللمدد و لعللىَ آهل سنيِدنَاً دمللمندد‬ ‫ لاللدهلم ل‬. ‫ُ وأشهدد ألن دمللمجدا عمبدده ولردسودل‬،‫لده‬
.‫ُ اهتِلندقوا الل لحلق تِدنلقاًتِههه لولل لتدموتِدلن إهلل لوألنَتدمم يممسلهدممولن‬،‫س‬
‫أليِنيلهاً النلاً د‬

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Pertama-tama, marilah sama-sama meningkatkan rasa taqwa
kita kepada Allah, dengan berusaha menjalankan perintahNya dan
menjauhi laranganNya.
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan moral
nurani, yakni al-akhlaqul karimah. Islam juga sangat menekankan
adanya kesadaran bagi pengikutnya, karena dengan kesadaran
itulah seorang muslim tidak akan merasa terpaksa dan tertekan
dalam melaksanakan perintah Allah. Keterpaksaan melaksanakan
sesuatu, lazimnya tidak akan memberi bekas yang mendalam bagi
seseorang. Seakan-akan diibaratkan seperti gumpalan asap yang
sirna diserap langit yang amat luas. Dengan demikian nyatalah
bahwa pada diri orang-orang yang bertaqwa tersimpan sikap moral
yang tinggi serta kesadaran yang mendalam. Di dalam hubungan
dengan ibadah mahdah, baik solat, zakat, puasa atau lainnya ,
orang yang bertaqwa menunjukan sikap dan kesadaran yang
menembus pintu hati, sehingga ia berkeyakinan bahwa dirinya
tidak terlepas dari pandangan Allah. Ia yakin bahwa Allah hadir
dalam setiap gerak-gerik dan detik nafasnya. Keyakinan ini akan
terus bertambah kuat sebagaimana firman Allah SWT.:

‫ب لدمعلولة اللداهع إهلذا لدلعاًهن فلنمليِلمستلهجيِبدوا هل لولميِدنمؤهمندنوا‬ ‫وإهلذا سأللك هعباًهديِ عين فلهإين قلهريِ ه‬
‫ب أدجيِ د‬
‫ب‬ ‫ل ل ل ل ل‬
‫هب للعلدهمم يِلنمردشددولن‬
"Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka jawablah bahwasannya Aku adalah
dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdo'a kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi
perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku
agar mereka dapat petunjuk.” (Q.S al Baqarah : 186)

Pengertian ayat tersebut di atas rnenyatakan bahwa Allah


tidak melepaskan pandangan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya, ia
rnengabulkan permintaan hamba-hamba-Nya. Para pakar tafsir
mengatakan bahwa yang dirnaksud dengan "ibadi" (hamba-
hambaku) dalarn ayat ini adalah hamba-hamba yang senantiasa
rnengakui kesalahan, kekhilafan, dan kealpaan yang penuh
dilakukannya baik terhadap Allah SWT sebagai penciptanya
maupun kepada sesama manusia. Kesadaran akan kehadiran Allah
inilah yang merupakan sumber kekuatan dan ketahanan mental
manusia yang beragarna dari segala tipu daya dan bujuk rayu
syaithon. Jika sudah demikian tentunya manusia akan terhindar
dari segala bentuk pekerjaan yang jahat dan sesat

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Penghambaan seorang muslim dalam beribadah, harus
dibarengi dengan kesadaran bahwa apa yang dilakukan dalam
rangka merendahkan diri dihadapan yang maha kuasa (al-
hanafiyah). Dengan demikian, dalam dunia sufi, diyakini bahwa
manusia memiliki unsur lahut (bersifat ilahiyah) dan nasut (unsur
insaniyah). Unsur lahut itulah yang menyebabkan dirinya merasa
perlu dekat dengan Tuhan. Terlebih di saat manusia dalam kondisi
takut dan gelisah. Naluri fitrahnya akan memanggil-manggil untuk
menghampiri Allah SWT yang membawa kedamaian (al-Salam). Al-
Qur’an pun menegaskan bahwa Allah SWT memang dekat dengan
hamba-Nya, bahkan lebih dekat daripada urat leher mereka. Allah
SWT berfirman :
‫ب إهلميِهه هممن لحمبهل الملوهريِهد‬ ‫وللقمد خلمقلناً ا مهلنَمساًلن ونَلنعلم ماً تِدنوسهو هه‬
‫س به نَلنمفدسهد لولمندن ألقمنلر د‬
‫ل ل م دل لم د‬ ‫ل ل‬
“Dan sungguh kami telah mencintakan manusia, dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
kami lebih dekat dengannya daripada urat lehernya”
(Q.S. Qâf: 16).

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Allah SWT dalam spiritualitas beragama harus dipandang
sebagai sumber nilai kebaikan dan keindahan. Alllah SWT mesti
diletakkan sebagai spirit (jiwa, nafs) dalam setiap perilaku dan
tindakan kita dalam menjalani kehidupan. Oleh sebab itu, seorang
muslim sejati adalah seorang mengabdikan diri untuk menyemai
nilai-nilai kebaikan, keindahan, keadilan, kejujuran, kesetiaan,
ketulusan, sebagai bukti bahwa dirinya ingin membumikan nilai-
nilai ketuhanan dalam hidupnya. Jika demikian, maka bisa
dikatakan bahwa keseluruhan al-Qur’an menyoroti pentingnya cara
kerja dan prinsip orang beriman. Inilah yang diisyaratkan dalam
nama-nama-Nya yang baik al-asma’ al-husna yang bisa dijadikan
sarana berdoa, sebagaimana firman Allah SWT :
‫لولهل نهه امللمسلنناًءد املدمس نلن فلنناًمددعوهد هبنلناً لولذدروا النهذيِلن يِندملهح نددولن هف ن ألمسلنناًئههه لس نيِدمجلزمولن لمنناً لكنناًنَدوا‬
‫يِلنمعلمدلولن‬
"Dan Allah Memiliki asma’ al-Husna, maka
bermohonlah kepadanya dengan menyebut asma’ itu,
dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan
namanya, mereka kelak akan mendapatkan balasan
atas apa yang mereka kerjakan” [Q.S. al-A`râf: 180).

Dalam al-Qur’an, dari sekian banyak ayat yang berkaitan


spiritualitas beragama seorang muslim, dapat disimpulkan menjadi
enam poin, antara lain: pertama, Prinsip beriman kepada Allah
Swt. Kedua, Prinsip tauhid dan tidak menyekutukan Allah. Prinsip
ini merupakan elemen inti dari spiritualitas islam. Ketiga,
Membenarkan nilai-nilai kebaikan dan beramal shaleh, Keempat,
Menjaga nilai-nilai social-kemanusiaan,. Kelima ,Menjaga alam
sekitar dan tidak membuat kerusakan di muka bumi . dan yang
keenam Mempercayai adanya kehidupan akhirat

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


M. Quraisy Syihab mengemukakan pendapatnya bahwa asma
al-husna menunjukan nama-nama Allah yang amat sempurna dan
tidak tercemar dengan kekurangan, hal itu mengingat bentuk
tafdhil pada lafadz husna, sehingga mengisyaratkan bahwa nama-
nama tersebut bukan saja baik, melainkan yang terbaik diantara
nama-nama baik yang lain. Nama-nama dan sifat itu, merupakan
perangkat yang diciptakan Allah untuk memperkenalkan diri
kepada makhluk-Nya. Yang terpenting bagi kita bukanlah
mengetahui berapa jumlahnya tetapi memahami dan menyadari,
menghafalkan menyebutnya sebab menyebut nama-nama Allah itu
dengan faham dan yakin mempunyai pengaruh dan manfaat dan
hebat bagi kita. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬


‫ب لحلدثَّلنلناً ألدبو اليزلنَاًد لعمن امللمعلرهج لعمن ألهب دهلريِمنلرةل لرضلي اللهد‬ ‫لحلدثَّلنلناً ألدبو الميِللماًن ألمخبلنلرلنَاً دشلعميِ ب‬
‫ساً هماًئلةج إهلل لواهحجدا‬ ‫ه ه‬ ‫هه ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫صللىَ اللهد لعلميِه لولسللم قلاًلل إهلن لله تِمسلعةج لوتِمسع ل‬
‫ي ا مج‬ ‫لعمنهد أللن لردسولل الله ل‬
‫لممن ألمح ل‬
(ِ‫صاًلهاً لدلخلل امللنلةل )رواه البخاًري‬
“Rasulullah Saw bersbada, sesungguhnya bagi Allah ada
99 nama, barang siapa yang menghafalnya, ia akan
masuk syurga” (H.R Bukhari)
‫صن نناًلهاً ‪Para ulama menjelaskan, bahwa makna lain kalimat‬‬
‫لمن ن نمن ألمح ل‬
‫’‪meliputi tiga hal: (1) Menjaga dan memelihara potensi fitrah Asma‬‬
‫‪al-Husna yang ada pada diri tiap individu. (2) Berdzikir dengan‬‬
‫‪asma’ al-Husna baik dengan lisan maupun mengingat dalam hati‬‬
‫‪sebagai jalan untuk selalu mengingat manusia pada potensi‬‬
‫‪fitrahnya dan (3) Berdo’a (memohon) dengan Asma’ al-Husna‬‬
‫‪dengan tujuan meningkatkan diri muslim untuk berkepribadian‬‬
‫‪baik.‬‬
‫‪Akhirnya, marilah kita bedoa kepada Allah SWT. Semoga kita‬‬
‫‪menjadi hamba Allah yang selalu yakin kehidupan Islam, berjuang‬‬
‫‪untuk terus menjadi muslim yang baik dihadapan Allah SWT dan‬‬
‫‪dihadapan manusia,serta menjadikan asma’ al-husna menjadi‬‬
‫‪media untuk untuk taqarrub ‘ilallah. Amin ya rabbal Alamin .‬‬

‫"‬ ‫س بهظلللدم لهمللعبهيِهد‬ ‫ل ل‬ ‫" لذلهك هباً قللدم ه‬


‫ت أليِمديِدكمم لوألن ال هل لميِ ل‬
‫ل ل ل م‬

‫ت لوالنيذمكهر امللهكميِنهم‪ .‬ألقدنمودل قلنموه مل لهنلذا‬ ‫باًرلك ال هل ولدكم هف المدقرآهن المعهظيِهم‪ ُ،‬ونَلنلفعهنن وإهليِاًدكم هبلناً فهيِنهه همنن مالْيِناً ه‬
‫م ل م ل لم ل م م ل ل‬ ‫لل د م ل م‬
‫ب‪ .‬فلاًمستلنمغهفدرموده‪ ُ،‬هنَإلهد دهلو المغلدفمودر اللرهحميِدم‬‫ي هممن دكيل لذنَم د‬ ‫هه‬ ‫ه ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫لوألمستلنمغفدر الل الملعظميِلم ه مل لولدكمم لوللساًئهر المدممسلم م ل‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ك لنهد اهمرلغاًجمناً لهلمنمن لجلحنلد لو لكلفنلر‪ .‬لو‬ ‫ه ه‬
‫المللممدد لن لحمنجدا لكثهميِ نجرا لكلمناً اللمنلر‪ .‬المشنلهدد المن لل النهل الل الن لومحنلدهد لل لشنهريِم ل‬
‫صنيل لو لسنليمم لو لباًهرمك لعلنىَ‬ ‫س لو المبللشنهر‪ .‬لاللدهنلم ل‬ ‫المشلهدد اللن دمللمجدا لعمبددهد لو لردسنمولدهد لو لحبهميِبدنهد لو لخلهميِنلدنهد لس يِيدد امهلنَمن ه‬
‫صلحاًبههه لو لسللم تِلمسلهميِجماً لكثهميِنجرا‪.‬‬ ‫هه‬ ‫د‬
‫سيِدنَاً دمللمد لو لعللىَ الله لو ال م‬
‫قاًلل تِلنلعاًلل‪:‬ىَ يِلاً ألييِهاًل النهذيِملن لءالمندنوا اتِلندقنوا اللن لحنلق تِدنلقناًتِههه لولل لتندموتِدلن إهلل لوألنَتدنمم يممس لهدممولن ‪.‬ومعلدمنموا ألن اللن أللملردكنمم‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫هه‬ ‫ه‬ ‫بهاًل ل ه‬
‫صنليموا‬ ‫بنن‪ ُ،‬يِنلناً أليِيه ناًل النذيِملن لءالمند نموا ل‬ ‫صنليمولن لعلننىَ النله ي‬ ‫صنللة لواللسنللم لعلننىَ لردس نموله فلنلقنناًلل‪:‬ىَ }إهلن اللن لولمللئلكتلنهد يِد ل‬
‫ت امللمحيِلن نناًهء هممنندهن ن نمم‬‫ت‪ ُ،‬والممن ن نؤهمنهي والممؤهمنلن نناً ه‬
‫ي لوالمدممسن ن نللماً ل د م م ل ل د م‬
‫ه ه‬ ‫ه ه هه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫لعلميِن ن نه لولسن ن نليدمموا تِلمسن ن نلميِجماً) لاللدهن ن نلم امغفن ن نمر لملدممسن ن نلم م ل‬
‫ب ميِننب النندعوات‪ .‬لاللده نلم ألهرنَنلناً امللنلق لحقنناً لوامردزقمننلنناً اتِينبلنناًلعده‪ ُ،‬لوألهرنَنلناً الملباًهط نلل ب ناًلهطلج‬ ‫ت‪ ُ،‬هنَإلن ل ه‬ ‫وامللم نوا ه‬
‫ك لس نميِبع قلهريِمن ب‬ ‫ل مل‬
‫ب لنلناً همنمن ألمزلواهجنلناً‬ ‫ب النلناًهر‪ .‬لربنللناً لهن م‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫لوامردزقمنلناً امجتلناًبلده‪ .‬لربنللناً آتِنلاً هف النيدنَمنليِاً لحلس نلةج لوهفن الْخنلرةه لحلسننلةج لوقلناً لعنلذا ل‬
‫ي واجعملنلاً لهملمتلهقي إهماًماً‪ .‬واملمدد لهلهه ر ي ه‬ ‫ه‬
‫ي‬
‫ب الملعاًلم م ل‬ ‫ل‬ ‫لوذديرليِاًتِلناً قدنلرلة ألمع د د ل م ل د ل ل ج ل ل م‬
‫هعلباًلد الن!هل اهلن الن يِلنأمدمدر بهاًلملعنمدهل لو ا مهلمحلسناًهن لو اهيِمنتلناًهء هذىِ المدقمرلبن لو يِلنمننلهنىَ لعنهن الملفمحلشناًهء لو المدممنلكنهر لو املبلنمغنهىَ‬
‫ه ه‬ ‫ه هه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫يِلعظددكمم للعلدكمم تِللذلكدرمولن لفاًمذدكدرموا الن الملعظميِنلم يِلمذدكمردكمم لو امشندكدرموهد لعلنىَ نَلعمنه يِلهزمددكنمم لو لنذمكدر الن المكبل ندر لو الد‬
‫صنلنعدمولن‬
‫يِلنمعلدم لماً تِل م‬

Anda mungkin juga menyukai