Anda di halaman 1dari 11

STUDI KONSTRUKSI ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) DI

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) SIBOLGA KELURAHAN PONDOK


BATU KOTA SIBOLGA PROVINSI SUMATERA UTARA

Candra Silitonga1*, Isnaniah2, Irwandy Syofyan2


*
Email: candrasilitonga3@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 09-23 Mei 2016, berlokasi di PPN Sibolga.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tipe dan konstruksi alat tangkap purse seine untuk kapal
yang berukuran 30 GT. Metode yang digunakan adalah survei dan observasi. Objek yang diteliti
adalah alat tangkap purse seine yang digunakan pada kapal 30 GT. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara pengukuran terhadap sampel. Diketahui bahwa purse seine untuk kapal yang
berukuran 30 GT di PPN Sibolga termasuk kedalam purse seine tipe Amerika, hal ini diketahui
dari konstruksi yang berbentuk empat persegi panjang. Ciri khas dari purse seine ini adalah
bagian kantong (muih 1) terletak pada bagian pinggir jaring dan hanya dioperasikan oleh satu
kapal.

Keywords: Konstruksi Alat Tangkap, Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse seine), Pelabuhan
Perikanan Nusantara Sibolga

STUDY ON CONSTRUCTION OF PURSE SEINE IN SIBOLGA FISHING PORT


PONDOK BATU DISTRICT NORTH SUMATRA

Candra Silitonga1*, Isnaniah2, Irwandy Syofyan2


*
Email: candrasilitonga3@gmail.com

ABSTRACK
This study was conducted on 09-23 May 2016 is located in Sibolga Fishing Port. The
purpose of this study to know on type and purse seine construction for sized vessels 30 GT. The
method used was survey and observation. Observed object is purse seine used on vessels 30 GT.
Data collection was performed by means of measurements on sample. It known that purse seine
for sized vessels 30 GT in Sibolga Fishing Port include into purse seine American type, it known
from the construction that shaped four rectangular. The characteristic of purse seine is part of
that bag (muih 1) is located on the edge of the webbing, and only be operated by one vessel.

Keywords: Construction of Fishing Gear, Purse seine, Sibolga Fishing Port


1
Student Faculty Of Fisheries And Marine Science, University Of Riau
2
Lecture Faculty Of Fisheries And Marine Science, University Of Riau
PENDAHULUAN Tapian Nauli menghadap ke arah lautan
Hindia. Daerah ini merupakan daerah teluk
Latar Belakang pesisir selatan. Nelayan di PPN Sibolga
Perikanan merupakan salah satu menggunakan beberapa jenis alat tangkap
usaha manusia untuk memanfaatkan yang yang terdiri dari purse seine, bagan perahu,
meliputi benda-benda hidup berupa hewan dan pukat ikan.
dan tumbuhan. Perkembangan usaha Perencanaan, pertimbangan dan
perikanan secara umum bertujuan untuk perhitungan yang tepat serta ketelitian
meningkatkan produksi perikanan, dibutuhkan dalam membuat suatu alat
memenuhi kebutuhan gizi masyarkat dan tangkap yang sesuai dengan tujuan
peningkatan ekspor. Secara umum usaha penangkapan. Oleh karena itu perlu adanya
perikanan didefenisikan sebagai suatu suatu kajian yang diselaraskan dengan
kegiatan ekonomi yang menyangkut: 1) pengalaman dan teori-teori yang berlaku
kegiatan produksi; 2) kegiatan pengolahan; sehingga nantinya bentuk dan fungsi alat
3) pemasaran ikan yang menyangkut segala sesuai dengan yang diinginkan. Berkaitan
kegiatan memperdagangkan ikan mulai dari dengan hal tersebut data yang akurat dan
produsen sampai ke konsumen (Fauzi, mendetail tentang konstruksi alat
1985). penangkapan ikan sangatlah penting untuk
Suatu alat penangkapan yang baik perkembangan alat penangkapan ikan.
merupakan satu kesatuan dari beberapa Bentuk dan kelayakan alat tangkap yang
bagian yang dibentuk sedemikian rupa digunakan nelayan dapat dinilai dari
dengan menggunakan perhitungan dan konstruksi alat tangkapnya.
teknik perancangan atau pembuatan yang Alat tangkap purse seine di PPN
telah diperhitungkan terlebih dahulu. Dalam Sibolga terdapat 158 unit alat tangkap
usaha penangkapan, alat tangkap yang dengan ukuran kapal yang digunakan dari 27
dipakai nelayan sangat mempengaruhi hasil GT, 28 GT, 29 GT, 30 GT, 33 GT, 34 GT,
tangkapan, karena semakin efektif suatu alat 39 GT hingga 138 GT (Laptah PPN Sibolga,
penangkapan maka semakin baik pula hasil 2014). Berdasarkan data tersebut peneliti
tangkapan yang di peroleh. tertarik untuk mengetahui konstruksi alat
Konstruksi dari alat penangkapan tangkap purse seine untuk kapal yang
merupakan bentuk umum yang berukuran 30 GT. Setelah di survei awal
menggambarkan suatu alat penangkapan dan kapal purse seine yang berukuran 30 GT di
bagian-bagiannya dengan jelas sehingga PPN Sibolga terdapat 6 unit dimana jenis
dapat dimengerti. Sedangkan desain dari alat tangkap purse seine yang digunakan
suatu alat penangkapan merupakan adalah homogen, maka peneliti mengambil
perpaduan dalam membuat suatu alat satu unit saja yang dianggap mewakili
penangkapan dimana tercantum suatu karena komposisi dan susunan alat tangkap
ukuran, skala, keterangan yang dijabarkan yang digunakan sama dengan yang lainnya.
dalam bentuk istilah dan kode yang telah
disepakati, spesifikasi dan identifikasi si Rumusan Masalah
pembuat desain (Syofyan, 1996). Purse seine merupakan salah satu
Pelabuhan Perikanan Nusantara alat tangkap yang dominan digunakan oleh
(PPN) Sibolga adalah suatu pelabuhan yang nelayan PPN Sibolga, akan tetapi belum ada
terletak di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan data dan penelitian secara mendetail
Pondok Batu Kecamatan Sarudik Kabupaten mengenai konstruksi dan tipe alat tangkap
Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. purse seine yang digunakan oleh nelayan
Daerah ini berada pada sisi pantai Teluk
PPN Sibolga yang sangat penting untuk Metode Penelitian
pengembangan dan modifikasi alat tersebut. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survei dan
Tujuan dan Manfaat observasi yaitu dengan mengamati secara
Penelitian ini bertujuan untuk langsung alat tangkap pukat cincin (purse
mengetahui konstruksi alat tangkap purse seine) yang digunakan oleh nelayan di PPN
seine dan juga menentukan tipe alat tangkap Sibolga.
pukat cincin (purse seine) yang digunakan
oleh nelayan PPN Sibolga. Pengumpulan Data
Manfaat dari penelitian ini sebagai Dari survei awal diketahui bahwa
bahan informasi mengenai konstruksi dan kapal purse seine yang berukuran 30 GT di
tipe alat tangkap pukat cincin (purse seine) PPN Sibolga terdapat 6 unit, dimana jenis
bagi pihak yang memerlukan khususnya alat tangkap purse seine yang digunakan
bagi nelayan, terutama dalam usaha adalah homogen, maka peneliti mengambil
pengembangan cara dan teknik serta satu unit saja yang dianggap mewakili
perakitan alat tangkap purse seine guna karena komposisi dan susunan alat tangkap
menghasilkan konstruksi alat tangkap yang yang digunakan sama dengan yang lainnya,
lebih menguntungkan baik dalam selanjutnya dilakukan pengukuran.
penggunaan bahan dan diharapkan dapat Pengambilan data terhadap alat tangkap
meningkatkan hasil tangkapan. purse seine (pukat cincin) sebagai sampel
untuk mengetahui ukuran dan jenis bahan
METODE DAN BAHAN yang digunakan. Prosedur pengambilan data
sebagai berikut:
Waktu dan Tempat a. Webbing
Penelitian ini telah dilaksanakan Webbing pada purse seine terdiri
pada tanggal 09-23 Mei 2016 di Pelabuhan atas bagian kantong (bunt), sayap dan
Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga srampat (selvedge) yang akan dihitung
Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi jumlah dan ukuran mesh sizenya. Data yang
Sumatera Utara. diambil adalah data untuk jumlah mata
jaring yang dihitung secara vertikal dan
Objek dan Alat Penelitian
horizontal, untuk mengetahui besar mesh
Objek pada penelitian ini adalah satu
size diukur dengan teknik mata jaring
unit alat tangkap pukat cincin (purse seine)
diregang sempurna lalu diukur jarak antara
untuk kapal yang berukuran 30 GT di
dua kaki jaring ditambah dengan lebar satu
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
simpul (Fauzi Siregar dan Fachruddin,
Sibolga. Sedangkan peralatan yang
1988). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
pada Gambar 1.
1. Alat ukur berupa mistar dan meteran
Guna mengetahui jumlah mata jaring
gulung
yang terdapat pada satu lembaran jaring
2. Jangka sorong (schatmat) untuk
dapat diketahui dengan rumus sebagai
mengukur diameter seluruh komponen
berikut (Hamidy et al., 2004):
pada alat tangkap purse seine
3. Kamera untuk mendokumentasikan data {(a-1).b + (b-1).a + a.b}
yang diperoleh dari lapangan
4. Alat-alat tulis untuk mencatat data yang Keterangan:
diperoleh dari lapangan a = Jumlah mata menurut panjang jaring
b = Jumlah mata menurut dalam jaring
b. Tali Temali HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diambil adalah data untuk
jumlah mata jaring yang dihitung secara Hasil
vertikal dan horizontal, untuk
Keadaan Umum
mengetahuinya tali di rentang tegang. Tipe
Pelabuhan Perikanan Nusantara
pintalan dan arah pilinan tali diidentifikasi
(PPN) Sibolga terletak di Jalan Gatot
dengan cara pengamatan, bahan yang
Subroto, Kelurahan Pondok Batu
diidentifikasi dengan cara pengamatan dan
Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli
uji bakar. Pengukuran diameter tali dengan
Tengah Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini
menggunakan jangka sorong (Hamidy et al.,
berada pada sisi pantai Teluk Tapian Nauli
2001).
menghadap ke arah lautan Hindia. Letak
c. Pelampung, Pemberat dan Cincin geografis Pelabuhan Perikanan Nusantara
Pengambilan data dimulai dari (PPN) Sibolga terletak pada 01 – 02’ – 15”
perhitungan jumlah pelampung, pemberat LS dan 100 – 23’ – 34” BT. Daerah ini
dan cincin yang digunakan untuk satu merupakan daerah teluk pesisir Selatan.
keping jaring, kemudian identifikasi jenis Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
dan bahannya dilakukan dengan Sibolga dibangun sejak tahun 1993 dengan
pengamatan. Panjang pelampung dan luas pelabuhan 13,9 hektar.
pemberat diukur dengan menggunakan
Alat Tangkap Purse seine
mistar, kemudian diameter pelampung,
Berdasarkan hasil yang didapatkan di
pemberat dan cincin (ring) diukur dengan
lapangan diketahui bahwa jenis purse seine
menggunakan jangka sorong (schatmat).
untuk kapal yang berukuran 30 GT yang ada
Analisis Data di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga
Data yang diperoleh dari hasil ini adalah homogen. Hal tersebut karena alat
pengukuran dan pengamatan alat tangkap tangkap purse seine yang digunakan oleh
pukat cincin (purse seine) pada saat nelayan proses perawatan dan
melakukan penelitian akan ditabulasikan perbaikannnya adalah dengan cara
dalam bentuk tabel, kemudian baru disusun bergotong royong antar sesama nelayan
secara deskriptif penggambaran alat tangkap purse seine dan hal ini merupakan adat
serta pembahasan yang dibandingkan turun-temurun dilaksanakan masyarakat
menurut studi literatur. Data yang diperoleh khususnya nelayan purse seine.
dari hasil pengukuran dan pengamatan Dari hasil pengamatan yang
dianalisis dengan tahapan sebagai berikut : dilakukan didapatkan bahwa konstruksi alat
Tahap I : Pemindahan data kedalam tabel. tangkap purse seine yang terdapat di PPN
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran Sibolga memiliki dua komponen yaitu
terhadap konstruksi alat dimasukkan komponen utama yang merupakan jaring
kedalam tabel data hasil pengukuran alat (webbing) yang terdiri dari kantong jaring,
tangkap yang dijadikan sampel. Tahap II: bahu jaring, perut jaring dan sayap jaring.
Penggambaran konstruksi alat tangkap. Komponen kedua adalah komponen
Penggambaran konstruksi alat tangkap yang penunjang yang terdiri dari srampatan
dijadikan sampel dibuat berdasarkan data (selvedge), tali ris atas (upper ris line), tali
tabel hasil pengukuran. ris bawah (under ris line), tali pelampung
(float line), tali pemberat (sinker line), tali
cincin (ring line), tali kerut (purse line),
pelampung (float), pemberat (sinker), dan - Muih 1.5 berfungsi sebagai badan jaring.
cincin (ring). Muih 1.5 memiliki mesh size 24 mm
terbuat dari bahan Polyvinhyl alcohol
Komponen Utama Purse seine (PVA).
Pengukuran alat tangkap purse seine - Muih 2 berfungsi sebagai badan jaring.
yang menjadi sampel adalah sebagai berikut: Muih 2 memiliki mesh size 24 mm dan
A. Webbing terbuat dari bahan Polyvinhyl alcohol
Webbing atau yang lebih dikenal (PVA).
masyarakat dengan nama "muih" yang - Muih 3 berfungsi sebagai sayap (wing)
digunakan pada alat tangkap purse seine jaring. Muih 3 memiliki mesh size 30
yang ada di PPN Sibolga ini terdiri dari mm dan terbuat dari bahan Polyvinhyl
beberapa jenis jaring yang memiliki fungsi alcohol (PVA).
dan ukuran yang berbeda seperti dijelaskan Muih 1.5, muih 2 dan muih 3 juga berfungsi
dibawah ini: sebagai penghalang agar ikan tidak keluar
- Muih 1 merupakan bagian jaring yang atau meloloskan diri dari kurungan alat.
berfungsi sebagai kantong (bunt) pada Untuk pengukuran, lebih jelasnya dapat
saat pengoperasian alat. Muih 1 berada di dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.
bagian pinggir (kepala). Muih 1 terbuat
dari bahan Polyvinhyl alcohol (PVA)
dengan ukuran mesh size 20 mm.
Tabel 1. Pengukuran mesh size saat diregang sempurna
Jenis jaring a b C d

Muih 1 (Kantong) 20 mm 18 mm 8 mm 2 mm

Muih 1.5 (Badan) 24 mm 22 mm 10 mm 2 mm

Muih 2 (Badan) 24 mm 22 mm 10 mm 2 mm

Muih 3 (Sayap) 30 mm 28 mm 13 mm 2 mm

Keterangan: Pengukuran webbing dari segi


a = Mesh size dalam keadaan tegang panjang dan lebar jaring, jenis simpul, mesh
c = Panjang kaki jaring (bar) size, jumlah mata jaring, diameter benang,
b = Bukaan mata jaring sebenarnya bahan yang digunakan dan pintalan tali yang
d = Besar simpul (knot) dipakai dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengukuran komponen utama (webbing)
Jenis jaring
No Komponen Muih 1 Muih 1,5 Muih 2 Muih 3
(Kantong) (Badan) (Badan) (Sayap)
Knotless Double Double Double
1 Jenis simpul type english knot english knot english knot
diagonal
2 Mesh size (mm) 20 24 24 30
3 Ho (m) 60 60 60 60
4 Lo (m) 60 80 90 170
5 Ø (mm) 2 2 2 2
6 ML (mata) 3000 3360 3780 5610
7 MD (mata) 3000 2520 2520 1980
8 Bahan PVA PVA PVA PVA
9 Jumlah mata 26.994.000 25.395.720 28.570.420 33.315.810
jaring
10 Pintalan Z Z Z Z

Keterangan : b. Tali Pelampung (Float line)


Ø = Diameter benang Tali pelampung yang digunakan
Ho = Dalam webbing saat diregang pada alat tangkap purse seine ini sama
Lo = Panjang jaring saat diregang dengan tali ris atas yaitu memiliki panjang
ML = Mesh lenght 420 meter dengan ukuran diameter 15 mm,
MD = Mesh depth arah pintalan Z, dan menggunakan bahan
Dari tabel diatas maka diketahui PE. Untuk menghubungkan tali pelampung
bahwa panjang jaring pada saat diregang dengan tali ris atas digunakan tali penguat
adalah 400 meter, sedangkan dalam jaring yang terbuat dari bahan kuralon dengan
saat diregang adalah 60 meter. Untuk jumlah diameter 14 mm.
mata jaring, pada setiap bagian jaring
jumlah mata jaring yang dimiliki berbeda c. Srampatan (Selvedge)
karena ukuran mesh size pada setiap jaring Srampatan yang digunakan pada
beragam. purse seine ini memiliki panjang 400 meter
dengan dalam 25 mata, pintalan kiri (Z),
Komponen Penunjang Purse seine ukuran mesh size 40 mm yang terbuat dari
a. Tali Ris Atas bahan PE.
Berdasarkan pengamatan dilapangan
d. Tali Ris Bawah
diketahui bahwa tali ris atas pada purse
Tali ris bawah memiliki panjang 425
seine yang menjadi sampel memiliki
meter dengan diameter 10 mm, arah pintalan
panjang 420 meter dengan diameter 15 mm,
Z, dan terbuat dari bahan PE.
arah pintalan Z (pintalan kiri), dan
menggunakan bahan Polyethylene (PE). e. Tali Pemberat (Sinker line)
Untuk menghubungkan tali ris atas dengan Tali pemberat yang dijadikan sampel
srampatan tidak menggunakan tali tambahan memiliki bentuk dan ukuran yang sama
melainkan langsung dihubungkan dengan dengan tali ris bawah dimana panjangnya
tali dari srampatan tersebut.
425 meter dengan diameter 10 mm, arah dan terbuat dari bahan cotton dengan
pintalan Z, dan terbuat dari bahan PE. menggunakan pintalan braided (anyaman).
Tali kerut berfungsi untuk mengumpulkan
f. Tali Cincin (Ring line) cincin pada saat hauling sehingga bagian
Tali cincin pada alat tangkap purse bawah jaring tertutup dan ikan tidak dapat
seine ini memiliki panjang 30 cm dengan lolos dari bawah.
diameter 10 mm, arah pintalan Z, dan Pengukuran pada komponen tali dari
terbuat dari bahan PE. segi panjang, diameter, jenis bahan dan
pintalan yang digunakan dapat dilihat pada
g. Tali Kerut (Purse line) Tabel 3.
Panjang tali kerut yang digunakan
adalah 480 meter, memiliki diameter 47 mm
Tabel 3. Pengukuran jenis tali
No Komponen tali Ø (mm) Jenis bahan Panjang (m) Pintalan
1 Tali ris atas 15 PE 420 Z

2 Tali pelampung 15 PE 420 Z


3 Tali ris bawah 10 PE 425 Z
4 Tali pemberat 10 PE 425 Z

5 Tali cincin 10 PE 0,3 Z

6 Tali kerut 47 cotton 480 -

h. Pelampung (Float) buah yang terbuat dari bahan timah


Pelampung yang digunakan oleh hitam/ploombom (Pb).
nelayan pada alat tangkap ini terbuat dari
bahan styrofoam dengan panjang 170 mm, j. Cincin (Ring)
diameter rongga 30 mm, diameter luar 120 Cincin yang digunakan pada alat
mm dan berjumlah 1000 buah pelampung. tangkap purse seine yang menjadi sampel
terbuat dari bahan besi putih dengan ukuran
i. Pemberat (Sinker) diameter rongga 220 mm, diameter luar 260
Pemberat pada alat tangkap purse mm dengan ketebalan 16 mm, dan
seine yang menjadi sampel memiliki berjumlah 105 buah.
panjang 55 mm, diameter rongga 12 mm, Pengukuran pada komponen
diameter luar 30 mm dan berjumlah 1500 pelampung, pemberat dan cincin dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pengukuran dimensi pelampung, pemberat dan cincin
No Nama objek Ø1 Ø2 Tebal Panjang Jenis Jumlah
(mm) (mm) (mm) (mm) bahan (buah)

1 Pelampung 30 120 55 170 styrofoam 1000

2 Pemberat 12 30 4 55 Pb 1500
3 Cincin 220 260 16 - besi putih 105

Keterangan : ini berbentuk empat persegi panjang, bagian


Ø1 = Diameter rongga/dalam kantong (muih 1) terletak pada bagian
Ø2 = Diameter luar pinggir jaring, dan hanya dioperasikan oleh
satu kapal. Ayodhyoa (1981) dalam
Pembahasan Mahiswara et al., (2013) menyatakan bahwa
Saat ini alat tangkap purse seine pada umumnya alat tangkap purse seine
telah menjadi salah satu alat tangkap yang dapat dikelompokkan berdasarkan salah
berkembang pada penangkapan ikan pelagis satunya adalah bentuk dasar jaring utama
dalam skala besar dan dapat digunakan pada yaitu bentuk empat persegi panjang, bentuk
perairan yang jauh dari garis pantai. trapesium bentuk lekuk.
Berdasarkan standar klasifikasi alat Jenis simpul yang digunakan pada
penangkap perikanan laut Von Brandt jaring dari alat tangkap purse seine yang
(1968) menyatakan bahwa purse seine atau menjadi sampel menggunakan simpul
lebih dikenal dengan nama pukat cincin double english knot, kecuali pada kantong
termasuk kedalam klasifikasi surrounding jaring (muih 1) yang tidak memiliki simpul
net. Purse seine merupakan alat tangkap (knotless) type diagonal.
yang lebih efektif untuk menangkap ikan- Kantong jaring (muih 1) berada
ikan pelagis kecil disekitar permukaan air. dibagian pinggir (kepala), terbuat dari bahan
Pengoperasian purse seine dilakukan Polyvinhyl alcohol (PVA) dengan ukuran
dengan melingkari gerombolan ikan mesh size yang digunakan adalah 20 mm.
sehingga membentuk sebuah dinding besar Hal ini sesuai dengan ketentuan Dirjen
yang selanjutnya jaring akan ditarik dari Perikanan (1996) yang menyatakan bahwa
bagian bawah dan membentuk seperti mesh size pada kantong (bunt) pada alat
sebuah kolam. Untuk mempermudah tangkap purse seine harus ≥ 3/4 inc atau 1,9
penarikan jaring hingga membentuk cm. Badan jaring (muih 1,5) memiliki mesh
kantong, alat tangkap ini mempunyai atau size 24 mm dan terbuat dari bahan
dilengkapi dengan cincin sebagai tempat Polyvinhyl alcohol (PVA). Badan jaring
lewatnya tali kerut (Subani dan Barus, (muih 2) memiliki mesh size 24 mm dan
1989). terbuat dari bahan Polyvinhyl alcohol
(PVA). Sayap jaring (muih 3) terbuat dari
Komponen Utama Purse seine
bahan Polyvinhyl alcohol (PVA) dan
Webbing
memiliki mesh size 30 mm sesuai dengan
Berdasarkan bentuk konstruksi dan
peraturan yang dikelurkan Dirjen Perikanan
cara pengoperasiannya alat tangkap
yang menyatakan bahwa ukuran mesh size
purse seine di PPN Sibolga yang dijadikan
sayap pada purse seine ≥ 1 inci. Untuk
sampel termasuk kedalam purse seine tipe
sistim pemakain mesh size pada jaring utama
Amerika, hal ini dapat dilihat alat tangkap
ini sesuai dengan pendapat Sudirman (2013) f. Tali Cincin (Ring line)
yang menyatakan ukuran mata jaring pada Tali cincin merupakan tali yang
purse seine bervariasi mulai dari 1 inchi digunakan untuk menggantungkan cincin
untuk bagian jaring yang nantinya berfungsi pada tali ris bawah. Tipe tali cincin yang
sebagai kantong dan 4 inchi yang terdapat digunakan pada sampel adalah bentuk kaki
pada bagian sisi terluar. tunggal sesuai dengan pendapat Sudirman
dan Mallawa (2012) yang menyatakan
Komponen Penunjang Purse seine bahwa bentuk tali cincin dibuat berbagai
a. Tali Ris Atas macam yaitu bentuk kaki tunggal, kaki
Tali ris atas berfungsi sebagai tempat ganda, dan kaki dasi yang dibuat dari bahan
untuk mengantungkan daging jaring bagian kuralon atau bahan Polyethylene (PE).
atas agar jaring dapat terentang secara Nelayan menggunakan bentuk kaki tunggal
sempurna, dan merupakan penghubung karena dinilai lebih irit karena tidak banyak
antara tali pelampung. Ukuran tali ris atas memakai tali. Pengikatan tali cincin ke tali
biasanya sama besarnya dengan tali ris bawah tidak menggunakan sistim
pelampung (buoy line) (Sudirman dan pengikatan khusus.
Mallawa, 2012).
g. Tali Kerut (Purse line)
b. Tali Pelampung (Float line) Untuk tali kerut, ukurannya
Tali pelampung berfungsi untuk merupakan ukuran yang paling besar
menempatkan/memasang pelampung yang dibandingkan dengan tali lainnya karena tali
satu dengan pelampung yang lainnya, serta kerut memerlukan kekuatan yang lebih besar
berfungsi sebagai penghubung dengan jaring dalam proses penarikan jaring. Tali kerut
pada tepi bagian atas. (purse line) yang biasa disebut oleh nelayan
sebagai tali kolor adalah tali yang berfungsi
c. Srampatan (Selvedge)
untuk mengumpulkan ris, sehingga bagian
Srampatan berfungsi melindungi
bawah jaring tertutup dan ikan tidak dapat
bagian tepi jaring utama yang diikatkan pada
meloloskan diri (Sudirman dan Mallawa,
tali ris atas dan tali ris bawah agar bagian
2012).
pinggir jaring tidak cepat rusak atau sobek.
Sudirman (2013) menyatakan ukuran h. Pelampung (Float)
benang pada selvedge biasanya lebih besar Pelampung merupakan alat untuk
dibandingkan ukuran benang pada jaring mengapungkan seluruh jaring ditambah
utama. dengan kelebihan daya apung (extra
buoyancy), sehingga alat ini tetap mampu
d. Tali Ris Bawah
mengapung walaupun di dalamnya ada ikan
Tali ris bawah berfungsi sebagai
hasil tangkapan. Banyaknya float dan sinker
tempat untuk mengantungkan daging jaring
haruslah ditentukan dengan perbandingan
bagian bawah agar jaring dapat terentang
yang sesuai, sehingga total daya apung dari
secara sempurna, dan merupakan
float lebih besar dari total berat jaring dalam
penghubung antara tali pemberat.
air. Jadi harus ada extra bouyancy yang
e. Tali Pemberat (Sinker line) berguna untuk mencegah jaring supaya tidak
Tali pemberat berfungsi untuk tenggelam sewaktu dilakukan pursing
menempatkan/memasang pemberat yang (Sudirman dan Mallawa, 2012).
satu dengan pemberat lainnya, serta
berfungsi sebagai penghubung dengan jaring
pada tepi bagian bawah.
i. (Sinker) Saran
Pemberat berfungsi untuk Perlu dilakukan kajian mengenai
menenggelamkan badan jaring sewaktu analisis konstruksi pada pemasangan
dioperasikan, semakin berat pemberat maka komponen alat tangkap purse seine
jaring utama akan semakin cepat khususnya pemasangan pelampung,
tenggelamnya. Pemberat dibuat dari benda pemberat dan cincin, juga perlu
yang berat jenisnya lebih besar dari berat dilakukannya kajian mengenai efektifitas
jenis air laut, sehingga benda ini tenggelam dan efisiensi pamasangan pelampung,
di dalam air laut. Kecepatan tenggelam yang pemberat dan cincin pada alat tangkap purse
lebih tinggi akan menunjukkan jaring yang seine di Pelabuhan Perikanan Nusantara
baik. Bahan yang biasa dipergunakan adalah (PPN) Sibolga ini.
timah, bila menggunakan pemberat lain
harus dipergunakan bahan yang tidak mudah DAFTAR PUSTAKA
berkarat (Rahardjo, 1978).
Ayodhyoa, A.U. 1981. Metode Penangkapan
j. Cincin (Ring) Ikan. Penerbit Yayasan Dewi Sri,
Cincin atau biasa disebut ring pada Bogor. 97 hal.
umumnya berbentuk bulan, dimana pada
bagian tengahnya merupakan tempat untuk Brandt A V. 1984. Fish Catching Methode
lewatnya tali kerut, agar ring terkumpul of the World. Fishing News Book
sehingga jaring bagian bawah tertutup. Ltd 3rd Edition. Farnham- Surrey.
Bahan yang dipergunakan biasanya dibuat England. 418 hal.
dari besi dan kadang-kadang kuningan. Ring
ini selain memiliki fungsi seperti tersebut di Fauzi, T. 1985. Pendekatan Lintas Sektoral
atas berfungsi juga sebagai pemberat Untuk Mencegah Masalah Perikanan
(Sudirman dan Mallawa, 2012). Pada Simposium HUT XXI
FAPERIKA, Dies Natalis XXIII
KESIMPULAN DAN SARAN UNRI dan Hari Sumpah Pemuda I.
VIII hal 1-7.
Kesimpulan
Konstruksi alat tangkap purse seine Hamidy, Y. Bustari dan I. Syofyan. 2001.
di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Rancangan Alat Penangkapan.
Sibolga memiliki komponen yang sama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
dengan komponen purse seine pada Universitas Riau: Pekanbaru. 42 hal
umumnya yaitu jaring (webbing), tali ris (tidak diterbitkan).
atas, tali pelampung (float line), srampatan
(selvedge), tali ris bawah, tali pemberat Hamidy, Y. I. Syofyan dan Nofrizal. 2004.
(sinker line), tali cincin (ring line), tali kerut Bahan Alat Penangkapan Ikan.
(purse line), pelampung (float), pemberat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
(sinker) dan cincin (ring). Universitas Riau: Pekanbaru. 42 hal
Purse seine di PPN Sibolga yang (tidak diterbitkan).
dijadikan sampel termasuk kedalam purse
Mahiswara., T. W. Budiharti dan Bahaqi.
seine tipe Amerika, hal ini dapat dilihat alat
2013. Karakteristik Teknis Alat
tangkap ini berbentuk empat persegi
Tangkap Pukat Cincin di Perairan
panjang, bagian kantong (muih 1) terletak
pada bagian pinggir jaring, dan hanya Teluk Apar, Kabupaten Paser-
Kalimantan Timur. J. Lit. Perikanan
dioperasikan oleh satu kapal.
Indonesia, Vol. 19, No. 1: 1-7.
Rahardjo, B., 1978. Suatu Studi
Pendahuluan tentang Hidrodinamika
dari Purse Seine. Karya Ilmiah.
Institut Pertanian Bogor. Fakultas
Perikanan. 114 hal.
Sudirman, 2013. Mengenal Alat dan
Metode Penangkapan Ikan. PT.
Rineka Cipta. Jakarta. 257 hal.
Sudirman.,dan A. Mallawa. 2012. Teknik
Penangkapan Ikan. Edisi Revisi 2012.
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. 211
hal.
Subani W dan Barus HR. 1989. Alat
Penangkapan Ikan dan Udang Laut di
Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan
Laut No. 50. Balai Penelitian
Perikanan Laut. Departemen Pertanian
Jakarta. 248 hal.
Syofyan, I. 1996. Konstruksi dan Rancangan
Alat Tangkap Drift Gillnet (Jaring
Insang Hanyut) untuk Menangkap
Ikan Senangin (Polynemus
tetradactilus) di Perairan Selat Berhala
Riau. Skripsi. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau,
Pekanbaru. 62 hal (tidak diterbitkan).

Anda mungkin juga menyukai