Anda di halaman 1dari 10

Analisis Lama Waktu Pembongkaran Ikan Pada Kapal Purse Seine

Di PPP Lempasing, Bandar Lampung

(Proposal Penelitian)

Oleh:
Wahyu Akmal Rosyid
1914201032

FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021/2022
I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Provinsi Lampung merupakan provinsi paling ujung selatan pulau Sumatera,
dengan luas wilayah 35.288,35 km². Provinsi Lampung terletak pada 6º45’-3º45’
LS dan 103º40’-105º50 BT. Menurut (Ika Mawarni, 2017), potensi perikanan
tangkap Provinsi Lampung diperkirakan lebih dari 380.000 ton/tahun dengan
batas laut territorial sampai 12 mil dari garis pantai seluas 24.820m², dengan
jumlah pulau 130 dan panjang garis pantai 1.105km.
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing dengan luas lahan 42.500m² yang
berada di Jl. RE. Martadinata KM. 6, Desa Lempasing, Kec Teluk Betung Barat,
Kota Bandar Lampung merupakan sentra ikan terbesar di Provinsi Lampung
menjadi penyuplai protein bagi masyarakat Bandar Lampung serta pendukung
perkembangan usaha perikanan di Lampung khususnya di daerah Bandar
Lampung, terutama pada sektor perikanan tangkap. Jumlah armada di PPP
Lempasing cukup beragam antara lain purse seine, cantrang, paying, rampus,
pancing dan pelele. (Ika Mawarni, 2017) berdasarkan data Dinas Kelautan dan
Perikanan Bandar Lampung, 2016 armada kapal di PPP Lempasing mencapai 216
armada kapal yang didominasi oleh jenis purse sein dengan jumlah alat tangkap
mencapai 69 buah pada 2015.
Purse seine merupakan alat tangkap ikan berbentuk seperti kantung yang
dilengkapi dengan tali purse line yang terletak dibawah tali. Purse line berguna
sebagai penyatu bagian bawah jaring ketika beroperasi dengan cara ditarik
sehingga membentuk sebuah kantung (Dedi Supriadi, dkk. 2021). Pengoperasian
purse seine biasanya dilakukan dengan satu atau dua kapal. Purse seine digunakan
untuk menangkap ikan-ikan pelagis seperti ikan tongkol (Euthynnus affinis), ikan
cakalang (Katsuwonus pelamis), ikan tuna (Thunnini), ikan layang (Decapterus),
ikan kembung (Rastrelliger), ikan lemuru (Sardinella lemuru) dan ikan petek
(Leiognathidae).
Ketika musim ikan pelagis yaitu pada bualam Juni hingga September jumlah
kapal purse sein yang berada di PPP Lempasing jika beroprasi secara bersamaan
dapat menyebabkan antrian yang panjang sehingga proses pembongkaran hasil
tangkapan membutuhkan waktu lama. Semakin lama proses pembongkaran ikan,
maka kualitas mutu ikan akan menurun. Untuk menjaga mutu ikan supaya tetap
terjaga, maka proses pembongkaran ikan pada kapal purse sein harus dilakukan
dengan cepat dan efesien sehingga dapat mengurangi antrian kapal dan tetap
menjaga kualitas mutu ikan. Menurut (Nazarul Akmal, dkk. 2017) faktor yang
berpengaruh terhadap lama pembongkaran ikan adalah jenis dan ukuran ikan,
jumlah tangkapan, teknik pembongkaran, kapasitas kapal, dan jumlah pekerja
kapal.

Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan dari latar belakang diatas, maka secara khusus
pembahasan penelitian yang menjadi pokok permasalaan yaitu berapa tingkat
efesiensi waktu yang dibutuhkan kapal purse sein dalam melakukan
pembongkaran ikan di PPP Lempasing?

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu mengetahui tingkat efesiensi
waktu kapal purse sein dalam melakukan pembongkaran ikan di PPP Lempasing.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai informasi efesiensi
waktu pembongkaran ikan, waktu pembongkaran, waktu terbuang, kecepatan
pembongkaran serta menambah wawasan banyak pihak.

Kerangka Pemikiran
PPP Lempasing

Analisis Data

Efesiensi Waktu Bongkar

Hubungan Efesiensi Waktu Bongkar terhadap Faktor Berpengaruh

Kesimpulan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pukat Cincin (Purse Seine)


Pukat cincin atau yang sering dikenal dengan nama Puse Seine merupakan alat
tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan jenis pelagis dan hidupnya
bergerombol seperti ikan tongkol, ikan bentong, ikan lemuru, ikan caakalang. Hal
ini sesuai dengan (Muh. Arkam Azis, dkk. 2017) kapal Purse seine merupakan
jenis kapal encircling dan digunakan untuk membawa alat tangkap purse seine
yang menangkap ikan yang bersifat schooling fish. Purse Seine termasuk
keladalam alat tangkap yang bersifat aktif, hal ini karena dalam pengoperasian
Purse Seine yaitu dengan cara menghalangi, mengurung serta mempersempit
ruang gerak dari ikan sehingga ikan tidak dapat melarikan diri.

Pukat cincin atau purse seine temasuk kedalam alat tangkap “Surounding nets”,
yaitu alat tangkap aktif yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang hidup
berkelompok. Purse seine merupakan jaring lingkar yang pengoperasiannya
dengan melingkari gerombolan ikan target menggunakan jaring kemudian setelah
membentuk lingkaran, tali kerut pada bagian bawahnya ditarik sehingga
membentuk kantong (Dedi Supriadi, dkk. 2021).

Menurut (Irandha C M Siahaan, dkk. 2021) alat tangkap Purse Seine dapat
dioprasikan dengan tahapan yaitu Setting dan Hauling. Beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan proses Setting dan Hauling yaitu
kecepatan melingkar jaring, kecepatan tenggelamnya pemberat serta kecepatan
penarikan tali kolor. Untuk mengatasi faktor-faktor tersebut dan meningkatkan
efesiensi serta keberhasilan pengoprasian alat maka diperlukan pekerja yang
berpengalaman dan profesional.

2.2 Ikan Pelagis


Ikan pelagis adalah ikan yang menghabiskan waktunya di daerah permukaan air
dan hidupnya berkelompok. Berdasarkan ukurannya ikan pelagis dapat dibedakan
menjadi dua yaitu ikan pelagis besar dan pelagis kecil. Menurut (Ali Suman, dkk.
2016) ikan pelagis merupakan jenis ikan yang seluruh aktivitasnya berada di
permukaan atau dekat permukaan perairan dengan membentuk gerombolan yang
cukup besar. Ikan pelagis kecil yang paling umum antara lain adalah ikan layang,
ikan kembung, ikan selar, ikan tembang, ikan lemuru, ikan teri dan ikan terbang.
Ikan pelagis besar seperti ikan tuna, ikan cakalang tongkol, ikan tenggiri, ikan
cucut, ikan marlin dan ikan layaran.
Ikan pelagis kecil merupakan kumpulan ikan yang membentuk schooling di dalam
siklus kehidupannya dan mempunyai karakteristik perenang bebas sehingga dapat
melakukan migrasi secara vertikal maupun horizontal mendekati permukaan
dengan ukuran tubuh relatif kecil (Nelwan et al., 2015). Ikan pelagis memiliki
peranan utama sebagai sumberdaya pemenuhan gizi dan protein masyarakat di
suatu wilayah terutama masyarakat pesisir. Seacra ekonomi juga ikan pelagis
dapat sebagai sumber pendapatan masyarakat pesisir dan mendukung kegiatan
pengolahan ikan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2022 Di PPP
Lempasing, Bandar Lampung. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain kamera, loptop dan seperangkat alat tulis. Penelitian ini dilaksanakan
menggunakan metode komparatif melalui studi literatur hasil penelitian Sumitri
(2012) dan Safrizal (2013).

3.2 Metode Pengumpulan data


Data yang di kumpulkan terdiri dari data pokok dan data pendukung. Data pokok
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Waktu yang digunakan untuk aktivitas pembongkaran hasil tangkapan
yang terhitung dari kapal tambat ke dermaga sampai aktivitas
pembongkaran hasil tangkapan selesai yaitu ikan sampai ke TPI. Waktu
efektif yang digunakan untuk aktivitas pembongkaran hasil tangkapan,
yaitu waktu yang digunakan khusus hanya untuk pembongkaran hasil
tangkapan
2. Data pokok tersebut akan diambil selama 10 hari, dimana setiap harinya
hanya mengamati aktivitas pembongkaran ikan sebanyak satu unit alat
tangkap purse seine yang pertama mendaratkan hasil tangkapan di PPS
Lampulo. Hasil dari data pokok akan di catat di tabel perhitungan waktu
aktivitas pendaratan ikan.
3. Data pendukung adalah data yang digunakan untuk menjelaskan hasil
analisis efisiensi waktu pembongkaran hasil tangkapan. Data tersebut
terdiri atas: ukuran kapal (GT), hasil tangkapan, jumlah pelaku bongkar
muat, kecepatan bongkar muat, dan waktu terbuang.

3.2 Analisis Data Tingkat Efisiensi


Data yang sudah diperoleh yaitu data pokok dan pendukung dikumpulkan untuk
menentukan tingkat efisiensi bongkar muat hasil tangkapan kemudian dianalisa
secara statistik dan deskriptif. Untuk menentukan tingkat efisiensi waktu
pembongkaran hasil tangkapan terhadap waktu tambat kapal purse seine,
digunakan persamaan Zain (2015) sebagai berikut:
𝑊𝐸
E= 𝑋 100%
𝑊𝑇
Keterangan:
E = Tingkat efisiensi (%)
WE = Waktu efektif yang digunakan untuk aktivitas pembongkaran hasil
tangkapan (menit)
WT = Waktu pembongkaran hasil tangkapan (menit)
JADWAL dan RANCANGAN BIAYA SKRIPSI

JADWAL PENELITIAN SKRIPSI


Bulan
Progres
Juli Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
Pengajuan Judul
Draft Kompre
Revisi Proposal
Turlap
Draft Hasil
Semhas
Kompre
Revisi
Cetak

Perkiraan Biaya Penelitian Skripsi


No Pengukuran Jumlah Hari Biaya Total
1 Kertas 1 rim 2 1 50000 100000
2 Tinta print 2 1 95000 190000
Alat dan Bahan
Kamera 1 1 0 0
3
Loptop 1 1 0 0
Alat tulis 1 1 25000 25000
Akomodasi
Transportasi 1 1 0 0
BBM 20 30 10000 200000
4
Tempat tinggal 1 30 500000 500000
Makan 60 30 10000 600000
Rokok 10 30 20000 200000
5 Biaya tak terduga 200000
Jumlah 2.015.000
DAFTAR PUSTAKA

Ali Suman, dkk. 2016. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI)
Tahun 2015 serta Opsi Pengelolaannya. Jurnal Kebijakan Perikanan
Indonesia. Volume 8 Nomor 2 Nopember 2016.

Dedi Supriadi, dkk. 2021. Produksi dan Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine
Waring di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bondet Kabupaten Cirebon.
Jurnal Akuatek. Vol. 2, No. 1, Juni 2021: 7-18

Ika Mawarni, dkk 2017. Analisis Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan dan
Strategi Pengembangan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing,
Lampung. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology. Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Hlm 148-157.

Irandha C M Siahaan, dkk. 2021. Teknik Pengoperasian Alat Tangkap Purse


Seine pada KM. Samudera Windu Barokah Juwana Pati Jawa Tengah.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan. Volume 16, Nomor
1, Juni 2021 : 48-58.

Muh. Arkam Azis, dkk. 2017. Kajian Desain Kapal Purse Seine Tradisional di
Kabupaten Pinrang (Study Kasus KM. Cahaya Arafah). ALBACORE.
Volume I, No 1, Februari 2017. Hal 069-076.

Nelwan et al., 2015. Produktivitas Penangkapan Ikan Pelagis di Perairan


Kabupaten Sinjai pada Musim Peralihan Barat-Timur. Jurnal Perikanan
(J. Fish. Sci.). XVII (1): 18-26.

Sartika, M.L. 2013. Efisiensi Waktu Pendaratan Ikan Terhadap Waktu Tambat
Kapal Perikanan Bagan Perahu di Tangkahan Bunga Karang Kota Sibolga
Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau. Pekanbaru. 93 hal

Anda mungkin juga menyukai