JURNAL
OLEH
Abstrak
Kata kunci: Analisis Waktu, Jaring Insang dan Sondong, Dirjen POM, Dep.Kes 1987
Abstract
This research was conducted at the Fish Landing Base, having its address at Jalan
Pangkalan Sesai-Dumai, on 02-10 August 2019. The purpose of this research is to
Analyze the time in each facility that is passed and Knowing the landing activity of
catches While the benefits of this research are as a source of basic information to improve
the time process of fishermen's catches so that the time is shorter and the level of
freshness is more maintained. From the results of this study, Analysis of fishermen's
catches needs to be known so that catches are more awake and the freshness of fish will
be better when it arrives at consumers. The transporting time of fishermen's catches at
Dumai City Fish Landing Base with a span of 72 hours - 120 hours (3-5 days) on
sondong boats and on gill nets 96 hours - 120 hours (4-5 days). In addition, the freshness
of fish is also supported by the ratio of the use of ice used by fishermen is 1: 2-1: 3 on
sondong boats, while gill nets 1: 1 - 1: 4 the ratio of ice used. According to the Director
General of POM, Dep. Kes 1987 Good use of ice can maintain the freshness of fish for
3-5 days.
Keywords: Time Analysis, Gill Net and Sondong, Dirjen POM,Dep.Kes 1987
I. PENDAHULUAN
(samudera), tipe B (nusantara), dan tipe alat penangkapan ikan yang terbuat dari
C (pantai) yang membedakan jaring atau besi, kayu, bambu, berbentuk
pengklasifikasian tersebut adalah silinder, trapesium dan bentuk lainnya
kapasitas layanan fasilitasnya (Lubis, dioperasikan secara pasif pada dasar atau
2006). permukaan perairan, dilengkapi atau
2.3. Analisis Waktu tanpa umpan.
Analisis adalah karya tulis yang Daerah penangkapan merupakan
membahas aspek dokumen secara suatu daerah perairan di mana ikan yang
mendetail. Untuk membuat analisis yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap
bagus, harus memikirkan pertanyaan dalam jumlah yang maksimal dan alat
bagaimana dan mengapa dokumen tangkap dapat dioperasikan serta
tersebut berfungsi atau berpengaruh. ekonomis. Suatu wilayah perairan laut
Dalam hal ini, skala waktu merupakan dapat dikatakan sebagai Daerah
interval antara dua buah keadaan atau Penangkapan Ikan, apabila terjadi
kejadian bisa merupakan lama interaksi antara sumberdaya ikan yang
berlangsungnya suatu kejadian. Dengan menjadi target penangkapan dengan
demikian, waktu hasil tangkapan teknologi penangkapan ikan yang
nelayan sangat perlu kita ketahui agar digunakan untuk menangkap ikan. Hal
hasil tangkapan tersebut lebih terjaga ini dapat diterangkan bahwa walaupun
dan kesegaran ikan pun akan lebih bagus pada suatu areal perairan terdapat
saat sampai ke konsumen. sumberdaya ikan yang menjadi target
2.4. Deskriptif Alat Tangkap penangkapan tetapi alat tangkap tidak
1.) Alat Tangkap Sondong dapat dioperasikan yang dikarenakan
Sondong merupakan jenis alat oleh berbagai faktor seperti keadaan
tangkap aktif berbentuk kerucut yang cuaca maka kawasan tersebut tidak dapat
memiliki satu buah kantong, dikatakan sebagai daerah penangkapan
dioperasikan di bagian haluan kapal ikan demikian pula sebaliknya
didorong menggunakan kapal motor (Hadmojo, 2016).
dengan tujuan penangkapan yaitu udang. 2.6.Tingkat Kesegaran Ikan Menurut
Konstruksi alat tangkap sondong yang Dirjen POM, 1987
digunakan oleh nelayan di Kota Dumai Tingkat kesegaran ikan dengan
adalah sebagai berikut: kaki jaring cara pendinginan dengan perendaman,
sondong, kaki sondong terbuat dari kayu ikan direndam dalam cairan yang
tepis (Polyalthia glauca) yang berbentuk suhunya telah diturunkan, baik secara
bulat dengan panjang kayu 8 meter, alamiah maupun secara mekanik. Hal ini
berdiameter 6-10 cm. Kayu tersebut dilakukan dengan dua tahap yaitu: es
terdiri dari 2 batang yang diikat dimasukkan ke dalam wadah yang berisi
menggunakan baut dan tali di bagaian cairan. Kemudian jumlah es disesuaikan,
haluan kapal sehingga membentuk sehingga suhu cairan menjadi stabil.
seperti segitiga. Ikan dimasukkan ke dalam wadah
2.) Alat Tangkap Jaring Insang tersebut selama 4-6 jam, sambil terus
Jaring insang adalah jaring menambahkan jumlah es, sehingga suhu
dengan bentuk empat persegi panjang, pendinginan stabil.
mempunyai lebar mesh size 2,5 inchi, Apabila ikan hendak didinginkan
panjang 28 m dan lebar atau dalam 5 m, dengan menggunakan es curai, maka
dengan bahan dasar jaring insang adalah jumlah es harus cukup dan merata (0°-
nilon (Polly Eteline). 2°C). Penggunaan es curai cukup
3.) Alat Tangkap Pengerih menguntungkan, karena dapat
Pengerih adalah jenis alat menghemat ruangan dan mendapatkan
penangkapan ikan perangkap, kelompok pendinginan yang merata. Penggunaan
5
tangkapan menuju ke TPI dan aktif di PPI Dumai diberikan pada Tabel
sampai dengan selesai pada pukul 2.
04.00 WIB (sebelum adzan subuh) Tabel 2. Data Kapal Perikanan di PPI
3. Selanjutnya waktu yang sudah ada Kota Dumai
dicatat Jenis Jumlah
4. Kemudian saat pelelangan sudah Kapal Kapal
siap, ikan yang dominan diukur
panjang tubuh ikan dengan Kapal Sondong 70
menggunakan penggaris.
Kapal Jaring Insang 51
5. Setelah itu melihat data hasil
tangkapan ke agen masing-masing Kapal Pengerih 1
yang dikelompokkan berdasarkan
jenis ikan yang tertangkap dan Total 122
dihitung berdasarkan berat (kg)
6. Selanjutnya melihat kesegaran ikan Sumber: Data Sekunder, 2019
menurut Dirjen POM. Kes,1987 4.1.3. Alat Tangkap
7. Terakhir melakukan wawancara Alat tangkap yang digunakan
dengan nelayan. selama penelitian untuk menangkap ikan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN di PPI Kota Dumai Provinsi Riau adalah:
4.1 Hasil 1.) Sondong (Pukat Dorong)
4.1.1. Keadaan Umum Lokasi Sondong merupakan alat
Penelitian penangkapan ikan yang termasuk pukat
Kota Dumai adalah salah satu dorong yang berupa pukat berkantong
pintu gerbang utama bagi daerah Riau yang dioperasikan pada perairan
daratan yang dulunya hanya sebuah kota permukaan atau di atas permukaan
nelayan kecil di belahan pantai timur dasar perairan dengan atau tanpa kapal
sumatera. Saat ini kota nelayan kecil (Sasmita, 2007).
tersebut telah berubah dan sedang Alat tangkap sondong diberikan
tumbuh pesat menjadi sebuah kota pada Gambar 4.
industri dan kota pelabuhan minyak
yang dilengkapi dengan tangki-tangki
penyimpanan minyak dan instalasi
lainnya (Profil Kota Dumai, 2019).
4.1.1.1. Letak Geografis Kota Dumai
Secara geografis Kota Dumai
berada di pesisir pantai pulau Sumatera
sebelah timur. Wilayah Dumai berada
pada posisi antara 101°23’37”-
101°8’13” bujur timur dan 10°23’23”- Gambar 4. Alat Tangkap Sondong
10°24’23” lintang utara. Berdasarkan 2.) Jaring insang (Gill Net)
posisi ini, zona waktu Dumai adalah Jaring insang (gill net) adalah
UTC+7, dan memiliki luas wilayah alat tangkap berbentuk empat persegi
1.727.385 km² (Data Profil Kota Dumai, panjang yang dilengkapi dengan
2019). pelampung, pemberat ris atas-bawah,
4.1.2. Armada Penangkapan sedangkan besar mata jaring bervariasi
Berdasarkan data kapal disesuaikan dengan sasaran ikan yang
perikanan di PPI Kota Dumai, ditangkap. Ikan yang tertangkap karena
didominasi oleh kapal sondong, jaring terjerat (gilled) pada bagian belakang
insang dan pengerih. Informasi lubang penutup insang (operculum),
mengenai jumlah kapal perikanan yang
7
insang dilihat dari indikator baik dan perikanan (Mohammed and Hamid,
cukup baik menurut Dirjen 2011). Selain itu pendinginan dengan
POM,Dep.Kes,1987 adalah sebagai menggunakan es basah hanya dapat
berikut: mempertahankan suhu rendah dalam
Tabel 10. Tingkat Kesegaran Ikan pada waktu yang singkat (Nugroho, 2016).
Kapal Sondong dan Jaring Insang (Giil 4.2.3. Aktivitas Pendaratan Ikan PPI
Net) di PPI Kota Dumai Provinsi Riau. Kota Dumai Provinsi Riau
Di PPI Kecamatan Purnama
Kapal Sondong WaktuIkan Tingkat
Menggunakan Es Kesegaran Kelurahan Dumai Barat Kota Dumai
KM. Aira 72 Jam Baik Provinsi Riau terdapat beberapa aktivitas
KM. Nur 74 Jam Baik
diantaranya aktivitas pendaratan hasil
tangkapan, aktivitas pemasaran hasil
KM. Sari 99 Jam Baik tangkapan, aktifitas pengisian perbekalan,
KM. Pranata II 80 Jam Baik
tambat labuh dan perawatan. Setiap
aktivitas ini memiliki kegiatan yang selalu
KM. Aji 93 Jam Baik dilakukan para nelayan, pada aktivitas
KM. Rizki A 81 Jam Baik pendaratan hasil tangkapan di mulai saat
kapal bersandar di dermaga kemudian
KM. Desi 87 Jam Baik dilakukan pembongkaran hasil tangkapan
Rata-Rata 83,71 untuk dibawa ke TPI.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kapal Jaring 5.1 Kesimpulan
WaktuIkan Tingkat
Insang Menggunakan Es Kesegaran Rentang waktu pengangkutan hasil
tangkapan yang lebih singkat akan
KM. 105 Jam Baik mempengaruhi tingkat kesegaran ikan.
Gonggomino
116 Jam Baik Semakin singkat waktu yang digunakan
KM. Kurau maka tingkat kesegaran ikan akan lebih
103 Jam Baik baik sampai ke konsumen. Waktu
KM. Erna pengangkutan hasil tangkapan nelayan di
94 Jam Baik
KM. Hdil Jaya PPI Kota Dumai dengan rentang waktu
144 Jam Cukup Baik 72 jam-120 jam (3-5 hari) pada kapal
KM. Firman sondong dan pada kapal jaring insang 96
Rata-Rata 112,4 jam-120 jam (4-5 hari). Selain itu
kesegaran ikan juga didukung oleh rasio
Sumber : Data Primer,2019 penggunaan es yang dipakai nelayan
4.2.2. Pemakaian Es dan Perbandingan adalah 1:2-1:3 pada kapal sondong,
Es sedangkan kapal jaring insang 1:1-1:4
Perbandingan es dan ikan yang perbandingan es yang digunakan.
dipergunakan oleh nelayan di PPI Kota 5.2 Saran
Dumai Provinsi Riau bervariasi antaran Saran yang diberikan yaitu
1:2 sampai 1:4. Perbandingkan tersebut sebaiknya pihak pelabuhan PPI Kota
tergantung pada waktu penyimpanan ikan Dumai Provinsi Riau, menambahkan
yang diperkirakan, suhu udara diluar gerobak ikan untuk nelayan. Kerna pada
kemasan, dan jenis wadah penyimpanan. waktu penelitian dilakukan jumlah ikan
diestimasi jumlah es yang digunakan yang didaratkan cukup banyak, sedangkan
dalam sistem penyimpanan bulk di dalam jumlah gerobak yang disediakan oleh TPI
boks tersebut adalah 48,15 kg. hanya 2 gerobak. Sedangkan proses
Pendinginan yaitu salah satu cara yang pemindahan ikan dari dermaga ke ruang
umum digunakan untuk memperlambat pelelangan ikan menjadi lebih lama.
kerusakan pada produk-produk hasil
11