Anda di halaman 1dari 6

Marine Fisheries ISSN 2087-4235

Vol. 5, No. 2, November 2014


Hal: 149-154

ANALISIS SUMBERDAYA IKAN TEMBANG (Sardinella fimbriata)


DI PERAIRAN SELAT SUNDA YANG DIDARATKAN
DI PPP LABUAN, BANTEN

Analysis of Fringescale Sardinella (Sardinella fimbriata) Resources in Sunda


Strait that Landed on PPP Labuan, Banten

Oleh:

Rodearni Simarmata1*, Mennofatria Boer2, Achmad Fahrudin2

1 Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor

2 Departemen Menejemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

* Korespondensi: rodearnis@gmail.com

Diterima: 22 Februari 2014; Disetujui: 17 Juni 2014

ABSTRACT
Fringescale sardinella (Sardinella fimbriata) is one of the economically important fish
resources found in Sunda Strait waters. High economic value with the increasing demand of fish
makes it as one of the main targets of capture. Intensive utilization on fringescale sardinella
resulted in overfishing. The aim of this research is to identify production pattern, fishing ground,
fishing season pattern and appropriate alternative management. This research carried out on April
to June 2014. The results show that fringescale sardinella has a fluctuated production pattern.
Fishing season for fringescale sardinella is on May-October, while the fringescale sardinella bad
season (low catches) is on March. Fishing ground for fringescale sardinella in Sunda Strait waters
are Labuan Bay, Tanjung Lesung, Sumur, Panaitan Strait, Rakata Island, Ujung Kulon, Sebesi
Island, Tanjung Alang-alang, and Peucang Island. Management for fringescale sardinella can be
accomplished by increase the mesh size, management fishing season (open-close system) and
fishing areas.
Keywords: Fringescale sardinella, management, PPP Labuan, Sunda Strait

ABSTRAK
Ikan tembang (Sardinella fimbriata) merupakan salah satu sumberdaya ikan ekonomis
penting di perairan Selat Sunda. Nilai ekonomis yang tinggi serta pemanfaatan yang terus
meningkat menjadikan ikan ini sebagai salah satu target utama penangkapan. Pemanfaatan
intensif sumberdaya ikan tembang dapat mengakibatkan tangkap lebih. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pola produksi, daerah tangkapan, pola musim penangkapan serta
mengidentifikasi alternatif pengelolaan yang lebih tepat. Penelitian ini dilaksanakan pada April
hingga Juni 2014. Hasil penelitian menunjukkan pola produksi ikan tembang berfluktuatif. Musim
penangkapan ikan tembang terjadi pada bulan Mei-September sedangkan musim paceklik berada
pada bulan Maret. Sebaran wilayah penangkapan berada di sekitar perairan Selat Sunda yakni
Teluk Labuan, Tanjung Lesung, Sumur, Selat Panaitan, Rakata, Ujung Kulon, Pulau Sebesi,
Tanjung Alang-alang, dan Pulau Peucang. Pengelolaan ikan tembang dapat dilakukan dengan
memperbesar ukuran mata jaring, pengaturan musim penangkapan dan daerah tangkapan.
Kata kunci: Ikan tembang, pengelolaan, PPP Labuan, Selat Sunda
150 Marine Fisheries 5 (2): 149-154, November 2014

kapan dan mengidentifikasi model pengelolaan


PENDAHULUAN sumberdaya ikan tembang.
Pelabuhan perikanan pantai (PPP)
METODE
Labuan merupakan salah satu pelabuhan per-
ikanan di Indonesia yang cukup berkembang Penelitian ini dilakukan di PPP Labuan,
dan memiliki potensi perikanan yang besar. Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Nela-
Peningkatan jumlah kapal yang melakukan yan di PPP Labuan umumnya menangkap ikan-
operasi penangkapan dan kegiatan bongkar ikan di sekitar perairan Selat Sunda (Gambar 1)
muat, memungkinkan PPP Labuan dijadikan dengan menggunakan alat tangkap purse seine
sentra pengembangan komoditas unggulan atau pukat cincin, jaring rampus, payang,
perikanan laut di wilayah perairan Selat Sunda bagan, dan dogol. Penelitian ini dilakukan pada
(Rahardjo et al. 1999). April-Juni 2014.
Ikan tembang (Sardinella fimbriata) Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan salah satu sumberdaya ikan yang meliputi data primer dan sekunder. Data primer
memiliki nilai ekonomis serta peranan penting merupakan data hasil wawancara dengan nela-
dalam perikanan Indonesia. Salah satu daerah yan yang dipilih metode berdasarkan purposive
yang memiliki potensi perikanan tembang yang sampling, sedangkan data sekunder berupa
sangat baik di Indonesia adalah perairan Selat data produksi dan upaya penangkapan, harga
Sunda, Provinsi Banten. Pentingnya sumber- dan alat tangkap ikan tembang yang diperoleh
daya ikan bagi kebutuhan manusia, baik untuk dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
pemenuhan gizi maupun kegiatan perekonomi- Pandeglang dan kantor TPI II Labuan sebagai
an, mendorong manusia mengeksploitasi sum- tempat pendaratan ikan-ikan pelagis.
berdaya sebanyak-banyaknya, termasuk ikan Analisis data
tembang. Pemanfaatan intensif terhadap sum-
berdaya ini menuntut adanya upaya penge- Analisis spasial
lolaan yang baik. Analisis spasial merupakan analisis yang
digunakan untuk mengetahui sebaran daerah
Agar pemanfaatan sumberdaya ikan tem-
penangkapan ikan tembang yang didaratkan di
bang di perairan Selat Sunda tetap lestari maka
PPP Labuan. Langkah-langkah yang dilakukan
perlu dilakukan analisis sumberdaya ikan tem-
untuk menentukan daerah sebaran penangkap-
bang. Berdasarkan latar belakang di atas maka
an ikan tembang adalah sebagai berikut:
dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai produksi ikan 1. Penentuan banyaknya jumlah responden
tembang, mengidentifikasi wilayah sebaran (nelayan yang akan diwawancara menge-
sumberdaya ikan tembang di perairan sekitar nai daerah penangkapan ikan tembang
Labuan, mengidentifikasi pola musim penang- berdasarkan alat tangkap yang digunakan).

Gambar 1 Lokasi penelitian


Simarmata et al.– Analisis Sumberdaya Ikan Tembang di Perairan Selat Sunda didaratkan PPP Labuan 151

2. Pembuatan peta dasar lokasi penelitian. RPUEj = CPUEj x pj .....................................(3)


3. Pembuatan plot-plot lokasi penangkapan
ikan tembang dalam bentuk spasial ke peta keterangan:
dasar, berdasarkan data dari participatory RPUEj = Pendapatan per upaya pada tahun
approach. ke-j
4. Formulasi peta daerah penangkapan. CPUEj = Hasil tangkapan per upaya pada
Analisis pola musim penangkapan ikan tahun ke-j
Pj = Harga pada tahun ke-j
Analisis pola musiman ikan tembang di
sekitar perairan Selat Sunda digunakan seba-
gai pertimbangan dalam melakukan operasi HASIL DAN PEMBAHASAN
penangkapan. Indeks musim penangkapan
Ikan-ikan yang didaratkan di PPP
(IMP) dihitung dengan menggunakan data hasil
Labuan, Banten umumnya adalah kelompok
tangkapan per satuan upaya (Catch Per Unit
ikan pelagis dan demersal. Ikan pelagis yang
Effort, CPUE) bulanan ikan tembang yang
menjadi hasil tangkapan nelayan Selat Sunda
diurutkan dari tahun 2002-2007. IMP dihitung
meliputi ikan tembang, tongkol, kembung,
dengan menggunakan metode rata-rata ber-
peperek, teri, tenggiri dan layang. Hasil tangka-
gerak dengan rumusan (Dajan 1986 dalam
pan ikan demersal meliputi ikan kurisi, kuniran,
Harjanti et al. 2012):
biji nangka, pari, manyung, dan raja gantang.
Hasil tangkapan dominan yang didaratkan
IMPi = RBBi x FK ......................................... (1)
adalah ikan tembang dengan persentase men-
keterangan: capai 10% dari total hasil tangkapan yang
IMPi = Indeks musim penangkapan bulan didaratkan di PPP Labuan. Berdasarkan hasil
ke-i wawancara dengan responden, ikan tembang
RBBi = Rasio rata-rata untuk bulanan ke-i umumnya ditangkap dengan menggunakan
i = 1, 2, 3, ... , 12 purse seine dan jaring rampus. Ukuran mata
FK = Faktor koreksi jaring yang digunakan pada purse seine adalah
0,5 inci, sedangkan jaring rampus 2 inci. Purse
Kriteria Indeks Musim Penangkapan seine dioperasikan dengan kapal motor beruku-
(IMP): ran 12-15 GT sedangkan jaring rampus dengan
IMP < 50% : musim paceklik kapal motor berukuran 2-6 GT. Dalam peng-
IMP 50% < IMP < 100% : bukan musim pe- operasiannya, kapal purse seine biasanya di-
nangkapan bantu dengan kapal yang lebih kecil yang biasa
IMP > 100% : Musim penangkapan disebut kapal obor atau kapal penganak untuk
mengumpulkan kawanan ikan. Hasil tangkapan
Analisis CPUE dan RPUE dan upaya penangkapan ikan tembang dari
tahun 2008-2013 dapat dilihat pada Gambar 2.
Analisis CPUE bertujuan untuk mengetahui
kelimpahan dan tingkat pemanfaatan sumber- Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa
daya perikanan pada suatu daerah perairan hasil tangkapan serta upaya penangkapan ikan
tertentu (Gulland 1983). Perhitungan CPUE tembang mengalami fluktuasi namun cende-
adalah sebagai berikut: rung menurun. Upaya tertinggi pada tahun
2010 tidak diiringi dengan peningkatan hasil
tangkapan. Peningkatan upaya tidak diiringi de-
...……………………….. (2) ngan adanya peningkatan hasil tangkapan.
Hasil tangkapan tertinggi terdapat pada tahun
keterangan: 2009.
CPUE : hasil tangkapan per upaya penang- Analisis pola musim penangkapan ikan
kapan pada tahun ke-t tembang di Selat Sunda menggunakan metode
Catcht : hasil tangkapan pada tahun ke-t rata-rata bergerak dengan menghitung nilai
Effortt : upaya penangkapan pada tahun ke-t Indeks Musim Penangkapan (IMP) pada setiap
bulannya sehingga membutuhkan data bulanan
Peramalan keuntungan ekonomi tidak CPUE. Musim penangkapan ikan tembang
bisa dihitung secara langsung tetapi bisa berlangsung dari Mei-September, sedangkan
diestimasi dengan hitungan bio income atau musim paceklik berada pada Maret (Gambar 3).
Revenue Per Unit Effort (RPUE), seperti yang Prediksi keuntungan ekonomi dapat diestimasi
dikemukakan Bene dan Tewfik (2000) dalam melalui perhitungan pendapatan per trip upaya
Khoiriya (2010) sebagai berikut: (RPUE).
152 Marine Fisheries 5 (2): 149-154, November 2014

Gambar 2 Grafik hasil tangkapan dan upaya penangkapan ikan tembang di Kabupaten
Pandeglang

Gambar 3 Nilai Indeks Musim Penangkapan ikan tembang periode 2002-2007

Gambar 4 Keterkaitan antara CPUE dan RPUE


Simarmata et al.– Analisis Sumberdaya Ikan Tembang di Perairan Selat Sunda didaratkan PPP Labuan 153

Keuntungan ekonomi per trip dapat Apabila dikaitkan dengan musim perairan di
dilihat pada Gambar 4. Nilai CPUE dan RPUE Indonesia, maka musim penangkapan ikan
ikan tembang berbanding lurus. Hal ini dika- tembang di Selat Sunda untuk periode 2002-
renakan permintaan pasar yang tinggi terhadap 2007 terjadi di semua musim. Pada musim
ikan tembang. Nilai RPUE yang mengikuti barat terjadi pada bulan Januari, musim
CPUE menandakan bahwa harga ikan tembang peralihan I terjadi bulan Mei, musim peralihan II
cenderung stabil. pada bulan September dan musim timur pada
bulan Mei-September.
Ikan tembang berasal dari famili
clupediae dengan nama spesies Sardinella Prediksi keuntungan diestimasi melalui
fimbriata. Secara mofologi ikan tembang memi- perhitungan pendapatan per trip upaya (RPUE).
liki bentuk tubuh yang pipih (Peristiwady 2006). Melalui analisis RPUE dapat diketahui apakah
Beberapa jenis Sardinella hampir menyerupai nelayan mengalokasikan upaya penangkapan-
satu sama lain, tetapi ada yang mempunyai nya berdasarkan keuntungan atau laba yang
perbedaan morfologis yang menandakan akan diperoleh. Penentuan RPUE membutuh-
bahwa spesies ikan itu berbeda. Sardinella kan data CPUE dan harga ikan tembang.
fimbriata memiliki bintik di bagian dorsal Kedua data ini merupakan data sekunder
dengan tubuh yang pipih. Ikan tembang telah tahunan yang diperoleh dari DKP Kabupaten
diidentifikasi menurut Saanin (1984). Ikan Pandeglang. Gambar 4 memerlihatkan keuntu-
tembang merupakan salah satu jenis ikan ngan ekonomi per trip. Penerimaan per satuan
pelagis kecil yang dominan didaratkan di PPP upaya akan meningkat seiring dengan mening-
Labuan. Harga ikan tembang di sekitar Labuan katnya CPUE. Ini menandakan bahwa komodi-
berkisar antara Rp 3 000-Rp 7 000 per kg. tas ikan tembang kurang responsif terhadap
Produksi ikan tembang berfluktuasi pasar. Komoditas ikan dikatakan responsif ter-
setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan produksi hadap pasar jika peningkatan jumlah tangkapan
dipengaruhi oleh banyak faktor selain upaya ikan diikuti dengan penurunan prakiraaan
penangkapan, diantaranya tenaga kerja, kelim- keuntungan nelayan (Khoiriya 2010).
pahan sumberdaya ikan; dan permodalan Rencana pengelolaan yang dapat dila-
(Panayotou 1982). Berdasarkan hasil wawan- kukan berdasarkan hasil di atas adalah pemba-
cara dengan nelayan yang menangkap ikan tasan upaya penangkapan agar nelayan dapat
tembang, daerah penangkapan untuk sumber- memeroleh keuntungan maksimum. Namun
daya ikan tersebut meliputi perairan Selat demikian, penangkapan harus tetap mengarah
Sunda yakni di sekitar Teluk Labuan, Tanjung kepada penangkapan ikan yang ukurannya
Lesung, Sumur, Selat Panaitan, Rakata, Ujung melebihi ukuran rata-rata matang gonad de-
Kulon, Pulau Sebesi, Tanjung Alang-alang, dan ngan asumsi setidaknya sudah mengalami satu
Pulau Peucang. Penentuan daerah penangka- kali pemijahan. Berdasarkan hasil pengamatan
pan ini umumnya berdasarkan pada pengeta- selama penelitian, ikan tembang yang ditang-
huan atau tradisi turun-temurun. Jarak tempuh kap oleh nelayan Labuan didominasi oleh ikan-
antara daerah penangkapan dengan tempat ikan kecil yang ukurannya belum melebihi
pendaratan ikan berkisar antar 3-4 jam. ukuran rata-rata pertama kali matang gonad.
Berdasarkan hasil analisis musim pun- Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan purse
cak penangkapan ikan tembang dimulai pada seine dengan ukuran mata jaring mulai dari 0,5
bulan Mei hingga September. Pada saat musim inci tidak selektif.
penangkapan, nelayan umumnya menangkap
Pengelolaan perikanan sangat berkaitan
ikan di sekitar Pulau Papole, Tanjung Lesung,
dengan pengaturan upaya peangkapan. Realita
dan Sumur. Musim paceklik untuk penangka-
di Labuan saat ini menunjukkan belum adanya
pan ikan tembang berada pada bulan Maret,
batasan upaya penangkapan yang diperboleh-
sesuai dengan hasil IMP yang diperoleh
kan. Salah satu pendekatan yang dapat dilaku-
dimana pada bulan Maret nilai IMP berada di-
kan untuk pengaturan upaya penangkapan
bawah 50%. Hasil analisis pola musim penang-
adalah pengaturan ukuran mata jaring. Pende-
kapan dapat digunakan sebagai pertimbangan
katan selektivitas melalui regulasi ukuran mata
dalam operasi penangkapan.
jaring dilakukan agar ukuran-ukuran ikan yang
Berdasarkan hasil wawancara diketahui belum matang gonad tidak tertangkap (Kar dan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pro- Chakraborty 2009). Oleh karena itu ukuran ikan
duksi ikan tembang adalah musim dan keadaan yang tertangkap diharapkan melebihi ukuran
cuaca. Iklim muson Indonesia terdiri dari musim pertama kali matang gonad. Ukuran pertama
barat (Desember-April), musim peralihan I kali matang gonad merupakan indikator keter-
(Maret-Mei), musim peralihan II (September- sediaan stok reproduktif (Budimawan et al.
November); dan musim timur (April-Oktober). 2004).
154 Marine Fisheries 5 (2): 149-154, November 2014

Selain pengaturan ukuran mata jaring, deles (Decapterus macrosoma Bleeker).


upaya pengelolaan yang dapat dilakukan ada- Sains dan Teknologi. 4(1): 1-8.
lah pengaturan musim penangkapan melalui
Gulland JA. 1983. Fish Stock Assesment: A
penutupan musim. Penutupan musim penang-
Manual of Basic Methods. Rome (RM):
kapan dapat dilakukan pada bulan yang diduga
Food and Agricultural Organization of
menjadi periode pemijahan bagi ikan tersebut
The United Nations. 233p.
(Rettig 1983 dalam Basson et al. 1996). Bentuk
pengelolaan ini perlu dilakukan untuk memberi- Harjanti R, Pramonowibowo, Hapsari TD. 2012.
kan waktu bagi sumberdaya ikan agar pulih Analisis musim penangkapan dan tingkat
kembali sehingga kapasitas yang optimal dan pemanfaatan ikan layur (Trichiurus sp) di
lestari dapat tercapai kembali (Stregiou 2000). Perairan Palabuhanratu, Sukabumi,
Namun penutupan musim penangkapan pada Jawa Barat. Fisheries Resources
bulan tertentu dapat menimbulkan reaksi Utilization Management Technology.
negatif dari nelayan karena dianggap dapat 1(1): 55-66.
menurunkan hasil tangkapan. Oleh karena itu,
nelayan perlu mengkonsentrasikan penangkap- Kar TK, Chakraborty K. 2009. Bioeconomic
an terhadap jenis ikan lain yang belum meng- analysis of Maryland’s Chesapeake Bay
alami tangkap lebih (Kekenusa 2008). oyster fishery with reference to the
optimal utilization and management of
the resource. International Jurnal Of
KESIMPULAN DAN SARAN Engineering, Science and Technology.
1(1): 172-189.
Kesimpulan
Kekenusa JS. 2008. Evaluasi model produksi
Produksi ikan tembang di PPP Labuan surplus ikan cakalang yang tertangkap di
berfluktuasi setiap tahunnya dikarenakan ada- Perairan sekitar Bitung Provinsi Sulawesi
nya perbedaan upaya penangkapan, namun Utara. SIGMA. 11(1): 43-52.
ikan ini merupakan ikan yang selalu tersedia di
semua musim. Sebaran wilayah penangkapan Khoiriya N. 2010. Ekologi-ekonomi efek
ikan tembang berada di perairan Selat Sunda pemutihan karang (coral bleaching)
yakni di sekitar Teluk Labuan, Tanjung Lesung, terhadap sumberdaya ikan (Studi kasus:
Sumur, Selat Panaitan, Rakata, Ujung Kulon, Taman Nasional Karimunjawa, Provinsi
Pulau Sebesi, Tanjung Alang-alang, dan Pulau Jawa Tengah) [tesis]. Bogor (ID): Institut
Peucang. Musim penangkapan ikan tembang Pertanian Bogor.
terjadi pada bulan Mei-September, sedangkan
musim paceklik pada bulan Maret. Pengelolaan Panayotou T. 1982. Management Concepts for
ikan tembang yang dapat dilakukan adalah Small-scale Fisheries, Economic and
meningkatkan ukuran mata jaring purse seine Social aspect. FAO Fisheries Technical
sebagai alat tangkap dominan ikan tembang, Paper 228. 53p.
melakukan pengaturan musim penangkapan, Peristiwady T. 2006. Ikan-Ikan Laut Ekonomis
dan pengaturan daerah penangkapan. Penting di Indonesia. Jakarta (ID): LIPI
Press. 270p.

DAFTAR PUSTAKA Rahardjo MF, Imron M, Yulianto G, & Arifin MA.


1999. Stud Komoditas Unggulan
Basson M, Beddington JR, Crombie JA, Holden Perikanan Laut di Provinsi Jawa Barat.
SJ, Purchase LV, Tingley GA. 1996. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Assesment and management techniques
for migratory annual squid stocks: the Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci
Illex argentinus fishery in the Southwest Identifikasi Ikan (Jilid I dan Jilid II).
Atlantic as an example. Fisheries Bandung (ID): Bona Cipta. 516 p.
Research. 28(1): 3–27.
Stregiou KI. 2000. Overfishing, tropicalization of
Budimawan, Indar MYN, Mallawa A, fish stocks, uncertainty and ecosystem
Najamuddin. 2004. Pendugaan ukuran management: resharpening Ockham’s
pertama kali matang gonad ikan layang razor. Fisheries Research. 55: 1 – 9.

Anda mungkin juga menyukai