ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan penangkapan ikan
Kakap (Lutjanus) di sekitar perairan Sinjai Teluk Bone dan kemungkinan
pengembangannya. Pengambilan sampel diambil secara keseluruhan dengan
jumlah responden sebanyak 30 nelayan yang menangkap ikan kakap dengan tiga
jenis alat tangkap yang digunakan yaitu pancing tangan, jaring insang tetap, dan
bubu. Analisis untuk aspek sosial menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif yang didasarkan pada kriteria-kriteria sosial dengan menggunakan
pendapat responden. Berdasarkan hasil penelitian jaring insang dapat diterima
secara sosial. Berdasarkan tinjauan dari aspek sosial, alat tangkap terbaik untuk
dikembangkan di perairan Sinjai Teluk Bone untuk penangkapan ikan kakap
adalah alat tangkap jaring insang tetap.
Kata Kunci: Ikan Kakap, Alat Tangkap, Aspek Sosial
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Sinjai adalah salah satu
kabupaten atau kota dalam wilayah propinsi
Sulawesi Selatan terletak di pantai Timur
bagian Selatan Jazirah Sulawesi Selatan,
berjarak lebih kurang 223 KM dari kota
Makassar (Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan).
Secara geografis Kabupaten Sinjai terletak
antara 501930 sampai 503647 Lintang Selatan
dan antara 11904830 sampai 1200200 Bujur
Timur. Produksi ikan di Kabupaten Sinjai
merupakan salah satu sumber produksi sub
sektor perikanan yang cukup menjanjikan. Hal
ini disebabkan karena daerah ini merupakan
salah satu daerah penghasil ikan yang cukup
besar dibandingkan dengan daerah-daerah lain
di Sulawesi Selatan.
Salah satu jenis ikan yang banyak
dieksploitasi nelayan Sinjai adalah ikan kakap
yang fishing groundnya di perairan Sinjai Teluk
Bone. Ada beberapa jenis alat tangkap yang
digunakan oleh nelayan di desa Sanjai
kecamatan Sinjai Timur yaitu Pancing Ulur
METODE PENELITIAN
Data
yang
dikumpulkan
dalam
penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dengan cara
55
Jenis Alat
Tangkap
Pancing
Tangan
Jaring
Insang
Bubu
X1
V1(X1)
X2
V2(X2)
X3
V3(X3)
X4
V4(X4)
V(A)
UP
333,34
0,708
0,000
610.000
0,415
216,67
1,000
2,123
337,5
1,000
1,000
1.200.000
1,000
150
0,429
3,429
300
0,000
0,000
193.300
0,000
100
0,000
0,000
Keterangan :
X1 : Nilai berdasarkan penerimaan alat tangkap oleh nelayan
X2 : Jumlah TK per unit alat tangkap (orang)
X3 : Pendapatan nelayan per unit alat tangkap per bulan (Rp)
X4 : Nilai berdasarkan kemampuan nelayan menjangkau investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, R. G. dan Talbot, H. F. 1985. Review Of The Snappers Of The Genus Lutjanus (Pisces :
Lutjanidae) From The Indo-Pacifik, With The Description Of A New Spesies. Bernice
Pauahi Bishop Museum Honolulu, Hawaii.s
Allen, R. G. FAO Spesies Catalogue. Vol 6 Snapper Of The World. Annotted And Illustated
Catalogue Of Ludjanid Spesies Know To Date. FAO Fish. Synop. No. 125. Rome.
Bengen, G. D. 2002. Ekosistem Dan Sumberdaya Alam Pesisir Dan Laut Serta Prinsip
Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir Dan Lautan Institut Pertanian Bogor.
FAO. 1995. Pengelolaan Perikanan. FAO Technical Guidelines For Responsible Fisheries.
Departemen Pertanian Republik Indonesia end Japan International Cooperation Agency.
Mallawa, A. dan Najamuddin. 2003. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan berkelanjutan. Makalah
pada seminar Nasional Pemanfaatan Sumberdaya perikanan bertanggungjawab dan
Berbasisi Masyarakat, Oleh badan Eksekutif Mahasiswa Perikanan Unhas
Nelson, J. S. 1976. Fish Of Yhe World. Demartemen Of Zoologi. The University Of Alberta.
Idmonton.
Nikijuluw, P. H. V. 2002. Rezim pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Diterbitkan atas kerjasam
Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional (P3R) dengan PT. Pustaka Cidensindo.
Jakarta.
Pasaribu, H. P. A. 2003. DEPNAKERTRANS Kerjasama Me-Relokasi Nelayan. DKP, Hak Cipta
Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Sparre, P. dan Venema, S. C. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Pusat penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Jakarta. Indonesia.
Tribawono, D. 2002. Hukum Perikanan Indonesia. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
56
ABSTRAK
Ikan lolosi biru (Caesio caerulaureus) adalah salah satu spesies ikan karang yang
mempunyai nilai ekonomis pentingyang usaha penangkapannyaoleh nelayan di
Maluku Utara di lakukan di secara intensif dan dalam jumlah yang besar secara
bebas. Sehingga kecendrungan terjadi eksploitasi yang berlebihan demi
memenuhi permintaan yang terus meningkat.Tujuan penelitian ini adalah
menentukan pola pertumbuhan ikan lolosi biru dan menentukan tingkat
kematangan gonad, indeks kematangan gonad serta fekunditas ikan lolosi
biru.Penelitian dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan Desember
2011,dengan lokasi pengambilan data di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Ternate. Parameter yang di amati adalah hubungan panjang berat, tingkat
kematangan gonad, indeks kematangan gonad dan fekunditas dari ikan lolosi
biru.Hasil penelitian menunjukan bahwa pola pertumbuhan dari ikan lolosi
biru baik jantan maupun betina adalah "allometrik mayor" yaitu pertambahan
berat lebih cepat dari pertambahan panjang.Tahapan kematangan gonad yang
mendominasi pada ikan lolosi biru betina adalah TKG III dan IV, sehinga
menunjukan bahwa ikan lolosi biru betina yang tertangkap dibulan Desember
tahun 2009 semakin mendekati waktu pemijahan. Adapun rata-rata fekunditas
yang di peroleh berkisar antara 7.11788 - 7581.51 butir.
Kata Kunci: Ikan lolosi biru, pola pertumbuhan, TKG dan Fekunditas
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan Lolosi Biru (Caesio caerulaureus),
adalah salah satu spesies ikan karang yang
mempunyai nilai ekonomis penting di
Indonesia (Peristiwady 2006). Lebih lanjut
dikatakan Wilian dan Hatcher (1983) dalam
Djamali dan Mubarak (1998), dari sepuluh
famili ikan karang (Caedionidae, Holocentridae,
Serranidae, Sidanidae, Scaridae, Letrinidae,
Priacanthidae,
Labridae,
Lutjanidae,
Haemulidae), family Caesionidae (ekor dan
pisang-pisang) merupakan kelompok ikan
karang yang dieksploitasi secara besar-besaran
karena pemakan plankton dan membentuk
kelompok yang relatif besar. Jenis ikan karang
yang umum ditemukan dalam jumlah yang
banyak dan dijadikan sebagai ikan hias air laut
adalah dari jenis Caesionidae.
W = aLb
1.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1) Menentukan pola pertumbuhan ikan lolosi
biru (C. caerulaureus) yang di daratkan di
PPN Ternate.
2) Menentukan tingkat kematangan gonad,
indeks kematangan gonad dan fekunditas
ikan lolosi biru (C. caerulaureus) yang di
daratkan di PPN Ternate.
2.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama satu
bulan yaitu pada bulan Desember 2011,
bertempat di Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) Ternate provinsi Maluku Utara. Analisis
sampel di lakukan dilaboratorium Karantina
Ikan Bandara Babullah Ternate.
Keterangan :
W
= Berat tubuh (gram)
L
= Panjang Total (mm)
a dan b = konstanta
diperoleh
ke dalam
sehingga
sederhana
regresi
sebagai
dengan
dengan
58
Derajat
bebas
K
Jumlah
Kuadrat
xy
Kuadrat
tengah
JKR/dbR
Galat
n-2
JKT/JKR
JKG/dbG
Total
n-l
y2
F Tabel
F hitung
0.05%
0.01%
KTR/KTG
Tabel 2. Klasifikasikan Tingkat Kematangan Gonad (Tester dan Takata (1953) dalam Effendie 2002).
Tingkat
Keadaan Gonad
Deskripsi
Gonad sangat kecil seperti benang dan transparan, penampang pada betina
I
Tidak masak
bulatdengan warna kemerah-merahan.
Gonad mengisi 1/4 rongga tubuh warnanya kemerah-merahan atau kuning dan
II
Permulaan masak
bentuknyabulat. Telur tidak tampak.
Gonad mengisi V2 rongga tubuh bentuk telur tampak melalui dinding ovarium dan
III
Hampir masak
berwarna kuning
Gonad mengisi 3/4 rongga tubuh berwarna kuning, hampir bening atau bening.
Telur
IV
Masak
dapat terlihat.kadang-kadang dengan tekanan halus pada perutnya ada yang
menonjol pada lubang pelepasnya.
Hampir sama dengan tahap kedua dan sukar di bedakan. Gonad berwarna merah,
V
Salin
lembik
dan telur tidak tampak.
GxVxX
Q
Keterangan:
F
= Fekunditas
G
= Berat gonad (gr)
V
= Isi pengenceran (cc) X = Jumlah telur
Perikanan
Nusantara
Ternate
dan
biru
berat
tubuh
ikan
lolosi
Tabel 3. Distribusi frekuensi panjang berat ikan lolosi biru betina (C. caerulaureus)
Panjang
Kelas
Interval Kelas
1
2
3
4
5
205-223
224-242
243-261
262-280
281-299
Jumlah
Nilai
Tengah
214.0
233.00
2252.0
271.0
288.5
kelas
1
0
0
7
5
13
1
2
3
4
5
Berat (gr)
Interval
Nilai
Kelas
Tengah
112- 160
136.0
161-209
185.0
210-258
234.0
259-307
283.0
308-356
332.0
Jumlah
F
1
0
1
7
4
13
Tabel 4. Distribusi frekuensi panjang - berat ikan lolosi biru jantan (C. caerulaureus).
Panjang
Berat (gr)
Kelas
Interval Kelas
Nilai Tengah
kelas
Interval Kelas
1
2
3
4
5
6
7
180-196
197-213
214-230
231-247
248-264
265-281
282-298
Jumlah
188.0
205.0
222.0
239.0
256.0
273.0
290.0
10
11
3
0
1
4
8
37
1
2
3
4
5
6
7
78-118
119-159
160-200
201-241
242-282
283-323
324-364
Jumlah
Nilai
Tengah
98.0
139.0
180.0
221.0
262.0
303.0
344.0
F
21
3
0
0
4
8
1
37
60
Gambar 1. Hubungan panjang berat ikan lolosi biru jantan (C. caerulaureus)
Gambar 2 .Hubungan panjang berat ikan lolosi biru betina (C. caerulaureus).