Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Al Qard

Al Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta
kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan.

Pengakuan dan Pengukuran Pinjaman Qardh

PSAK Nomor 59 tentang akuntansi Perbankan Syariah menjelaskan karakteristik wadiah


sebagai berikut:

1) Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat
terjadinya. Kelebihan penerimaan dari peminjam atas qardh yang melunasi diakui
sebagai pendapatan pada saat terjadinya.
2) Dalam hal bank bertindak sebagai peminjam qardh, kelebihan pelunasan
kepada pemberi pinjaman qardh diakui sebagai beban.

Aplikasi dan Ilustrasi

Baskoro adalah tukang becak yang biasa mangkal di depan Masjid Syuhada
Yogyakarta. Beliau memerlukan dana Rp 750.000; untuk pengobatan putranya yang saat ini
sedang menderita sakit demam berdarah. Baskoro merasa bisa mengembalikan pinjaman
tersebut selama 10 bulan dari hasil usahanya menjadi tukang becak bahkan istrinya memiliki
warung makan di pingir sungai Code dengan omset yang lumayan.

Baskoro mencoba menghubungi BMT iqtishoduna untuk mengajukan pembiayaan.


Officer BMT Iqtishoduna kemudian menganalisis kemampuan Baskoro dalam membayar
pinjamannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa penghasilan rata-rata Baskoro per hari
sebesar Rp 20.000; dan istrinya memiliki penghasilan bersih sebesar Rp 25.000; per hari.
Rata-rata per bulan mereka berdua berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 750.000; s/d Rp
800.000; . kebutuhan sehari-hari mereka sekitar Rp 450.000; s/d Rp 600.000; sehingga masih
tersisa dana yang bisa ditabung sebesar Rp 150.000; s/d Rp 200.000; per bulan.

Kesimpulan dari analisis officer BMT Iqtisaduna adlah pinjaman yang diberikan
kepada Baskoro adalah pinjaman Qardh sebesar Rp 750.000; dengan biaya administrasi
sebesar Rp 25.000; dan diangsur selama 10 bulan. Kebijakan ini diambil karena kondisi
keluarga Baskoro yang dikategorikan kurang mampu dan pinjaman ditujukan untuk
kepentingan kesehatan sehingga BMT menggunakan sebagian dana Maal-nya untuk
memberikan pinjaman Qardh.

Berikut merupakan jurnal-jurnal yang dibuat oleh BMT dalam rangka realisasi pembiayaan
kepada Baskoro:

a) Pada tanggal 1 Agustus 2008 diserahkan dana Qardh kepada Baskoro sebesar
Rp 750.000;
(Dr) Pinjaman Qardh Rp 750.000
(Cr) Kas Rp 750.000

b) Pada tanggal 1 Agustus 2008 Baskoro membayar biaya administrasi sebesar


Rp 10.000;

(Dr) Kas Rp 25.000


(Cr) Pendapatan Administrasi Rp 25.000
c) Pada tanggal 1 September 2008 Baskoro membayar angsuran 1 sebesar Rp
75.000;

(Dr) Kas Rp 75.000


(Cr) Pinjaman Qardh Rp 75.000

Akuntansi Qard Hawalah/hiwalah

1. Pengertian
Yang dimaksud dengan hawalah ialah pengalihan tanggung jawab pelunasan hutang
debitur suatu bank syariah kepada pihak lain (yang memiliki hutang kepada debitur).
Jelasnya pada hutang debitur tersebut jatuh waktu, bank syariah menagih pelunasan
piutangnya kepada yang berhutang kepada debiturnya (pihak ketiga), dan bukan kepada
debitur yang yang bersangkutan secara langsung.
2. Mekanisme Hawalah
a. Penjualan barang atau jasa mengadakan kontrak bisnis dengan pembelinya
yang pembayarannya baru akan dilakukan/dilunasi setelah beberapa waktu
kemudian.
b. Oleh karena memerlukan dana segera/mendesak misalnya untuk modal kerja,
si penjual mengajukan pembiayaan hawalah kepada suatu bank syariah untuk
sebesar jumlah tagihan dengan jaminan piutangnya kepada pembelinya. Sebagai
realisasinya, bank membayar pembiayaan dimaksud kepada debitur (penjual)
sebesar tagihan, dan debitur akan membayar biaya administrasi kepada bank.
c. Pada saat hutang debitur jatuh tempo, bank menagih pelunasan hutang debitur
kepada rekan dagang debitur-pembeli barang/jasa debitur (pihak ketiga).
3. Contoh Soal
PT. ABC memasok bahan baku kesebuah pabrik PT. PQR senilai Rp. 75.000.000 yang
baru akan dibayar 3 bulan mendatang. Oleh sebab itu, PT. ABC memerlukan modal kerja
yang demikian mendesak, diajukan pembiayan hawalah ke suatu kantor cabanf bank
syariah dikotanya sebesar nilai tagihanya. Setelah melalui serangkaian proses penilaian,
pembiayaan tersebut disetujui bank syariah dan kepadanya (misalnya) dikenakan provisi
hawalah sebesar Rp. 300.000,- dan biaya notaris sebesar Rp.250.000,-
Pembukuannya :

(1) Realisasi

Rekening Debet Kredit


Piutang Hawalah Rp 75.000.000
Kas/Giro/Kliring Rp 75.000.000

(2) Pengenaan Biaya Bank


a. Provisi Bank

Rekening Debet Kredit


Kas/Giro-PT. ABC Rp 300.000
Pendapatan Provisi Hawalah Rp 300.000

b. Biaya Notaris

Rekening Debet Kredit


Kas/giro-PT. ABC Rp 250.000
Giro/Tab./Kliring Rp 250.000

(3) Saat Jatuh Tempo


a. PT. PQR dapat menyelesaikan kewajibannya dengan baik.

Rekening Debet Kredit


Kas/Giro-Rp/Kliring Rp 75.000.000
Giro/Tab-Rp/Kliring Rp 75.000.000

b. PT. PQR mengalami musibah kebakaran sehingga dia bangkrut.


Misal sebelum akad Hawalah ditandatangani, terdapat kesepakatan :
a) PT. ABC bertanggung jawab penuh jika PT. PQR melakukan
wanprestasi/tidak melunasi hutangnya, dengan demikian piutang Hawalah
yang masih outstanding dialihkan menjadi piutang Bank Syari’ah ke PT. ABC
secara langsung. Maka dapat dibuat jurnal (pengalihan piutang) sebagai
berikut :

Rekening Debet Kredit


Piutang (ke PT. ABC) Rp 75.000.000
Piutang Rp 75.000.000

b) PT. ABC tidak bertanggungjawab atas tidak tertagihnya piutang


kepada PT. PQR (Versi-II). Atas tidak tertagihnya piutang PT. ABC kepada
PT. PQR tersebut mengakibatkan kerugian bagi bank syariah. Berikut
jurnalnya:

Rekening Debet Kredit


Kerugian Hawalah Rp 75.000.000
Piutang Hawalah PT. ABC Rp 75.000.000

Anda mungkin juga menyukai