Anda di halaman 1dari 5

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil pengkajian yang sudah di lakukan pada kedua klien didapatkan bahwa

pada pemeriksaan fisik serta tanda dan gejala yang di alami oleh klien

masuk dalam batasan karakteristik klien stroke dengan hambatan mobilitas

fisik. Dimana hasil pengkajian pada Ny. M didapatkan perubahan tonus

otot hemiparesis dextra, kekuatan otot ektremitas kanan atas dan kanan

bawah dengan sudut 20o bernilai 3. Sedangkan untuk Ny. S hasil pengkajian

di dapatkan pergerakan tangan kanan dan kaki kanan lemah untuk di

gerakkan, kekuatan otot ektremitas kanan atas dan kanan bawah dengan

sudut 40o dan bernilai 3.

2. Diagnosa keperawatan yang digunakan sudah sesuai dengan (NANDA

International, 2015-2017) yaitu hambatan mobilitas fisik, dimana kedua

klien mengalami keterbatasan dalam gerakan fisik satu atau lebih

ekstremitas secara mandiri dan terarah. Semua data fokus yang di dapat dari

pengkajian kedua klien masuk dalam batasan karakteristik hambatan

mobilitas fisik yang mana sebagai indikator diagnostik.

3. Intervensi yang di berikan pada klien yaitu secara mandiri dan kolaborasi

yang di harapkan dapat menunjukkan adanya joint movement; active,

mobility level, self care; ADL, dan transfer performance dengan kriteria

57
58

hasil klien meningkat dalam aktivitas fisik, mengerti tujuan dari

peningkatan mobilitas, memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan

kekuatan dan kemampuan berpindah, memperagakan penggunaan alat bantu

untuk mobilisasi. intervensinya adalah kaji kemampuan klien dalam

mobilisasi, terapi latihan fisik dengan pengendalian otot, terapi latihan fisik

keseimbangan hanya untuk meningkatkan dan mempertahankan

keseimbangan postur tubuh karena Ny. M untuk derajat kemampuan hanya

20o maka untuk keseimbangan sangat di tingkatkan, terapi aktivitas fisik

dengan ambulasi, memberikan pedidikan kesehatan mengenai ROM,

melatih klien untuk memakai pakaianya sendiri dan menyisir rambut untuk

melatih dalam memeperagakan alat bantu mobilisasi, kolaborasi dengan

tenaga kesehatan lain dalam merencanakan program latihan dan terapi yang

tepat

4. Implementasi yang dilakukan pada kedua klien semua dapat dilakukan.

Implementasi yang bisa di lakukan adalah mengkaji kemampuan klien

dalam mobilisasi, terapi latihan fisik dengan pengendalian otot, terapi

latihan fisik keseimbangan hanya untuk meningkatkan dan mempertahankan

keseimbangan postur tubuh karena Ny. M untuk derajat kemampuan hanya

20o maka untuk keseimbangan sangat di tingkatkan, terapi aktivitas fisik

dengan ambulasi, pengaturan posisi klien dengan nyaman, membantu

perawatan diri, monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan, ajarkan klien,

keluarga dan tenaga kesehatan lain tentang teknik ROM dan ambulasi,

melatih klien untuk memakai pakaiannya sendiri dan menyisir rambut untuk
59

melatih mobilisasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter

dan fisioterapi dalam merencanakan program latihan dan terapi yang tepat .

5. Evaluasi untuk Ny.S Sebelum dilakukan latihan Range Of Motion dengan

beban dan tahanan dari perawat kekuatan otot Ny. M ektremitas kanan atas

dan kanan bawah dengan sudut 20o dan nilai 3 dan kekuatan otot ektremitas

kiri atas dan kiri bawah dengan nilai 4. Setelah dilakukan latihan Range Of

Motion dengan beban dan tahanan kekuatan otot Ny. M)ektremitas atas

kanan bawah kanan dengan sudut 30o dan bernilai 3 dan kekuatan otot

ektremitas atas kiri dan bawah kiri dengan nilai 5 dengan analisi bahwa

masalah teratasi sebagian.

Evaluasi untuk Ny. S sebelum dilakukan latihan rentang gerak

sendi / Range Of Motion dengan beban dan tahanan kekuatan otot

ektremitas kanan atas dan kanan bawah dengan sudut 40 o bernilai 3 dan

kekuatan otot ektremitas atas kiri klien dengan kekuatan normal bernilai 5

sedangkan untuk kekuatan ekremitas kiri bawah klien bisa menahan tahanan

minimal dengan nilai 4. Setelah dilakukan latihan rentang gerak sendi /

Range Of Motion dengan beban dan tahanan kekuatan otot Ny. S ektremitas

atas kanan bawah kanan sudut 50o dan bernilai 3 dan kekuatan otot

ektremitas atas kiri dan bawah kiri dengan nilai 5 dengan analisi bahwa

masalah teratasi sebagian.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa

masalah hambatan mobilisasi yang dialami kedua klien teratasi sebagian

dengan respon yang berbeda di antara kedua klien. Dimana untuk Ny. M
60

lebih lambat dalam peningkatan mobilitas fisik dikarenakan kondisi

psikologi Ny.M dan peran serta keluarga yang kurang mendukung dalam

proses pemberian asuhan keperawatan. Selain itu, tetap perlu dilakukan

rencana tindak lanjut dan penentuan waktu pencapaian tujuan. Hal tersebut

dikarenakan dalam melakukan pengelolaan klien post stroke dengan

hambatan mobilitas fisik membutuhkan waktu lama dalam program terapi

dan tidak cukup dengan 5 x 24 jam akan tercapai namun perlu waktu

berbulan bulan untuk mendapatkan hasil yang optimal yang mana hasil yang

optimal bisa didapatkan jika klien bisa berlatih latihan rentang gerak sendi /

Range Of Motion dengan beban dan tahanan secara intensif dan

berkesinambungan secara mandiri dengan di bantu oleh keluarga ataupun

melakukan fisioterapi di rumah sakit, yang mana penulis memberikan

pendidikan kesehatan ke klien dan keluarga tentang teknik ROM dan

ambulasi, agar klien dan keluarga mampu menerapkan latihan di rumah saat

sudah pulang nantinya.

B. Saran

Berdasarkan analisa dan kesimpulan, maka dalam sub bab ini penulis akan

menyampaikan beberapa saran diantaranya :

1. Bagi Rumah Sakit

a. Perlu komunikasi efektif antara tim kesehatan seperti fisioterapai dan ahli

gizi dengan perawat ruangan.


61

b. Perlunya perawat melakukan pengelolaan klien dengan hambatan

mobilitas fisik secara mandiri dengan melatih ROM, karena tidak semua

klien mendapatkan terapi mobilitas fisik dengan baik.

c. Perlu ada SOP penilaian index barels ataupun SOP penilaian kekuatan

otot di setiap kamar di ruangan HCU unit stroke.

2. Bagi institusi

Perlunya pengembangan metode IPEC (Inter Professioinal Education

Collaborative) dalam pembelajaran. Yang mana metode ini merupakan

pembelajaran bagaimana perawat mampu bekerja sama dengan tenaga

kesehatan lain seperti dokter dan fisioterapi.

3. Bagi pasien dan keluarga

a. Perlunya berlatih rentang gerak sendi / Range Of Motion dengan beban

dan tahanan secara intensif dan berkesinambungan secara mandiri

dengan di bantu oleh keluarga ataupun melakukan fisioterapi di rumah

sakit.

b. Diharapkan keluarga memberikan dukungan penuh serta motivasi bagi

klien.

Anda mungkin juga menyukai