Anda di halaman 1dari 3

PATOFISIOLOGI PNEUMONIA

Adanya paparan yang terus menerus dan sering terhadapudara yang terkontaminasi dan
terhirupnya flora normal Nasofaring, tetapi dapat menjadi berbahaya bagi parenkrim paru.
Perkembangan penyakit dan beratnya pneumonia adalah keseimbangan antara faktor patogen
(dingin, sesak, dan lain – lain) dan faktor host (umur, usia dan gejala atau penyakit
sebelumnya). Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur.

Untuk menghalau kuman , maka timbulah mekanisme pertahanan paru, yakni:

1. Mekanisme pertahanan paru

Paru berusaha untuk mengeluarkan berbagai mikroorganisme yang terhirup partikel


debu dan bahan-bahan lainnya yang terkumpul di dalam paru. Mekanisme ini antara
lain adalah bentuk anatomis saluran napas, refleks batuk, sistem mukosilier, juga
sistem fagositosis yang dilakukan oleh sel-sel tertentu dengan memfagosit pertikel-
partikel yang mencapai permukaan alveoli. Bila fungsi ini berjalan baik maka bahan
yang bersifat infeksius dapat dikeluarkan dari slauran napas, sehingga pada orang
sehat tidak akan teradi infeksi serius. Infeksi saluran napas berulang terjadi akibat
berbagai komponen sistem pertahanan paru yang tidak bekerja dengan baik.

2. Kolonisasi bakteri di saluran napas


Di dalam saluran napas atas banyak bakteri yang bersifat komensal. Bila jumlah
mereka semakin meningkat dan mencapai suatu konsentrasi yang cukup, kuman ini
kemudian masuk ke saluran napas bawah dan paru. Akibat kegagalan mekanisme
pembersihan saluran napas, keadaan ini akan bermanifestasi sebagai penyakit.
Mikroorganisme yang tidak dapat menempel pada permukaan mukosa saluran napas
akan ikut dengan sekresi saluran napas dan terbawa bersama mekanisme
pembersihan, sehingga tidak terjadi kolonisasi. Proses menempelnya
mikroorganisme pada permukaan mukosa saluran napas tergantung dari sistem
pengenalan mikroorganisme tersebut oleh sel epitel.
3. Pembersihan saluran napas terhadap bahan infeksius
Saluran napas bawah dan paru berulangkali dimasuki oleh berbagai mikroorganisme
dari saluran napas atas, akan tetapi tidak menimbulkan sakit, ini menunjukkan
terdapatnya suatu mekanisme pertahanan paru yang efisien sehingga dapat menyapu
bersih mikroorganisme sebelum mereka bermultiplikasi dan menimbulkan penyakit.
Pertahanan paru terhadap bahan-bahan berbahaya dan infeksius berupa refleks batuk,
penyempitan saluran napas dengan konstraksi otot polos bronkus pada awal proses
peradangan dan juga dibantu oleh responss imunitas humoral.
Klasifikasi Pneumonia:
1. Pneumonia Komunitas
2. Pneumonia Nasokomial
3. Pneumonia pada imunokompromise
A. Pneumonia Komunitas
Penyebab tersering adalah infeksi bakteri kemudian oleh infeksi virus. Pneumonia
Komunitas terjadi akibat ketidakmampuan pada mekanisme pertahan tubuh, meliputi:
1. Perubahan pada flora normal orofaring.
Keberadaan IgA, komplemen dan flora normal berguna untuk mencegah kolonisasi
mikroorganisme patogen di orofaring. Pada keadaan diabetes, malnutris, alkoholisme
dan penyakit sistemik lainnya dapat mengurangi kadar fibronektik dalam saliva dan
peningkatan kolonisasi oleh basil gram negatif. Penggunaan antibiotik menyebabkan
supresi dari flora normal juga menyebabkan kolonisasi dari basil gram negatif yang
resisten.
2. Penurunan pada releks batuk
Dapat menyebabkan aspirasi pasien, khsususnya pada pasien geriatri. Hal ini terjadi
pada masyarakat dengan PPOK, riw. Operasi Torakoabdominal dan penyakit
neuromuskular.
3. Perubahan kesadaran
Untuk orang dewasa sendiri terdapat 10-100 juta bakteri per milimeter dalam sekret
orofaring, sekitar 50% pasien yang sehat menghirup atau aspirasi sebagian kecil
ketika tidur.
4. Gagalnya mekanisme apparatus mukosiliaris
Efektif mukosiliaris tergantung pada seberapa efektif siliaris tersebut. Galandula
submukosa dan sel goblet menghasilkan sekret pada saluran napas. Sekret, atasnya
tersebut mengandung gel seperti mucin dan bawahnya tanpa gula. Mukus yang
diproduksi tidak dapat lagi untuk menjaga epitel bersilia agar tidak rusak dari laring
sampai bronkiolus terminal..
5. Disfungsi makrofag alveolar
Monosit setelah berpindah secara cepat, kemudian melakukan diferensiasi dan
memilah, tetapi saat ini sedang dipenjara. Selain itu serum 1-25 Dihydroxyvitamin D
dan IL-10 merupakan pendorong mekanisme di atas. Makrofag alveolar yang
meningkatsangat efektif
6. Disfungsi Imun

Selain serum lainnya


Penyusun 1-25-Dihydroxyvitamin D3
Dan Interleukin-10
Terutama mampu mendorong respons ini.7,8
Makrofag alveolar adalah fagositik yang sangat efektif
Sel mampu mengais spektrum yang luas partikulat
bahan. Sebagian besar organisme mikro dengan cepat rusak
Dalam sistem lisosomal makrofag alveolar.
Zat yang tidak mampu melakukan pembubaran seperti itu hanya diisolasi
Dalam lisosom sekunder dan tinggal di sana untuk sisa
Rentang kehidupan makrofag. Mikroba penting lainnya
Mekanisme makrofag termasuk Toll Like Receptor
Protein, generasi spesies oksigen reaktif dan
Pembentukan oksida nitrat. Rokok kronis, kronis
Anemia, kelaparan berkepanjangan, hipoksemia dan pernafasan
Infeksi virus diketahui menyebabkan makrofag alveolar
Gangguan dan membantu terjadinya pneumonia

Anda mungkin juga menyukai