Metode Taguchi Pertemuan 13 PDF
Metode Taguchi Pertemuan 13 PDF
TAGUCHI
Moh. Hartono
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang
E-mail: moh_hartono@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu produk plastik dengan metode desain eksperimen Taguchi yang
mengkombinasikan komposisi material bijih plastik murni dan plastik daur ulang (jenis PP/Polypropilena) dengan tekanan
dan temperatur tertentu agar menghasilkan kekuatan tarik plastik yang lebih baik. Dari hasil eksperimen, diperoleh
kombinasi komposisi material 30% plastik daur ulang, tekanan 6,5 atm dan temperatur 180 °C. Dengan komposisi tersebut
diperoleh rata-rata kekuatan tarik sebesar 991,667 Newton, dan rasio Signal to Noise (Larger is better) sebesar 59, 9255.
Secara statistik, kombinasi tersebut berpengaruh secara signifikan dengan alpha sebesar 0.05 melalui eksperimen Metode
Taguchi dengan matrik Orthogonal array L8(23).
ABSTRACT
Plastic waste is one type of waste that can not be broken down into the organic waste. Utilization of waste plastics to be
recycled into plastic with better quality are rarely implemented. This study aims to utilize plastic waste in order to improve
the quality of plastic products by Taguchi experimental design method that combines the pure plastic material composition of
ore and recycled plastic (type PP/Polypropilena) with a certain pressure and temperature to produce a tensile strength of the
plastic the better. From the experimental results, obtained by a combination of material composition of 30% recycled plastic,
the pressure of 6.5 atm and a temperature of 180 °C. The composition obtained by the average tensile strength of 991.667
Newton, and Signal to Noise ratio (Larger is better) by 59, 9255. Statistically, tur ulang he combination was significantly
affected by alpha at 0:05 Taguchi method through experiments with a matrix orthogonal array L8 (23).
Key words: quality plastic, Taguchi experimental design, the tensile strength
93
dan efisien. Salah satu proses molding yang banyak variabel yang perubahannya tergantung pada
ditemukan adalah proses injection molding untuk variabel-variabel lain. Dalam merencanakan suatu
memproduksi produk dengan bahan baku plastik. percobaan harus dipilih dan ditentukan dengan jelas
Mutu proses dan produk hasil injection molding variabel tak bebas yang akan diselidiki, 4) Memilih
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu bahan faktor yang berpengaruh terhadap karakteristik
baku, mesin, mold dan kondisi molding. Idealnya kualitas (Variabel Bebas), Variabel bebas (faktor)
faktor-faktor tersebut harus disetting pada kondisi adalah variabel yang perubahannya tidak tergantung
optimal supaya produk yang dihasilkan mempunyai pada variabel lain. Pada tahap ini akan dipilih
mutu yang tinggi. Berdasarkan literatur, faktor faktor-faktor yang akan diselediki pengaruhnya
kondisi molding, misalnya temperatur, tekanan terhadap variabel tak bebas yang bersangkutan.
dan kecepatan, mempunyai pengaruh 60% hingga Dalam seluruh percobaan tidak seluruh faktor yang
70% pada mutu proses dan produk injection molding diperkirakan memengaruhi variabel yang diselediki,
(Menges, 1992). sebab hal ini akan membuat pelaksanaan percobaan
Tujuan dari penelitian adalah mengetahui dan analisisnya menjadi kompleks. Hanya faktor-
faktor-faktor pada proses injection molding produk faktor yang dianggap penting saja yang diselediki.
plastik yang memengaruhi mutu produk plastik Beberapa metode yang dapat digunakan untuk
dengan salah satu parameternya kekuatan Tarik mengidentifikasi faktor-faktor yang akan diteliti
Sedangkan manfaat yang diharapkan bagi Industri adalah brainstorming, flowcharting, dan cause effect
dengan penelitian ini adalah meningkatkan mutu diagram,
produk plastik. Langkah-langkah fase perencanaan dilanjutkan
dengan 5) Mengidentifikasi faktor terkontrol dan
METODE tidak terkontrol, dalam metode Taguchi, faktor-
Pada penelitian dengan metode Taguchi ini, faktor tersebut perlu diidentifikasikan dengan jelas
langkah-langkah ini dibagi menjadi tiga fase utama karena pengaruh antara kedua jenis faktor tersebut
yang meliputi keseluruhan pendekatan eksperimen. berbeda. Faktor terkontrol (control factors) adalah
Tiga fase tersebut adalah (1) fase perencanaan, (2) fase faktor yang nilainya dapat diatur atau dikendalikan,
pelaksanaan, dan (3) fase analisis. Fase perencanaan atau faktor yang nilainya ingin kita atur atau
merupakan fase yang paling penting dari eksperimen kendalikan. Sedangkan faktor gangguan (noise
untuk menyediakan informasi yang diharapkan. factors) adalah faktor yang nilainya tidak bisa kita
Fase perencanaan adalah ketika faktor dan levelnya atur atau dikendalikan, atau faktor yang tidak ingin
dipilih, dan oleh karena itu, merupakan langkah yang kita atur atau kendalikan, 6) Penentuan jumlah level
terpenting dalam eksperimen. Fase terpenting kedua dan nilai faktor, pemilihan jumlah level penting
adalah fase pelaksanaan, ketika hasil eksperimen artinya untuk ketelitian hasil percobaan dan ongkos
telah didapatkan. Jika eksperimen direncanakan pelaksanaan percobaan. Makin banyak level yang
dan dilaksanakan dengan baik, analisis akan lebih diteliti maka hasil percobaan akan lebih teliti karena
mudah dan cenderung untuk dapat menghasilkan data yang diperoleh akan lebih banyak, 7) Identifikasi
infomasi yang positif tentang faktor dan level. interaksi antar faktor kontrol, interaksi muncul
Fase analisis adalah ketika informasi positif atau ketika dua faktor atau lebih mengalami perlakuan
negatif berkaitan dengan faktor dan level yang telah secara bersama akan memberikan hasil yang
dipilih dihasilkan berdasarkan dua fase sebelumnya. berbeda pada karakteristik kualitas dibandingkan
Fase analisis adalah hal penting terakhir yang mana jika faktor mengalami perlakuan secara sendiri-
apakah peneliti akan dapat menghasilkan hasil yang sendiri. Kesalahan dalam penentuan interaksi akan
positif. berpengaruh pada kesalahan interpretasi data dan
Langkah utama untuk melengkapi desain kegagalan dalam penentuab proses yang optimal,
eksperimen yang efektif adalah sebagai berikut (Ross, 8) Perhitungan derajat kebebasan (degrees of freedom/
1996): 1) Perumusan masalah, perumusan masalah dof), perhitungan derajat kebebasan dilakukan untuk
harus spesifik dan jelas batasannya dan secara teknis menghitung jumlah minimum percobaan yang harus
harus dapat dituangkan ke dalam percobaan yang dilakukan untuk menyelidiki faktor yang diamati,
akan dilakukan, 2) Tujuan eksperimen, tujuan yang 9) Pemilihan Orthogonal Array (OA), dalam memilih
melandasi percobaan harus dapat menjawab apa yang jenis Orthogonal Arrayharus diperhatikan jumlah
telah dinyatakan pada perumusan masalah, yaitu level faktor yang diamati yaitu: jika semua faktor
mencari sebab yang menjadi akibat pada masalah adalah dua level: pilih jenis OA untuk level dua faktor,
yang kita amati, 3) Memilih karakteristik kualitas jika semua faktor adalah tiga level: pilih jenis OA
(Variabel Tak Bebas), variabel tak bebas adalah untuk level tiga faktor, jika beberapa faktor adalah
dua level dan lainnya tiga level: pilih yang mana yang
temperatur
59.5 170
Response Table for Signal to Noise Ratios: Larger is 180
temper atur 59.0
better
58.5
Level Material Temperatur Tekanan
tek anan
1 59.23 58.70 59.14 59.5 6.5
7.5
2 58.61 59.15 58.70 59.0 tekanan
58.6 dari 6,5 atm menuju 7,5 atm untuk nilai rasio S/N
30 70 170 180
tekanan dari 59,9 menjadi 58,4. Sedangkan dengan interaksi
59.2
material 70% (warna merah) dan tekanannya tidak
59.0
menunjukkan perubahan yang siginifikan yaitu
58.8
hanya naik tipis dari 58,3 menjadi 59,1.
58.6
6.5 7.5
Disamping didukung oleh grafik, hasil ini pula
Signal-to-noise: Larger is better diperkuat oleh besarnya nilai R-square sebesar 99,8%
Gambar 4. Grafik plot rasio SN untuk faktor utama dan R-square adjusted sebesar 98,7%. Ini artinya
Gambar 4. Grafik Plot Rasio SN untuk Faktor Utama model yang dihasilkan dari eksperimen memberikan
pengaruh sebesar 99,8% terhadap variasi variabel
Berdasarkan hasil uji taksiran parameter untuk respon atau terhadap variasi kekuatan tarik
rasio S/N, diketahui bahwa konstanta, material 30% plastik.
dan interaksi material 30% dan tekanan 6.5 memiliki Berdasarkan pengolahan data, dapat dihasilkan
p-value cukup siginifikan pada a = 0.05. Ini berarti bahwa komposisi material 30%, tekanan 6,5 atm dan
bahwa faktor material 30% sendiri dan interaksinya temperatur 180 °C memberikan hasil terbaik untuk
dengan tekanan 6.5 atm memiliki pengaruh aspek kekuatan tarik plastik. Ini artinya bahwa
signifikan terhadap kekuatan tarik plastik. Hasil ini dengan komposisi material 30% bahan daur ulang
sama dengan hasil dari tabel ANOVA untuk rasio (70% merupakan bijih plastik murni), dikombinasikan
S/N seperti pada Tabel 3. dengan tekanan 6,5 atm dan temperatur 180 °C
Dari hasil respon tampak bahwa urutan faktor dapat menghasilkan plastik dengan kekuatan
yang memiliki pengaruh terbesar hingga terkecil tarik yang lebih baik dari komposisi lainnya. Hal
terhadap kekuatan tarik plastik yaitu material. Pada ini dapat dilihat dari hasil SNR (Signal to Noise
tabel respon untuk rasio S/N, temperatur berada pada Ratio) dengan Larger is Better dengan nilai 59,9255.
urutan dua diikuti oleh tekanan, sedangkan pada SNR adalah suatu parameter yang ada dalam
respon untuk rata-rata, temperatur dan tekanan desain eksperimen Taguchi yang digunakan untuk
100 Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 1, Februari 2012: 93–100