Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Neoplasma

Suatu neoplasma sesuai defenisi willis adalah massa abnormal jaringan yang
pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal serta
terus demikian walaupun rancangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti .

Menurut Rekxoprodjo (1996) tumor (neoplasma) didefenisikan sebagai penyakit


pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas , tidak ada koordinasi dengan jaringan sekitarnya dan
tidak berfungsi fisiologisnya .

Menurut Tjarta (1991) mengemukakan neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang
terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas , tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh .

Secara umum neoplasma adalah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan , tidak
terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus menerus meskipun ransang yang
menimbulkan telah hilang . Sel neoplasma mengalami transformasi, oleh karena mereka terus
menerus membelah. Pada neoplasma , proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang
memulainya telah hilang. Proliferasi demikian disebut proiferasi neoplastic, yang mempunyai sifat
progesif , tidak bertujuan , tidak memperdulikan jaringan sekitarnya, tidak ada hubungan dengan
kebutuhan tubuh, dan bersifat parasitic .

Sel neolasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan normal atas kebutuhan
metabolismenya pada penderita yang ada dalam keadaan lemah. Neoplasma bersifat otonom
karena ukurannya meningkat terus. Proliferasi neoplastic menimbulkan massa neoplasma,
menimbulkan pembengkakan/benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor .
2.2 Macam-macam neoplasma berdasarka klasifikasi dan tata nama .

Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua komponen dasar ialah
parenkim dan stroma . parenkim ialah sel tumor yang proliferative, yang menunjukan sifat
pertumbuhan dan fungsi bervariasi menyerupai fungsi sel asalnya . sebagai contoh produksi
kolagen , musim , atau keratin . stroma merupakan pendukung parenkim tumor, terdiri atas
jaringan ikat dan pemuluh darah. Penyajian makanan pada sel tumor melalui pembuluh darah
dengan cara difusi.

Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya bedasarkan ;

1. Klasifikasi atas dasar sifat biologic tumor

Atas dasar sifat biologiknya tumor dapa dibedakan atas tumor yang bersifat jinak ( tumor jinak )
dan tumor yang bersifat ganas ( tumor ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas
disebut “ intermediate” .

a. Tumor jinak ( benigna)


Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul . tidak tumbuh infiltrative
, tidak merusak jaringan sekitarnya , dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang
jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi
hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya disumsum tulang
belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan
otak .

b. Tumor ganas ( maligna )


Tumor gnas pada umumnya tumbuh cepat , infiltrative, dan merusak jaringan sekitarnya.
Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan
sering menilmbukan kematian.
c. Intermediate
Diantara dua kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolonga kecil tumor yang
mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil. Tumor demikian
disebut tumor agresif local ( tumor ganas berderat rendah). Sebagai contoh karsinoma sel
basalkulit.

2. Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis)


Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu :

a. Neoplasma berasal sel totipotent


Sel totipotent ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis sel tubuh. Sebagai
contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin. Paling sering sel totipotent
dijumpai pada gonat yaitu sel germinal. Tumor sel germinal dapat berbentuk sebagai
sel tidak berdifensiasi, contohnya : seminoma atau disegerminoma. Yang
berdeferensiasi minimal contohnya karsinoma embryonal, yang berdeferensiasi ke
jenis jaringan termasuk trofobias misalnya choriocarcinoma ,dan yolk saccarcinoma.
Yang berdiferensiasi somatic adalah teratoma.
b. Tumor sel embryonal prulipoten
Sel embryonal pluripotent dapat berdiferensias kedalam berbagai jenis sel-sel dan
sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis sturktur alat tubuh. Tuor sel embriolal
pluripotent biasanya disebut embrioroma atau biastoma, misalnya retinobiastoma,
hepatoblastoma , embryonal rhbdomyosarcoma.
c. Tumor sel yang berdiferensiasi
Jenis sel dewasa yang berdifernsiasi , terdapat dalam bentuk sel alat-alat tubuh pada
kebutuhan pot natal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel
berdiferensiasi.
Tata nama tumor ini merupakan gabungan berbagai factor yaitu perbedaan antara jinak
dan ganas , asal sel epnel dan mesenkim lokasi dan gambaran deskriptif lain .
 Tumor epitel
Tumor jinak epitel disebut adenoma jika terbentuk epitel kelenjar misalnya
adenoma tiroid , adenoma kolon . jika berasal dari epitel permukaan dan
mempunyai arsitektur popiler disebut papilloma . papilloma dapat timbul dari
eitelskuamosa ( papilloma skuamosa), epitel permukaan ductus kelenjar (
papilloma interaduktual pada payudara) , atau sel transisional ( papilloma sel
transisional) .
Tumor ganas epitel disebut karsinoma . kata ini berasal dari kota yunani yang
berarti kepiting . jika berasal sel skuamosa disebut karsinoma sel skuamosa .
bila berasal dari sel transisional disebut karsinoma sel transisional . yumr ganas
epitel yang berasal dari epiel kelenjar disebut adenokarsinoma.

 Tumor jaringan mesenkim


Tumor jinak mesenkim sering ditemukan meskipun biasanya kecil dan tidak
begitu penting. Dan diberi nama asal jaringan ( nama latin) dengan akhiran “
oma” . mislnya tumor jinak jaringan ikat ( latin fiber) disebut “ fibroma”. Tumor
jinak jaringan lemak ( latin adipose) disebut lipoma.
Tumor ganas jaringan mesenkim yang ditemukan kurang dari satu persen diberi
nama asal jaringan ( dalam Bahasa latin/yunani) dengan akhiran “ sarcoma”
sebagai contoh tumor ganas jaringan ikat tersebut fibrosarkoma dan berasal dari
jaringan lemak diberi nama liporsakoma.

 Tumor campur ( mixed tumor )


Neoplasma yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel disebut tumor campur (
mixed tumor). Sebagai contoh tumor campur kelenjar liur ( adenoma
pleomorfik kelenjar liur) yang terdiri atas epitel kelenjar , jaingan tulang rawan
dan matrik berdegenerasi musin. Contoh lain ialah fibroadenomamamae terdiri
atas epitel yang membatasi lumen, ataucelah dan jaringan ikat reneging matriks.
 Hamartoma dan Koristoma
Hamartoma ialah lesi yang menyerupai tumor. Pertumubuhannya ada
koordinasi dengan jaringan individu yang bersangkutan. Tidak tumbuh otonom
seperti neoplasma. Hamartoma selalu jinak dan biasanya terdiri atas dua atau
lebih tipel sel matur yang pada keadaan normal terdapat pada alat tubuh dimana
terdapat lesi hamartoma.
 kista
kista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel. Kista belum tentu
tumor/neoplasma tetapi sering menimbulkan efek local seperti yang
ditimbulkan oleh tumor/neoplasma.
Beberapa yang sering kia jumpai ialah kista :
 congenital ( ialah kista bronchial dan kista ductus tiroglosusus)
 neoplastic ( chystadenoma , cystadenocarcinoma ovarium)
 parasitic ( kista hydatid oleh echinococusgranulosus )
 implantasi ( kista epidermoid pada kulit setelah operasi )

2.3 proses penyakit neoplasma


A. invasi local
tumor jinak tetap berada ditempatnya berasal , tidak memiliki kemampuan
menginviltrasi , menginvasi, atau menyebar ketempat yang jauh seperti kanker.
Contohnya, fibroma dan adenoma berkembng secara lambat, membentuk kapsul
fibrosa yang memisahkannya dari jaringan pejamu.
Kapsul ini mungkin berasal dari stroma jaringa asli karena sel parenkim mengalami
antovi akibat tekanan tumor yang membesar , tidak semua neoplasma jinak memiliki
kapsul.
Kanker tumbuh dengan cara menginveltrasi , menginvasi dan penterasi progresif
ke jaringan sekitar, tidak membentuk kapsul yang jelas. Cara pertumbuhan yang brsifat
inviltartif meneyebabakan perlunya pengangkatan jaringan normal disekitar secara luas
melalui bedah.

B. Metastasis
Metastasis menunjukan terbentuknya impak sekunder yang terpisah tumor primer ,
mungkin dijarigan yang jauh. Dibandingkan ciri-ciri neoplastic , kemampuan invasi
dan metastasis menunjukan secara pasti suatu neplasma bersifat ganas.
Namun , tidak semua kanker memiliki kemampuan sel bermetasis yang setara.
Secara umum, semakin anaplastic dan besar neoplasma primenya, semakin besar
kemunkinan metastasis. Namun kanker yang sangat kecil jug dapat mengakibatkan
metastasis, dan sebaliknya, kankeryang besar mungin bekum menyebar saat
ditemukan .
Neoplasma ganas menyebar melalui salah satu :
1. Penyamaian dalam rongga tubuh
2. Penyebaran limfatik
3. Penyebaran hematogen

Penyemaian kanker terjadi bila neoplasma menginvlasi rongga alami tubuh.


Misalnya karsinomakolon dapat menembus dididng usus dan mengalami
reimplantasi dirongga peritoneum. Penyebaran limfatik lebih khas untuk
karsinma, sedangkan rute hematogen lebih kepada sarcoma. Namum terdaat
banyak hubungan antara system limve dan vascular sehingga kanker dapat
berkemang melalui salah satu atau kedua system. Misalnya , karsinoma paru
yang timbul disaluran nafas menyebar ke kelenjar getah bening bronkialis
regional , kemudia ke keleja getah bening trakea bonkus dan hilus.
Karsinoma payudara biasanya timbul dikuadran luar atas dan menyebar ke
kelenjar aksila. Penyebaran hematogen merupakan konsukuensi kanker yang
paling ditakuti. Arteri lebih sulit ditembus dari pada vena. Setelah vena
mengalami invasi, sel kanker mengikuti aliran vena bersama darah, hati dan
paru adalah tempat sekunder yang paling sering terkena.
2.4 Respon Imun terhadap penyakit neoplasma
System imun adalah semua mekanisme yang digunakan untuk mempertahankan
keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditibulkan berbagai
bahan dalam lingkungan hidup.
Pertahanan tersebut terdiri atassitem imun spesifik adaptif/acquired dan non
spesifik natural/innate. Respon imun spesifik bergantung pada adanya pemaparan benda
asing , pengenalan , kemudian reaksi terhadapnya. sebaliknya , respon non spesifik terjadi
sesudah pemaparan inisial dan pemaparan lanjutan terhadap benda asing. Kemudian terjadi
diferensiasi selektif self dan non self dimana respon non spesifik ini tidak bergantng pada
pengenalan spesifik. Respon imunologik menjalankan tiga fungsi yaitu pertahanan ,
homeostatis , dan pengawasan.
System imun masih baru dikenal dan disebut sebagai fungsi pengawasan diri survei
lance. Fungsi pengawasan ini memonitor pengenlan jenis-jenis sel abnormal yang secara
tetap selalu timbul dalam tubuh. Sel-sel mutan ini dapat terjadi secara spontan atau
disebabkan oleh pengaruh virus tertentu atau zat-zat kimia. System imun diberi tugas
pengenalan dan pembuangan benda-benda baru yang didapat yang sebagaian besar dari
tugas ini terjadi di permukaan sel. Kegagalan mekanisme ini dotetapkan sebagai penyebab
utama perkembangan penyakit-penyakit.

2.5 Komplikasi penyakit neoplasma


Perdarahan dapat terjadi pada tumor-tumor jinak diselaput lender , misalnya
papilloma pada tractus digestifus dan tractor urinarius. Pada tumor-tumor ini dapat
juga terjadi tukak pada permukaannya yang kemudian akan diikuti oleh infeksi.
Pada tumor-tumor jinak yang bertangkai seperti pada myoma supserosum atau
suatu cystadenoma ovarii dapat terjadi perpuaran tangkai dan dapat menimbulkan
rasa nyeri yang sangat. Tumor-tumor yang bertangkai pada usus dapat
menimbulkan intusussepsi (invaginasi)
Ada tiga bentuk yang umum :
 Leukemia mielogenik akut yang ditandai oleh akumulasi sel-sel mioloid
immature dalam sumsum tulang
 Sindrom mielodisplastik yang ditandai oleh hematopoiesis yang tidak efektif
dan sitopenia yang kemudia terjadi.
 Kelainan mieloprolifertif kronik yang ditandai oleh peningkatan produksi sel-
sel mieloid yang mengalami diferensiasi terminal.

Anda mungkin juga menyukai