Anda di halaman 1dari 6

Nama : Kadek Ega Damayanti

Nim : 15120801016

Prodi : Ilmu Gizi/ V

Tugas : Dietika Penyakit ( kasus hipertensi RL DM)

Kasus

Seorang wanita usia 48 tahun, BB 86 kg, TB 145 cm, datang konsultasi ke Poli Gizi rawat
jalan. Diagnosis gizi dari dokter adalah obesitas, hipertensi dan CVD (CerebroVascular). Pasien
jarang dan sering mengkonsumsi makanan yang digoreng. Pasien belum pernah
mendapat konsultasi sebelumnya. Hasil pemeriksaan laboratorium, Kolesterol total 253
mg/dl (tinggi), Trigliserida 102 mg/dl (normal), HDL 79 mg/dl (tinggi), LDL 165 mg/dl
(tinggi). TD 140/80 mmHg (tinggi), ada oedema di kaki (+). Sebelumnya OS tidak pernah
mendapat pengetahuan gizi. Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan kegiatan sehari-
hari seperti pergi ke pasar, memasak, dan membersihkan rumah. Pasien jarang berolahraga. BB
OS terus naik sejak 5 tahun yang lalu. Ibu dan kakak OS juga menderita penyakit jantung. Obat
yang dikonsumsi : Furosemid : obat diuretic dapat mengurangi kadar NA, K, Ca, P, dan
Mg. CTM : obat anti inflamasi. Pola makan OS tidak teratur, makan 3x/hari, lauk lebih
sering digoreng. Cemilan lebih sering berupa gorengan 2x/hari (2-3 porsi), sayuran
2x/hari (ditumis), buah 1x/hari, minuman teh manis 2x/hari, tidak ada alergi makanan.
Hasil anamnesa : E = 1850 kkal (keb. 1100 kkal), P = 47,5 gr (keb.. 41,25 gr), Lemak 73 gr (keb.
30,6 gr), KH = 231,5 gr (keb. 165 gr). Rencanakanlah Asuhan Gizi OS
Biodata Pasien

Nama : X (seorang wanita)


Umur : 48 th
Jenis Klamin : Perempuan
Diagnosa Medis : Obesitas, hipertensi dan CVD (CerebroVascular).
Diit yang diberikan : DM RL Rendah garam II
Bentuk Makanan : padat

Pengkajian Gizi
1. Antropometri
BB : 86 kg
𝟖𝟔 𝟖𝟔 𝟖𝟔
IMT : (𝟏𝟒𝟓𝒎)𝟐 = (𝟏,𝟒𝟓)𝟐 = 𝟐,𝟏𝟎𝟐𝟓 = 𝟒𝟎, 𝟗𝟎 𝒔𝒕𝒂𝒕𝒖𝒔 𝒈𝒊𝒛𝒊 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉

TB : 145 cm
BBI : tb-100 x 0.9
145 – 100 x 0,9 = 40,5

2. Biokimia Lab

kolestrol 253 mg/dl


HDL LDL 79 mg/dl
TEK DARAH 165 mg /dl
140/80 mg/ dl

3. Fisik/ Kinis
Oedema di kaki
Minum obat diuretic dan anti inflamasi
4. Dietary Pasien
Hasil amanesi gizi
Data dietary/riwayat gizi/makanan
• Makan tidak teratur
• Lauk lebih sering digoreng
• Sayuran sering ditumis
• Minum teh manis 2/hari
Penilaian : pola makan tidak baik,sehingga intake makanan
lebihbesar dari kebutuhan pasien.

Domain Intake

NI 1.5 : kelebihan asupan energi berkaitan dengan IMT > 25 ditandai dengan asupan
E,P,L,KH > kebutuhan (E=168%, P=115%, L=28%, KH=140%)

NI 5.6.2 : kelebihan asupan lemak berkaitan dengan kosumsi makanan yang sering
digoreng ditandai dengan tingginya kolesterol, HDL dan LDL.

NI 5.6.3 : Asupan lemak yang tidak tepat ditandai dengan konsumsi camilan gorengan.

Domain Behavior

NB 1.5 : Gangguan Pola makan berkaitan dengan pengetahuan kurang tentang gizi
ditandai dengan pola makan yang tidak teratur

Hasil anamnesa :

E = 1850 kkal (keb. 1100 kkal),

P = 47,5 gr (keb.. 41,25 gr),

L = 73 gr (keb. 30,6 gr),

KH = 231,5 gr (keb. 165 gr).


RENCANA INTERVENSI

Jenis Diet: diet dm rendah lemak,rendah garam II


Tujuan:
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam
jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Mengurangi asupan kalori bila kegemukan

Mengurangi asupan lemak jenuh (saturated fatty acids) dan menggantikannya dengan
lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids)

Mengurangi asupan kolesterol makanan

Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan serat, serta menurunkan asupan


karbohidrat sederhana.

Penderita obesitas (kelebihan berat badan) memiliki ketentuan diet yang bertujuan untuk
mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender dan kebutuhan
fisik, mencapai IMT normal, mengurangi asupan energi, sehingga tercapai penurunan
berat badan sebanyak ½-1kg/minggu, serta mempertahankan status kesehatan yang
optimal.
Syarat diet:
Syarat-syarat Diet Garam Rendah RL DM adalah :
Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan atau
hipertensi.
Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang (cukup energi, protein,vit dan
mineral)
Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit dan obat yang diberikan
Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien
Energi yang dimasukkan disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas fisik
Jumlah protein adalah 10-20% dari energi total
Jumlah lemak adalah < 30% dari energi total, diutamakan lemak tidak jenih
Jumlah kolesterol adalah 200-300 mg/hari
Jumlah Karbohidrat adalah 50-60% dari energi total
Serat sebaiknya lebih dari 25 gr/hari
Energi rendah, ditujukan untuk menurunkan berat badan. Pengurangan dilakukan secara
bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas maupun
kuantitas. Untuk menurunkan berat badan sebanyak ½-1 kg/minggu, asupan energi
dikurangi sebanyak 500-1000 kkal/hari dari kebutuhan normal. Perhitungan kebutuhan
normal dilakukan berdasarkan berat badan ideal.
Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg/BB/hari atau 15-20% dari kebutuhan energi
total.
Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Usahakan sumber berasal dari
makanan yang mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya tinggi.
Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65% dari kebutuhan energi total. Gunakan
lebih banyak sumber karbohidrat kompleks untuk memberi rasa kenyang dan mencegah
konstipasi. Sebagai alternatif, bisa digunakan gula buatan sebagai pengganti gula
sederhana.
Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan. Dianjurkan untuk 3 kali makan
utama dan 2-3 kali makan selingan. Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari.

5. Perhitungan:
BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 40,5) + (1,8 x 145) – (6,8 x 48)
= 655 + 388,8+261 – 326,4
= 978,4Kkal
Kebutuhan Energi = TEE x FA x FS
= 978,4 x 1,2 x 1,3
= 1.526.30Kkal
Protein = (20/100 x 1.526,30) : = 76,31 gr
Lemak = (20/100 x 1.526,30) : 9 = 33,91gr
Karbohidrat = (60/100 x 1.526,30) : 4 = 228,9gr
Makanan yang dianjurkan

makanan yang segar :

sumber KH, protein nabati dan hewani, sayuran dan buah yang mengandung banyak
serat

makanan yang diolah tanpa atau sedikit menggunakan garam, vetsin, kaldu bubuk

sumber protein hewani : penggunaan daging/ ayam/ ikan paling banyak 100 gr/hari.
Telur ayam/bebek 1 butir/hari

susu segar 200 ml/hari

Anda mungkin juga menyukai