Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK , USIA

LANJUT,PENDERITA CACAT , ANAK ANAK DAN YANG BERESIKO DISAKITI

BAB I
PENDAHULUAN

PENGERTIAN
 Kekerasan fisik adalah setiap tindakan yang disengaja atau penganiayaan secara langsung
merusak integritas fisik maupun psikologis korban ,ini mencakup antara lain
memukul,menendang ,menampar ,mendorong menggigit,mencubit,pelecehan seksual,dan lain
lain yang dilakukan oleh pasen,staf maupun oleh pengunjung
 Kekerasan psikologis termasuk ancaman fisik terhadap individu atau kelompok yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada fisik,mental,spiritual,moral,atau social termasuk pelecehan
secara verbal
 Tindak kekerasan adalah perilaku melukai orang lain secara verbal ( kata kata yang sinis,memaki
dan membentak )maupun fisik ( melukai atau membunuh ) atau merusak harta benda
 Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran ( penyiksaan , pemukulan ,pemerkosaan
dan lain lain ) dan hingga batas tertentu
 Istilah kekerasan juga mengandung kecenderungan agresif untuk melakukan perilku yang
merusak

TUJUAN
Adalah melindungi kelompok pasen beresiko dari kekerasan fisik yang dilakukan oleh
pengunjung,staf rumah sakitdan pasen lain serta menjamin keselamatan kelompok pasen beresiko
yang mendapat pelayanan di RSU Kuningan Medical Center
Panduan ini digunakan sebagai acuan bagi seluruh staf rumah sakit dalam melaksanaknan pelayanan
perlindungan pasen terhadap kekerasan fisik ,usia lanjut ,penderita anak anak dan yang beresiko
disakiti
BAB II
RUANG LINGKUP

Rumah sakit dalam memberikan pelayanan bagi berbagai variasi pasien dengan variasi
kebutuhan pelayanan kesehatan. Beberapa pasien dalam kelompok yang beresiko tinggi karena
umur, keterbatasan fisik, serta kondisi penyakit kritis. Untuk itu rumah sakit berupaya mencegah dan
bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik yang bisa saja tiba-tiba terjadi. Adapun
ruang lingkup kelompok yang beresiko tersebut adalah:
1. Bayi baru lahir , Kekerasan terhadap bayi meliputi semua bentuk tindakan atau perlakuan
menyakitkan secara fisik. Pelayanan medis yang tidak standar seperti inkubator tidak layak pakai,
penculikan, bayi tertukar dan penelantaran bayi.
2. Kekerasan pada anak di rumah sakit adalah perlakuan kasar yang dapat menimbulkan
penderitaan, kesengsaraan , penganiayaan fisik, seksual, penelantaran, dan penganiayaan
emosional yang diperoleh dari orang dewasa di lingkungan rumah sakit.
3. Lansia : dalam kehidupan sosial kitamengenal adanya kelompok rentan yaitu semua orang yang
menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar kehidupan yang layak bagi
kemanusiaan dan berlaku umum bagi suatu masyarakat yang beradab, salah satu contoh
kelompok rentan tersebut adalah lansia.
4. Kekerasan pada perempuan di rumah sakit dapat berupa pelecehan dan perkosaan , yaitu
berhubungan seksual dengan seseorang atau lebih tanpa persetujuan korbannya.
5. Orang dengan gangguan jiwa. Pasien dengan gangguan jiwa terkadang tidak bisa mengendalikan
perilakunya, sehingga pasien tersebut perlu dilakukan tindakan pembatasan gerak atau
menempatkan pasien dikamar isolasi.
6. Pasien koma : kekerasan fisik bagi pasien koma di rumah sakit bisa disebabkan oleh pemberian
asuhan medis yang tidak standar dan penelantaran oleh tenaga kesehatan, diperlakukan kasar
dan menghentikan bantuan hidup dasar tanpa persetujuan keluarga.
BABIII
TATA LAKSANA

1. Petugs rumah sakit melakukan proses mengidentifikasi pasen beresiko melalui pengkajian secara
terperinci
2. Bila tindak kekerasan fisik dilakukan oleh pasen: perawat ruangan bertanggung jawab untuk
mengamankan kondisi dan memanggil dokter untuk menilai kebutuhan fisik dan psikologis dan
mengecualikan masalah medis pasen tersebut
3. Jika tindak kekerasan dilakukan oleh anggota staf rumah sakit : perawat ruangan bertanggung
jawab menegur staf tersebut dan melaporkan insiden ke kepala bidang terkait untuk diproses
lebih lanjut
4. Bila tindak kekerasan dilakukan pleh pengunjung : staf bertanggung jawab danmemiliki
wewenang untuk memutuskan diperbolehkan atau tidak pengunjung tersebut memasuki area
rumah sakit
5. Monitoring disetiap lobi ,koridor rumah sakit ,unit rawat inap,rawat jalan maupun di lokasi
terpencil atau terisolasi dengan pemasangan kamera CCTV yang terpantau oleh petugas
keamanan selama 24 jam terus menerus
6. Setiap pengunjung rumah sakit selain keluarga pasen meliputi tamu rumah sakit,detailer
,pengantar obat atau barang wajib lapor ke petugas informasi dan wajib memakai kartu
pengenal
7. Pemberlakuan jam berkunjung pasen : Senin – Jumat jam 10.00 – 11.00 , sore 16.00 – 17.00 WIB
8. Petugas keamanan berwenang menanyai pengunjung yang mencurigakan dan mendampingi
pengunjung tersebut sampai ke pasen yang dimaksud
9. Staf perawat ruangan wajib melapor kepada petugas keamanan apabila menjumpai pengunjung
yang mencurigakan atau pasen yang dirawat membuat keonaran atau kekerasan
10. Petugas keamanan mengunci akses pintu penghubung antar unit pada jam 22.00 WIB
11. Pengunjung diatas jam 22.00 WIB lapor dan menulis identitas pengunjung pada petugas
keamanan
Tata laksana perlindungan terhadap pasen usia lanjut dan gangguan kesadaran
1. Pasen Rawat Jalan
 Pendampingan oleh petugas penerimaan pasen dan mengantarkan sampai ketempat periksa
yang dituju dengan memakai alat bantu bila diperlukan
 Perawat poli umum,spesialis dan gigi wajib mendampingi pasen saat dilakukan pemeriksaan
sampai selesai

2. Pasen Rawat Inap


 Penempatan pasen dirawat inap sedekat mungkin dengan ruang kerja perawat
 Perawat memastikan dan memasang pengaman tempat tidur
 Perawat memastikan bahwa bel pasen mudah dijangkau oleh oleh pasen dan dapat
digunakan
 Meminta keluarga untuk menjaga pasen baik oleh keluarga atau pihak yang ditunjuk dan
dipercaya

Tatalaksana perlindungan terhadap penderita cacat


1. Petugas penerima pasen melakukan proses penerimaan pasen penderita cacat baik rawat
jalan maupun rawat inap dan wajib membantu serta menolong sesuai dengan kecacatan
sesuai yang disandang sampai proses selesai dilakukan
2. Bila diperlukan ,perawat meminta pihak keluarga untuk menjaga pasen atau pihak lain yang
ditunjuk sesuai kecacatan yang disandang
3. Memastikan bel pasen dijangkau oleh pasen dan memastikan pasen dapat menggunakan bel
tersebut
4. Perawat memasang dan memastikan pengaman tempat tidur pasen

Tata laksana perlindungan terhadap anak anak


1. Ruang perinatal harus diijaga minimal 1 orang perawat atau bidan,ruangan tidak boleh
ditinggalkan tanpa ada perawat atau bidan yang menjaga
2. Perawat meminta surat pernyataan secara tertulis kepada orang tua apabila akan dilakukan
tindakan yang memerlukan pemaksaan
3. Perawat memasang pengaman tempat tidur pasen
4. Pemasangan CCTV di ruang perinatal untuk orang yang keluar masuk dari ruuang tersebut
5. Perawat memberikan bayi dari ruang perinatal hanya kepada ibu kandung bayi bukan
kepada orang lain
Tatalaksana perlindungan kepda pasen yang beresikom disakiti ( resiko penyiksaan, napi,korban
dan tersangka tindak pidana korban kekerasan dalam rumah tangga )
1. Pasen ditempatkan dikamar perawatan sedekat mungkindengan kantor perawat
2. Peengunjung maupun penjaga pasen wajib lapor dan mencatat identitas dikantor perawat
berikut dengan penjaga pasen lain yang satu kamar perawatan dengan pasen bersesiko
3. Perawat berkoordinasi dengan satuan pengamanan untuk memantau lokasi perawatan
pasen ,penjaga maupun pangunjung pasen
4. Koordinasi dengan pihak berwjib bila diperlukan

Daftar kelompok yang beresiko mengalami kekerasan fisik yang harus mendapat perlindungan
sesuai kebijakan yang berlaku

NO KELOMPOK TINDAKAN PENCEGAHAN


1 Bayi dan anak  Ruang bayi harus selalu dalam keadaan tertutup dan terkunci
 Penghalang tempat tidur harus selalu terpasang
 Bagi yang dipulangkan harus diantar petugas sampai pintu pembatas
Rawat Inap
 Bayi baru lahir yang diserahkan kepada keluarga harus menggunakan
formulir serah terima bayi baru lahir
2 Manula  Setiap ruangan harus tersedia tombol darurat
 Harus selalu ditunggu oleh satu orang keluarga
 Menyediakan alat bantu gerak ( tongkat,kursi roda )
3 Penyandang  Menyediakan alat bantu gerak setiap ruangan sesuai kebutuhan
cacat
4 Tidak sadar  Ditempatkan didalam ruangan khusus penunggu pasen diluar
5 Korban kriminal  Ditempatkan ditempat yang tidak mudah diakses oleh orang
banyak
BAB IV
DOKUMENTASI

Pencatatan kejadian Rawat Inap dan Rawat Jalan


1. Formulir insiden keselamatan pasien
2. Lembar status rawat jalan
3. Lembar catatan pelayanan
4. Buku catatan pengunjung pasien
PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISik
RUMAH SAKIT UMUM
“KUNINGAN MEDICAL CENTER”
JL RE Martadinata No 1 No. Revisi Halaman
No. Dokumen
Kertawangunan Sindangagung 1/5
Kuningan

Ditetapkan oleh
Direktur RSU Kuningan Medical Center
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
Dr Toto Taufikurohman Kosim
KMC. 1010.03.02.03

Melindungi pasien dari kekerasan/ penganiayaan fisik dari orang yang dicurigai
1. PENGERTIAN selama mendapat pelayanan kesehatan atau dalam perawatan di Rumah Sakit
Umum Kuningan Medical Center

Dengan adanya perlindungan pasien pada bayi, anak-anak, orang tua ( lansia ),
sehingga pasien yang tidak mampu melindungi diri sendiri/ pasien beresiko bisa
2. TUJUAN
mendapatkan pelayanan/ perawatan yang nyaman dan aman di Rumah Sakit
Umum Kuningan Medical Center

1. Adanya CCTV ditempat yang beresiko


2. jam berkunjung pasien tepat waktu ( tatatertib RS )
3. RSU Kuningan Medical Center melindungi pasien beresiko : bayi, anak,

3. KEBIJAKAN orang tua (geriatric), pasien yang tidak mampu melindungi diri
sendiri
4. etiap gedung rawat inap adanya jaga piket satpam.
5. Buku pengunjung diluar jam pengunjung (satpam).

1. Identifikasi pasien beresiko terhadap kekerasan dimulai dari IGD /

5. PROSEDUR poliklinik /Ruang tindakan.


Permintaan perlindungan dari kekerasan fisik bisa dilakukan atas
permintaan keluarga pasien atau lembaga tertentu.
2. Diruang perawatan segera merespon bila pasien butuh bantuan dengan
koordinator dan dengan pihak terkait.
3. Bagian keamanan (satpam) melaksanakan buku pengunjung sesuai
fungsinya dan penjagaan khusus terkait ancaman kekerasan fisik.
4. Penunggu pasien dapat kartu tunggu dan pembesuk menunjukkan identitas
serta harus seijin dari penunggu pasien.

PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK

RUMAH SAKIT UMUM


“KUNINGAN MEDICAL CENTER” No. Dokumen No. Revisi Halaman
JL RE Martadinata No 1
Kertawangunan Sindangagung 2/5

Kuningan

5. Penanganan Kejadian Kekerasan Fisik Terhadap Pasien :


a. Prosedur I : Orang pertama yang menemukan kasus
1). Ingat keselamatan anda adalah yang utama, bersikaplah setenang
mungkin.
2). Jangan melakukan gerakan yang gegabah dan tiba-tiba.
3). Ajak bicara dan menjawab percakapan, lakukan apa yang mereka
inginkan jangan lebih.
4). Bila memungkinkan cari tahu penyebab/ alasan tindakan
5). Ingat apa yang menjadi ciri pelaku (pakaian, penampilan, umur dll)
6). Segera hubungi jaga security setempat/ line piket “123”
informasikan. Sebutkan nama, lokasi kejadian dan hal-hal lain
yang terkait.
7). Berikan informasi saat anggota security tiba, tunggu instruksi lebih
lanjut.
8). Jika penyerang melarikan diri, catat rute yang diambil, nomor dan
jenis kendaraan dan informasikan lainnya.

b. Prosedur II : Pusat Pengendalian Keamanan(PIKET) Informasi melalui


telepon “123”
1) Konfirmasi informasi yang masuk dari piket Satpam setempat baik
nama (identitas yang dicurigai, tempat dan detail kejadian)
2) Semua pintu akses menuju keluar ruangan pastikan keadaan
terkunci.
3) Informasikan lewat pengeras suara sebagai berikut, contoh :
“Perhatikan untuk seluruh staf, pasien dan keluarga pasien di ruang
Bedah bila ada orang yang mencurigai/ tidak dikenal segera
beritahu petugas setempat “ulangi sebanyak 3 (tiga) kali.
4) Yakinkan pasien dan keluarga pasien tetap berada ditempat dan
tenangkan
5) Awasi kejadian hal yang dicurigai/ hal yang tidak diinginkan

PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK

RUMAH SAKIT UMUM


“KUNINGAN MEDICAL CENTER”
JL RE Martadinata No 1 Halaman
No. Dokumen No. Revisi
Kertawangunan Sindangagung 3/5

Kuningan

6). Pegang kendali komunikasi lewat telpon


7). Bila kondisi telah terkendali kembali diinformasikan lewat pengeras
suara, sebagai berikut, contoh : ” perhatikan untuk seluruh staf,
pasien dan keluarga pasien diruang Bedah telah terkendali “ulangi
sebanyak 3 (tiga) kali “
8). Tindaklanjuti security dan hubungan pihak kepolisian atas instruksi
dari koordinator piket sesuai.

c. Prosedur III : Penanggung jawab ruangan


1) Pastikan telah dihubungi/ menghubungi Piket untuk dinyatakan
dalam keadaan ada orang yang dicurigai.
2) Kunci semua pintu akses menuju keluar ruangan.
3) Informasikan lewat pengeras suara sebagai berikut, contoh :
“Perhatikan untuk seluruh staf, pasien dan keluarga pasien di ruang
Bedah bila ada orang yang mencurigai/ tidak dikenal segera
beritahu petugas setempat “ulangi sebanyak 3 (tiga) kali.
4) Yakinkan pasien dan keluarga pasien tetap berada ditempat dan
tenangkan
5) Awasi kejadian hal yang dicurigai/ hal yang tidak diinginkan.
6) Bila kejadian pada tempatnya lindungi pasien yang mendapat
kekerasan fisik (bayi/ anak-anak/ orang tua/ lansia/ cacat/ tidak
mampu melindungi diri sendiri dan yang beresiko) pada tempat
yang aman/ (lokasi terpencil/isolasikan)
7) Pastikan pasien tenang, aman dan nyaman serta terpenuhi
kebutuhan dasar
8) Pastikan penunggu pasien menggunakan identitas penunggu
pasien
9) Identifikasi pengunjung/ pembesuk yang dicurigai
10) Pegang kendali komunikasi lewat telpon
11) Bantu persiapan jalur masuk ke lokasi kejadian agar memudahkan
bantuan datang

PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK

RUMAH SAKIT UMUM


“KUNINGAN MEDICAL CENTER” No. Dokumen No. Revisi Halaman
JL RE Martadinata No 1
Kertawangunan Sindangagung 4/ 5

Kuningan

12).Jika berada dilokasi yang berdekatan dengan tempat kejadian


berlangsung amankan area anda dan keluar dari area berbahaya
buat laporan kasus
13). Awasi kejadian hal yang dicurigai/ hal yang tidak diinginkan
14). Bila kondisi telah terkendali kembali diinformasikan lewat pengeras
suara, sebagai berikut, contoh : “ perhatian untuk seluruh staf, pasien
dan keluarga pasien diruang Bedah telah terkendali “ ulangi sebanyak
3 (tiga) kali.
15). Tindaklanjuti security dan hubungan pihak kepolisian atau instruksi
dari koordinator piket sesuai.

d. Prosedur IV : jaga security setempat


1) Segera merespon informasi satpam setempat dengan menuju ke
lokasi kejadian
2) Satpam setempat menghubungi/ lapor jaga piket
3) Berkoordinasi dengan penanggung jawab di ruangan untuk
memahami situasi dan rencana penanganan
4) Informasikan ke piket untuk prosedur evakuasi bila diperlukan
5) Identifikasi pengunjung/ pembesuk, dan penggunaan identitas
penunggu pasien
6) Tetap tenang dan tidak gegabah dalam mengambil tindakan agar
tidak membahayakan diri sendiri atau orang-orang disekitar lokasi
kejadian
7) Amankan area kejadian dari orang-orang yang tidak
berkepentingan
8) Berikan informasi lengkap apabila kepala bagian keamanan atau
pihak kepolisian tidak dilokasi kejadian
9) Upayakan memperkecil akses pelaku dengan mengatur
penempatan anggota, kenaikan alat pelindung diri dan siapkan
perlengkapan pengamanan
10) Bertindak secara tim, bila dipeluang untuk melumpuhkan
RUMAH SAKIT UMUM
“KUNINGAN MEDICAL CENTER”
JL RE Martadinata No 1
Kertawangunan Sindangagung PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK
Kuningan
No. Dokumen No. Revisi Halaman

5/5

11). Bila pihak kepolisian telah dilokasi serahkan komando kepada polisi,
namun tetap melakukan koordinasi dengan anggota tim lain
dilokasi kejadian
12). Informasikan kepada Pos Induk Security, bila kondisi telah bisa
ditangani. Buat laporan kronologis penanganan kasus.

e. Prosedur V : Ka Bagian umum


1) Segera merespon informasi satpam setempat dengan menuju ke
lokasi kejadian
2) Berkoordinasi dengan penanggung jawab di ruangan, bagian CCTV
dan Komandan Regu jaga security untuk memahami situasi dan
membuat rencana penanganan
3) Informasikan ke piket untuk prosedur evakuasi bila diperlukan
4) Pastikan anggota telah mengenakan alat pelindug diri
5) Berikan informasi lengkap apabila pihak kepolisian tiba dilokasi
kejadian
Instruksikan Komandan Regu Jaga security dan anggotanya untuk
memperkecil akses pelaku dengan pengatur penampatan anggota
6) Komandan regu jaga security informasikan kepada perwira piket,
bila kondisi telah bisa ditangani
7) Bila pelaku diamankan pihak kepolisian, instruksikan agar
penanggung jawab ruangan dan komandan regu jaga security
untuk mendampingi pihak kepolisian sebagai saksi.
8) Melaporkan kejadian dan penanganan yang dilakukan kepada
jajaran direksi.
1. IGD
2. Poliklinik
6. UNIT TERKAIT 3. Ruang Perawatan
4. Satpam jaga setempat
5. Kepala bagian umum
PERLINDUNGAN TERHADAP KELOMPOK BERESIKO
( ANAK ANAK,INDIVIDU YANG CACAT & LANJUT USIA )

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman


“KUNINGAN MEDICAL CENTER” 1/5
JL RE Martadinata No 1
Kertawangunan Sindangagung
Kuningan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Ditetapkan oleh


Direktur RSU Kuningan Medical Center
Tanggal Terbit

Dr Toto Taufikurohman Kosim


KMC. 1010.03.02.03

1. PENGERTIAN Kekerasan fisik adalah setiap tindakan yang disengaja atau penganiayaan
secara langsung merusak integritas fisik maupun psikologis korban
kelompok pasen beresiko adalah : cacat fisik,cacat mental usia lanjut,bayi
dan anak anak ,korban KDRT,pasen napi,korban dan tersangka tindak
pidana

2. TUJUAN Adalah melindungi kelompok pasen beresiko dari kekerasan fisik yang
dilakukan oleh pengunjung,staf rumah sakit dan pasen lain serta menjamin
keselamatan kelompok pasen beresiko yang mendapat pelayanan di
Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center terhadap kekerasan fisik
,usia lanjut,anak anak dan yang beresiko disakiti

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Tata laksana perlindungan terhadap pasen usia lanjut dan gangguan
kesadaran

Rawat Jalan
1. Pendampingan oleh petugas penerimaan pasen dan mengantarkan
sampai ketempat periksa yang diju dengan memakai alat bantu brankar
atau kursi roda bila diperlukan
2. Perawat poli umum spesialis dan gigi wajib mendampingi pasen saat
dilakukan pemeriksaan sampai selesai

PERLINDUNGAN TERHADAP KELOMPOK BERESIKO


( ANAK ANAK ,INDIVIDU YANG CACAT,DAN LANJUT USIA )

RUMAH SAKIT UMUM


“KUNINGAN MEDICAL CENTER” No. Dokumen No. Revisi Halaman
JL RE Martadinata No 1 1/5
Kertawangunan Sindangagung
Kuningan

3. pendampingan oleh oleh perawat dan mengantarkan sampai


ketempat periksa yang dituju jika memerlukan unit penunjang

Pasen Rawat Inap


Penempatan pasen di kamar rawat inap sedekat mungkin dengan
kantor perawat
1. pasen memastikan dan memasang pengaman tempat tidur
2. perawat memastikan bel pasen mudah dijangkau oleh pasen
dan dapat digunakan
3. meminta keluarga untuk menjaga pasen baik oleh keluarga
atau pihak yang ditunjuk dan dipercaya

Tatalaksana perlindungan terhadap penderita cacat


1. petugas penerima pasen melakukan proses penerimaan
pasenpenderita cacat baik rawat jalan maupun rawat inapdan
wajib membantu serta menolong ssuai dengan kecacatan yang
disandang sampai proses selesai dilakukan
2. bila diperlukan perawat meminta pihak keluarga untuk menjaga
pasen atau pihak lain yang ditunjuk sesuai kecacatan yang
disandang
3. memastikan bel pasen dijangkau oleh pasen dan memastikan
pasen dapat menggunakan bel tersebut
4. perawat memasang dan memastikan pengaman tempat tidur
pasen

Tata laksana perlindungan terhadap anak anak


1. ruang Perinatal harus dijaga minimal satu orang perawat atau
bidan ,ruangan tidak boleh ditinggalkan tanpa ada perawat
atau bidan yang menjaga
2. perawat meminta surat pernyataan secara tertulis kepada
orang tua apabila akan dilakukan tindakan yang memerlukan
pemaksaan
3. perawat memasang pengaman tempat tidur pasen

PERLINDUNGAN TERHADAP KELOMPOK BERESIKO


( ANAK ANAK ,INDIVIDU YANG CACAT,DAN LANJUT USIA )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT UMUM
1/5
“KUNINGAN MEDICAL CENTER”
JL RE Martadinata No 1
Kertawangunan Sindangagung
Kuningan

4. Pemasangan CCTV di ruang perinatal untuk memantau setiap


orang yang keluar masuk dari ruang tersebut

Tata laksana perlindungan terhadap pasenyang beresiko disakiti


( resiko penyiksaan ,napi,korban dan tersangka tindak pidana
korban kekerasan dalam rumah tangga
1. Pasen ditempatkan di kamar perawatan sedekat mungkin
dengan kantor perawat
2. Pengunjung maupun penjaga pasen wajib lapor dan mencatat
identitas di kantor perawat berikut dengan penjaga pasen lain
yang satu kamar perawatan dengan pasen beresiko
3. perawat berkoordinasi dengan satuan pengamanan untuk
Memantau lokasi perawatan pasen,penjaga maupun
pengunjung pasen
4. KKoordinasi dengan pihak berwajib bila diperlukan
5. UUNIT TERKAIT Seluruh unit
PERLINDUNGAN TERHADAP PENCULIKAN BAYI

RUMAH SAKIT UMUM


“KUNINGAN MEDICAL CENTER” No. Dokumen No. Revisi Halaman
JL RE Martadinata No 1 1/5
Kertawangunan Sindangagung
Kuningan

Ditetapkan oleh
Direktur RSU Kuningan Medical Center
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit
Dr Toto Taufikurohman Kosim
KMC. 1010.03.02.03

1. PENGERTIAN Tindakan pencegahan terhadap penculikan bayi

2. TUJUAN Melindungi pasen/bayi anak dari tindakan penculikan di


lingkungan Rumah Skit Umum Kuningan Medical Center

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Bayi/anak /manula orang yang tidak dapat melindungi diri


sendiri harus mendapat perlindungan khusus

1. Lakukan perlindungan secara berkala di ruang rawat bayi


,anak,manula pasen yang tidak dapat melindungi dirinya
sendiei
2. Lakukan monitoring seluruh ruangan dengan memakai
CCTV
3. Larang orang asing yang tidak berkepentingan berada di
ruangan
4. Awasi dengan disiplin pintu keluar di ruangan perinatal
semua orang yang akan meninggalkan rumah sakit
5. Pastikan bahwa keluarga /orang tua bayi/anak membewa
surat serah terima bayi ( STB )sesuai identitas
6. lakukan pemeriksaan terhadap seluruh area rumah sakit
jika ada laporan terjadi penculikan bayi segera
5. UNIT TERKAIT 1. SATPAM
2. Seluruh Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai