Anda di halaman 1dari 6

HIPERTENSI

No Dokumen :
No Revisi :
SOP Tgl Terbit :

Halaman :

Unit layanan
Dr. Ridia Dityarika
Puskesmas Koto
198404052010012042
Baru
1. 2.1 Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi.

3. 4.2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis hipertensi dan melakukan
pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan hipertensi.

5. 6.3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.800/...../KAPUS/I/2017


7. 8.4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.02.03/
Menkes/ 514 / 2015 tentang panduan praktek klinis bagi Dokter.

9. 10.
5. Alat / Bahan 1. Stetoskop.
2. Tensi meter
11. 6. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan nyeri kepala, mudah emosi, telinga berdengung, rasa
berat di tengkuk, sulit tidur, mata berkunang-kunang dan pusing.
4. Petugas menanyakan apakah pasien memiliki riwayat penyakit darah
tinggi sebelumnya, apakah sedang megkonsumsi obat antihipertensi,
bila iya jenis obat anthipertensi apa yang sedang digunakan.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik, yaitu:
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 130 < 85
Perbatasan 130-139 85-89
Hipertensi tingkat 1 140-159 90-99
Hipertensi tingkat 2 160-179 100-109
Hipertensi tingkat 3 ≥ 180 ≥ 110

8. Petugas memberikan .

Obat anti hipertensi dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan


secara bertahap sesuai respons penurunan tekanan darah, dapat
diberikan sampai dosis hampir maksimal. Pemberian oba anti
hipertensi bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan jasmani,
bila diperlukan dapat dilakukan pemberian obat tunggal atau
kombinasi.

9. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya


pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat
darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).

10. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)


makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi
masing-masing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.

11. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 –


4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
12. Petugas menulis resep.
13. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
14. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic pasien
15. Petugas menandatangani rekam medic
16. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan.
12. 13.
7. Bagan Alir
melakukan melakukan
memanggil
anamnesa pada pemeriksaan fisik
pasien
pasien tentang meliput TD, nadi,
sesuai
trias klasik DM ekstremitas atas dan
nomor urut
dan keluhan lain bawah

Pasien ke membuat
Menerima hasil
laboratorium rujukan pasien
laboratorium
untuk untuk
dari pasien
pemeriksaan gula pemeriksaan
darah gula darah

Petugas
menegakkan
diagnosa
Petugas menyerahkan
berdasarkan
mengedukasi resep kepada
anamnesa dan
pasien dan menulis pasien
hasil
resep
laboratorium

menulis hasil
pemeriksaan fisik,
menulis
laboratorium,diagn
diagnose ke
ose dan terapi
buku rgister
kedalam rekam
rawat jalan.
medic pasien

14. 15.
8. Hal-hal yang
diperlukan
16. 17.
9. Unit terkait 1. Ruangan pendaftaran dan administrasi
2. Ruangan pemeriksaan umum
3. Ruangan gawat darurat
4. Ruangan laboratorium
5. Ruangan farmasi
6. Ruangan rawat inap
18. 19.
10. Dokumen terkait Rekam medic, register, blanko resep

20. 21.
11 Riwayat
perubahan
dokumen
No. Dokumen :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
Unit Layanan TILIK Tanggal Terbit : Dr. Ridia Dityarika
Puskesmas Halaman : 198404052010012042
Koto Baru

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor
urut
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku
register
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien
apakah pasien mengeluhkan nyeri kepala, mudah
emosi, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk,
sulit tidur, mata berkunang-kunang dan pusing
4 Apakah Petugas menanyakan apakah pasien
memiliki riwayat penyakit darah tinggi sebelumnya,
apakah sedang megkonsumsi obat antihipertensi,
bila iya jenis obat anthipertensi apa yang sedang
digunakan.
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan
darah
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7 Apakah Petugas menegakan diagnose berdasarkan
hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
8 Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari.
9 Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,
perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat
DM (rasa sakit dan hipoglikemia).
10 Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi
medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-
masing individu. Pentingnya keteraturan makan
dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.

11 Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani


secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang
lebih 30 menit.
12 Petugas menulis resep.

13 Petugas menyerahkan resep kepada pasien

14 Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,


laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam
medic pasien
15 Petugas menandatangani rekam medic

16 Petugas menulis diagnose ke buku register rawat


jalan.
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai