No Dokumen :
No Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
Unit layanan
Dr. Ridia Dityarika
Puskesmas Koto
198404052010012042
Baru
1. 2.1 Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
3. 4.2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes
melitus
9. 10.
5. Alat / Bahan 1. GDA stik
2. Jarum tusuk
3. Kapas alcohol
4. Sediaan urine
11. 6. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan,
gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita,
serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
9. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula
darah atau urin ke laboratorium.
10. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
11. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
12. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
10.1 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah
kapiler)
10.2 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler)
10.3 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
13. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi
medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila
kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi
farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan
insulin.
13.1 Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal. Pemberian OHO
bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan jasmani, bila
diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau OHO
kombinasi. Terapi OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat
dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda
12. 13.
7. Bagan Alir
melakukan melakukan
memanggil
pasien anamnesa pada pemeriksaan fisik
sesuai meliput TD, nadi,
pasien tentang
nomor urut
trias klasik DM ekstremitas atas dan
Pasien ke membuat
Menerima hasil
laboratorium rujukan pasien
laboratorium untuk untuk
dari pasien pemeriksaan gula pemeriksaan
darah gula darah
Petugas
menegakkan
diagnosa
Petugas menyerahkan
berdasarkan
mengedukasi resep kepada
anamnesa dan
pasien
hasil pasien dan menulis
laboratorium resep
menulis hasil
pemeriksaan fisik,
menulis
laboratorium,diagn
diagnose ke
ose dan terapi
buku rgister
kedalam rekam
rawat jalan.
medic pasien
14. 15.
8. Hal-hal yang 1. Patuh minum obat
diperlukan 2. Memperhatikan asupan makanan
3. Selalu menjaga kebersihan kulit
4. Selalu cek labor
5. Olah raga ringan
16. 17.
9. Unit terkait 1. Ruangan pendaftaran dan administrasi
2. Ruangan pemeriksaan umum
3. Ruangan gawat darurat
4. Ruangan laboratorium
5. Ruangan farmasi
6. Ruangan rawat inap
18. 19.
10. Dokumen terkait Rekam medic, register, blanko resep,blangko rujukan
20. 21.
11 Riwayat
perubahan
dokumen
No. Dokumen :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
Unit Layanan TILIK Tanggal Terbit : Dr. Ridia Dityarika
Puskesmas Halaman : 198404052010012042
Koto Baru
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor
urut
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku
register
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien
apakah pasien mengeluhkan nyeri kepala, mudah
emosi, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk,
sulit tidur, mata berkunang-kunang dan pusing
4 Apakah Petugas menanyakan apakah pasien
memiliki riwayat penyakit darah tinggi sebelumnya,
apakah sedang megkonsumsi obat antihipertensi,
bila iya jenis obat anthipertensi apa yang sedang
digunakan.
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan
darah
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7 Apakah Petugas menegakan diagnose berdasarkan
hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
8 Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari.
9 Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,
perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat
DM (rasa sakit dan hipoglikemia).
10 Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi
medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-
masing individu. Pentingnya keteraturan makan
dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.