Asuhan Keperawatan Kolesistitis PDF
Asuhan Keperawatan Kolesistitis PDF
com
Program Studi Ilmu Keperawatan B
Jurusan Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang
2011
www.serpihanilmuku.blogspot.com
KOLESISTITIS
-----Nasrullah-----
DEFINISI
ETIOLOGI
- Penyebab tersering obstruksi duktus oleh batu empedu
- Kolelitiasis terdapat lebih dari 80%
- Infeksi bacterial dapat terjadi karena adanya obstruksi
- Proses inflamasi berkembang relative lambat tetapi dapat berkembang
menjadi empiema, gangren dan perforasi
- Penyakit kronik sering terjadi setelah serangan inflamasi akut yang
berulang-ulang secara terpisah tetapi mungkin berkembang berangsur-
angsur tanpa terjadi eksaserbasi akut
PATOFISIOLOGI
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Peningkatan kadar lemak
darah
Kolelitiasis
Ikterus
Mual/muntah
Peritonitis
www.serpihanilmuku.blogspot.com
MANIFESTASI KLINIS
- Nyeri abdomen timbul berangsur-angsur mungkin didahului oleh nyeri
epigastrium tetapi segera menetap di daerah subkostal kanan dan mungkin
terasa pada punggung di bawah scapula.
- 95% pasien kolesistitis akan menderita kolelitiasis
- Riwayat kolik bilier: anoreksia, mual dan muntah, serta demam sering
terdapat
- Nyeri tekan pada daerah bawah iga kanan; spasme otot polos membatasi
pemeriksaan
- Bila penderita bernapas dalam, nyeri tekan bertambah hebat selama palpasi
bila ibu jari pemeriksa diletakkan pada garis payudara; menyebabkan
pernapasan berhenti (inspiratory arrest)(tanda Murphy)
- Kandung empedu kadang-kadang dapat teraba
- Leukositosis
- Demam
- Diaforesis
- Mual, muntah
- Nyeri tekan kuadran kanan atas
- Peninggian bilirubin ringan
- Peninggian fosfatase alkali
- Ikterus dapat terjadi
- Gatal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Rontgen abdomen polos (ultrasonografi dan sinar X) menunjukkan 10-15%
batu empedu
- Kolesistogram oral 95% dapat dipercaya bila fungsi hepar dan intestinal
normal, tetapi tidak dapat dipercaya selama serangan akut
- Conputed Tomography Scan (CT-Scan) membantu membedakan sakit kuning
obstruktif dengan non-obstruktif
- Ultrasonografi sangat dapat dipercaya, terutama pada penyakit akut
- Kolangiografi intravena, transhepatik dan endoskopik retrograde juga
dilakukan
www.serpihanilmuku.blogspot.com
- Kenaikan indeks ikteerik dan kenaikan kadar bilirubin total, bilirubin urin dan
alkalin fosfatase mendukung diagnosis
- Jumlah sel darah putih sedikit meningkat saat serangan kolesistitis
- Kadar amilase serum membantu membedakan penyakit kantung empedu dan
pancreatitis
KOMPLIKASI
- Komplikasi kantung empedu (empiema, hidrops mukokel, atau gangrene);
gangren bisa menyebabkan perforasi, sehingga menyebabkan peritonitis,
pembentukan fistula, pancreatitis, empedu seperti air lemon dan kantung
empedu porselen
PENATALAKSANAAN
- Bila perlu dirawat di rumah sakit, pasien mungkin membutuhkan pemasukan
pipa nasogastrik, pemberian cairan IV dan pemberian antibiotik dalam
serangan akut
- Antibiotik bagi kasus-kasus infeksi, biasanya ampicilin intravena
- Sefalosporin generasi ketiga dan metronidazol atau ampisilin-sulbaktam
(Unasyn) akan mencakup organism penyebab yang paling sering
- Pembedahan merupakan pilihan penanganan bagi penyakit kantung empedu
dan saluran empedu (Kolesistektomi)
- Makanan rendah lemak mencegah serangan
- Vitamin K dapat menangani rasa, gatal sakit kuning dan kecenderungan
perdarahan
PROGNOSIS
- Biasanya baik dengan pembedahan
- Nyeri dan gejala-gejala mungkin menetap setelah kolesistektomi
www.serpihanilmuku.blogspot.com
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengumpulan data
Validasi data
Identifikasi masalah
Diagnosis Keperawatan
Perencanaan
(Intervensi)
Prioritas masalah
Pelaksanaan
(Implementasi)
Evaluasi
Proses
Hasil
www.serpihanilmuku.blogspot.com
PENGKAJIAN
- Anamnesis
Identitas Pasien
Nama :
Tempat tanggal lahir :
Status perkawinan :
Agama :
Pendidikan :
Alamat :
Keluarga yang dapat dihubungi :
Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Dapatkan data mengenai keluhan utama (gejala yang paling
dirasakan) atau gejala yang menyebabkan pasien datang ke tempat
pelayanan kesehatan
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Riwayat kesehatan masa lalu
Dapatkan data mengenai
a. Riwayat pemakaian obat-obatan : jenis obat, dosis yang dikonsumsi,
cara pemakaian dll
b. Pengalaman masa lalu tentang kesehatan : riwayat sakit dengan gejala
yang sama, pengalaman perawatan di rumah sakit, pengalaman
tindakan bedah (operasi), pengalaman kecelakaan, dll
Riwayat psikososial
Dapatkan data mengenai masalah-masalah psikologis yang dialami
pasien. Seperti beban pekerjaan, hubungan dengan lingkungan sosial
(keluarga dan masyarakat), segalah hal yang menyebabkan stress psikis
pada pasien yang berhubungan dengan kontak sosial.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
riwayat berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar dada,
lingkar kepala dll
b. Riwayat perkembangan
Dapatkan data mengenai status perkembangan pada anak.
Perkembangan didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan yang
dimiliki anak. Gali data mengenai kemampuan berbahasa, motorik
kasar dan halus, interaksi sosial. DDST II (Denver Development Screning
Test II) dapat digunakan untuk menggali data perkembangan anak.
Fungsi Kesehatan
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Data yang dikaji antara lain persepsi terhadap penyakit, persepsi terhadap
arti kesehatan, persepsi terhadap penatalaksanaan kesehatan.
Aktivitas fisik
Data yang dikumpulkan dalam pengkajian aktivitas fisik adalah
kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan ADL
0 = mandiri
www.serpihanilmuku.blogspot.com
1 = menggunakan alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan peralatan
4 = ketergantungan atau tidak mampu
Yang dimaksud ADL antara lain seperti makan, berpakaian, mandi,
toileting, mobilitas ditempat tidur, berbelanja, memasak, berpindah,
berjalan, ROM dll
Nutrisi
Data yang dikumpulkan dalam pengkajian nutrisi meliputi diet
khusus atau suplemen yang dikonsumsi, instruksi diet sebelumnya, nafsu
makan, jumlah makanan atau minuman serta cairan yang dikonsumsi setiap
hari, fluktuasi BB, gangguan pada pencernaan, komposisi makanan yang
dikonsumsi (termasuk didalamnya pemenuhan karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dll)
Eliminasi
Data yang dikumpulkan dalam pengkajian eliminasi meliputi pola
kebiasaan defekasi setiap hari, ada/tidaknya konstipasi, diare,
inkontinensia, disuria, nocturia, hematuria, retensi, inkontinensia.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Koping terhadap stress
Data yang perlu dikumpulkan termasuk mekanisme koping yang
digunakan pada saat terjadinya masalah atau kebiasaan menggunakan
mekanisme koping serta tingkat toleransi terhadap masalah.
Konsep diri
Data yang perlu dikumpulkan adalah persepsi tentang dirinya dari
masalah-masalah yang ada, seperti perasaan cemas, ketakutan atau
penilaian terhadap diri mulai dari peran, ideal diri, konsp diri, gambaran
diri dan identitas tentang dirinya.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
- PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Pengkajian keadaan umum meliputi kesan secara umum pada
keadaan sakit termasuk ekspresi wajah (cemberut, grimace, lemas) dan posisi
pasien. Kesadaran yang meliputi penilaian secara kualitatif (komposmentis,
apatis, somnolen, sopor, soporokoma, koma) dapat juga menggunakan GCS.
Lihat juga keadaan status gizi secara umum (kurus, ideal, kelebihan berat
badan)
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Hidung dan mulut, ada atau tidaknya trismus (kesukaran membuka
mulut), bibir, gusi ada atau tidaknya tanda radang, perdarahan lidah, salvias,
faring, larring dll.
Periksa ada atau tidaknya kaku kuduk, massa di leher (jika ada
periksa ukuran, bentuk, posisi, konsistensi) dan ada atau tidaknya nyeri telan
dll.
Pemeriksaan dada
Pemeriksaan dada meliputi organ paru dan jantung. Secara umum
periksa bentuk dada dan keadaan paru (simetris atau tidak), pergerakan
napas, ada atau tidaknya fremitus suara, krepitasi, perkusi daerah dada untuk
menentukan batas kelainan, dan auskultasi untuk menentukan abnormalitas
sistem pernapasan. Pada saat pemeriksaan jantung, periksa denyut apeks
(dikenal dengan iktus kordis) dan aktivitas ventrikel, getaran bising (thrill)
bunyi jantung tambahan atau bising jantung dll.
Pemeriksaan abdomen
Data yang dikumpulkan antara lain adalah ukuran atau bentuk perut,
dinding perut, bising usus, adanya ketegangan dinding perut, atau adanya
nyeri tekan. Selanjutnya lakukan palpasi pada organ hati, limpa, ginjal,
kandung kencing untuk memeriksa ada atau tidaknya nyeri dan pembesaran
pada organ tersebut. Kemudian periksa daerah anus, rektum dan genetalia.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (NURSING CARE PLAN)
www.serpihanilmuku.blogspot.com
terhadap nyeri.
6. Analgesik berfungsi untuk melakukan
hambatan pada sensor nyeri
sehingga sensasi nyeri pada klien
berkurang.
2 Ketidakseimbangan Tujuan: 1. Berikan perawatan oral teratur 1. Perawatan oral dapat mencegah
Nutrisi Klien memenuhi 2. Catat berat badan saat masuk ketidaknyamanan karena mulut
kebutuhan nutrisi harian dan bandingken dengan saat kering, bibir pecah dan bau tidak
sesuai dengan tingkat berikutnya sedap yang dapat menurunkan nafsu
aktivitas dan kebutuhan 3. Pemeriksaan laboratorium/Hb- makan klien
metabolik Ht-elektrolit-Albumin 2. Berat badan merupakan data yang
4. Jelaskan tentang pengontrolan diperlukan perawat untuk
Kriteria hasil: dan pemberian konsumsi mengevaluasi perkembangan terapi
-Klien dapat menjelaskan karbohidrat, lemak (makanan nutrisi klien sehingga perawat dapat
tentang pentingnya rendah lemak dapat mencegah menyesuaikan terhadap kebutuhan
nutrisi bagi klien serangan pada klien dengan intervensi
-Bebas dari tanda kolelitiasis dan kolesistitis), 3. Nilai laboratorium merupakan data
malnutrisi protein, vitamin, mineral dan yang diperlukan perawat untuk
-Mempertahankan berat cairan yang adekuat mengevaluasi keberhasilah atau
badan stabil 5. Konsultasikan dengan ahli gizi keefektifan intervensi sehingga
-Nilai laboratorium untuk menetapkan kebutuhan perawat dapat menentukan
normal (Hb, Albumin) kalori harian dan jenis makanan intervensi yang sesuai bagi klien
yang sesuai bagi klien 4. Pendidikan pada klien perlu
6. Anjurkan klien istirahat sebelum dilakukan agar klien mengerti dan
makan paham tentang intervensi yang
7. Tawarkan Makan sedikit namun dilakukan perawat sehingga
sering diharapkan klien dapat bersikap
8. Batasi asupan cairan saat makan adaptif.
9. Sajikan makanan dalam keadaan 5. Ahli gizi dapat menghitung kalori
hangat yang dibutuhkan klien menurut
Kolaborasi cairan. IV aktivitas yang dilakukan klien,
sehingga diharapakan jumlah asupan
kalori yang dikonsumsi klien dapat
www.serpihanilmuku.blogspot.com
memenuhi kebutuhan harian, tidak
kekurangan dan tidak berlebihan.
6. Kondisi tegang dapat menurunkan
nafsu makan klien, istirahat dapat
mengurangi ketegangan klien
sehingga dapat membantu klien
dalam meningkatkan nafsu makan
7. Makan terlalu banyak dalam satu
waktu dapat menyebabkan distensi
lambung yang berakibat
ketidaknyamanan bagi klien
sehingga nafsu makan klien makin
menurun
8. Asupan cairan berlebih saat makan
menyebabkan distensi lambung
yang mengakibatkan
ketidaknyamanan.
9. Makanan yang sudah dingin
menyebabkan rasa yang kurang
menyenangkan bagi klien sehingga
Intervensi keperawatan dapat disesuaikan menurunkan nafsu makan klien
dengan kondisi lingkungan (budaya, nilai, 10. Cairan glukosa IV dapat diberikan
sumberdaya dll) setempat apabila pasien benar-benar tidak
mendapatkan asupan per-oral,
Pendokumentasian Implementasi dan Evaluasi cairan glukosa IV juga dapat
tidak disajikan dikarenakan tidak menyediakan kalori bagi klien
dilakukannya intervensi yang dibuat sehingga klien tidak mengalami
kekurangan nutrisi yang ekstrim.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Daftar pustaka
KUNJUNGI
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Dapatkan Dokumen-Dokumen Keperawatan Yang Lebih
Lengkap
“G R A T I S”
www.serpihanilmuku.blogspot.com