PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat menjelaskan pengertian Roda.
2. Dapat memahami kode spesifikasi pada ban.
3. Agar dapat memahami dan memilih veleg sesuai dengan kebutuhan
kendaraan.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat di peroleh dari makalah roda dan ban adalah sebagai berikut.
1. Dapat memahami berbagai macam jenis roda.
2. Dapat mempermudah pemahaman tentang cara membaca Ban dan Veleg
3. Dapat mengetahui masalah-masalah yang sering timbul atau terjadi pada
sistem roda dan mengetahui cara memperbaikinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Veleg Roda
Pada umumnya roda yang digunakan pada mobil seperti terlihat pada
gambar 1. Roda dapat dibagi menjadi veleg dan ban. Veleg roda dan ban ini pada
manusia dapat diumpamakan sebagai kaki dan sepatu. Roda meluncur disepanjang
jalan sambil memikul berat kendaraan. Ban berfungsi meredam kejutan-kejutan
yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan dan mencegah kejutan ini
berpindah ke body.
3
Gambar 2. Penampang veleg roda
4
Gambar 3. Tipe veleg roda
5
3. Gunakanlah khusus untuk veleg aluminium.
4. Bila perlu membalance roda, gunakanlah balance weight khusus untuk
veleg aluminium. Gunakanlah palu plastic atau karet dan bukan logam
untuk memasangnya.
5. Seperti halnya veleg jenis lainnya, periksalah veleg aluminium secara
teratur.
6
a. Divide Type Rim
7
d. Semi Drop Center Rim
8
Gambar 10. Interim Rim
Interim Rim mempunyai konstruksi yang sama dengan Flat Base Rim
yang lebar (Wide Base Rim) dan merupakan model yang telah disempurnakan
dari Flat Base Rim. Penggunaan veleg yang lebih lebar memberikan
pencegahan yang baik terhadap pembangkitan panas dalam ban, umur ban
yang pendek.
9
melalui ban. Ban juga berfungsi sebagai peredam untuk memperlembut kejutan
dari permukaan jalan dan menambah kenyamanan berkendara.
1) Fungsi Ban
Fungi dari Ban adalah sebagai berikut :
a. Ban menopang seluruh berat pada kendaraan
b. Ban bersentuhan langsung dengan permukaan jalan dan memindahkan
gerakan dan daya pengereman ke jalan, dengan demikian mengontrol
gerak awal, percepatan, perlambatan, pengereman dan belokan.
c. Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata.
d. Ban sebagai penyeimbang gerakan atau laju kendaraan.
1. Menahan beban
Dalam hal menahan beban, yang
paling berpengaruh adalah tekanan
angin, karena angin dalam ban
berfungsi untuk menopang berat
kendaraan dan muatan.
2. Meredam
guncangan
Tekanan angin dan type ban (radial/
bias) sangat berpengaruh dalam
meredam guncangan awal sebelum
diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe
radial mampu meredam guncangan
lebih baik daripada ban tipe bias.
3. Meneruskan tenaga dari
mesin
Ban berfungsi untuk meneruskan
gaya gerak dan pengeraman ke
permukaan jalan, hal ini berkaitan
dengan kinerja traksi dan
10
pengereman. Yang berpengaruh
dalam hal ini adalah pattern atau
kembangan dari ban.
4. Meneruskan
fungsi kemudi
Ban sangat penting dalam
mengontrol arah kendaraan, hal ini
akan menentukan kemampuan
bermanuver dan kestabilan dalam
berkendara.
a. Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari
benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak
pola yang disebut Pattern.
b. Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang ( pada ban biasa terbuat dari
tekstil , sedang ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara tread
dan Casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi
pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.
c. Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban
yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
d. Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan
berfungsi seperti angkur yang melekat pada Veleg.
11
2.2.2 Klasifikasi Ban
Klasifikasi Ban Menurut Cara Penyusunan Ply-Cord Yang Membentuk
Carcass. Menurut konstruksi dibedakan menurut carcassnya, maka ban dapat
digolongkan menjadi Ban Bias (Bias-Ply Tire) dan Ban Radial (Radial-Ply Tire).
a. Ban bias
Lapisan serat pada ban ini menyilang lingkar ban, ditambah lapisan sabuk
searah lingkar ban. Karena tipe ban ini terbuat dari serat baja maka Ban ini disebut
ban radial baja. Tapaknya lebih kaku, lebih tahan terhadap guncangan dan
keausan dari pada tipe bias, namun kurang nyaman pada jalan tidak rata. Umur
pemakaian lebih lama; Peningkatan panas kecil; Stabilitas pengendalian baik;
12
Daya pengereman lebih baik Rolling resistance (hambatan gesekan) kecil;
Kenyamanan kurang dan pengemudian terasa lebih berat.
Klasifikasi Dengan Menggunakan Ban Dalam dan Ban Tanpa Ban Dalam
(Tubeless)
Gambar 15. Penampang (A) Ban Menggunakan Ban Dalam dan (B) Ban Tubeless
Perbedaan konstruksi ban Tube dan Tubeless bisa dilihat pada gambar berikut.
Gambar 16. Penampang (A) Ban Menggunakan Ban Dalam dan (B) Ban Tubeless
Pada gambar tersebut bisa dilihat bahwa ban tubeless mempunyai inner
liner yang pada ban tube lapisan ini tidak ada sama sekali. Inner liner ini lebih
membuat kaku bentuk ban sehingga walaupun ban kekurangan angin bentuk ban
masih sesuai dengan bentuknya dan tetap menempel pada rim. Keuntungan Ban
Tubeless. Jika ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya, ban tidak menjadi
kempes secara sekaligus, karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan
13
sendiri. Sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan. Transfer radiasi
panas akan lebih baik, karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan
pelek.
14
pengikat yang dinamakan “Breaker” atau “Belt”. Ban jenis ini hanya menderita
sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada
kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai “Rolling Resistance” yang
kecil.
2.2.4 Pola-Pola Telapak Ban
15
b) Sifat pola telapak LUG adalah :
d) Block
16
e) Fitur Searah
Ban searah memiliki ciri telapak searah yang menyerupai anak panah atau
pola kembangannya berbentuk huruf "v".
Karakteristik dan fungsinya adalah.
1) Menepis air dengan sempurna untuk pengendalian yang lebih
baik di permukaan basah maupun kering.
2) Performa dan pengereman yang lebih baik.
3) Biasanya tersedia dalam ukuran besar (15" keatas) dan
memiliki indeks kecepatan yang tinggi.
4) Cocok untuk pengemudi yang menyukai performa dan kecepatan
tinggi.
f) Simetris
17
1) Nyaman dan sangat hening.
2) Alur utama untuk menepis air.
3) Cocok untuk pengemudi yang menyukai kenyamanan dan
keheningan dalam berkendara.
g) Asimetris
18
a) Ukuran Ban
19
Gambar kode spesifikasi ban
20
inci. Jadi, ban 70/90-17 punya makna; lebar tapak ban 70 mm, dengan tinggi 90%
x 70 mm = 63 mm. Dan diameter ban 17 inci. Contoh lain, 3,00-18 inci. Orang
awam biasa menyebutnya ‘tiga ratus delapan belas’. Angka 3.00 menunjukkan
lebar ban 3 inci, sedang 18 berarti diameter veleg, juga dalam satuan inci.
b) Batas TWI
Thread Wear Indication (TWI) alias indikator batas pemakaian. Pada ban
ditandai segitiga. Kode ini menunjukkan batas paling minim alur ban. Batas
ketebalan alur ban yang ditunjukkan segitiga berupa tonjolan yang ada di dasar
ban. Jika ketebalan pola ban sama dengan tonjolan tersebut, berarti ban mesti
diganti.
c) Usia Produksi
21
d) Simbol Kecepatan
22
Tabel simbol kesepatan dan indeks beban pada roda (1)
23
E 70 V 240
F 80 W 270
G 90 Y 300
J 100 Z DI ATAS 240
Index Beban
Kode Beban Maximum (Kg) Kode Beban Maximum
(Kg)
62 265 73 365
63 272 75 387
64 280 80-89 450-580
66 300 90-100 600-800
68 315
70 315
Tabel simbol kesepatan dan indeks beban pada roda (3)
24
pengereman.
Perhatikan juga fisik ban, untuk memperhatikan saatnya mengganti ban, antara
lain melalui tanda-tanda di bawah ini.
Benjolan pada ban
Sebaiknya segera ganti ban yang
benjol dengan yang baru, karena
berpotensi untuk terjadinya pecah
ban
25
radial yang khusus digunakan pada mobil penumpang sedan. Huruf S dengan
diameter velg 13 inchi menandakan bahwa kecepatan maksimal ban ini
adalah 175 km/jam, sedangkan huruf H sampai 210 km/jam dan V untuk
kecepatan di atas 210 km/jam. Tekanan angin antara 28 sampai 30 psi dan
beban maksimum yang dapat diterima 400 kg/tiap hari. Angka 70 dan 60
adalah aspek rasio dari ban (tinggi berbanding lebar penampang).
2. Periksa Tekanan Ban
Tips Merawat Ban Agar Berfungsi Maksimal dan Tahan Lebih Lama.
a. Perhatikan tekanan angin pada ban sekurangnya dua minggu sekali.
Sesuaikan dengan petunjuk pabrikan tekanan angin.
b. Upayakan ban di-balancing dan spooring agar pengendalian dan
performa tetap maksimal saat beraksi di jalan.
c. Bila kotor, sebaiknya hanya gunakan sabun atau sampo mobil untuk
membersihkan ban.
26
a) Tekanan Angin
Tekanan angin adalah hal yang paling penting dalam perawatan ban. Artinya, ban
harus diberi tekanan angin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pabrik
pembuatnya dan bisa didapatkan di berbagai area kendaraan Anda, seperti di ujung pintu
pengemudi, di bagian bawah pintu atau di bagian dalam kotak penyimpanan di pintu
kendaraan.
Tekanan angin kurang dapat menyebabkan kerusakan bagian sidewall, menurunnya
kapasitas angkut beban, dan juga mengakibatkan borosnya bahan bakar. Karenanya tekanan
angin ban harus diperiksa secara berkala, paling tidak setiap dua minggu sekali atau ketika
hendak melakukan perjalanan jarak jauh.
Perhatikan:
Memeriksa tekanan angin ban sebaiknya pada saat ban dalam keadaan dingin. Bila
kendaraan baru saja dipakai, biarkanlah suhu ban turun sebelum diperiksa tekanan
anginnya.
27
Tekanan yang Tekanan yang Tekanan yang
sesuai kurang berlebihan
menyebabkan menyebabkan menyebabkan
keausan yang keausan pada keausan pada
merata, sehingga bagian bahu, bagian tengah,
ban tahan lebih sehingga ban aus sehingga ban aus
lama tidak tidak
Tekanan angin yang tidak tepat dapat membuat ban aus tidak merata.
Keausan di tengah disebabkan oleh tekanan angin yang terlalu tinggi karena
pemakaian kembangan ban bagian tengah yang berlebihan. Sebaliknya, tekanan
yang terlalu rendah mengakibatkan keausan pada kedua sisi bahu ban.
Kerusakan akibat tekanan angin yang kurang:
28
b. Kenyamanan berkendara kurang
c. Bagian tengah tread aus lebih cepat
d. Lapisan benang ban terlalu tegang dan mudah rusak karena adanya
tumbukan dari luar
e. Lapisan karet tread mudah terkelupas karena panas gesekan yang
terkonssentrasi dibagian tengah tread
Sebagai catatan pada kecepatan tinggi tekanan udara ban bertambah
sebesar 0,2-0,3 kg/cm² dari tekanan standar. Hal ini untuk mengurangi
sifat lenturnya karena hal ini berkaitan dengan problema saat tekanan ban
kurang
29
Lakukan pemeriksaan tekanan angin pada saat kondisi ban dingin. (ban
pada posisi diam selama lebih dari dua jam atau pada saat ben berjalan tapi belum
mencapai jarak 1,5-2km). Kondisi tekanan angin saat ban dingin menunjukkan
tekanan normal dari ban. Namun setelah berjalan lebih dari 1,5-2km, biasanya ban
akan menjadi panas dan tekanan angin akan naik hingga rata-rata mencapai 4-5
psi. Kekurangan angin akan menghasilkan panas pada dinding ban. Akibatnya ban
rawan pecah dan memicu terjadinya percepatan penipisan dan membuat tapak
tidak rata. Sedangkan tekanan angin yang berlebihan akan mengurangi tingkat
kenyamanan. Karena ban akan menjadi lebih keras dan rentan dengan benturan
.
2.2.7 Tipe Keausan Ban
Permasalahan Pada Roda
Permasalahan yang sering timbul pada roda adalah kita yang kurang begitu
peduli terhadap kelayakan pada roda tersebut. Sebut saja kecelakaan pecah ban
yang serig kita dengar. Hampir seluruh kecelakaan yang terjadi di jalan TOL
adalah pecah ban. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pecah ban itu,
diantaranya ban yang sudah gundul, suhu ban yang terlalu panas, umur ban yang
sudah terlalu lama, dll
Keausan Ban Berdasarkan Telapaknya (Tread)
1. Kedua bahu aus
Disebabkan tekanan udara yang rendah. Jika tekanan ban rendah, maka bagian
tengah akan cekung, beban akan tertumpu pada shoulder sehingga akan cepat
aus bagian bahu ban. Hal ini dapat merusak bagian sidewall, menurunnya
kapasitas angkut beban, dan juga dapat mengakibatkan borosnya bahan bakan.
Oleh karena itu paling tidak periksalah ban 2 mknggu sekali atau hendak
30
berpergian jauh. Memriksa tekanan angin ban sebaiknya saat ban dalam
kondisi dingin.
31
4. Aus pada satu sisi (dalam ban)
Penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Karena besarnya
bidang singgung ban dengan jalan tergantung pada besarnya beban. Ban
dengan camber negatif, diameter sebelah dalamnya lebih kecil daripada
sebelah luar. Akibatnya, tread bagian dalam akan slip pada jalan untuk
mengejar jarak tempuh yang sama untuk tread bagian luar. Kejadian slip ini
mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah dalam tread.
32
b. Gambar telapak ban yang tekanan angin tidak sesuai
33
e. gambar kondisi ban akibat kelebihan beban
34
g. gambar kondisi ban akibat standing wave
j. Gambar kondisi ban akibat (a) aus satu sisi akibat toe-in berlebih dan (b)
akibat toe-out berlebih
35
k. Jika penyetelan toe-in berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti
gambar di atas, yaitu jika telapak ban diraba dari sisi dalam keluar terasa
kasar tetapi jika diraba dari sisi luar ke dalam terasa halus.
Jika penyetelan toe-out berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti
gambar di atas, yaitu jika telapak ban diraba dari sisi dalam keluar terasa
halus tetapi jika diraba dari sisi luar ke dalam terasa kasar. Jika penyetelan
camber positif berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti gambar di
atas, yakni pada sisi luar ban akan aus berlebihan dibanding sisi dalam
36
2.2.8 Limit pemakaian ban
A. Rotasi Ban
Rotasi dibutuhkan bila jarak tempuh kendaraan sudah mencapai 7.500
- 10.000 km. Ada 2 sistem rotasi ban yang biasa dilakukan, yaitu
menggunakan empat roda dan menggunakan lima roda, termasuk ban
cadangan.
37
Rotasi dengan 5 roda (dengan ban serep) Sistem rotasi dengan
menggunakan 5 ban relatif mirip dengan diagonal. Ban serep dipasang di kiri
belakang, selanjutnya ban kiri belakang pindah ke depan kiri. Ban depan kiri
dipindah menyilang ke kanan belakang dan kanan belakang pindah ke depan
kanan. Dan terakhir, ban depan kananlah yang menjadi ban serep.
Peringatan:
Jangan gunakan rotasi dengan 5 roda jika ban serep berlainan merek atau model
dengan 4 ban lainnya.
Lakukan rotasi ban dengan memindahkan posisi ban depan ke belakang
minimal dilakukan dua kali setahun. Cara ini untuk mencapai tingkat maksimum
dalam penggunaan ban. Rotasi ban juga bisa dilakukan sesuai dengan tingkat
penipisan tapak ban.
38
d. Hal yang membahayakan bila sudah tampak lapisan serat benang atau
baja. Hal ini bisa berisiko ban pecah ditengah jalan. Setidaknya ban
diganti dalam jangka waktu setiap 60.000 km tergantung dari jam terbang
kendaraan. Pada kondisi normal usia pemakaian ban rata-rata 2-3 tahun.
Biasakan memperhatikan tekanan angin ban karena porsi isi angin yang
benar akan meratakan keausan ban. Tekanan ban yang kurang
mengakibatkan pengikisan pada kedua sisi ban atau volume angin yang
berlebihan menyebabkan pergesekan besar pada bagian tengah telapak
ban.
39
Gambar camber pada wheel aligment
Camber adalah kemiringan roda terhadap garis vertikal jika
dilihat dari depan atau belakang kendaraan. Jika roda miring ke arah
luar kendaraan maka nilainya + (positif) dan jika roda miring ke arah
dalam kendaraan maka nilainya – (negatif).
Manfaat sudut camber positif yaitu memperkecil kemungkinan axle
bengkok, mencegah roda slip, kemudi jadi ringan.
2. Caster
40
Gambar steering axis inclination pada wheel aligment
Caster adalah kemiringan steering axis inklination/ king pin jika
dilihat dari arah depan/ belakang. Caster berperan untuk kelurusan dan
kestabilan kemudi, memperkecil steering effortm dan memperkecil
daya balik atau tarikan ke satu arah .
4. Toe Angle
41
Fungsi utama toe adalah untuk mengimbangi gaya akibat adanya sudut
camber (camber thrust)
5. Run-Out
Hal lain yang perlu diperhatikan pada pengecekan roda adalah run-
out. Run-out adalah frekuensi dimensi roda selama berputar. Lingkaran
roda tidak benar-benar bundar. Variasi radius putar (run-out) yang
belebihan akan mengakibatkan getaran pada body, sehingga harus
dibatasi nilainya.
Ada dua macam run-out yaitu radial run-out dan lateral run-out.
Radial run-out adalah kesempurnaan bentuk lingkaran dari roda.
Ketidaksempurnaan tersebut disebabkan oleh kondisi
ban, pelek dan posisi axle hub yang tidak tepat. Roda dengan radial run-
out jika berputar, radius putarnya akan berubah-ubah sehingga akan
menggetarkan body dan steering.
Lateral run-out adalah fluktuasi ban pada arah aksial yang akan
mengakibatkan keausan ban tidak normal pada ban dan pengemudian
menjadio tidak stabil. Penyebab lateral run-
out adalah dinding sampin ban yang bengkok, rim yang rusak dan
posisi axle hub yang tidak tepat.
6. Turning Angle
42
Sudut belok (turning angle) adalah sudut masing-masing roda saat kemudi
diputar maksimum. Sudut belok roda dalam lebih besar dibandingkan sudut belok
roda luar. Fungsi utama turning angle adalah mencegah terjadinya side slip,
memperkecil keausan ban dan menjaga kestabilan pengemudian.
43
BAB III
PENUTUP
3.1 Rangkuman
Kesimpulan yang dapat saya peroleh dari makalah ini adalah Ban
merupakan komponen Utama kendaraan yang harus diperhatikan bagaimana
fungsi dan strukturnya,supaya dalam menggunakan ban yang aman untuk
berkendaraan. Kit dapat mengetahui tipe ban yang sesuai denga kendaraan dan
kita dapat mengatasi masalah masalah pada roda kendaraan.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan, antara lain :
Roda merupakan hal yang sangat penting dalam berkendara, oleh karena
itu perlu lakukanlah perawatan dan pengecekan pada Roda kendaraan anda
dengan melakukan perawatan berkala sehingga dapat mencegah kecelakaan yang
serius pada saat berkendara
44
3.3 Daftar Pustaka
.
Astra Toyota.1995. New Step 1.Jakarta. Toyota Astra Motor.
Aprilliyani, Iin. 2012.Mengenal seluk beluk ban dan motor, (online),
(http://www.saft7.com/mengenal-seluk-beluk-ban-mobil-dan-
motor/),diakses 31 Agustus 2016
Ansyari, Insya. 2012.Roda dan Ban, (online),
(www.wikipedia.com),diakses 31 Agustus 2016
Daryono. 2004. Reparasi Chasis Mobil.Jakarta: Bina Adi Aksara
Rahman, Ardi. 2013.Pengembangan Ban, (online),
(http://iniadalahbahan.blogspot.co.id), diakses 1September 2016
Tim penulis. 2006. Roda dan Ban.Jakarta:Cahaya Mentari.
45