I. PENDAHULUAN
Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat jaringan
tubuh. ATP, NAD+, koenzim A dan lain-lain dari senyawa antara amfibolik. Namun
demikian senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan, termasuk obat-obat
yang potensial sebagai preparat anti kanker dapat disatukan kedalam DNA.
Biosintesis purin serta pirimidin oksi dan deoksiribonukleotida (NTP dan dNTP),
merupakan peristiwa yang diatur secara akurat serta dikoordinasikan lewat
mekanisme umpan balik yang menjamin produksi senyawa ini dengan kuantitas yang
tepat kadang-kadang disesuaikan menurut berbagai kebutuhan fisiologik (misalnya
pembelahan sel). Penyakit manusia yang meliputi kelainan dalam metabolisme purin
atau pirimidin mencakup penyakit gout, sindrom lesch-Nyhan, defisiensi adenosin
deaminase dan defisiensi fosforilase nukleosida purin. Penyakit pada biosintesis
pirimidin lebih langka dan mencakup asiduria orotat. Karena, berbeda dengan urat,
produk hasil katabolisme pirimidin bersifat sangat larut(karbon dioksida, amonia dan
β-aminoisobutirat), maka jumlah kelainan yang bermakna secara klinik pada
katabolisme pirimidin hanya beberapa.
Keadaan defisiensi purin pada manusia terutama disebabkan oleh defisiensi asam
folat dan kadang-kadang oleh defisiensi B12, kalau keadaan ini menimbulkan
defisiensi sekunder deriva folat .
Purin adalah basa nitrogen yang membentuk dua jenis dasar nukleotida dalam
DNA dan RNA. Basa cincin nitrogen dua karbon (adenin dan guanin). Purin
merupakan senyawa organik aromatik heterosiklik, yang terdiri dari cincin pirimidin
yang menyatu dengan cincin imidazol.
Purin sendiri tidak ada di alam, tetapi derivatnya signifikan secara biologis.
Alkaloid purin merupakan turunan dari metabolit sekunder dan turunannya berupa
xantin. Tiga contoh yang palin dikenal antara lain kafein (1,3,7-trimetilxantin),
teofillin (1,3-dimetilxantin) dan teobromin(3,7-dimetilxantin).
Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin pada manusia, guanin yang
berasal dari guanosin dan hiposantin yang berasal dari andenosin melalui
pembentukan santin keduanya dikonversi menjadi asam urat, reaksinya berturut-turut
dikatalisis oleh enzim guanase dan santin oksidase. Salah satu fungsi purin produksi
dari RNA dan DNA, protein dan pati, regulasi enzim dan pensinyalan sel.
Jumlah purina yang terjadi secara alami di bumi sangat banyak, karena 50% basa
dalam asam nukleat, adenina dan guanina adalah purinai Dalam DNA, basa-basa ini
membentuk ikatan hidrogen dengan komplementernya pirimidina timina dan sitosina.
Ini disebut pasangan basa komplementer. Dalam RNA, komplemen dari adenina
adalah urasil(U) dan bukannya timina.
II. STRUKTUR BANGUN DAN RUMUS KIMIA
PubChem : 1044
ChemSpider : 1015
SMILES : C1=C2C(=NC=N1)N=CN2
c. Teofillin
Teofillin ditemukan dalam jumlah kecil didalam teh dan diperoleh dengan
cara ekstraksi. Teofillin mengkristal dengan satu molekul air kristal. Kristal
teofillin berwarna putih dengan titik lebur 268oC. Teofillin sukar larut dalam
air dingin, tetpai mudah larut dalam air panas dan larutannya bereaksi netral.
kristal teofillin tidak berbau, berasa pahit dan berkhasiat diuretik.
B. Bagi tumbuhan :
- Penurunan kadar asam urat
- Pengahambat xantin oxidase
- Mencegah penumpukan purin
- Menghambat reseptor adenosin menyebabkan timbulnya beberapa efek
kurang baik bagi tubuh.
- Mampu menghambat kerusakan oksidatif.
- merupakan senyawa yang kaya energi yang sangat diperlukan dalam proses
metabolisme (ATP, ADP).
- berperan sebagai signal kimiawi yang menghubungkan respon sel terhadap
hormon maupun menangkap stimulus dan luar sel (cAMP)
- komponen struktural dan beberapa koenzim (NAD, NADH)