Anda di halaman 1dari 30

Farmakologi Dasar

Anita Mursiany, M.Sc., Apt


Farmakologi
• Pharmacon : obat
• Logos : ilmu pengetahuan
• Definisi farmakologi : ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang obat dan cara kerja obat.
Meliputi cara kerja obat, sumber obat, sifat
fisika kimia, cara pembuatan, efek biokimia
dan fisiologi yang ditimbulkan, nasib obat
dalam tubuh, dan kegunaan obat dalam terapi
Obat
• Definis Obat : zat aktif yang dapt
mempengaruhi jaringan biologi, aktivitas
fisik atau psikis.
• Fungsi obat : pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, dan
peningkatan kesehatan
Cabang Ilmu farmakologi
• Farmakoterapi : ilmu yang mempelajari penggunaan
obat untuk mengobati penyakit
• Farmakodinamik : ilmu yang mempelajari pengaruh
sifat fisika kimia terhadap tubuh
• Famakokinetik : ilmu yang mempelajari tentang
proses obat di dalam tubuh
• Farmakognosi : ilmu yang mempelajari bahan obat
alam (tanaman, mineral, hewan)
• Biofarmasi : ilmu yang mempelajari pengaruh
formulasi atau sediaan terhadap khasiatnya
• Farmakogenetik : ilmu yang mempelajari pengaruh
gen terhadap respon obat
Perkembangan Farmasi di Indonesia

Farmakologi

Farmakoterapi

Pharmaceutical care
Ketetapan undang-undang tahun 1938
tentang makanan, obat, dan kosmetik
1. Obat harus terbukti aman untuk dikonsumsi
sebelum di jual
2. Pengawasan terhadap fasilitas produsen obat
3. Identifikasi level batas keamanan untuk
mencegah pasien keracunan
4. Kosmetik dan alat terapi lain harus dalam
pengawasan
Pencegahan dan pengendalian
penyalahgunaan Obat
1. Kategori I dikhususkan untuk zat-zat paling berbahaya
yang tidak diakui penggunaannya untuk kepentingan
medis
2. Kategori II untuk obat yang diakui penggunaannya
untuk kepentingan medis dan berpotensi tinggi untuk
disalahgunakan
3. Kategori III untuk obat yang diakui penggunaannya
untuk kepentingan medis dan berpotensi tinggi untuk
disalahgunakan
4. Kategori IV untuk obat yang diakui penggunaannya
untuk kepentingan medis dan berpotensi lebih rendah
untuk disalahgunakan
Penggolongan Obat berdasarkan
Permenkes No.949/Menkes/Per/VI/2000
tentang penggolongan Obat
1. Obat bebas
2. Obat Bebas Terbatas
3. Obat Keras
4. Psikotropika
5. Narkotika
Obat bebas
• Termasuk obat yang relatif
aman dapat di peroleh tanpa
resep dokter.
• Dapat diperoleh di apotek
maupun di warung-warung
• Contoh : vitamin, obat batuk
hitam
Obat Bebas Terbatas
• Obat golongan ini relatif aman
selama pemakaian mengikuti
aturan pakai yang ada.
• Sebagai obat W (waarschuwing)
yang artinya peringatan.
• Dapat diperoleh tanpa resep
obat
• Ex : obat flu
6 peringatan khusus
Obat Keras
• Obat berbahaya, simbol nya G
(gevaarlijk)
• Disebut obat keras karena jika
pemakai tidak memperhatikan
dosis, aturan pakai, dan
peringatan yang diebrikan
dapat menimbulkan efek
berbahaya.
• Ex : amoksissilin, asam
mefenamat
Psikotropik
• Termasuk obat golongan obat
keras mempunyai efek
aktivitas psikis.
• Golongan I : hanya digunakan
untuk ilmu pengetahuan,
dilarang diproduksi, dan
digunakan untuk pengobatan
• Ex : metamfetamine
• Golongan II,III,IV boleh
digunakan untuk pengobatan
• Ex : diazepam, fenobarbital
Narkotik
• Golongan obat yang paling berbahaya
karena dapat menimbulkan adiksi
(ketergantungan)
• Obat hanya diperoleh melalui resep
dokter karena obat ini berbahaya
dalam peredaran, produksi dan
pemakaian.
• Golongan I : untuk kepentingan ilmu
penelitian ex : heroin kokain
• Golongan II, III, IV
• Ex : mofin, petidin
Berdasarkan cara pemakaian
1. Obat luar
obat luar adalah obat yang pemakaian nya tidak
melalui saluran pencernaan.
ex : topikal, tetes, suppositoria, injeksi
1. Obat dalam adalah obat yang penggunaannya
melalui mulut, masuk saluran pencernaan
ex : tablet,
Berdasarkan efektivitas obat
1. Antibiotik : sefalosporin, kuinolon
2. Antiinflamasi
3. Antipiretik
4. Antihistamin
5. antihipertensi
Berdasarkan bentuk sediaan
• 1. Padat : tablet, kapsul
• 2. Cair : sirup, suspensi, liniment lotion
• 3. Semi padat : cream, suppositoria, gel, pasta
• 4. Gas : aerosol, inhaler
Penggolongan Obat berdasarkan
keamanan selama kehamilan
• Kategori A : obat yang boleh digunakan oleh
wanita hamil tanpa disertai kenaikan frekuensi
malformasi janin atau pengaruh buruk lainnya.
Ex : Paracetamol, asam folat
• Kategori B : obat yang pemakaian pada wanita hamil masih
terbatas, tetapi tidak terbukti meningkatkan frekuensi
malformasi atau pengaruh buruk lainnya pada janin.
A. B1 : dari penelitian hewan tidak terbukti
meningkatkan kejadian kerusakan janin.
ex : simetidin, dipiridamol
B. B2 : data dari penelitian pada hewan belum
memadai, ada data tidak terjdi pengningkatan kejadian
kerusakan janin
ex : dopamin
C. B3 : pada hewan menunjukkan peningkatan
kejadian kerusakan janin tetapi belum tentu bermakna
pada manusia.
ex : griseofulvin
• Kategori C : obat-obat yang dapat memberi
pengaruh buruk pada janin tanpa disertai
malformasi anatomi dan semata-mata karena efek
farmakologinya.
ex : rifampisin, aspirin
• Kategori D : obat-obat yang terbukti
meningktkan kejadian malformasi janin pada
manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang
bersifat irreversibel.
ex : fenitoin, asam valproat
• Kategori X : kategori obat yang terbukti
mempunyai resiko tinggi terjdinya pengaruh buruk
yang bersifat irreversible pada janin.
ex : talidomide
Obat Generik
• obat yang masa patennya sudah habis. Status
obat menjadi obat bebas dan siapa saja dapat
melakukan usaha dagang tanpa ada gugatan dari
manapun.
a. Obat generik yang menggunakan sesuai dengan
zat kimia
b. Obat generik dengan nama dagang
c. Obat generik berlogo, obat generik yang
menyandang logo, sebagai lambang yang
menyatakan bahwa obat tersebut diproduksi
oleh industri farmasi yang telah mendapatkan
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB).
Obat Esensial
Obat yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat terbanyak.
Obat esensial dikaitkan dengan pemilihan obat
(drug of choice)
Dipilih obat yang terbukti memberikan manfaat
klinik paling besar, paling aman, paling
ekonomis, dan paling sesuai dengan sistem
pelayanan kesehatan
Untuk meningkatkan ketepatan, keamanan,
kerasionalan penggunaan, meningkatkan daya
guna biaya yang tersedia
Sediaan Farmasi
• Obat zat kimia
• Obat tradisional
• Alat kesehtan
• kosmetik
Obat tradisional
1. Jamu :
aman sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan, klaim khasiat sesuai data empiris
2. Obat herbal terstandar
• Obat herbal terstandar harus memenuhi
kriteria aman sesuai dengan persayaratan
yang ditetapkan
• Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah (pra
klinik)
• Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan
baku yang digunakan dalam produk jadi
3. fitofarmaka
• Harus memenuhi kriteria aman sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
• Klaim khasiat dibuktikkan dengan uji klinik
KOSMETIK
• Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang
dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
luar tubuh (epidermis, rambut, kuku, bibir,
dan organ genital bagian luar) atau gigi atau
mukosa mulut.
• Untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan.
• Kosmetik digunakan untuk bayi
• Kosmetik digunakan sekitar mata, rongga
mulut, dan mukosa
• Kosmetik yang mengandung bahan dengan
persayaratn kadar dan penandaan
• Kosmetik mengandung bahan yang fungsinya
belum lazim serta belum diketahui keamanan
dan kemanfaatan
Alat kesehatan
• instrumen, apparatus, mesin, dan/atau
implant yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia,
dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh

Anda mungkin juga menyukai