3 4. Uji Hipotesis PDF
3 4. Uji Hipotesis PDF
UJI HIPOTESIS
1
PENGERTIAN HIPOTESIS
DALAM PENELITIAN
2
PENGERTIAN HIPOTESIS
3
UJI HIPOTESIS
5
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan
diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis
data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan
penelitian.
6
CONTOH HIPOTESIS
“Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif,
lingkungan kerja, dan kepemimpinan , terhadap semangat
kerja karyawan PT. XY”
7
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS
8
PERUMUSAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan Hipotesis
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Pengujian Hipotesis
Kesimpulan Dan
Implikasi
9
MACAM - HIPOTESIS
1.HIPOTESIS DESKRIPTIF
– Pelayanan Rumah sakit XY tidak Memuaskan
– Kinerja Keuangan Bank Z Sangat Baik
– Semangat Kerja Karyawan PT. YS Sangat Tinggi
2.HIPOTESIS KOMPARATIF
– Rumah sakit XY lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit ZT
– Kinerja keuangan bank A lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank B
– Semangat kerja karyawan PT. XY lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT. AB.
3.HIPOTESIS ASOSIATIF
– Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
– Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank XY
– Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan.
10
HIPOTESIS DESKRIPTIF
Rumusan hipotesisnya:
• Produktivitas pekerja di Kota Bandung 8 jam/hr.
• Daya tahan suatu produk pada suhu ruangan adalah 20
hari.
11
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan pernyataan yang menunjukkan
dugaan nilai satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
Rumusan hipotesisnya:
• Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai di Kota
Bandung dan Jakarta. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2
• Kinerja keuangan BANK Capem di Kota Bandung tidak berbeda
dibandingkan Capem Subang. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2.
12
HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis Asosiatif merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Rumusan hipotesis:
• Tidak ada hubungan antara strategi pemasaran dengan volume
penjualan suatu produk. Ho: = 0 Ha: 0
• Tidak ada pengaruh pelatihan pegawai terhadap kinerjanya.
Ho: = 0 Ha: 0.
13
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau
pengaruh antar variabel, sama dengan nol. Atau dengan kata
lain tidak ada perbedaan, tidak ada hubungan atau tidak ada
pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan
nol. Atau dengan kata lain ada perbedaan, ada hubungan atau
ada pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari
Hipotesis Nol)
14
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan
(jelas)
– Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas
karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat
diuji)
– Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak
(Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat
mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Landasan dalam merumuskan hipotesis sangat
kuat
– Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat
yaitu teori permintaan dan penawaran)
– Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa.
(tidak memiliki dasar kuat)
15
HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS
16
MENYUSUN HIPOTESIS
Hipotesis adalah
pernyataan tentative yang
merupakan dugaan
mengenai apa saja yang
sedang diamati dalam
usaha untuk memahaminya
17
ASAL DAN FUNGSI HIPOTESIS
18
FUNGSI HIPOTESIS
19
FUNGSI HIPOTESIS
20
Pertimbangan dalam Merumuskan
Hipoptesis Asosiatif
21
PERTIMBANGAN DALAM MERUMUSKAN
HIPOPTESIS
22
Pertimbangan dlm Merumuskan
Hipoptesis
23
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
1. Hipotesis Konseptual
Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris:
Hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum
yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya.
Misalnya:
• “Orang Jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”,
• “Jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba”,
• “ Jika hujan kota Malang Banjir”.
24
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
25
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
26
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga
Misalnya:
Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah pengangguran
27
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga
Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan
Hipotesis yang bersifat obyektif.
Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan
anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa
Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis
pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut
Hipotesis Nol (H0).
29
CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS
30
HIPOTESIS PENELITIAN
• Contoh:
31
HIPOTESIS OPERASIONAL
Hipotesis operasional ialah hipotesis yang mendefinisikan
secara operasional variable-variabel yang ada didalamnya
agar dapat dioperasionalisasikan.
Misalnya :
• “Hasil Panen padi” dioperasionalisasikan sebagai
banyaknya hasil gabah (ton) yang dihasilkan di suatu daerah
pada musim panen tertentu.
32
Hipotesis operasional
Hipotesis operasional dirumuskan menjadi dua, yaitu
Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat
tidak netral .
Rumusan Hipotesisnya:
• H0: Tidak ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga beras
di pasaran
• H1: Ada hubungan antara hasil panen padi dnegan harga beras di
pasaran.
33
HIPOTESIS STATISTIK
Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang
diterjemahkan menjadi bentuk angka-angka statistik sesuai
dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.
Misalnya:
Diduga ada kenaikan hasil panen padi sebesar 30%, maka
Hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut:
• H0: P = 0,3
• H1: P 0,3
34
UJI HIPOTESIS
• Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus
diuji.
• Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang
akan diterima.
35
Dua jenis kesalahan yang dapat dilakukan oleh
peneliti, yaitu:
36
HIPOTESIS
• Jika Rumusan masalah penelitian: “Adakah hubungan antara
jam produksi dengan volume produksi?”
• Hipotesis Operasionalnya:
– H0: “Tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
– H1: “Ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
38
CONTOH RUMUSAN HIPOTESIS
39
HIPOTESIS ASOSIATIF
• HIPOTESIS NOL (H0) YAITU HIPOTESIS YANG
MENYATAKAN TIDAK ADANYA HUBUNGAN
ANTARA DUA VARIABEL / LEBIH ATAU TIDAK
ADANYA PERBEDAAN ANTARA DUA KELOMPOK /
LEBIH
40
LIMA LANGKAH UJI HIPOTESIS
1. Merumuskan Hipotesis (H0 dan HA)
2. Menentukan batas kritis (; db) (Tabel Z)
3. Menentukan nilai Z atau t-hitung (ada rumusnya)
4. Pengambilan keputusan
5. Membuat kesimpulan
BATAS KRITIS
Zone Penerimaan Ho
ZONE Penolakan Ho
ZONE Penolakan Ho
- z/2 + z/2
0
41
KESALAHAN DALAM UJI HIPOTESIS
• Kesalahan Tipe I
Besarnya peluang menolak hipotesis yang
“seharusnya diterima”. Besarnya kesalahan tipe
I adalah (misalnya 1%, 5%, atau 10%)
• Kesalahan Tipe II
Besarnya peluang menerima hipotesis yang
“seharusnya ditolak”. Besarnya kesalahan tipe II
adalah 1- =
42
UJI DUA SISI & UJI SATU SISI
• Uji dua sisi (two tail) digunakan jika parameter
populasi dalam hipotesis dinyatakan sama
dengan (=). (misalnya µ1 = µ2)
43
RUMUSAN HIPOTESIS
44
MENENTUKAN BATAS KRITIS
45
MENENTUKAN KEPUTUSAN
46
UJI DUA SISI
BATAS KRITIS
Penerimaan Ho
Penolakan Ho Penolakan Ho
- z/2 +z/2
0
47
UJI SATU SISI: SISI KANAN
BATAS KRITIS
Penerimaan Ho Penolakan Ho
0 +z
48
UJI SATU SISI: SISI KIRI
BATAS KRITIS
Penolakan Ho Penerimaan Ho
- z 0
49
Uji hipotesis rata-rata, RAGAM
diketahui
Hipotesis :
Uji statistika :
50
Uji hipotesis rata-rata, RAGAM
diketahui
ilustrasi
51
Langkah-langkah uji hipotesis
i. Hipotesis :
a. H 0 : 0
H1 : 0
b. H 0 : 0
H1 : 0
c. H 0 : 0
H1 : 0
ii. Tingkat Signifikansi
52
H1:
SALAH SATU DARI METODE PEMBELAJARAN LEBIH UNGGUL
DARIPADA METODE PEMBELAJARAN YANG LAIN
penolakan H0 penolakan H0
daerah penerimaan H0
½α ½α
penolakan H0
daerah penerimaan H0
daerah penerimaan H0
α
X 0
Z
n
X 0
Z jika tidak diketahui
s
n
56
Contoh Uji Hipotesis
Akan diuji hipotesis:
“Rata-rata tinggi mahasiswa PS AGROTEK adalah 160
cm”.
57
Penyelesaian
i. Hipotesis : H 0 : 160
H1 : 160
ii. Tingkat signifikansi 0.05
iii. H0 diterima jika
58
iv. Perhitungan
X 0 163.5 160
Z 7.29
4.8 / 100
n
v. Karena
Z = 7.29 > 1.96 maka H0 ditolak
59
Uji Hipotesis rata-rata berdistribusi Normal, ragam
tidak diketahui
60
Ilustrasi
61
Contoh
Rata-rata sampel 0.83725 dan standar deviasi = 0.02456
62
UJI HIPOTESIS PROPORSI
i. Hipotesis :
a. H 0 : P P0
H1 : P P0
b. H 0 : P P0
H1 : P P0
c. H 0 : P P0
H1 : P P0
ii. Tingkat Signifikansi
iii. Daerah kritis atau batas kritis
63
iv. Perhitungan :
X
P0
Z n
P0 1 P0
n
64
Contoh
Seorang petani menyatakan bahwa tanaman
jagungnya berhasil panen 90%. Ternyata dalam
sampel 200 orang petani jagung , tanamannya
berhasil panen hanya 160 orang.
65
Penyelesaian
i. Hipotesis : H 0 : P 0.9
H1 : P 0.9
ii. Tingkat signifikansi 0.05
iii. Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ -zα
z ≥ -0,1
iv. Hitungan X 160
P0 0.9
Z n 200 4.717
P0 1 P0 0.91 0.9
n 200
66
Karena z = - 4.717 < -0,13 maka H0 ditolak
67
HIPOTESIS
Jawaban sementara terhadap suatu
permasalahah yang paling dianggap benar
H0 : Pernyataan yang menyatakan tidak berpengaruh,
tidak ada perbedaan, tidak ada interaksi dsb.
H1 : Pernyataan yang menyatakan berpengaruh, ada
perbedaan, ada interaksi dsb.
Dibandingkan Tabel
Z½ά < Ho Diterima t½ά;db=n-1
>Ho Ditolak
Dibandingkan Tabel
Zά < Ho Diterima tά;db=n-1
>Ho Ditolak
P Πo
_________ <Z Tabel α0.05 : Ho diterima
ZH
P(1 P)
______ ≥Z Tabel α0.05 : Ho ditolak
n
Hipotesisis H0 : σ = σ0 lawan H1 : σ ≠ σ0
S 2
1
FH ___
<Fα0.05;db1=n-1,db2=n-2)
S2
Disini S12>S22 Ragam Homogen 71
2
Uji Dua Arah : Hipotesis H0 : µ1= µ2 lawan H1 : µ1≠ µ2
Uji Satu Arah : Hipotesis H0 : µ1≤ µ2 lawan H1 : µ1> µ2
(X 1i X 2i ) 2
i 1
n1
Sg
n1 n2 2 72
UJI HIPOTESIS
Tabel berikut menjelaskan rumus untuk uji hipotesis.
Nama Rumus Asumsi / Catatan
Pasangan t-test (Populasi normal dari perbedaan atau n < 30) dan
(En=Paired t-test) tidak diketahui
73
UJI HIPOTESIS
74
UJI HIPOTESIS
75
UJI HIPOTESIS
76
UJI HIPOTESIS
77
UJI HIPOTESIS
df = k - 1 - # parameter terestimasi •
Semua jumlah yang diharapkan paling
Chi-squared test untuk goodness tidak 5.[5]
of fit • Semua jumlah yang diharapkan > 1
dan tidak lebih dari 20% dari jumlah
yang diharapkan lebih kecil dari 5[6]
78
UJI HIPOTESIS NILAITENGAH POPULASI
x 0 1 0
t t t
s n 1 0
v n 1
t t
1 0 t t /2 & t t /2
σ tidak diketahui dan n < 30
79
UJI HIPOTESIS NILAITENGAH POPULASI
(x 1 x 2 ) d 0
1 2 d0 t 1 2 d0 t t
sp (1 n 1 ) (1 n 2 )
1 2 d0 t t
v n1 n 2 2 1 2 d0 t t /2 & t t /2
(n 1 1) s12 (n 2 1) s22
s2p
n1 n 2 2
(x 1 x 2 ) d 0
1 2 d0 t' 1 2 d0 t' t
(s12 n 1 ) (s22 n2) 1 2 d0 t' t
(s12 n 1 s22 n 2 )2 1 2 d0 t' t /2 & t' t /2
v
(s12 n1) 2
(s22
n2) 2
(n 1 1) (n 2 1)
d d0 D d0 t t
D d0 t
sd n D d0 t t
vn1 D d0 t t /2 & t t /2
pengamatan berpasangan
81
UJI HIPOTESIS RAGAM POPULASI
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
(n 1) s 2 2 12
2 02
2
0
2
2 0
2
v n 1 2 2
2 0
2
sebaran hampir
normal 2 0
2 2 12 /2 & 2 2/2
2
s1 2 0 f f1 (v 1, v 2)
2
f
2
0
2 s2
2
2 0
2
v 1 n1 1
2 0
2 f f(v 1, v 2)
v 2 n2 1
82
UJI HIPOTESIS PROPORSI POPULASI
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
p p0
p p0 x banyaknya p p0 x k/
keberhasilan
83
UJI HIPOTESIS PROPORSI POPULASI
x banyaknya
p p0
keberhasilan
p p0 x k
k bilangan bulat terkecil
n kecil
yang bersifat
P(X k bila p p 0 )
n
b(x;n,p 0 ) α
x k
84
UJI HIPOTESIS PROPORSI POPULASI
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
x np 0
z
np 0 q 0
p p0 p p0 z z
n besar p p0 z z
hampiran normal p p0 z z /2 & z z /2
p̂ 1 p̂ 2
z
p̂q̂ (1 n 1 ) (1 n 2 )
p1 p 2 p1 p 2 z z
x1 x
p̂ 1 dan p̂ 2 2 p1 p 2 z z
n1 n2
p1 p 2 z z /2 & z z /2
x x2
p̂ 1 dan q̂ 1 p̂
n1 n 2
n besar
hampiran normal
85
UJI HIPOTESIS
Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan
kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel
yang ada.
87
UJI HIPOTESIS
“Penerimaan” suatu hipotesis terjadi karena TIDAK
CUKUP BUKTI untuk MENOLAK hipotesis , dan
BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR .
88
Contoh: UJI HIPOTESIS
Seorang pialang saham mengatajan bahwa ia menjamin harga saham
minggu ini lebih baik dibandingkan dengan minggu lalu
89
Contoh: UJI HIPOTESIS
Pak Ario, seorang petugas penyuluh pertanian lapangan telah
memperbaiki metoda penyuluhan pertanian yang menjadi tugasnya.
Pak Ario berkeyakinan bahwa setelah perbaikan metoda penyuluhannya,
maka rata-rata pengetahuan petani tentang usaha pertanian
mengalami peningkatan.
Bagaimana ia menyusun hipotesis awal penelitiannya?
93
CONTOH HIPOTESIS
Untuk menguji apakah “ada perbedaan rata-rata hasil
Ujian Biostatistik mahasiswa Kelas A dan Kelas B”.
H0 u1 = u2
Tidak ada perbedaan rata-rata hasil ujian Biostatistik
antara mahasiswa Kelas A dan Kelas B.
Ha u1 # u2 (dua arah)
Ada perbedaan rata-rata hasil ujian Biostatistik
antara mahasiswa Kelas A dan Kelas B..
Ha u1 > u2 atau u1 < u2 (satu arah)
Rata-rata hasil ujian Biostatistik mahasiswa Kelas A lebih
besar dari Kelas B atau sebaliknya.
94
Step 2 : Penentuan Tingkat Signifikansi
95
TINGKAT SIGNIFIKANSI (Significancy Level)
96
P-value
(observed signivicance level)
Peluang variabel yang dibandingkan pada sampel berbeda
secara bermakna pada tingkat kepercayaan yang telah
ditetapkan simbol (p) value actual signicance level.
97
Step 3 : Tentukan Uji Statistik
99
Uji Statistik
Wilayah
H0 Nilai uji statistik Ha
kritis
3. [μ1 - μ2] = d0 _ _ [μ1 - μ2] < d0 z < -zα
Z = [x1 – x2] – d0
√(s12/n1)+(s22/n2) [μ1 - μ2] > d0 z > zα
Sampel besar
n1 ≥ 30 [μ1 - μ2] = d0 z < -zα/2 dan z
n2 ≥ 30 > zα/2
4. [μ1 - μ2] = d0 _ [μ1 - μ2] < d0 t < -tα
t = [x1 – x2] – d0
√(s12/n1)+(s22/n2) [μ1 - μ2] > d0 t > tα
Sampel kecil [μ1 - μ2] = d0 t < -tα/2 dan
n1 ≤ 30 t > tα/2
n2 ≤ 30
100
Penentuan daerah penerimaan-penolakan H0
1. Uji satu arah (one tail)
H0 : Ditulis dalam bentuk persamaan (=)
Ha : Ditulis dalam bentuk (>) atau (<)
Contoh uji satu arah :
a. H0 : μ = 50 menit
Ha : μ < 50 menit
Luas daerah
terarsir = α
b. H0 : μ = μ0 menit
Ha : μ > μ0 menit
Luas daerah
terarsir = α
Daerah
penolakan H0
0 zα atau t(db;α)
102
ARAH UJI HIPOTESIS
2. Uji dua arah (two tail)
H0 : μ = μ0 menit
Ha : μ ≠ μ0 menit
Daerah
Penerimaan H0
Luas daerah
terarsir = α
Daerah Daerah
penolakan H0 penolakan H0
103
Nilai Z-tabel
Zα Nilai Z tabel pada α tertentu
104
Nilai t-tabel
• tdb;α Nilai t tabel pada α dan derajat bebas (db)
105
• Diketahui : n = 99 ; α = 0,05
• berapa nilai t-tabel (titik kritis)
db = n - 1 = 98
db
α 0,5 0,01 0,05
… … … …
98 1,98
106
Nilai t-tabel
Diketahui : n1 = 10; n2 =13; α=0,05
berapa nilai t-tabel (titik kritis)
db = n1+n2 - 2 = 10 + 13 -2 = 21
t-table uji 2 arah
db
α 0,5 0,1 0,05
… … … …
21 2,08
107
CONTOH RUMUSAN HIPOTESIS
1. Sebuah perusahaan rokok menyatakan bahwa upah
rata-rata per minggu karyawannya adalah
Rp180.000.
2. Sebuah perusahaan rokok menyatakan bahwa upah
rata-rata per minggu karyawannya lebih dari
Rp180.000.
3. Sebuah perusahaan rokok menyatakan bahwa upah
rata-rata per minggu karyawannya kurang dari
Rp180.000.
108
UJI HIPOTESIS: RATA-RATA
• Rata-rata sampel dengan rata-rata hipotesis
• Beda dua rata-rata untuk data independen (sampel
besar)
• Beda dua rata-rata untuk data independen (sampel
kecil)
• Beda dua rata-rata untuk data observasi yang
berpasangan (paired observations)
109
Hipotesis Rata-rata
Seorang petugas penyuluh pertanian mengatakan bahwa
semua petakan sawah di daerah kerjanya berproduksi
dengan produktivitas 10 ton/ha dengan standar deviasi 5.
110
HIPOTESIS RATA-RATA
Suatu biro perjalanan menyatakan bahwa waktu yang diperlukan untuk
menempuh perjalanan dari kota A ke kota B adalah 12,3 jam. Sampel
sebanyak 6 kali perjalanan diperoleh informasi sebagai berikut:
Perjalanan 1 2 3 4 5 6
Waktu 13 14 12 16 12 11
111
Hasil analisis
One-Sample Statistics
Std. Error
N Mean Std. Deviation Mean
X 6 13,0000 1,78885 ,73030
One-Sample Test
112
UJI HIPOTESIS BEDA DUA RATA-RATA:
SAMPEL INDEPENDEN
113
PROSEDUR UJI HIPOTESIS BEDA DUA RATA-
RATA
ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H 0: µ1= µ2 µ1 ≤ µ2 µ1 ≥ µ2
HA: µ1≠ µ2 µ1> µ2 µ1< µ2
114
RUMUS NILAI t-HITUNG:
SAMPEL KECIL
X1 X 2
t
s x1 x 2
115
RUMUS NILAI Z-HITUNG:
SAMPEL BESAR
X1 X 2
Z
s x1 x 2
2 2
s1 s2
s x1 x 2
n1 n 2
116
Soal:
Hipotesis Beda Dua Rata-rata Populasi: Sampel
Independen
Asosiasi pedagang apel Kota Batu menyatakan tidak ada perbedaan volume
penjualan buah apel rata-rata setiap bulan antara Kios A dan Kios B.
Untuk membuktikan pernyataan tersebut diambil sampel volume penjualan
buah apel selama 12 bulan terakhir di kedua kios tersebut dan diperoleh
informasi bahwa volume penjualan buah apel setiap bulan di Kios A sebesar
236 kg dengan simpangan baku 20 kg. Sedangkan volume penjualan setiap
bulan pada periode tersebut di Kios B sebesar 200 kg dengan simpangan baku
30 kg.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, apakah sampel mendukung
pernyataan bahwa tidak terdapat perbedaan volume penjualan buah apel di
kedua kios tersebut.
117
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: µ1 = µ2
HA: µ1 ≠ µ2
2. Nilai Kritis: t = ± 2,074
3. Nilai Hitung: t = 3,41
4. Keputusan: menolak H0
5. Kesimpulan: Rata-rata volume penjualan buah
apel di Kios A tidak sama dengan rata-rata
volume penjualan buah apel di Kios B.
118
Soal.
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-rata Populasi:
Sampel Independen
Empat puluh unit kebun apel di Kota Batu dan 36 unit kebun
apel di Poncokusumo dipilih secara random sebagai sampel
untuk menguji dugaan bahwa produktivityas rata-rata per tahun
kebun apel di Kota Batu lebih tinggi daripada kebun apel
Poncokusumo.
Berdasarkan sampel tersebut diperoleh informasi bahwa
produktivitas kebun apel di Kota Batu adalah 80 ton dengan
simpangan baku 1,6 ton dan di Poncokusumo sebesar 78,2 ton
dengan simpangan baku 2,1 ton. Dengan = 5%, apakah sampel
mendukung dugaan bahwa produktivitas kebun apel di Kota
Batu lebih tinggi daripada di Poncokusumo.
119
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H 0: µ1 ≤ µ2
HA: µ1 > µ2
2. Nilai Kritis: Z = ± 1,645
3. Nilai Hitung: Z = 4,168
4. Keputusan: menolak H0
5. Kesimpulan: Produktivitas rata-rata kebun apel
di Kota Batu lebih tinggi daripada di
Poncokusumo.
120
UJI HIPOTESIS BEDA DUA RATA-RATA:
OBSERVASI BERPASANGAN
• Tujuan: menguji hipotesis (dugaan) tentang beda
dua rata-rata populasi dengan sampel yang sama
(berpasangan)
121
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: d = 0 d≤0 d≥0
HA : d ≠ 0 d>0 d<0
2. Nilai Kritis: Ditentukan menggunakan tabel
3. Nilai Hitung: DIhitung dengan rumus
4. Keputusan: H0 ditolak jika nilai hitung absolut lebih
besar daripada nilai tabel absolut. Sebaliknya …....
5. Kesimpulan
122
RUMUS NILAI HITUNG
d
t
sd
sd
sd
n
n d ( d)
2 2
sd
n(n 1)
123
Soal. Uji Hipotesis Beda Dua Rata-rata:
Observasi Berpasangan
Waktu yang dibutuhkan oleh petani untuk menanam tanaman dio
lahan usahanya sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan
pertanian adalah sebagai berikut (dalam hari):
Patani 1 2 3 4 5 6
Sebelum 6 8 7 10 9 7
Sesudah 5 6 7 8 7 5
124
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: d = 0
HA: d ≠ 0
2. Nilai Kritis: t = ± 2,571
3. Nilai Hitung: t = 4,39
4. Keputusan: thitung= 4,39 > tkritis = 2,571. Keputusan nya adalah
menolak H0.
5. Kesimpulan: Ada perbedaan lamanya waktu yang diperlukan
petani untuk menanam tanamannya antara sebelum dan
sesudah petani mengikuti pelatihan
125
UJI HIPOTESIS PROPORSI POPULASI
126
PROSEDUR UJI HIPOTESIS PROPORSI
POPULASI
1. Rumusan Hipotesis
H0: = .. ≤ .. ≥ ..
HA: ≠ .. > .. < ..
2. Nilai Kritis: ditentukan menggunakan tabel
3. Nilai Hitung: dihitung dengan rumus
4. Keputusan: H0 ditolak jika nilai hitung absolut lebih
besar daripada nilai tabel absolut. Sebaliknya ………
5. Kesimpulan
127
RUMUS NILAI Z-HITUNG
p
Z
p
(1 )
p
n
128
Soal. Uji Hipotesis Proporsi
Suatu pengelola Agrowisata menyatakan bahwa 65% wisatawan
merasa puas atas jasa layanannya. Untuk membuktikan
pernyataan ini dilakukan penelitian dengan meminta respon dari
pengunjung agrowisata.
129
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: = 0,65
HA: ≠ 0,65
2. Nilai Kritis: Z = ± 1,96
3. Nilai Hitung: Z = 0.33
4. Keputusan: H0 diterima
5. Kesimpulan: Wisatawan yang menyatakan
puas adalah 65%.
130
UJI HIPOTESIS BEDA DUA PROPORSI
POPULASI
132
RUMUS NILAI Z-HITUNG
p1 p 2
Z
p1 p2 1 1
p1 p2 p.q( )
n1 n 2
x1 x 2
p
n1 n 2
q=1-p
133
Soal. Uji Hipotesis Beda Dua Proporsi Populasi