PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti pembelajaran pada blok ini adalah mereka
yang telah mengikutipembelajaran di blok-blok sebelumnya (blok 1.1, blok 1.2,
blok 1.3, blok 2.1, dan blok 2.2, 2.4) yang menjadi dasar pengetahuan untuk
mengikuti blok 2.4 ini.
METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
1. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika berhalangan hadir
karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor
dalam waktu 2 x 24 jam
2. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang teori.
3. Diskusi Pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses
pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang
salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator
akan mengarahkan diskusi. Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan di hadiri oleh
pakar yang terkait.
4. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
5. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar
Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya.
6. Belajar Mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri,
suatu keterampilan yang penting untuk karir anda kedepan dan perkembangannya.
Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih
banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai
pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya.
Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar sendiri adalah
ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan
yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri.
7. Diskusi kelompok tanpa tutorial
Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan
kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bervariasi, seperti
mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran
kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup
informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis.
B. Sumber Pembelajaran.
Sumber pembelajaran berupa :
1. Buku teks
2. Majalah dan jurnal
3. Internet (e-library)
4. Nara Sumber
5. Laboratoriu
C. Media Instruksional
Media instruksional yang digunakan
1. Panduan tutorial (Students Guide)
2. Penuntun Praktikum
3. CD Rom
4. Preparat dan peraga praktikum
5. Panduan skills lab
6.
EVALUASI MAHASISWA
NO KOMPONEN BOBOT
1 Penilaian Tutorial 20%
2 Ujian Praktikum 20%
3 Ujian Tulis (MCQ,PAQ) 60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti
persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80 %
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi Pleno 100%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan Praktikum 100%
d. Minimal kehadiran dalam Kuliah Pengantar 80%
e. Lulus Ujian Pratikum Minimal 60%
2. Daftar nama mahasiswa yang berhak mengikuti ujian tulis akhir blok akan
didasarkan atas persyaratan dalam butir 1.
3. Tutor wajib memberikan tugas akademik bagi mahasiswa yang tidak hadir
mengikuti tutorial sebagai pengganti ketidakhadiran. Bentuk tugas akademik
adalah tugas dalam bentuk tulisan yang relevan dengan tujuan pembelajaran
pada skenario dari tutorial yang tidak dihadiri.
4. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk
ujian remedial satu kali pada blok bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa
yang bersangkutan harus mengulang blok
5. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program Studi kedokteran
Unimal tahun 2009
KETERANGAN :
1. KK.x = Keterampilan Klinik ke-x
2. KP2.4.x.y = Kuliah pengantar Blok 2.4 minggu ke-x topik ke-y
3. PPA2.4.x = Praktikum Patologi Anatomi Blok 2.4,topik ke-x
Lampiran
DAFTAR REFERENSI
ILMU BIOMEDIK
Infeksi &
Saluran nafas
inflamasi
Trauma Tumor
Atas Bawah
Parenkim
Metabolisme
Kelainan
dan Pleura
Kongenital
Degeneratif
Anamnesis
Pemeriksaan fisik Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Promotif
Preventif Penatalaksanaan
Kuratif
Rehabilitatif
Prognosis
MODUL 1
Kelainan Non- Neoplastik Saluran Pernafasan Atas
SKENARIO 1
Nyeri tenggorokan
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Andika dan bayi tersebut?
MODUL 2
Obstruksi Sistem Respirasi Bagian Bawah
SKENARIO 2
Alvi, laki-laki berusia 23 tahun merasakan sesak napas napas disertai batuk
berdahak yang tidak berkurang sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya Alvi
membersihkan buku-buku perpustakaan pribadi di rumahnya yang penuh dengan
debu. Awalnya Alvi mengkonsumsi obat asma dan kortikosteroid yang dibeli bebas
di apotik, namum sesak nafasnya tidak membaik malah semakin berat. Alvi pun
kemudian dibawa ke IGD oleh keluarganya. Setelah tiba di IGD dokter segera
melakukan pemeriksaan terhadap Alvi. Dari pemeriksaan didapati Alvi dalam
kesadaran compos mentis, namun terlihat agitasi dengan TD 120/80 mmHg, Nadi
108 x/menit dan frekuensi napas 30 x/menit. Pada Inspeksi paru tampak retraksi
intercostal, pada aukultasi ditemukan wheezing di seluruh lapangan paru pada saat
ekspirasi dan inspirasi.
Ayah Alvi teringat kakaknya juga pernah menderita penyakit paru dan
didiagnosa oleh dokter menderita penyakit Bronchiectasis. Ayah Alvi bertanya
apakah penyakit kakaknya Alvi ada hubungan dengan penyakit Alvi yang sekarang.
Setelah mendapatkan penatalaksanaan yang adekuat, kondisi Alvi membaik dan
dokter IGD memberikan terapi bronkodilator inhalasi serta menyarankan untuk
kontrol ulang ke poliklinik paru dan menjalani pemeriksaan spirometri dan
peakflow.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Alvi dan kakak Alvi?.
MODUL 3
Infeksi / Inflamasi Sistem Respirasi Bagian Bawah
SKENARIO 3
Sesak Napas
Pak Refli, 47 tahun datang ke IGD RS Cut Mutia dengan keluhan sesak
nafas. Sesak nafas dialami pasien sejak 1 minggu yang lalu dan memberat dalam 3
hari ini. Sesak nafas tidak memberat dengan aktivitas dan tidak behubungan dengan
cuaca. Pak Refli juga mengeluhkan batuk berdahak bewarna kekuningan dan
demam. Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter, kesadaran pasien
Compos Mentis, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 26
x/menit,suhu 390 C dan retraksi dindidng dada (+). Pada pemeriksaan auskultasi
terdengar suara nafas bronkhial dengan suara tambahan ronkhi basah kasar di
bagian tengah lapang paru kanan.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan foto thorak, laboratorium darah
rutin serta kultur sputum. Dari Foto Thorak terlihat gambaran infiltrat pada pada
parahilus paru kanan. Hasil laboratorium juga menunjukkan leukositosis. Untuk
penatalaksanaan awal, dokter kemudian memberikan terapi oksigen terhadap pasien
dan memberikan antibiotik broad spectrum serta mukolitik dan antipiretik. Setelah
terlihat perbaikan klinis, pak Refli kemudian dipindahkan ke ruang rawat inap.
MODUL 4
Tuberkulosis
SKENARIO
Bagaimana anda menjelaskan kondisi yang dialami Pak Syaukani dan anaknya?
MODUL 5
Penatalaksanaan Awal Neoplasma
SKENARIO 5
Pak Ramli, 65 tahun datang ke IGD RS Cut Mutia dengan keluhan sesak
nafas yang sudah dirasakan sejak 1 bulan dan memberat sejak 1 minggu terakhir.
Pada pemeriksaan awal oleh dokter didapatkan pasien dengan respiratory distress
dengan frekuensi napas 40 x/menit, TD 140/100 mmHg dan frekuensi nadi 130
x/menit, wajah dan bibir terlihat semakin sianosis. Berdasarkan alloanamnesa
diketahui bahwa pak Ramli ini adalah pasien THT yang pernah berobat ke
poliklinik. Awalnya pasien mengeluhkan suara yang parau sejak 4 tahun yang lalu,
namun beberapan minggu belakangan ini pasien sering mengeluh sesak napas.
Pasien merupakan perokok berat. Pada pemeriksaan laringoskopi direct di
poliklinik THT didapatkan massa kemerahan, rapuh dan mudah berdarah yang
menutupi jalan napas. Hasil biopsi juga mengarah ke suatu keganasan. Namun pak
Ramli menolak untuk ditangani lebih lanjut, ia teringat dengan temannya Pak
Yunan yang didiagnosa dengan tumor mediastinum dan keadaannya semakin
memburuk, padahal sudah mendapatkan radioterapi. Selanjutnya dokter di IGD
menyimpulkan bahwa massa yang dialami pak Ramli sudah semakin menutupi
airway. Dan dokter menerangkan kepada keluarga pasien bahwa pak Ramli harus
dilakukan tindakan tracheostomy segera.
Bagaimana anda menjelaskan kondisi yang dialami Pak Ramli dan teman nya?
MODUL 6
Kegawat Daruratan Sistem Respirasi
SKENARIO 6
Kecelakaaan Motor
Tidak jauh dari rumah sakit terjadi kecelakaan yang melibatkan dua
pengendara sepeda motor yang bertabrakan dari arah yang berlawanan. Kedua nya
terhempas ke aspal dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Tn X, pasien pertama, di bawa ke triage IGD Blue line, Laki-Laki 30 tahun
terlihat tak sadarkan diri dengan nadi karotis tidak teraba dan nafas gasping. Tim
dokter IGD kemudian melakukan Resusitasi Jantung Paru. Setelah dilakukan
Kompresi jantung dan beberapa kali defibrilasi jantung pasien pun mengalami Return
Of Spontaneus Circulation (ROSC) dan dibawa ke ICU untuk penanganan lebih lanjut.
Tn Y, pengendara sepeda motor yang lain, terlihat lemah dan merintih,
mengeluh dadanya sesak, serta nyeri di dada dan paha kanannya. Dari pemeriksaan
yang dilakukan oleh dokter didapatkan bahwa, pasien sadar namun terlihat bingung,
gelisah dan kesulitan bernafas. TD : 80/60 mmHg, frekuensi nafas : 38 x/menit dan
frekwensi nadi : 120 x/menit. Wajah dan bibir terlihat sianosis. Trakea bergeser ke
kiri, vena jugularis distensi. Gerakan dinding dada asimetris, kanan tertinggal. Tampak
memar di sekitar dada kanan bawah sampai ke samping. dari auskultasi didapatkan
vesikuler menurun, sedangkan bunyi nafas kiri tedengar jelas. Nyeri tekan pada dada
kanan bawah dan krepitasi pada costa 8,9,10, kanan depan. Pada pemeriksaan perkusi
kanan hipersonor, dan kiri sonor. Dokter kemudian melakukan tindakan dekompresi
paru segera dengan needle thoracocentesis. Selanjutnya setelah kondisi pasien stabil di
IGD, Tn Y dikonsulkan ICU untuk tatalaksana selanjutnya untuk menghindari
komplikasi.
Bagaimana anda menjelaskan kedua kasus tersebut?
TIM PENGELOLA
BLOK 2.4 GANGGUAN RESPIRASI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Lampiran 1
DAFTAR NAMA TUTORBLOK 2.4GANGGUAN RESPIRASI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T 10 T 11 T 12
12/2/18 15/2/18 19/2/18 22/2/18 26/2/18 1/3/18 5/3/18 8/3/18 12/3/18 15/3/18 19/3/18 22/3/18
KLP I
dr.Cut Sidrah Nadia,M .Sc dr.Cut Sidrah Nadia,M .Sc dr.Cut Sidrah Nadia,M .Sc dr.Cut Sidrah Nadia,M .Sc dr.Cut Sidrah Nadia,M .Sc dr.Cut Sidrah Nadia,M .Sc
12/2/18 15/2/18 19/2/18 22/2/18 26/2/18 1/3/18 5/3/18 8/3/18 12/3/18 15/3/18 19/3/18 22/3/18
KLP II
dr.Julia dr.Julia dr.Julia dr.Julia dr.Julia dr.Julia
Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A Fitriany,M.Ked(Ped),Sp.A
12/2/18 15/2/18 19/2/18 22/2/18 26/2/18 1/3/18 5/3/18 8/3/18 12/3/18 15/3/18 19/3/18 22/3/18
KLP III
dr.Meutia Kamalat Shah dr.Meutia Kamalat Shah dr.Meutia Kamalat Shah dr.Meutia Kamalat Shah dr.Meutia Kamalat Shah dr.Meutia Kamalat Shah
12/2/18 15/2/18 19/2/18 22/2/18 26/2/18 1/3/18 5/3/18 8/3/18 12/3/18 15/3/18 19/3/18 22/3/18
KLP IV
dr.Cut Asmaul Husna,M.Si dr.Cut Asmaul Husna,M.Si dr.Cut Asmaul Husna,M.Si dr.Cut Asmaul Husna,M.Si dr.Cut Asmaul Husna,M.Si dr.Cut Asmaul Husna,M.Si
12/2/18 15/2/18 19/2/18 22/2/18 26/2/18 1/3/18 5/3/18 8/3/18 12/3/18 15/3/18 19/3/18 22/3/18
KLP V
dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A
1. dr.Yuziani. M.Si
2. Dr.dr.IndraZahraini.Sp THT-KL
I Senin/19/2/18 13.30-15.10 dr.Noviana Zara
3. dr.Mauliza,M(ped)Ked.Sp.A
4. dr.Maulina Debbyousha,Sp.PD
1. dr. Marliza Sp.P
II Jumat/23/2/18 7.30-9.20 2. dr.Yuziani. M.Si dr.Noviana Zara
1. Dr.dr.IndraZahraini.Sp THT-KL
2. dr. Indra Buana, Sp.P
V Jumat/16/3/18 7.30-9.20 3. Radiologi FK Unsyiah dr.Fury Maulina,MPH
4. dr.Tutui Andayani, Sp.PA
LANGKAH 2.
Menetapkan masalah
• Proses
Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk
berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua
mahasiswa untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas.
• Alasan
Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang
berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan
ini akan memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas
berikutnya.
• Output tertulis
Daftar masalah yang akan dijelaskan
LANGKAH 3.
Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan
• Proses
Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba
memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis
mereka sebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga
agar diskusi berada pada tingkat hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke
penjelasan yang sangat detail. Dalam konteks ini:
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengan
tujuan untuk saling pengertian
Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge
dan memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau
menggambarkan pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada
pengetahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh
tutor dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat
pemahaman yang lebih dalam.
Output tertulis
daftar hipotesis atau penjelasan
LANGKAH 4.
Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara
Proses
Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan
secara rinci dan dibandingkan hipotesis atau penjelasan yang diajukan untuk
melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini
memulai proses penentuan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun
tidak disarankan untuk menulisnya terlalu cepat.
Alasan
Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada
secara aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan
pembelajarana terlalu cepat akan menghalangi proses berfikir dan proses
intelektual cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu lebar dan
dangkal.
Output tertulis
Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan ide-
ide baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang
berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antara potongan
informasi yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam
memori jangka panjang. (Perhatian : dalam memori unsur-unsur pengetahuan
disusun secara skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara semantis
seperti kamus)
LANGKAH 5.
Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Proses
Anggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning
objectives) yang akan mereka pelajari. Tutor mendorong mahasiswa untuk
fokus, tidak terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang
tersedia. Beberpa mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan
merupakan tujuan pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan
pribadi.
Alasan
Proses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggota kelompok (dan
tutor) untuk mensintesis diskusi sebelumnnya menjadi tujuan pembelajaran yang
tepat dan dapat dicapai. Proses ini tidak hanya menetapkan tujuan pembelajaran,
akan tetapi juga mengajak semua anggota kelompok bersama-sama
menyimpulkan diskusi.
Output tertulis
Tujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan
pembelajaran seharusnaya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau
hipotesis spesifik. Misalnya “penggunaan grafik cantle untuk penilaian
pertumbuhan anak” lebih baik dan lebih tepat dari pada “topik global
pertumbuhan”.
LANGKAH 6.
LANGKAH 7.
Berbagi Hasil dan Mengumpulkan Informasi dan Belajar Mandiri
Proses
Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa
memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama mereka
mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari
belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasi area
yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut ( atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka
berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.
Alasan
Langkah ini mensintesis kerja kelompok, menkonsolidasi pembelajaran dan
mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih
lanjut. Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended),
tapi ini agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika ‘pemicu’
yang tepat terjadi di masa datang.
Output tertulis
Catatan individual mahasiswa