etiologi • A.benda tajam 1.Benda berenergi rendah (pisau kaca) 2.Benda berenergi sedang (pistol) 3.Benda berenergi tinggi (senjata militer)
• B.trauma tumpul (KLL,terjatuh,cedera olahraga)
epidemiologi • Karena semakin meningkatnya kemajuan transportasi,sekitar 60% meningkat dengan mortalitas trauma benda tumpul patofisiologi • Akibat dari trauma thorax menyebabkan : 1.menyebabkan gagal ventilasi 2.kegagalan pertukaran gas pada tingkat seluler 3.kegagalan sirkulasi karena perubahan hemodinamik Ketiga faktor ini yg menyebabkan hipoksia seluler yang berkelanjutan pada hipoksia jaringan.karena terjadi hipoksia pada tingkat jaringan dapat menyebabkan rangsangan terhadap sitokin yg memicu terjadinya ARDS.hipoksia jaringan ini terjadi karena akibat dari tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke jaringan oleh karena hipovolemia (kehilangan darah) Kondisi yg berbahaya akibat dari trauma thorax 1. Obstruksi jalan napas -Tanda: dispnoe, wheezing, batuk darah -PF:stridor, sianosis, hilangnya bunyi nafas 2. Tension pneumotoraks -Tanda : dispnoe, hilangnya bunyi napas, sianosis, asimetri toraks, mediastinal shift -Ro toraks (hanya bila pasien stabil) : pneumotoraks, mediastinal shift 3. Perdarahan masif intra-toraks (hemotoraks masif) -Tanda: dispnoe, penampakan syok, hilang bunyi napas, perkusi pekak, hipotensif -Ro toraks: opasifikasi hemitoraks atau efusi pleura 4.Tamponade • Tanda: dispnoe, Trias Beck (hipotensi, distensi vena, suara jantung menjauh), CVP > 15 • Ro toraks: pembesaran bayangan jantung, gambaran jantung membulat 5. Ruptur aorta • Tanda: tidak spesifik, syok • Ro toraks: pelebaran mediastinum, penyempitan trakhea, efusi pleura 6. Ruptur trakheobronhial • Tanda: Dispnoe, batuk darah • Ro toraks: tidak spesifik, dapat pneumotoraks, hilangnya air-bronchograms 7. Ruptur diafragma disertai herniasi visera • Tanda: respiratory distress yang progresif, suara usus terdengar di toraks • Ro toraks : gastric air bubble di toraks, fraktur iga-iga terbawah, mediastinal shift 8. Flail chest berat dengan kontusio paru • Tanda: dispnoe, syok, asimetris toraks, sianosis • Ro toraks: fraktur iga multipel, kontusio paru, pneumotoraks, effusi pleura Tata laksana PRIMARY SURVEY 1. Airway Assessment : • perhatikan patensi airway • dengar suara napas • perhatikan adanya retraksi otot pernapasan dan gerakan dinding dada Management : • inspeksi orofaring secara cepat dan menyeluruh, lakukan chin-lift dan jaw thrust, hilangkan benda yang menghalangi jalan napas • re-posisi kepala, pasang collar-neck • lakukan cricothyroidotomy atau traheostomi atau intubasi (oral / nasal) 2.Breathing Assesment : • Periksa frekwensi napas • Perhatikan gerakan respirasi • Palpasi toraks • Auskultasi dan dengarkan bunyi napas Management: • Lakukan bantuan ventilasi bila perlu • Lakukan tindakan bedah emergency untuk atasi tension pneumotoraks, open pneumotoraks, hemotoraks, flail chest 3.Circulation Assesment : • Periksa frekwensi denyut jantung dan denyut nadi • Periksa tekanan darah • Pemeriksaan pulse oxymetri • Periksa vena leher dan warna kulit (adanya sianosis) KOMPLIKASI • Komplikasi dari trauma thorax seperti pneumonia 20%,pneumothorax 5%,hematothorax 2%,empiema 2% dan kontusio pulmonal 20%,dimana 50-60 % pasien dengan kontusio pulmonal yg berat akan menjadi ARDS