PENDAHULUAN
1. RUANG LINGKUP
2. DEFINISI
2.1 Barang-barang emas adalah semua jenis barang yang terbuat dari emas
dengankadar minimum 14 karat atau minimum mengandung emas 58,3 %.
2.2 Industri fabrikan / manufaktur adalah industri barang-barang emas yang
mayoritas menggunakan mesin dan atau peralatan modern yang presisi
dalam aktivitas produksinya.
2.3 Industri kerajinan ( scraft industry ) adalah industri barang-barang emas
yang mayoritas menggunakan mesin dan atau peralatan sederhana yang
tidak presisi dalam aktivitas produksinya.
3. SINGKATAN
4. KLASIFIKASI
5. SYARAT MUTU
Barang-barang emas yang akan diuji, contoh dapat diambil dengan dua
cara, yaitu :
Barang dilebur sampai cair, kemudian diaduk sampai rata, lalu diambil
contohnya dengan sendok grafit sebanyak 2 gram.
7. CARA UJI
Barang-barang emas yang akan diuji dapat dilakukan dengan dua cara.
7.1.2 Peralatan
7.1.3 Bahan-Bahan
1.) HNO3 ( 67 % )
2.) HCl ( 35 % )
Tabel II
Spesifikasi Jarum Uji dan Larutan Uji
Jenis Kadar Au ( Promil ) Komposisi Larua Uji ( % - vol )
Batu uji yang dipergunakan adalah logam Stone yang berwarna hitam,
keras,kompak dan tidak mengkilap.
7.1.4 Prosedur
1.) Goreskab barang yang akan diuji pada jarum uji dengan
panjang dan lebar secukupnya sampai jelas warnanya, dengan
arah tekanan yang sama.
2.) Pilih jarum uji yang sesuai dengan goresan barang.
3.) Oleskan laruatn uji sedang pada kepala goresan tersebut diatas,
tentukan apakah karat barang yang akan diuji lebih rendah dari
18 karat atau lebih tinggi dari 18 karat dengan cara
membandingkan kecepatan larutan masing-masing goresa.
Makin tinggi karat makin lambat proses pelarutannya.
4.) Jika barang tersebut ternyata lebih randah dari 18 karat, oleskan
larutan uji untuk melihat apakah barang tersebut lebih rendah
dari 14 karat, yaitu dengan tanda-tanda, bila pada emas kuning
berubah menjadi coklat merah, dan bila pada merah warna
menjadi kehijauan.
5.) Bilaternyata lebih tinggi dari 14 karat maka lanjutkan
pengujian dengan menggunakan jarum uji standar 15, 16 dan
17. goreskan barang yang akan diuji diantara goresan jarum uji
tersebut diatas, oleskan larutan uji lemah dan bandingkan
kecepatan pelarutannya. Tentukan karat barang yang mendekati
karat jarum standar. Bila ternyata lebih tinggi dari 19 karat,
lakukan pengujian seperti diatas dnegan menggunakan jarum
uji standar 20, 21, 22, 23 dan 24.
6.) Bila karat barang yang diuji terletak diantara dua standar,
dengan menggunakan jarum uji pendamping yang sesuai
seperti pada tabel II.
Misal karat barang yang diuji terletak antara 20 karat dan 21
karat, maka barang diuji dengan jarum pendamping 21
karat.bila hasil pengujian menunjukan bahwa karat barang
lebih rendah dari jarum uji pendamping, maka karat barang
tersebut adalah 20 kara. Sebaliknya bila hasilnya diatas atau
sama dengan karat jarum uji pendamping maka karat barang
tersebut adalah 21 karat. Yang dimaksud dengan jarum uji
pendamping adalah jarum uji yang kadarnya 10 % dibawah
kadar jarum uji standar.
1.) Gilas contoh sendokan ( Dip Sample ) sampai tipis lalu potong-
potong sampai ukuran 1 mm, demikian juga untuk contoh bor.
2.) Timbang tepat dua contoh barang yang akan diuji,masing-masing
seberat 250 ± 0,10 mg.
3.) Timbang tepat dua contoh emas kontrol dengan kadar 999,9 %,
masing-masing seberat 250 mg ± 0,10 mg.
4.) Tambahkan keempat contoh di atas masing-masing dengan ± 650
mg perak murni ( 999,9 % Ag bebas dari Au ), lalu bungkus
dnegan lambaran timah hitam murni ( 99,9 % Pb bebas Au )
7.2.2 Prosedur
7.2.2.1 Kupelasi
7.2.2.3 Penimbangan
7.2.2.4 Perhitungan
C1 + C2
Kadar emas bentuk kontrol= X kadar emas
D1 + D2
Keterangan :
9. SYARAT PENANDAAN