UJI KEKERASAN
3x4
Foto Formal
Oleh
Nama : Priskila Nathania Devi
NRP : C13180088
Hari praktikum : Selasa
Tanggal praktikum : 21 april 2020
Jam praktikum : 13.30 – 16.30
1
12. Menaikkan terus anvil sampai jarum panjang berputar satu kali dan kembali
ke SET kurang lebih 2 angka kekerasan pada skala. Apabila hal ink sudah
tercapai, jarum kecil harus menunjuk pada titik merah. Perhatikan apabila
ujung panjang jarum penunjuk melewati lebih dari 2 angka kekerasan maka
percobaan ini perlu diulangi pada lokasi lainnya.
13. Mengatur ulang posisi skala sehingga garis SET tepat berada pada ujung
panjang jarum penunjuk.
14. Menekan pelepas beban sehingga pengangkat beban utama dapat berputar
CW, serta perhatikan gerakan jarum penunjuk.
15. Memberi waktu pembebanan selama 2 sampai 3 detik sesaat setelah jarum
penunjuk berhenti bergerak.
16. Mengembalikan posisi pengangkat beban dengan cara memutarnya CCW
secara perlahan sampai tidak dapat diputar kembali.
17. Mencatat besarnya angka kekerasan sesuai dengan yang ditunjukan oleh
jarum penunjuk.
18. Menurunkan anvil dan memposisikan skala sehingga garis SET berada tepat
pada ujung jarum penunjuk, lalu posisikan spesimen pada lokasi pengujian
yang baru. Lakukanlah pengujian sebanyak 3 kali untuk tiap-tiap spesimen.
19. Mengamati setiap spesimen dan jangan lupa untuk mengambil foto tiap-tiap
spesimen.
20. Mengembalikan alat-alat yang digunakan ketempat semula.
2
BAB II
HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
3
Gambar 2.1.3 Hasil percobaan dengan spesimen alumunium
4
2.2 Pengolahan Data:
Tabel 2.2.1 Data Nilai kekerasan material
Beban: 100 Beban: 150
Indentor: Steel Indentor: Diamond
Material Skala: HRB Skala: HRC
Jarak (mm) Jarak (mm)
5 10 15 5 10 15
88,3 91,0 91,0 9,9 9,4 8,7
89,7 91,1 88,2 11,2 9,7 8,2
ST 60 RHN
90,0 89,3 90,2 11,2 9,5 10,0
93,1 96,0 94,3 12,1 11,3 11,5
Rata-rata 90,3 91,9 90,9 11,1 10,0 9,6
5
BAB III
ANALISA DATA
6
40, ini disebabkan karena baja ST 60 memiliki kandungan karbon yang lebih
banyak daripada baja ST 40. Sehingga dapat disimpulkan semakin banyak
kandungan karbon pada suatu material, maka nilai kekerasan akan semakin besar
pula dan keuletan semakin kecil. Namun terjadi penyimpangan pada data hasil
pengujian kekerasan. Dimana pada skala HRB dan skala HRC nilai kekerasan
baja ST 42 lebih besar daripada baja ST 60.
Kuningan memiliki nilai kekerasan yang lebih besar dibandingkan dengan
alumunium dan tembaga. Hal ini disebabkan karena kuningan memiliki kekuatan
tarik yang lebih tinggi daripada alumunium dan tembaga. Sedangkan tembaga
memiliki kekerasan yang lebih tinggi daripada alumunium, hal ini dikarenakan
alumunium memiliki kekerasan yang paling rendah yang disebabkan oleh
kekuatan tarik yang paling kecil serta sifat alumunium yang lunak. Namun terjadi
penyimpangan pada data hasil pengujian kekerasan. Dimana pada skala HRB dan
skala HRC nilai kekerasan alumunium lebih besar daripada tembaga.
BAB IV
KESIMPULAN
7
3. Kekerasan suatu material dipengaruhi oleh kandungan kadar karbon
serta temperatur. Apabila mengalami perlakuan panas tergantung pada
laju pendinginan material tersebut.
BAB V
JAWABAN PERTANYAAN
8
dalam mengatur lekukan, bisa digunakan untuk menguji produk-
produk dalam jumlah yang banyak, serta pengujiannya relatif tidak
merusak.
2. Jelaskan hubungan kekerasan dengan kekuatan material!
Jawab:
Hubungan kekerasan dengan kekuatan material yaitu semakin tinggi
nilai kekerasan material maka semakin besar pula energi yang
diperlukan untuk menimbulkan bekas atau lekukan pada
permukaannya. Hal ini dikarenakan pada dasarnya pengujian
kekerasan digunakan untuk melihat kemampuan permukaan material
dalam menerima beban defomarsi.
3. Jelaskan pengaruh kekerasan terhadap keausan material!
Jawab:
Keausan yang lebih besar akan terjadi pada benda yang memiliki
kekerasan yang lebih rendah, hal ini karena keausan paling besar
terjadi pada benda-benda lunak. Keausan sendiri terjadi diakibatkan
oleh adanya gesekan yang menyebabkan terjadinya kerusakan berupa
hilangnya bagian material dari suatu permukaan benda, faktor-faktor
yang mempengaruhihal tersebut adalah kecepatan, tekanan, kekerasan
permukaan material serta temperatur.