Transformator adalah suatu alat yang digunakkan untuk menaikkan dan menurunkan
tegangan dari rangkaian listrik satu ke rangkaian listrik yang lainnya dengan frekuensi dan
daya yang sama dari input maupun outputnya. Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah
sebagai berikut, arus bolak balik (AC) yang mengalir pada kumparan primer yang
menyebabkan timbulnya medan magnet untuk melakukan induksi, induksi yang dihasilkan
oleh kumparan primer diperkuat oleh inti besi lalu dialirkan ke kumparan sekunder dan akan
timbul gaya geral listrik (GGL) pada ujung – ujung kumparan sekunder. Transformator
mempunyai bagian utama yaitu kumparan primer, kumparan sekunder serta inti besi. Salah
satu jenis transformator ialah transformator step up dan step down. Tujuan praktikum ini untuk
percobaan pengukuran transformator beban nol, menentukan tegangan primer sebagai fungsi
arus magnetisasi pada transformator menentukan perbandingan transformasi sebuah
transformator Percobaan kedua yaitu tentang autotransformator berbeban dengan tujuan untuk
memeriksa trafo dengan kumparan terpisah yang digunakan sebagai trafo hemat dengan
menyusun kumparan primer dan sekunder, menghitung daya trafo hemat dan membebani trafo
hemat dengan beban nominal. Selanjutnya peralatan yang digunakan antara lain: kabel,
tangmeter, regulator, multitester dan tentunya transformator. Kemudian variabel dalam
praktikum ini yaitu: variabel kontrol untuk praktikum beban nol dan beban turun adalah besar
tegangan primer (V1) sedangkan untuk praktikum auto transformator ialah besar tegangan
primer (V1) dan besar arus eksitasi (I). Variabel respon untuk semua jenis praktikum ialah
tegangan sekunder (V2) dan arus primer (I1). Variabel manipulasi di dalam praktikum ini
adalah pengaturan regulator. Dari semua percobaan di praktikum ini, dapat dibuktikan bahwa
tegangan dan arus primer akan berbanding lurus dengan tegangan dan arus sekunder. Dalam
pembahasan data hasil praktikum menggunakan rumus diantaranya adalah rumus P = V x I x
cos θ, Dari praktikum transformator beban nol untuk V1 = 100 V didapatkan V2 = 28,6 V; dan I1
= 0,84 A; I2 = 2,937 A; 𝑎 = 3,497; Pin = 67,2; Pout = 67,2; Rprimer = 119,05; Rsekunder = 9,74.
Dalam aplikasi didunia marine biasanya digunakan untuk penerangan lampu kapal, termasuk
lampu navigasi.
BAB I
PENDAHULUAN
KESIMPULAN
1. Pengertian Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat menaikkan atau
menurunkan tegangan listrik melalui suatu gandengan magnet dengan prinsip listrik induksi
elektromagnetik dengan daya yang sama dari input maupun outputnya. Transformator berguna
untuk mengubah tegangan arus bolak balik (AC) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan.
Trafo terdiri dari kumparan primer dan sekunder.
2. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-
balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung
dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika
efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder. Selain
itu, trafo hanya bisa mengubah arus bolak balik saja, dipengaruhi oleh cara kerja trafo dan jenisnya
yang berupa step up dan step down. Transformator tidak dapat dioperasikan pada tegangan DC
karena bila dioperasikan dengan sumber arus DC maka pada kumparan primer tidak akan timbul
fluks dan kumparan primer tidak akan menghasilkan arus. Sedangkan arus AC dapat menimbulkan
fluks magnet pada transformator sehingga transformator dapat digunakan, karena prinsip kerja trafo
didasarkan pada induksi elektromagnetik.
3. Pengaruh beban nol pada saat beban naik dan beban turun terhadap arus primer, arus sekunder,
tegangan primer dan tegangan sekunder adalah
a. Pada saat beban naik pada kumparan primer terjadi peningkatan tegangan sehingga arus
juga akan meningkat. Hal ini terjadi karena tidak ada proses pembebanan. Sedangkan pada
kumparan sekunder ketika tegangan meningkat maka arus juga akan meningkat. Hal ini
terjadi karena pengaruh dari kumparan primer dimana tegangan meningkat, nilai arus juga
akan meningkat. Sehingga hal ini sesuai dengan persamaan P = V I cos . Pada percobaan
pertama beban nol (tegangan naik) didapatkan data V1 = 100 V; V2 = 28,6 V; dan I1 =
0,84 A; I2 = 2,937 A.
b. Pada saat beban turun, pada kumparan primer ketika tegangan menurun maka arus juga
akan menurun. Hal ini terjadi karena tidak ada proses pembebanan. Sedangkan pada
kumparan sekunder ketika tegangan menurun maka arus juga akan menurun. Hal ini terjadi
karena pengaruh dari kumparan primer dimana tegangan menurun, nilai arus juga akan
menurun. Sehingga hal ini sesuai dengan persamaan P = V I cos . Pada percobaan pertama
beban nol (tegangan turun) didapatkan data V1 = 140 V; V2 = 40 V; dan I1 = 1,4 A; I2 =
5 A.