Wiradadi Husada Tanggal terbit : Ditetapkan : STANDAR Direktur RSU Wiradadi Husada PROSEDUR OPERASIONAL Desember 2017 dr. Dedi Adnan Fauzi, MM NIPRS. 01.10.634 Pengertian Sediaan berisi populasi mikroorganisme/ bakteri Stearothermophillus, yang merupakan bentuk spora yang bersifat resisten terhadap beberapa parameter yang tekontrol dan terukur. Tujuan Untuk mengetahui bahwa mesin Autoclave masih memiliki daya sterilisasi sempurna bagi alat-alat yang disterilkan, sehingga semua mikroorganisme termasuk sporanya mati dalam proses sterilisasi Kebijakan 1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian RSU WIradadi Husda tahu 2. Keputusan Direktur Utama RSU Wiradadi Husada Nomor….tentang Pelayanan Sterilisasi RSU Wiradadi Husada 3. Keputsan Direktur Utama RSU Wiradadi Husada, Nomor…… tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Sterilisasi di RSU Wiradadi Husada. Prosedur A. Autoclave Internal CSSD 1. Operator mesi, membuka kran (air, steam, angina), dan menaikan handle listrik untuk memanaskan mesin Autoclave 2. Operator mesin memasukan 1 ampul ke dalam chamber mesin 3. Operator mesin menutup pintu mesin dengan menekan tombol Door, dan memuluh program P3/P1 PROSEDUR PENGONTROLAN AUTOCLAVE DENGAN ATTEST No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
Rumah Sakit Umum RSWH/SPO/CL/002/XII/2017 01 2/ 4
Wiradadi Husada 4. Setelah suhu tercapai operator mesin mengoperasikan mesin, dengan menekan start, dan mesin akan berjalan secara otomatis 5. Setelah mesin selesai operator mengeluarkan Attest dan memecahkan Attest tersebut serta memasukannya ke dalam tabung incubator/ auto reader 6. Operator mesin mencatat tanggal, bulan, tahun dan jam terhadap Attest yang akan dimasukkan tabung incubator/ auto reader 7. Operator mesin melakukan pemerikan Attest tersebut setelah 24 jam incubator dan 4 jam Auto reader, dan bila tidak ada perubahan warna mesin dalam keadaan baik, sebaliknya bila berubah warna menjadi kuning, maka mesin ada kerusakan dan harus segera dilakukan perbaikan 8. Setelah dinyatakan baik operator mesin menginformasikan kepada staf lainya bahwa mesin dapat dioperasikan kembali 9. Operator mesin melaporkan kebagian IPSRS apabila terjadi kerusakan atau tidak kestabilan dalam jalanya mesin, dan seluruh alat/ barang yang disterilkan di recall untuk disteril ulang. B. BI (Attest dari Laboratorium) 1. Operator mesin di bagian LAboratorium melakukan Uji Attest dengan memasukan Attest yang akan diuji kedalam mesin Autoclave dan menulis jam mulai dan jam selesai 2. Setelah selesai petugas mesin menuliskan dalam kartu monitor ing Uji Attest PROSEDUR PENGONTROLAN AUTOCLAVE DENGAN ATTEST No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
Rumah Sakit Umum RSWH/SPO/CL/002/XII/2017 01 2/ 4
Wiradadi Husada 3. Petugas laboratorium membawa Attest dan bukti pencatatan ke CSSD utnuk dilakuakn Uji Attest dengan mesin Autocloave/ Auto reader 2x dalam seminggu 4. Bagian monitoring CSSD menerima Attest dari laboratorium dan melakukan Uji Biologi Indikator 5. Monitoring melakukan pemeriksaan Attest tersebut setelah 24 jam incubator atau 4 jam untuk Auto reader, dan bila tidak ada perubahan warna mesin dalam keadaan baik, sebaliknya bila berubah warna menjadi kuning, maka mesin ada kerusakan dan harus segera dilakukan perbaikan 6. Setelah selesai, mencatat dilembar monitoring hasil Uji BI Laboratorium dan menginformasikan ke LAboratorium bahwa mesin baik dan dapat dioperasikan kembali 7. Monitoring melaporkan kebagian IPSRS apabila terjadi kerusakan atau tidak kestabilan dalam jalanya mesin, dan seluruh alat/ barang yang disterilkan di recaal untuk disteril ulang. Unit Terkait 1. Unit CSSD 2. Unit/ Bangsal perawatan 3. PPI PROSEDUR PENGONTROLAN AUTOCLAVE DENGAN ATTEST No. Dokumen : No. Revisi : Halaman