Anda di halaman 1dari 4

Ayah pergi membeli tembaga

Dipakai untuk merekatkan parang


Apabila ingin masuk surga
Sering mengaji dan sembahyang

Asam kandis asam gelugur


Kedua ayam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Anak ayam turunlah satu


Mati satu tinggallah habis
Tersiksa badan waktu itu
Sebab mengikuti setan iblis

Nangka muda digulai lemak


Buah keranji masak tersangkut
Harta dunia jangan di tamak
Kalau mati tak akan mengikut

Jangan senang memfitnah orang


Orang benci Tuhan pun murka
Jangan senang melalaikan sembahyang
Jika mati masuk neraka

Tante Mayang istrinya jaksa


Membeli bubur dikasih laksa
Tidak sembahnyang tidak puasa.
Di dalam kubur pasti disiksa.

Terang bulan terang Cahaya


Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jika kau ingin hidup bahagia
Beramal ibadah sebelum mati

Banyaklah masa antara masa


Tidak seelok masa bersua
Meninggalkan solat jadi biasa
Tanpa takut api neraka

Dua tiga empat lima


Enam tujuh delapan sembilan
Kita hidup tak akan lama
Jangan lupa siapkan bekalan
Banyak orang menggali perigi
Ambil buluh kemudian diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Untuk bekal dunia akhirat

Kera di hutan cekat melompat


Si pemburu memasang jerat
Hina sangat sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat

Daun tetap di atas dulang


Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicoba

Redup bulan nampak akan hujan


Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga

Anak ayam turun sepuluh


Mati satu tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Agar dapat ampunan tuhan

Sayang-sayang buah kepayang


Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah yang menentukan

Lembayung di antara semak


Jatuh melayang ke dalam paya
Walau ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya

Indah sekali pintu dipahat


Bergambar daun dan dahan
Kalau ingin hidup selamat
Taat selalu perintah tuhan

Anak ayam turunnya lima


Mati satu tinggalah empat
Turut mengikut alim ulama
Supaya betul jalan selamat
Terang bulan indah bercahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jika engkau hendak bahagia
Beramal Ibadat sebelum mati

Air cuka bercampur pasta,


terkena mata jadi terluka.
Jangan suka berkata dusta,
Kalau tak ingin masuk neraka

Ikan pari loncat ke selokan,


Bisa-bisa mati kurang makan.
Didik diri jadi dermawan,
sedekah jariyah sebagai bekalan

Kalau tuan pergi ke Tuban


Jangan lupa mampir ke Daka
Shalat itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka

Bunga besar bunga raflesia,


Bunga kecil bunga melati.
Cepatlah taubat wahai manusia,
Jangan menunggu sampai kau mati.

Air dan api slalu berlawanan,


Langit dan bumi adalah berjauhan.
Kalau hati penuh kedengkian,
Siaplah orang yang mau berteman.

Hari minggu mancing di kali,


di pinggiran melihat buaya.
Hidup di dunia hanya sekali,
maka jalani dengan sebaik-baiknya.

Makan mendoan di kantin sekolah,


Minum teh sisri bersama Falah.
Maaf jika aku telah berbuat salah,
Kasih tahu aku InsyaAllah bisa berubah.

Ada gadis perawan,


paling cantik di kampungnya.
Hormatilah ibumu kawan,
Ada surga di telapak kakinya.
Naik delman ditarik kuda,
Melewati desa dan rawa-rawa.
Harta tak dibawa saat kau tiada,
Amal Sholeh yang akan kau bawa.

Nangka muda digulai lemak,


Buah beri masak tersangkut.
Harta dunia jangan ditamak,
Bila mati takkan mengikut.

Anda mungkin juga menyukai