Anda di halaman 1dari 16

OPERASI PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR

Dalam aljabar matriks, bilangan real 𝑘 sering disebut sebagai skalar. Oleh karena itu
perkalian real terhadap matriks juga disebut sebagai perkalian skalar dengan matriks.
Sebelumnya, pada kajian pengurangan dua matriks, 𝐴 − 𝐵 = 𝐴 + (−𝐵), (−𝐵) dalam hal ini
sebenarnya hasil kali bilangan −1 dengan semua entry matriks 𝐵. Artinya, matriks (−𝐵) dapat
kita tulis sebagai: −𝐵 = 𝑘 ∙ 𝐵, dengan 𝑘 = −1

Secara umum, perkalian skalar dengan matriks dirumuskan sebagai berikut. Misalkan 𝐴
adalah suatu matriks berordo 𝑚 × 𝑛 dengan entry-entry 𝑎𝑖𝑗 dan 𝑘 adalah suatu bilangan real.
Matriks 𝐶 adalah hasil perkalian bilangan real 𝑘 terhadap matriks 𝐴, dinotasikan 𝐶 = 𝑘 ∙ 𝐴, bila
matriks 𝐶 berordo 𝑚×𝑛 dengan entry-entrynya ditentukan oleh: 𝑐𝑖𝑗 = 𝑘 ∙
𝑎𝑖𝑗 (untuk semua 𝑖 dan 𝑗). Matriks 𝐶 = 𝑘 ∙ 𝐴 dapat diperoleh dengan cara mengalikan semua
elemen 𝐴 dengan bilangan 𝑘

𝑎11 𝑎12 𝑎13 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑘𝑎11 𝑘𝑎12 𝑘𝑎13 ⋯ 𝑘𝑎1𝑛


𝑎21 𝑎22 𝑎23 … 𝑎2𝑛 𝑘𝑎21 𝑘𝑎22 𝑘𝑎23 … 𝑘𝑎2𝑛
𝐶 = 𝑘 𝑎31 𝑎32 𝑎33 … 𝑎3𝑛 = 𝑘 𝑘𝑎31 𝑘𝑎32 𝑘𝑎33 … 𝑘𝑎3𝑛
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 𝑎𝑚3 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 ] [𝑘𝑎𝑚1 𝑘𝑎𝑚2 𝑘𝑎𝑚3 ⋯ 𝑘𝑎𝑚𝑛 ]

Contoh:
Tugas Kelompok:
5 1 4 6 𝑝, 𝑞, 𝑟, dan 𝑠
Diketahui 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]. Tentukan nilai yang
−3 2 −2 8
memenuhi persamaan berikut.
Tentukan
𝑝 2𝑞 10 −20
a. 5 [ ]=[ ]
a. 3𝐴; b. 6𝐵; c.−3𝐴 + 2𝐵. −2 1 25 5
1 3𝑞 2𝑝 9 1
b. [ ]=[ ]
Penyelesaian: 2 𝑟 −5 −4 2𝑠
𝑝 6𝑟 −4 −8
c. 4 [ ] = 3[ ]
5 1 3(5) 3(1) 15 3 −3 𝑝 3 + 𝑟 2𝑞
a. 3𝐴 = 3 [ ]=[ ]=[ ]
−3 2 3(−3) 3(2) −9 6 4𝑞 4
2𝑝 −𝑞
6(4) 6(6) d. 2 [ ]=[ 1 ]
4 6 24 36 −𝑟 𝑠+𝑟 −𝑝 −2𝑞
b. 6𝐵 = 6 [ ]=[ ]=[ ]
−2 8 6(−2) 6(8) −12 48
5 1 4 6
c. −3𝐴 + 2𝐵 = −3 [ ] + 2[ ]
−3 2 −2 8
−3(5) −3(1) 2(4) 2(6)
=[ ]+[ ]
−3(−3) −3(2) 2(−2) 2(8)

−15 −3 8 12 −7 9
=[ ]+[ ]=[ ]
9 −6 −4 16 5 10

Sifat-Sifat Perkalian Bilangan Real (Skalar) dengan Matriks

Perkalian bilangan real (skalar) dengan suatu matriks dapat dilakukan tanpa syarat tertentu.
Artinya, semua matriks dengan ordo sembarang dapat dikalikan dengan bilangan real (skalar).

Misalkan 𝐴 dan 𝐵 matriks-matriks berordo 𝑚 × 𝑛 serta 𝑘1 dan 𝑘2 bilangan real (skalar), berlaku
sifat-sifat berikut

a. 𝑘1 (𝐴 + 𝐵) = 𝑘1 𝐴 + 𝑘1 𝐵
b. (𝑘1 + 𝑘2 )𝐴 = 𝑘1 𝐴 + 𝑘2 𝐴
c. 𝑘1 (𝑘2 𝐴) = (𝑘1 𝑘1 )𝐴

Bukti

Akan dibuktikan sifat a. Misal 𝑘1 skalar, 𝐴 dan 𝐵 matriks berordo 𝑚 × 𝑛.

𝑎11 𝑎12 𝑎13 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑏11 𝑏12 𝑏13 ⋯ 𝑏1𝑛


𝑎21 𝑎22 𝑎23 … 𝑎2𝑛 𝑏21 𝑏22 𝑏23 … 𝑏2𝑛
𝐴 = 𝑎31 𝑎32 𝑎33 … 𝑎3𝑛 , dan 𝐵 = 𝑏31 𝑏32 𝑏33 … 𝑏3𝑛
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 𝑎𝑚3 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 ] [𝑏𝑚1 𝑏𝑚2 𝑏𝑚3 ⋯ 𝑏𝑚𝑛 ]

𝑎11 𝑎12 𝑎13 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑏11 𝑏12 𝑏13 ⋯ 𝑏1𝑛


𝑎21 𝑎22 𝑎23 … 𝑎2𝑛 𝑏21 𝑏22 𝑏23 … 𝑏2𝑛
𝑘1 (𝐴 + 𝐵) = 𝑘1 𝑎31 𝑎32 𝑎33 … 𝑎3𝑛 + 𝑏31 𝑏32 𝑏33 … 𝑏3𝑛
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
([𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 𝑎𝑚3 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 ] [𝑏𝑚1 𝑏𝑚2 𝑏𝑚3 ⋯ 𝑏𝑚𝑛 ])

𝑎11 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12 𝑎13 + 𝑏13 ⋯ 𝑎1𝑛 + 𝑏1𝑛


𝑎21 + 𝑏21 𝑎22 + 𝑏22 𝑎23 + 𝑏23 … 𝑎2𝑛 + 𝑏2𝑛
= 𝑘1 𝑎31 + 𝑏31 𝑎32 + 𝑏32 𝑎33 + 𝑏33 … 𝑎3𝑛 + 𝑏3𝑛
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝑎𝑚1 + 𝑏𝑚1 𝑎𝑚2 + 𝑏𝑚2 𝑎𝑚3 + 𝑏𝑚3 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 + 𝑏𝑚𝑛 ]
𝑘1 (𝑎11 + 𝑏11 ) 𝑘1 (𝑎12 + 𝑏12 ) 𝑘1 (𝑎13 + 𝑏13 ) ⋯ 𝑘1 (𝑎1𝑛 + 𝑏1𝑛 )
𝑘1 (𝑎21 + 𝑏21 ) 𝑘1 (𝑎22 + 𝑏22 ) 𝑘1 (𝑎23 + 𝑏23 ) … 𝑘1 (𝑎2𝑛 + 𝑏2𝑛 )
= 𝑘1 (𝑎31 + 𝑏31 ) 𝑘1 (𝑎32 + 𝑏32 ) 𝑘1 (𝑎33 + 𝑏33 ) … 𝑘1 (𝑎3𝑛 + 𝑏3𝑛 )
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝑘1 (𝑎𝑚1 + 𝑏𝑚1 ) 𝑘1 (𝑎𝑚2 + 𝑏𝑚2 ) 𝑘1 (𝑎𝑚3 + 𝑏𝑚3 ) ⋯ 𝑘1 (𝑎𝑚𝑛 + 𝑏𝑚𝑛 )]

𝑘1 𝑎11 + 𝑘1 𝑏11 𝑘1 𝑎12 + 𝑘1 𝑏12 𝑘1 𝑎13 + 𝑘1 𝑏13 ⋯ 𝑘1 𝑎1𝑛 + 𝑘1 𝑏1𝑛


𝑘1 𝑎21 + 𝑘1 𝑏21 𝑘1 𝑎22 + 𝑘1 𝑏22 𝑘1 𝑎23 + 𝑘1 𝑏23 … 𝑘1 𝑎2𝑛 + 𝑘1 𝑏2𝑛
= 𝑘1 𝑎31 + 𝑘1 𝑏31 𝑘1 𝑎32 + 𝑘1 𝑏32 𝑘1 𝑎33 + 𝑘1 𝑏33 … 𝑘1 𝑎3𝑛 + 𝑘1 𝑏3𝑛
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝑘1 𝑎𝑚1 + 𝑘1 𝑏𝑚1 𝑘1 𝑎𝑚2 + 𝑘1 𝑏𝑚2 𝑘1 𝑎𝑚3 + 𝑘1 𝑏𝑚3 ⋯ 𝑘1 𝑎𝑚𝑛 + 𝑘1 𝑏𝑚𝑛 ]

𝑘1 𝑎11 𝑘1 𝑎12 𝑘1 𝑎13 ⋯ 𝑘1 𝑎1𝑛 𝑘1 𝑏11 𝑘1 𝑏12 𝑘1 𝑏13 ⋯ 𝑘1 𝑏1𝑛


𝑘1 𝑎21 𝑘1 𝑎22 𝑘1 𝑎23 … 𝑘1 𝑎2𝑛 𝑘1 𝑏21 𝑘1 𝑏22 𝑘1 𝑏23 … 𝑘1 𝑏2𝑛
= 𝑘1 𝑎31 𝑘1 𝑎32 𝑘1 𝑎33 … 𝑘1 𝑎3𝑛 𝑘1 𝑏31 𝑘1 𝑏32 𝑘1 𝑏33 … 𝑘1 𝑏3𝑛
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝑘1 𝑎𝑚1 𝑘1 𝑎𝑚2 𝑘1 𝑎𝑚3 ⋯ 𝑘1 𝑎𝑚𝑛 ] [𝑘1 𝑏𝑚1 𝑘1 𝑏𝑚2 𝑘1 𝑏𝑚3 ⋯ 𝑘1 𝑏𝑚𝑛 ]

𝑎11 𝑎12 𝑎13 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑏11 𝑏12 𝑏13 ⋯ 𝑏1𝑛


𝑎21 𝑎22 𝑎23 … 𝑎2𝑛 𝑏21 𝑏22 𝑏23 … 𝑏2𝑛
= 𝑘1 𝑎31 𝑎32 𝑎33 … 𝑎3𝑛 + 𝑘1 𝑏31 𝑏32 𝑏33 … 𝑏3𝑛
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 𝑎𝑚3 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 ] [𝑏𝑚1 𝑏𝑚2 𝑏𝑚3 ⋯ 𝑏𝑚𝑛 ]

= 𝑘1 𝐴 + 𝑘1 𝐵………………………….(terbukti) Tugas Individu:

Buktikan kebenaran sifat-sifat


perkalian skalar dengan matriks
Cek Pemahaman 𝑏 dan 𝑐 diatas

1. Manakah dari contoh berikut yang merupakan hasil perkalian matriks dengan skalar 𝑘,
dengan 𝑘 anggota bilangan asli. Tentukan 𝑘 dari masing-masing matriks. Apakah semua
matriks memenuhi pernyataan diatas? Jika tidak, mengapa demikian? Tentukan syaratnya
6 3 12
1 3 2 4 6 4 0
𝐴=[ ] b. 𝐵 = [ ] c. 𝐶 = [ ] d. 𝐷 = [3 0 9]
6 2 6 2 2 7 1
9 3 6
2. Berikan contoh operasi matriks yang memenuhi tiga sifat perkalian pada skalar
Latihan

4 8 1 −1
1. Diketahui 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]. Tentukan hasil operasi matriks berikut.
−2 −10 0 −2
a. 2𝐴 + 𝐵
1
b. 𝐴−𝐵
2
1 3
2. Diketahui matriks 𝐴 = [ ], tentukan matriks hasil perkalian skalar 𝑘 anggota
6 2
bilangan real terhadap matriks 𝐴. Jika
a. 𝑘 = 2 b. 𝑘 = 5 c. 𝑘 = 9
Pemecahan Masalah
3. Perhatikan matriks berikut

3 4 2𝑞 𝑦 2 4 5 8 12
𝐴 = [𝑝 − 2 1 8 ] dan 𝐵 = 𝑘 . [3 1 0], jika 𝐶 = [ 8 3 8 ] dan 𝐶 = 𝐴 + 𝐵
7 0 4 2 0 𝑧 11 0 8
maka tentukan

a. 𝑘 ∈ ℝ b. 𝑝, 𝑞, 𝑦, 𝑧 ∈ ℤ
3 12 −12
4. Diketahui 𝑥 2 [ ] + 𝑥 [ ] = [ 3 ]. Tentukan nilai 𝑦.
1 −2 𝑦
6 3 18
5. Diketahui matriks 𝐴 = [ ] , 𝐵 = [ ] , dan 𝐶 = [ ].
1 1 5
Jika 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 = 𝐶, tentukan titik potong koordinat yang terjadi antara dua buah
persamaan garis yang terbentuk.
Komunikasi
2 3 6 9
6. Ditentukan dua matriks, yaitu 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]
4 6 12 18
a. Dalam hal bagaimanakah = 𝐵 ? Berikan penjelasan dan tuliskan persamaan matriksnya
b. Dalam hal bagaimanakah ≠ 𝐵 ? berikan penjelasan dan berikan contoh penyangkalnya
Penalaran
1 0 3 0
7. Diketahui matriks 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]
3 9 9 27
Buktikan bahwa Ǝ𝑘 = 3 sehingga 𝐴 = 3. 𝐵
1 0 3 0 3 0
8. Diketahui matriks 𝐴 = [ ], 𝐵 = [ ], dan 𝐶 = [ ]
3 7 4 2 37 14
a. Buktikan bahwa 𝐶 = 𝐴 ∙ 𝐵
b. Buktikan bahwa matriks 𝐶𝑚𝑝 = 𝐴𝑚𝑛 ∙ 𝐵𝑛𝑝
Analisis Kesalahan
9. Seseorang mengatakan bahwa: “matriks 𝑘1 𝐴𝑚𝑛 = 𝑘2 𝐴𝑛𝑝 , dengan 𝑘1 = 𝑘2 anggota
bilangan real”. Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa pernyataan orang tersebut
salah. Jelaskan mengapa pernyataan tersebut salah
Open-Ended
10. Tulislah matriks berordo 2 × 𝑛,dengan 𝑛 anggota bilangan asli, kalikan matriks tersebut
dengan 𝑘 = 4. Tulis matriks hasil kali dalam bentuk umum

PERKALIAN ANTAR MATRIKS

a. Pengertian Perkalian Antarmatriks

Untuk memahami pengertian perkalian matriks, perhatikan ilustrasi berikut ini. Bu rina
membeli jagung dan gula merah di dua tempat yang berbeda. Di warung I, ia membeli 3 kg
jagung dan 2 kg gula merah, sedangkan di warung II, ia membeli 4 kg jagung dan 3 kg gula
merah. Harga jagung dan gula merah di kedua warung tersebut sama, yaitu Rp2.500,00 dan
Rp4.000,00 per kg. Berapa uang yang dikeluarkan B u Rina?

Barang Harga
Jagung Rp2.500,00
Gula Merah Rp4.000,00

Tempat Jagung Gula Merah


Warung I 3 2
Warung II 4 3
Untuk menghitung jumlah uang yang dibayar oleh Bu Rina dapat langsung kita hitung dengan
cara mengalikan banyaknya barang dengan harga masing-masing sebagai berikut.

Warung I : (3 × Rp2.500,00) + (2 × Rp4.000,00) = Rp15.500,00

Warung II : (4 × Rp2.500,00) + (3 × Rp4.000,00) = Rp22.000,00


Di samping itu, pernyataan di atas dapat disajikan dalam bentuk matriks sebagai berikut.

3 2
P=[ ] menyatakan banyak jagung dan gula merah yang dibeli Bu Rina. Baris 1
4 3
menyatakan warung I dan baris 2 untuk warung II.

2.500
Q=[ ] menyatakan harga masing-masing jagung dan gula merah.
4.000

Daftar jumlah uang yang dikeluarkan Bu Rina dapat dilihat pada tabel berikut.

Tempat Harga Pembelian


Warung I (3 × Rp2.500,00) + (2 × Rp4.000,00) = Rp15.500,00
Warung II (4 × Rp2.500,00) + (3 × Rp4.000,00) = Rp22.000,00
Tabel pengeluaran di atas bersesuaian dengan perkalian matriks 𝑃 × 𝑄, yaitu

3 2 2.500
𝑃×𝑄 = [ ][ ]
4 3 4.000

3 × 2.500 + 2 × 4.000
=[ ]
4 × 2.500 + 3 × 4.000

15.500
= [ ]
22.000

Dari uraian diatas, matriks 𝑃 berordo 2 × 2 dan matriks 𝑄 berordo 2 × 1, sedangkan 𝑃 × 𝑄


berordo 2 × 1 sehingga bagan perkalian dan hasil kalinya mempunyai hubungan sebagai berikut.

(2 × 2)(2 × 1) = (2 × 1)

Secara matematis, kita dapat menyatakan perkalian dua matriks sebagai berikut. Misalkan
matriks 𝐴𝑚×𝑛 dan matriks 𝐵𝑛×𝑝 , matriks 𝐴 dapat dikalikan dengan matriks 𝐵 jika banyak baris
matriks 𝐴 sama dengan banyak kolom matriks 𝐵. Hasil perkalian matriks 𝐴 berordo 𝑚 × 𝑛
terhadap matriks 𝐵 berordo 𝑛 × 𝑝 adalah suatu matriks berordo 𝑚 × 𝑝. Proses menentukan
entry-entry hasil perkalian dua matriks dipaparkan sebagai berikut.
𝑎11 𝑎12 𝑎13 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑏11 𝑏12 𝑏13 ⋯ 𝑏1𝑝
𝑎21 𝑎22 𝑎23 … 𝑎2𝑛 𝑏21 𝑏22 𝑏23 … 𝑏2𝑝
𝐴𝑚×𝑛 = 𝑎31 𝑎32 𝑎33 … 𝑎3𝑛 , dan 𝐵𝑛×𝑝 = 𝑏31 𝑏32 𝑏33 … 𝑏3𝑝
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 𝑎𝑚3 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 ] [𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 𝑏𝑛3 ⋯ 𝑏𝑛𝑝 ]

Jika 𝐶 adalah matriks hasil perkalian matriks 𝐴𝑚×𝑛 terhadap matriks 𝐵𝑛×𝑝 dan dinotasikan 𝐶 =
𝐴 ∙ 𝐵, maka

 Matriks 𝐶 berorde 𝑚 × 𝑝.
 Entry-entry matriks 𝐶 pada baris ke- 𝑖 dan kolom ke- 𝑗, dinotasikan 𝑐𝑖𝑗 , diperoleh dengan
cara mengalikan entry baris ke- 𝑖 dari matriks 𝐴 terhadap entry kolom ke- 𝑗 dari matriks
𝐵, kemudian dijumlahkan. Dinotasikan 𝑐𝑖𝑗 = 𝑎𝑖𝑗 ∙ 𝑏𝑖𝑗 + 𝑎𝑖2 ∙ 𝑏2𝑗 + 𝑎𝑖3 ∙ 𝑏3𝑗 + ⋯ +
𝑎𝑖𝑛 ∙ 𝑏𝑛𝑗

Mari kita pelajari contoh-contoh di bawah ini, untuk memudahkan kita mengerti akan konsep di
atas!

Contoh:

2 2 3 4 −5 −1
Diketahui matriks 𝐴 = [ ], 𝐵 = [−3 2], 𝐶 = [ ], dan 𝐷 = [ ]. Tentukan
−1 −1 4 2 6 1

a. 𝐴 × 𝐵; c. 𝐶 × 𝐷;
Tugas Kelompok:
b. 𝐵 × 𝐶; d. 𝐴 × 𝐶;
Misalkan diberikan matriks 𝐴 =
Penyelesaian: 1 −1 1
[−3 2 −1] dan 𝐵 =
2 2(−3) 2(2) −6 4 −2 1 0
a. 𝐴 × 𝐵 = [ ] [−3 2] = [ ]=[ ]
−1 −1(−3) 4 3 −2 1 2 3
Bagaimana hasil perkalian dari × 𝐴 ? [2 4 6].
1 2 3
2 3
b. 𝐵 × 𝐶 = [−3 2] [ ]
−1 4
Tunjukkan bahwa hasil
= [(−3 × 2) + (2 × (−1))(−3 × 3) + (2 × 4)]
perkalian 𝐴𝐵 adalah matriks nol.
= [−8 −1]
Bagaimana hasil perkalian dari 𝐶 × 𝐵?
2 3 4 −5 −1
c. 𝐶 × 𝐷 = [ ][ ]
−1 4 2 6 1
(2 × 4) + (3 × 2) (2 × (−5) + 3 × 6) (2 × (−1) + 3 × 1)
=[ ]
(−1 × 4) + (4 × 2) (−1 × (−5) + 4 × 6) (−1 × (−1) + 4 × 1)
2 2 3
d. 𝐴 × 𝐶 = [ ] [ ] tidak dapat dikalikan karena banyak kolom matriks 𝐴 tidak sama
−1 −1 4
dengan banyak baris matriks 𝐶
b. Pengertian Dikalikan dari Kiri dan Dikalikan dari Kanan

Syarat dua matriks dapat dikalikan adalah jika dan hanya jika banyak kolom matriks kiri
sama dengan banyak baris matriks kanan. Jika perkalian 𝐴 × 𝐵 ada (dapat dikalikan) maka
dikatakan bahwa

a. Matriks 𝐵 dikali dari kiri oleh matriks 𝐴;


b. Matriks 𝐴 dikali dari kanan oleh matriks 𝐵.

Contoh:

4 −2 2 3
Diketahui matriks 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]. Tentukan hasil perkalian
1 3 4 −2

a. Matriks 𝐴 dikali dari kiri oleh matriks 𝐵;


b. Matriks 𝐴 dikali dari kanan oleh matriks 𝐵.

Penyelesaian:

a. Matriks 𝐴 dikalikan dari kiri oleh matriks 𝐵, berarti


2 3 4 −2 11 5
𝐵×𝐴 = [ ][ ]=[ ]
4 −2 1 3 4 −14
b. Matriks 𝐴 dikalikan dari kanan oleh matriks 𝐵, berarti
4 −2 2 3 0 16
𝐴×𝐵 = [ ][ ]=[ ].
1 3 4 −2 14 13
Tampak dari hasil diatas bahwa 𝐴 × 𝐵 ≠ 𝐵 × 𝐴. Artinya, perkalian matriks tidak bersifat
komutatif.
c. Sifat-Sifat Perkalian Matriks
Misalkan matriks 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 dapat dikalikan atau dijumlahkan. Untuk memahami sifat-
sifat perkalian matriks, terlebih dahulu perhatikan contoh berikut.
Contoh:
1 2 −2 4 2 −3
Diketahui matriks 𝐴 = [ ],𝐵 = [ ] , dan 𝐶 = [ ].
−2 0 4 5 1 0
Jika 𝑘 = 2, tentukan hasil perhitungan berikut.
a. 𝐴 × 𝐵 dan 𝐵 × 𝐴. Apakah 𝐴 × 𝐵 = 𝐵 × 𝐴? Apa kesimpulanmu?
b. (𝐴 × 𝐵) × 𝐶 dan 𝐴 × (𝐵 × 𝐶).
Apakah hasilnya sama? Apa kesimpulanmu?
c. 𝐴 × (𝐵 + 𝐶), (𝐴 × 𝐵) + (𝐴 × 𝐶), (𝐴 + 𝐵) × 𝐶, dan (𝐴 × 𝐶) + (𝐵 × 𝐶).
Bagaimana hubungan operasi perkalian matriks tersebut?
d. 𝐴 × 𝐼 dan 𝐼 × 𝐴 dengan 𝐼 matriks identitas.
Hubungan apa yang terbentuk?
e. 𝐴 × 𝑂 dan 𝑂 × 𝐴 dengan 𝑂 matriks nol ordo 2 × 2.
Apakah 𝐴 × 𝑂 = 𝑂 × 𝐴 = 𝑂?
f. (𝑘𝐴) × 𝐵 dan 𝑘(𝐴 × 𝐵). Apakah (𝑘𝐴) × 𝐵 = 𝑘(𝐴 × 𝐵)?

Penyelesaian :

1 2 −2 3 6 13
a. 𝐴 × 𝐵 = [ ][ ]=[ ]
−2 0 4 5 4 −6
−2 3 1 2 −8 −4
𝐵×𝐴 = [ ][ ]=[ ]
4 5 −2 0 −6 8
Terlihat bahwa hasil 𝐴 × 𝐵 = 𝐵 × 𝐴. Jadi, sifat perkalian matriks tidak komutatif.
1 2 −2 3 2 −3
b. (𝐴 × 𝐵) × 𝐶 = ([ ][ ]) [ ]
−2 0 4 5 1 0
6 13 2 −3 25 −18
=[ ][ ]=[ ]
4 −6 1 0 2 −12
1 2 −2 3 2 −3
𝐴 × (𝐵 × 𝐶) = [ ] ([ ][ ])
−2 0 4 5 1 0
1 2 −1 6 25 −18
=[ ][ ]=[ ]
−2 0 13 12 2 −12
Terlihat bahwa (𝐴 × 𝐵) × 𝐶 = 𝐴 × (𝐵 × 𝐶) sehingga berlaku sifat assosiatif.
12 −2 3 2 −3
c. 𝐴 × (𝐵 + 𝐶) = [ ] ([ ]+[ ])
−20 4 5 1 0
12 0 0 10 10
=[ ][ ]=[ ]
−2
0 5 5 0 0
(𝐴 × 𝐵) + (𝐴 × 𝐶) = ([ 1 2] [−2 3]) + ([ 1 2] [2 −3])
−2 0 4 5 −2 0 1 0
6 13 4 −3 10 10
=[ ]+[ ]=[ ]
4 −6 −4 6 0 0
Terlihat bahwa 𝐴 × (𝐵 + 𝐶) = (𝐴 × 𝐵) + (𝐴 × 𝐶) sehingga berlaku sifat
distributif kiri.

(𝐴 + 𝐵) × 𝐶 = ([ 1 2 −2 3 2 −3
]+[ ]) [ ]
−2 0 4 5 1 0
−1 5 2 −3 3 3
=[ ][ ]=[ ]
2 5 1 0 9 −6
(𝐴 × 𝐶) + (𝐵 × 𝐶) = ([ 1 2] [2 −3]) + ([−2 3] [2 −3])
−2 0 1 0 4 5 1 0
3 3
=[ ]
9 −6
Terlihat bahwa (𝐴 + 𝐵) × 𝐶 = (𝐴 × 𝐶) + (𝐵 × 𝐶) sehingga berlaku sifat
distributif kanan.
1 2 1 0 1 2
d. 𝐴 × 𝐼 = [ ][ ]=[ ]=𝐴
−2 0 0 1 −2 0
1 0 1 2 1 2
𝐼×𝐴=[ ][ ]=[ ]=𝐴
0 1 −2 0 −2 0
Terlihat bahwa 𝐴 × 𝐼 = 𝐼 × 𝐴.
1 2 0 0 0 0
e. 𝐴 × 𝑂 = [ ][ ]=[ ]
−2 0 0 0 0 0
0 0 1 2 0 0
𝑂×𝐴=[ ][ ]=[ ]=𝑂
0 0 −2 0 0 0
1 2 −2 3 2 4 −2 3
f. (𝑘𝐴) × 𝐵 = (2 [ ]) [ ]=[ ][ ]
−2 0 4 5 −4 0 4 5
12 26
=[ ]
8 −12
1 2 −2 3 6 13 12 26
𝑘(𝐴 × 𝐵) = 2 ([ ][ ]) = 2 [ ]=[ ]
−2 0 4 5 4 −6 8 −12
Terlihat bahwa (𝑘𝐴) × 𝐵 = 𝑘(𝐴 × 𝐵)

Coba kalian perhatikan contoh tersebut dengan cermat, apa yang dapat kalian simpulkan?
Berdasarkan contoh-contoh di atas maka kita dapat menentukan sifat-sifat perkalian
matriks sebagai berikut.

Jika 𝑘 bilangan real (skalar); 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 matriks yang dapat dikalikan; serta 𝐵 dan 𝐶
dapat dijumlahkan maka berlaku sifat-sifat perkalian matriks sebagai berikut.

a. Tidak komutatif, yaitu 𝐴 × 𝐵 ≠ 𝐵 × 𝐴.


b. Asosiatif, yaitu (𝐴 × 𝐵) × 𝐶 = 𝐴 × (𝐵 × 𝐶).
c. Distributif, yaitu:
1) distributif kiri: 𝐴 × (𝐵 + 𝐶) = (𝐴 × 𝐵) + (𝐴 × 𝐶);
2) distributif kanan: (𝐴 + 𝐵) × 𝐶 = (𝐴 × 𝐶) + (𝐵 × 𝐶).
d. Perkalian matriks-matriks persegi dengan matriks identitas 𝐼, yaitu
𝐴 × 𝐼 = 𝐼 × 𝐴 = 𝐴 (ordo 𝐼 sama dengan ordo matriks 𝐴).
e. Perkalian dengan matriks 𝑂, yaitu 𝐴 × 𝑂 = 𝑂 × 𝐴 = 𝑂.
f. Perkalian dengan skalar, yaitu (𝑘𝐴) × 𝐵 = 𝑘(𝐴 × 𝐵).
d. Perpangkatan Matriks Persegi
Jika 𝑛 adalah sebuah bilangan bulat positif dan 𝐴 suatu matriks persegi, maka 𝐴𝑛 = 𝐴 ×
𝐴 × 𝐴 × … × 𝐴 (sebanyak 𝑛 faktor) atau dapat juga dituliskan
𝐴𝑛 = 𝐴 × 𝐴𝑛−1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐴𝑛−1 × 𝐴.
Tugas Individu:
Contoh: Dari soal pada contoh di
1 −2 samping, coba selidiki, apakah
Diketahui matriks 𝐴 = [ ]. Tentukan
−1 3
2𝐴3 × 𝐴 = 2𝐴2 × 𝐴2
2 3 4
a. 𝐴 ; b. 𝐴 ; c. 2𝐴 .
= 2𝐴 × 𝐴3
Penyelesaian:

1 −2 1 −2 3 −8
a. 𝐴2 = 𝐴 × 𝐴 = [ ][ ]=[ ]
−1 3 −1 3 −4 11
1 −2 3 −8 11 −30
b. 𝐴3 = 𝐴 × 𝐴2 = [ ][ ]=[ ]
−1 3 −4 11 −15 41
Dengan cara lain, yaitu 𝐴3 = 𝐴2 × 𝐴, diperoleh

3 −8 1 −2 11 −30
𝐴3 = 𝐴2 × 𝐴 = [ ][ ]=[ ]
−4 11 −1 3 −15 41
Ternyata, 𝐴 × 𝐴2 = 𝐴2 × 𝐴 = 𝐴3
1 −2 11 −30
c. 2𝐴4 = 2𝐴 × 𝐴3 = 2 [ ][ ]
−1 3 −15 41
41 −112
= 2[ ]
−56 153
82 −224
=[ ]
−112 306

Cek Pemahaman

6 3 12
1 3 2 4 6 4 0
1. 𝐴 = [ ] b. 𝐵 = [ ] c. 𝐶 = [ ] d. 𝐷 = [3 0 9]
6 2 6 2 2 7 1
9 3 6
Dari keempat matriks tersebut tentukan banyak kemungkinan dapat terjadinya operasi
perkalian antar matriks. Buktikan dan jelaskan
2. Apa saja syarat yang harus dipenuhi suatu matriks agar dapat dilakukannya operasi
perkalian antar matriks
3. Berikan contoh operasi matriks yang memenuhi sifat-sifat perkalian antar matriks.
Buktikan matriks tersebut memenuhi sifat-sifatnya.

Latihan

1. Hitunglah perkalian matriks-matriks berikut.


4 1 −1
10 −1 5
a. [1 −2 4] [−6] c. [ ] [4 0 ]
−2 3 6
−4 7 −5
−3
5 −4 2 −1
b. [ ][ ] d. [ 4 ] [5 −4 11]
3 1 6 −2
2
−2 3
2. Diketahui matriks 𝐴 = [ ] dan 𝐼 matriks identitas. Tentukan
1 2
a. 𝐴2 ; c. 𝐴2 + 𝐼;
b. 3𝐴2 + 𝐼; d. 𝐴2 − 2𝐴 + 𝐼.
−2 1 2 3 5 −3
3. Diketahui matriks 𝑈 = [ ],𝑉 = [ ] , dan 𝑊 = [ ]. Tentukan
3 −1 −1 0 4 2
a. 𝑈 × 𝑉 b. 𝑈 × 𝑊 c. 𝑉 × 𝑊 d. (𝑈 × 𝑉) × 𝑊
8 1 2 0
4. Diketahui matriks 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ], 𝑘 = 4 anggota real. tentukan nilai
0 2 −1 2
4(𝐵𝐴) dan (4𝐵)𝐴. Apakah 4(𝐵𝐴) = (4𝐵)𝐴?
5. Diketahui sistem persamaan linear tiga variable berikut.
2𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 6
4𝑥 − 3𝑦 + 𝑧 = 2
𝑥 − 𝑦 − 𝑧 = −1
Susunlah sistem persamaan itu dalam bentuk persamaan matriks. (ingat aturan perkalian
matriks)
Analisis Kesalahan
6. Seseorang mengatakan bahwa: “matriks 𝐴𝐵 = 𝐵𝐴”. Bagaimana anda dapat menunjukkan
bahwa pernyataan orang tersebut salah
Komunikasi
2 3 56 2 2 0
7. Ditentukan dua matriks, yaitu 𝐴= [ ] dan 𝐵= [ ], 𝐶 = [ ]
4 6 1 8 1 4
bagaimanakah bisa 𝐴(𝐵 + 𝐶) = 𝐴𝐵 + 𝐴𝐶 Berikan penjelasan? dan tuliskan persamaan
matriksnya
8. Misalkan 𝐴 dan 𝐵 matriks-matriks yang dapat dikalikan serta 𝐴 dan 𝐶 juga dapat
dikalikan. Apakah berlaku jika 𝐴 × 𝐵 = 𝐵 × 𝐶 maka 𝐵 = 𝐶? Tunjukkan dengan contoh
dan berikan alasanmu

TRANSPOSE MATRIKS

Misalkan ada perubahan pada posisi entry-entry matriks seperti entry baris ke-1 pada matriks 𝐵
menjadi entry kolom ke-1 pada matriks 𝐵 𝑡 , setiap entry baris ke-2 pada matriks menjadi entry
kolom ke-2 pada matriks 𝐵 𝑡 , demikian seterusnya, hingga semua entry baris pada matriks 𝐵
menjadi entry kolom pada matriks 𝐵 𝑡 . Hal inilah yang menjadi aturan menentukan transpose
matriks suatu matriks.

Transpose dari matriks 𝐴 berordo 𝑚 × 𝑛 adalah matriks yang diperoleh dari matriks 𝐴 dengan
menukar entry baris menjadi entry kolom dan sebaliknya, sehingga berordo 𝑚 × 𝑛. Notasi
transpose matriks 𝐴𝑚×𝑛 adalah 𝐴𝑡𝑚×𝑛 . Tugas Kelompok:

Contoh: Buatlah contoh-contoh matriks


dengan ordo yang berbeda-beda.
3 2 Transposekan matriks-matriks
Diketahui matriks 𝐴 = [1 4 ]. Tentukan matriks 𝐴𝑡 dan(𝐴𝑡 )𝑡 . tersebut. amatilah hasilnya.
0 −5 Kemudian, buatlah bentuk umum
matriks berordo 𝑚 × 𝑛 dan matriks
transposenya.
Penyelesaian:

Matriks 𝐴 memiliki ordo 3 × 2. Misal 𝐴𝑡 merupakan matriks transpose dari 𝐴. Matriks 𝐴


memiliki dua kolom. Kolom pertama berisi elemen-elemen 3, 1, 0. Kolom kedua memiliki
elemen-elemen 2, 4, -5. Elemen-elemen kolom pertama matriks 𝐴 akan menjadi elemen-elemen
baris pertama matriks 𝐴𝑡 . Elemen-elemen kolom kedua matriks 𝐴 akan menjadi elemen-elemen
baris kedua matriks 𝐴𝑡 .

3 1 0
Dengan demikian, 𝐴𝑡 = [ ], yang memiliki ordo 2 × 3.
2 4 −5

Kalian juga dapat menemukan matriks 𝐴𝑡 dengan berpijak banyak baris matriks 𝐴. Coba kalian
lakukan.

3 2
Matriks (𝐴𝑡 )𝑡 = 𝐴 = [1 4 ]. Coba kalian jelaskan mengapa (𝐴𝑡 )𝑡 = 𝐴.
0 −5

Contoh:

3 5
1 −4 7
0 −1
Tentukan transpose dari matriks 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [−9 0 5]
−2 7
3 −2 1
4 −6

Penyelesaian:

3 5
0 −1 3 0 −2 4
𝐴=[ ] → 𝐴𝑡 = [ 6] , dan
−2 7 5 −1 7 −
4 −6

1 −4 7 1 −9 3
𝐵 = [−9 0 5] → 𝐵 𝑡 = [−4 0 −2].
3 −2 1 7 5 1
Cek Pemahaman:

1. Apakah semua matriks dibawah ini dapat di transposekan? Buktikan


6 3 12
1 3 2 4 6 4 0
𝐴=[ ] b. 𝐵 = [ ] c. 𝐶 = [ ] d. 𝐷 = [3 0 9]
6 2 6 2 2 7 1
9 3 6
2. Apa saja syarat suatu matriks dapat ditransposekan
3. Carilah hubungan yang terjadi antara matriks dengan transposenya. Jelaskan pendapatmu

Latihan:

1. Tentukan transpose dari matriks berikut ini


5 8 12 2
28 30 2
a. 𝐴=[8 3 8] b.𝐵 = [ ] c. 𝐶 = [4]
32 27 1
11 0 8 1
4 2
2. Diketahui matriks 𝐴 = [ ] tentukan transpose dari matriks 𝐴
5 1

Pemecahan Masalah

2 4 6
3. Diketahui transpose matriks [ 7 9 11].
12 14 16
Tentukanlah:
a. Matriks 𝐴
b. Nilai 𝑥 dan 𝑦 jika 𝑥 = a23+4a33-6 dan 𝑦 = a232+4a332.
−2𝑎 𝑎 − 2𝑏
4. Diketahui matriks-matriks 𝑇 = [ 𝑏 + 𝑐 3𝑑 + 𝑐 ] dan 𝑅 = [8 4 0
].
2 10 1
𝑒 − 2𝑑 𝑒 − 3𝑓
a. Tentukan transpose dari matriks matriks 𝑇!
b. Jika matrik Rt = 𝑇, tentukanlah nilai 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒, 𝑓!

Komunikasi

2 4 6 2 7 12
5. Diberikan dua matriks 𝐴 = [ 7 9 11] dan 𝐵 = [4 9 14]
12 14 16 6 11 16
Apa hubungan antara matriks 𝐴 dengan matriks 𝐵? Berikan penjelasanmu
Penalaran
6. Buktikan bahwa (At + Bt) = (A+B)t untuk setiap matriks 𝐴 dan 𝐵 berorde 𝑚 ∙ 𝑛?
Analisis Kesalahan
7. Seseorang mengatakan bahwa: “suatu matriks sama dengan transpose matriksnya
sendiri”. Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa pernyataan orang tersebut salah
Open-Ended
8. Apakah ada matriks yang tidak memiliki transpose? sebutkan jika ada

Anda mungkin juga menyukai