Dalam aljabar matriks, bilangan real 𝑘 sering disebut sebagai skalar. Oleh karena itu
perkalian real terhadap matriks juga disebut sebagai perkalian skalar dengan matriks.
Sebelumnya, pada kajian pengurangan dua matriks, 𝐴 − 𝐵 = 𝐴 + (−𝐵), (−𝐵) dalam hal ini
sebenarnya hasil kali bilangan −1 dengan semua entry matriks 𝐵. Artinya, matriks (−𝐵) dapat
kita tulis sebagai: −𝐵 = 𝑘 ∙ 𝐵, dengan 𝑘 = −1
Secara umum, perkalian skalar dengan matriks dirumuskan sebagai berikut. Misalkan 𝐴
adalah suatu matriks berordo 𝑚 × 𝑛 dengan entry-entry 𝑎𝑖𝑗 dan 𝑘 adalah suatu bilangan real.
Matriks 𝐶 adalah hasil perkalian bilangan real 𝑘 terhadap matriks 𝐴, dinotasikan 𝐶 = 𝑘 ∙ 𝐴, bila
matriks 𝐶 berordo 𝑚×𝑛 dengan entry-entrynya ditentukan oleh: 𝑐𝑖𝑗 = 𝑘 ∙
𝑎𝑖𝑗 (untuk semua 𝑖 dan 𝑗). Matriks 𝐶 = 𝑘 ∙ 𝐴 dapat diperoleh dengan cara mengalikan semua
elemen 𝐴 dengan bilangan 𝑘
Contoh:
Tugas Kelompok:
5 1 4 6 𝑝, 𝑞, 𝑟, dan 𝑠
Diketahui 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]. Tentukan nilai yang
−3 2 −2 8
memenuhi persamaan berikut.
Tentukan
𝑝 2𝑞 10 −20
a. 5 [ ]=[ ]
a. 3𝐴; b. 6𝐵; c.−3𝐴 + 2𝐵. −2 1 25 5
1 3𝑞 2𝑝 9 1
b. [ ]=[ ]
Penyelesaian: 2 𝑟 −5 −4 2𝑠
𝑝 6𝑟 −4 −8
c. 4 [ ] = 3[ ]
5 1 3(5) 3(1) 15 3 −3 𝑝 3 + 𝑟 2𝑞
a. 3𝐴 = 3 [ ]=[ ]=[ ]
−3 2 3(−3) 3(2) −9 6 4𝑞 4
2𝑝 −𝑞
6(4) 6(6) d. 2 [ ]=[ 1 ]
4 6 24 36 −𝑟 𝑠+𝑟 −𝑝 −2𝑞
b. 6𝐵 = 6 [ ]=[ ]=[ ]
−2 8 6(−2) 6(8) −12 48
5 1 4 6
c. −3𝐴 + 2𝐵 = −3 [ ] + 2[ ]
−3 2 −2 8
−3(5) −3(1) 2(4) 2(6)
=[ ]+[ ]
−3(−3) −3(2) 2(−2) 2(8)
−15 −3 8 12 −7 9
=[ ]+[ ]=[ ]
9 −6 −4 16 5 10
Perkalian bilangan real (skalar) dengan suatu matriks dapat dilakukan tanpa syarat tertentu.
Artinya, semua matriks dengan ordo sembarang dapat dikalikan dengan bilangan real (skalar).
Misalkan 𝐴 dan 𝐵 matriks-matriks berordo 𝑚 × 𝑛 serta 𝑘1 dan 𝑘2 bilangan real (skalar), berlaku
sifat-sifat berikut
a. 𝑘1 (𝐴 + 𝐵) = 𝑘1 𝐴 + 𝑘1 𝐵
b. (𝑘1 + 𝑘2 )𝐴 = 𝑘1 𝐴 + 𝑘2 𝐴
c. 𝑘1 (𝑘2 𝐴) = (𝑘1 𝑘1 )𝐴
Bukti
1. Manakah dari contoh berikut yang merupakan hasil perkalian matriks dengan skalar 𝑘,
dengan 𝑘 anggota bilangan asli. Tentukan 𝑘 dari masing-masing matriks. Apakah semua
matriks memenuhi pernyataan diatas? Jika tidak, mengapa demikian? Tentukan syaratnya
6 3 12
1 3 2 4 6 4 0
𝐴=[ ] b. 𝐵 = [ ] c. 𝐶 = [ ] d. 𝐷 = [3 0 9]
6 2 6 2 2 7 1
9 3 6
2. Berikan contoh operasi matriks yang memenuhi tiga sifat perkalian pada skalar
Latihan
4 8 1 −1
1. Diketahui 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]. Tentukan hasil operasi matriks berikut.
−2 −10 0 −2
a. 2𝐴 + 𝐵
1
b. 𝐴−𝐵
2
1 3
2. Diketahui matriks 𝐴 = [ ], tentukan matriks hasil perkalian skalar 𝑘 anggota
6 2
bilangan real terhadap matriks 𝐴. Jika
a. 𝑘 = 2 b. 𝑘 = 5 c. 𝑘 = 9
Pemecahan Masalah
3. Perhatikan matriks berikut
3 4 2𝑞 𝑦 2 4 5 8 12
𝐴 = [𝑝 − 2 1 8 ] dan 𝐵 = 𝑘 . [3 1 0], jika 𝐶 = [ 8 3 8 ] dan 𝐶 = 𝐴 + 𝐵
7 0 4 2 0 𝑧 11 0 8
maka tentukan
a. 𝑘 ∈ ℝ b. 𝑝, 𝑞, 𝑦, 𝑧 ∈ ℤ
3 12 −12
4. Diketahui 𝑥 2 [ ] + 𝑥 [ ] = [ 3 ]. Tentukan nilai 𝑦.
1 −2 𝑦
6 3 18
5. Diketahui matriks 𝐴 = [ ] , 𝐵 = [ ] , dan 𝐶 = [ ].
1 1 5
Jika 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 = 𝐶, tentukan titik potong koordinat yang terjadi antara dua buah
persamaan garis yang terbentuk.
Komunikasi
2 3 6 9
6. Ditentukan dua matriks, yaitu 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]
4 6 12 18
a. Dalam hal bagaimanakah = 𝐵 ? Berikan penjelasan dan tuliskan persamaan matriksnya
b. Dalam hal bagaimanakah ≠ 𝐵 ? berikan penjelasan dan berikan contoh penyangkalnya
Penalaran
1 0 3 0
7. Diketahui matriks 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]
3 9 9 27
Buktikan bahwa Ǝ𝑘 = 3 sehingga 𝐴 = 3. 𝐵
1 0 3 0 3 0
8. Diketahui matriks 𝐴 = [ ], 𝐵 = [ ], dan 𝐶 = [ ]
3 7 4 2 37 14
a. Buktikan bahwa 𝐶 = 𝐴 ∙ 𝐵
b. Buktikan bahwa matriks 𝐶𝑚𝑝 = 𝐴𝑚𝑛 ∙ 𝐵𝑛𝑝
Analisis Kesalahan
9. Seseorang mengatakan bahwa: “matriks 𝑘1 𝐴𝑚𝑛 = 𝑘2 𝐴𝑛𝑝 , dengan 𝑘1 = 𝑘2 anggota
bilangan real”. Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa pernyataan orang tersebut
salah. Jelaskan mengapa pernyataan tersebut salah
Open-Ended
10. Tulislah matriks berordo 2 × 𝑛,dengan 𝑛 anggota bilangan asli, kalikan matriks tersebut
dengan 𝑘 = 4. Tulis matriks hasil kali dalam bentuk umum
Untuk memahami pengertian perkalian matriks, perhatikan ilustrasi berikut ini. Bu rina
membeli jagung dan gula merah di dua tempat yang berbeda. Di warung I, ia membeli 3 kg
jagung dan 2 kg gula merah, sedangkan di warung II, ia membeli 4 kg jagung dan 3 kg gula
merah. Harga jagung dan gula merah di kedua warung tersebut sama, yaitu Rp2.500,00 dan
Rp4.000,00 per kg. Berapa uang yang dikeluarkan B u Rina?
Barang Harga
Jagung Rp2.500,00
Gula Merah Rp4.000,00
3 2
P=[ ] menyatakan banyak jagung dan gula merah yang dibeli Bu Rina. Baris 1
4 3
menyatakan warung I dan baris 2 untuk warung II.
2.500
Q=[ ] menyatakan harga masing-masing jagung dan gula merah.
4.000
Daftar jumlah uang yang dikeluarkan Bu Rina dapat dilihat pada tabel berikut.
3 2 2.500
𝑃×𝑄 = [ ][ ]
4 3 4.000
3 × 2.500 + 2 × 4.000
=[ ]
4 × 2.500 + 3 × 4.000
15.500
= [ ]
22.000
(2 × 2)(2 × 1) = (2 × 1)
Secara matematis, kita dapat menyatakan perkalian dua matriks sebagai berikut. Misalkan
matriks 𝐴𝑚×𝑛 dan matriks 𝐵𝑛×𝑝 , matriks 𝐴 dapat dikalikan dengan matriks 𝐵 jika banyak baris
matriks 𝐴 sama dengan banyak kolom matriks 𝐵. Hasil perkalian matriks 𝐴 berordo 𝑚 × 𝑛
terhadap matriks 𝐵 berordo 𝑛 × 𝑝 adalah suatu matriks berordo 𝑚 × 𝑝. Proses menentukan
entry-entry hasil perkalian dua matriks dipaparkan sebagai berikut.
𝑎11 𝑎12 𝑎13 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑏11 𝑏12 𝑏13 ⋯ 𝑏1𝑝
𝑎21 𝑎22 𝑎23 … 𝑎2𝑛 𝑏21 𝑏22 𝑏23 … 𝑏2𝑝
𝐴𝑚×𝑛 = 𝑎31 𝑎32 𝑎33 … 𝑎3𝑛 , dan 𝐵𝑛×𝑝 = 𝑏31 𝑏32 𝑏33 … 𝑏3𝑝
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 𝑎𝑚3 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 ] [𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 𝑏𝑛3 ⋯ 𝑏𝑛𝑝 ]
Jika 𝐶 adalah matriks hasil perkalian matriks 𝐴𝑚×𝑛 terhadap matriks 𝐵𝑛×𝑝 dan dinotasikan 𝐶 =
𝐴 ∙ 𝐵, maka
Matriks 𝐶 berorde 𝑚 × 𝑝.
Entry-entry matriks 𝐶 pada baris ke- 𝑖 dan kolom ke- 𝑗, dinotasikan 𝑐𝑖𝑗 , diperoleh dengan
cara mengalikan entry baris ke- 𝑖 dari matriks 𝐴 terhadap entry kolom ke- 𝑗 dari matriks
𝐵, kemudian dijumlahkan. Dinotasikan 𝑐𝑖𝑗 = 𝑎𝑖𝑗 ∙ 𝑏𝑖𝑗 + 𝑎𝑖2 ∙ 𝑏2𝑗 + 𝑎𝑖3 ∙ 𝑏3𝑗 + ⋯ +
𝑎𝑖𝑛 ∙ 𝑏𝑛𝑗
Mari kita pelajari contoh-contoh di bawah ini, untuk memudahkan kita mengerti akan konsep di
atas!
Contoh:
2 2 3 4 −5 −1
Diketahui matriks 𝐴 = [ ], 𝐵 = [−3 2], 𝐶 = [ ], dan 𝐷 = [ ]. Tentukan
−1 −1 4 2 6 1
a. 𝐴 × 𝐵; c. 𝐶 × 𝐷;
Tugas Kelompok:
b. 𝐵 × 𝐶; d. 𝐴 × 𝐶;
Misalkan diberikan matriks 𝐴 =
Penyelesaian: 1 −1 1
[−3 2 −1] dan 𝐵 =
2 2(−3) 2(2) −6 4 −2 1 0
a. 𝐴 × 𝐵 = [ ] [−3 2] = [ ]=[ ]
−1 −1(−3) 4 3 −2 1 2 3
Bagaimana hasil perkalian dari × 𝐴 ? [2 4 6].
1 2 3
2 3
b. 𝐵 × 𝐶 = [−3 2] [ ]
−1 4
Tunjukkan bahwa hasil
= [(−3 × 2) + (2 × (−1))(−3 × 3) + (2 × 4)]
perkalian 𝐴𝐵 adalah matriks nol.
= [−8 −1]
Bagaimana hasil perkalian dari 𝐶 × 𝐵?
2 3 4 −5 −1
c. 𝐶 × 𝐷 = [ ][ ]
−1 4 2 6 1
(2 × 4) + (3 × 2) (2 × (−5) + 3 × 6) (2 × (−1) + 3 × 1)
=[ ]
(−1 × 4) + (4 × 2) (−1 × (−5) + 4 × 6) (−1 × (−1) + 4 × 1)
2 2 3
d. 𝐴 × 𝐶 = [ ] [ ] tidak dapat dikalikan karena banyak kolom matriks 𝐴 tidak sama
−1 −1 4
dengan banyak baris matriks 𝐶
b. Pengertian Dikalikan dari Kiri dan Dikalikan dari Kanan
Syarat dua matriks dapat dikalikan adalah jika dan hanya jika banyak kolom matriks kiri
sama dengan banyak baris matriks kanan. Jika perkalian 𝐴 × 𝐵 ada (dapat dikalikan) maka
dikatakan bahwa
Contoh:
4 −2 2 3
Diketahui matriks 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]. Tentukan hasil perkalian
1 3 4 −2
Penyelesaian:
Penyelesaian :
1 2 −2 3 6 13
a. 𝐴 × 𝐵 = [ ][ ]=[ ]
−2 0 4 5 4 −6
−2 3 1 2 −8 −4
𝐵×𝐴 = [ ][ ]=[ ]
4 5 −2 0 −6 8
Terlihat bahwa hasil 𝐴 × 𝐵 = 𝐵 × 𝐴. Jadi, sifat perkalian matriks tidak komutatif.
1 2 −2 3 2 −3
b. (𝐴 × 𝐵) × 𝐶 = ([ ][ ]) [ ]
−2 0 4 5 1 0
6 13 2 −3 25 −18
=[ ][ ]=[ ]
4 −6 1 0 2 −12
1 2 −2 3 2 −3
𝐴 × (𝐵 × 𝐶) = [ ] ([ ][ ])
−2 0 4 5 1 0
1 2 −1 6 25 −18
=[ ][ ]=[ ]
−2 0 13 12 2 −12
Terlihat bahwa (𝐴 × 𝐵) × 𝐶 = 𝐴 × (𝐵 × 𝐶) sehingga berlaku sifat assosiatif.
12 −2 3 2 −3
c. 𝐴 × (𝐵 + 𝐶) = [ ] ([ ]+[ ])
−20 4 5 1 0
12 0 0 10 10
=[ ][ ]=[ ]
−2
0 5 5 0 0
(𝐴 × 𝐵) + (𝐴 × 𝐶) = ([ 1 2] [−2 3]) + ([ 1 2] [2 −3])
−2 0 4 5 −2 0 1 0
6 13 4 −3 10 10
=[ ]+[ ]=[ ]
4 −6 −4 6 0 0
Terlihat bahwa 𝐴 × (𝐵 + 𝐶) = (𝐴 × 𝐵) + (𝐴 × 𝐶) sehingga berlaku sifat
distributif kiri.
(𝐴 + 𝐵) × 𝐶 = ([ 1 2 −2 3 2 −3
]+[ ]) [ ]
−2 0 4 5 1 0
−1 5 2 −3 3 3
=[ ][ ]=[ ]
2 5 1 0 9 −6
(𝐴 × 𝐶) + (𝐵 × 𝐶) = ([ 1 2] [2 −3]) + ([−2 3] [2 −3])
−2 0 1 0 4 5 1 0
3 3
=[ ]
9 −6
Terlihat bahwa (𝐴 + 𝐵) × 𝐶 = (𝐴 × 𝐶) + (𝐵 × 𝐶) sehingga berlaku sifat
distributif kanan.
1 2 1 0 1 2
d. 𝐴 × 𝐼 = [ ][ ]=[ ]=𝐴
−2 0 0 1 −2 0
1 0 1 2 1 2
𝐼×𝐴=[ ][ ]=[ ]=𝐴
0 1 −2 0 −2 0
Terlihat bahwa 𝐴 × 𝐼 = 𝐼 × 𝐴.
1 2 0 0 0 0
e. 𝐴 × 𝑂 = [ ][ ]=[ ]
−2 0 0 0 0 0
0 0 1 2 0 0
𝑂×𝐴=[ ][ ]=[ ]=𝑂
0 0 −2 0 0 0
1 2 −2 3 2 4 −2 3
f. (𝑘𝐴) × 𝐵 = (2 [ ]) [ ]=[ ][ ]
−2 0 4 5 −4 0 4 5
12 26
=[ ]
8 −12
1 2 −2 3 6 13 12 26
𝑘(𝐴 × 𝐵) = 2 ([ ][ ]) = 2 [ ]=[ ]
−2 0 4 5 4 −6 8 −12
Terlihat bahwa (𝑘𝐴) × 𝐵 = 𝑘(𝐴 × 𝐵)
Coba kalian perhatikan contoh tersebut dengan cermat, apa yang dapat kalian simpulkan?
Berdasarkan contoh-contoh di atas maka kita dapat menentukan sifat-sifat perkalian
matriks sebagai berikut.
Jika 𝑘 bilangan real (skalar); 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 matriks yang dapat dikalikan; serta 𝐵 dan 𝐶
dapat dijumlahkan maka berlaku sifat-sifat perkalian matriks sebagai berikut.
1 −2 1 −2 3 −8
a. 𝐴2 = 𝐴 × 𝐴 = [ ][ ]=[ ]
−1 3 −1 3 −4 11
1 −2 3 −8 11 −30
b. 𝐴3 = 𝐴 × 𝐴2 = [ ][ ]=[ ]
−1 3 −4 11 −15 41
Dengan cara lain, yaitu 𝐴3 = 𝐴2 × 𝐴, diperoleh
3 −8 1 −2 11 −30
𝐴3 = 𝐴2 × 𝐴 = [ ][ ]=[ ]
−4 11 −1 3 −15 41
Ternyata, 𝐴 × 𝐴2 = 𝐴2 × 𝐴 = 𝐴3
1 −2 11 −30
c. 2𝐴4 = 2𝐴 × 𝐴3 = 2 [ ][ ]
−1 3 −15 41
41 −112
= 2[ ]
−56 153
82 −224
=[ ]
−112 306
Cek Pemahaman
6 3 12
1 3 2 4 6 4 0
1. 𝐴 = [ ] b. 𝐵 = [ ] c. 𝐶 = [ ] d. 𝐷 = [3 0 9]
6 2 6 2 2 7 1
9 3 6
Dari keempat matriks tersebut tentukan banyak kemungkinan dapat terjadinya operasi
perkalian antar matriks. Buktikan dan jelaskan
2. Apa saja syarat yang harus dipenuhi suatu matriks agar dapat dilakukannya operasi
perkalian antar matriks
3. Berikan contoh operasi matriks yang memenuhi sifat-sifat perkalian antar matriks.
Buktikan matriks tersebut memenuhi sifat-sifatnya.
Latihan
TRANSPOSE MATRIKS
Misalkan ada perubahan pada posisi entry-entry matriks seperti entry baris ke-1 pada matriks 𝐵
menjadi entry kolom ke-1 pada matriks 𝐵 𝑡 , setiap entry baris ke-2 pada matriks menjadi entry
kolom ke-2 pada matriks 𝐵 𝑡 , demikian seterusnya, hingga semua entry baris pada matriks 𝐵
menjadi entry kolom pada matriks 𝐵 𝑡 . Hal inilah yang menjadi aturan menentukan transpose
matriks suatu matriks.
Transpose dari matriks 𝐴 berordo 𝑚 × 𝑛 adalah matriks yang diperoleh dari matriks 𝐴 dengan
menukar entry baris menjadi entry kolom dan sebaliknya, sehingga berordo 𝑚 × 𝑛. Notasi
transpose matriks 𝐴𝑚×𝑛 adalah 𝐴𝑡𝑚×𝑛 . Tugas Kelompok:
3 1 0
Dengan demikian, 𝐴𝑡 = [ ], yang memiliki ordo 2 × 3.
2 4 −5
Kalian juga dapat menemukan matriks 𝐴𝑡 dengan berpijak banyak baris matriks 𝐴. Coba kalian
lakukan.
3 2
Matriks (𝐴𝑡 )𝑡 = 𝐴 = [1 4 ]. Coba kalian jelaskan mengapa (𝐴𝑡 )𝑡 = 𝐴.
0 −5
Contoh:
3 5
1 −4 7
0 −1
Tentukan transpose dari matriks 𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [−9 0 5]
−2 7
3 −2 1
4 −6
Penyelesaian:
3 5
0 −1 3 0 −2 4
𝐴=[ ] → 𝐴𝑡 = [ 6] , dan
−2 7 5 −1 7 −
4 −6
1 −4 7 1 −9 3
𝐵 = [−9 0 5] → 𝐵 𝑡 = [−4 0 −2].
3 −2 1 7 5 1
Cek Pemahaman:
Latihan:
Pemecahan Masalah
2 4 6
3. Diketahui transpose matriks [ 7 9 11].
12 14 16
Tentukanlah:
a. Matriks 𝐴
b. Nilai 𝑥 dan 𝑦 jika 𝑥 = a23+4a33-6 dan 𝑦 = a232+4a332.
−2𝑎 𝑎 − 2𝑏
4. Diketahui matriks-matriks 𝑇 = [ 𝑏 + 𝑐 3𝑑 + 𝑐 ] dan 𝑅 = [8 4 0
].
2 10 1
𝑒 − 2𝑑 𝑒 − 3𝑓
a. Tentukan transpose dari matriks matriks 𝑇!
b. Jika matrik Rt = 𝑇, tentukanlah nilai 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒, 𝑓!
Komunikasi
2 4 6 2 7 12
5. Diberikan dua matriks 𝐴 = [ 7 9 11] dan 𝐵 = [4 9 14]
12 14 16 6 11 16
Apa hubungan antara matriks 𝐴 dengan matriks 𝐵? Berikan penjelasanmu
Penalaran
6. Buktikan bahwa (At + Bt) = (A+B)t untuk setiap matriks 𝐴 dan 𝐵 berorde 𝑚 ∙ 𝑛?
Analisis Kesalahan
7. Seseorang mengatakan bahwa: “suatu matriks sama dengan transpose matriksnya
sendiri”. Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa pernyataan orang tersebut salah
Open-Ended
8. Apakah ada matriks yang tidak memiliki transpose? sebutkan jika ada