Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan 5

Pemetaan Linier (Transformasi Linier)


Pokok bahasan utama aljabar linier adalah studi tentang pemetaan linier dan representasinya
melalui matriks. materi ini memperkenalkan pada peta linier dan materi selanjutnya
menunjukkan bagaimana peta tersebut dapat direpresentasikan oleh matriks.

Misalkan 𝐴 adalah matriks berukuran 2 × 3 dengan entri-entri bilangan real. Maka untuk
setiap vector 𝑣 di ℝ3 , hasil perkalian matriks 𝐴 dengan vector 𝑣 merupakan vector di ℝ2 ,
namakan 𝑏. Untuk setiap 𝑣 ∈ ℝ3 , terdapat dengan tunggal 𝑏 ∈ ℝ2 , sehingga 𝑏 = 𝐴𝑣. Oleh
karena itu, dari matriks 𝐴 berukuran 2 × 3 dapat didefinisikan suatu fungsi atau pemetaan
𝑇: ℝ3 → ℝ2
dengan definisi 𝑇(𝑣 ) = 𝐴𝑣, untuk setiap 𝑣 ∈ ℝ3 .

Dari sifat-sifat matriks diperoleh pula,


𝐴(𝑣 + 𝑤) = 𝐴𝑣 + 𝐴𝑤
𝐴(𝛼𝑣 ) = 𝛼𝐴(𝑣 )
untuk setiap vector 𝑣, 𝑤 ∈ ℝ3 dan bilangan real 𝛼.

Dengan fungsi 𝑇 sebelumnya, kedua sifat di atas dapat dinyatakan sebagai berikut
Untuk setiap 𝑣, 𝑤 ∈ ℝ3 dan untuk setiap bilangan real 𝛼, berlaku
𝑇 ( 𝑣 + 𝑤 ) = 𝑇 ( 𝑣 ) + 𝑇 (𝑤 )
𝑇(𝛼𝑣 ) = 𝛼𝑇(𝑣 )
Sehingga dapat disimpulkan
1. Peta jumlah dua buah vector di ℝ3 sama dengan jumlah dari peta masing-masing
vektornya
2. Peta hasil kali sebarang bilangan real dengan sebarang vector di ℝ3 sama dengan
bilangan real kali peta vector tersebut.
Fungsi 𝑇 adalah salah satu contoh transformasi linear.

Definisi
Fungsi 𝑇: ℝ𝑛 → ℝ𝑚 disebut transformasi linear jika untuk setiap vector 𝑣, 𝑤 ∈ ℝ𝑛 dan
untuk setiap bilangan real 𝛼 berlaku
1. 𝑇(𝑣 + 𝑤) = 𝑇(𝑣 ) + 𝑇(𝑤)
2. 𝑇(𝛼𝑣 ) = 𝛼𝑇(𝑣 )

Setiap matriks 𝐴 yang berukuran 𝑚 × 𝑛 dengan komponen-komponen bilangan real akan


membangkitkan suatu transformasi linear 𝑇𝐴 dari ruang ℝ𝑛 ke ℝ𝑚
𝑇𝐴 : ℝ𝑛 → ℝ𝑚
dengan definisi
𝑇𝐴 (𝑣 ) = 𝐴𝑣
untuk semua vector 𝑣 ∈ ℝ𝑛 .

Contoh
Diberikan matriks berukuran 3 × 2
1 −3
𝐴=[3 5]
−1 7
Didefinisikan transformasi linear
𝑇𝐴: ℝ2 → ℝ3
𝑇𝐴 (𝑣 ) = 𝐴𝑣
𝑣1
Untuk sebarang 𝑣 = [𝑣 ] di ℝ2 , diperoleh
2

1 −3 𝑣 𝑣1 − 3𝑣2
1
𝑇𝐴(𝑣 ) = [ 3 5 ] [𝑣 ] = [ 3𝑣1 + 5𝑣2 ]
2
−1 7 −𝑣1 + 7𝑣2

2
a. Jika diambil vector 𝑣 = [ ], maka
−1
5
𝑇𝐴 (𝑣 ) = [ 1 ]
−9
3
b. Jika 𝑏 = [ 2 ], akan ditentukan 𝑣 ∈ ℝ2 yang petanya oleh 𝑇𝐴 sama dengan vector 𝑏.
−5
𝑣1
Misalnya vector yang dicari 𝑣 = [𝑣 ]. Syarat yang harus dipenuhi adalah
2

1 −3 𝑣
1
𝑇𝐴(𝑣 ) = [ 3 5 ] [𝑣 ]
2
−1 7
𝑣1 − 3𝑣2 3
= [ 3𝑣1 + 5𝑣2 ] = [ 2 ]
−𝑣1 + 7𝑣2 −5
Cari solusinya dengan menggunakan matriks yang diperluas
1 −3 | 3
1 −3 | 3 1
[3 5 | 2] → [0 1 | − 14]
−1 7 | 5 12
0 0 | −
7

Terlihat sistem persamaan tidak konsisten. Jika dikembalikan dengan permasalahan vector di
ℝ2 yang dicari, maka vector tersebut tidak ada.
Dengan kata lain, tidak ada vector di ℝ2 yang dipetakan ke vector 𝑏 di ℝ3 .

Berikut diberikan contoh suatu fungsi merupakan transformasi linear.


Contoh
Akan ditunjukkan bahwa pemetaan 𝑇: ℝ4 → ℝ2 dengan definisi
𝑥1
𝑥2 𝑥 + 𝑥2 − 𝑥3
𝑇(𝑥 ) = 𝑇 ([𝑥 ]) = [ 1 ]
3 𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥4
𝑥4
merupakan transformasi linear.
Diambil sebarang dua vector di ℝ4 , yaitu
𝑥1 𝑦1
𝑥2 𝑦2
𝑥 = [𝑥 ], dan 𝑦 = [𝑦 ]
3 3
𝑥4 𝑦4
Selanjutnya diperhatikan
𝑥1 𝑦1
𝑥2 𝑦2
𝑇(𝑥 + 𝑦) = 𝑇 ([𝑥 ] + [𝑦 ])
3 3
𝑥4 𝑦4
𝑥1 + 𝑦1
𝑥2 + 𝑦2
= 𝑇 ([𝑥 + 𝑦 ])
3 3
𝑥4 + 𝑦4
𝑥 +𝑦 +𝑥 +𝑦 −𝑥 −𝑦
= [𝑥1 + 𝑦1 − 𝑥2 − 𝑦2 + 𝑥3 + 𝑦3 ]
1 1 2 2 4 4

(𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 ) + (𝑦1 + 𝑦2 − 𝑦3 )
=[ ]
(𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥4 ) + (𝑦1 − 𝑦2 + 𝑦4 )
𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 𝑦 + 𝑦2 − 𝑦3
=[ ]+[ 1 ]
𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥4 𝑦1 − 𝑦2 + 𝑦4
= 𝑇 (𝑥 ) + 𝑇 (𝑦 )
Kemudian, ambil sebarang bilangan 𝛼 ∈ ℝ. Diperoleh
𝛼𝑥1
𝛼𝑥2
𝑇(𝛼𝑥 ) = 𝑇 ([𝛼𝑥 ])
3
𝛼𝑥4
𝛼𝑥 + 𝛼𝑥 − 𝛼𝑥
= [𝛼𝑥1 − 𝛼𝑥2 + 𝛼𝑥3 ]
1 2 4

𝛼 (𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 )
=[ ]
𝛼 (𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥4 )
𝑥 +𝑥 −𝑥
= 𝛼 [𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥3 ]
1 2 4

= 𝛼𝑇(𝑥 )
Jadi terbukti 𝑇 merupakan transformasi linear.

𝑇: ℝ𝑛 → ℝ𝑚 dikatakan linear jika 𝑇 “mengawetkan” operasi pada ruang vector, yaitu


penjumlahan vector dan perkalian scalar.
Substitusi 𝛼 = 0 ke dalam pernyataan kedua, diperoleh 𝑇(0) = 0. Jadi, setiap pemetaan
linear memetakan vector nol ke vector nol.

Misalkan diambil sebarang scalar 𝛼1 , 𝛼2 ∈ ℝ dan sebarang vector 𝑣, 𝑤 ∈ ℝ𝑛 , diperoleh


𝑇(𝛼1 𝑣 + 𝛼2 𝑤) = 𝑇(𝛼1 𝑣 ) + 𝑇(𝛼2 𝑤) = 𝛼1 𝑇(𝑣 ) + 𝛼2 𝑇(𝑤)
Secara umum, untuk sebarang scalar 𝛼𝑖 ∈ ℝ dan sebarang vector 𝑣𝑖 ∈ ℝ𝑛 , berlaku
𝑇(𝛼1 𝑣1 + 𝛼2 𝑣2 + ⋯ + 𝛼𝑘 𝑣𝑘 ) = 𝛼1 𝑇(𝑣1 ) + 𝛼2 𝑇(𝑣2 ) + ⋯ + 𝛼𝑘 𝑇(𝑣𝑘 )

Kernel dan Image Pemetaan Linear


Definisi
Misalkan 𝑇: ℝ𝑛 → ℝ𝑚 pemetaan linear. Kernel dari 𝑇, ditulis Ker(𝑇), adalah himpunan
elemen-elemen pada ℝ𝑛 yang dipetakan ke vector nol 0 dalam ℝ𝑚 , yaitu
𝐾𝑒𝑟(𝑇) = {𝑣 ∈ ℝ𝑛 |𝑇(𝑣 ) = 0}

Definisi
Misalkan 𝑇: ℝ𝑛 → ℝ𝑚 pemetaan linear. Peta (image/range) dari 𝑇, ditulis 𝐼𝑚(𝑇), adalah
himpunan semua elemen 𝑢 ∈ ℝ𝑚 yang mempunyai kawan di ℝ𝑛 , yaitu
𝐼𝑚(𝑇) = {𝑢 ∈ ℝ𝑚 |(∃𝑣 ∈ ℝ𝑛 )𝑇(𝑣 ) = 𝑢}
Teorema
Misalkan 𝑇: ℝ𝑛 → ℝ𝑚 adalah pemetaan linear, maka
i. Kernel dari 𝑇 adalah subruang dari ℝ𝑛 dan
ii. Peta dari 𝑇 adalah subruang dari ℝ𝑚 .
Bukti.
i. Karena 𝑇(0) = 0, diperoleh 0 ∈ 𝐾𝑒𝑟(𝑇). Misalkan 𝑣1 , 𝑣2 ∈ 𝐾𝑒𝑟(𝑇) dan 𝛼1 , 𝛼2 ∈ ℝ.
Karena 𝑣1 , 𝑣2 ∈ 𝐾𝑒𝑟(𝑇), maka 𝑇(𝑣1 ) = 0 dan 𝑇(𝑣2 ) = 0. Diperoleh
𝑇(𝛼1 𝑣1 + 𝛼2 𝑣2 ) = 𝛼1 𝑇(𝑣1 ) + 𝛼2 𝑇(𝑣2 ) = 𝛼1 0 + 𝛼2 0 = 0, maka 𝛼1 𝑣1 + 𝛼2 𝑣2 ∈
𝐾𝑒𝑟(𝑇)
Jadi, kernel 𝑇 adalah subruang dari ℝ𝑛 .

ii. Karena 𝑇(0) = 0, diperoleh 0 ∈ 𝐼𝑚(𝑇). Misalkan 𝑢1 , 𝑢2 ∈ 𝐼𝑚(𝑇) dan 𝛼1 , 𝛼2 ∈ ℝ.


Karena 𝑢1 , 𝑢2 ∈ 𝐼𝑚(𝑇), maka terdapat 𝑣1 , 𝑣2 ∈ ℝ𝑛 sedemikian sehingga 𝑇(𝑣1 ) = 𝑢1
dan 𝑇(𝑣2 ) = 𝑢2 . Maka
𝑇(𝛼1 𝑣1 + 𝛼2 𝑣2 ) = 𝛼1 𝑇(𝑣1 ) + 𝛼2 𝑇(𝑣2 ) = 𝛼1 𝑢1 + 𝛼2 𝑢2 ∈ 𝐼𝑚(𝑇)
Jadi, peta 𝑇 adalah subruang dari ℝ𝑚 .

Misalkan 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑘 membangun ruang vector ℝ𝑛 dan 𝑇: ℝ𝑛 → ℝ𝑚 adalah pemetaan linear.


Akan ditunjukkan 𝑇(𝑣1 ), 𝑇(𝑣2 ), … , 𝑇(𝑣𝑘 ) membangun 𝐼𝑚(𝑇).
Misalkan 𝑢 ∈ 𝐼𝑚(𝑇) . Maka terdapat 𝑣 ∈ ℝ𝑛 sedemikian sehingga 𝑇(𝑣 ) = 𝑢 . Karena
𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑘 membangun ruang vector ℝ𝑛 dan 𝑣 ∈ ℝ𝑛 , maka terdapat 𝛼1 , 𝛼2 , … , 𝛼𝑘 ∈ ℝ
dimana
𝑣 = 𝛼1 𝑣1 + 𝛼2 𝑣2 + ⋯ + 𝛼𝑘 𝑣𝑘
Sehingga
𝑢 = 𝑇(𝑣 ) = 𝑇(𝛼1 𝑣1 + 𝛼2 𝑣2 + ⋯ + 𝛼𝑘 𝑣𝑘 ) = 𝛼1 𝑇(𝑣1 ) + 𝛼2 𝑇(𝑣2 ) + ⋯ + 𝛼𝑘 𝑇(𝑣𝑘 )
Jadi, 𝑇(𝑣1 ), 𝑇(𝑣2 ), … , 𝑇(𝑣𝑘 ) membangun 𝐼𝑚(𝑇).

Proposisi 1
Misalkan 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑘 membangun ruang vector ℝ𝑛 dan 𝑇: ℝ𝑛 → ℝ𝑚 adalah pemetaan
linear. Maka 𝑇(𝑣1 ), 𝑇(𝑣2 ), … , 𝑇(𝑣𝑘 ) membangun 𝐼𝑚(𝑇).
Contoh 1
Misalkan 𝐹: ℝ3 → ℝ3 adalah proyeksi vector 𝑣 ke bidang 𝑥𝑦, dimana
𝐹 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = (𝑥, 𝑦, 0)

Jelas bahwa peta dari 𝐹 adalah seluruh bidang 𝑥𝑦, yaitu titik-titik berbentuk (𝑥, 𝑦, 0). Lebih
lanjut, kernel dari 𝐹 adalah sumbu 𝑧, yaitu titik-titik berbentuk (0,0, 𝑐 ).
𝐼𝑚(𝐹 ) = {(𝑎, 𝑏, 𝑐 )|𝑐 = 0} = bidang 𝑥𝑦
𝐾𝑒𝑟(𝐹 ) = {(0,0, 𝑐 )|𝑎 = 0, 𝑏 = 0} = sumbu 𝑧

Anda mungkin juga menyukai