Latihan soal sistem PDB Nonhomogen

5) Sistem PDB Nonhomogen

Diberikan
4 −2 −3
𝐱′ = [ ] 𝐱 + [ 𝑡 −2 ]
8 −4 −𝑡
4 −2
Berdasarkan sistem PDB tersebut, Matriks koefisien: [ ]=𝐴
8 −4
4 −2 −3
𝐱′ = [ ] 𝐱 + [ 𝑡 −2 ] dapat dituliskan menjadi 𝐱 ′ = 𝐴𝐱 + 𝒈(𝑡), dengan 𝒈(𝑡) =
8 −4 −𝑡
−3
[ 𝑡 −2 ].
−𝑡
What is x?
 Let say 𝐱 2×2 is a matrix 2 × 2.
Look: 𝐴2×2 𝐱 2×2 + (𝒈(𝑡))2×1 = (𝑨𝐱)2×2 +(𝒈(𝑡))2×1 . Namun operasi penjumlahan
matriks tersebut tidak mungkin dilakukan sehingga 𝐱 tidak mungkin berukuran 2x2.
 Let say 𝐱 2×1
Look: 𝐴2×2 𝐱 2×1 + (𝒈(𝑡))2×1 = (𝑨𝐱)2×1 +(𝒈(𝑡))2×1 . Operasi penjumlahan matriks

tersebut dapat dilakukan sehingga 𝐱 pasti matriks berukuran 2x2 atau 𝐱 merupakan
suatu vektor. Sehingga dapat ditulis:
𝑥1 ′ 𝑥1′
𝐱 = [𝑥 ] ⇒ 𝐱 = [ ′ ]
2 𝑥2
Dari bagian nonhomogen pada sistem PDB, dapat diketahui variabel bebas adalah 𝑡
sedangkan 𝐱 sebagai variabel tak bebas, sehingga:
𝑥1 (𝑡) 𝑥 ′ (𝑡)
𝐱(𝑡) = [ ] ⇒ 𝐱 ′ (𝒕) = [ 1′ ]
𝑥2 (𝑡) 𝑥2 (𝑡)
Dengan demikian sistem PDB di atas dapat ditulis dalam beberapa bentuk, yaitu
4 −2 𝑡 −3 𝑥1′ 4 −2 𝑥1 −3
′
𝐱 =[ ] 𝐱 + [ −2 ] ⇒ [ ′ ] = [ ] [𝑥 ] + [ 𝑡 −2 ]
8 −4 −𝑡 𝑥2 8 −4 2 −𝑡
𝒙′𝟏 = 𝟒𝒙𝟏 − 𝟐𝒙𝟐 + 𝒕−𝟑
⇒ ′
𝒙𝟐 = 𝟖𝒙𝟏 − 𝟒𝒙𝟐 − 𝒕−𝟐
Tahap1: Menemukan Solusi Homogen/ Komplementer
Bentuk Sistem PDB homogen:
 ′ 4 −2 𝒙′𝟏 = 𝟒𝒙𝟏 − 𝟐𝒙𝟐
𝐱 =[ ] 𝐱 = A𝐱 ⇒ ′
8 −4 𝒙𝟐 = 𝟖𝒙𝟏 − 𝟒𝒙𝟐
Solusi komplementer akan berbentuk 𝐱 = 𝑐1 𝐱 (𝟏) + 𝑐2 𝐱 (𝟐) ; dengan 𝑥 (1) menyatakan
solusi bagian pertama dan 𝑥 (2) menyatakan solusi bagian kedua.
Step1: Menemukan nilai eigen
 Ide: Temukan 𝜆 dari persamaan |𝐴 − 𝜆𝐼| = 0𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎𝑟 .
4 −2 𝜆 0 4−𝜆 −2
𝑨 − 𝝀𝑰 = [ ]−[ ]=[ ]
8 −4 0 𝜆 8 −4 − 𝜆
|𝐴 − 𝜆𝐼| = 0𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎𝑟 ⇒ |4 − 𝜆 −2
|=0
8 −4 − 𝜆
⇒ (4 − 𝜆)(−4 − 𝜆) − (−16) = 0
⇒ −16 − 4𝜆 + 4𝜆 + 𝜆2 + 16 = 0
⇒ 𝜆2 = 0 → 𝜆1,2 = 0
Diperoleh nilai eigen riil dan kembar.

Step 2: Menemukan vektor eigen untuk masing-masing nilai eigen

• Menemukan vektor eigen untuk 𝜆1 = 0
𝑎
Asumsikan vektor eigen : 𝐯 = [ ]
𝑏
→ Ide: menemukan solusi dari (𝐴 − 𝜆𝐼)𝐯 = 𝟎𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟
4−𝜆 −2 𝑎 0 𝑠𝑢𝑏𝑠 𝜆=0 4 −2 𝑎 0
[ ][ ] = [ ] → [ ][ ] = [ ]
8 −4 − 𝜆 𝑏 0 8 −4 𝑏 0
Baris 1: 4𝑎 − 2𝑏 = 0
Maka −2𝑏 = −4𝑎 → 𝑏 = 2𝑎
Asumsikan 𝑎 = 𝑟 𝑎 𝑟 1
→ [ ] = [ ] = [ ]𝑟
Maka 𝑏 = 2𝑟 𝑏 2𝑟 2
𝑎 1
→ 𝐯 = [ ] = [ ] 𝑟; r parameter bernilai riil
𝑏 2
Baris 2: 8𝑎 − 4𝑏 = 0 (hanya kelipatan dari baris 1, maka tidak perlu ditemukan
lagi vektor eigen dari sini)
Dengan demikian diperoleh vektor eigen untuk 𝜆1 = 0 yaitu
1 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 1 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠𝑘𝑎𝑛 (1) 1
𝑣 = [ ]𝑟 → 𝐱 =[ ]
2 2
Untuk sementara, solusi dituliskan
 1
𝐱 = 𝑐1 [ ] + 𝑐2 𝑡𝐱 (𝟐)
2
Then, find 𝐱 (2) (catatan: 𝐱 (1) dan 𝐱 (2) harus bebas linier atau tidak boleh memiliki
bentuk yang sama) Perhatikan ilustrasi berikut:
Karena 𝜆1 = 𝜆2 = 0, maka diasumsikan Nilai eigen bentuk solusi sist
PDB homogen
𝐱 (𝟐) = 𝒚𝒆𝒐𝒕 + 𝑡𝒘𝒆𝒐𝒕 = 𝒚 + 𝒕𝒘, secara umum
dengan 𝒚 dan 𝒘 adalah vektor eigen juga. 𝜆1 = 1, 𝜆2 = −3 𝑥 = 𝑐1 𝑒 𝑡 + 𝑐2 𝑒 −3𝑡
(𝟐) ′
𝜆1 = 3, 𝜆2 = 3 𝑥 = 𝑐1 𝑒 3𝑡 + 𝑐2 𝑡𝑒 3𝑡
𝐱 = 𝒚 + 𝑡𝒘 → 𝐱 = 𝟎 + 𝒘 = 𝒘
𝜆1 = 0, 𝜆2 = 0 𝑥 = 𝑐1 𝑒 0𝑡 + 𝑐2 𝑡𝑒 0𝑡
Akan dicari 𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝑤 = 𝑐1 + 𝑐2 𝑡

Subtsitusikan 𝐱 (2) = 𝑦 + 𝑡𝑤 dan 𝐱′ = 𝑤 ke sistem PDB Homogen

𝐱 ′ = 𝐴𝐱
𝑤 = 𝐴(𝑦 + 𝑡𝑤)
𝑤 = 𝐴𝑦 + 𝐴𝑡𝑤
ruas kiri ruas kanan
Konstanta w Ay
Koefisien 𝑡 0 𝐴𝐰
Maka haruslah 𝐰 = 𝐴𝐲 dan 𝐴𝐰 = 0
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖
4 −2 𝑤1 0 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑖𝑔𝑒𝑛 𝜆1 =0 𝑤1 1
𝐴𝐰 = 𝟎 → [ ] [𝑤 ] = [ ] → 𝐰 = [𝑤 ] = [ ] 𝑘
8 −4 2 0 2 2
Temukan 𝑦 dari pers w = Ay
1 4 −2 𝑦1
[ ]=[ ][ ]
2 8 −4 𝑦2
1
Baris 1: 4𝑦1 − 2𝑦2 = 1 ⇒ −2𝑦2 = 1 − 4𝑦1 ⇒ 𝑦2 = + 2𝑦1
−2

Asumsikan 𝑦1 = ℎ 𝑦1 ℎ 0
1
1
→ 𝐲 = [𝑦 ] = [ 1 ] = [ 1] + [ ] ℎ
Maka 𝑦2 = − + 2ℎ 2 − + 2ℎ − 2
2 2 2
Baris 2: 8𝑦1 − 4𝑦2 = 2 (hanya kelipatan dari baris 1, maka tidak perlu ditemukan
lagi vektor eigen dari sini)
Maka
𝟎
(2) 𝟏 1
𝐱 = 𝐲 + 𝑡𝐰 = ([ 𝟏] + [ ] 𝒉) + 𝒕 ([ ] 𝑟)
− 𝟐 2
𝟐
Sehingga solusi komplementer mulai dituliskan:
 0
(𝟏) (𝟐) 1 1 1
𝐱 = 𝑐1 𝐱 + 𝑐2 𝐱 → 𝐱 = 𝑐1 𝑟 [ ] + 𝑐2 (([ 1] + ℎ [ ]) + 𝑡 ([ ] 𝑘))
2 − 2 2
2
Catatan:
1 1
Bentuk 𝑐1 [ ] 𝑟 dengan 𝑐2 [ ] ℎ merupakan saling
2 2
berkelipatan, dan cukup dituliskan salah satunya saja.

Dengan memandang parameter 𝑐1 𝑟 dan 𝑐2 𝑘 adalah konstanta, maka Solusi

komplementer dari sistem PDB homogen akhirnya diperoleh dalam bentuk:

𝒙𝟏 0 𝑡
1 1 1 1 1
𝐱 = [𝒙 ] = 𝑐1 [ ] + 𝑐2 ([ ] + 𝑡 [ ]) = 𝑐1 [ ] + 𝑐2 ([ ])
𝟐 2 − 2 2 − + 2𝑡
2 2
Atau dapat dituliskan lebih spesifik:
𝑥1 = 𝑐1 + 𝑐2 (0 + 𝑡) ⇒ 𝑥1 = 𝑐1 + 𝑐2 𝑡
1 1
𝑥2 = 2𝑐1 + 𝑐2 (− + 2𝑡) ⇒ 𝑥2 = 2𝑐1 − 𝑐2 + 2𝑐2 𝑡
2 2

Cek kebenaran solusi komplementer atau memenuhi sistem PDB Homogen:

𝑥1′ = 4𝑥1 − 2𝑥2
⇒ ′
𝑥2 = 8𝑥1 − 4𝑥2
Untuk ruas kiri, berdasarkan solusi:
𝑥1 = 𝑐1 + 𝑐2 𝑡 → 𝑥1′ = 𝑐2
1
𝑥2 = 2𝑐1 − 𝑐2 + 2𝑐2 𝑡 → 𝑥2′ = 2𝑐2
2
Untuk ruas kanan dari 𝑥1 ′ yaitu 4𝑥1 − 2𝑥2 = 4𝑥1 + (−2𝑥2 ):
4𝑥1 = 4𝑐1 + 4𝑐2 𝑡
−2𝑥2 = −4𝑐1 + 𝑐2 − 4𝑐2 𝑡
+
= 𝑐2

Untuk ruas kanan dari 𝑥2 ′ yaitu 8𝑥1 − 4𝑥2 :

8𝑥1 = 8𝑐1 + 8𝑐2 𝑡
Terbukti OK
−4𝑥2 = −8𝑐1 + 2𝑐2 − 8𝑐2 𝑡
+
= 2𝑐2
Tahap 2: Menemukan sol partikulir: metode variation of parameters
Matriks fundamental dari solusi komplementer adalah 𝜓 = [𝑥 (1) 𝑥 (2) ], dengan
1 0 1
𝐱 (1) = [ ], dan 𝐱 (2) = [− 1] + 𝑡 [ ] , sehingga:
2 2 2
1 𝑡
𝜓=[ 1 ]
2 − + 2𝑡
2
1 1
|𝜓| = − + 2𝑡 − 2𝑡 = −
2 2
1 − 1 + 2𝑡 −𝑡 1
−𝑡] = [1 − 4𝑡 2𝑡
−1
𝜓 = [ 2 ] = −2 [ 2 + 2𝑡
− ]
−1/2 4 −2
−2 1 −2 1
𝑢 ′ 1 − 4𝑡 2𝑡 𝑡 −3 −3
4𝑡 −2 − 2𝑡 −1 ]
𝐮′ = [ 1 ] = 𝜓 −1 𝑔(𝑡) = [ ] [ −2 ] = [𝑡 −−3
𝑢2 ′ 4 −2 −𝑡 4𝑡 + 2𝑡 −2
𝑢1′ = 𝑡 −3 − 4𝑡 −2 − 2𝑡 −1 → 𝑢1 =? ? ?
𝑢2′ = 4𝑡 −3 + 2𝑡 −2 → 𝑢2 =? ?

−3 −2 −1
𝑡 −2 4𝑡 −1 1
𝑢1 = ∫ 𝑡 − 4𝑡 − 2𝑡 𝑑𝑡 = − − 2 ln(𝑡) = − 𝑡 −2 + 4𝑡 −1 − 2 ln(𝑡)
−2 −1 2

−3 −2
4𝑡 −2 2𝑡 −1
𝑢2 = ∫ 4𝑡 + 2𝑡 𝑑𝑡 = + = −2𝑡 −2 − 2𝑡 −1
−2 −1
Solusi partikulir:
1 1 −2
𝑡 −1
𝐱 = 𝜓𝐮 = [ 1 ] [ 2 𝑡 + 4𝑡 − 2 ln(𝑡)]
−
2 − + 2𝑡
2 −2𝑡 −2 − 2𝑡 −1
1 −2
𝑥1 − 𝑡 + 4𝑡 −1 − 2 ln(𝑡) + 𝑡(−2𝑡 −2 − 2𝑡 −1 )
[𝑥 ] = [ 2 ]
2 1 1
2 (− 𝑡 −2 + 4𝑡 −1 − 2 ln(𝑡)) + (− + 2𝑡) (−2𝑡 −2 − 2𝑡 −1 )
2 2
1
− 𝑡 −2 + 2𝑡 −1 − 2 ln(𝑡) − 2
=[ 2 ]
−2 −1 −2 −1 −1
−𝑡 + 8𝑡 − 4 ln(𝑡) + 𝑡 + 𝑡 − 4𝑡 − 4
1
− 𝑡 −2 + 2𝑡 −1 − 2 ln(𝑡) − 2
=[ 2 ]
−1
5𝑡 − 4 ln(𝑡) − 4
𝟏
𝟐 𝟐 𝟐
= − [𝟐] 𝒕−𝟐 + [ ] 𝒕−𝟏 − [ ] 𝐥𝐧(𝒕) − [ ]
𝟓 𝟒 𝟒
𝟎
Maka diperoleh solusi partikulir:
1
𝑥1 − 𝑡 −2 + 2𝑡 −1 − 2 ln(𝑡) − 2
𝐱 = [𝑥 ] = [ 2 ]
2 −1
5𝑡 − 4 ln(𝑡) − 4
Atau

𝑥1 1
− 2 −2 2
𝐱 = [𝑥 ] = [ 2] 𝑡 −2 + [ ] 𝑡 −1 + [ ] ln(𝑡) − [ ]
2 5 −4 4
0

Solusi umum sistem PDB NH adalah 𝐱 = solusi komplementer + solusi partikulir

0 1
1 1 − 2 2 2
𝐱 = 𝑐1 [ ] + 𝑐2 ([ 1] + 𝑡 ([ ])) + [ 2] 𝑡 −2 + [ ] 𝑡 −1 − [ ] ln(𝑡) − [ ]
2 − 2 5 4 4
2 0
Atau lebih spesifik

1 −2
𝑥1 = 𝑐1 + 𝑐2 𝑡 − 𝑡 + 2𝑡 −1 − 2 ln(𝑡) − 2
2
1
𝑥2 = 2𝑐1 − 𝑐2 + 2𝑐2 𝑡 + 5𝑡 −1 − 4 ln(𝑡) − 4
2
Done!!
Cek apakah solusi umum tersebut memang memenuhi sistem PDB
𝑥1′ = 4𝑥1 − 2𝑥2 + 𝑡 −3
⇒ ′
𝑥2 = 8𝑥1 − 4𝑥2 − 𝑡 −2
Perhatikan untuk ruas kiri:
1 2
𝑥1 = 𝑐1 + 𝑐2 𝑡 − 𝑡 −2 + 2𝑡 −1 − 2 ln(𝑡) − 2 → 𝑥1′ = 𝑐2 + 𝑡 −3 − 2𝑡 −2 −
2 𝑡
1 4
𝑥2 = 2𝑐1 − 𝑐2 + 2𝑐2 𝑡 + 5𝑡 −1 − 4 ln(𝑡) − 4 → 𝑥2′ = 2𝑐2 − 5𝑡 −2 −
2 𝑡
Ruas kanan untuk 𝑥1 ′ yaitu 4𝑥1 − 2𝑥2 + 𝑡 −3
4𝑥1 = 4𝑐1 + 4𝑐2 𝑡 − 2𝑡 −2 + 8𝑡 −1 − 8 ln(𝑡) − 8
−2𝑥2 = −4𝑐1 + 𝑐2 − 4𝑐2 𝑡 − 10𝑡 −1 + 8 ln(𝑡) + 8
𝑡 −3 = 𝑡 −3
+
= −2𝑡 −2 − 2𝑡 −1 + 𝑐2 + 𝑡 −3

Ruas kanan untuk 𝑥2 ′ yaitu 8𝑥1 − 4𝑥2 − 𝑡 −2

8𝑥1 = 8𝑐1 + 8𝑐2 𝑡 − 4𝑡 −2 + 16𝑡 −1 − 16 ln(𝑡) − 16
−4𝑥2 = −8𝑐1 + 2𝑐2 − 8𝑐2 𝑡 − 20𝑡 −1 + 16 ln(𝑡) + 16
−𝑡 −2 = −𝑡 −2
+ Terbukti OK
= −5𝑡 −2 − 4𝑡 −1 + 2𝑐2