Anda di halaman 1dari 10

MODUL V

Praktikkum Frame Relay

Tujuan

1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay

2. Mengetahui cara kerja Frame relay

3. implementasi pada topologi Real

Pendahuluan

Frame relay merupakan sebuah layanan bagi yang menginginkan bare-bones connection oriented
yang mutlak untuk memindahkan bit dari mesin A ke mesin B pada kecepatan yang cukup
dengan biaya murah.
Frame relay diandaikan sebagai virtual leased line, dimana paket dikirimkan antara dua titik
melalui permanent virtual circuit. Frame relay beroperasi dengan kecepatan tinggi, biasanya
rata-rata 1.5 Mbps. Frame relay adalah protocol paket switching yang menghubungkan
perangkat-perangkat telekomunikasi pada satu wide area network (WAN) protocol ini bekerja
pada lapisan fisik dan data link pada referensi OSI.

A. Keuntungan Frame Relay


Keuntungan dari protokol frame relay adalah sebagai berikut:
Sirkuit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data yang lewat di dalamnya, banyak
sirkuit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi. Kehandalan

Tekkom Page 67
saluran komunikasi dan peningkatan kemampuan penanganan error pada perangkat-perangkat
telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk mengacuhkan Frame yang
bermasalah (mengandung er-ror) sehingga mengurangi data yang sebelumnya diper-lukan untuk
memproses penanganan error.
B. Sirkuit Virtual
Frame pada Frame Relay dikirimkan ke tujuannya dengan menggunakan sirkuit virtual (jalur
logikal dalam jaringan). Sirkuit Virtual ini bisa berupa Sirkuit Virtual Permanen (Permanent
Virtual Circuit / PVC), atau Sirkit Virtual Switch (Switched Virtual Circuit / SVC).

C. Permanent Virtual Circuit (PVC): PVC adalah koneksi yang terbentuk untuk menghubungkan
dua peralatan secara terus menerus tanpa memperhitungkan apakah sedang ada komunikasi data
yang terjadi di dalam sirkuit tersebut. PVC tidak memerlukan proses :
1) Data Transfer, pengiriman data sedang terjadi dalam sirkuit
2) Idle, koneksi antar titik masih aktif tapi tidak ada data yang dikirimkan dalam sirkuit
yang telah dibangun
3) Idle, ada koneksi aktif yang telah terbentuk, tetapi tidak ada data yang lewat di
dalamnya
4) Call Termination, pemutusan hubungan antar perangkat, terjadi saat waktu idle
melebihi patokan yang ditentukan.
Pada setiap koneksi PVC di sisi end user, pengalamatan virtual link dikenal juga sebagai data
link connection identifier (DLCI). Setiap header frame relay disisipkan dengan DLCI yang
bertujuan memetakan data-link layer dengan network layer. Maksudnya adalah pada saat

Tekkom Page 68
merutekan suatu paket ke suatu network tujuan, maka DLCI tersebut akan digunakan pada
header frame relay paket tersebut sebagai petunjuk virtual link mana yang akan digunakan dalam
merutekan paket data tersebut. Hal penting lain yang juga perlu diketahui adalah bahwa di frame
relay hanya diimplementasi error detection, sedangkan untuk masalah error correction harus
ditangani oleh protokol di atasnya. Komponen peralatan utama yang secara umum terkait dengan
frame relay adalah router sebagai DTE (Data Terminal Equipment), frame relay switch,
CSU/DSU dan modem.

Praktikkum 1 [ contoh 2 ]
Berikut ialah konfigurasi dasar frame relay di CLI

Konfigurasi pada Router0


Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int ser 2/0
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#ip address 202.202.202.1 255.255.255.252
Router(config-if)#encapsulation frame-relay
Router(config-if)#frame-relay map ip 202.202.202.1 200 broadcast
Router(config-if)#frame-relay map ip 202.202.202.2 200 broadcast
Router(config-if)#no keepalive
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#end

Konfigurasi pada Router1


Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int se 2/0
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#ip address 202.202.202.2 255.255.255.252
Router(config-if)#encapsulation frame-relay
Router(config-if)#frame-relay map ip 202.202.202.1 200 broadcast
Router(config-if)#no keepalive
Router(config-if)#end

Lakukan test koneksi antara router 0 dan router 1

Tekkom Page 69
Frame relay bekerja diantara peralatan DTE dan DCE mempergunakan Permanent Virtual
Circuit (PVC), yaitu sluran virtual yang dibuat secara manual menjadikan hubungan permanent
antara pengirim (DTE) dan penerima (DCE). Sebagai tanda pengenal saluran virtual tersebut
digunakan Data Link Connection Identifiers (DLCI) yang berfungsi memetakan suatu nomor
DLCI dengan IP address yang dipakai. Nomor pengenal DLCI yang dapat dipakai adalah 16
sampai 1007. Nomor pengenal DLCI ini hanya berlaku lokal tidak berlaku secara global. Oleh
sebab itu, nomor DLCI yang sama dapat dipakai oleh jaringan lokal yang berlainan.
Secara GUI di packet tracer dapat tervisualisasikan pada simulasi cloud, seperti di bawah ini

kedua ujung akhir dari koneksi frame relay dapat berkomunikasi satu sama lain dalam hal
menentukan status dari suatu PVC dan kondisi dari suatu interface komunikasi. Lebih lanjut lagi,
fungsionalitas yang dapat diperoleh dari LMI adalah seperti congestion management, PVC auto-
discovery, multicasting, dan address resolution.
Ada tiga tipe LMI yang dapat digunakan dalam router cisco yaitu LMI Cisco, LMI ANSI dan
LMI ITU (Q933a).

Praktikkum 2 [ contoh 2 ]

Rancanglah Topologi dibawah ini :

Tekkom Page 70
Berikut ialah konfigurasi command line nya :

Konfigurasi Router0

Router>ena
Router#conf t
Router(config)#host bandung
bandung(config)#int fa0/0
bandung(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
bandung(config-if)#no shut
bandung(config-if)#exit
bandung(config)#int s0/0
bandung(config-if)#encapsulation frame-relay
bandung(config-if)#no shut
bandung(config-if)#exit
bandung(config)#int s0/0.1 point-to-point
bandung(config-subif)#frame-relay interface-dlci 102
bandung(config-subif)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
bandung(config-subif)#exit
bandung(config)#router rip
bandung(config-router)#network 192.168.1.0
bandung(config-router)#network 172.16.0.0
bandung(config-router)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
bandung#copy run start
bandung#

konfigurasi Router1 :

Router>ena
Router#conf t
Router(config)#host jakarta
jakarta(config)#int fa0/0
jakarta(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
jakarta(config-if)#no shut
jakarta(config-if)#exit
jakarta(config)#int s0/0
jakarta(config-if)#encapsulation frame-relay
jakarta(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to up
jakarta(config-if)#exit
jakarta(config)#int serial 0/0.1 point-to-point
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0.1, changed state to upjakarta
jakarta(config-subif)#frame-relay interface-dlci 201
jakarta(config-subif)#ip add 172.16.1.2 255.255.255.0
jakarta(config-subif)#exit
jakarta(config)#router rip
jakarta(config-router)#network 192.168.2.0
jakarta(config-router)#network 172.16.0.0
jakarta(config-router)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Tekkom Page 71
jakarta#copy run start
jakarta#

Dalam interface serial 0/0, hal yang perlu diingat adalah memasukkan perintah encapsulation
frame-relay. Dari kasus ini, kita sudah dapat menebak bahwa encapsulation yang dipakai dalam
frame relay ini berjenis CISCO. Ingat ini beda dengan LMI signaling. Untuk kasus encapsulation
frame relay, bila kedua router end-user ingin saling berkomunikasi, mereka harus
mengimplementasi tipe encapsulation yang sama, misalnya bila yang satu IETF maka yang
lainnya juga harus IETF. Akan tetapi, untuk kasus LMI signaling, antara router dengan frame
relay switch harus mengimplementasi tipe LMI yang sama.
berikut adalah konfigurasi frame relay untuk koneksi host Jakarta dan bandung

\\

Jika semua telah terkonfigurasi, lakukan cek koneksi PC0-PC1

Tekkom Page 72
Praktikkum 3 [Contoh2] :

Berikut ialah konfigurasi tiap-tiap device :

hardware property Konfigurasi / IP


Router0 S2/0 200.0.0.1/24
Fa0/0 10.10.10.1/8
Router1 S2/0 200.0.0.2/24
Fa0/0 20.20.20.1/8
Router2 S2/0 200.0.0.3/24
Fa0/0 30.30.30.1/8
Cloud0 Serial1 DLCI 102 (R1-R2)
DLCI 103 (R1-R3)
LMI Cisco
Serial2 DLCI 201 (R2-R1)
DLCI 203 (R2-R3)
LMI Cisco
Serial3 DLCI 301 (R3-R1)
DLCI 302 (R3-R2)
LMI Cisco
Frame-relay S1(R1-R2) > S2(R2-R1)
S2(R2-R3) > S3(R3-R2)
S3(R3-R1) > S1(R1-R3)

PC0 NIC 20.0.0.2/8


PC1 NIC 30.0.0.2/8
PC2 NIC 10.0.0.2/8
PC3 NIC 10.0.0.3/8

Tekkom Page 73
Konfigurasi Router0 :

Router>ena
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 10.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#int s2/0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#ip add 200.0.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#router rip
Router(config-router)#net 10.0.0.0
Router(config-router)#net 200.0.0.0
Router(config-router)#INT S2/0
Router(config-if)#ENCAPSULATION FRAME-RELAY
Router(config-if)#no sh

Konfigurasi Router 1
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 20.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#int s2/0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#ip add 200.0.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#router rip
Router(config-router)#net 20.0.0.0
Router(config-router)#net 200.0.0.0
Router(config-router)#INT S2/0
Router(config-if)#ENCAPSULATION FRAME-RELAY
Router(config-if)#no sh

Konfigurasi Router 2

Router>ena
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 30.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#int s2/0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#ip add 200.0.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#router rip
Router(config-router)#net 30.0.0.0
Router(config-router)#net 200.0.0.0
Router(config-router)#INT S2/0
Router(config-if)#ENCAPSULATION FRAME-RELAY

Tekkom Page 74
Router(config-if)#no sh

Tugas Praktikkum

1 ) rancang topologi di bawah ini dan konfigurasikan setiap router dengan menggunakan frame
relay

Berikut ialah konfigurasi frame relay-nya :

2 ) ubahlah konfigurasi CLI pada praktikkum 2 pada bagian routing dengan memanfaatkan
protocol RIP V.2. dan pada praktikkum 3 ubah proses routing memanfaatkan EIGRP
3 ) rancanglah sebuah topologi jaringan( implementasi real ) dibawah ini

Tekkom Page 75
Keterangan :
Terdapat 2 router yang akan terhubung Pada kasus ini anda diminta untuk melakukan konfigurasi
di kedua router dengan memanfaatkan frame relay. Berikut ini adalah table konfigurasi masing-
masing device
Alokasi IP LAN pusat
IP Network 192.168.1.0
Gateway 192.168.1.1
Range IP 192.168.1.2/24 - 192.168.1.254/24
broadcast 192.168.1.255

Alokasi Alamat IP LAN Cabang


IP Network 192.168.2.0
gateway 192.168.2.1
Range IP 192.168.2.2/24 – 192.168.2.254/24

Alokasi DLCI Frame Relay


Subnet mask Pusat Cabang
Port serial Serial 0 Serial 1
DLCI 100 200

Alokasi IP WAN Frame Relay


Ip Network 172.16.1.0
Range IP 172.16.1.1 – 172.16.1.2
Subnet Mask 255.255.255.252
Broadcast 172.16.1.3

Konfigurasi Server di Pusat


DNS Service On (Address : 192.168.1.2)
HTTP On
Name : www.test.com

Tekkom Page 76

Anda mungkin juga menyukai