Pedoman BPMU 2017 Lengkap PDF
Pedoman BPMU 2017 Lengkap PDF
1
PENGANTAR
Dalam rangka mencapai visi pembangunan Jawa Barat tahun 2013-2018, misi pertama yang
telah dirumuskan adalah Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Salah satu
kebijakan strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan misi tersebut adalah dengan
Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat melalui pendidikan yang unggul,
terjangkau, merata dan terbuka. Salah satu program pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang
telah dirancang yaitu melalui peningkatan dan perluasan sarana dan kapasitas pendidikan dasar dan
menengah yang disertai dengan program alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBD yang lebih
efektif menuju penyelenggaraan program pendidikan gratis pada semuan jenjang SD/MI,
SMP/MTs, dan SMA/MA dan SMK, dengan tetap melanjutkan paradigma penyelenggaran
pembangunan pendidikan di Jawa dengan lebih melibatkan peran dan partisipasi masyarakat, dan
Daerah (Kabupaten/Kota).
Untuk mendukung program dan kegiatan tersebut maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat
menyelenggarakan pemberian biaya kepada Sekolah-sekolah, dengan mengacu pada ketentuan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011 (berikut perubahannya) tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. Pada jenjang Pendidikan menengah, pemberian dana kepada sekolah-sekolah dilakukan
melalui Kegiatan Pemberian Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Provinsi, sebagai
pendamping BOS Pusat, guna membantu sekolah-sekolah memenuhi biaya operasional sekolah.
Dengan memperhatian prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2014, dan tetap memperhatikan azas-azas tertib admistrasi, efektif, efisien,
transparan dan akuntabel, kepatutan dan saling percaya (mutual trust) maka perlu disusun sebuah
“Pedoman Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Provinsi Jawa Barat Tahun 2017”.
Pedoman Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Jenjang Pendidikan Menengah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 ini disusun untuk menjadi acuan semua pihak yang terkait dalam
rangka perencanaan/penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, monitoring dan eveluasi, serta
pelaporan dan pertanggungjawaban. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
telah merancang dan menyelesaikan penyusunan pedoman ini.
Semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
i
DAFTAR ISI
Pengantar ........................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................ ii
Deskripsi Program ............................................................................................................... v
A. Mekanisme Pendataan dan Penyaluran BPMU untuk SMK dan SMA Negeri ............ 18
B. Mekanisme Pendataan, Usulan, Pencairan dan Monev Hibah BPMU untuk
SMK-SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta ............................................................ 20
C. Prinsip Pengelolaan ........................................................................................................ 22
D. Pengambilan Dana BPMU Provinsi ............................................................................. 23
ii
BAB VI MONITORING DAN SUPERVISI .................................................................. 24
A. PELAPORAN ................................................................................................................ 25
1. Pengelolaan Pelaporan di Tingkat SMK/SMA Negeri ............................................. 25
2. Pengelolaan Pelaporan di Tingkat SMK/SMA Swasta dan MA Negeri
dan Swasta ................................................................................................................ 25
3. Pelaporan oleh Tim Manajamen BPMU Provinsi ........................................................ 27
B. PERPAJAKAN .............................................................................................................. 28
A. Pengawasan .................................................................................................................... 29
B. Sanksi ............................................................................................................................. 29
Lampiran :
Format Usulan Pencairan BPMU ........................................................................................... 31
Format Penggunaan Dana BPMU .......................................................................................... 44
Format Pelaporan BPMU ....................................................................................................... 49
iii
DESKRIPSI PROGRAM :
1. Nama Program
Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Provinsi Jawa Barat
2. Pengertian
a. BPMU SMK/SMA/MA Provinsi adalah program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
berupa pemberian dana kepada SMK/SMA/MA baik Negeri maupun Swasta dimana besarnya
dana bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing
sekolah dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan;
b. Dana BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat adalah bantuan dana untuk membantu
sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan dalam membantu
memenuhi biaya operasional sekolah;
c. Dana BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat merupakan Bantuan Keuangan untuk
SMK-SMA Negeri dan Hibah untuk SMK-SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta yang
disalurkan dalam rangka menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan Pemerintah
Daerah di bidang pendidikan sesuai dengan kebutuhan dasar minimal melalui kegiatan
penyediaan aksesibilitas dan penguatan kelembagaan sekolah.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Tujuan umum BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Di Jawa Barat adalah mewujudkan
layanan pendidikan SMK/SMA/MA di Jawa Barat yang bermutu, terjangkau, dan terbuka
bagi semua, dalam mewujudkan Pendidikan Menengah Universal (PMU).
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus BPMU SMK/SMA/MA Provinsi di Jawa Barat adalah :
1) Membantu biaya operasional sekolah;
2) Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK/SMA/MA;
3) Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK/SMA/MA;
4) Mewujudkan keberpihakan pemerintah bagi siswa SMK/SMA/MA dengan cara
meringankan biaya sekolah;
5) Memberikan kesempatan bagi siswa SMK/SMA/MA untuk mendapatkan layanan
pendidikan yang terjangkau dan bermutu;
6) Membantu pelaksanaan program pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan dan Bela
Negara, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba dan
Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas di sekolah menengah.
iv
5. Pemanfaatan Dana
a. Untuk SMA-SMK Negeri digunakan sebagai pendamping BOS Pusat sesuai dengan
peruntukan yang ditentukan pada Dokumen Pelaksananaan Anggaran;
b. Untuk SMK-SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta digunakan untuk :
1) Honorarium Guru Honorer;
2) Honorarium Tenaga Kependidikan Honorer.
c. Untuk SMK-SMA penyelenggara Pemblajaran Jarak Jauh dan Sekolah Terbuka digunakan
untuk :
1) Honorarium Tutor;
2) Honorarium Tenaga Kependidikan.
6. Persyaratan Penerima
a. Telah mengisi data pokok pendidikan menengah (dapodikdasmen);
b. Mengajukan Usulan Penerima BPMU;
c. Menyerahkan kelengakapan administrasi berupa:
1) Akta Notaris mengenai pendirian lembaga atau dokumen lain yang dipersamakan;
2) Surat Pernyataan Tanggungjawab;
3) NPWP;
4) Surat Keterangan Domisili Lembaga dari Desa/Kelurahan setempat;
5) Izin operasional/tanda daftar lembaga dari instansi yang berwenang;
6) Bukti kontrak sewa gedung/bangunan, bagi lembaga yang kantornya menyewa;
7) Salinan/fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku atas nama ketua dan
sekretaris atau sebutan lain; dan
7. Penyaluran Dana
Pada Tahun Anggaran 2017, sesuai dengan alokasi anggaran pada APBD, BPMU
SMK/SMA/MA akan disalurkan masing-masing 1 (satu) kali. yaitu :
a. Berdasarkan APBD Murni, disalurkan untuk satuan pendidikan penerima BPMU yang sudah
tercantum pada Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2017, akan disalurkan sekitar bulan Mei-
Juni setelah sekolah menyampaikan dokumen usulan pencairan.
b. Berdasarkan APBD Perubahan, disalurkan untuk satuan pendidikan penerima BPMU yang
sudah tercantum pada Penjabaran APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017, akan disalurkan
sekitar bulan Oktober-Nove,ber setelah sekolah menyampaikan dokumen usulan pencairan.
8. Layanan Informasi
Tim Pengelola BPMU SMK/SMA/MA
Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Bidang Pendidikan Menengah Umum
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Jl. Dr. Rajiman No. 6 Bandung
Telp. : (022) 4264813
Fax. : (022) 4264881
Wisselbord : (022) 4264944, 4264957, 4264973
WEB : bpmujabar.info
Email : bosdikmenjabar@gmail.com
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memberikan arahan
bahwa penyelenggaraan pendidikan menggunakan 3 (tiga) strategi pembangunan sebagai pilar, yaitu
: (1) Investasi Akses, (2) Peningkatan Mutu, Relevansi dann Daya Saing, (3) Tata Kelola,
Akuntabilitas dan Pencitraan Publik. Penyelanggaraan Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional
tersebut dilaksanakan pada setiap jalur, jenjang dan satuan pendidikan, melalui berbagai program
dan kegiatan pembangunan pendidikan. Demikian halnya Visi Pendidikan Nasional yang
dicanangkan oleh pemerintah sebagai program nasional mempunyai visi, agar tercapai sistem
pendidikan yang bagus dan kuat agar bisa memberdayakan sumber daya manusianya atau seluruh
warga negara Indonesia menjadi manusia yang unggul, berkualitas sehingga diharapkan mampu
menyikapi/menjawab semua tantangan zaman.
Sedangkan untuk misinya adalah, “mengupayakan pemerataan pendidikan yang mempunyai
mutu tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang di perkotaan hingga yang di pelosok
sekalipun.
Sejalan pula dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
dimana pengelolaan jenjang SMA dan SMK sudah menjadi kewenangan penuh Pemerintah Daerah
Provinsi. Maka Pemerintah Daerah Provinsi mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan dan
mengelola SMA dan SMK sesuai amanat undang-undang tersebut. Dan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat sduah melaksanakan kewajiban tersebut yang tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa Barat yang menjelaskan visi jangka panjang pembangunan
Jawa Barat 2005-2025 yakni : “Dengan Iman dan Taqwa Provinsi Jawa Barat Termaju di
Indonesia“. Secara bertahap menuju pencapaian visi tersebut telah ditempuh rangkaian tahapan
pembangunan Provinsi Jawa Barat, yakni Tahap I, Periode 2005-2008 yang disebut Tahapan
Penataan dan Persiapan Pranata Pendukung Melalui Kualitas SDM; Tahap II, Periode 2008-2013
yang disebut Tahapan Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat dan pada saat ini telah
memasuki Tahap III, Periode 2013-2018 yang disebut Tahapan Memantapkan Pembangunan Secara
Menyeluruh. Pada Tahap III periode 2013-2018 telah dirumuskan Visi Pembangunan Jawa Barat
Tahun 2013-2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”.
Dalam rangka mencapai visi pembangunan Jawa Barat tersebut, maka misi pertama yang telah
dirumuskan adalah Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Kebijakan
strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan misi pertama tersebut antara lain : 1)
Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat melalui pendidikan yang unggul,
terjangkau, merata dan terbuka; 2) Pelayanan kesehatan bagi semua dan revitalisasi infrastruktur
kesehatan; 3) Peningkatan kemandirian masyarakat melalui pemenuhan dan perlindungan terhadap
kebutuhan dasar dan hak dasar manusia; dan 4) Pengokohan ketahanan keluarga sebagai basis
ketahanan sosial.
Berdasarkan kebijakan strategi Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat
melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka maka salah satu program
pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dirancang di antaranya adalah : Peningkatan
dan perluasan sarana dan kapasitas pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang disertai dengan
program alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBD yang lebih efektif, program peningkatan
kesejahteraan guru dan didukung program pendidikan gratis pada jenjang SD, SMP dan
SMK/SMA/MA. Di samping itu harus diteruskan paradigma penyelenggaran pembangunan
pendidikan di Jawa Barat yang telah dilaksanakan selama ini dengan dengan lebih melibatkan peran
dan partisipasi masyarakat, dan Daerah (Kabupaten/Kota).
Dalam rangka penyelenggaraan satuan pendidikan, maka setiap satuan pendidikan di Daerah,
diharuskan memenuhi kebutuhan minimun terhadap 8 (delapan) komponen standar nasional
B. Dasar Hukum
C. Pengertian
1. Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat adalah
program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berupa pemberian dana kepada SMK/SMA/MA
sebagai pendamping BOS Pusat yang diberikan kepada sekolah/madrasah Negeri maupun Swasta
dimana besarnya dana bantuan yang diterima sekolah/madrasah dihitung berdasarkan jumlah
siswa masing-masing sekolah/madrasah dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan;
2. Dana BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat adalah bantuan dana untuk membantu Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan dalam membantu memenuhi
biaya operasional sekolah;
3. Dana BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat merupakan dana bantuan yang disalurkan
kepada sekolah/madrasah sebagai satuan pendidikan dalam menunjang pencapaian sasaran
program dan kegiatan Pemerintah Daerah di bidang pendidikan sesuai dengan kebutuhan dasar
minimal melalui kegiatan penyediaan aksesibilitas dan penguatan kelembagaan sekolah.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Tujuan umum BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Di Jawa Barat adalah mewujudkan
layanan pendidikan SMK/SMA/MA di Jawa Barat yang bermutu, terjangkau, dan terbuka bagi
semua, dalam mewujudkan Pendidikan Menengah Universal (PMU).
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus BPMU SMK/SMA/MA Provinsi di Jawa Barat adalah :
a. Membantu biaya operasional sekolah;
b. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK/SMA/MA;
c. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK/SMA/MA;
d. Mewujudkan keberpihakan pemerintah bagi siswa SMK/SMA/MA dengan cara
meringankan biaya sekolah;
e. Memberikan kesempatan bagi siswa SMK/SMA/MA untuk mendapatkan layanan
pendidikan yang terjangkau dan bermutu;
f. Membantu pelaksanaan program pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan dan Bela
Negara, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba dan
Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas di sekolah menengah.
Sasaran program adalah SMK/SMA/MA Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi Jawa Barat.
Besar bantuan per sekolah/madrasah diperhitungkan dari jumlah siswa, satuan biaya adalah besaran
satuan biaya per siswa per tahun. Bantuan yang diterima sekolah/madrasah dihitung berdasarkan
jumlah siswa per sekolah/madrasah dikalikan satuan biaya BPMU SMK/SMA/MA dengan proporsi
Rp 500.000,- sampai dengan 700.000,- per siswa per tahun.
Pada Tahun Anggaran 2017, sesuai dengan alokasi anggaran pada APBD, BPMU
SMK/SMA/MA akan disalurkan masing-masing 1 (satu) kali. yaitu :
1. Berdasarkan APBD Murni, disalurkan untuk satuan pendidikan penerima BPMU yang sudah
tercantum pada Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2017, akan disalurkan sekitar bulan Mei-
Juni setelah sekolah menyampaikan dokumen usulan pencairan.
2. Berdasarkan APBD Perubahan, disalurkan untuk satuan pendidikan penerima BPMU yang
sudah tercantum pada Penjabaran APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017, akan disalurkan
sekitar bulan Oktober-Nove,ber setelah sekolah menyampaikan dokumen usulan pencairan.
G. Kriteria Penerima
1. Seluruh SMK/SMA/MA Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi Jawa Barat yang telah memiliki
ijin operasional, ijin pendirian atau Surat Keterangan Operasional Sekolah/Madrasah dari
Lembaga berwenang dan sudah tercantum pada Dapodikdasmen bagi SMA dan SMK serta sudah
tercantum pada data Emis bagi MA;
2. Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa miskin atas pengalokasian dana BPMU
SMK/SMA/MA, sekolah/madrasah diwajibkan untuk membebaskan biaya dan/atau membantu
siswa miskin serta mengurangi beban biaya siswa dari keluarga mampu dari kewajiban
membayar iuran untuk biaya sekolah/madrasah;
3. Mengikuti Pedoman BPMU SMA/SMA/SMK Tahun 2017;
H. Persyaratan Penerima
Apabila SMK/SMA/MA menolak menerima BPMU Provinsi maka harus dibuat Surat
Pernyataan Menolak disertai alasan yang jelas, ditandatangani oleh paling sedikit 10% Orang Tua
Siswa, Komite Sekolah, Kepala Sekolah dan diketahui Kepala Dinas Pendidikan untuk SMK-SMA,
serta oleh Kepala Kemenag Kabupaten/Kota untuk MA, dilaporkan kepada Tim Pengelola BPMU
Provinsi.
Program BPMU SMK/SMA/MA merupakan salah satu program utama pemerintah yang
bertujuan mendukung keberhasilan program PMU yang dirintis pada tahun 2013. Seluruh
stakeholder pendidikan wajib memperhatikan pentingnya program BPMU SMK/SMA/MA yaitu:
1. Memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk mendapatkan layanan pendidikan
menengah yang terjangkau dan bermutu.
2. Merupakan sarana penting untuk meningkatkan akses layanan pendidikan menengah yang
terjangkau dan bermutu.
3. Menyediakan sumber dana bagi sekolah untuk mencegah siswa miskin putus sekolah karena
tidak mampu membayar iuran sekolah dan biaya ekstrakulikuler sekolah.
4. Mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah daerah serta masyarakat yang
mampu, untuk memberikan subsidi kepada siswa miskin.
Program ini memberikan dukungan kepada sekolah dalam menerapkan konsep MBS yaitu:
kebebasan untuk perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program yang disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Penggunaan dana semata-mata ditujukan hanya
untuk kepentingan peringkatan layanan pendidikan. Pengelolaan program BPMU SMK/SMA/MA
Provinsi menjadi kewenangan sekolah secara mandiri dengan mengikutsertakan komite sekolah dan
masyarakat.
Pendanaan pendidikan menengah merupakan upaya untuk menyediakan sejurnlah dana yang
dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses pendidikan di sekolah menengah. Peraturan Pemerintah
No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menyebutkan bahwa biaya pendidikan meliputi:
(a) Biaya Investasi Sekolah (Pengelolaan Pendidikan), (b) Biaya Operasional Sekolah (Biaya di
Satuan Pendidikan), dan (c) Biaya Pribadi Peserta Didik.
Penggunaan dana BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2017 adalah dalam
rangka Pencapaian Standar Pelayanan Minimum sekolah. Bagi. Peruntukan dana BPMU
Untuk SMA/SMK Negeri adalah sebagai berikut :
Penggunaan dana BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2017 dalam rangka
Pencapaian Standar Pelayanan Minimum sekolah/madrasah, Peruntukan dana BPMU untuk
SMA/SMK Swasta dan MA Negeri dan Swasta adalah untuk Belanja Operasi Personalia
dalam hal membayar honor bulanan/kegiatan Guru Honorer yang mengajar mata pelajaran
yang sesuai dengan kualifikasinya dan untuk membayar honor Tenaga Kependidikan
Honorer berupa :
3. Penggunaan dana BPMU bagi SMK/SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta yang tidak
diperbolehkan.
a. Belanja Operasional Personalia yang tidak boleh didanai oleh BPMU Provinsi antara lain:
1) Honor/Insentif/Transport Pengelola Sekolah/Madrasah (Kepala Sekolah atau Wakil
Kepala Sekolah);
2) Honor/Insentif/Transport Pengelola dana BPMU;
3) Transport kegiatan (kegiatan rutin atau insidental)
4) Upah pekerja atau non personil sekolah dalam kegiatan rehab, panitia, dsb.
5) Dibayarkan kepada siswa
6) Honor kelebihan jam mengajar bagi Guru PNS
7) Belanja untuk membayar personalia diluar peruntukan yang tercantum pada Point 1 dan 2
di atas.
b. Belanja/kegiatan lainnya yang tidak diperbolehkan didanai oleh BPMU Provinsi antara lain:
1) Biaya Invest/Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah/Madrasah, antara lain :
a) Biaya pengembangan SDM (PTK);
b) Rehabilitasi ruang dan bangunan;
c) Membangun gedung/ruangan baru;
d) Membeli peralatan pendidikan.
2) Biaya pribadi Peserta Didik, antara lain :
a) Membeli Alat Tulis;
b) Membeli pakaian, seragam, sepatu bagi siswa;
c) Biaya akomodasi dan transportasi;
d) Biaya makan minum.
4) Biaya pemeliharaan/perbaikan kendaraan
5) Pembelian seragam guru dan pegawai.
6) Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.
7) Dipinjamkan/dititipkan kepada pihak lain.
8) Membeli lembar kerja siswa (LKS)
9) Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar,
misalnya studi banding, studi tour (Format Karya wisata) dan sejenisnya.
10) Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/
Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat atau pihak lainnya.
Bagi SMA-SMK Negeri dan Swasta yang ditunjuk sebagai sekolah induk
penyelenggara Pembelajaran Jarak Jauh dan atau Sekolah Terbuka, dana BPMU dapat
digunakan untuk Belanja Operasi Personalia dalam hal membayar honor Guru/Tutor yang
melaksanakan pembelajaran dan untuk membayar honor Tenaga Kependidikan pada
pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh dan atau Sekolah Terbuka.
Tutor dan Tenaga Kependidikan yang dibayar dari dana BPMU adalah personil yang
diberikan Surat Keputusan oleh Sekolah Induk Penyelenggara dalam setiap satu tahun
pembelajaran dan belum menerima honor dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah sebagai
Tutor dan Tenaga Kependidikan pada Penyelenggara Pembelajaran Jarak Jauh dan atau
Sekolah Terbuka di tempat yang sama.
Standar honor yang diberikan kepada Tutor dan Tenaga Kependidikan disesuaikan
dengan Standar Biaya dan Belanja yang diberlakukan di daerah tempat penyelenggaraan
Pembelajaran Jarak Jauh dan atau Sekolah Terbuka.
1. Honorarium Tutor.
Honorarium untuk Tutor dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh dan atau
Sekolah Terbuka diberikan dalam bentuk :
a. Honor Bulanan untuk membiayai :
1) Honor mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasinya dan sesuai dengan
struktur kurikulum yang digunakan;
2) Honor Pembinaan ekstrakurikuler pada kegiatan Pendidikan Karakter, Pendidikan
Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penanggulangan
HIV/Narkoba dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas;
b. Honor Kegiatan untuk membiayai:
1) penyusunan naskah soal untuk ujian semester dan ujian sekolah;
2) Pengawasan & Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah dan Uji Kompetensi Keahlian
Praktek (Khusus SMK Kls XII);
3) Panitia Kegiatan Penerimaan Siwa Baru;
4) Panitia/Penyelenggaraan Ulangan/Ujian Semester/Sekolah;
5) Penyusunan RPP dan Bahan Ajar;
2. Honorarium Tenaga Kependidikan:
Diberikan sebagai honorarium bulanan kepada :
a. Tenaga layanan administrasi/penatausahaan kegiatan PJJ dan Sekolah Terbuka;
b. Tenaga layanan pembelajaran praktikum/ laboratorium;
c. Tenaga layanan umum (caraka, keamanan, kebersihan).
Konsep pendidikan untuk semua (education for all) memberikan kesempatan yang
seluas-luas kepada setiap individu untuk mendapat layanan pendidikan bermutu sesuai
dengan minat dan potensi siswa. Sesuai dengan perkembangan jaman, sekolah bermutu di
dominasi oleh siswa dari keluarga mampu. Siswa miskin yang mempunyai minat dan
potensi, kurang mempunyai kesempatan belajar di sekolah bermutu serta menutup
kesempatan mereka untuk merubah nasib dan status sosialnya.
Peranan Program BPMU SMK/SMA/MA dalam konteks tersebut di atas adalah
memberikan keadilan dan kesempatan kepada siswa miskin untuk memperoleh layanan
pendidikan bermutu dengan mewajibkan sekolah membebaskan (fee waive) dan/atau
memberikan keringanan (discount fee) tagihan biaya sekolah kepada siswa miskin.
Untuk memperjelas hal tersebut, berikut ini disajikan ilustrasi cara kerja konsep
discount fee di suatu sekolah.
Gambar 2. Konsep Discount Fee Untuk Sekolah dengan Kondisi Tingkat Ekonomi
Siswa Homogen
100
25
0
Siswa
A. Tim Pengarah
1. Gubernur
2. Wakil Gubernur
3. Sekretaris Daerah
1. Tim Provinsi
a. Penanggungjawab
1) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
2) Asisten Daerah
3) Kepala BPKAD
4) Kepala Kanwil Depag Provinsi
b. Tim Pelaksana
1) Ketua
2) Sekretaris
3) Urusan Pengolahan Data
4) Urusan Administrasi dan Keuangan
5) Urusan Layanan dan Penanganan Pengaduan Masyarakat
1. Tim Pengelola :
a. Penanggungjawab :
1) Kepala BP3 Wilayah
2) Kepala Kandepag Kabupaten/Kota
b. Tim Pelaksana Pengelola BPMU :
1) Ketua
2) Anggota
Pengelola BPMU Provinsi di Tingkat Wilayah terdiri dari unsur BP3 wilayah dan atau unsur
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Kepla Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat.
D. Tingkat Sekolah/madrasah
A. Mekanisme Pendataan dan Penyaluran BPMU untuk SMK dan SMA Negeri.
1. Tahap Pendataan
a. Penyerahan dokumen usulan calon penerima
Satuan Pendidikan menyampaikan dokumen usulan calon penerima BPMU kepada Tim
Pengelola BPMU Provinsi pada bulan Oktober 2016 berupa :
1) Surat permohonan calon penerima BPMU ;
2) Fotocopy Rekening Bank;
3) Daftar Siswa.
b. Mengisi data usulan calon penerima BPMU secara online pada web bpmujabar.info pada
bulan Oktober 2016 yang akan dipergunakan sebagai data calon penerima BPMU pada APBD
Tahun 2017, serta mengisi data secara online pada web bpmujabar.info pada bulan Oktober
2017 yang akan dipergunakan sebagai data usulan calon penerima BPMU pada APBD Tahun
2018. Sesuai keperluan, selain waktu teresebut, Satuan Pendidikan mengisi data secara online
pada waktu lainnya yang akan ditentukan kemudian oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat;
b. Data jumlah siswa yang diusulkan oleh Satuan Pendidikan pada usulan calon penerima BPMU
harus sesuai dengan data pada Dapodik per tanggal mengusulkan. Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat berhak menyesuaikan jumlah siswa pada data usulan tersebut terhadap jumlah
siswa per sekolah sesuai dengan data pada Dapodik;
B. Mekanisme Pendataan, Usulan, Pencairan dan Monev Hibah BPMU untuk SMK-SMA
Swasta dan MA Negeri dan Swasta.
Penatausahaan& Laporan
Setda KepGub Pedoman Monev
Pemindahbukuan
Keterangan :
1. Mengisi data usulan calon penerima BPMU secara online pada web bpmujabar.info pada bulan
Oktober 2016 yang akan dipergunakan sebagai data calon penerima BPMU pada APBD Tahun
2017, serta mengisi data secara online pada web bpmujabar.info pada bulan Oktober 2017 yang
akan dipergunakan sebagai data usulan calon penerima BPMU pada APBD Tahun 2018. Sesuai
keperluan, selain waktu teresebut, Satuan Pendidikan mengisi data secara online pada waktu
lainnya yang akan ditentukan kemudian oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;
2. Data jumlah siswa yang diusulkan oleh Satuan Pendidikan pada usulan calon penerima BPMU
harus sesuai dengan data pada Dapodik per tanggal mengusulkan. Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat berhak menyesuaikan jumlah siswa pada data usulan tersebut terhadap jumlah siswa
per sekolah sesuai dengan data pada Dapodik.
3. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat usulan Calon Penerima BPMU jenjang
Dikmen kepada Gubernur untuk ditetapkan.
4. Tim Pengelola BPMU Provinsi membuat Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) BPMU
yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atas nama Gubernur Provinsi Jawa
Barat dengan masing-masing Kepala Satuan Pendidikan dengan dilengkapi dokumen usulan
pencairan yang dipersyaratkan.
5. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat Surat Permohonan Pencairan Dana BPMU
Provinsi kepada Gubernur Jawa Barat melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
disertai dokumen yang diperlukan untuk pencairan.
6. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah melakukan penatausahaan keuangan dan
pemindah bukuan Dana BPMU Provinsi ke Rekening masing-masing sekolah/madrasah di tiap
Kabupaten/Kota.
3. Kelengkapan Pelaporan
C. Prinsip Pengelolaan
Pengelolaan program BPMU SMK/SMA/MA provinsi mengacu pada konsep Manajemen Berbasis
Sekolah (School Based Management) yang mengandung arti, yaitu:
2. Transparan
Pengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat dapat
memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan
program.
3. Akuntabel
Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman pelaksanaan
yang sudah disepakati.
4. Demokratis
Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah ditempuh melalui
jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk
mengajukan saran, kritik atau pendapat.
7. Saling Percaya
Pemberian dana berdasarkan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan penerima
dana. Oleh Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan memegang
amanah dan komitrnen yang ditujukan semata-mata hanya untuk membangun pendidikan yang
lebih baik.
1. Dana BPMU Provinsi harus diterima secara utuh dan tidak diperkenankan adanya pemotongan
atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh pihak manapun.
2. Dana BPMU Provinsi yang diambil bukan berarti dana harus dihabiskan dalam periode tersebut.
Besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah/madrasah sebagaimana
tertuang dalam RKAS.
Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan pemantauan, pembinaan dan
penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program BPMU. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah
untuk meyakinkan bahwa dana BPMU diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara, dan
penggunaan yang tepat.
Komponen utama yang dimonitor antara
1. Alokasi dana sekolah penerima bantuan
2. Penyaluran dan penggunaan dana
3. Pelayanan dan penanganan pengaduan
4. Administrasi keuangan
5. Pelaporan, serta pemajangan rencana penggunaan dan pemakaian dana BPMU.
Selain itu juga dilakukan monitoring terhadap pelayanan dan penanganan pengaduan, sehingga
pelayanan pengaduan dapat ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, monitoring pengaduan dapat
dilakukan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari fakta,
menginvestigasi, menyelesaikan masalah, dan mendokumentasikan.
Kegiatan monitoring dan supervisi dilakukan oleh Tim Manajemen BPMU Provinsi, dan Tim
Manajeman BPMU Kabupaten/Kota.
1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan penggunaan dana
di tingkat sekolah.
2. Responden terdiri dari Tim Manajemen BPMU Kabupaten/Kota, dan Tim Manajemen BPMU
Sekolah.
3. Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, pada saat penyaluran dana, pasca
penyaluran dana dan pada saat penggunaan dana.
4. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan.
5. Supervisi dapat dilakukan oleh Tim Pengelola BPMU Provinsi terhadap Tim Pengelola BPMU
di Kabupaten/Kota atau terhadap sekolah/madrasah.
1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan penggunaan dana
di tingkat sekolah.
2. Responden terdiri dari sekolah dan murid dan/atau orang tua murid.
3. Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana.
4. Bila terjadi permasalahan biaya monitoring, disarankan agar monitoring dilakukan secara terpadu
dengan program lain selain program BPMU.
5. Monitoring dapat melibatkan Pengawas Sekolah secara terintegrasi dengan kegiatan pengawasan
lainnya oleh Pengawas Sekolah.
6. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan.
Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Program BPMU, masing-
masing pengelola program di tiap tingkatan (Provinsi, Kabupaten/Kota, Sekolah) diwajibkan untuk
melaporkan hasil kegiatannya kepada pihat terkait.
Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana program adalah yang berkaitan dengan
statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana, pertanggungjawaban keuangan
serta hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah.
A. PELAPORAN
b. Pembukuan
Sekolah diwajibkan membuat pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk
program BPMU Provinsi. Pembukuan yang digunakan dapat dengan tulis tangan atau
menggunakan komputer. Buku yang digunakan adalah sebagai berikut.
1) Buku Kas Umum mengacu pada format -K3
Buku Kas Umum ini disusun untuk masing-masing rekening bank yang dimiliki oleh
sekolah. Pembukuan dalam Buku Kas Umum meliputi semua transaksi eksternal, yaitu
yang berhubungan dengan pihak ketiga:
a) Kolom Penerimaan: dari penyalur dana (BPMU atau sumber dana lain), penerimaan
dari pemungutan pajak, dan penerimaan jasa giro dari bank.
b) Kolom Pengeluaran: adalah pembelian barang dan jasa, biaya administrasi bank, pajak
atas hasil dari jasa giro dan setoran pajak.
Buku Kas Umum harus diisi tiap transaksi (segera setelah transaksi tersebut terjadi
dan tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan) dan transaksi yang dicatat didalam
Buku Kas Umum juga harus dicatat dalam Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank,
dan Buku Pembantu Pajak. Formulir yang telah diisi ditandatangani oleh Bendahara dan
Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada Tim
Manajemen BPMU Kabupaten/Kota, dan kepada pemeriksa lainnya apabila diperlukan.
2) Buku Pembantu Kas mengacu pada format -K4
Buku ini harus mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh Bendahara dan
Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada Tim
Terkait dengan pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk program BPMU,
sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat dilakukan dengan tulis
tangan atau menggunakan komputer. Dalam hal pembukuan dilakukan dengan komputer,
bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu sekurang-
kurangnya setiap bulan yang terjadi transaksi, dan menatausahakan hasil cetakan Buku
Kas Umum dan buku-buku pembantu yang telah ditandatangi Kepala Sekolah dan
Bendahara Sekolah.
2) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku
Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.
3) Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 ( Sepuluh) juta.
4) Apabila bendahara meninggalkan tempat kedudukannya atau berhenti dari jabatannya,
Buku Kas Umum dan buku pembantunya serta bukti-bukti pengeluaran harus
diserahterimakan kepada pejabat yang baru dengan Berita Acara Serah Terima.
5) Laporan dibuat setiap semester dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala Sekolah dan
Komite Sekolah, dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab (Format K7-b) yang
menyatakan bahwa dana BPMU yang diterima telah digunakan sesuai Usulan Pencairan
dan NPHD BPMU. Bukti pengeluaran yang sah disimpan dan dipergunakan oleh penerima
Hibah selaku obyek pemeriksaan
c. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana mengacu pada format BPMU-K7 dan BPMU-
K8
Laporan ini disusun berdasarkan Buku Kas Umum (Format K3) dari semua sumber
dana yang dikelola oleh sekolah pada periode tertentu.
Format K7 berisi Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran yang
memuat seluruh dana yang dikelola di sekolah pada semester tertentu. Sedangkan Format K8
berisi Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BPMU Provinsi Menurut Peruntukan.
d. Bukti Pengeluaran
1) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah;
2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup sesuai
dengan ketentuan bea materai. Untuk transaksi dengan nilai sampai Rp 250.000,- tidak
dikenakan bea materai, sedang transaksi dengan nilai nominal di atas Rp 250.000,-
sampai dengan Rp 1.000.000,- dikenakan bea materai dengan tarif sebesar Rp 3.000,-
dan transaksi dengan nilai nominal lebih besar Rp 1.000.000,- dikenakan bea materai
dengan tarif sebesar Rp 6.000,-
3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya;
4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur sebagai
lampiran kuitansi;
5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Sekolah dana lunas dibayar oleh
Bendahara;
B. PERPAJAKAN
Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS SMK dalam rangka membayar
honorarium diatur sebagai berikut:
1. Penghasilan rutin setiap bulan untuk guru tidak tetap (GTT), Tenaga Kependidikan Honorer,
Pegawai Tidak Tetap (PTT), untuk jumlah sebulan sampai dengan Rp 4.500.000,- (empat juta
lima ratus ribu rupiah) tidak terhutang PPh Pasal 21.
2. Untuk jumlah lebih dari itu, PPh Pasal 21 dihitung dengan menyetahunkan penghasilan sebulan.
Dengan perhitungan sebagai berikut:
a. Penghasilan sebulan .................................................................................. XX
b. Penghasilan netto setahun (x 12) ............................................................... XX
c. Dikurangi PTKP*) ..................................................................................... XX
d. Penghasilan Kena Pajak ............................................................................... XX
e. PPh Pasal 21 terutang setahun 5% (jumlah s.d. Rp 50 juta) dst .................... XX
f. PPh Pasal 21 sebulan (:12) ......................................................................... XX
*) Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), adalah:
i. Status sendiri, Rp 36,0 juta
ii. Tambahan status kawin, Rp 3,0 juta
iii. Tambahan tanggungan keluarga, maksimal 3 orang @ Rp 3,0 juta
A. Pengawasan
B. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara dan/atau sekolah
dan/atau siswa akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada oknum yang
melakukan pelanggaran, dapat diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya:
1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku
(pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja).
2. Penerapan tuntunan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana BPMU Provinsi yang terbukti
disalahgunakan agar dikembalikan kepada satuan pendidikan atau kas daerah provinsi.
3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan dan proses peradilan bagi
pihak yang diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana BPMU.
4. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan yang bersumber dari
APBD Provinsi Jawa Barat pada tahun berikutnya kepada kabupaten/kota/sekolah penerima,
bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja dan tersistem untuk
memperoleh keuntungan pribadi, kelompok, atau golongan.
Sekolah sebagai sebuah entitas organisasi harus mampu mengelola dana BPMU secara profesional
untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang bermutu. Dana BPMU yang diterima oleh sekolah
dikelola secara mandiri melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dari sisi keuangan, MBS
menuntut pengelola sekolah/madrasah mampu melakukan perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi,
dan memper¬tanggungjawabkan pengelolaan dana secara baik dan transparan. Pengelolaan dana yang
baik tidak terlepas dari prinsip ekonomis, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas, keadilan,
kejujuran dalam pengelolaan dan pengendalian.
Penggunaan dana BPMU Provinsi hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan
benar serta transparan dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.
Buku Pedoman BPMU Jenjang Dikmen Provinsi Jawa Barat ini diharapkan dapat dijadikan acuan
khususnya dalam pengelolaan BPMU SMK/SMA/MA Provinsi baik pada tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, maupun Sekolah, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen dapat dijalankan
dengan baik dan benar.
Hormat kami,
Kepala SMK/SMA/MA ………………….
Pemohon,
........................................
Tembusan:
- Yth. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat
Nama : .............................
Jabatan : Kepala ............................
Bertindak untuk dan atas nama .......................... , Kab/Kota *) .........................
Alamat : ..........................................
Nomor KTP : ...........................................
Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan transparansi dan
akuntabilitas penggunaan dana belanja hibah Bantuan Pendidikan Menengah Universal, saya
menyatakan:
1. Bahwa Saya menyetujui jumlah bantuan yang diberikan kepada Satuan Pendidikan yang saya
pimpin.
2. Apabila dikemudian hari karena satu dan lain hal, bantuan yang diterima pada Satuan
Pendidikan yang saya pimpin melebihi jumlah yang seharusnya diterima, maka saya bersedia
mengembalikannya kepada Kas Umum Daerah.
3. Bertanggungjawab penuh baik formal maupun materiil atas penggunaan belanja hibah yang
diterima;
4. Akan menggunakan belanja hibah sesuai Naskah Perjanjian Hibah Daerah dan Rencana
Penggunaan Biaya;
5. Menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Hibah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat;
6. Bersedia dlaudit secara independen sesuai peraturan perundang-undangan.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta tidak
ada unsur paksaan dart pihak manapun.
Materai
Rp.6.000
............................................
...............................................................
ANTARA
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN
KEPALA ..................................................
Kabupaten/Kota*) ................................
TAHUN ANGGARAN 2017
Pada hari ini, ... tanggal ... bulan ... tahun Dua Ribu Enam Belas masing- masing yaitu :
1. Nama : ...
NIP : ...
Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Alamat : Jl. Dr. Radjiman No. 6 Bandung
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 955/Kep.119-Keu/2012 Tahun 2012 tanggal 5
Januari 2012 tentang Penunjukan Kuasa Penandatanganan Naskah Perjanjian Belanja
Hibah Daerah Kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah/Kepala Biro di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ,
2. Nama : ...
Nomor KTP : ...
Jabatan : Kepala ...
Alamat : ...
bertindak untuk dan atas nama SMK/SMA/MA ... yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan Perjanjian Belanja Hibah Daerah berupa Uang
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH
(1) PIHAK PERTAMA memberikan belanja hibah kepada PIHAK KEDUA berupa uang
sebesar Rp ...,- (... ) dengan perhitungan ... siswa x Rp ... ,-;
(2) PIHAK KEDUA menerima belanja hibah dari PIHAK PERTAMA berupa uang sebesar
Rp ...,- (... ) dengan perhitungan ... siswa x Rp ... ,-;
(3) Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk untuk belanja
operasional sekolah sesuai dengan Rencana Penggunaan Belanja Hibah/Proposal yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari naskah perjanjian belanja hibah daerah ini,
meliputi:
(4) Penggunaan belanja hibah sebagaimana ayat (2) bertujuan untuk Peningkatan
Aksesibilitas, Pemerataan serta Peningkatan Mutu Pendidikan.
(1) Penggunaan belanja hibah sebagaimana ayat (2) bertujuan untuk Peningkatan
Aksesibilitas, Pemerataan serta Peningkatan Mutu Pendidikan.
Pasal 2
PENCAIRAN BELANJA HIBAH
Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1) Membantu proses pencairan belanja hibah apabila seluruh persyaratan dan kelengkapan
berkas pengajuan pencairan dana telah dipenuhi oleh PIHAK KEDUA;
(2) Menunda pencairan belanja hibah apabila PIHAK KEDUA tidak/belum memenuhi
persyaratan yang ditetapkan;
(3) Melaksanakan evaluasi dan monitoring atas penggunaan belanja hibah;
(4) Melakukan pemeriksaan atas penggunaan belanja hibah.
Pasal 5
SANKSI
Pihak KEDUA yang melanggar Pasal.1 ayat (3), pasal 2 ayat (4) dan pasal 3 ayat (4) dapat
dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, penundaan/penghentian
pencairan/penyaluran belanja hibah atau sanksi lain sesuai ketentuan perundang-undangan.
Pasal 6
LARANGAN
Bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dilarang untuk dilakukan pemotongan oleh
pihak manapun, dalam jumlah berapapun, untuk tujuan apapun. Dalam hal terjadi
pemotongan, maka pelakunya harus dilaporkan kepada yang berwajib dan diproses sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
LAIN-LAIN
(1) Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD) ini, dibuat rangkap 3 (tiga), lembar
pertama dan kedua masing-masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan
hukum sama.
(2) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam NPHD ini dapat diatur lebih lanjut dalam
Addendum.
Meterai 6.000
....................................... ........................................
NIP. .................................
KUITANSI
SUDAH TERIMA DARI : PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
BANYAKNYA UANG : Rp ...,-
UNTUK PEMBAYARAN : Belanja Bantuan Hibah dana BPMU Tahap 1 / 2*) (... siswa x Rp ...,-) untuk
SMK/SMA/MA ... , Kabupaten/Kota ... dari dana sebesar Rp ...,- (...siswa x
Rp ...).
TERBILANG :
Meterai
6000
.....................................................
1 rangkap
KUITANSI
SUDAH TERIMA DARI : PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
BANYAKNYA UANG : Rp ...,-
UNTUK PEMBAYARAN : Belanja Bantuan Hibah dana BPMU Tahap 1 / 2*) (... siswa x Rp ...,-) untuk
SMK/SMA/MA ... , Kabupaten/Kota ... dari dana sebesar Rp ...,- (...siswa x
Rp ...).
TERBILANG :
.....................................................
4 rangkap
Formulir BPMU-K2-a
Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BPMU
Kab/Kota
DAFTAR SISWA
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Alamat :
Kelahiran
No. Nama Siswa NIS L/P Tingkat Keterangan
Tempat Tanggal
………………………………………
NIP.
Nama :
Jabatan : Kepala
Alamat :
Kabupaten/Kota :
Dengan ini menyatakan telah menerima kelebihan dana BPMU Provinsi untuk periode
tahun .... dengan rincian sebagai berikut :
Kelebihan dana sebagaimana dimaksud, kami simpan pada rekening nomor : ..................
pada bank bjb kantor cabang .................. atas nama .......................
Demikian kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas perhatian dan tindak lanjutnya
diucapkan terima kasih.
Tembusan:
1. Yth. Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat
2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ....
Formulir BPMU-K3
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU KAS UMUM
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Formulir BPMU-K4
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU PEMBANTU KAS
Bulan : ...................
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Formulir BPMU-K5
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU PEMBANTU BANK
Bulan : ...................
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Formulir BPMU-K6
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU PEMBANTU PAJAK
Bulan : ...................
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Penerimaan (Rp)
Pengeluaran
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Saldo (Rp)
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 (Rp)
Jumlah
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
I Penerimaan
II Penggunaan Dana :
Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan
1,1 Penyusunan Kompetensi Ketuntasan Minimal
……………………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………………
NIP. NIP. NIP.
Hormat kami,
Yang membuat laporan,
............................................................
Tembusan:
- Yth. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Nama :
Jabatan : Kepala SMK .................
Bertindak untuk dan atas nama SMK ................., Kabupaten .......
Alamat : ..............................
Nomor KTP : ..................................
Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan transparansi dan
akuntabilitas penggunaan dana belanja hibah Bantuan Pendidikan Menengah Universal :
1. Bertanggungjawab penuh baik formal maupun materiil atas penggunaan belanja hibah yang
telah diterima;
2. Telah menggunakan belanja hibah Tahap 1 / 2*) Tahun Anggaran 2017 sesuai dengan
peruntukan menurut Pedoman BPMU yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat dan sesuai dengan Rencana Penggunaan Biaya BPMU Tahap 1 / 2*);
3. Menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Hibah;
4. Bersedia diaudit secara independen sesuai peraturan perundang-undangan.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta tidak
ada unsur paksaan dart pihak manapun.
Materai
Rp.6.000
...............................................................