Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERENCANAAN KOLAM PENGOLAHAN LIMBAH


CAIR DOMESTIK PADA PROYEK PERUMAHAN
SUMMARECON SERPONG

Diajukan sebagai syarat dalam menempuh ujian Kesarjanaan


jenjang pendidikan Strata Satu (S1)

Disusun oleh :
YUSUF RIDAR
2011731150042

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2012

i
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi

PERENCANAAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR


DOMESTIK PADA PROYEK PERUMAHAN
SUMMARECON SERPONG
yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Yusuf Ridar
2011731150042

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


pada tanggal ..............
telah dinyatakan lulus dan memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Pembimbing : Anggota Tim Penguji :

(Ir.H.IndartonoRivai, MM) (Ir. Eri S. Romadhon, MT)

Anggota Tim Penguji :

(Ir. Ari Sudaryanto)

Jakarta, .................2012
Universitas Jayabaya
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Dekan,

(Ir. Eri S. Romadhon, MT.)

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi

PERENCANAAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR


DOMESTIK PADA PROYEK PERUMAHAN
SUMMARECON SERPONG
yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Yusuf Ridar
2011731150042

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


pada tanggal ..............
telah dinyatakan lulus dan memenuhi syarat

Jakarta, .................2012
Universitas Jayabaya

Menyetuji
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Ketua Jurusan Teknimk Sipil.

(Ir. H. Indartono Rivai, MM.)

Mengetahui
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Dekan,

(Ir. Eri S. Romadhon, MT.)

iii
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Perguruan tinggi

manapun. Sepanjang sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya, atau pendapat

yang pernah ditulis, atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini, dan telah disebutkan dalam daftar pustaka.

Jika dikemudian hari diketahui saya telah melakukan plagiat, maka saya

secara suka rela akan melepaskan gelar kesarjanaan saya dan menerima sanksi

hukum yang berlaku.

Jakarta,.................2012

Materai
Rp. 6000

Yusuf Ridar
2011731150042

DAFTAR ISI

Lembar judul............................................................................................... i
Lembar pengesahan..................................................................................... ii
Surat pernyataan.......................................................................................... iii
Kata pengantar............................................................................................. iv

iv
Daftar isi...................................................................................................... vii
Daftar gambar.............................................................................................. ix
Daftar tabel.................................................................................................. x
ABSTRAK.................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………….…….. 1
1.1. Latar Belakang ………………………………….. 1
1.2. Tujuan…………………………………………… 3
1.3. Batasan Masalah………………………………… 3
1.4. Metodologi Penulisan…………………………… 4
1.5. Sistematika Pembahasan ..……………………… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………… 6


2.1. Pengertian Umum……………………………….. 6
2.2. Dasar Teknik Pengelolaan Air Limbah…………. 7
2.2.1. Pengertian air limbah domestik………… 7
2.2.2. Sumber air limbah domestik……………. 7
2.2.3. Karakteristik dan dampak air limbah…… 8
2.2.4. Komposisi air limbah domestik………… 10
2.3. Sistem Pengelolahan Air Limbah………………. 11
2.4. Kriteria Teknik Pengelolaan Air Limbah………. 13

BAB III LANDASAN TEORI………………………………………. 17


3.1. Perencanaan Pengelolaan Limbah Cair
Domestik………………………………………. 17
3.2. Perencanaan Plat Beton……………………….. 18
3.3. Analisa Daya Dukung Tanah………………….. 21
BAB IV PERENCANAAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
DOMESTIK………………………………………………… 24
4.1 Perencanaan Desain Pengelolaan Limbah Cair

Domestik………………………………………. 24

v
4.2 Perencanaan Instalasi Jaringan Pengelolaan Limbah Cair

Domestik……………………………………….. 26
4.3. Kapasitas Pengelolaan Limbah Cair Domestik… 28
4.3.1. Perhitungan kapasitas pengelolaan limbah cair
domestik……………………………….. 28
4.3.2. Tahapan proses pengelolaan limbah cair domestik
ex. Biocomp……………………………. 30
4.3.3. Perhitungan plat lantai pengelolaan limbah cair
domestik……………………………….. 32
4.4. Perencanaan Bak Penampung………………….. 36
4.5. Analisa Daya Dukung Tanah………………….... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………….. 43


5.1. Kesimpulan……………………………………… 43
5.2. Saran…………………………………………….. 44

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
- Gambar Brosur Pengelolaan Limbah ex.Biocomp.
- Hasil Soil Test

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram komposisi air limbah…………………………. 10


Gambar 2.2 Diagram pengolahan individual………………………... 11
Gambar 2.3 Diagram pengolahan individual pada lingkungan terbatas 12

vi
Gambar 2.4 Diagram pengolahan komunal………………………….. 12
Gambar 3.1 Grafik debit puncak air limbah menurut Hindarko……… 18
Gambar 4.1 Proses pengelolaan limbah cair domestik……………...... 24
Gambar 4.2 Grase Trap……………………………………………...... 25
Gambar 4.3 Septictank……………………………………………...... 25
Gambar 4.4 Bak kontrol…………………………………………….... 26
Gambar 4.5 Rencana jaringan pengelolaan limbah cair domestik….... 27
Gambar 4.6 Detail pemasangan perencanaan instalasi jaringan pengelolaan
limbah cair domesti…........................................................ 28
Gambar 4.7 Desain pengelolaan limbah cair domestik………………. 30
Gambar 4.8 Pengelolaan limbah cair domestic ex.Biocomp…………. 30
Gambar 4.9 Rencana perhitungan plat lantai ……………………….... 32
Gambar 4.10 Detail penulangan plat lantai ………………………......... 35
Gambar 4.11 Perencanaan bak penampung……………………………. 36
Gambar 4.12 Rencana perhitungan plat lantai bak penampung……....... 36
Gambar 4.13 Detail penulangan lantai bak penampung…………........... 40

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Prakiraan tingkat aliran limbah cair……………….. 17


Tabel 3.2 Tebal minimum plat………………………….…….. 20
Tabel 3.3 Momen di dalam plat persegi yang menumpu pada keempat

vii
tepinya akibat beban merata………………………… 20
Tabel 3.4 Koefisien daya dukung dari Terzaghi…....………… 23
Tabel 4.1 Kemiringan minimum yang dianjurkan untuk setiap ukuran
diameter saluran…....………………………………. 27

ABSTRAK

Memanfaatkan air limbah menjadi sesuatu yang berguna adalah tindakan


yang sangat bijaksana. Berawal dari latar belakang tersebut, maka penulis ingin
melakukan penelitian tentang “Perencanaan Pengelolaan Limbah Cair Domestik
Pada Proyek Perumahan Summarecon Serpong”.

viii
Dalam rangka mencapai tujuan dari penulisan maka metode yang dilakukan
adalah mencari acuan dari literature-literatur yang berhubungan dengan
perencanaan pengelolaan limbah cair domestik, melakukan wawancara dengan
Site Engineer PT. Summarecon, melakukan perencanaan pengelolaan limbah cair
domestik pada proyek perumahan summarecon Serpong ,melakukan analisa dan
perhitungan perencanaan pengelolaan limbah cair domestik pada proyek
perumahan Summarecon Serpong, dan mengambil kesimpulan dari analisa yang
sudah dilakukan.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah menghitung kapasitas pengelolaan
limbah cair domestik, menghitung plat lantai sebagai landasan pengelolaan limbah
cair domestik, menghitung daya dukung tanah terhadap bangunan pengelolaan
limbah cair domestik.
Dengan jumlah hunian 153 unit, per unit direncanakan jumlah orang 5
didapat kapasitas pengelolaan limbah cair domestik adalah 39,39 m3. Desain
bangunan pengolahan limbah cair domestik menggunakan ex.Biocomp dan
bangunan pengolahan limbah cair domestik berlandasan plat beton dengan ukuran
3m x 9m, tebal = 30 cm dan penulangan arah memanjang (Ly) menggunakan D13-
15, penulangan arah melintang (Ly) menggunakan D13-15. Pengecekan stabilitas
tanah terhadap bangunan dari data-data penyelidikan tanah didapat qall=10,478
ton/m2 > wu=4,3 ton/m2 ( beban total bangunan pengelolahan limbah cair
domestik ) adalah aman.

Kata kunci : limbah cair, pengolahan, plat lantai, data tanah

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serpong Tangerang sebagai pusat dari pengembangan kawasan

perumahan oleh berbagai pengembang (developer) berskala besar pada

beberapa tahun belakangan ini telah mengalami perubahan yang sangat pesat.

Hal ini terlihat dari tingkat pembangunan unit rumah serta komersial dalam

jumlah yang fantastis, terlebih lagi dilengkapi dengan pembangunan sejumlah

trade center ataupun mal sebagai pusat perbelanjaan, golf course, rumah sakit,

berbagai sarana pendidikan.

Summarecon Serpong sebagai bagian dari grup Summarecon yang

memiliki slogan “BETTER LIVING BETTER FUTURE”, merupakan

pengembang kawakan dengan pengalaman membangun selama lebih dari 30

tahun di kawasan Summarecon Kelapa Gading, juga turut menyemarakkan

pembangunan kawasan Serpong dengan menyediakan berbagai fasilitas

penunjang seperti: Exit Tol "Private & Direct", Fasilitas Pendidikan (Pahoa,

BPK Penabur,Stella Maris, Tarakanita, Tunas Bangsa, Universitas

Multimedia Nusantara), Fasilitas olahraga (18-hole Gading Raya Golf,

Gading Sport Center), Sentra Bisnis (Sinpasa, Bursa Mobil, Salsa Foodcity,

dll), Perkantoran (Plaza Summarecon Serpong), Shopping Mal -


Summarecon Mal Serpong, Taman Hijau Kota - Parkland, Scientia Square,

Fasilitas Penunjang - Shuttle Bus

Di setiap cluster hunian Summarecon Serpong, dilengkapi dengan club

house, swimming pool dan children playground yang hanya dapat digunakan

oleh warga cluster tersebut menerapkan konsep Go Green dengan suatu

langkah awal yaitu berfikir Green yang dimulai dari 3R yaitu Reduce, Reuse,

dan Recycle. Salah satu bentuk nyata penerapan Go Green tersebut,

Summarecon menerapkan system pengelolaan limbah cair domestik yang

berasal dari air limbah rumah tangga yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk

menyiram tanaman atau di buang kesungai tanpa mencemari air sungai. Air

hasil olahan ini bukan untuk dikonsumsi oleh manusia, tetapi untuk dibuang.

Sebelum limbah dapat di buang ke lingkungan, air hasil olahan harus

memenuhi standar limbah yang aman bagi lingkungan.

Memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang berguna, adalah tindakan

yang sangat bijaksana. Reuse atau menggunakan kembali hasil olahan limbah,

ternyata dapat dilakukan tidak hanya untuk limbah kering saja, tetapi juga

limbah cair. Merujuk Peraturan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup jo Peraturan Pemerintah Nomor 82

Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran

Air maka pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

diselenggarakan secara terpadu dengan pendekatan ekosistem dilakukan pada

tahap perencanaan, salah satunya melalui pengelolaan limbah cair domestik.

System tersebut merupakan bagian dari komitmen pengembang untuk


membenahi dan melengkapi fasilitas yang ada di kawasan Summarecon

Serpong sehingga tercipta kawasan untuk tinggal dan berbisnis yang ideal

guna mencapai kehidupan yang lebih baik kedepan.

Berawal dari latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan

penelitian tentang “Perencanaan Pengelolaan Limbah Cair Domestik Pada

Proyek Perumahan SUMMARECON SERPONG”.

1.2 Tujuan

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, tujuan dari tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Menghitung kapasitas pengelolaan limbah cair domestik?

2. Menghitung plat lantai sebagai landasan pengelolaan limbah cair

domestik?

3. Menghitung daya dukung tanah terhadap bangunan pengelolaan limbah

cair domestik?

1.3 Batasan Masalah

Secara garis besar, batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah

1. Menghitung kapasitas pengelolaan limbah cair domestik.

2. Menghitung plat lantai sebagai landasan pengelolaan limbah cair

domestik.

3. Menghitung daya dukung tanah terhadap bangunan pengelolaan

limbah cair domestik.


1.3 Metodologi Penulisan

Dalam rangka mencapai tujuan dari penulisan yang telah tercantum

dalam Bab I maka metode yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mencari acuan dari literature-literatur yang berhubungan dengan

perencanaan pengelolaan limbah cair domestik.

2. Melakukan wawancara dengan Site Engineer PT. Summarecon

3. Melakukan perencanaan pengelolaan limbah cair domestik pada proyek

perumahan summarecon Serpong.

4. Melakukan analisa dan perhitungan perencanaan pengelolaan limbah

cair domestik pada proyek perumahan Summarecon Serpong.

5. Mengambil kesimpulan dari analisa yang sudah dilakukan.

1.4 Sistematika Pembahasan

1. Bab 1 Pendahuluan

Berisi uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, batasan

masalah, metodologi penulisan dan sistematika pembahasan.

2. Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi mengenai uraian sistematika tentang cara-cara

Perencanaan Pengelolaan Limbah Cair Domestik.

Bab 3 Landasan teori

Bab ini berisi landasan teori yang menjadi referensi utama dalam tugas

akhir ini.
3. Bab 4 Analisis

Dalam bab ini akan membahas tentang analisis perencanaan

pengelolaan limbah cair domestik yang disajikan dalam bentuk yang

mudah dimengerti misalnya table, gambar dan ditempatkan sesuai

dengan uraian perencanaan.

4. Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini berisi atas kesimpulan dan saran sebagai bahan

pertimbangan dalam perencanaan pengelolaan limbah cair domestik

pada suatu perumahan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Umum

Berikut ini beberapa istilah yang sering dipergunakan pada pengelolaan

air limbah :

1. BOD (Biochemical oxygen Demand)

Banyaknya oksigen dalam milligram/perliter (mg/lt) yang diperlukan

untuk menguraikan benda organic oleh bakteri, sehingga limbah

tersebut menjadi jernih kembali.

2. COD (Chemical oxygen Demand)

Banyaknya oksigen dalam milligram/perliter (mg/lt) yang diperlukan

dalam kondisi khusus untuk menguraikan benda organic secara

kimiawi.

3. STP (Sewage Treatment Plant)

Kelompok bangunan yang dipergunakan untuk mengolah/memproses

air limbah menjadi bahan-bahan yang berguna lainnya, serta tidak

berbahaya bagi sekililingnya.

4. Secara Anaerobik

Bahan organik terlarut akan dirombak/diuraikan oleh bakteri Anaerobe

(yang dapat hidup tanpa adanya oksigen).

5. Secara Aerobik

Bahan organic terlarut akan dirombak/diuraikan oleh bakteri Anaerobe

(hidupnya memerlukan oksigen).

6. Secara Anoxic
Pengolahan bahan organik dengan Nitrogen dan Fosfor.

7. Degradation

Menguraikan senyawa organik

2.3 Sistem Pengolahan Air Limbah

Pembuangan air limbah dilakukan melalui proses pengolahan secara:

1. Pengolahan Individual

Pengolahan air limbah individual adalah pengolahan yang dilakukan

secara sendiri-sendiri pada masing-masing rumah terhadap limbah

domestic yang dihasilkan. Sistem penanganan / pengolahan air

limbah domestic secara individual diuraikan dalam diagram sebagai

berikut :

Dapur Lemak Bak


kontrol
Peresapan
Kamar mandi Lemak Bak tanah
kontrol

Air kotor Bahan Septic tank


( WC) organik
Gambar.2.2 Diagram Pengolahan Individual

2. Pengolahan Individu pada Lingkungan Terbatas

Pengolahan air limbah domestik secara individu pada lingkungan

terbatas dilakukan secara terpadu dalam wilayah yang kecil/terbatas,

seperti hotel, rumah sakit, bandar udara, pelabuhan dan fasilitas


umum. Sistem penanganan / pengolahan air limbah domestik secara

individual diuraikan dalam diagram sebagai berikut :

Air limbah dapur dari Lemak Bak kontrol


bangunan-bangunan

Peresapan
Air limbah kamar mandi dari Lemak Bak kontrol tanah
bangunan-bangunan

Air kotor/tinja dari


bangunan-bangunan Bahan organik Septic tank

Gambar 2.3 Diagram pengolahan Individual pada lingkungan terbatas

3. Pengolahan Komunal

Pengolahan air limbah komunal adalah pengolahan air limbah yang

dilakukan pada suatu kawasan pemukiman, industri, perdagangan

seperti kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Yogayakarta) yang ada

pada umumnya dilayani/dibuang melalui jaringan riool kota

kemudian dialirkan menuju ke suatu Instalasi Pengolahan Air

Limbah dengan kapasitas besar.

Pada umumnya Instalasi Pengolahan ini dikelola oleh Pemerintah

Daerah atau Departemen terkait.

Sistem penanganan/pengolahan air limbah secara komunal diuraikan

dalam diagram sebagai berikut :

Daerah
Bak
pemukiman
kontrol
Daerah Bak Badan Air
Instalasi
industri kontrol atau
Jaringan pengelolaan
riool kota lingkungan peresapan
Daerah tanah
perdagangan Bak
kontrol

Daerah
Bak
pendidikan
kontrol
Gambar 2.4 Diagram pengolahan komunal

2.4 Kriteria Teknik Pengelolaan Air Limbah

Terdapat dua macam sistem dalam pengelolaan air limbah

domestik/permukiman yaitu:

1. Sanitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site

Yaitu system dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam

persil atau batas tanah yang dimiliki, fasilitas ini merupakan fasilitas

sanitasi individual seperti septik tank atau cubluk.

Kelebihan sistem setempat:

a. Menggunakan teknologi sederhana.

b. Memerlukan biaya yang rendah.

c. Masyarakat dan tiap-tiap keluarga dapat menyediakannya

sendiri.

d. Pengoperasian dan pemeliharaan oleh masyarakat.

e. Manfaat dapat dirasakan secara langsung.

Kekurangan sistem setempat:

a. Tidak dapat diterapkan pada semua daerah misalnya

tergantung permeabilitas tanah, tingkat kepadatan dan lain-

lain.
b. Fungsi terbatas pada buangan kotoran manusia dan tidak

menerima limbah kamar mandi dan air limbah bekas mencuci.

c. Operasi dan pemeliharaan sulit dilaksanakan.

Sistem on site diterapkan pada:

a. Kepadatan < 100 org/ha.

b. Kepadatan > 100 org/ha sarana on site dilengkapi pengolahan

tambahan seperti kontak media dengan atau tanpa aerasi.

c. Jarak sumur dengan bidang resapan atau cubluk > 10 m.

d. Instalasi pengolahan lumpur tinja minimal untuk melayani

penduduk urban > 50.000 jiwa atau bergabung dengan

kawasan urban lainnya.

2. Sanitasi sistem terpusat atau dikenal dengan istilah sistem off-site atau

system sewerage.

Yaitu sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada diluar

persil atau dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang

menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah-

rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL.

Kelebihan sistem ini adalah:

a. Menyediakan pelayanan yang terbaik.

b. Sesuai untuk daerah dengan kepadatan tinggi.

c. Pencemaran terhadap air tanah dan badan air dapat dihindari.

d. Memiliki masa guna lebih lama.


e. Dapat menampung semua air limbah.

Kekurangan sistem terpusat:

a. Memerlukan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan yang

tinggi.

b. Menggunakan teknologi yang tinggi.

c. Tidak dapat dilakukan oleh perseorangan.

d. Manfaat secara penuh diperolah setelah selesai jangka

panjang.

e. Waktu yang lama dalam perencanaan dan pelaksanaan.

f. Memerlukan pengelolaan, operasi dan pemeliharaan yang

baik.

Sistem off site diterapkan pada kawasan

a. Kepadatan > 100 org/ha.

b. Bagi kawasan berpenghasilan rendah dapat menggunakan

sistem septik tank komunal (decentralized water treatment)

dan pengaliran dengan konsep perpipaan shallow sewer.

Dapat juga melalui sistem kota/modular bila ada subsidi tarif.

c. Bagi kawasan terbatas untuk pelayanan 500–1000 sambungan

rumah disarankan menggunakan basis modul. Sistem ini

hanya menggunakan 2 atau 3 unit pengolahan limbah yg

parallel.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pengolahan air limbah

adalah:

1. Kepadatan penduduk

2. Sumber air yang ada

3. Permeabilitas tanah

4. Kemiringan tanah

5. Kemampuan membiayai

BAB IV

JADWAL PELAKSANAAN

Demi kelancaran pelaksaan tugas akhir ini kami membuat jadwal

pelaksanaan seperti tabel berikut


' URAI AN E ✖ E RJAAN BULAN
FEBRUARI MARET A✕RIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
1 1 1 1 1 1 1
1 e n g a ju a n r ✆ s a l
2 Ad inistarsi TA
3 BAB endahuluan
BAB ata ustaka
BAB et ✆ d ✆ l ✆ gi e laksanaan
e buatan del jaringan
7 e buatan atrik asal tujuan
e inar TA
9 Surve ✎ lalulintas
1 alidasi del jaringan
11 valuasi kinerja jaringan
12 Evaluasi alternatife
1 3 esi ulan
1 Sidang tugas akhir
1 evisi hasil sidang

Anda mungkin juga menyukai