Anda di halaman 1dari 161

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


2017

1
PERATURAN
BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
NOMOR: 0044/P/BSNP/XI/2017

TENTANG

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR


PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Menimbang : Bahwa sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2017
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan perlu
menetapkan Prosedur Operasional Standar (POS) yang
mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 45,

2
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor
23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5157);
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14
Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket
A, Program Paket B, dan Program Paket C;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3
Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan
Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan
Program Paket C;
6. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Keagamaan Kristen;
7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 59 Tahun 2012 tentang Badan Akreditasi
Nasional;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kerja Sama
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan oleh
Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga
Pendidikan di Indonesia;
10. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
54 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2013 tentang Sekolah Menengah Agama Katolik;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 129 Tahun 2014 tentang Sekolah Rumah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah.

3
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN
PELAJARAN 2017/2018.

Pasal 1
(1) POS UN ini mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Ujian
Nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah
(MTs)/Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Pertama
Terbuka (SMPT), Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah
(MA)/Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK)/Sekolah Menengah
Teologi Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK), Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), Sekolah
Menengah Atas Terbuka (SMAT), Satuan Pendidikan Kerja Sama
(SPK), serta Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya
Tahun Pelajaran 2017/2018.
(2) POS UN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
BSNP ini.

Pasal 2
Hal-hal lain yang belum diatur dan/atau perubahan terhadap POS UN ini
akan ditetapkan oleh BSNP dan disosialisasikan melalui surat edaran.

4
Pasal 3
Peraturan BSNP ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 28 November 2017

Ketua

Bambang Suryadi, Ph.D.

5
DAFTAR ISI

BAB I PENGERTIAN ............................................................................................................ 8


BAB II PESERTA UJIAN NASIONAL ................................................................................... 11
A. Hak dan Kewajiban Peserta Ujian Nasional .............................................................. 11
B. Persyaratan Peserta Ujian Nasional.......................................................................... 11
C. Pendaftaran Peserta Ujian Nasional ......................................................................... 13
BAB III PENYELENGGARA DAN PELAKSANA UJIAN NASIONAL ......................................... 17
A. Penyelenggara Ujian Nasional .................................................................................. 17
B. Pelaksana Ujian Nasional ....................................................................................... 17
C. Panitia Ujian Nasional Tingkat Provinsi ................................................................. 19
D. Panitia Ujian Nasional Tingkat Kabupaten/Kota .................................................... 21
E. Panitia Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan ................................................ 23
F. Panitia UN Sekolah Indonesia Luar Negeri ............................................................. 25
BAB IV BAHAN UJIAN NASIONAL ...................................................................................... 26
A. Kisi-Kisi Ujian Nasional .......................................................................................... 26
B. Perangkat Soal ....................................................................................................... 26
C. Penyiapan Bahan Ujian Nasional ........................................................................... 26
D. Penggandaan dan Pendistribusian Bahan Ujian .................................................... 27
BAB V PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) ........................ 28
A. Penyiapan Sistem UNBK .......................................................................................... 28
B. Penetapan Tim Teknis UNBK ................................................................................... 28
C. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK ...................................................... 29
D. Penerapan Resource Sharing (Berbagi Sumber Daya) UNBK ...................................... 29
E. Penetapan Tim Help Desk (Tim Layanan Bantuan) ................................................... 30
F. Kriteria dan Persyaratan Proktor, Teknisi, dan Pengawas ......................................... 30
G. Penetapan Proktor, Teknisi, dan Pengawas UNBK .................................................... 31
H. Pelatihan Teknis Pelaksanaan UNBK ....................................................................... 31
I. Penyiapan Sistem UNBK di Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK ............................. 31
J. Prosedur Pelaksanaan UNBK ................................................................................... 32
K. Jadwal Pelaksanaan UNBK ...................................................................................... 35
BAB VI PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KERTAS DAN PENSIL (UNKP) ......... 36
A. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNKP ....................................................... 36
B. Penetapan Pengawas Ruang UNKP........................................................................... 36
C. Prosedur Pelaksanaan UNKP ................................................................................... 36
D. Jadwal Pelaksanaan UNKP ...................................................................................... 41
BAB VII PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL UNTUK PENDIDIKAN KESETARAAN ................. 42
A. Moda Ujian Nasional ............................................................................................... 42
B. Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana UN ........................................................... 42
C. Penetapan Ruang Ujian ........................................................................................... 42

6
D. Penetapan Pengawas Ruang Ujian ........................................................................... 42
E. Prosedur Pelaksanaan Ujian .................................................................................... 43
F. Jadwal Pelaksanaan UN untuk Pendidikan Kesetaraan ............................................ 43
BAB VIII PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL UNTUK PERBAIKAN ........................................ 44
A. Peserta .................................................................................................................... 44
B. Persyaratan ............................................................................................................. 44
C. Pendaftaran ............................................................................................................ 44
D. Mekanisme dan Prosedur Pendaftaran ..................................................................... 45
E. Pelaksanaan ............................................................................................................ 46
F. Jadwal Pelaksanaan UN untuk Perbaikan ................................................................ 46
G. Mata Ujian .............................................................................................................. 46
BAB IX PEMERIKSAAN HASIL UJIAN NASIONAL .............................................................. 47
A. Pengumpulan dan Pengolahan Hasil UNBK .............................................................. 47
B. Pengumpulan dan Pengolahan Hasil UNKP .............................................................. 47
C. Pengolahan Hasil UNKP ........................................................................................... 48
BAB X KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN BERDASARKAN HASIL UJIAN
NASIONAL ............................................................................................................. 50
BAB XI PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN ........................................................ 51
BAB XII BIAYA PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL .............................................................. 52
BAB XIII PROSEDUR PENANGANAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT ............................... 55
BAB XIV SANKSI ............................................................................................................... 58
BAB XV PENGATURAN KHUSUS ....................................................................................... 59
BAB XVI KEJADIAN LUAR BIASA ...................................................................................... 60

Lampiran 1 : Daftar Sekolah Indonesia Luar Negeri dan Tempat Pelaksanaan Ujian Nasional
untuk Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri. ............................................... 61
Lampiran 2 : Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu untuk Masing-Masing Jenjang dan Mata
Ujian............................................................................................................ 62
Lampiran 3 : Tanggal-Tanggal Penting Pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2017/2018 ......... 67
Lampiran 4 : Jadwal UN Tahun Pelajaran 2017/2018 ........................................................ 69
Lampiran 5 : Contoh Pakta Integritas ................................................................................ 75

7
BAB I
PENGERTIAN

Dalam Prosedur Operasional Standar ini yang dimaksud dengan:


1. Satuan Pendidikan adalah satuan pendidikan dasar dan menengah
yang meliputi Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah
Pertama Terbuka (SMPT), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA)/Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK)/Sekolah
Menengah Teologi Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK), Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), Sekolah
Menengah Atas Terbuka (SMAT), dan Satuan Pendidikan Kerja Sama
(SPK), serta lembaga pendidikan yang menyelenggarakan Program Paket
B/Wustha dan Program Paket C/Ulya.
2. Satuan Pendidikan Kerja Sama, yang selanjutnya disebut SPK, adalah
satuan pendidikan yang diselenggarakan atau dikelola atas dasar kerja
sama antara Lembaga Pendidikan Asing (LPA) yang terakreditasi/diakui
di negaranya dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia (LPI) pada jalur
formal dan nonformal yang sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
3. Pendidikan Kesetaraan adalah pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan setara SMP/MTs dan SMA/MA
mencakup Program Paket B/Wustha dan Program Paket C/Ulya.
4. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan
5. Program Wustha adalah pendidikan dasar tiga tahun pada Pondok
Pesantren Salafiyah setingkat Program Paket B dengan kekhasan
pendalaman pendidikan agama Islam.
6. Program Ulya adalah pendidikan dasar tiga tahun pada Pondok
Pesantren Salafiyah setingkat Program Paket C dengan kekhasan
pendalaman pendidikan agama Islam.
7. Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang selanjutnya disebut USBN
adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan
sekolah untuk seluruh mata pelajaran dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar, kecuali mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok).
8. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan
pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu
secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
9. Ujian Nasional Berbasis Komputer yang selanjutnya disebut UNBK
adalah ujian yang menggunakan komputer sebagai media untuk
menampilkan soal dan proses menjawabnya.

8
10. Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil yang selanjutnya disebut
UNKP adalah ujian nasional yang menggunakan naskah soal dan
Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) berbasis kertas dan
menggunakan pensil.
11. Tim Teknis UNBK adalah petugas di provinsi dan Kabupaten/Kota yang
diberi kewenangan sebagai koordinator teknis dalam melakukan
verifikasi sekolah/madrasah sebagai pelaksana UNBK.
12. Proktor adalah petugas yang diberi kewenangan untuk menangani
aspek teknis pelaksanaan UNBK di ruang ujian.
13. Teknisi adalah petugas pengelola laboratorium komputer (pranata
komputer) di sekolah/madrasah yang melaksanakan UNBK.
14. Pengawas Ujian adalah guru yang diberi kewenangan untuk mengawasi
dan menjamin kelancaran pelaksanaan UNBK atau UNKP di ruang
ujian.
15. Ujian Nasional untuk Pendidikan Kesetaraan adalah kegiatan
pengukuran pencapaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran
tertentu secara nasional dan sekaligus sebagai penilaian penyetaraan
pada Program Paket B/Wustha setara SMP/MTs dan Program Paket
C/Ulya setara SMA/MA.
16. UN Susulan adalah ujian nasional untuk peserta didik yang
berhalangan mengikuti UN karena alasan tertentu yang dapat diterima
oleh sekolah/madrasah pelaksana UN dan disertai bukti yang sah.
17. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN adalah nilai yang
diperoleh peserta didik dari hasil UN yang telah ditempuh.
18. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut BSNP
adalah badan mandiri dan profesional yang bertugas menyelenggarakan
UN.
19. Kisi-kisi UN adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal UN
yang disusun berdasarkan kriteria pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku.
20. Paket naskah soal UN adalah variasi perangkat tes yang paralel, terdiri
atas sejumlah butir soal yang dirakit sesuai dengan kisi-kisi UN.
21. Bahan UN adalah naskah soal, kaset/compact disk (CD) untuk ujian
listening comprehension (LC), lembar jawaban UN, berita acara, daftar
hadir, amplop, tata tertib, dan pakta integritas pengawas.
22. Dokumen UN adalah bahan UN yang bersifat rahasia, terdiri atas
naskah soal, jawaban peserta ujian, daftar hadir, berita acara, baik
dalam bentuk hardcopy maupun softcopy, dan CD untuk ujian LC.
23. Lembar jawaban UN yang selanjutnya disebut LJUN adalah lembaran
kertas yang digunakan oleh peserta didik untuk menjawab soal UN.
24. Dokumen pendukung UN adalah seluruh bahan UN yang tidak bersifat
rahasia, terdiri atas blangko daftar hadir, blangko lembar jawaban,
blangko berita acara, tata tertib, pakta integritas, amplop naskah, dan
amplop lembar jawaban.

9
25. Sertifikat Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SHUN adalah
surat keterangan yang berisi Nilai UN serta tingkat capaian Standar
Kompetensi Lulusan yang dinyatakan dalam kategori.
26. Pendistribusian bahan UN adalah rangkaian kegiatan yang tidak
terpisahkan dari proses pengiriman, penyerahan dan penerimaan, serta
penyimpanan bahan UN yang terjamin keamanan, kerahasiaan dan
ketepatan waktu dan tempat tujuan.
27. Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan di tingkat
provinsi yang selanjutnya disebut Pokja ULP adalah panitia yang
dibentuk oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertugas melaksanakan proses
pengadaan barang dan jasa untuk penggandaan dan pendistribusian
bahan UN.
28. Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional yang selanjutnya disebut POS
UN adalah ketentuan yang mengatur penyelenggaraan dan teknis
pelaksanaan UN.
29. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
30. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
31. Pemerintah adalah pemerintah pusat.
32. Pemerintah Daerah adalah pemerintah provinsi atau pemerintah
kabupaten/kota.

10
BAB II
PESERTA UJIAN NASIONAL

A. Hak dan Kewajiban Peserta Ujian Nasional


1. Hak Peserta Ujian Nasional
a. Setiap peserta didik pendidikan dasar dan menengah jalur
formal dan jalur nonformal kesetaraan berhak mengikuti UN dan
berhak mengulang sebelum mencapai kriteria cukup yang
ditetapkan BSNP.
b. Peserta didik pada pendidikan jalur informal yang terdaftar di
satuan pendidikan nonformal kesetaraan atau formal berhak
mengikuti UN dan mengulang UN sebelum mencapai kriteria
cukup yang ditetapkan BSNP.
c. Setiap peserta UN berhak mendapatkan Sertifikat Hasil Ujian
Nasional (SHUN) yang memuat mata pelajaran yang ditempuh
dalam ujian dan nilai capaiannya.
d. Peserta UN yang tidak dapat mengikuti UN di satuan
pendidikannya karena alasan tertentu dan disertai bukti yang
sah, dapat mengikuti UN di sekolah/madrasah lain pada jenjang
dan jenis pendidikan yang sama.
e. Peserta UN karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti UN utama berhak mengikuti UN susulan.
2. Kewajiban Peserta Ujian Nasional
a. Setiap peserta didik pendidikan dasar dan menengah jalur
formal termasuk SPK, nonformal kesetaraan dan informal wajib
mengikuti UN satu kali untuk seluruh mata pelajaran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku tanpa dipungut biaya dalam
rangka pengukuran capaian standar kompetensi lulusan secara
berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik.
b. Setiap peserta ujian wajib mematuhi tata tertib UN.

B. Persyaratan Peserta Ujian Nasional


1. Persyaratan umum peserta UN
a. Peserta didik telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada
suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu.
b. Peserta didik memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar
pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu
mulai semester I tahun pertama sampai dengan semester
pertama pada tahun terakhir.
c. Peserta didik memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar
pada Pendidikan Kesetaraan.

11
Dalam rangka penjaminan mutu pendidikan, dinas pendidikan
sesuai kewenangannya dapat menetapkan persyaratan tambahan
sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan pendidikan di
daerah.
2. Persyaratan peserta UN dari Pendidikan Formal
a. Peserta didik terdaftar pada SMP/MTs/SMPTK, SMPT, SMPLB,
SMA/MA/SMAK/SMTK, SMAT, SMK/MAK, SUPM, SMALB, atau
SPK.
b. Peserta didik SMK/MAK Program 4 (empat) tahun yang telah
menyelesaikan proses pembelajaran selama 3 (tiga) tahun.
c. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain
yang setara, atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari
satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah. Penerbitan
ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
pelajaran sebelum mengikuti UN, atau sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun pelajaran untuk peserta program SKS.
d. Peserta UN dari program SKS harus berasal dari satuan
pendidikan formal yang terakreditasi A dan memiliki izin
penyelenggaraan program SKS.
3. Persyaratan peserta UN untuk Pendidikan Kesetaraan
a. Peserta didik terdaftar pada PKBM, SKB, Pondok Pesantren
penyelenggara Program Wustha, Program Ulya, atau kelompok
belajar sejenis yang memiliki izin.
b. Peserta didik telah mengikuti proses pembelajaran untuk
mencapai seluruh kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran
sesuai dengan Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah
ditetapkan dalam bentuk tatap muka, tutorial dan pembelajaran
mandiri.
c. Peserta didik memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar
setiap derajat kompetensi pada masing-masing jenjang
pendidikan kesetaraan.
d. Peserta didik dari Program Paket B/Wustha dan Program Paket
C/Ulya harus memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang
setara, atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan
pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia
ijazah 3 (tiga) tahun.
e. Peserta didik yang terdaftar pada satuan pendidikan nonformal
yang belum terakreditasi dapat mengikuti UN pada satuan
pendidikan nonformal atau formal yang terakreditasi yang
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan
kewenangannya.
4. Persyaratan peserta UN untuk Pendidikan Informal (Sekolah
Rumah)
a. Peserta didik terdaftar pada sekolah rumah yang memiliki izin
dari Dinas Pendidikan yang berwenang.
b. Peserta didik memiliki laporan hasil belajar lengkap dari
pendidik dan/atau satuan pendidikan.

12
c. Peserta didik terdaftar untuk mengikuti ujian akhir satuan
pendidikan pada satuan pendidikan formal atau nonformal pada
jenjang tertentu yang ditetapkan Dinas Pendidikan sesuai
dengan kewenangannya.
Peserta mendaftar pada satuan pendidikan formal atau satuan
pendidikan nonformal pada jenjang tertentu yang ditetapkan Panitia
UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk mengikuti UN.
5. Persyaratan peserta UN untuk Pendidikan Kesetaraan di Luar
Negeri
a. Peserta didik terdaftar pada satuan pendidikan kesetaraan yang
telah mendapatkan izin dan memiliki laporan kegiatan tutorial
dari lembaga pendidikan nonformal.
b. Peserta didik telah mengikuti proses pembelajaran untuk
mencapai seluruh kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran
sesuai dengan Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah
ditetapkan dalam bentuk tatap muka, tutorial dan pembelajaran
mandiri.
c. Peserta didik dari Program Paket B/Wustha dan Program Paket
C/Ulya harus memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang
setara, atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan
pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia
ijazah 3 (tiga) tahun.
d. Peserta didik memiliki bukti kegiatan pembelajaran dan laporan
lengkap penilaian hasil belajar yang sudah dicap dan
ditandatangani oleh pimpinan lembaga penyelenggara
pendidikan nonformal dan diserahkan pada saat mendaftar
menjadi peserta UN Pendidikan Kesetaraan kepada Atase
Pendidikan atau Konsulat Jenderal untuk diteruskan ke Panitia
UN Tingkat Pusat.
Dalam hal tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan atau
Konsulat Jenderal, bukti kegiatan pembelajaran dan laporan
lengkap penilaian hasil belajar yang sudah dicap dan
ditandatangani oleh pimpinan lembaga penyelenggara pendidikan
nonformal diserahkan pada saat mendaftar menjadi peserta UN
Pendidikan Kesetaraan kepada Panitia UN Tingkat Pusat dengan
verifikasi dari Direktorat terkait.

C. Pendaftaran Peserta Ujian Nasional


1. Pendidikan Formal
a. Sekolah/Madrasah pelaksana UN melaksanakan pendataan calon
peserta.
b. Warga Negara Indonesia yang belajar di sekolah asing di luar negeri
dapat mendaftar UN, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
dan/atau instansi yang berwenang di Kementerian Agama.
c. Sekolah/Madrasah pelaksana UN mengirimkan data calon peserta
ke pangkalan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian

13
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan/atau Education
Management Information System (EMIS) Kementerian Agama
(Kemenag) dan mengirimkan tembusannya ke Panitia UN Tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.
d. Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya melakukan verifikasi data calon peserta untuk
diterbitkan Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan
mengirimkannya ke satuan pendidikan.
e. Satuan pendidikan melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan
hasilnya ke Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya.
f. Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya melakukan:
1) pemutakhiran data;
2) penetapan dan pencetakan Daftar Nominasi Tetap (DNT) dan
Kartu Peserta Ujian (KPU); dan
3) pengiriman DNT dan KPU peserta UN ke satuan pendidikan.
g. Data peserta Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dikirim ke
Panitia UN Tingkat Pusat.
h. Kepala sekolah/madrasah pelaksana UN menerbitkan,
menandatangani, dan membubuhkan stempel sekolah/madrasah
pada kartu peserta UN yang telah ditempel foto peserta.
2. Pendidikan Kesetaraan di Dalam Negeri
a. Penyelenggara Program Paket B/Wustha dan Program Paket
C/Ulya mendata peserta didik yang memenuhi persyaratan
melalui Dapodikmas, Kemdikbud dan mengirimkan tembusannya
ke Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota, c.q. Unit pelaksana UN
untuk Pendidikan Kesetaraan.
b. Penyelenggara Program Paket B/Wustha dan Program Paket
C/Ulya pada Pondok Pesantren mendaftarkan peserta didik
yang memenuhi persyaratan ke Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota. Selanjutnya Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota melakukan entri dan verifikasi data calon peserta
dengan menggunakan aplikasi EMIS dan menyerahkannya ke
Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota.
c. Unit pelaksana UN untuk Pendidikan Kesetaraan melakukan
verifikasi berkas pendaftaran dan menyusun Daftar Calon
Peserta.
d. Unit pelaksana UN untuk Pendidikan Kesetaraan mengirimkan
Daftar Calon Peserta ke Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota.
e. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota melakukan entri data calon
peserta dengan menggunakan aplikasi yang disiapkan oleh
Puspendik.
f. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan
mendistribusikan Daftar Nominasi Sementara (DNS) ke Unit
pelaksana dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

14
g. Unit Pelaksana UN untuk Pendidikan Kesetaraan dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan verifikasi DNS
dan mengirimkan hasil verifikasi ke Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota.
h. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota merekapitulasi dan
mengirimkan DNS dalam bentuk dokumen elektronik dan
cetakan ke Panitia UN Tingkat Provinsi.
i. Panitia UN Tingkat Provinsi mengumpulkan, menggabungkan,
menyusun daftar dan merekapitulasi data calon peserta.
j. Panitia UN Tingkat Provinsi menetapkan dan mendistribusikan
Daftar Nominasi Tetap (DNT) ke Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota.
k. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota mendistribusikan DNT ke
Unit pelaksana UN Pendidikan Kesetaraan dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
l. Panitia UN Tingkat Provinsi mengirimkan soft copy DNT ke
Panitia UN Tingkat Pusat.
m. DNT yang telah ditetapkan dan dikirim ke Panitia UN Tingkat
Pusat sudah tidak dapat diubah lagi.
3. Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri
a. Pelaksana Program Paket B, dan Program Paket C/Ulya
mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan dalam
bentuk DNS dan mengirimkan DNS ke Atase Pendidikan atau
Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat.
b. Atase Pendidikan dan/atau Konsulat Jenderal pada Kantor
Perwakilan RI setempat melakukan verifikasi terhadap DNS yang
diajukan oleh penyelenggara Program Pendidikan Kesetaraan
untuk diteruskan ke Panitia UN Pusat.
c. Pelaksana UN Program Paket B, dan Program Paket C/Ulya di
luar negeri yang tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan
atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat,
menyusun dan mengajukan DNS secara langsung kepada Panitia
UN Tingkat Pusat c.q. Puspendik, Kemdikbud RI di Jakarta.
d. Panitia UN Tingkat Pusat melakukan verifikasi DNS dan
menetapkannya menjadi DNT.
e. Panitia UN Tingkat Pusat mendistribusikan DNT ke Pelaksana UN
Pendidikan Kesetaraan di luar negeri melalui Atase Pendidikan
atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat.
Dalam hal Pelaksana UN Pendidikan Kesetaraan di luar negeri
tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan atau Konsulat
Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat, Panitia UN Tingkat
Pusat mendistribusikan DNT secara langsung ke Pelaksana UN
Pendidikan Kesetaraan di luar negeri atau melalui Direktorat
terkait.
f. Panitia UN Tingkat Pusat menyimpan soft copy DNT.

15
4. Pendidikan Informal (Sekolah Rumah)
a. Penyelenggara sekolah rumah mendata calon peserta yang
memenuhi persyaratan ujian.
b. Penyelenggara sekolah rumah mendaftarkan calon peserta pada
satuan pendidikan formal atau satuan pendidikan kesetaraan
pelaksana UN yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan sesuai
dengan kewenangannya.
c. Satuan pendidikan formal atau satuan pendidikan kesetaraan
memproses pendaftaran sesuai dengan prosedur pendaftaran
peserta ujian yang ditetapkan dalam POS ini.

16
BAB III
PENYELENGGARA DAN PELAKSANA
UJIAN NASIONAL

A. Penyelenggara Ujian Nasional


BSNP sebagai Penyelenggara UN bertugas:
1. menelaah dan menetapkan kisi-kisi UN;
2. menyusun dan menetapkan POS UN;
3. menetapkan naskah soal UN;
4. memberikan rekomendasi kepada Menteri tentang pembentukan
Panitia UN Tingkat Pusat;
5. melakukan koordinasi persiapan dan pengawasan pelaksanaan UN
secara nasional; dan
6. melakukan pemantauan, evaluasi, dan menyusun rekomendasi
perbaikan pelaksanaan UN kepada Menteri.

B. Pelaksana Ujian Nasional


Pelaksana UN terdiri atas Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan Satuan Pendidikan:
1. Panitia UN Tingkat Pusat
a. Panitia UN Tingkat Pusat ditetapkan dengan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri atas unsur-unsur:
1) Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
2) Sekretariat Jenderal, Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi;
3) Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
4) Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
5) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
6) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
7) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
8) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
9) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama;

17
10) Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat Kristen,
Kementerian Agama;
11) Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat Katolik,
Kementerian Agama;
12) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi;
13) Atase Pendidikan dan Kebudayaan atau Konsul Jenderal
Kementerian Luar Negeri; dan
b. Panitia UN Tingkat Pusat dipimpin oleh satu orang Ketua dan
satu orang Sekretaris.
c. Panitia UN Tingkat Pusat memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut.
Persiapan Ujian:
1) menyusun kisi-kisi UN berdasarkan kriteria pencapaian
kompetensi lulusan, standar isi, dan kurikulum yang
berlaku;
2) merencanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan UN;
3) melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Agama, dan Kementerian Luar Negeri;
4) melakukan koordinasi dengan PLN dan penyedia layanan
koneksi internet untuk memastikan tidak ada gangguan
menjelang dan selama pelaksanaan UNBK;
5) melakukan sosialisasi penyelenggaraan UN;
6) menyusun materi sosialisasi bagi pemangku kepentingan di
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan
sekolah/madrasah;
7) memantau kesiapan pelaksanaan UN di daerah;
8) menyusun petunjuk teknis penggandaan dan
pendistribusian bahan UNKP;
9) melakukan penandatanganan pakta integritas dengan
panitia tingkat provinsi;
10) menetapkan jadwal pelaksanaan UN;
11) mendistribusikan kisi-kisi UN;
12) menyusun dan merakit soal UN;
13) menjamin mutu soal UN;
14) menyiapkan master dan/atau database bahan UN;
15) mengembangkan sistem yang mencakup desain, program
aplikasi, dan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan
UNBK;
16) menetapkan Perguruan Tinggi mitra dalam pelaksanaan
UNBK;
17) berkoordinasi dengan lembaga lain yang relevan untuk
melakukan evaluasi program aplikasi dan sistem UNBK;

18
18) menyusun petunjuk teknis penggunaan (user manual) dan
bahan pelatihan bagi tim teknis provinsi/kabupaten/kota,
proktor, teknisi, dan peserta UNBK;
19) menyiapkan prosedur remote printing untuk kondisi khusus;
20) melakukan perbaikan naskah soal UN dan menyiapkan
master soalnya dalam hal terdapat kekeliruan dan/atau
berpotensi menimbulkan masalah;
21) mencetak naskah UN Braille;
22) melakukan verifikasi dan pengawasan sistem komputerisasi;
23) menerima nilai rapor semester 1 (satu) sampai 5 (lima)
untuk SMP/MTs dan SMA/MA sederajat dari Panitia UN
Tingkat Provinsi atau melalui sistem Data Pokok Pendidikan
(Dapodik); dan
24) menerima nilai USBN dari Panitia UN Tingkat Provinsi
melalui sistem Dapodik;
Pelaksanaan Ujian:
1) bertanggung jawab atas pelaksanaan UN secara
keseluruhan;
2) melakukan koordinasi kegiatan pemantauan UN di daerah;
3) melakukan penskoran hasil UN;
4) mencetak dan mendistribusikan blangko SHUN untuk
peserta luar negeri;
5) menyusun petunjuk teknis tentang prosedur penerbitan,
pengesahan, pembatalan, dan pencabutan SHUN;
6) mengirimkan Nilai UN ke provinsi dan luar negeri;
7) menganalisis hasil UN dan mengirimkan hasilnya kepada
Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota; dan
8) mengevaluasi pelaksanaan UN dan membuat laporan
tentang pelaksanaan dan hasil UN kepada Penyelenggara
UN.

C. Panitia Ujian Nasional Tingkat Provinsi


1. Panitia UN Tingkat Provinsi ditetapkan dengan keputusan
Gubernur, terdiri atas unsur-unsur:
a. Dinas Pendidikan Provinsi;
b. Kantor Wilayah Kementerian Agama (Bidang yang menangani
pendidikan madrasah, pendidikan keagamaan, dan bidang yang
menangani pendidikan nonformal: Program Paket B/Wustha,
dan Program Paket C/Ulya, dan Pendidikan Keagamaan Kristen
dan Katolik);
c. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP);

19
d. Dewan Pendidikan Provinsi; dan
e. Instansi tingkat provinsi yang terkait dengan pendidikan.
2. Panitia UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan UN SMPLB,
SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, dan SMK/MAK memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut.
Persiapan Ujian:
a. Merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya.
b. Melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN
dan POS UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya.
c. Melakukan penandatanganan pakta integritas dengan Panitia
Tingkat Kabupaten/Kota.
d. Melakukan koordinasi dengan PLN dan penyedia layanan
koneksi internet untuk memastikan tidak ada gangguan
menjelang dan selama pelaksanaan UNBK.
e. Menetapkan satuan pendidikan yang berwenang melaksanakan
UN, dengan prosedur sebagai berikut:
1) melakukan pendataan satuan pendidikan yang memiliki
kelas/tingkat tertinggi;
2) mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan status dan
jenjang akreditasi dan dengan mempertimbangkan aspek-
aspek lain untuk penetapan satuan pendidikan pelaksana
UN;
3) menetapkan satuan pendidikan pelaksana UN dan satuan
pendidikan yang menggabung ke satuan pendidikan lain
sesuai dengan kewenangannya, yang dituangkan dalam
surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan
pendidikan pelaksana UN melalui dinas pendidikan
kabupaten/kota.
f. Melakukan koordinasi dengan satuan pendidikan dalam hal:
1) penetapan satuan pendidikan pelaksana UN;
2) pengumpulan dan pengelolaan database peserta UN;
3) pengumpulan dan pengelolaan database nilai rapor dan
nilai US;
4) pengiriman nilai rapor untuk mata pelajaran yang diujikan
dalam UN semester pertama sampai semester 5 (lima) untuk
SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, dan SMK/MAK
sederajat ke Panitia UN Tingkat Pusat paling lambat dua
minggu sebelum UN dengan menggunakan aplikasi dari
Kemdikbud;
5) pengiriman nilai USBN ke Panitia UN Tingkat Pusat paling
lambat seminggu sebelum pengumuman kelulusan dari
satuan pendidikan menggunakan aplikasi dari Kemdikbud;
g. Dalam hal persiapan dan pelaksanaan UNBK, Panitia UN
Tingkat Provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagaimana diuraikan dalam BAB V dalam POS ini.

20
h. Dalam hal persiapan dan pelaksanaan UNKP, panitia UN Tingkat
Provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagaimana
diuraikan pada BAB VI dalam POS ini, dengan tambahan tugas
berikut:
1) melakukan koordinasi dengan Panitia UN Tingkat Pusat
dalam pelelangan pekerjaan penggandaan dan
pendistribusian bahan UN;
2) melakukan verifikasi jumlah amplop setiap sekolah/
madrasah dan Kabupaten/Kota serta pendistribusian bahan
UN;
3) menerima hasil cetakan bahan UN dari Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan (PPHP) dan mendistribusikan bahan UN ke
titik simpan Kabupaten/Kota;
4) menjamin pendistribusian bahan UN yang mencakup
naskah soal UN, LJUN, daftar hadir, berita acara, tata
tertib, amplop, dan pakta integritas ke satuan pendidikan
melalui Panitia UN Tingkat Kabupaten/kota sesuai dengan
ketentuan;
5) menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN.
Pelaksanaan Ujian:
a. Memantau pelaksanaan UN bersama LPMP dan Dewan
Pendidikan.
b. Memindai LJUN serta menyampaikan hasilnya ke Panitia UN
Tingkat Pusat.
c. Menerima Nilai UN dari Panitia UN Tingkat Pusat.
d. Mencetak daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) dan
mengirimkan Nilai UN ke satuan pendidikan melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
e. Melaksanakan penggandaan dan distribusi blangko SHUN dan
blangko ijazah, mengisi SHUN.
f. Mengirimkan DKHUN dan SHUN ke satuan pendidikan melalui
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
g. Mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya.
h. Membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk
disampaikan kepada Panitia UN Tingkat Pusat yang berisi
tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN yang
dilengkapi dengan:
1) Surat keputusan Panitia UN Tingkat Provinsi;
2) Data peserta UN;
3) Data satuan pendidikan pelaksana UN; dan
4) Laporan kelulusan satuan pendidikan.
D. Panitia Ujian Nasional Tingkat Kabupaten/Kota
1. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan dengan keputusan
Bupati/Walikota, terdiri atas unsur-unsur:

21
a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (Seksi yang
menangani pendidikan madrasah, pendidikan keagamaan, dan
seksi yang menangani pendidikan nonformal: Program Paket
B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya).
2. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut.
Persiapan Ujian:
Langkah-langkah persiapan ujian dilakukan sebagai berikut:
a. merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya;
b. melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud
tentang UN, US dan POS UN ke satuan pendidikan di
wilayahnya;
c. melakukan penandatanganan pakta integritas dengan kepala
satuan pendidikan;
d. melakukan koordinasi dengan PLN dan penyedia layanan
koneksi internet untuk memastikan tidak ada gangguan
menjelang dan selama pelaksanaan UNBK.
e. menetapkan satuan pendidikan pelaksana UN, dengan prosedur
sebagai berikut:
1) melakukan pendataan satuan pendidikan yang memiliki
kelas/tingkat tertinggi;
2) mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan status dan
jenjang akreditasi serta aspek-aspek yang dipergunakan
sebagai bahan penetapan satuan pendidikan pelaksana UN;
3) menetapkan satuan pendidikan pelaksana UN, satuan
pendidikan yang bergabung dengan satuan pendidikan lain,
lokasi UN untuk UNBK, alokasi peserta UN di lokasi UNBK,
yang dituangkan dalam surat keputusan dan
mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana UN.
f. Melakukan koordinasi dengan satuan pendidikan dalam hal:
1) penetapan satuan pendidikan pelaksana UN
2) pengumpulan dan pengelolaan database peserta UN;
3) pengumpulan dan pengelolaan database nilai rapor dan
nilai USBN;
4) pengiriman nilai rapor untuk mata pelajaran yang diujikan
dalam UN semester pertama sampai semester 5 (lima) untuk
SMP/MTs sederajat ke Panitia UN Tingkat Pusat paling
lambat dua minggu sebelum UN dengan menggunakan
aplikasi dari Kemdikbud;
5) pengiriman nilai USBN ke Panitia UN Tingkat Pusat paling
lambat seminggu sebelum pengumuman kelulusan dari
satuan pendidikan menggunakan aplikasi dari Kemdikbud;
g. menetapkan pengawas ruang UN;

22
h. dalam hal persiapan dan pelaksanaan UNBK, Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagaimana diuraikan dalam BAB V dalam POS ini.
Pelaksanaan Ujian:
Langkah-langkah pelaksanaan ujian dilakukan sebagai berikut.
a. menyampaikan daftar pengawas ruang ujian ke Panitia UN
tingkat provinsi;
b. menetapkan penanggung jawab ruang ujian dari salah seorang
pengawas ruang ujian;
c. melakukan koordinasi keterlibatan Dewan Pendidikan
Kabupaten/Kota dalam pemantauan pelaksanaan UN;
d. menyerahkan LJUN berbasis pensil dan kertas dari satuan
pendidikan pelaksana UN sesuai dengan kewenangannya ke
Dinas Pendidikan Provinsi;
e. menerima Nilai UN dari Dinas Pendidikan Provinsi;
f. mengirimkan Nilai UN ke satuan pendidikan;
g. menerima DKHUN dan SHUN untuk diteruskan ke satuan
pendidikan;
h. mendistribusikan blangko ijazah ke S/M/PK;
i. mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan
j. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Kabupaten/Kota
untuk disampaikan kepada Panitia UN Tingkat Provinsi yang
berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN yang
dilengkapi dengan:
1) Surat keputusan Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota;
2) Data peserta UN;
3) Data pengawas ruang;
4) Data satuan pendidikan Pelaksana UN; dan
5) Laporan kelulusan satuan pendidikan.

E. Panitia Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan


1. Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk sekolah/PKBM/SKB
ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan sesuai
dengan kewenangannya, terdiri atas unsur-unsur satuan
pendidikan pelaksana UN dan satuan pendidikan yang bergabung;
2. Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk madrasah/pondok
pesantren ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan
sesuai dengan kewenangannya berkoordinasi dengan Kepala Kanwil
Kemenag atau Kantor Kemenag sesuai dengan kewenangannya,
terdiri atas unsur-unsur madrasah/pondok pesantren pelaksana UN
dan madrasah/pondok pesantren yang bergabung.
3. Persyaratan Satuan Pendidikan yang dapat melaksanakan UN:

23
a. Sekolah/Madrasah/PKBM/SKB/Pondok Pesantren Salafiyah
terakreditasi yang memiliki peserta UN minimal 20 orang, serta
memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya;
b. Sekolah/Madrasah/PKBM/SKB/Pondok Pesantren Salafiyah
terakreditasi yang memiliki peserta kurang dari 20 orang dapat
menjadi pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan dengan
pertimbangan kelayakan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
atau Dinas Pendidikan Provinsi berkoordinasi dengan Kantor
Wilayah Kemenag atau Kantor Kemenag sesuai dengan
kewenangannya;
c. Satuan pendidikan pelaksana UN di luar negeri adalah institusi
yang ditetapkan oleh Atase Pendidikan dan/atau Konsulat
Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat berkoordinasi
dengan Direktorat terkait atau langsung ditetapkan oleh
Direktorat terkait.
4. Satuan pendidikan yang diusulkan untuk diakreditasi kembali
dan belum dilakukan akreditasi oleh BAN-S/M, serta BAN PAUD
dan PNF tetap memiliki status terakreditasi sampai adanya
penetapan status akreditasi baru oleh BAN-S/M, serta BAN
PAUD dan PNF sesuai kewenangannya.
5. Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut.
Persiapan Ujian:
Langkah-langkah persiapan ujian dilakukan sebagai berikut.
a. merencanakan pelaksanaan UN di sekolah/madrasah/
pondok pesantren/PKBM dan SKB masing-masing;
b. menetapkan tempat dan/atau ruang ujian (tempat
dan/atau ruang ujian dapat ditetapkan di lokasi satuan
pendidikan pelaksana, di lokasi satuan pendidikan yang
bergabung, atau tempat lain yang memenuhi persyaratan
sarana dan prasarana serta persyaratan lain untuk
pelaksanaan UN);
c. melakukan sosialisasi kepada guru, peserta didik, orang
tua, dan masyarakat tentang kebijakan UN dan teknis
pelaksanaan UN;
d. satuan pendidikan jenjang SMA sederajat melakukan
koordinasi peserta UN dari satuan pendidikannya dalam
penentuan mata ujian pilihan sesuai jurusan dengan
prosedur sebagai berikut.
1) Penentuan mata ujian pilihan dilakukan oleh peserta
ujian.
2) Setiap peserta menempuh satu mata ujian sesuai
dengan pilihannya.
3) Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan jenjang SMA
sederajat melaporkan hasil pemilihan mata ujian
tersebut ke Panitia UN Tingkat Provinsi.

24
e. satuan pendidikan mengusulkan nama calon pengawas
ruang UN ke Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan.
f. Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan jenjang SMA
sederajat melaporkan hasil pemilihan mata ujian tersebut
ke Panitia UN Tingkat Provinsi.
g. Dalam hal persiapan dan pelaksanaan UNBK, Panitia UN
Tingkat Satuan Pendidikan memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagaimana diatur dalam BAB V dalam POS ini.
Pelaksanaan Ujian:
Pelaksanaan ujian dilakukan sebagai berikut:
a. melaksanakan UN dan memastikan kesesuaian pelaksanaan
UN dengan POS UN;
b. mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai
dengan POS UN;
c. mengesahkan berita acara pelaksanaan UN di satuan
pendidikan;
d. mengirimkan data calon peserta UN ke Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota;
e. mengirimkan nilai rapor per semester dan nilai USBN sesuai
dengan kewenangannya ke Kementerian melalui Dapodik;
f. menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan UN;
g. menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian kepada
pengawas ruang;
h. menerima DKHUN dari Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota;
khusus SILN, menerima DKHUN dari Panitia UN Tingkat
Pusat;
i. mencetak, menerbitkan, menandatangani, dan membagikan
SHUN kepada peserta UN; dan
j. menyampaikan laporan pelaksanaan UN kepada Panitia UN
Tingkat Kabupaten/Kota, khusus untuk sekolah Indonesia
di luar negeri kepada Perwakilan RI setempat.

F. Panitia UN Sekolah Indonesia Luar Negeri


Satuan pendidikan pelaksana UN di luar negeri adalah Sekolah
Indonesia Luar Negeri (SILN) yang pengelolaannya ditangani oleh Atase
Pendidikan dan Kebudayaan atau Konsulat Jenderal, Kedutaan
Republik Indonesia, dengan daftar SILN sebagaimana terlampir
(Lampiran 1).

25
BAB IV
BAHAN UJIAN NASIONAL

A. Kisi-Kisi Ujian Nasional


1. Kisi-kisi UN tahun pelajaran 2017/2018 disusun berdasarkan
kriteria pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan lingkup
materi pada kurikulum yang berlaku.
2. Kisi-kisi UN memuat level kognitif dan lingkup materi.

B. Perangkat Soal
1. Bahan UN berupa master dan naskah soal, compact disk (CD)
listening comprehension (LC), merupakan dokumen negara yang
bersifat rahasia.
2. Naskah soal UNKP dan CD UN yang telah digunakan disimpan di
satuan pendidikan dan selanjutnya dimusnahkan 1 (satu) bulan
setelah pengumuman hasil UN.
3. Pemusnahan naskah soal UNKP dan CD UN dilakukan:
a. oleh satuan pendidikan disaksikan oleh Panitia UN Tingkat
Satuan Pendidikan.
b. dengan cara pembakaran atau menggunakan alat penghancur
dokumen/CD.
4. Satuan pendidikan menjamin keamanan dan kerahasiaan naskah
soal UNKP selama masa penyimpanan.
5. Dalam hal bahan UN sebagaimana dimaksud pada angka 1 terdapat
kekeliruan dan/atau berpotensi menimbulkan masalah, Panitia UN
Tingkat Pusat dapat melakukan perbaikan setelah berkoordinasi
dengan BSNP.
6. Lembar jawaban UNKP yang telah diisi oleh peserta ujian
merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.

C. Penyiapan Bahan Ujian Nasional


1. Panitia UN Tingkat Pusat membuat master copy naskah soal UN dan
CD LC dengan langkah-langkah yang ditetapkan dalam petunjuk
teknis penyiapan bahan UN yang diterbitkan oleh Balitbang,
Kemdikbud.
2. Naskah soal UN ditetapkan berdasarkan mekanisme yang diatur
oleh BSNP.

26
3. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN sebagai berikut:
a. Jumlah butir soal adalah 40 sampai dengan 50;
b. Alokasi waktu untuk setiap mata ujian adalah 120 menit;
c. Rincian jumlah butir soal dan alokasi waktu untuk masing-
masing jenjang dan mata ujian adalah sebagaimana terlampir
(Lampiran 2).
4. Pengiriman master copy naskah soal UNKP:
a. Panitia UN Tingkat Pusat mengirim master copy naskah soal UN
ke percetakan yang telah ditetapkan untuk mencetak naskah
soal UN yang disertai berita acara serah terima;
b. Percetakan menerima dan memeriksa master copy naskah soal
UN dari Panitia UN Tingkat Pusat dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Mengecek jumlah halaman setiap master copy naskah soal
sesuai dengan rincian mata pelajaran yang diujikan;
2) Mengecek kelengkapan nomor soal pada setiap master copy;
3) Mengecek kesesuaian cover dan isi master copy;
4) Mengepak kembali semua dokumen yang telah diperiksa
dan menyimpan di tempat yang aman dan rahasia;
5) Mengisi dan menandatangani berita acara serah terima
dengan saksi dari Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kanwil
Kementerian Agama;
6) Mencetak contoh naskah soal untuk difiat oleh petugas
sebelum dicetak massal;
7) Menyimpan dan menjaga kerahasiaan contoh naskah soal
yang sudah difiat di brankas.
c. Panitia UN Tingkat Pusat menugaskan Balitbang Kemdikbud
melakukan pengiriman bahan UN bagi peserta didik SMK/MAK
yang sedang praktik kerja industri di luar negeri atau
melaksanakan tugas negara.

D. Penggandaan dan Pendistribusian Bahan Ujian


Penggandaan dan pendistribusian bahan UNKP dilakukan sesuai
dengan petunjuk teknis penggandaan dan pendistribusian bahan
UNKP yang ditetapkan oleh Balitbang, Kemdikbud.

27
BAB V
PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
BERBASIS KOMPUTER (UNBK)

Pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan moda utama Ujian


Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Penerapan moda UNBK dimaksudkan
untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, kredibilitas, dan integritas
ujian.

A. Penyiapan Sistem UNBK


1. Panitia UN Tingkat Pusat mengembangkan sistem yang mencakup
desain, program aplikasi, dan infrastruktur untuk mendukung
pelaksanaan UNBK.
2. Panitia UN Tingkat Pusat berkoordinasi dengan lembaga lain yang
terkait untuk melakukan evaluasi program aplikasi dan sistem
UNBK.
3. Panitia UN Tingkat Pusat menyusun petunjuk teknis penggunaan
(user manual) dan bahan pelatihan bagi tim teknis provinsi, tim
teknis kabupaten/kota, proktor, teknisi, dan peserta UNBK.
4. Panitia UN Tingkat Pusat, Panitia UN Tingkat Provinsi, dan Panitia
UN Tingkat Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Perusahaan
Listrik Negara (PLN), penyedia layanan koneksi internet, dan
berbagai lembaga terkait lainnya untuk memastikan tidak ada
gangguan menjelang dan selama pelaksanaan UNBK.

B. Penetapan Tim Teknis UNBK


1. Panitia UN Tingkat Pusat membentuk Tim Teknis UNBK Pusat,
terdiri dari unsur Puspendik, Pustekkom, PDSPK, Direktorat
Pembinaan SMP, Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat
Pembinaan SMA, Direktorat Pembinaan SMK/MAK, Kemenag, dan
Perguruan Tinggi Negeri.
2. Panitia UN Tingkat Provinsi membentuk Tim Teknis UNBK Provinsi,
dan menyampaikan ke Panitia UN Tingkat Pusat.
3. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis UNBK
Kabupaten/Kota dan menyampaikan ke Tim Teknis UNBK Provinsi,
dan ke Tim Teknis UNBK Pusat di dalam Panitia UN Tingkat Pusat
melalui Provinsi.
4. Tim Teknis UNBK Pusat memasukkan data Tim Teknis UNBK
Provinsi dan Kabupaten/Kota ke situs web UNBK, dan
menyampaikan username dan password ke Tim Teknis UNBK
Provinsi dan Kabupaten/Kota.

28
C. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK
1. Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya, melakukan verifikasi dan menetapkan
sekolah/madrasah pelaksana UNBK dan sekolah yang bergabung,
dan sekolah/madrasah yang mengikuti UN di tempat pelaksanaan
UNBK (menumpang).
2. Sekolah/madrasah yang dapat ditetapkan sebagai pelaksana UNBK
telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. telah terakreditasi;
b. tersedia sejumlah komputer dan server sesuai kebutuhan; dan
c. memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Panitia UN
Tingkat pusat;
3. Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya, memasukkan data sekolah/madrasah pelaksana
UNBK ke situs web UNBK.
4. Sekolah/madrasah yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana UNBK
diberi username dan password.

D. Penerapan Resource Sharing (Berbagi Sumber Daya) UNBK


1. Sumber daya meliputi, sarana dan prasarana UNBK (server,
komputer client, dan jaringan), sumber daya manusia untuk
pelaksanaan UNBK (proktor dan teknisi).
2. Berbagi sumber daya dapat dilakukan lintas satuan pendidikan dan
lintas jenjang pendidikan.
3. Berbagi sumber daya lintas satuan pendidikan dapat dilakukan
antar sekolah dan madrasah, antar satuan pendidikan negeri dan
swasta, antar satuan pendidikan formal dan nonformal.
4. Berbagi sumber daya lintas jenjang pendidikan dapat dilakukan
antar SMP/MTs/Program Paket B/Wustha dan antar
SMA/MA/SMK/ Program Paket C/Ulya.
5. Berbagi sumber daya dapat dilakukan dengan menggunakan
sumber daya milik perguruan tinggi atau instansi/lembaga
pemerintah/swasta lainnya.
6. Berbagi sumber daya diatur dan dikoordinasikan oleh dinas
pendidikan sesuai kewenangannya.
7. Biaya yang timbul dari pelaksanaan berbagi sumber daya menjadi
tanggung jawab bersama antara satuan pendidikan yang
menginduk dan satuan pendidikan pelaksana UNBK, dengan
mengacu kepada ketentuan biaya yang berlaku dalam Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Operasional Pendidikan
(BOP), atau kesepakatan bersama sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

29
E. Penetapan Tim Help Desk (Tim Layanan Bantuan)
1. Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya membentuk tim help desk dengan kriteria
sebagai berikut.
a. Memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab,
teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.
b. Dalam keadaan sehat dan sanggup melaksanakan tugas dengan
baik.
c. Memahami POS penyelenggaraan UN.
2. Tugas tim help desk adalah:
a. memberikan informasi dan penjelasan terhadap pertanyaan atau
pengaduan yang diterima dari pengawas, proktor, teknisi, atau
panitia ujian;
b. menerima, merekap, dan memberikan solusi terhadap
pertanyaan, permasalahan dan/atau pengaduan yang terkait
dengan pelaksanaan ujian sesuai petunjuk teknis (juknis) yang
ditetapkan oleh Pelaksana UNBK Tingkat Pusat; dan
c. berkoordinasi dengan tim help desk di tingkat kabupaten/kota,
provinsi, dan pusat sesuai dengan kewenangannya.

F. Kriteria dan Persyaratan Proktor, Teknisi, dan Pengawas


1. Proktor adalah guru atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah
dengan kriteria dan persyaratan:
a. memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi komunikasi
(TIK);
b. pernah mengikuti pelatihan atau bertindak sebagai proktor
UNBK;
c. bersedia ditugaskan sebagai proktor di sekolah/madrasah
penyelenggara UNBK; dan
d. bersedia menandatangani pakta integritas.
2. Teknisi adalah guru atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah
dengan kriteria dan persyaratan:
a. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam
mengelola LAN sekolah/madrasah;
b. pernah mengikuti pembekalan atau bertindak sebagai teknisi
UNBK; dan
c. bersedia menandatangani pakta integritas.
3. Pengawas adalah guru dengan kriteria dan persyaratan:
a. memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab,
teliti, dan memegang teguh kerahasiaan;
b. dalam keadaan sehat dan sanggup mengawasi UN dengan baik;
c. bukan guru mata pelajaran yang sedang diujikan;

30
d. tidak berasal dari sekolah yang sama dari peserta UN; dan
e. bersedia menandatangani pakta integritas.

G. Penetapan Proktor, Teknisi, dan Pengawas UNBK


1. Penetapan Proktor dan Teknisi
a. Sekolah/Madrasah mengirimkan usulan calon proktor dan
teknisi ke Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.
b. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota melakukan
verifikasi usulan calon proktor dan teknisi berdasarkan kriteria
dan persyaratan yang ditetapkan.
c. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota menetapkan
proktor dan teknisi yang telah memenuhi kriteria dan
persyaratan.
d. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota
menyampaikan surat penetapan kepada Panitia UN Tingkat
Provinsi untuk diteruskan ke Panitia UN Tingkat Pusat.
2. Penetapan Pengawas
a. Sekolah/Madrasah mengirimkan usulan calon pengawas ke
Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.
b. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya menetapkan pengawas ruang ujian.
c. Penempatan pengawas ditentukan dengan sistem silang
(pengawas tidak mengawas peserta didiknya sendiri).

H. Pelatihan Teknis Pelaksanaan UNBK


1. Panitia UN Tingkat Pusat melakukan pelatihan teknis pelaksanaan
UNBK untuk Tim Teknis UNBK Provinsi dan Tim Teknis UNBK
Kabupaten/Kota.
2. Tim Teknis UNBK Provinsi atau Kabupaten/Kota melakukan
pelatihan kepada proktor dan teknisi sekolah/madrasah.

I. Penyiapan Sistem UNBK di Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK


1. Penyiapan server lokal, client, jaringan LAN, jaringan WAN, instalasi
sistem, dan instalasi aplikasi: H-21 sampai dengan H-15.
2. Simulasi ujian dan gladi bersih sesuai dengan waktu yang
ditetapkan oleh Tim Teknis UNBK Pusat.
3. Sinkronisasi data: H-7 sampai dengan H-2.
4. Pencetakan Berita Acara, Daftar Hadir, dan Kartu Login: H-2
sampai dengan H-1.

31
J. Prosedur Pelaksanaan UNBK
1. Ruang UNBK
Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan menetapkan ruang UNBK
dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Ruang ujian aman dan layak untuk pelaksanaan UNBK;
b. Sekolah/Madrasah pelaksana UNBK menetapkan pembagian
sesi untuk setiap peserta ujian beserta komputer client yang
akan digunakan selama ujian.
c. Penetapan proktor, pengawas, dan teknisi UNBK;
1) setiap server ditangani oleh seorang proktor;
2) setiap 20 (dua puluh) peserta diawasi oleh satu pengawas;
dan
3) setiap sekolah/madrasah pelaksana UNBK ditangani
minimal satu orang teknisi dan setiap teknisi menangani
sebanyak-banyaknya dua ruang UNBK atau 40 (empat
puluh) komputer client;
d. Setiap ruang UNBK ditempel pengumuman yang bertuliskan

”DILARANG MASUK RUANGAN SELAIN PESERTA UJIAN,


PENGAWAS, PROKTOR, ATAU TEKNISI.
TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI
DAN/ATAU KAMERA DALAM RUANG UJIAN.”

e. Setiap ruang ujian dilengkapi denah tempat duduk peserta ujian


dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang
ujian;
f. Setiap ruang ujian memiliki pencahayaan dan ventilasi yang
cukup;
g. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN
dikeluarkan dari ruang ujian;
h. Tempat duduk peserta UNBK diatur sebagai berikut.
1) Satu komputer untuk satu orang peserta ujian untuk satu
sesi ujian;
2) Jarak antara komputer yang satu dengan komputer yang
lain disusun agar antarpeserta tidak dapat saling melihat
layar komputer dan berkomunikasi; dan
3) Penempatan peserta ujian sesuai dengan nomor peserta
untuk setiap sesi ujian;
i. Ruang, perangkat komputer, nomor peserta untuk setiap sesi
ujian sudah dipersiapkan paling lambat 1 (satu) hari sebelum
UN dimulai.

32
2. Pengawas Ruang UNBK, Proktor, dan Teknisi
a. Pengawas ruang, proktor, dan teknisi harus menandatangani
surat pernyataan bersedia menjadi pengawas ruang, proktor,
dan teknisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Pengawas ruang, proktor, dan teknisi tidak diperkenankan
membawa dan/atau menggunakan perangkat komunikasi
elektronik, kamera, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian.
c. Proktor dan teknisi dapat berasal dari sekolah/madrasah
pelaksana UNBK.
d. Proktor mengunduh password untuk setiap peserta dari server
pusat atau perguruan tinggi yang menjadi tim teknis provinsi.
e. Proktor mengunduh token untuk satu sesi ujian.
f. Proktor memastikan peserta ujian adalah peserta yang terdaftar
dan menempati tempat masing-masing.
g. Proktor membagikan password kepada setiap peserta pada awal
sesi ujian.
h. Proktor mengumumkan token yang akan digunakan untuk sesi
ujian setelah semua peserta berhasil login ke dalam sistem.
i. Proktor melaporkan/mengunggah hasil ujian ke server pusat.
j. Proktor mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan POS dalam
berita acara pelaksanaan UNBK.
k. Proktor membuat dan menyerahkan berita acara pelaksanaan
dan daftar hadir ke Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan serta
mengunggah ke web UNBK.
3. Tata Tertib Pengawas Ruang Ujian, Proktor, dan Teknisi
a. Di Ruang Sekretariat UN
1) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi harus hadir di lokasi
pelaksanaan ujian 45 menit sebelum ujian dimulai;
2) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi menerima penjelasan
dan pengarahan dari Ketua Panitia UN Tingkat Satuan
Pendidikan;
3) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi mengisi dan
menandatangani pakta integritas;
b. Di Ruang Ujian
Pengawas ruang, proktor, dan teknisi masuk ke dalam ruangan
20 menit sebelum waktu pelaksanaan ujian untuk melakukan
secara berurutan:
1) memeriksa kesiapan ruang ujian;
2) mempersilakan peserta ujian untuk memasuki ruangan
dengan menunjukkan kartu peserta ujian dan meletakkan
tas di bagian depan ruang ujian, serta menempati tempat
duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
3) membacakan tata tertib peserta ujian;

33
4) memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja
dengan jujur;
5) mempersilakan peserta ujian untuk mulai mengerjakan soal;
6) Selama ujian berlangsung, pengawas ruang ujian wajib:
a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar
ruang ujian;
b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang
melakukan kecurangan;
c) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang
ujian selain peserta ujian; dan
d) mematuhi tata tertib pengawas, di antaranya tidak
merokok di ruang ujian, tidak membawa dan/atau
menggunakan alat komunikasi dan/atau kamera, tidak
mengobrol, tidak membaca, tidak memberi isyarat,
petunjuk, dan/atau bantuan apapun kepada peserta
berkaitan dengan jawaban dari soal ujian yang diujikan.
7) Lima (5) menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang
memberi peringatan kepada peserta ujian bahwa waktu
tinggal lima menit; dan
8) Setelah waktu ujian selesai, pengawas mempersilakan
peserta ujian untuk berhenti mengerjakan soal;
Pengawas ruang ujian tidak diperkenankan membawa perangkat
komunikasi elektronik, kamera, dan sejenisnya serta membawa
bahan bacaan lain ke dalam ruang ujian.
4. Tata Tertib Peserta UNBK
Peserta ujian:
a. memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15
(lima belas) menit sebelum ujian dimulai;
b. memasuki ruang ujian sesuai dengan sesi dan menempati
tempat duduk yang telah ditentukan;
c. yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian
setelah mendapatkan izin dari Ketua Panitia UN Tingkat
Sekolah/Madrasah, tanpa diberikan perpanjangan waktu;
d. dilarang membawa dan/atau menggunakan perangkat
komunikasi elektronik dan optik, kamera, kalkulator, dan
sejenisnya ke dalam ruang ujian;
e. mengumpulkan tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun di
bagian depan di dalam ruang kelas;
f. mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang
disediakan oleh pengawas ruangan;
g. masuk ke dalam (login) sistem menggunakan username dan
password yang diterima dari proktor;
h. mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian;

34
i. selama ujian berlangsung, hanya dapat meninggalkan ruangan
dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang ujian;
j. selama ujian berlangsung, dilarang:
1) menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
2) bekerja sama dengan peserta lain;
3) memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
4) memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau
melihat pekerjaan peserta lain;
5) menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
k. yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian
berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum
waktu ujian berakhir;
l. berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda waktu ujian
berakhir; dan
m. meninggalkan ruangan setelah ujian berakhir.

K. Jadwal Pelaksanaan UNBK


Jadwal pelaksanaan UNBK sebagaimana terlampir (Lampiran 4).

35
BAB VI
PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
BERBASIS KERTAS DAN PENSIL (UNKP)

A. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNKP


1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya menetapkan sekolah/
madrasah pelaksana UNKP yang memenuhi kriteria seperti yang
telah diuraikan dalam BAB III huruf E.
2. Satuan pendidikan ditetapkan sebagai pelaksana UNKP karena tidak
dapat melaksanakan UNBK, setelah diverifikasi oleh dinas
pendidikan provinsi atau dinas pendidikan kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangan dan setelah berkoordinasi dengan Panitia
Tingkat Pusat.
3. Peserta UN yang memerlukan pengaturan khusus diatur pada BAB
XIV.

B. Penetapan Pengawas Ruang UNKP


1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya menetapkan pengawas ruang UNKP berdasarkan
usulan satuan pendidikan pelaksana ujian yang memenuhi kriteria
dan persyaratan berikut:
a. memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab,
teliti, dan memegang teguh kerahasiaan;
b. dalam keadaan sehat dan sanggup mengawasi ujian dengan
baik;
c. bukan guru mata pelajaran yang sedang diujikan;
d. tidak berasal dari satuan pendidikan yang sama dari peserta
ujian; dan
e. bersedia menandatangani pakta integritas.
2. Mekanisme Penetapan Pengawas
a. Satuan pendidikan pelaksana ujian mengirimkan usulan calon
pengawas ke Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.
b. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya menetapkan pengawas ruang ujian.

C. Prosedur Pelaksanaan UNKP


1. Pelaksanaan oleh satuan pendidikan:
a. mengambil naskah soal UN dari tempat penyimpanan akhir di
Kabupaten/Kota sampai ke lokasi ujian;

36
b. menandatangani amplop LJUN yang sudah dilem;
c. mengembalikan LJUN yang tidak terpakai dari satuan pendidikan
ke Panitia UN tingkat kabupaten/kota.
d. memeriksa dan memastikan amplop naskah soal UNKP dalam
keadaan tertutup dan tersegel;
e. memastikan LJUN yang telah diisi dimasukkan ke dalam amplop,
dilem/dilak di ruang ujian, serta ditandatangani oleh pengawas
ruang dan dibubuhi stempel satuan pendidikan pada tempat
yang dilem/dilak tersebut;
f. menjamin kerahasiaan dan keamanan naskah soal UN;
g. menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian; dan cara
pengisian LJUN kepada pengawas ruang;
h. mengumpulkan dan mengirimkan LJUN kepada Panitia UN
Tingkat Kabupaten/Kota untuk selanjutnya dikirim ke Panitia UN
Tingkat Provinsi;
i. khusus untuk SILN, mengirim LJUN langsung ke Panitia UN
Tingkat Pusat;
j. menyimpan naskah soal UNKP yang sudah diujikan di satuan
pendidikan dalam jangka waktu satu bulan setelah pengumuman
kelulusan dan setelah itu soal UNKP dimusnahkan disertai
dengan berita acara pemusnahan dan diserahkan ke Panitia UN
Tingkat Kabupaten/Kota.
2. Ruang UNKP
Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan menetapkan ruang ujian
dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Ruang ujian aman dan layak untuk pelaksanaan ujian.
b. Setiap ruangan maksimum diisi oleh 20 peserta ujian dan
diawasi oleh dua orang pengawas.
c. Setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan

”DILARANG MASUK RUANGAN SELAIN PESERTA UJIAN DAN


PENGAWAS. TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT
KOMUNIKASI DAN/ATAU KAMERA DALAM RUANG UJIAN.”

d. Setiap ruang ujian disediakan denah tempat duduk peserta ujian


dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang
ujian.
e. Setiap ruang ujian memiliki pencahayaan dan ventilasi yang
cukup.
f. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian
dikeluarkan dari ruang ujian.
g. Tempat duduk peserta ujian diatur sesuai dengan nomor urut
peserta ujian.

37
h. Penempatan peserta UN sesuai dengan mata pelajaran pilihan
dan memperhatikan nomor urut peserta.
i. Ruang ujian sudah dipersiapkan paling lambat 1 (satu) hari
sebelum ujian dimulai.
3. Pengawas Ruang UNKP.
a. Pengawas ruang ujian harus menandatangani surat pernyataan
bersedia menjadi pengawas ruang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b. Pengawas ruang ujian tidak diperkenankan membawa perangkat
komunikasi elektronik, kamera, dan sejenisnya serta membawa
bahan bacaan lain ke dalam ruang ujian.
c. Penempatan pengawas ruang ditentukan dengan sistem silang
antar satuan pendidikan dalam satu kabupaten/kota.
d. Pengawas memastikan peserta ujian adalah peserta yang
terdaftar dan menempati tempat masing-masing.
e. Pengawas mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan POS dalam
berita acara pelaksanaan UNKP.
f. Pengawas membuat dan menyerahkan berita acara pelaksanaan
dan daftar hadir ke Panitia UN tingkat Satuan Pendidikan.
4. Tata Tertib Pengawas Ruang Ujian
a. Di Ruang Sekretariat UN
1) Pengawas ruang harus hadir di lokasi pelaksanaan ujian 45
menit sebelum ujian dimulai;
2) Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari
Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan;
3) Pengawas ruang mengisi dan menandatangani pakta
integritas;
4) Pengawas ruang menerima bahan UN yang berupa naskah
soal UN, amplop pengembalian LJUN, daftar hadir, dan berita
acara pelaksanaan UN;
5) Pengawas ruang memeriksa kondisi bahan UN dalam
keadaan baik di dalam amplop naskah yang masih tersegel.
b. Di Ruang Ujian
Pengawas ruang masuk ke dalam ruangan 20 menit sebelum
waktu pelaksanaan ujian untuk melakukan secara berurutan:
1) memeriksa kesiapan ruang ujian;
2) mempersilakan peserta UN untuk memasuki ruangan dengan
menunjukkan kartu peserta UN dan meletakkan tas peserta
ujian di bagian depan ruang ujian, serta menempati tempat
duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
3) memeriksa dan memastikan setiap peserta UN hanya
membawa pensil, penghapus, peraut, dan penggaris yang
akan dipergunakan ke tempat duduk masing-masing;

38
4) memeriksa dan memastikan amplop soal dalam keadaan
tertutup rapat (tersegel), membuka amplop tersebut
disaksikan oleh peserta ujian;
5) membacakan tata tertib peserta UN;
6) membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas
meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik);
7) kelebihan naskah soal UN selama ujian berlangsung tetap
disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh
pengawas ruangan;
8) memberikan kesempatan kepada peserta ujian untuk
mengecek kelengkapan soal;
9) mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor
ujian pada kolom yang tersedia pada LJUN dan naskah soal;
10) mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada LJUN
secara benar;
11) memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar
sesuai dengan kartu peserta;
12) mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJUN dengan
naskah, secara hati-hati agar tidak rusak;
13) memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir;
14) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca
petunjuk cara menjawab soal;
15) memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja
dengan jujur;
16) mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal;
17) Selama UN berlangsung, pengawas ruang UN wajib:
a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang
ujian;
b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang
melakukan kecurangan;
c) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang
UN selain peserta ujian; dan
d) menaati larangan di antaranya dilarang merokok di ruang
ujian, mengobrol, membaca, memberi isyarat, petunjuk,
dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan
jawaban dari soal UN yang diujikan.
18) Lima (5) menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang
memberi peringatan kepada peserta ujian bahwa waktu
tinggal lima menit;
19) Setelah waktu ujian selesai, pengawas ruang ujian:
a) mempersilakan peserta ujian untuk berhenti mengerjakan
soal;
b) mempersilakan peserta ujian meletakkan naskah soal dan
LJUN di atas meja dengan rapi;

39
c) mengumpulkan LJUN dan naskah soal UN;
d) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta
UN; bila sudah lengkap mempersilakan peserta UN
meninggalkan ruang ujian;
e) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil
dan memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai
dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar
berita acara pelaksanaan, kemudian DITUTUP,
DILEM/DILAK serta DITANDATANGANI oleh pengawas
ruang UN DI DALAM RUANG UJIAN;
f) menyusun naskah soal secara urut dari nomor peserta
terkecil termasuk naskah cadangan yang tidak digunakan
dan memasukkannya ke dalam amplop naskah soal; serta
me-lem amplop naskah tersebut dibubuhi tanda tangan
pengawas;
g) menyerahkan amplop LJUN yang sudah dilem dan
ditandatangani, dan satu lembar daftar hadir peserta dan
satu lembar berita acara pelaksanaan UN kepada Panitia
UN Tingkat Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan
dan membubuhi stempel Satuan Pendidikan pada amplop
pengembalian LJUN tersebut;
h) membubuhkan cap sekolah pada bagian penutup amplop
LJUN, di atas tanda tangan pengawas, menyerahkan
naskah soal UN yang sudah dipakai, sudah dilem, dan
sudah dibubuhi tanda tangan dan stempel sekolah kepada
Panitia UN Tingkat Sekolah/Madrasah/Pendidikan
Kesetaraan untuk disimpan di tempat yang aman.
5. Tata Tertib Peserta Ujian Nasional
Peserta UN:
a. memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15
(lima belas) menit sebelum ujian dimulai;
b. yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian
setelah mendapatkan izin dari Ketua Panitia UN Tingkat
Sekolah/Madrasah, tanpa diberikan perpanjangan waktu jika
terlambat hadir;
c. dilarang membawa perangkat komunikasi elektronik dan optik,
kamera, kalkulator, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian;
d. mengumpulkan tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun di
dalam ruang kelas di bagian depan selama ujian berlangsung;
e. membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, karet penghapus,
peraut, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian;
f. mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang
disediakan oleh pengawas ruangan;
g. mengisi identitas pada halaman pertama butir naskah soal dan
identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menyalin
pernyataan “Saya mengerjakan UN dengan jujur” dan
menandatanganinya;

40
h. jika memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUN
dapat bertanya kepada pengawas ruang UN dengan cara
mengacungkan tangan terlebih dahulu;
i. diberi kesempatan untuk mengecek ketepatan antara sampul
naskah dan isi naskah serta mengecek kelengkapan soal, mulai
dari kelengkapan halaman soal sampai kelengkapan nomor soal;
j. jika memperoleh naskah soal/LJUN yang cacat, rusak, atau
LJUN terlipat, maka naskah soal beserta LJUN-nya tersebut
diganti dengan naskah soal cadangan yang terdapat di ruang
tersebut atau di ruang lain;
k. jika tidak memperoleh naskah soal/LJUN karena kekurangan
naskah/LJUN, maka peserta yang bersangkutan diberikan
naskah soal/LJUN cadangan yang terdapat di ruang lain atau
sekolah/madrasah yang terdekat;
l. memisahkan LJUN dari naskah soal secara hati-hati;
m. mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian;
n. selama UN berlangsung, hanya dapat meninggalkan ruangan
dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang ujian;
o. selama UN berlangsung, dilarang:
1) menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
2) bekerja sama dengan peserta lain;
3) memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
4) memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau
melihat pekerjaan peserta lain;
5) membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian;
6) menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
p. jika meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak
kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah
selesai menempuh/mengikuti UN pada mata pelajaran yang
terkait;
q. jika telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UN berakhir
tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum waktu ujian
berakhir;
r. berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu
ujian berakhir; dan
s. meninggalkan ruangan setelah ujian berakhir.

D. Jadwal Pelaksanaan UNKP


Jadwal pelaksanaan UNKP sebagaimana terlampir (Lampiran 4).

41
BAB VII
PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
UNTUK PENDIDIKAN KESETARAAN

A. Moda Ujian Nasional


1. Pelaksanaan UN untuk pendidikan kesetaraan mengutamakan
moda UNBK.
2. Moda UNKP digunakan pada satuan pendidikan yang tidak dapat
melaksanakan UNBK berdasarkan hasil verifikasi dinas pendidikan
sesuai dengan kewenangan setelah berkoordinasi dengan Panitia UN
Tingkat Pusat.

B. Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana UN


1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan
PKBM/SKB/Pondok Pesantren Salafiah Pelaksana UNBK atau UNKP
yang memenuhi persyaratan sebagaimana disebutkan dalam Bab III
huruf E.
2. Dalam hal tidak ada PKBM/SKB/Pondok Pesantren Salafiah yang
memenuhi persyaratan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
dapat menetapkan sekolah/madrasah jenjang yang sama sebagai
pelaksana UNBK atau UNKP untuk pendidikan kesetaraan.
3. Satuan pendidikan yang bergabung melaksanakan UN dengan moda
yang sama dengan satuan pendidikan pelaksana UN.

C. Penetapan Ruang Ujian


1. Ruang ujian ditetapkan oleh satuan pendidikan pelaksana ujian.
2. Ruang ujian dapat berlokasi di satuan pendidikan pelaksana ujian,
di satuan pendidikan yang bergabung, atau tempat lain yang
memenuhi persyaratan.

D. Penetapan Pengawas Ruang Ujian


1. Pengawas ruang ujian untuk Pendidikan Kesetaraan diutamakan
dari guru pendidikan formal.
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan pengawas
ruang ujian untuk Pendidikan Kesetaraan yang dilaksanakan
dengan moda UNBK, sesuai dengan kriteria sebagaimana diatur
dalam BAB V huruf G angka 2.
3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan pengawas
ruang ujian untuk Pendidikan Kesetaraan yang dilaksanakan
dengan moda UNKP, sesuai dengan kriteria sebagaimana diatur
dalam BAB VI huruf B.

42
E. Prosedur Pelaksanaan Ujian
1. Prosedur pelaksanaan ujian untuk Pendidikan Kesetaraan dengan
moda UNBK sebagaimana diatur dalam BAB V huruf J.
2. Prosedur pelaksanaan ujian untuk Pendidikan Kesetaraan dengan
moda UNKP sebagaimana diatur dalam BAB VI huruf C.

F. Jadwal Pelaksanaan UN untuk Pendidikan Kesetaraan


Jadwal pelaksanaan UN untuk Pendidikan Kesetaraan dengan moda
UNBK atau UNKP sebagaimana terlampir (Lampiran 4).

43
BAB VIII
PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
UNTUK PERBAIKAN

A. Peserta
Ujian Nasional untuk Perbaikan diikuti oleh:
1. peserta UN jenjang SMA/MA, SMK/MAK sederajat dan Program
Paket C/Ulya Tahun Pelajaran 2017/2018 yang telah terdaftar
sebagai peserta ujian, namun belum mengikuti UN pada bulan April
2018 karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah; atau
2. peserta UN Tahun Pelajaran 2016/2017 atau 2017/2018 pada
jenjang SMA/MA, SMK/MAK, dan Program Paket C/Ulya yang
belum memenuhi kriteria pencapaian kompetensi lulusan yang
ditetapkan;

B. Persyaratan
1. Peserta SMA/MA dan SMK/MAK wajib memenuhi persyaratan
peserta UN berdasarkan ketentuan BAB II B. Ketentuan lain yang
harus dipenuhi adalah:
a. Peserta tercatat dalam daftar nominasi tetap (DNT) yang
berisi biodata peserta, Mata Uji Pilihan (SMA/MA) dan
kompetensi keahlian (SMK/MAK);
b. Peserta UN tahun 2017/2018 yang akan mengikuti UN
untuk Perbaikan wajib memberikan bukti tertulis berkaitan
dengan alasan tidak mengikuti UN (misalnya sakit) yang
diketahui oleh sekolah/madrasah asal;
c. Memiliki nomor peserta ujian (kartu peserta ujian).
2. Peserta SMA/MA, SMK/MAK, atau Paket C/Ulya yang akan
memperbaiki nilai UN, wajib memiliki:
a. Ijazah atau ijazah sementara/surat keterangan kelulusan yang
telah dilegalisir; dan
b. Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) terakhir atau SHUN
sementara yang telah dilegalisir.
3. Peserta Paket C/Ulya yang tercatat dalam daftar nominasi tetap
(DNT) UN Tahun Pelajaran 2017/2018 namun belum mengikuti UN
pada bulan April 2018.

C. Pendaftaran
1. Peserta UN tahun pelajaran 2016/2017 atau 2017/2018 pada
jenjang SMA/MA/SMK/MAK sederajat yang akan mengikuti UN
untuk Perbaikan pada tahun pelajaran 2017/2018 harus

44
mendaftarkan diri dan menentukan mata ujian yang akan diikutinya
melalui satuan pendidikan pelaksana UN untuk Perbaikan.
2. Pendaftaran dilakukan secara daring (online)

D. Mekanisme dan Prosedur Pendaftaran


1. Calon peserta ujian SMA/MA, dan SMK dan calon peserta UN dari
Paket C/Ulya yang memperbaiki nilai UN mendaftar dengan
mekanisme dan prosedur sebagai berikut.
a. Calon peserta mengakses informasi pendaftaran di laman
http://unp.kemdikbud.go.id.
b. Calon peserta memilih lokasi tempat pelaksanaan UN.
c. Calon peserta mendaftarkan diri secara langsung ke satuan
pendidikan tempat pelaksanaan UN yang dipilih.
d. Calon peserta menyerahkan salinan Ijazah atau Ijazah
sementara, salinan SHUN atau SHUN sementara, pas foto
terbaru ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar, dan kartu peserta
ujian dari sekolah asal bagi peserta baru.
e. Petugas pendaftaran pada satuan pendidikan melakukan
verifikasi calon peserta dengan cara memeriksa keabsahan
dan/atau kesesuaian:
1) Ijazah atau ijazah sementara/surat keterangan kelulusan
yang telah dilegalisir;
2) SHUN/SHUN sementara yang telah dilegalisir dan nilai
yang tertera pada SHUN;
3) pas foto, foto di ijazah dan SHUN, serta tampak diri peserta
saat mendaftar; dan
4) kartu peserta ujian dari sekolah asal bagi peserta baru.
f. Petugas pendaftaran pada satuan pendidikan memasukkan data
calon peserta pada laman yang disediakan dengan langkah-
langkah:
1) login ke laman http://unp.kemdikbud.go.id menggunakan
user dan password petugas;
2) memasukkan data nomor UN calon peserta UN;
3) memasukkan data mata ujian yang akan ditempuh oleh
peserta:
a) peserta yang memperbaiki nilai UN, memasukkan data
mata ujian yang akan diperbaiki,
b) peserta UN SMA/MA sederajat Tahun Pelajaran
2017/2018 yang baru pertama kali mengikuti UN wajib
menempuh seluruh mata ujian yaitu 3 mata ujian
umum dan 1 mata ujian pilihan.
4) mencetak kartu peserta ujian;
5) menempel pas foto dan membubuhkan stempel sekolah
pada kartu peserta ujian;

45
6) menandatangani kartu peserta ujian; dan
7) menyerahkan kartu peserta ujian ke peserta.
g. Peserta login ke laman http://unp.kemdikbud.go.id
menggunakan user dan password yang tercantum di kartu
peserta ujian, untuk:
1) mengecek kesesuaian data di laman tersebut; dan
2) melengkapi informasi surel/email dan/atau nomor HP.
2. Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana UN untuk Perbaikan.
a. Provinsi menetapkan satuan pendidikan pelaksana UN untuk
Perbaikan dan waktu pelaksanaan ujian di masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan usulan dari Kabupaten/Kota
yang mencakup unsur jarak, lokasi, transportasi peserta, serta
kapasitas server dan client satuan pendidikan.
b. Provinsi berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota dalam
menetapkan satuan pendidikan untuk melaksanakan UN untuk
Perbaikan.
c. Satuan pendidikan pelaksana UN untuk Perbaikan dapat
melaksanakan UN untuk perbaikan jenjang SMA/MA, SMK, dan
UN Paket C/Ulya.
d. Jika kapasitas komputer tidak dapat melayani sejumlah peserta
UN pada waktu yang ditentukan, maka sebagian peserta dapat
melaksanakan UN di satuan pendidikan yang terdekat.

E. Pelaksanaan
1. Ujian Nasional untuk Perbaikan dilaksanakan dengan moda UNBK.
2. Soal UN untuk Perbaikan mengacu pada kisi-kisi UN Tahun
Pelajaran 2017/2018.
3. Hasil UN untuk Perbaikan dilaporkan dalam bentuk SHUN.
a. Bagi peserta yang memperbaiki nilai, SHUN memuat nilai
yang lebih tinggi dari nilai UN sebelumnya.
b. Bagi Peserta yang tidak lengkap mata ujian, SHUN memuat nilai
dari mata pelajaran yang diikuti.

F. Jadwal Pelaksanaan UN untuk Perbaikan


Jadwal pelaksanaan UN untuk Perbaikan sebagaimana terlampir
(Lampiran 4).

G. Mata Ujian
1. Peserta yang mengikuti sebagian mata ujian hanya menempuh
mata ujian yang belum diikuti.
2. Peserta yang memperbaiki nilai UN dapat menempuh mata ujian
yang nilainya kurang dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima).

46
BAB IX
PEMERIKSAAN HASIL UJIAN NASIONAL

A. Pengumpulan dan Pengolahan Hasil UNBK


1. Pengawas ruang ujian membuat berita acara pelaksanaan dan
mengisi daftar hadir serta mengirimkannya ke Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota untuk SMP sederajat dan Dinas Pendidikan
Provinsi untuk SMA sederajat.
2. Pengawas mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan POS dalam
berita acara pelaksanaan UNBK.
3. Proktor mengunggah berita acara pelaksanaan dan daftar hadir ke
web UNBK.
4. Proktor melaporkan/mensinkronisasikan hasil ujian untuk setiap
peserta UN pada setiap sesi ke server pusat.
5. Panitia UN Tingkat Pusat melalui tim teknis UNBK Pusat
melakukan skoring dan analisis.
6. Hasil UNBK diumumkan sesuai dengan tanggal yang telah
ditetapkan.

B. Pengumpulan dan Pengolahan Hasil UNKP


1. SMA/MA/SMAK/SMTK, dan SMK/MAK
Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan:
a. mengisi dan menandatangani berita acara kelengkapan bahan
UN di ruang panitia UN tingkat satuan pendidikan;
b. mengawasi pengumpulan amplop pengembalian LJUN berisi
LJUN yang telah diisi peserta UN yang telah dilem,
ditandatangani pada bagian sambungan penutup amplop oleh
pengawas ruang UN, dan dibubuhi stempel satuan pendidikan;
c. mengisi dan menandatangani berita acara serah terima, amplop
pengembalian LJUN, amplop yang berisi naskah soal, pakta
integritas, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN di
ruang Panitia UN tingkat satuan pendidikan;
d. menyampaikan amplop berisi LJUN ke Panitia UN Tingkat
Provinsi melalui unit pelaksana teknis/kantor cabang dinas
pendidikan provinsi atau petugas lain yang ditunjuk oleh dinas
pendidikan provinsi untuk diserahkan ke LPMP; dan
e. menyerahkan amplop yang berisi naskah soal ke satuan
pendidikan.

47
2. SMP/MTs/SMPTK, SMPLB, Program Paket B/Wustha, SMALB,
dan Program Paket C/Ulya
a. Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan mengumpulkan
LJUN dalam amplop yang telah dilem oleh pengawas ruang UN
dan menandatangani berita acara;
b. Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan mengirimkan
LJUN dalam amplop tertutup ke Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota untuk diteruskan ke Panitia UN Tingkat
Provinsi untuk dilakukan pemindaian;
c. Pengiriman LJUN dari Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota ke
Panitia UN Tingkat Provinsi dilakukan langsung setelah ujian
berakhir setiap harinya;
d. Panitia UN Tingkat Provinsi memeriksa kesesuaian jumlah
amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap
satuan pendidikan yang diterima dari Panitia Pelaksana UN
kabupaten/kota; dan
e. Setiap perpindahan dokumen disertai dengan berita acara yang
ditandatangani oleh pihak yang menyerahkan dan pihak yang
menerima dokumen.
3. Sekolah Indonesia/Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri
Atase Pendidikan/Konsul Jenderal atau sekolah pelaksana UN di
luar negeri mengirimkan LJUN ke Puspendik paling lambat satu
minggu setelah UN berakhir.

C. Pengolahan Hasil UNKP


1. Dinas Pendidikan Provinsi
a. Menerima LJUN SMP/MTs, Program Paket C/Ulya dan Program
Paket B/Wustha dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
b. Memindai dan memvalidasi LJUN SMP/MTs, Program Paket
C/Ulya dan Program Paket B/Wustha serta menyampaikan
hasilnya ke Panitia UN Tingkat Pusat.
c. Melakukan skoring soal isian singkat untuk mata ujian
Matematika Program Paket C/Ulya.
d. Membantu LPMP dalam pemindaian LJUN
SMA/MA/SMAK/SMTK dan SMK/MAK.
e. Mencetak DKHUN dan SHUN.
f. Mengirim DKHUN dan SHUN ke sekolah/madrasah/PKBM/SKB
melalui Panitia Tingkat Kabupaten/Kota disertai dengan berita
acara.
g. Memusnahkan LJUN satu tahun setelah pelaksanaan ujian
disertai dengan berita acara dan dilaporkan ke Panitia UN
Tingkat Pusat.

48
2. LPMP
a. Menerima LJUN SMA/MA/SMAK/SMTK dan SMK/MAK dari
unit pelaksana teknis/kantor cabang dinas pendidikan provinsi
atau petugas lain yang ditunjuk oleh dinas pendidikan provinsi.
b. Memindai dan memvalidasi LJUN SMA/MA/SMAK/SMTK dan
SMK/MAK serta menyampaikan hasilnya ke Panitia UN Tingkat
Pusat.
c. Melakukan skoring soal isian singkat untuk mata ujian
Matematika SMA/MA/SMAK/SMTK dan SMK/MAK.
d. Membantu dinas pendidikan provinsi dalam pemindaian LJUN
SMP/MTs, Program Paket C/Ulya. dan Program Paket
B/Wustha.
e. Memusnahkan LJUN satu tahun setelah pelaksanaan ujian
disertai dengan berita acara dan dilaporkan ke Panitia UN
Tingkat Pusat.
f. Melaporkan hasil pemindaian dan skoring soal isian singkat
kepada Panitia UN Tingkat Pusat.
3. Panitia UN Tingkat Pusat
a. Menerima, memindai LJUN, dan memeriksa butir soal jawaban
singkat mata ujian Matematika dari Sekolah Indonesia di luar
negeri.
b. Menskor hasil pemindaian dan butir soal jawaban singkat mata
ujian Matematika dari SILN.
c. Mencetak dan mengirimkan DKHUN dan blangko ijazah ke
Sekolah Indonesia di luar negeri.
d. Memusnahkan LJUN Sekolah Indonesia di Luar Negeri satu
tahun setelah pelaksanaan ujian disertai dengan berita acara.

49
BAB X
KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN BERDASARKAN
HASIL UJIAN NASIONAL

Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100
(seratus), dengan tingkat pencapaian kompetensi lulusan dalam kategori
sebagai berikut:
a. sangat baik, jika nilai UN lebih besar dari 85 (delapan puluh lima) dan
lebih kecil dari atau sama dengan 100 (seratus);
b. baik, jika nilai lebih besar dari 70 (tujuh puluh) dan lebih kecil dari atau
sama dengan 85 (delapan puluh lima);
c. cukup, jika nilai lebih besar dari 55 (lima puluh lima) dan lebih kecil dari
atau sama dengan 70 (tujuh puluh); dan
d. kurang, jika nilai lebih kecil dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima).

50
BAB XI
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

1. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dilakukan oleh Panitia UN Tingkat


Pusat, Panitia UN Tingkat Provinsi, Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota,
LPMP, serta Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan tugas
dan kewenangannya.
2. Dalam melakukan pemantauan dan evaluasi, pemantau menggunakan
instrumen yang dikembangkan dengan mengacu pada POS UN.
3. Hasil pemantauan dan evaluasi dijadikan bahan pertimbangan perbaikan
pelaksanaan UN pada masa mendatang.

51
BAB XII
BIAYA PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

1. Komponen biaya untuk pelaksanaan UN meliputi biaya persiapan dan


pelaksanaan di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan satuan
pendidikan.
2. Biaya persiapan dan pelaksanaan UN menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
3. Biaya pelaksanaan dan pengelolaan UN di tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota dibebankan pada anggaran Balitbang Kemdikbud.
4. Biaya pelaksanaan UN di satuan pendidikan dianggarkan melalui dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) baik di Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan maupun di Kementerian Agama.
5. Biaya pelaksanaan UN di satuan pendidikan dibebankan pada:
a. Direktorat Jenderal Dikdasmen untuk SMA/SMK dan SMP melalui
dana BOS;
b. Direktorat Jenderal PAUD-DIKMAS untuk Paket C dan Paket B
melalui dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD;
c. Kementerian Agama melalui BOS (untuk Madrasah Negeri di Satker
Sekolah untuk Madrasah Swasta melalui dana di Satker
Kabupaten/Kota/Kanwil, dan untuk sekolah keagamaan lainnya
melalui dana di Kanwil/Pusat).
6. Mekanisme penggunaaan dana BOS untuk UN diatur oleh Direktorat
Jenderal terkait berdasarkan POS UN sebagai acuan untuk menetapkan
komponen biaya UN.
7. Satuan pendidikan yang tidak menerima BOS atau BOP tidak boleh
memungut/membebankan biaya pelaksanaan UN kepada peserta didik.
8. Biaya Penggandaan dan Pendistribusian Ijazah.
a. Biaya penggandaan dan pendistribusian ijazah SMA/SMK/SMP
dibebankan pada Direktorat Jenderal Dikdasmen.
b. Biaya penggandaan dan pendistribusian ijazah Paket C dan Paket B
dibebankan pada Direktorat Jenderal PAUD-DIKMAS.
c. Biaya penggandaan dan pendistribusian ijazah MTs/MA/Ulya
(Salafiah) dibebankan pada Kementerian Agama.
9. Pencetakan dan pendistribusian SHUN dibebankan pada Balitbang
Kemdikbud.
10. Biaya persiapan dan pelaksanaan UN Tingkat Pusat mencakup
komponen-komponen sebagai berikut:
a. Penyiapan Permendikbud dan POS UN;
52
b. Rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UN;
c. Sosialisasi UN ke daerah;
d. Koordinasi dengan Panitia Pengadaan Provinsi, dan Panitia UN
Tingkat Provinsi, dan Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota;
e. Penyusunan soal, pembuatan master copy, dan penyiapan paket-
paket soal dan pengiriman ke percetakan untuk UNBK dan UNKP;
f. Penyiapan server UNBK pusat yang handal termasuk pengamanan
terhadap upaya gangguan dari para hacker;
g. Penyiapan sistem UNBK termasuk koordinasi dan pelatihan proktor
di tingkat pusat;
h. Penggandaan master copy bahan UN dan kaset listening
comprehension untuk satuan pendidikan yang melaksanakan UNKP;
i. Pemantauan kesiapan pelaksanaan UN;
j. Pengumpulan nilai USBN;
k. Pemantauan pelaksanaan UN;
l. Penskoran hasil UN;
m. Analisis hasil UN, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi; dan
n. Publikasi hasil UN.
11. Pelaksanaan UN Tingkat Provinsi dibiayai oleh dana dari Pusat yang
ditransfer melalui PPK Satker Balitbang di setiap provinsi dan APBD
Provinsi, mencakup komponen-komponen sebagai berikut:
a. Koordinasi persiapan sistem untuk UNBK termasuk dengan
mekanisme resource sharing, serta koordinasi dengan instansi
terkait (PLN, penyedia layanan internet, dll.);
b. Koordinasi pelaksanaan pengadaan bahan UN;
c. Koordinasi/pencetakan dan pendistribusian blangko pendataan
calon peserta UN ke kabupaten/kota;
d. Pengelolaan data peserta UN dan penerbitan kartu peserta UN;
e. Penggandaan dan pendistribusian Permendikbud tentang UN dan
POS UN ke Panitia UN tingkat kabupaten/kota;
f. Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi
terkait di provinsi yang bersangkutan dalam rangka persiapan
pelaksanaan UN;
g. Koordinasi penilaian hasil UN oleh Panitia tingkat provinsi serta
pemindaian LJUN bila diperlukan;
h. Pencetakan dan pendistribusian DKHUN ke satuan pendidikan
Panitia melalui Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota;
i. Mencetak blangko SHUN;
j. Pencetakan blangko, pengisian dan pendistribusian SHUN ke
satuan pendidikan Panitia melalui Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota;

53
k. Percetakan/penggandaan dan pendistribusian blangko ijazah ke
satuan pendidikan;
l. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN; dan
m. Penyusunan dan pengiriman laporan UN.
12. Pelaksanaan UN Tingkat Kabupaten/Kota dibiayai oleh Pusat dan APBD
Kabupaten/Kota, mencakup komponen-komponen sebagai berikut:
a. Koordinasi Persiapan sistem untuk UNBK termasuk dengan
mekanisme resource sharing, serta koordinasi dengan instansi
terkait (PLN, penyedia layanan internet, dll.) di tingkat
kota/kabupaten;
b. Koordinasi pelaksanaan pengadaan bahan UN;
c. Koordinasi/pencetakan dan pendistribusian blangko pendataan
calon pengawas UN ke satuan pendidikan;
d. Pengelolaan data pengawas ruang UN, proktor, dan teknisi UNBK;
e. Pelatihan proktor dan teknisi UNBK;
f. Penerbitan kartu pengawas UN, proktor, dan teknisi UNBK;
g. Penggandaan dan pendistribusian Permendikbud tentang UN dan
POS UN ke satuan pendidikan;
h. Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi
terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan
pelaksanaan UN;
i. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN;
j. Koordinasi penilaian dan pemindaian hasil UN dengan Panitia UN
tingkat provinsi; dan
k. Penyusunan dan pengiriman laporan UN.
13. Biaya pelaksanaan UN Tingkat Satuan Pendidikan mencakup
komponen-komponen sebagai berikut:
a. Pengisian dan pengiriman data calon peserta UN ke Panitia UN
Tingkat Kabupaten/Kota;
b. Penyiapan sistem UNBK termasuk dengan mekanisme resource
sharing;
c. Pengisian kartu peserta UN;
d. Pengadaan bahan UN di tingkat satuan pendidikan untuk yang
masih menggunakan UNKP;
e. Pengiriman LJUN ke kabupaten/kota ke instansi yang berwenang;
f. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan UN;
g. Pengadaan bahan pendukung UN;
h. Pengawasan pelaksanaan UN di satuan pendidikan;
i. Asistensi teknis dan pelaksanaan UNBK oleh proktor dan teknisi;
dan
j. Penyusunan dan pengiriman laporan UN.
54
BAB XIII
PROSEDUR PENANGANAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT

A. Prosedur Penanganan Masalah UNBK


1. Pelaksana UNBK Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
membentuk unit layanan bantuan (helpdesk).
2. Dalam hal kondisi khusus atau terjadi hambatan/gangguan teknis
dalam pelaksanaan, sekolah/madrasah pelaksana UNBK dapat
mengambil tindakan, berkoordinasi dengan help desk berdasarkan
petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan oleh Pelaksana UNBK
Tingkat Pusat.
3. Kondisi khusus tersebut mencakup antara lain: listrik padam,
kerusakan peralatan atau sarana/prasarana, kerusakan sistem,
hambatan jaringan, dan sebagainya.
4. Bentuk tindakan dari penanganan kondisi khusus tersebut antara
lain meliputi: perubahan jadwal pelaksanaan UNBK, penggantian
pelaksanaan dari UNBK ke UNKP, atau bentuk lain yang diputuskan
Pelaksana UNBK Tingkat Pusat dan dilaporkan kepada Penyelenggara
UN.
5. Pelaksanaan ujian yang tidak sesuai dengan POS UN dan kejadian-
kejadian khusus serta tindakan penanganannya dilaporkan oleh
sekolah/madrasah pelaksana UNBK dan dicatat dalam Berita Acara
Pelaksanaan UNBK.

B. Jenis Pelanggaran
1. Jenis pelanggaran oleh peserta ujian:
a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) meminjam alat tulis dari peserta ujian;
2) tidak membawa kartu ujian;
3) menanyakan tentang teknis UNBK pada peserta lain.
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) membuat kegaduhan di dalam ruang ujian.
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) membawa contekan ke ruang ujian;
2) kerja sama dengan peserta ujian;
3) menyontek atau menggunakan kunci jawaban;
4) meminta orang lain mengikuti ujian mengatasnamakan
peserta ujian;

55
5) membawa alat komunikasi (HP), kamera, perangkat elektronik
yang dapat merekam gambar dan/atau alat elektronik lainnya
yang tidak sah ke dalam ruang ujian.
2. Jenis pelanggaran oleh pengawas ruang ujian
a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat mengganggu
konsentrasi peserta ujian;
2) lalai membantu peserta ujian mengisi identitas diri sesuai
dengan kartu identitas; atau
3) lalai memastikan sistem UNBK berjalan dengan baik sesuai
dengan semua prosedur yang harus dilakukan secara tertib,
konsisten, dan tepat waktu.
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) lalai menangani gangguan pada UNBK sehingga menimbulkan
penundaan waktu ujian di atas 30 menit.
2) tidak mengelem amplop LJUN di ruang ujian (untuk pengawas
UNKP).
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) memberi contekan;
2) membantu peserta ujian dalam menjawab soal;
3) menyebarkan/membacakan/memberikan kunci jawaban
kepada peserta ujian;
4) mengganti dan mengisi LJUN atau jawaban UNBK;
5) lalai menangani gangguan pada UNBK sehingga
mengharuskan pengulangan ujian;
6) menggunakan alat komunikasi (HP), kamera, dan/atau
perangkat elektronik yang dapat merekam gambar; dan/atau
7) memeriksa dan menyusun LJUN tidak di ruang ujian (untuk
pengawas UNKP).
3. Jenis Pelanggaran oleh Pengelola Satuan Pendidikan
a. Pelanggaran sedang:
1) tidak menjalankan tugas dan ketentuan yang ditetapkan
dalam POS UN.
b. Pelanggaran berat
1) memanipulasi data identitas peserta UN;
2) menyebarkan/memberikan kunci jawaban kepada peserta
ujian;
3) mengganti dan mengisi LJUN atau jawaban UNBK.

56
4) Langkah-langkah dan prosedur tindak lanjut pengaduan
dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan UN
1. Laporan tertulis
Pelapor harus menyampaikan laporan secara tertulis yang
memuat:
a. identitas diri pelapor;
b. pelaku pelanggaran;
c. bentuk pelanggaran;
d. tempat pelanggaran;
e. waktu pelanggaran;
f. bukti pelanggaran; dan
g. saksi pelanggaran.
2. Laporan tertulis disampaikan ke Panitia UN Tingkat
Satuan Pendidikan untuk ditindaklanjuti.
3. Investigasi
Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama
oleh:
a. Inspektorat Jenderal Kemdikbud/Kemenag.
b. Badan Standar Nasional Pendidikan.
c. Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud.
4. Bentuk investigasi:
a. Peninjauan ke tempat kejadian perkara.
b. Analisis pola jawaban per daerah (Provinsi/Kabupaten
/Kota).
5. Hasil investigasi
Hasil investigasi dibahas dalam rapat Panitia UN Tingkat
Pusat untuk ditindaklanjuti.
6. Rekomendasi
Rekomendasi tindak lanjut pelanggaran berat disampaikan
kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Hasil Rekomendasi
Menteri menetapkan keputusan hasil rekomendasi.
8. Pelaksanaan Keputusan
Panitia UN Tingkat Pusat melaksanakan keputusan
Menteri.

57
BAB XIV
SANKSI

1. Peserta UN yang melakukan jenis pelanggaran sebagaimana diuraikan


dalam BAB XII akan diberi sanksi sebagai berikut.
a. Pelanggaran ringan yang dilakukan oleh peserta ujian dengan
sanksi diberi peringatan lisan oleh pengawas ruang.
b. Pelanggaran sedang yang dilakukan oleh peserta ujian dengan
sanksi pembatalan ujian pada mata pelajaran bersangkutan oleh
ketua panitia tingkat satuan pendidikan.
c. Pelanggaran berat yang dilakukan oleh peserta ujian dengan
sanksi dikeluarkan dari ruang ujian dan dinyatakan mendapat
nilai 0 (nol) untuk mata pelajaran bersangkutan oleh ketua panitia
tingkat satuan pendidikan.
2. Pengawas ruang ujian yang melanggar tata tertib akan dikenakan
sanksi sebagai berikut.
a. Pelanggaran ringan yang dilakukan oleh pengawas ruang dengan
sanksi dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian oleh ketua
panitia satuan pendidikan.
b. Pelanggaran sedang dan berat yang dilakukan oleh pengawas
ruang dengan sanksi dibebastugaskan sebagai pengawas ruang
ujian dan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan perundangan-
undangan oleh ketua Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota atau
Provinsi sesuai dengan kewenangannya.
3. Satuan pendidikan yang melakukan pelanggaran sedang dan berat
akan dikenakan sanksi oleh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota
atau provinsi sesuai dengan kewenangannya.
4. Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Pelaksana UN yang tidak
memberi peringatan kepada pengawas ruang ujian yang melanggar
ketentuan POS diberi peringatan tertulis oleh panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat.
5. Pelanggaran tata tertib dan ketentuan POS UN akan diberi sanksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
6. Semua jenis pelanggaran harus dituangkan dalam berita acara.

58
BAB XV
PENGATURAN KHUSUS

1. Pelaksanaan UN bagi peserta UN yang memerlukan layanan khusus


dan/atau berbeda dapat diberikan kepada:
a. Peserta UN yang menyandang disabilitas tunanetra, tunarungu,
tunalaras, dan tunadaksa;
b. Peserta UN yang berada di Lembaga Pemasyarakatan; dan/atau
c. Peserta UN yang dirawat di rumah sakit atau di tempat lain yang
ditentukan oleh petugas kesehatan.
2. Pelaksanaan UN dengan layanan khusus/berbeda dapat diberikan
apabila:
a. Peserta UN seperti pada angka (1) huruf (a) telah melaporkan
kondisinya kepada Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
dan atau tingkat Satuan Pendidikan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum pelaksanaan UN;
b. Peserta UN seperti pada angka (1) huruf (b) atau (c) telah dilaporkan
kondisinya kepada Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
dan atau tingkat Satuan Pendidikan selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum pelaksanaan UN.
c. Peserta UN seperti pada angka (1) huruf (c) telah dilaporkan
kondisinya kepada Panitia UN tingkat Satuan Pendidikan paling
lambat sehari sebelum pelaksanaan UN dan kondisi kesehatannya
memungkinkan untuk mengikuti ujian di tempat perawatannya.
3. Pengaturan khusus bagi peserta UN penyandang disabilitas dapat
diberikan sebagai berikut:
a. Peserta UN tunanetra dapat memperoleh naskah soal UN dalam
huruf Braile; atau
b. Peserta UN tunanetra dapat mengerjakan soal UN dengan
pendamping pembaca soal terlatih yang telah mendapat persetujuan
tertulis oleh Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan; atau
c. Peserta UN tunarungu akan mendapat naskah soal tertulis sebagai
pengganti soal Listening Comprehension (LC) untuk Bahasa Inggris;
atau
d. Peserta UN tunadaksa mendapat bantuan dari pendampingnya yang
telah mendapat persetujuan tertulis oleh Panitia UN Tingkat Satuan
Pendidikan.
4. Penanggung jawab lokasi UN melaporkan pelaksanaan UN dengan
layanan khusus/berbeda secara tertulis dan dicatat dalam berita acara
pelaksanaan UN.

59
BAB XVI
KEJADIAN LUAR BIASA

1. Jika terjadi peristiwa luar biasa yang berpotensi gagalnya pelaksanaan


UN, maka Penyelenggara dan Panitia UN Tingkat Pusat menyatakan
kondisi darurat atau krisis.
2. Dalam kondisi darurat atau krisis sebagaimana dimaksud pada butir
nomor 1, Menteri membentuk tim khusus untuk menangani peristiwa
tersebut.
3. Peristiwa luar biasa yang dimaksud pada butir nomor 1 di atas meliputi
bencana alam, huru-hara, perang, dan peristiwa lain di luar kendali
penyelenggara UN.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 28 November 2017

Ketua

Bambang Suryadi, Ph.D.

60
Lampiran 1 : Daftar Sekolah Indonesia Luar Negeri dan Tempat
Pelaksanaan Ujian Nasional untuk Pendidikan
Kesetaraan di Luar Negeri.

Daftar Sekolah Indonesia Luar Negeri


Nama Sekolah
No Alamat Negara
Indonesia (SI)
Rijkstraatweg 679 2245 CB Wassenaar
1. S.I. Wassenaar Belanda
Telp. 070-5178875
Novokuznetskaya, Ulitsa 12, Moskow
2. S.I. Moskow Rusia Rusia
Telp. 7-095-2319549
13 Babel Str. Dokki PO Box 1661
3. S.I. Cairo Mesir
Cairo-Egypt Telp. 3372822
Prince Naif bin Abdul Aziz Hayy Ummul
4. S.I. Riyadh Hamam Gharby Saudi Arabia
PO Box 9434 Saudi Arabia
c/o Konsulat Jenderal RI PO Box 10
5. S.I. Jeddah Saudi Arabia
Jeddah 21411 Saudi Arabia
100-Lower Kyimyindine Road Ahlone,
6. S.I. Yangoon Yangoon, Myanmar Myanmar
Telp. 20988 600-602
Petchburi Road Bangkok
7. S.I. Bangkok Thailand
Telp. 253135-40
Lorong Tun Ismail 50480 Kuala
8. S.I. Kuala Lumpur Lumpur, Malaysia, Malaysia
Telp. 603-292 7682
JL. Sulaman alamesra, Blok H Lot 47
9. S.I. Kinabalu Ground floor, Lorong plaza Utama 1 Malaysia
Kota Kinabalu, Sabah Malaysia
Siglap Road Singapura 455859
10. S.I. Singapura Singapura
Telp. 4480722 Singapura
4-6-6, Meguro-Ku, Tokyo 153 Telp. 03-
11. S.I. Tokyo Jepang
3719-1786, Jepang
Al-Akrami Street No. 10 A
12. S.I. Damascus Syria
PO Box 3530, Damascus, Syria
13. S.I. Davao Davao City Street, Davao, Filipina Filipina

Tempat Pelaksanaan UN untuk Pendidikan Kesetaraan


di Luar Negeri
No Negara Kota

1. Singapura Singapura

2. Malaysia Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, dan Kuching

3. Hongkong Hongkong dan Makau

4. Saudi Arabia Riyadh

61
Lampiran 2 : Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu untuk Masing-Masing
Jenjang dan Mata Ujian

a. SMA/MA Program IPA/Peminatan Matematika dan IPA


Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

Satu Mata Ujian Pilihan


4. 40 120 menit
(Fisika, Kimia, atau Biologi)

*) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk


penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda.

b. SMA/MA Program IPS/Peminatan IPS


Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit


Satu Mata Ujian Pilihan
4. (Ekonomi, Sosiologi, atau 40/50 120 menit
Geografi)

c. SMA/MA Program Bahasa/Peminatan Bahasa dan Budaya


Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
Satu Mata Ujian Pilihan:
1. Sastra Indonesia 40
(Kurikulum 2006),
Bahasa dan Sastra
Indonesia (Kurikulum
4. 120 menit
2013).
2. Antropologi 50
3. Bahasa Asing (Arab,
Jepang, Jerman, 50
Perancis, atau Mandarin)

62
d. SMA pada SPK
Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

Satu mata pelajaran jurusan


4. 40/50 120 menit
yang diujikan 1)
1) Peserta UN pada SPK memilih satu mata pelajaran jurusan dari IPA, IPS, Bahasa, atau
Keagamaan yang diujikan dalam UN.

e. MA(Madrasah Aliyah) Program Keagamaan


Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

Satu Mata Ujian Pilihan


4. 50 120 menit
(Tafsir, Hadis, atau Fikih)

f. SMAK
Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit


Satu Mata Ujian Pilihan
(Kitab Suci, Doktrin Gereja
4. 50 120 menit
Katolik dan Moral Kristiani,
atau Liturgi)

g. SMTK
Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

63
Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal

3. Matematika 40 120 menit

Satu Mata Ujian Pilihan


(Ilmu Pengetahuan Alkitab,
4. 50 120 menit
Etika Kristen, atau Sejarah
Gereja)

h. SMK/MAK
Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Matematika 1) 40 120 menit

3. Bahasa Inggris 2) 50 120 menit

4. Teori Kejuruan 40 120 menit


1) terdiri atas tiga kelompok kejuruan:
(1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian;
(2) kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan,
Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran;
(3) program Keahlian Akuntansi dan Penjualan.
2) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk penyandang
tunarungu dan 35 soal pilihan ganda

i. Program Paket C/Ulya – IPS


Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit

2. Bahasa Indonesia 50 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

4. Bahasa Inggris 50 120 menit

5. Ekonomi 40 120 menit

6. Geografi 50 120 menit

7. Sosiologi 50 120 menit

64
j. Program Paket C/Ulya – IPA
Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit

2. Bahasa Indonesia 50 120 menit


3. Bahasa Inggris 50 120 menit
4. Matematika 40 120 menit

5. Fisika 40 120 menit

6. Kimia 40 120 menit

7. Biologi 40 120 menit

k. SMP, MTs, SMPTK, dan SMPLB


Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Matematika 40 120 menit

3. Bahasa Inggris 50 120 menit

4. Ilmu Pengetahuan Alam 40 120 menit

l. SMP pada SPK


Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Matematika 40 120 menit
3. Bahasa Inggris 50 120 menit
4. Ilmu Pengetahuan Alam 40 120 menit

m. Paket B/Wustha
Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit
2. Bahasa Indonesia 50 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

4. Ilmu Pengetahuan Alam 40 120 menit

5. Ilmu Pengetahuan Sosial 50 120 menit


6. Bahasa Inggris 50 120 menit

65
n. SMALB Kekhususan Tunanetra (A), Tunadaksa (D), dan Tunalaras (E)
Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit


*) terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.

o. SMALB Kekhususan Tunarungu (B)


Jumlah
No Mata Ujian Alokasi Waktu
Butir Soal

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50 120 menit


3. Matematika 40 120 menit

66
Lampiran 3 : Tanggal-Tanggal Penting Pelaksanaan UN Tahun Pelajaran
2017/2018

NO. KEGIATAN HARI TANGGAL

Ujian Nasional SMA/MA sederajat dan SMK

1. Sinkronisasi UN SMK 29 dan 31 Maret 2018


2. UN SMK Senin-Kamis 2 - 5 April 2018
Sinkronisasi UN SMA/MA
3. 6 - 7 April 2018
sederajat
4. UN SMA/MA sederajat Senin-Kamis 9 - 12 April 2018
5. Sinkronisasi UN Susulan 16 April 2018
UN Susulan SMK dan SMA/MA
6. Selasa-Rabu 17 - 18 April 2018
sederajat
7. Pemindaian UN 3 - 15 April 2018
8. Pengiriman Hasil Pemindaian UN 16 April 2018
9. Pemindaian UN Susulan 17 - 19 April 2018
Pengiriman Hasil Pemindaian UN
10. 20 April 2018
Susulan
11. Skoring 17 - 27 April 2018
12. Penyerahan Hasil ke Provinsi 28 April 2018
Pengumuman Hasil UN di
13. 2 Mei 2018
Satuan Pendidikan

Ujian Nasional SMP/MTs

1. Sinkronisasi UN SMP/MTs 20-21 April 2018


2. UN SMP/MTs Senin-Kamis 23 - 26 April 2018
Sinkronisasi UN Susulan
3. 7 Mei 2018
SMP/MTs
4. UN Susulan SMP/MTs Selasa-Rabu 8-9 Mei 2018
5. Pemindaian 24 April - 11 Mei 2018
6. Pengiriman Hasil Pemindaian 12 Mei 2018
7. Skoring 8 - 18 Mei 2018
8. Penyerahan Hasil ke Provinsi 18 Mei 2018
9. Pengumuman SMP/MTs 23 Mei 2018

Ujian Nasional untuk Pendidikan Kesetaraan

1. Sinkronisasi Paket C/Ulya 24 - 25 April 2018


Jumat, Sabtu,
27, 28, 29 April 2018
Minggu atau
2. UN Paket C/Ulya *) atau
Jumat, Sabtu,
27, 28, 30 April 2018
Senin
Sinkronisasi UN Paket
3. 1-2 Mei 2018
B/Wustha
Jumat, Sabtu, 4, 5, 6 Mei 2018
4. UN Paket B/Wustha *) Minggu atau atau
Jumat, Sabtu, 4, 5, 7 Mei 2018
67
NO. KEGIATAN HARI TANGGAL
Senin
Jumat, Sabtu,
11, 12, 13 Mei 2018
UN Susulan Paket C/Ulya dan Minggu atau
5. atau
Paket B/Wustha *) Jumat, Sabtu,
11, 12, 14 Mei 2018
Senin
6. Pemindaian 5 - 18 Mei 2018
7. Pengiriman Hasil Pemindaian 19 Mei 2018
Skoring Paket B/Wustha dan
8. 20 - 27 Mei 2018
C/Ulya
9. Penyerahan Hasil ke Provinsi 28 Mei 2018
Pengumuman Paket B/Wustha
10. 7 Juni 2018
dan Paket C/Ulya

Ujian Nasional untuk Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri

Sabtu,
1. UN Program Paket C/Ulya 14, 15, 21 April 2018
Minggu, Sabtu
UN Susulan Program Paket Minggu,
2. 6,12,13 Mei 2018
C/Ulya Sabtu, Minggu
Sabtu, 28, 29 April 2018 dan
3. UN Program Paket B/Wustha
Minggu, Sabtu 5 Mei 2018
UN Susulan Program Paket
4. Sabtu, Minggu 12, 13 Mei 2018
B/Wustha
Pengumuman Paket B/Wustha
5. 7 Juni 2018
dan Paket C/Ulya

Ujian Nasional untuk Perbaikan

Selasa, Rabu,
24, 25, 26 Juli 2018
UN untuk Perbaikan SMA/MA, Kamis atau
1. atau
SMK, Paket C/Ulya **) Jumat, Sabtu,
27, 28, 29 Juli 2018
Minggu
2. Pengumuman UN Perbaikan 4 Agustus 2018
*) Pemilihan jadwal UN untuk Pendidikan Kesetaraan ditetapkan oleh panitia UN tingkat
kabupaten/kota.
**) Pemilihan jadwal UN untuk perbaikan ditetapkan oleh panitia UN tingkat kabupaten/kota
atau panitia UN tingkat provinsi sesuai dengan kewenangan.

68
Lampiran 4 : Jadwal UN Tahun Pelajaran 2017/2018

A. Jadwal UNBK
Jadwal UNBK SMK
Hari & Tanggal Sesi Pukul Mata Pelajaran

1 07.30 – 09.30
Senin,
2 10.30 – 12.30 Bahasa Indonesia
2 April 2018
3 14.00 – 16.00
1 07.30 – 09.30
Selasa,
2 10.30 – 12.30 Matematika
3 April 2018
3 14.00 – 16.00
1 07.30 – 09.30
Rabu,
2 10.30 – 12.30 Bahasa Inggris
4 April 2018
3 14.00 – 16.00
1 07.30 – 09.30
Kamis,
2 10.30 – 12.30 Teori Kejuruan
5 April 2018
3 14.00 – 16.00

Jadwal UNBK SMA/MA/SMAK/SMTK *)


Hari & Tanggal Sesi Pukul Mata Pelajaran

1 07.30 – 09.30
Senin, Bahasa Indonesia
9 April 2018 2 10.30 – 12.30
3 14.00 – 16.00
1 07.30 – 09.30
Selasa, Matematika
2 10.30 – 12.30
10 April 2018
3 14.00 – 16.00

1 07.30 – 09.30
Rabu, Bahasa Inggris
11 April 2018 2 10.30 – 12.30
3 14.00 – 16.00
1 07.30 – 09.30 Satu mata
Kamis, pelajaran jurusan
2 10.30 – 12.30
12 April 2018 yang diujikan **)
3 14.00 – 16.00
*) Termasuk SPK
**) Peserta UN pada SPK memilih satu mata pelajaran jurusan dari IPA, IPS, Bahasa, atau
Keagamaan yang diujikan dalam UN.

69
Jadwal UNBK Susulan SMK/MAK

Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran


Selasa, 07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia
17 April 2018 10.30 – 12.30 Matematika
Rabu, 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
18 April 2018 10.30 – 12.30 Teori Kejuruan

Jadwal UNBK Susulan SMA/MA/SMAK/SMTK *)


Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran

Selasa, 07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia


17 April 2018 10.30 – 12.30 Matematika
07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
Rabu, Satu mata pelajaran
18 April 2018 10.30 – 12.30 jurusan yang diujikan
**)
*) Termasuk SPK
**) Peserta UN pada SPK memilih satu mata pelajaran jurusan dari IPA, IPS,
Bahasa, atau Keagamaan yang diujikan dalam UN

Jadwal UNBK SMP/MTs *)


Hari & Tanggal Sesi Pukul Mata Pelajaran
1 07.30 – 09.30
Senin, 2 10.30 – 12.30 Bahasa Indonesia
23 April 2018
3 14.00 – 16.00
1 07.30 – 09.30
Selasa,
2 10.30 – 12.30 Matematika
24 April 2018
3 14.00 – 16.00
1 07.30 – 09.30
Rabu,
2 10.30 – 12.30 Bahasa Inggris
25 April 2018
3 14.00 – 16.00
1 07.30 – 09.30
Kamis,
2 10.30 – 12.30 IPA
26 April 2018
3 14.00 – 16.00
*) Termasuk SPK

Jadwal UNBK Susulan SMP/MTs *)


Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran

Selasa, 07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia


8 Mei 2018 10.30 – 12.30 Matematika
07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
Rabu,
9 Mei 2018 10.30 – 12.30 IPA
*) Termasuk SPK

70
B. Jadwal UNKP
Jadwal UNKP SMP/MTs dan SMPLB
Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran
Senin, 23 April 2018 10.30 – 12.30 Bahasa Indonesia
Selasa, 24 April 2018 10.30 – 12.30 Matematika
Rabu, 25 April 2018 10.30 – 12.30 Bahasa Inggris
Kamis, 26 April 2018 10.30 – 12.30 IPA
Jadwal UNKP Susulan SMP/MTs dan SMPLB
Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran
07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia
Selasa, 8 Mei 2018
10.30 – 12.30 Matematika
07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
Rabu, 9 Mei 2018
10.30 – 12.30 IPA

C. Jadwal UN untuk Pendidikan Kesetaraan


Jadwal UN untuk Pendidikan Kesetaraan
Program Paket C/Ulya
Hari &
Pukul Program IPS Program IPA
Tanggal
Jumat, 08.30 – 10.30 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
27 April 2018 13.30 – 15.30 Geografi Kimia
07.30 – 09.30 Matematika Matematika
Sabtu, 10.30 – 12.30 Sosiologi Biologi
28 April 2018 Pendidikan Pendidikan
13:30 – 15:30
Kewarganegaraan Kewarganegaraan
Minggu,
29 April 2018 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris
atau
Senin,
30 April 2018 10.30 – 12.30 Ekonomi Fisika

Jadwal UN Susulan untuk Pendidikan Kesetaraan


Program Paket C/Ulya
Hari &
Pukul Program IPS Program IPA
Tanggal
Jumat, 08.30 – 10.30 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
11 Mei 2018 13.30 – 15.30 Geografi Kimia
07.30 – 09.30 Matematika Matematika
Sabtu, 10.30 – 12.30 Sosiologi Biologi
12 Mei 2018 Pendidikan Pendidikan
13:30 – 15:30
Kewarganegaraan Kewarganegaraan
Minggu,
13 Mei 2018 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris
atau
Senin,
14 Mei 2018 10.30 – 12.30 Ekonomi Fisika

Keterangan: Panitia UN Tingkat Provinsi menetapkan pilihan jadwal untuk hari ketiga atas
usulan Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota
71
Jadwal UN untuk Pendidikan Kesetaraan
Program Paket B/Wustha
Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran

Jumat, 08.30 – 10.30 Bahasa Indonesia


4 Mei 2018 13.30 – 15.30 Pendidikan Kewarganegaraan
Sabtu, 07.30 – 09.30 Matematika
5 Mei 2018 10.30 – 12.30 Ilmu Pengetahuan Sosial
Minggu,
6 Mei 2018 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
atau
Senin, 10.30 – 12.30 Ilmu Pengetahuan Alam
7 Mei 2018

Jadwal UN Susulan untuk Pendidikan Kesetaraan


Program Paket B/Wustha
Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran

Jumat, 08.30 – 10.30 Bahasa Indonesia


11 Mei 2018 13.30 – 15.30 Pendidikan Kewarganegaraan
Sabtu, 07.30 – 09.30 Matematika
12 Mei 2018 10.30 – 12.30 Ilmu Pengetahuan Sosial
Minggu,
13 Mei 2018 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
atau
Senin, 10.30 – 12.30 Ilmu Pengetahuan Alam
14 Mei 2018
Keterangan: Panitia UN Tingkat Provinsi menetapkan pilihan jadwal untuk hari ketiga
atas usulan Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota

72
D. Jadwal UN untuk Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri
Jadwal UN Program Paket C/Ulya (Luar Negeri)
Hari &
Pukul Program IPS Program IPA
Tanggal
Sabtu, 07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
14 April 2018 10.30 – 12.30 Geografi Kimia
07.30 – 09.30 Matematika Matematika
Minggu, 10.30 – 12.30 Sosiologi Biologi
15 April 2018 Pendidikan Pendidikan
13:30 – 15:30
Kewarganegaraan Kewarganegaraan
Sabtu, 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris
21 April 2018 10.30 – 12.30 Ekonomi Fisika

Jadwal UN Susulan Program Paket C/Ulya (Luar Negeri)


Hari &
Pukul Program IPS Program IPA
Tanggal
Minggu, 07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
6 Mei 2018 10.30 – 12.30 Geografi Kimia
07.30 – 09.30 Matematika Matematika
Sabtu, 10.30 – 12.30 Sosiologi Biologi
12 Mei 2018 Pendidikan Pendidikan
13:30 – 15:30
Kewarganegaraan Kewarganegaraan
Minggu, 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris
13 Mei 2018 10.30 – 12.30 Ekonomi Fisika

Jadwal UN Program Paket B/Wustha (Luar Negeri)


Hari &
Pukul Mata Pelajaran
Tanggal
Sabtu, 07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia
28 April 2018 10.30 – 12.30 Pendidikan Kewarganegaraan
Minggu, 07.30 – 09.30 Matematika
29 April 2018 10.30 – 12.30 Ilmu Pengetahuan Sosial
Sabtu, 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
5 Mei 2018 10.30 – 12.30 Ilmu Pengetahuan Alam

Jadwal UN Susulan Program Paket B/Wustha (Luar Negeri)


Hari &
Pukul Mata Pelajaran
Tanggal
07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia
Sabtu,
10.30 – 12.30 Pendidikan Kewarganegaraan
12 Mei 2018
14.00 – 16.00 Ilmu Pengetahuan Alam
07.30 – 09.30 Matematika
Minggu,
10.30 – 12.30 Ilmu Pengetahuan Sosial
13 Mei 2018
14.00 – 16.00 Bahasa Inggris

73
E. Jadwal UN untuk Perbaikan
Jadwal UN SMA/MA *)
Hari Pukul IPA IPS Bahasa Keagamaan
Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa
08.30 – 10.30
I Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
13.30 – 15.30 Matematika Matematika Matematika Matematika
Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa
07.30 – 09.30
Inggris Inggris Inggris Inggris
II
Sastra
10.30 – 12.30 Fisika Ekonomi Tafsir
Indonesia
07.30 – 09.30 Kimia Sosiologi Antropologi Hadis
III
10.30 – 12.30 Biologi Geografi Bahasa Asing Fikih

Jadwal SMAK/SMTK/SMK/MAK *)
Hari Pukul SMAK SMTK SMK/MAK

08.30 – 10.30 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia


I
13.30 – 15.30 Matematika Matematika Matematika
07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris
II Doktrin Gereja
10.30 – 12.30 Katolik & Moral Etika Kristen Teori Kejuruan
Keagamaan
07.30 – 09.30 Kitab Suci Alkitab -
III
10.30 – 12.30 Liturgi Sejarah Gereja -

Jadwal UN Program Paket C/Ulya *)


Hari Pukul IPA IPS

08.30 – 10.30 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia


I
13.30 – 15.30 Matematika Matematika
07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris
II
10.30 – 12.30 Fisika Ekonomi

07.30 – 09.30 Kimia Sosiologi

III 10.30 – 12.30 Biologi Geografi


Pendidikan Pendidikan
14.00 – 16.00
Kewarganegaraan Kewarganegaraan

*) Pilihan 1: Selasa - Kamis, 24-26 Juli 2018


Pilihan 2: Jumat - Minggu, 27-29 Juli 2018

74
Lampiran 5 : Contoh Pakta Integritas

Catatan: isi pakta integritas dapat disesuaikan dengan kebutuhakan dengan kebutuhan

75
Nomor : 0088/SDAR/BSNP/I/2018 22 Januari 2018
Lampiran : satu berkas
Perihal : Revisi POS UN Tahun Pelajaran 2017/2018

Yang terhormat:
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
2. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
3. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
di Seluruh Indonesia

Dengan hormat,
Dalam rangka persiapan Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2017/2018, Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) telah menyusun dan melakukan sosialisasi Prosedur Operasional Standar (POS) UN
Tahun Pelajaran 2017/2018 (Peraturan BSNP Nomor: 0044/P/BSNP/XI/2017) yang mengatur
penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs)/Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK), Sekolah Menengah Pertama
Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT), Sekolah Menengah Atas
(SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK)/Sekolah Menengah Teologi
Kristen (SMTK)/Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Sekolah Usaha
Perikanan Menengah (SUPM), Sekolah Menengah Atas Terbuka (SMAT), Satuan Pendidikan Kerja Sama
(SPK), serta Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya Tahun Pelajaran 2017/2018.
Sosialisasi POS UN Tahun Pelajaran 2017/2018 telah diselenggarakan pada tanggal 10 hingga 12
Desember 2017 yang melibatkan perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah Kementerian
Agama dan LPMP. Dalam sosialisasi tersebut kami menerima beberapa pertanyaan dan masukan dari
para peserta untuk perbaikan POS UN.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami memandang perlu memberikan penjelasan tambahan dan
beberapa perbaikan redaksional terhadap POS UN Tahun Pelajaran 2017/2018, seperti yang tercantum
dalam matriks terlampir.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.

Ketua Sekretaris

Bambang Suryadi, Ph.D. Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc.

Tembusan:
1. Inspektur Jenderal Kemendikbud,
2. Kepala Balitbang, Kemendikbud,
3. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud,
4. Kepala Puspendik, Kemendikbud.
5. Direktur Pendidikan Madrasah, Kementerian Agama RI.

76
Lampiran 1 : Revisi POS UN Tahun Pelajaran 2017/2018

Revisi POS UN Tahun Pelajaran 2017/2018

Aspek dan
No Tertulis Revisi Keterangan
Halaman

1. Pasal 1 ayat 1 Sekolah Menengah Agama Sekolah Menengah ditambahkan Sekolah


Peraturan BSNP Katolik (SMAK) Agama Katolik (SMAK), Menengah Agama
Sekolah Sekolah Menengah Kristen berdasarkan
Menengah Agama Kristen (SMAK) surat dari Dirjen
Bimbingan Masyarakat
Kristen Kemenag
Nomor B-
448/DJ.IV/PP.01.1/12/
2017 tanggal 22
Desember 2017
perihal: SMAK dalam
POS UN 2018/BSNP
2. Tugas Panitia UN a. Memantau a. Memantau Pernyataan “bersama
Tingkat Provinsi pelaksanaan UN pelaksanaan UN LPMP dan Dewan
dalam bersama LPMP dan Pendidikan” dihapus
pelaksanaan Dewan Pendidikan karena LPMP dan
ujian, huruf a Dewan Pendidikan
(halaman 21) adalah Panitia UN
Tingkat Provinsi
3. Tugas Satuan i. mencetak, i. mencetak, Kata
Pendidikan, huruf menerbitkan, menerbitkan, dan “menandatangani”
i (halaman 25) menandatangani, dan membagikan SHUN dihapus. Tanda tangan
membagikan SHUN kepada peserta UN; untuk validasi
kepada peserta UN; dan keabsahan SHUN
dan diganti dengan kode
digital atau barcode
4. Tugas Panitia e. Melaksanakan Huruf e. dihapus
Tingkat Provinsi, penggandaan dan
Pelaksanaan distribusi blangko
Ujian, huruf e SHUN dan blangko
(halaman 21) ijazah, mengisi SHUN
5. BAB XII BIAYA Biaya penggandaan dan Biaya penggandaan dan Ditambahkan SMALB
PELAKSANAAN pendistribusian ijazah pendistribusian ijazah dan SMPLB
UJIAN NASIONAL SMA/SMK/SMP dibebankan SMA/SMALB/SMK/SMP/S
nomor 8 huruf a pada Direktorat Jenderal MPLB dibebankan pada
(halaman 52) Dikdasmen Direktorat Jenderal
Dikdasmen
6. Daftar Sekolah
Indonesia Luar (tercantum pada
Negeri (halaman (seperti terlampir dalam Lampiran Surat Edaran
61) lampiran 1 POS UN 2018) BSNP Nomor:
0088/SDAR/BSNP/I/2018

77
Aspek dan
No Tertulis Revisi Keterangan
Halaman

7. Jadwal (belum tertulis secara Jadwal UNKP SMA/MA


Pelaksanaan eksplisit pada Lampiran 4 sederajat dilaksanakan
UNKP untuk pada POS UN 2018) pada hari dan tanggal
SMA/MA yang sama dengan
sederajat jadwal UNBK SMA/MA
sederajat

78
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH
BERSTANDAR NASIONAL
(POS USBN)

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


2018

i
PERATURAN
BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
NOMOR: 0045/BSNP/II/2018

TENTANG

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR


PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Menimbang : Bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil
Belajar oleh Pemerintah perlu menetapkan Prosedur
Operasional Standar yang mengatur penyelenggaraan
Ujian Sekolah Berstandar Nasional pada Pendidikan
Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2017/2018.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
ii
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 953);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 nomor
897);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR
NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

Pasal 1
(1) Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah
Berstandar Nasional, yang selanjutnya disebut POS USBN, mengatur
penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018.
(2) POS USBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Badan Standar Nasional Pendidikan ini.

iii
Pasal 2
(1) Hal-hal lain yang belum diatur dan bersifat teknis dalam POS USBN ini
akan ditetapkan oleh BSNP atau Direktorat Jenderal terkait, sesuai
dengan kewenangan dan disosialisasikan melalui surat edaran.
(2) Perubahan terhadap POS USBN ini akan ditetapkan oleh BSNP dan
disosialisasikan melalui surat edaran.

Pasal 3
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Februari 2018

Ketua,

Bambang Suryadi, Ph.D.


197005292003121002

iv
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................v

BAB I PENGERTIAN ............................................................................................................ 1

BAB II PESERTA DAN SATUAN PENDIDIKAN PELAKSANA USBN .................. 4


A. Persyaratan Peserta USBN ........................................................................................................... 4
SD/MI/SDTK/SPK, SDLB/MILB, dan yang sederajat ............................................................................................. 4
SMP/MTs, SMPLB/MTsLB, SMA/MA, SMK/MAK, SMALB/MALB dan yang sederajat ................................ 4
B. Hak dan Kewajiban Peserta USBN ............................................................................................ 4
Hak Peserta USBN .......................................................................................................................................................... 4
Kewajiban Peserta USBN ............................................................................................................................................... 5
C. Pendaftaran Peserta USBN........................................................................................................... 5
D. Persyaratan Satuan Pendidikan Pelaksana USBN .................................................................. 5

BAB III PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANA USBN ...................................... 6


A. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)........................................................................... 6
B. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ............................................................................. 6
C. Kementerian Agama ...................................................................................................................... 6
D. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) ................................................................... 7
E. Dinas Pendidikan Provinsi .......................................................................................................... 7
F. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ........................................................................................... 8
G. Kantor Wilayah Kementerian Agama ........................................................................................ 9
H. Kantor Kementerian Agama ...................................................................................................... 10
I. Atase Pendidikan dan Kebudayaan / Konsulat Jenderal Bidang Sosial Budaya ............ 10
J. Satuan Pendidikan ...................................................................................................................... 11

BAB IV BAHAN USBN ...................................................................................................... 12


A. Kisi-Kisi USBN ............................................................................................................................ 12
B. Naskah USBN ............................................................................................................................... 12
C. Mekanisme Penyusunan Soal USBN ....................................................................................... 13

BAB V PELAKSANAAN USBN SD/MI/SDTK/SPK .................................................... 15


A. Mekanisme Penyusunan Soal ................................................................................................... 15
B. Mata Pelajaran, Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu ....................................................... 15
C. Penggandaan Naskah Soal USBN ............................................................................................ 16
D. Jadwal USBN ................................................................................................................................ 16
E. Moda Pelaksanaan USBN .......................................................................................................... 16
F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Tertib Pengawas dan Peserta USBN ........ 16
G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN ............................................................................ 16

BAB VI PELAKSANAAN USBN SMP/MTs DAN YANG SEDERAJAT ................. 17


A. Mekanisme Penyusunan Soal ................................................................................................... 17
B. Mata Pelajaran, Jumlah Butir Soal, dan Alokasi Waktu ...................................................... 17

v
C. Penggandaan Naskah Soal USBN ............................................................................................ 18
D. Jadwal USBN ................................................................................................................................ 19
E. Moda Pelaksanaan USBN .......................................................................................................... 19
F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas, dan Tata Tertib Peserta
USBN .............................................................................................................................................. 19
G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN ............................................................................ 19

BAB VII PELAKSANAAN USBN SMA/MA DAN YANG SEDERAJAT ................ 20


A. Mekanisme Penyusunan Soal ................................................................................................... 20
B. Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu..................................................................................... 20
C. Penggandaan Naskah Soal USBN ............................................................................................ 28
D. Jadwal USBN ................................................................................................................................ 28
E. Moda Pelaksanaan USBN .......................................................................................................... 28
F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas, dan Tata Tertib Peserta
USBN .............................................................................................................................................. 29
G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN ............................................................................ 29

BAB VIII PELAKSANAAN USBN SMK/MAK ............................................................. 30


A. Mekanisme Penyusunan Soal ................................................................................................... 30
B. Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu..................................................................................... 30
C. Penggandaan Naskah Soal USBN ............................................................................................ 32
D. Jadwal USBN ................................................................................................................................ 32
E. Moda Pelaksanaan USBN .......................................................................................................... 32
F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas, dan Tata Tertib Peserta
USBN .............................................................................................................................................. 32
G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN ............................................................................ 32

BAB IX PELAKSANAAN USBN SDLB/MILB, SMPLB/MTsLB, DAN


SMALB/MALB ..................................................................................................................... 33
A. Mekanisme Penyusunan Soal ................................................................................................... 33
B. Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu..................................................................................... 33
C. Penggandaan Naskah Soal USBN ............................................................................................ 35
D. Jadwal USBN ................................................................................................................................ 35
E. Moda Pelaksanaan USBN .......................................................................................................... 35
F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas dan Tata Tertib Peserta
USBN .............................................................................................................................................. 36
G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN ............................................................................ 36

BAB X PELAKSANAAN USBN PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM


PAKET A/ULA, PAKET B/WUSTHA, DAN PAKET C/ULYA.................................... 37
A. Mekanisme Penyusunan Soal ................................................................................................... 37
B. Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu..................................................................................... 38
C. Penggandaan Naskah Soal USBN ............................................................................................ 41
D. Jadwal USBN ................................................................................................................................ 41
E. Moda Pelaksanaan USBN .......................................................................................................... 42

vi
F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas, dan Tata Tertib Peserta
USBN .............................................................................................................................................. 42
G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN ............................................................................ 42

BAB XI PENGATURAN RUANG, PENGAWAS, DAN TATA TERTIB .................. 43


A. Pengaturan Ruang/Tempat USBN ............................................................................................ 43
B. Pengawas USBN........................................................................................................................... 44
C. Tata Tertib Pengawas USBN ..................................................................................................... 45
D. Tata Tertib Peserta USBN .......................................................................................................... 46

BAB XII PEMERIKSAAN DAN PENGOLAHAN HASIL USBN .............................. 48


A. Soal Bentuk Pilihan Ganda........................................................................................................ 48
B. Soal Bentuk Uraian...................................................................................................................... 48
C. Pengolahan Hasil USBN............................................................................................................. 48

BAB XIII KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN BERDASARKAN


HASIL USBN ........................................................................................................................ 49
A. Kriteria kelulusan ........................................................................................................................ 49
B. Penetapan Kelulusan .................................................................................................................. 49
C. Pengumuman Kelulusan Satuan Pendidikan ........................................................................ 49

BAB XIV PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN ................................... 50

BAB XV BIAYA PELAKSANAAN USBN....................................................................... 51

BAB XVI KEJADIAN LUAR BIASA ................................................................................ 52

LAMPIRAN........................................................................................................................... 53
Lampiran 1. Daftar Mata Pelajaran SD/MI/SDTK/SPK ........................................................... 53
Lampiran 2. Daftar Mata Pelajaran SMP/MTs/SMPTK ........................................................... 55
Lampiran 3. Daftar Mata Pelajaran SMA/MA/SMAK/SMTK ................................................. 58
Lampiran 4. Daftar Mata Pelajaran SMK/MAK ......................................................................... 66
Lampiran 5. Daftar Mata Pelajaran SDLB/MILB, SMPLB/MTsLB, DAN SMALB/MALB 69
Lampiran 6. Daftar Mata Pelajaran Pendidikan Kesetaraan .................................................... 72
Lampiran 7. Daftar Mata Pelajaran Pondok Pesantren Salafiah.............................................. 74
Lampiran 8. Pakta Integritas ........................................................................................................... 76

vii
BAB I
PENGERTIAN

Dalam Prosedur Operasional Standar ini yang dimaksud dengan:


1. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
Kementerian Agama Republik Indonesia.
2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut BSNP adalah
badan mandiri dan profesional yang bertugas menyelenggarakan USBN.
3. Sekolah adalah satuan pendidikan dasar dan menengah yang meliputi Sekolah
Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK),
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah
Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas
(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK),
Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK), Sekolah Menengah Teologi Kristen
(SMTK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), dan lembaga pendidikan
yang menyelenggarakan Program Paket A/Ula, Paket B/Wustha, dan Program
Paket C/Ulya.
4. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut LPMP adalah
unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.
5. Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang selanjutnya disebut USBN adalah
kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan Satuan
Pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.
6. Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional yang selanjutnya disebut POS USBN adalah ketentuan yang mengatur
penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan USBN.
7. Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut SNP adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
8. Kisi-kisi USBN adalah acuan untuk mengembangkan dan merakit naskah soal
USBN yang disusun berdasarkan kriteria pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Isi, dan kurikulum yang berlaku.
9. Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan
membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam

1
mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya
melalui mata pelajaran pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
10. Pendidikan keagamaan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan
tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan
ajaran agamanya.
11. Paket naskah soal USBN adalah variasi perangkat tes yang paralel, terdiri atas
sejumlah butir soal yang dirakit sesuai dengan kisi-kisi USBN.
12. Lembar Jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang selanjutnya disebut
LJUSBN adalah lembaran kertas yang digunakan peserta untuk menjawab soal
USBN.
13. Bahan USBN adalah bahan yang digunakan dalam penyelenggaraan USBN yang
mencakup naskah soal, LJUSBN, berita acara, daftar hadir, amplop, tata tertib,
dan pakta integritas.
14. Dokumen USBN adalah berkas hasil pelaksanaan USBN yang bersifat rahasia,
terdiri atas naskah soal, jawaban peserta ujian, daftar hadir yang sudah diisi
peserta, berita acara yang sudah diisi dan ditandatangani oleh pengawas ujian
baik dalam bentuk hard copy maupun softcopy.
15. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah yang selanjutnya disebut MKKS dan yang
sejenisnya adalah kelompok kepala sekolah di tingkat Kabupaten/Kota pada
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs.),
Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK), Sekolah Menengah Atas
(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK),
Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK), Sekolah Menengah Agama Katolik
(SMAK), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM), dan Pondok Pesantren Salafiah (PPS).
16. Kelompok Kerja Kepala Sekolah yang selanjutnya disebut KKKS dan sejenisnya
adalah kelompok kepala sekolah di tingkat Kabupaten/Kota pada jenjang
Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar Teologi Kristen
(SDTK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).
17. Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang selanjutnya disebut MGMP dan
sejenisnya adalah kelompok guru mata pelajaran sejenis di tingkat
Kabupaten/Kota pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah
Tsanawiyah (MTs.), Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK),
Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Teologi Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK), Sekolah
Menengah Agama Katolik (SMAK), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

2
18. Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan adalah kelompok tutor mata pelajaran
sejenis pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C di tingkat Kabupaten/Kota.
19. Kelompok Kerja Guru Pondok Pesantren Salafiyah yang selanjutnya disingkat
Pokja-PPS adalah kelompok guru mata pelajaran sejenis pada program Ula,
Wustha, dan Ulya pada Pondok Pesantren Salafiyah di tingkat Kabupaten/Kota.
20. Kelompok Kerja Guru yang selanjutnya disebut KKG adalah kelompok guru
mata pelajaran sejenis di tingkat Kabupaten/Kota pada jenjang Sekolah Dasar
(SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK), Sekolah
Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).

3
BAB II
PESERTA DAN SATUAN PENDIDIKAN PELAKSANA USBN

A. Persyaratan Peserta USBN

SD/MI/SDTK/SPK, SDLB/MILB, dan yang sederajat


a. Telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada SD/MI/SDTK/SPK,
SDLB/MILB, atau Program Paket A/Ula;
b. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar mulai kelas IV semester 1
(satu) sampai dengan kelas VI semester 1 (satu) untuk peserta didik pada
SD/MI/SDTK/SPK dan SDLB/MILB; dan
c. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar setingkat
SD/MI/SDTK/SPK dan SDLB/MILB, mulai kelas IV semester 1 (satu)
sampai dengan kelas VI semester 1 (satu) untuk peserta didik pada Program
Paket A/Ula.

SMP/MTs, SMPLB/MTsLB, SMA/MA, SMK/MAK, SMALB/MALB dan yang


sederajat
a. Terdaftar pada tahun terakhir jenjang pendidikan di satuan pendidikan
SMP/MTs, SMPLB/MTsLB, SMA/MA, SMK/MAK, SMALB/MALB dan
yang sederajat;
b. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan
tertentu mulai semester 1 (satu) tahun pertama sampai dengan semester 1
(satu) tahun terakhir;
c. Bagi siswa SMK Program 4 (empat) tahun yang telah menyelesaikan proses
pembelajaran selama 3 (tiga) tahun dapat mengikuti USBN;
d. Siswa yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau
berpenghargaan sama dengan ijazah dari sekolah yang setingkat lebih
rendah. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
sebelum mengikuti ujian sekolah, atau sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
untuk peserta program SKS.

B. Hak dan Kewajiban Peserta USBN

Hak Peserta USBN


a. Setiap peserta didik yang telah memenuhi persyaratan berhak mengikuti
USBN.
b. Peserta USBN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti USBN utama dapat mengikuti USBN susulan.

4
Kewajiban Peserta USBN
a. Peserta USBN wajib mengikuti semua mata pelajaran yang diujikan.
b. Peserta USBN wajib mematuhi tata tertib peserta USBN.

C. Pendaftaran Peserta USBN


1. Satuan pendidikan pelaksana USBN melaksanakan pendataan calon peserta
berdasarkan data Dapodik, Dapodikmas, atau EMIS.
2. Panitia USBN melakukan verifikasi data calon peserta USBN.
3. Kepala sekolah menetapkan daftar peserta USBN.
4. Panitia USBN menerbitkan kartu peserta USBN.

D. Persyaratan Satuan Pendidikan Pelaksana USBN


1. Persyaratan satuan pendidikan yang dapat melaksanakan USBN adalah
satuan pendidikan terakreditasi berdasarkan keputusan dari Badan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) untuk satuan
pendidikan formal dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Nonformal (BAN PAUD-PNF) untuk satuan pendidikan
kesetaraan.
2. Dalam hal akreditasi satuan pendidikan telah habis masa berlakunya dan
dalam proses pengajuan kembali (reakreditasi) maka status akreditasi yang
lama masih berlaku sesuai dengan ketentuan BAN-S/M atau BAN PAUD-
PNF tentang reakreditasi.
3. USBN untuk satuan pendidikan yang belum terakreditasi diselenggarakan
oleh satuan pendidikan terakreditasi pada jenjang pendidikan yang sama.
Penyelenggaraan USBN bagi satuan pendidikan yang belum terakreditasi
dapat berlangsung di satuan pendidikan masing-masing, dengan
penyelenggara USBN dari satuan pendidikan yang terakreditasi.
4. Mekanisme penyelenggaraan dan penggunaan soal USBN oleh satuan
pendidikan yang belum terakreditasi dilakukan melalui kerja sama dengan
satuan pendidikan terakreditasi dan dikoordinasikan oleh dinas pendidikan
atau Kantor Kementerian Agama sesuai dengan kewenangannya.

5
BAB III
PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANA USBN

A. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)


Tugas dan kewenangan BSNP dalam penyelenggaraan USBN sebagai berikut.
1. Menetapkan kisi-kisi USBN.
2. Menyusun dan menetapkan POS USBN.
3. Melakukan sosialisasi dan publikasi USBN bersama direktorat terkait.

B. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas dan kewenangan Kementerian dalam pelaksanaan USBN sebagai berikut.
1. Melakukan sosialisasi pelaksanaan USBN ke dinas pendidikan provinsi dan
dinas pendidikan kabupaten/kota.
2. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama.
3. Menyusun kisi-kisi USBN teori.
4. Menyusun 20%-25% soal USBN berdasarkan kisi-kisi untuk mata pelajaran
tertentu, kecuali SDLB, SMPLB, dan SMALB semua soal disusun oleh sekolah
masing-masing.
5. Menyusun dan mengusulkan kisi-kisi USBN kepada BSNP.
6. Menyusun kisi-kisi USBN praktik untuk mata pelajaran tertentu.
7. Mengunggah 20%-25% soal USBN di laman USBN
(http://usbn.puspendik.kemdikbud.go.id).
8. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan USBN di sekolah.
9. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil USBN dari sekolah secara
sampling melalui Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
10. Menerima dan memanfaatkan hasil USBN dari satuan pendidikan melalui
Dapodik, Dapodikmas, atau EMIS.

C. Kementerian Agama
Tugas dan kewenangan Kementerian Agama dalam pelaksanaan USBN sebagai
berikut.
1. Menyusun dan mengusulkan kepada BSNP kisi-kisi USBN mata pelajaran
Pendidikan Agama, serta Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
2. Menyusun dan mengusulkan kepada BSNP kisi-kisi USBN mata pelajaran
keagamaan pada sekolah keagamaan.
3. Menyusun 20%-25% soal USBN Pendidikan Agama/Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti.

6
4. Menyusun 20%-25% soal USBN mata pelajaran keagamaan pada sekolah
keagamaan.
5. Menyerahkan 20%-25% soal USBN kepada Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi.
6. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan USBN di madrasah dan sekolah di
bawah binaannya.
7. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil USBN dari madrasah dan
sekolah di bawah binaannya melalui Kantor Kementerian Agama dan Kantor
Wilayah kementerian Agama.

D. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)


Tugas dan kewenangan LPMP dalam pelaksanaan USBN sebagai berikut.
1. Membantu KKG atau guru-guru SD/MI/SDTK/SPK dalam penyiapan soal
USBN.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan USBN melalui uji petik.
3. Melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan USBN ke direktorat
terkait.

E. Dinas Pendidikan Provinsi


Tugas dan kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi dalam USBN sebagai berikut.
1. Melakukan sosialisasi kebijakan USBN.
2. Melakukan koordinasi dengan LPMP dalam pelaksanaan USBN.
3. Melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
4. Menerima master kisi-kisi semua mata pelajaran satuan pendidikan
SDLB/MILB, SMPLB/MTsLB, dan SMALB/MALB.
5. Menerima master soal USBN mata pelajaran Pendidikan Agama serta
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dari Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi untuk SMA dan SMK.
6. Menerima 20%-25% soal USBN SMA dan SMK dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan melalui laman USBN untuk diteruskan kepada Kepala SMA
dan SMK.
7. Menetapkan MGMP di tingkat Kabupaten/Kota yang akan ditugaskan
untuk:
a. menyusun dan menelaah indikator untuk 75% soal berdasarkan kisi-kisi
USBN; dan
b. menelaah 75% soal usulan guru dari setiap sekolah.
8. Melakukan analisis kualitatif 75% soal USBN SMA dan SMK.
9. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan USBN SMA dan
SMK, serta SLB (SDBL, SMPLB, dan SMALB, dengan melibatkan pengawas
pembina).

7
10. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil USBN dari SMA dan SMK, serta
SLB (SDBL, SMPLB, dan SMALB).
11. Membuat laporan pelaksanaan USBN SMA dan SMK di wilayahnya serta
menyampaikannya kepada Kementerian u.p Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah.

F. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota


Tugas dan kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan
USBN sebagai berikut.
1. Melakukan koordinasi dengan LPMP dalam sosialisasi dan pelaksanaan
USBN SD, SMP, dan Pendidikan Kesetaraan.
2. Melaksanakan sosialisasi USBN ke seluruh SD, SMP, dan Pendidikan
Kesetaraan.
3. Menetapkan satuan pendidikan penyelanggara USBN.
4. Melakukan pendataan dan menerbitkan Daftar Nominasi Sementara (DNS)
SD dan Paket A.
5. Mengirimkan DNS ke satuan pendidikan (SD dan Paket A) untuk divalidasi.
6. Menerbitkan Daftar Nominasi Tetap (DNT) dan mendistribusikan ke satuan
Pendidikan untuk SD.
7. Mencetak kartu peserta USBN SD dan Paket A.
8. Mengoordinasikan pelatihan penulisan soal, perakitan soal, dan penskoran
bagi guru-guru dari setiap Kabupaten/Kota dengan melibatkan ahli penilaian
dari Kementerian.
9. Melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
10. Menerima master soal USBN mata pelajaran Pendidikan Agama serta
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dari Kantor Wilayah Kementerian
Agama untuk SMP, Program Paket B dan Paket C.
11. Menerima 20%-25% soal USBN SD dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui laman USBN dan diteruskan kepada KKG.
12. Menetapkan KKG di tingkat Kabupaten/Kota yang akan ditugaskan untuk
menyiapkan soal USBN.
13. Menerima 20%-25% soal USBN SMP, Program Paket B dan Paket C dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui laman USBN dan
diteruskan kepada Kepala SMP dan Forum Tutor.
14. Menetapkan MGMP/Forum Tutor di tingkat Kabupaten/Kota yang akan
dilibatkan dalam pelaksanaan USBN.
15. Menggandakan bahan USBN pada jenjang SD atau bentuk lainnya yang
sederajat sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

8
16. Menyerahkan master soal USBN mata pelajaran umum minimal 1 (satu)
paket, berikut kelengkapannya kepada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota untuk sekolah di bawah pembinaan Kementerian Agama.
17. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan USBN SD, SMP,
Program Paket A, Paket B, dan Paket C dengan melibatkan pengawas.
18. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil USBN dari SD, SMP, Program
Paket A, Paket B, dan Paket C.
19. Membuat laporan pelaksanaan USBN SD, SMP, Program Paket A, Paket B,
dan Paket C di wilayahnya serta menyampaikannya kepada Kementerian u.p
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

G. Kantor Wilayah Kementerian Agama


Tugas dan kewenangan Kantor Wilayah Kementerian Agama dalam
pelaksanaan USBN sebagai berikut.
1. Melakukan sosialisasi dan pelaksanaan USBN.
2. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi.
3. Menerima 20%-25% soal USBN mata pelajaran Agama dan Pendidikan
Keagamaan dari Kementerian Agama.
4. Mengoordinasikan penulisan dan perakitan soal mata pelajaran Pendidikan
Agama, serta mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
5. Menetapkan guru untuk terlibat dalam penyusunan 75%-80% soal-soal mata
pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta
pendidikan keagamaan.
6. Menetapkan guru SMAK dan SMTK yang terlibat dalam penyusunan soal-
soal mata pelajaran umum dan menyampaikannya ke Dinas Pendidikan
Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya.
7. Mengoordinasikan guru-guru untuk menulis dan merakit soal mata pelajaran
Pendidikan Agama, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta pendidikan
keagamaan.
8. Menyerahkan master soal mata pelajaran Pendidikan Agama, serta
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti kepada Dinas Pendidikan Provinsi atau
Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya untuk diteruskan kepada
MKKS/KKKS selanjutnya diserahkan ke satuan pendidikan.
9. Menyerahkan master soal mata pelajaran pendidikan keagamaan kepada
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk selanjutnya diteruskan
ke satuan pendidikan melalui MKKS/KKKS.
10. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan USBN di satuan
pendidikan sesuai dengan kewenangannya.

9
11. Memantau pelaksanaan USBN mata pelajaran Pendidikan Agama,
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta Pendidikan Keagamaan di satuan
pendidikan formal dan nonformal.

H. Kantor Kementerian Agama


Tugas dan kewenangan Kantor Kementerian Agama dalam pelaksanaan USBN
sebagai berikut.
1. Melakukan sosialisasi dan pelaksanaan USBN.
2. Menetapkan satuan pendidikan penyelanggara USBN.
3. Melakukan pendataan dan menerbitkan Daftar Nominasi Sementara (DNS)
MI/Ula.
4. Mengirimkan DNS ke satuan pendidikan untuk divalidasi.
5. Menerbitkan Daftar Nominasi Tetap (DNT) dan mendistribusikan ke satuan
Pendidikan untuk MI/Ula.
6. Mencetak kartu peserta USBN.
7. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi.
8. Mengoordinasikan penulisan dan perakitan soal mata pelajaran Pendidikan
Agama, serta mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
9. Mengusulkan guru untuk terlibat dalam penyusunan 75%-80% soal-soal mata
pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta
pendidikan keagamaan.
10. Menetapkan MGMP/Forum Tutor di tingkat Kabupaten/Kota yang akan
dilibatkan dalam pelaksanaan USBN.
11. Mengusulkan guru untuk terlibat dalam penyusunan soal-soal mata pelajaran
umum ke Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai
kewenangannya.
12. Menyerahkan master soal mata pelajaran Pendidikan Agama, serta
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti kepada Kabupaten/Kota untuk
selanjutnya diteruskan ke satuan pendidikan melalui MKKS/KKKS.
13. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan USBN di satuan
pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
14. Memantau pelaksanaan USBN mata pelajaran Pendidikan Agama,
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta Pendidikan Keagamaan di satuan
pendidikan formal dan nonformal sesuai kewenangannya.

I. Atase Pendidikan dan Kebudayaan / Konsulat Jenderal Bidang Sosial Budaya


Tugas dan kewenangan Atase Pendidikan dan Kebudayaan/Konsulat Jenderal
Bidang Sosial Budaya dalam USBN sebagai berikut.
1. Melakukan sosialisasi pelaksanaan USBN kepada SILN di wilayahnya.

10
2. Menggandakan dan mendistribusikan Permendikbud, POS, dan kisi-kisi soal
yang ditetapkan.
3. Menggandakan dan mendistribusikan bahan USBN yang mencakup Paket
Soal, LJUSBN, Daftar Hadir, Berita Acara, dan pakta integritas ke SILN.
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan USBN di wilayahnya.
5. Membuat laporan pelaksanaan USBN di wilayahnya dan menyampaikannya
kepada Direktorat yang terkait.

J. Satuan Pendidikan
Tugas dan kewenangan satuan pendidikan dalam pelaksanaan USBN sebagai
berikut.
1. Membentuk panitia USBN.
2. Melakukan sosialisasi USBN.
3. Menerima kisi-kisi indikator soal dari KKG/MGMP.
4. Mengoordinir penyusunan soal USBN.
5. Mengatur ruang USBN.
6. Menetapkan pengawas ruang USBN.
7. Menentukan kriteria kelulusan siswa dari sekolah.
8. Mengamankan master soal beserta kelengkapannya.
9. Menggandakan naskah soal USBN berikut kelengkapannya sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan.
10. Menyiapkan sarana pendukung USBN.
11. Melaksanakan USBN sesuai POS USBN.
12. Melakukan pemeriksaan lembar jawaban peserta USBN.
13. Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan hasil USBN kepada peserta
USBN.
14. Untuk SILN menetapkan hasil USBN serta menyampaikan laporan
pelaksanaan ke Atase Pendidikan dan Kebudayaan atau Konsulat Jenderal
Sosial Budaya.
15. Mengirimkan hasil USBN ke Kementerian melalui Dapodik, Dapodikmas,
atau EMIS.

11
BAB IV
BAHAN USBN

A. Kisi-Kisi USBN
1. Kisi-kisi USBN ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
2. Penyusunan kisi-kisi USBN berdasarkan kriteria pencapaian kompetensi
lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada kurikulum yang berlaku.
3. Kisi-kisi USBN memuat level kognitif dan lingkup materi.
4. Kisi-kisi USBN disusun berdasarkan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
5. Kisi-kisi USBN disusun oleh Kementerian.
6. Khusus kisi-kisi USBN untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, serta mata pelajaran pendidikan keagamaan disusun oleh
Kementerian Agama.

B. Naskah USBN
1. Soal USBN disusun mengacu pada kisi-kisi USBN.
2. Bentuk soal USBN terdiri atas Pilihan Ganda (PG) dan uraian.
3. Sebanyak 20%-25% butir soal USBN disiapkan oleh Kementerian, kecuali
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta mata
pelajaran pendidikan keagamaan disiapkan oleh Kementerian Agama.
4. Sebanyak 75%-80% butir soal disiapkan oleh guru-guru atau tutor yang
dikonsolidasikan Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) atau Forum Tutor dan dikoordinasikan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya.
5. Khusus soal mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta mata
pelajaran pendidikan keagamaan penyusunan 75%-80% butir soal dan
perakitannya (100%), dilakukan oleh MGMP atau para guru mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta mata pelajaran pendidikan
keagamaan yang relevan di bawah koordinasi Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya.
6. Seluruh soal USBN pada jenjang SDLB/MILB, SMPLB/MTsLB, dan
SMALB/MALB disusun oleh guru dari satuan pendidikan masing-masing
dengan mengacu kepada kisi-kisi yang ditetapkan BSNP.
7. Naskah soal USBN dirakit oleh guru/tutor di MGMP/KKG/Forum Tutor
atau di satuan pendidikan, minimal 2 (dua) paket terdiri atas 1 (satu) paket

12
utama dan 1 (satu) paket susulan yang ditentukan untuk masing-masing
mata pelajaran.
8. Penggandaan naskah soal USBN beserta kelengkapannya untuk jenjang SMP,
SMA, SMK yang sederajat dilakukan oleh satuan pendidikan masing-masing.
9. Penggandaan naskah soal USBN beserta kelengkapannya untuk jenjang SD
dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, kecuali SDLB oleh
masing-masing satuan pendidikan.
10. Master soal digandakan dengan menggunakan sumber dana dari APBD atau
Biaya Operasional Sekolah (BOS) atau sumber lainnya.

C. Mekanisme Penyusunan Soal USBN


1. Penyusunan soal USBN dari pusat (20%-25%) dilakukan dengan mekanisme
sebagai berikut.
a. BSNP menetapkan kisi-kisi USBN yang mencakup lingkup materi dan
tingkat kognitif.
b. Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) mengoordinir penyusunan soal
USBN sebanyak 20%-25% untuk mata pelajaran tertentu yang disiapkan
dalam sejumlah 2 paket soal.
c. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyerahkan 20%-25% soal
USBN kepada Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.
d. Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
sesuai dengan kewenangannya, menyerahkan soal dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan kepada MGMP/KKG/Forum Tutor.
e. Kementerian Agama menyerahkan 20%-25% soal dari pusat mata
pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta
pendidikan keagamaan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya untuk selanjutnya dirakit oleh
MGMP/KKG/Forum Tutor menjadi master soal USBN sesuai dengan
ketentuan penyusunan soal
2. Penyusunan soal USBN oleh guru/tutor di satuan pendidikan dilakukan
dengan mekanisme dan ketentuan sebagai berikut.
a. Menyusun soal USBN sebanyak 75%-80% berdasarkan indikator soal dari
MGMP/KKG/Forum Tutor berikut kelengkapannya berupa format
lembar jawaban, pedoman penskoran untuk soal uraian, dan kunci
jawaban untuk pilihan ganda.
b. Merakit soal USBN lengkap yang terdiri dari 20%-25% soal dari pusat dan
75%-80% soal yang disusun oleh guru dan telah ditelaah oleh
MGMP/KKG/Forum Tutor berikut kelengkapannya berupa format

13
lembar jawaban, pedoman penskoran untuk soal uraian, dan kunci
jawaban untuk pilihan ganda.
c. Menyusun soal USBN minimal 2 (dua) paket soal terdiri atas 1 (satu)
paket soal utama dan 1 (satu) paket soal susulan.
3. Setiap personel yang menyusun, menggandakan, mengemas,
mendistribusikan, dan menerima naskah soal USBN, harus menandatangani
pakta integritas, serta bertanggungjawab terhadap kerahasiaan naskah soal
USBN.

14
BAB V
PELAKSANAAN USBN SD/MI/SDTK/SPK

A. Mekanisme Penyusunan Soal


Peran satuan pendidikan adalah mengirimkan perwakilan guru untuk
menyusun soal di KKG.

Peran KKG sebagai berikut.


1. Menyusun dan menelaah indikator penyusunan soal berdasarkan kisi-kisi
USBN.
2. Menyusun soal USBN yang disusun oleh guru-guru di dalam KKG.
3. Menerima soal USBN (20%-25%) dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
atau Kantor Kementerian Agama.
4. Menelaah dan merakit soal USBN.

B. Mata Pelajaran, Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu


1. Mata pelajaran yang diujikan dalam USBN meliputi Bahasa Indonesia,
Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Bentuk, jumlah butir soal, dan alokasi waktu untuk masing-masing mata
pelajaran yang diujikan diatur sebagai berikut.

Bentuk dan
Alokasi
Jumlah
No. Mata Pelajaran Waktu
Butir Soal
(menit)
PG Uraian
1 Bahasa Indonesia 40 5 120
2 Matematika 30 5 120
3 Ilmu Pengetahuan Alam 35 5 120

3. USBN untuk Pendidikan Agama dan Budi Pekerti bagi peserta didik
Madrasah Ibtidaiyah (MI) diatur tersendiri oleh Kementerian Agama.
4. Untuk siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi (tunanetra, tunarungu,
tunadaksa, dan tunalaras) waktu USBN dapat ditambah 45 menit.
5. Kisi-kisi ujian praktik mata pelajaran lain di luar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, Seni Budaya, Ketrampilan/Prakarya,
seperti mata pelajaran Agama, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris
sepenuhnya disiapkan oleh satuan pendidikan mengacu pada kompetensi
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

15
C. Penggandaan Naskah Soal USBN
Penggandaan naskah soal USBN dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau satuan
Pendidikan.

D. Jadwal USBN
Jadwal USBN ditentukan sebagai berikut.

Muatan Mata
No Ujian Hari, Tanggal Waktu
Pelajaran
1 USBN Kamis, 3 Mei 2018
08.00 – 10.00 Bahasa Indonesia
USBN Susulan Senin, 7 Mei 2018
2 USBN Jumat, 4 Mei 2018
08.00 – 10.00 Matematika
USBN Susulan Selasa, 8 Mei 2018
3 USBN Sabtu, 5 Mei 2018 Ilmu Pengetahuan
08.00 – 10.00
USBN Susulan Rabu, 9 Mei 2018 Alam (IPA)

E. Moda Pelaksanaan USBN


USBN dapat dilakukan dengan moda ujian berbasis kertas, ujian berbasis
komputer, atau kombinasi ujian berbasis komputer dan kertas. Pelaksanaan
USBN berbasis komputer mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Soal USBN tetap harus meliputi bentuk soal pilihan ganda dan soal uraian.
2. Kesiapan infrastruktur.
3. Kesiapan aplikasi.
4. Kesiapan sumber daya.

F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Tertib Pengawas dan Peserta


USBN
Ketentuan tentang ruang/tempat USBN, pengawas, tata tertib pengawas dan
tata tertib peserta USBN diatur pada BAB XI.

G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN


Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil USBN diatur pada BAB XII.

16
BAB VI
PELAKSANAAN USBN SMP/MTs DAN YANG SEDERAJAT

A. Mekanisme Penyusunan Soal


Peran satuan pendidikan sebagai berikut.
1. Menerima soal USBN dari pusat (20%-25%) dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui
aplikasi.
2. Mengoordinir guru-guru dalam penulisan soal USBN sebanyak 75%-80%
berdasarkan indikator dari MGMP.
3. Menugaskan guru mata pelajaran untuk melakukan telaah soal pada forum
MGMP.
4. Mengoordinir guru-guru dalam perakitan master soal USBN sebanyak 100%
minimal 2 (dua) paket soal terdiri dari 1 (satu) paket soal utama dan 1 (satu)
paket soal susulan. Dalam kondisi tertentu seperti terbatasnya sumberdaya
guru dan/atau terbatasnya soal yang berkualitas, perakitan soal dapat
dilakukan bersama MGMP.

Peran MGMP sebagai berikut.


1. Menyusun dan menelaah indikator penyusunan soal berdasarkan kisi-kisi
USBN untuk seluruh mata pelajaran (daftar terlampir).
2. Menelaah soal USBN yang disusun oleh guru-guru dari satuan pendidikan.

B. Mata Pelajaran, Jumlah Butir Soal, dan Alokasi Waktu


1. Mata pelajaran yang diujikan dalam USBN meliputi seluruh mata pelajaran
sesuai dengan kurikulum yang diterapkan masing-masing satuan
pendidikan (daftar terlampir).
2. Tujuh mata pelajaran yang memiliki soal dari pusat (20%-25%) dengan
bentuk, jumlah butir soal, dan alokasi waktu diatur sebagai berikut.

Bentuk dan
Alokasi
Jumlah
No. Mata Pelajaran Waktu
Butir Soal
(menit)
PG Uraian
1  Pendidikan Agama* (Kurikulum 40 5 120
2006)
 Pendidikan Agama dan Budi

17
Bentuk dan
Alokasi
Jumlah
No. Mata Pelajaran Waktu
Butir Soal
(menit)
PG Uraian
Pekerti* (Kurikulum 2013)

2  Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120


(Kurikulum 2006)
 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (Kurikulum
2013)
3 Bahasa Indonesia 40 5 120

4 Bahasa Inggris 40 5 120

5 Matematika 30 5 120

6 Ilmu Pengetahuan Alam 35 5 120

7 Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 120

3. Untuk mata pelajaran Seni Budaya, PJOK/Penjaskes, Keterampilan/ Teknologi


Informasi dan Komunikasi, Prakarya serta Muatan Lokal, jumlah butir soal dan
alokasi waktu ujian ditetapkan oleh masing-masing satuan Pendidikan.
4. Untuk siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi (tunanetra, tunarungu,
tunadaksa, dan tunalaras) waktu USBN dapat ditambah 45 menit.
5. Kisi-kisi ujian praktik mata pelajaran lain di luar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, Seni Budaya, Ketrampilan/Prakarya, seperti
mata pelajaran Agama, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris sepenuhnya
disiapkan oleh satuan pendidikan mengacu pada kompetensi sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.

*Catatan:
1. USBN untuk mata pelajaran keagamaan pada sekolah keagamaan disesuaikan
dengan kurikulum yang ada dan dikonsolidasikan oleh masing-masing
direktorat terkait di Kementerian Agama.
2. Soal USBN bagi peserta didik penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME,
kisi-kisi disiapkan oleh organisasi penghayat kepercayaan kepada Tuhan
YME.

C. Penggandaan Naskah Soal USBN


Penggandaan naskah soal USBN dilakukan oleh masing-masing satuan
pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
18
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Khusus untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (K-2006) atau Pendidikan Agama Islam dan
Budipekerti (K-2013) dikoordinir oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama.

D. Jadwal USBN
1. Jadwal USBN ditentukan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan
mempertimbangkan ketuntasan belajar peserta didik.
2. Khusus USBN mata pelajaran Pendidikan Agama, serta Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti dilaksanakan pada tanggal 16 April 2018 dan 30 April 2018
untuk ujian susulan, sedangkan untuk mata pelajaran Umum dilaksanakan
pada rentang waktu antara tanggal 9 April sampai dengan 12 Mei 2018
(termasuk ujian susulan).

E. Moda Pelaksanaan USBN


USBN dapat dilakukan dengan moda ujian berbasis kertas, ujian berbasis
komputer atau kombinasi ujian berbasis komputer dan kertas. Pelaksanaan
USBN berbasis komputer mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Soal USBN tetap harus meliputi bentuk soal pilihan ganda dan soal uraian;
2. Kesiapan infrastruktur;
3. Kesiapan aplikasi; dan
4. Kesiapan sumber daya.

F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas, dan Tata Tertib


Peserta USBN
Ketentuan tentang ruang/tempat USBN, pengawas, tata tertib pengawas dan
tata tertib peserta USBN diatur pada BAB XI.

G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN


Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil USBN diatur pada BAB XII.

19
BAB VII
PELAKSANAAN USBN SMA/MA DAN YANG SEDERAJAT

A. Mekanisme Penyusunan Soal


Peran satuan pendidikan sebagai berikut.
1. Menerima soal USBN dari pusat (20%-25%) melalui Dinas Pendidikan
Provinsi dan Kantor Wilayah Kemenag melalui aplikasi.
2. Mengoordinir guru-guru dalam penulisan soal USBN sebanyak 75%-80%
berdasarkan indikator dari MGMP.
3. Menugaskan guru mata pelajaran untuk melakukan telaah soal pada forum
MGMP.
4. Mengoordinir guru-guru dalam perakitan master soal USBN yang terdiri dari
20%-25% soal dari pusat dan 75%-80% soal yang disusun guru dan telah
ditelaah MGMP minimal 2 (dua) paket soal terdiri atas 1 (satu) paket soal
utama dan 1 (satu) paket soal susulan. Dalam kondisi tertentu seperti
terbatasnya sumberdaya guru dan/atau terbatasnya soal yang berkualitas,
perakitan soal dapat dilakukan bersama MGMP.

Peran MGMP sebagai berikut.


1. Menyusun dan menelaah indikator penyusunan soal berdasarkan kisi-kisi
USBN untuk seluruh mata pelajaran (daftar terlampir).
2. Menelaah soal USBN yang disusun oleh guru-guru dari satuan pendidikan.

B. Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu


1. Mata pelajaran yang diujikan dalam USBN meliputi seluruh mata pelajaran
sesuai dengan kurikulum yang diterapkan masing-masing satuan
pendidikan.
2. Sembilan mata pelajaran pada Kurikulum 2006 dan sepuluh mata pelajaran
pada Kurikulum 2013 yang memiliki soal dari pusat, bentuk soal, jumlah soal,
dan alokasi waktu diatur sebagai berikut.

20
SMA/MA
Bentuk dan
Alokasi
Mata Pelajaran Jumlah Butir
No. Waktu
Kurikulum 2006 Soal
(menit)
PG Uraian
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama* 40 5 120
2 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Bahasa Inggris 40 5 120
B. Program IPA
1 Matematika 30 5 120
2 Fisika 35 5 120
3 Kimia 35 5 120
4 Biologi 35 5 120
5 Sejarah 40 5 120
C. Program IPS
1 Matematika 30 5 120
2 Sejarah 40 5 120
3 Geografi 40 5 120
4 Ekonomi 35 5 120
5 Sosiologi 40 5 120
D. Program Bahasa
1 Matematika 30 5 120
2 Sastra Indonesia 40 5 120
Bahasa Asing (Bahasa Jerman/Bahasa
3 Jepang/Bahasa Perancis/Bahasa 40 5 120
Arab/Bahasa Mandarin)
4 Antropologi 40 5 120
5 Sejarah 40 5 120

Bentuk dan
Alokasi
Mata Pelajaran Jumlah Butir
No. Waktu
Kurikulum 2013 Soal
(menit)
PG Uraian
A. Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti* 40 5 120
Pendidikan Pancasila dan
2 40 5 120
Kewarganegaraan

21
Bentuk dan
Alokasi
Mata Pelajaran Jumlah Butir
No. Waktu
Kurikulum 2013 Soal
(menit)
PG Uraian
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Matematika 30 5 120
5 Sejarah Indonesia 40 5 120
6 Bahasa Inggris 40 5 120
B. Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
1 Matematika 30 5 120
2 Biologi 35 5 120
3 Fisika 35 5 120
4 Kimia 35 5 120
C. Peminatan (Ilmu Pengetahuan Sosial)
1 Geografi 40 5 120
2 Sejarah 40 5 120
3 Sosiologi 40 5 120
4 Ekonomi 35 5 120
D. Peminatan (Bahasa dan Budaya)
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 35 5 120
2 Bahasa dan Sastra Inggris 45 5 120
Bahasa dan Sastra Asing lain (Bahasa
Arab/Bahasa Mandarin /Bahasa Jepang
3 40 5 120
/Bahasa Korea/ Bahasa Jerman /Bahasa
Perancis)
4 Antropologi 40 5 120

Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK)


Bentuk dan
Alokasi
Mata Pelajaran Jumlah
No. Waktu
Kurikulum 2006 Butir Soal
(menit)
PG Uraian
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama Kristen 40 5 120
2 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Bahasa Inggris 40 5 120
B. Program IPA
1 Matematika 30 5 120

22
Bentuk dan
Alokasi
Mata Pelajaran Jumlah
No. Waktu
Kurikulum 2006 Butir Soal
(menit)
PG Uraian
2 Fisika 35 5 120
3 Biologi 35 5 120
4 Kimia 35 5 120
5 Sejarah 40 5 120
C. Program IPS
1 Sejarah 40 5 120
2 Ekonomi 35 5 120
3 Geografi 40 5 120
4 Sosiologi 40 5 120
5 Matematika 30 5 120
D. Program Bahasa
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 40 5 120
Bahasa Asing (Bahasa Jerman/Bahasa
2 Jepang/Bahasa Perancis/Bahasa 40 5 120
Arab/Bahasa Mandarin)
3 Antropologi 40 5 120
4 Matematika 30 5 120
5 Sejarah 40 5 120

Bentuk dan
Alokasi
Mata Pelajaran Jumlah
No. Waktu
Kurikulum 2013 Butir Soal
(menit)
PG Uraian
A. Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 40 5 120
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Matematika 30 5 120
4 Bahasa Indonesia 40 5 120
5 Bahasa Inggris 40 5 120
6 Sejarah Indonesia 40 5 120
B. Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
1 Matematika 30 5 120
2 Fisika 35 5 120
3 Biologi 35 5 120
4 Kimia 35 5 120

23
Bentuk dan
Alokasi
Mata Pelajaran Jumlah
No. Waktu
Kurikulum 2013 Butir Soal
(menit)
PG Uraian
C. Peminatan (Ilmu-Ilmu Sosial)
1 Sejarah 40 5 120
2 Geografi 40 5 120
3 Ekonomi 35 5 120
4 Sosiologi 40 5 120
D. Peminatan (Bahasa dan Budaya)
1 Bahasa dan Sastra Indonesia (Peminatan) 35 5 120
2 Bahasa dan Sastra Inggris (Peminatan) 45 5 120
Bahasa Asing (Bahasa Jerman/Bahasa
3 Jepang/Bahasa Perancis/Bahasa 40 5 120
Arab/Bahasa Mandarin/Bahasa Korea)
4 Antropologi 40 5 120

Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK)


Bentuk dan
Alokasi
Mata Pelajaran Jumlah
No. Waktu
Kurikulum 2006 Butir Soal
(menit)
PG Uraian
A. Mata Pelajaran Umum
1 Pendidikan Agama Kristen 40 5 120
2 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Bahasa Inggris 40 5 120
5 Matematika 30 5 120
6 Sejarah 40 5 120
B. Mata Pelajaran Keagamaan 40 5 120
1 Ilmu Pengetahuan Alkitab 40 5 120
2 Etika Kristen 40 5 120
3 Sejarah Gereja 40 5 120
4 Dogmatika 40 5 120

24
Bentuk dan
Alokasi
Mata Pelajaran Jumlah
No. Waktu
Kurikulum 2013 Butir Soal
(menit)
PG Uraian
A. Mata Pelajaran Umum
1 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 40 5 120
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Matematika 30 5 120
5 Sejarah Indonesia 40 5 120
6 Bahasa Inggris 40 5 120
7 Ilmu Pengetahuan Alam 40 5 120
8 Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 120
B. Mata Pelajaran Keagamaan
1 Pengetahuan Alkitab 40 5 120
2 Etika Kristen 40 5 120
3 Sejarah Gereja 40 5 120
4 Dogmatika 40 5 120
5 Hermenetika 40 5 120
6 Misiologi 40 5 120

Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK)


Bentuk
dan Alokasi
Mata Pelajaran
No Jumlah Waktu
Kurikulum 2006
Butir Soal (menit)
PG Uraian
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama*
a. Pastoral dan Katekese 45 5 120
b. Sejarah Gereja 45 5 120
2 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Bahasa Inggris 40 5 120
5 Matematika 30 5 120
6 Sejarah Indonesia 40 5 120
7 Seni Budaya ** - - -

25
Bentuk
dan Alokasi
Mata Pelajaran
No Jumlah Waktu
Kurikulum 2006
Butir Soal (menit)
PG Uraian
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
8 - - -
**
9 Prakarya dan Kewirausahaan ** - - -
B. Program IPA
1 Fisika 35 5 120
2 Biologi 35 5 120
3 Kimia 35 5 120
C. Program IPS
1 Ekonomi 35 5 120
2 Geografi 40 5 120
3 Sosiologi 40 5 120
D Program Bahasa
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 40 5 120
2 Bahasa dan Sastra Inggris 40 5 120
3 Bahasa dan Sastra Asing (mis: Jerman, Latin) 40 5 120
4 Antropologi 40 5 120
E Program Keagamaan
1 Doktrin Gereja Katolik dan Moral Kristiani** - - -
2 Kitab Suci** - - -
3 Liturgi** - - -

Bentuk
dan Alokasi
Mata Pelajaran
No Jumlah Waktu
Kurikulum 2013
Butir Soal (menit)
PG Uraian
A Mata Pelajaran
Kelompok A (wajib)
1 Pendidikan Agama :
a. Pastoral dan Katekese 45 5 120
b. Sejarah Gereja 45 5 120
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Matematika 40 5 120
4 Bahasa Indonesia 40 5 120

26
Bentuk
dan Alokasi
Mata Pelajaran
No Jumlah Waktu
Kurikulum 2013
Butir Soal (menit)
PG Uraian
5 Bahasa Inggris 30 5 120
6 Sejarah Indonesia 40 5 120
Kelompok B (wajib)
1 Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater) ** - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 - - -
**
3 Prakarya dan Kewirausahaan ** - - -
B. Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
1 Matematika 35 5 120
2 Fisika 35 5 120
3 Biologi 35 5 120
4 Kimia 35 5 120
C. Peminatan (Ilmu-Ilmu Sosial)
1 Sejarah 40 5 120
2 Ekonomi 35 5 120
3 Geografi 40 5 120
4 Sosiologi 40 5 120
D. Peminatan Bahasa
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 40 5 120
2 Bahasa dan Sastra Inggris 40 5 120
Bahasa dan Sastra Asing (mis: Jerman, Latin,
3 40 5 120
Jepang)
4 Antropologi 40 5 120
E Peminatan Keagamaan
1 Doktrin Gereja Katolik dan Moral Kristiani** - - -
2 Kitab Suci** - - -
3 Liturgi** - - -

3. Untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni


Budaya, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Seni Budaya (Rupa, Musik,
Tari, Teater), Prakarya dan Kewirausahaan, serta Muatan Lokal jumlah butir
soal dan alokasi waktu ujian ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan.
4. Soal mata pelajaran lintas minat menggunakan soal yang sama pada
program peminatan.

27
5. Untuk siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi (tunanetra, tunarungu,
tunadaksa, dan tunalaras) waktu USBN dapat ditambah 45 menit.
6. Kisi-kisi ujian praktik mata pelajaran lain di luar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, Seni Budaya, Ketrampilan/Prakarya,
seperti mata pelajaran Agama, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris
sepenuhnya disiapkan oleh satuan pendidikan mengacu pada kompetensi
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
*Catatan:
1. USBN untuk mata pelajaran keagamaan pada sekolah keagamaan disesuaikan
dengan kurikulum yang ada dan dikonsolidasikan oleh masing-masing
direktorat terkait di Kementerian Agama (daftar terlampir).
2. Soal USBN bagi peserta didik penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME,
kisi-kisi disiapkan oleh organisasi penghayat kepercayaan kepada Tuhan
YME.
3. Untuk Peminatan Keagamaan, mata pelajaran Doktrin Gereja Katolik dan
Moral Kristiani, Kitab Suci, dan Liturgi kisi-kisi soal, butir soal, dan alokasi
waktu ujian ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan.

C. Penggandaan Naskah Soal USBN


Penggandaan naskah soal USBN dilakukan oleh masing-masing satuan
pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor
Wilayah Kementerian Agama.

D. Jadwal USBN
1. Jadwal USBN ditentukan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan
mempertimbangkan ketuntasan belajar peserta didik.
2. Khusus USBN mata pelajaran Pendidikan Agama, serta Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2018 dan 26 Maret 2018
untuk ujian susulan, sedangkan untuk mata pelajaran Umum dilaksanakan
pada rentang waktu antara tanggal 19 Maret sampai dengan 28 April 2018
(termasuk ujian susulan).

E. Moda Pelaksanaan USBN


USBN dapat dilakukan dengan moda ujian berbasis kertas, ujian berbasis
komputer atau kombinasi ujian berbasis komputer dan kertas. Pelaksanaan
USBN berbasis komputer mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Soal USBN tetap harus meliputi bentuk soal pilihan ganda dan soal uraian;
2. Kesiapan infrastruktur;
3. Kesiapan aplikasi; dan
4. Kesiapan sumber daya.

28
F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas, dan Tata Tertib
Peserta USBN
Ketentuan tentang ruang/tempat USBN, pengawas, tata tertib pengawas dan
tata tertib peserta USBN diatur pada BAB XI.

G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN


Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil USBN diatur pada BAB XII.

29
BAB VIII
PELAKSANAAN USBN SMK/MAK

A. Mekanisme Penyusunan Soal


Peran satuan pendidikan sebagai berikut.
1. Menerima soal USBN dari pusat (20%-25%) melalui Dinas Pendidikan
Provinsi dan Kantor Wilayah Kemenag melalui aplikasi.
2. Mengoordinir guru-guru dalam penulisan soal USBN sebanyak 75%-80%
berdasarkan indikator dari MGMP.
3. Menugaskan guru mata pelajaran untuk melakukan telaah soal pada forum
MGMP.
4. Mengoordinir guru-guru dalam perakitan master soal USBN yang terdiri dari
20%-25% soal dari pusat dan 75%-80% soal yang disusun guru dan telah
ditelaah oleh MGMP minimal 2 (dua) paket soal terdiri atas 1 (satu) paket soal
utama dan 1 (satu) paket soal susulan. Dalam kondisi tertentu seperti
terbatasnya sumberdaya guru dan/atau terbatasnya soal yang berkualitas,
perakitan soal dapat dilakukan bersama MGMP.

Peran MGMP sebagai berikut.


1. Menyusun dan menelaah indikator penyusunan soal berdasarkan kisi-kisi
USBN untuk seluruh mata pelajaran (daftar terlampir).
2. Menelaah soal USBN yang disusun oleh guru-guru dari sejumlah satuan
pendidikan.

B. Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu


1. Mata pelajaran yang diujikan dalam USBN meliputi seluruh mata pelajaran
sesuai dengan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 yang diterapkan masing-
masing satuan pendidikan sebagai berikut.

Kurikulum 2006 Kurikulum 2013

Wajib A
Pendidikan Agama Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
Pendidikan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris Bahasa Inggris
Matematika (Kel. Teknologi, Matematika (Kel. Teknologi,
Kesehatan, dan Pertanian) Kesehatan, dan Pertanian)

30
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013

Matematika (Kel. Pariwisata, Seni Matematika (Kel. Pariwisata, Seni


dan Kerajinan, Kerumahtanggaan, dan Kerajinan, Kerumahtanggaan,
Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Pekerjaan Sosial, dan Administrasi
Perkantoran) Perkantoran)
Matematika (Akuntansi dan Matematika (Akuntansi dan
Penjualan/Pemasaran) Penjualan/Pemasaran)
Sejarah Indonesia
Fisika Fisika
Wajib B
Seni Budaya
Seni Budaya
(Rupa/Musik/Tari/Teater)
Kimia
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Ke Pendidikan Jasmani Olahraga dan Ke
sehatan sehatan
Biologi Prakarya dan Kewirausahaan
Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Sosial


KKPI

Kewirausahaan
Mapel Dasar-dasar Program Studi Mapel Dasar-dasar Bidang Keahlian
Keahlian (C1)
Mapel Dasar-dasar Program Keahlian
(C2)
Prakarya dan kewirausahaan
Gambar Teknik
Pemrograman dasar
Sistem Komputer
Pengantar Ekonomi dan Bisnis
Pengantar Administrasi Perkantoran
Pengantar Akuntansi
Pengantar Pariwisata
Dasar-dasar Desain
Pengetahuan Bahan

2. Pengaturan tentang bentuk, jumlah soal, dan alokasi waktu untuk mata
pelajaran yang memiliki 20%-25%, soal dari pusat, dinyatakan dalam
lampiran.
3. Khusus mata pelajaran Bahasa Asing lainnya dan Muatan Lokal jumlah butir
soal dan alokasi waktu ujian ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan.

31
4. Kisi-kisi ujian praktik mata pelajaran lain di luar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, Seni Budaya, Ketrampilan/Prakarya,
seperti mata pelajaran Agama, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris
sepenuhnya disiapkan oleh satuan pendidikan mengacu pada kompetensi
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

*Catatan:
Soal USBN bagi peserta didik penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME, kisi-
kisi soal disiapkan oleh organisasi penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME.

C. Penggandaan Naskah Soal USBN


Penggandaan naskah soal USBN dilakukan oleh masing-masing satuan
pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor
Wilayah Kementerian Agama.

D. Jadwal USBN
1. Jadwal USBN ditentukan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan
mempertimbangkan ketuntasan belajar peserta didik.
2. Khusus USBN mata pelajaran Pendidikan Agama, serta Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2018 dan 26 Maret 2018
untuk ujian susulan, sedangkan untuk mata pelajaran Umum dilaksanakan
pada rentang waktu antara tanggal 19 Maret sampai dengan 28 April 2018
(termasuk ujian susulan);

E. Moda Pelaksanaan USBN


USBN dapat dilakukan dengan moda ujian berbasis kertas, ujian berbasis
komputer atau kombinasi ujian berbasis komputer dan kertas. Pelaksanaan
USBN berbasis komputer mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Soal USBN tetap harus meliputi bentuk soal pilihan ganda dan soal uraian.
2. Kesiapan infrastruktur.
3. Kesiapan aplikasi.
4. Kesiapan sumber daya.

F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas, dan Tata Tertib


Peserta USBN
Ketentuan tentang ruang/tempat USBN, pengawas, tata tertib pengawas dan
tata tertib peserta USBN diatur pada BAB XI.

G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN


Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil USBN diatur pada BAB XII.

32
BAB IX
PELAKSANAAN USBN SDLB/MILB, SMPLB/MTsLB, DAN
SMALB/MALB

A. Mekanisme Penyusunan Soal


Seluruh soal USBN (100%) pada jenjang SDLB/MILB, SMPLB/MTsLB, dan
SMALB/MALB disusun oleh guru dari satuan pendidikan masing-masing
dengan mengacu kepada kisi-kisi yang ditetapkan BSNP.

B. Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu


1. Jumlah butir soal untuk setiap mata pelajaran untuk SDLB/MILB,
SMPLB/MTsLB, dan SMALB/MALB sebagai berikut.

a. SDLB/MILB (Tunanetra, Tunarungu, dan Tunadaksa)


Bentuk dan
Jumlah Alokasi
Mata Ujian Kurikulum
No. Butir Soal Waktu Praktik
2013 Pendidikan Khusus
Jawaban (menit)
PG
Singkat
1 Pendidikan Agama dan v
35 5 120
Budi Pekerti
2 Pendidikan
35 5 120
Kewarganegaraan -
3 Bahasa Indonesia 30 5 120 v
4 Matematika 30 5 120 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam 35 5 120 -
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 35 5 120 -
7 Seni Budaya 30 5 120 v
8 Pendidikan Jasmani,
- - - v
Olahraga dan Kesehatan
9 Program Kebutuhan
- - - v
Khusus

Catatan:
Khusus Tunagrahita dan Autis Jumlah butir soal dan alokasi waktu diatur
oleh sekolah masing-masing,

33
b. SMPLB/MTsLB (Tunanetra, Tunarungu, dan Tunadaksa)
Bentuk dan
Jumlah Alokasi
Mata Ujian Kurikulum
No. Butir Soal Waktu Praktik
2013 Pendidikan Khusus
Jawaban (menit)
PG
Singkat
1 Pendidikan Agama dan v
35 5 120
Budi Pekerti
2 Pendidikan
35 5 120
Kewarganegaraan -
3 Bahasa Indonesia
30 5 120
v
4 Matematika 35 - 120 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam 35 5 120 -
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 35 5 120 -
7 Bahasa Inggris 35 5 120 -
8 Seni Budaya 30 5 120 -
9 Pendidikan Jasmani,
- - - v
Olahraga dan Kesehatan
10 Keterampilan Pilihan - - - v
11 Program Kebutuhan
- - - v
Khusus

Catatan:
Khusus Tunagrahita dan Autis, jumlah butir soal dan alokasi waktu diatur
oleh sekolah masing-masing

c. SMALB/MALB Tunanetra, Tunarungu, dan Tunadaksa


Bentuk dan
Jumlah Alokasi
Mata Ujian Kurikulum
No. Butir Soal Waktu Praktik
2013 Pendidikan Khusus
Jawaban (menit)
PG
Singkat
1 Pendidikan Agama dan 35 5 120 v
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 35 5 120 -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 30 5 120 -
4 Matematika 30 5 120 -
5 IPS 35 5 120 -
6 IPA 35 5 120 -
7 Bahasa Inggris 35 5 120 -
8 Seni Budaya 30 5 120 -

34
Bentuk dan
Jumlah Alokasi
Mata Ujian Kurikulum
No. Butir Soal Waktu Praktik
2013 Pendidikan Khusus
Jawaban (menit)
PG
Singkat
9 Pendidikan Jasmani, - - 120 v
Olahraga, dan Kesehatan
10 Keterampilan Pilihan - - 120 v
11 Program Kebutuhan - - 120 v
Khusus

Catatan:
Khusus Tunagrahita dan Autis, jumlah butir soal dan alokasi waktu diatur
oleh sekolah masing-masing,

2. Bentuk soal USBN mencakup soal pilihan ganda dan esai, dengan alokasi
waktu 120 menit untuk setiap mata pelajaran.
3. Kisi-kisi ujian praktik mata pelajaran lain di luar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, Seni Budaya, Ketrampilan/Prakarya,
seperti mata pelajaran Agama, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris
sepenuhnya disiapkan oleh satuan pendidikan mengacu pada kompetensi
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

C. Penggandaan Naskah Soal USBN


Penggandaan naskah soal USBN dilakukan oleh masing-masing satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan jumlah peserta ujian.

D. Jadwal USBN
1. Jadwal USBN ditentukan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan
mempertimbangkan ketuntasan belajar peserta didik.
2. Satuan pendidikan membuat jadwal USBN utama dan susulan.

E. Moda Pelaksanaan USBN


USBN dapat dilakukan dengan moda ujian berbasis kertas, ujian berbasis
komputer atau kombinasi ujian berbasis komputer dan kertas. Pelaksanaan
USBN berbasis komputer mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Soal USBN tetap harus meliputi bentuk soal pilihan ganda dan soal uraian.
2. Kesiapan infrastruktur.
3. Kesiapan aplikasi.
4. Kesiapan sumber daya.

35
F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas dan Tata Tertib
Peserta USBN
Ketentuan tentang ruang/tempat USBN, pengawas, tata tertib pengawas dan
tata tertib peserta USBN diatur pada BAB XI.

G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN


Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil USBN diatur pada BAB XII.

36
BAB X
PELAKSANAAN USBN PENDIDIKAN KESETARAAN
PROGRAM PAKET A/ULA, PAKET B/WUSTHA, DAN PAKET C/ULYA

A. Mekanisme Penyusunan Soal

Peran Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Kementerian Agama sesuai


dengan kewenangannya sebagai berikut.
1. Menerima 20-25% soal USBN dari pusat.
2. Mengoordinir forum tutor/Pokja PPS dalam penulisan soal USBN sebanyak
75%-80% berdasarkan indikator kisi-kisi USBN.
3. Mengoordinir forum tutor/Pokja PPS dalam perakitan master soal USBN
sebanyak 20-25% soal dari pusat dan 75%-80% soal yang disusun oleh
tutor/guru dan ditelaah oleh forum tutor/Pokja PPS minimal 2 (dua) paket
soal terdiri atas 1 (satu) paket soal utama dan 1 (satu) paket soal susulan.
4. Khusus Provinsi DKI, penyusunan soal, penggandaan, distribusi, dan
pelaksanaan USBN dikoodinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.

Peran Forum Tutor/Pokja PPS sebagai berikut.


1. Menerima 20%-25% soal USBN dari Pusat melalui Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota.
2. Menyusun indikator dan soal USBN sebanyak 75%-80% yang dikoordinir
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
3. Merakit soal USBN yang terdiri dari 20%-25% soal dari pusat dan 75%-80%
soal yang disusun tutor/guru dan telah ditelaah di Forum Tutor/Pokja PPS
sebanyak 100% minimal 2 (dua) paket soal terdiri atas 1 (satu) paket soal
utama dan 1 (satu) paket soal susulan.

Dalam hal tidak ada Forum Tutor/Pokja PPS tingkat Kabupaten/Kota maka
soal disusun oleh Forum Tutor/ Pokja PPS tingkat Provinsi.

37
B. Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu

Program Paket A
Bentuk dan Jumlah Alokasi
No Mata Pelajaran Butir Soal Waktu
PG Uraian (menit)
1 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
2 Bahasa Indonesia 40 5 120
3 Matematika 30 5 120
4 Ilmu Pengetahuan Alam 40 5 120
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 120

Progam Paket B
Bentuk dan Jumlah
Alokasi
No Mata Pelajaran Butir Soal
Waktu (menit)
PG Uraian
1 Pendidikan Agama* 40 5 120
2 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Matematika 30 5 120
5 Ilmu Pengetahuan Alam 35 5 120
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 120
7 Bahasa Inggris 40 5 120

*Catatan:
Soal USBN bagi peserta didik penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME,
kisi-kisi soal disiapkan oleh organisasi penghayat kepercayaan kepada Tuhan
YME.

Program Paket C IPA


Bentuk dan Jumlah
Alokasi
No Mata Pelajaran Butir Soal
Waktu (menit)
PG Uraian
1 Pendidikan Agama* 40 5 120
2 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Bahasa Inggris 40 5 120
5 Matematika 30 5 120
6 Fisika 35 5 120
7 Biologi 35 5 120

38
Bentuk dan Jumlah
Alokasi
No Mata Pelajaran Butir Soal
Waktu (menit)
PG Uraian
8 Kimia 35 5 120
9 Sejarah 40 5 120

*Catatan:
Soal USBN bagi peserta didik penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME, kisi-
kisi soal disiapkan oleh organisasi penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME.

Program Paket C IPS


Bentuk dan Jumlah
Alokasi
No Mata Pelajaran Butir Soal
Waktu (menit)
PG Uraian
1 Pendidikan Agama* 40 5 120
2 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
3 Bahasa Indonesia 40 5 120
4 Bahasa Inggris 40 5 120
5 Matematika 30 5 120
6 Geografi 40 5 120
7 Sosiologi 40 5 120
8 Ekonomi 40 5 120
9 Sejarah 40 5 120

*Catatan:
Soal USBN bagi peserta didik penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME, kisi-
kisi soal disiapkan oleh organisasi penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME.

Program Ula Pondok Pesantren Salafiah


Bentuk dan Jumlah
Alokasi Waktu
No Mata Pelajaran Butir Soal
(menit)
PG Esai
A. Mata Pelajaran Umum
1 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
2 Bahasa Indonesia 40 5 120
3 Matematika 30 5 120
4 Ilmu Pengetahuan Alam 40 5 120
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 120
B. Mata Pelajaran Agama
1 Al Qur’an 40 5 120

39
Bentuk dan Jumlah
Alokasi Waktu
No Mata Pelajaran Butir Soal
(menit)
PG Esai
2 Hadist 40 5 120
3 Aqidah 40 5 120
4 Akhlak 40 5 120
5 Fiqih 40 5 120
6 Tarikh 40 5 120
7 Bahasa Arab 40 5 120
8 (muatan/mata pelajaran lain yang 40 5 120
diajarkan di Pondok Pesantren Salafiah)

Program Wustha Pondok Pesantren Salafiah


Bentuk dan Jumlah Alokasi
No Mata Pelajaran Butir Soal Waktu
PG Esai (menit)
A. Mata Pelajaran Umum
1 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
2 Bahasa Indonesia 40 5 120
3 Matematika 30 5 120
4 Ilmu Pengetahuan Alam 40 5 120
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 120
6 Bahasa Inggris 40 5 120
B. Mata Pelajaran Agama
1 Al Qur’an 40 5 120
2 Hadist 40 5 120
3 Aqidah 40 5 120
4 Akhlak 40 5 120
5 Fiqih 40 5 120
6 Tarikh 40 5 120
7 Bahasa Arab 40 5 120
8 (muatan/mata pelajaran lain yang diajarkan 40 5 120
di Pondok Pesantren Salafiah)

Program Ulya Pondok Pesantren Salafiah


Bentuk dan Jumlah
Alokasi
No Mata Pelajaran Butir Soal
Waktu
PG Esai
A. Mata Pelajaran Umum

40
Bentuk dan Jumlah
Alokasi
No Mata Pelajaran Butir Soal
Waktu
PG Esai
1 Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
2 Bahasa Indonesia 40 5 120
3 Matematika 30 5 120
4 Ilmu Pengetahuan Alam 40 5 120
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 120
6 Bahasa Inggris 40 5 120
B. Mata Pelajaran Agama
1 Al Qur’an 40 5 120
2 Hadist 40 5 120
3 Aqidah 40 5 120
4 Akhlak 40 5 120
5 Fiqih 40 5 120
6 Tarikh 40 5 120
7 Bahasa Arab 40 5 120
8 (muatan/mata pelajaran lain yang diajarkan 40 5 120
di Pondok Pesantren Salafiah)

Kisi-kisi ujian praktik mata pelajaran lain di luar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, Seni Budaya, Ketrampilan/Prakarya, seperti
mata pelajaran Agama, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris sepenuhnya
disiapkan oleh satuan pendidikan mengacu pada kompetensi sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.

C. Penggandaan Naskah Soal USBN


Penggandaan naskah soal USBN dilakukan oleh masing-masing satuan
pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

D. Jadwal USBN
Jadwal USBN ditentukan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan
mempertimbangkan ketuntasan belajar peserta didik. Rentang waktu pelaksanan
USBN antara tanggal 19 Maret sampai dengan 5 Mei 2018 (termasuk ujian
susulan).

41
E. Moda Pelaksanaan USBN
USBN dapat dilakukan dengan moda ujian berbasis kertas, ujian berbasis
komputer atau kombinasi ujian berbasis komputer dan kertas. Pelaksanaan
USBN berbasis komputer mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Soal USBN tetap harus meliputi bentuk soal pilihan ganda dan soal uraian.
2. Kesiapan infrastruktur.
3. Kesiapan aplikasi.
4. Kesiapan sumber daya.

F. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Terbit Pengawas, dan Tata Tertib


Peserta USBN
Ketentuan tentang ruang/tempat USBN, pengawas, tata tertib pengawas dan
tata tertib peserta USBN diatur pada BAB XI.

G. Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil USBN


Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil USBN diatur pada BAB XII.

42
BAB XI
PENGATURAN RUANG, PENGAWAS, DAN TATA TERTIB

A. Pengaturan Ruang/Tempat USBN


Panitia USBN menetapkan ruang USBN dengan persyaratan sebagai berikut.
1. Ruang yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan ujian;
2. Pembagian ruangan diatur sebagai berikut.
a. Jumlah peserta dibagi 20;
b. Setiap 20 peserta menempati 1 (satu) ruangan; dan
c. Jika sisa pembagian jumlah peserta adalah 1 (satu) sampai dengan 4
(empat) orang, maka dua ruangan terakhir diisi dengan 10 peserta dan
sisanya.
3. Setiap ruang USBN diawasi oleh dua orang pengawas ruang;
4. Setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta USBN;
5. Setiap ruang USBN ditempel pengumuman yang bertuliskan:
”DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS,
SERTA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT
KOMUNIKASI”
6. Setiap ruang USBN disediakan denah tempat duduk peserta USBN disertai
foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang ujian;
7. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi USBN dikeluarkan
dari ruang USBN;
8. Tempat duduk peserta USBN diatur sebagai berikut.
a. Satu bangku untuk satu orang peserta USBN.
b. Jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan
mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang
lain sekurang-kurangnya setengah meter.
c. Penempatan peserta USBN sesuai dengan nomor peserta.

43
9. Denah ruang USBN

Pengawas Pengawas

1 2 3 4

8 7 6 5

9 10 11 12

16 15 14 13

17 18 19 20

B. Pengawas USBN
1. Kepala sekolah/madrasah bertanggungjawab mutlak atas pelaksanaan USBN
di sekolah/madrasah yang menjadi kewenangannya.
2. Pengawas USBN ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
3. Setiap ruang USBN diawasi oleh dua orang pengawas.
4. Pengawas USBN adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan.
5. Pengawas USBN adalah guru yang disiplin, jujur, bertanggungjawab, teliti,
dan memegang teguh kerahasiaan.

44
C. Tata Tertib Pengawas USBN
1. Ruang pengawas USBN
a. Dua puluh lima (25) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang telah
hadir di ruang pengawas USBN.
b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua
penyelenggara USBN.
c. Pengawas ruang menerima bahan USBN untuk ruang yang akan diawasi,
berupa naskah soal USBN, LJUSBN, amplop LJUSBN, daftar hadir, dan
berita acara pelaksanaan USBN, serta lem.
d. Pengawas ruang mendatangani Pakta Integritas
2. Ruang USBN
a. Pengawas ruang dilarang membawa alat komunikasi/elektronik ke
dalam ruang USBN.
b. Pengawas masuk ke dalam ruang USBN lima belas (15) menit sebelum
waktu pelaksanaan ujian untuk:
1) memeriksa kesiapan ruang ujian, meminta peserta untuk memasuki
ruang ujian dengan menunjukkan kartu peserta, dan menempati
tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan;
2) memastikan setiap peserta tidak membawa tas, buku atau catatan lain,
alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang
kecuali alat tulis yang akan digunakan;
3) membacakan tata tertib;
4) meminta peserta USBN menandatangani daftar hadir;
5) membagikan LJUSBN kepada peserta dan memandu serta memeriksa
pengisian identitas peserta (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan
tanda tangan);
6) memastikan peserta telah mengisi identitas dengan benar;
7) setelah seluruh peserta selesai mengisi identitas, pengawas ruang
membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan
meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup
rapat (disegel), disaksikan oleh peserta ujian; dan
8) membagikan naskah soal dengan cara meletakkan di atas meja peserta
dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta ujian tidak diperkenankan
menyentuhnya sampai tanda waktu dimulai.
c. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang:
1) mempersilakan peserta untuk mengecek kelengkapan soal;
2) mempersilakan peserta untuk mulai mengerjakan soal; dan
3) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara
menjawab soal.

45
d. Kelebihan naskah soal selama USBN berlangsung tetap disimpan di
ruang ujian dan pengawas ruang tidak diperbolehkan membacanya.
e. Selama USBN berlangsung, pengawas ruang wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang USBN;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan; dan
3) melarang orang lain memasuki ruang USBN.
f. Pengawas ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan
apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal yang
diujikan.
g. Lima menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang memberi
peringatan kepada peserta USBN bahwa waktu tinggal lima menit.
h. Setelah waktu USBN selesai, pengawas ruang:
1) mempersilakan peserta untuk berhenti mengerjakan soal;
2) mempersilakan peserta meletakkan naskah soal dan LJUSBN di atas
meja dengan rapi;
3) mengumpulkan LJUSBN dan naskah soal;
4) menghitung jumlah LJUSBN sama dengan jumlah peserta;
5) mempersilakan peserta meninggalkan ruang ujian; dan
6) menyusun secara urut LJUSBN dari nomor peserta terkecil dan
memasukkannya ke dalam amplop LJUSBN disertai dengan dua
lembar daftar hadir peserta, dua lembar berita acara pelaksanaan,
kemudian ditutup dan dilem serta ditandatangani oleh pengawas
ruang USBN di dalam ruang ujian.
i. Pengawas Ruang USBN menyerahkan LJUSBN dan naskah soal USBN
kepada Panitia USBN disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta
dan satu lembar berita acara pelaksanaan USBN; dan
j. Pengawas yang melanggar tata tertib diberi teguran, peringatan oleh
kepala sekolah dan/atau sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

D. Tata Tertib Peserta USBN


1. Peserta USBN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni
lima belas (15) menit sebelum USBN dimulai.
2. Peserta USBN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti USBN
setelah mendapat izin dari ketua panitia USBN tanpa diberi perpanjangan
waktu.
3. Peserta USBN dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator.
4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di
samping pengawas ruang.
5. Peserta USBN membawa alat tulis dan kartu tanda/peserta ujian.

46
6. Peserta USBN mengisi daftar hadir menggunakan pulpen yang disediakan
oleh pengawas ruang.
7. Peserta USBN mengisi identitas pada LJUSBN secara lengkap dan benar.
8. Peserta USBN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada
LJUSBN dapat bertanya kepada pengawas ruang dengan cara mengacungkan
tangan terlebih dahulu.
9. Peserta USBN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
10. Selama USBN berlangsung, peserta USBN hanya dapat meninggalkan
ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang.
11. Peserta USBN yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak,
pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal.
12. Peserta USBN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak
kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai
menempuh/mengikuti USBN mata pelajaran yang terkait.
13. Peserta USBN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu USBN
berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya
waktu ujian.
14. Peserta USBN berhenti mengerjakan soal setelah ada waktu ujian berakhir
dan meletakkan lembar jawaban serta naskah soal di atas meja masing-
masing.
15. Selama USBN berlangsung, peserta dilarang:
a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
b. bekerja sama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat
pekerjaan peserta lain;
e. membawa naskah soal USBN dan LJUSBN keluar dari ruang ujian; dan
f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
16. Meninggalkan ruang USBN dengan tertib dan tenang setelah pengawas ruang
ujian mengumpulkan dan menghitung lembar jawaban dan naskah soal
sesuai dengan jumlah peserta USBN.
17. Peserta USBN yang melanggar tata tertib ujian, diberi peringatan/teguran
oleh pengawas ruang USBN dan dicatat dalam berita acara USBN sebagai
salah satu bahan pertimbangan kelulusan.

47
BAB XII
PEMERIKSAAN DAN PENGOLAHAN HASIL USBN

Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil USBN diatur sebagai berikut.


A. Soal Bentuk Pilihan Ganda
Soal USBN bentuk pilihan ganda dapat diperiksa secara manual atau
menggunakan alat pemindai.
B. Soal Bentuk Uraian
1. Soal bentuk uraian diperiksa secara manual oleh dua orang guru sesuai mata
pelajarannya, mengacu pada pedoman penskoran.
2. Jika terdapat selisih nilai antara kedua pemeriksa lebih dari 25% dari skor
maksimum, pimpinan satuan pendidikan menugaskan pemeriksa ketiga.
3. Nilai akhir soal uraian adalah rerata nilai dari semua pemeriksa.

C. Pengolahan Hasil USBN


1. Nilai USBN merupakan gabungan nilai soal pilihan ganda dan nilai soal
uraian, dengan rentang nilai 0 - 100.
2. Sekolah menentukan pembobotan nilai pilihan ganda dan uraian dengan
perbandingan yang proporsional.

48
BAB XIII
KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN
BERDASARKAN HASIL USBN

A. Kriteria kelulusan
Kriteria kelulusan dari satuan pendidikan minimal mempertimbangkan hal-hal
berikut.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
3. Mengikuti Ujian Nasional; dan
4. Lulus USBN sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

B. Penetapan Kelulusan
Kelulusan siswa dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru.

C. Pengumuman Kelulusan Satuan Pendidikan


Pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh
masing-masing satuan pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut.

No Jenjang/Jenis Pendidikan Tanggal

1 SD/MI sederajat 4 Juni 2018


2 SDLB/MILB
3 SMP/MTs sederajat 28 Mei 2018
4 SMPLB/MTsLB
5 SMA/MA sederajat
3 Mei 2018
6 SMALB/MALB
7 SMK/MAK
Pendidikan Kesetaraan Program Paket
8 14 Mei 2018
A/Ula
Pendidikan Kesetaraan Program Paket
9
B/Wustha 7 Juni 2018
Pendidikan Kesetaraan Program Paket
10
C/Ulya

49
BAB XIV
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

1. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan USBN dilakukan oleh


kementerian, dinas pendidikan provinsi, LPMP, dan dinas pendidikan
kabupaten/kota sesuai tugas dan kewenangannya.
2. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan USBN
dimanfaatkan untuk pemetaan mutu pendidikan di tingkat nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota, serta bahan pembinaan dan pemberian
bantuan kepada sekolah/madrasah.
3. Satuan pendidikan menyusun laporan penyelenggaraan USBN dan
mengirimkannya kepada dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota.

50
BAB XV
BIAYA PELAKSANAAN USBN

1. Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan USBN bersumber dari anggaran


Satuan Pendidikan, Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah yang
bersangkutan, Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara dan/atau sumber
lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Biaya pelaksanaan USBN di satuan pendidikan antara lain mencakup
komponen-komponen sebagai berikut.
a. Persiapan:
1) Koordinasi persiapan pelaksanaan USBN;
2) Pengisian data calon peserta USBN dan pengirimannya ke Dinas
Pendidikan;
3) Pengadaan kartu peserta USBN;
4) Pelaksanaan sosialisasi USBN;
5) Koordinasi penyusunan soal USBN;
6) Pengadaan bahan pendukung USBN;
7) Penggandaan naskah soal; dan
8) Honorarium Panitia USBN sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Pelaksanaan:
1) Pengawasan pelaksanaan USBN;
2) Pemeriksaan hasil USBN;
3) Pengolahan dan pengiriman nilai USBN ke Dinas Pendidikan Provinsi;
4) Pengambilan, pengisian, dan penerbitan ijazah; dan
5) Penyusunan laporan USBN dan pengiriman laporan kepada Dinas
Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/kota.

51
BAB XVI
KEJADIAN LUAR BIASA

1. Jika terjadi peristiwa luar biasa yang berpotensi gagalnya pelaksanaan USBN,
panitia penyelenggara satuan pendidikan melaporkan kepada Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota untuk dinyatakan sebagai kondisi
darurat atau krisis.
2. Peristiwa luar biasa yang dimaksud pada butir nomor 1 di atas meliputi
kebakaran, bencana alam, huru-hara, dan peristiwa lain di luar kendali
penyelenggara USBN.
3. Peserta USBN yang mendapat tugas dari pemerintah, pemerintah daerah
provinsi atau kabupaten/kota yang tidak dapat ditinggalkan termasuk dalam
kondisi luar biasa individual.
4. Dalam hal kejadian luar biasa, sekolah/madrasah dapat menyelenggarakan
USBN atau peserta didik dapat mengikuti USBN sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan kemudian oleh sekolah/madrasah dengan persetujuan Dinas
Pendidikan Provinsi dan/atau Kabupaten/kota sesuai kewenangannya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Februari 2018

Ketua,

Bambang Suryadi, Ph.D.


197005292003121002

52
LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Mata Pelajaran SD/MI/SDTK/SPK

1. SD/SPK
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Mata Pelajaran SD Teori dan
Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Kurikulum 2006 dan Praktek
oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
Kurikulum 2013 100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Mata Pelajaran
1 Bahasa Indonesia V V V V V
2 Matematika V V V
3 Ilmu Pengetahuan Alam V V V V

2. MI
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Mata Pelajaran MI Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Praktek
Kurikulum 2006 oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama V* V** V* V**
a. Al-Qur'an-Hadis V* V** V* V**
b. Akidah-Akhlak V* V** V* V**
c. Fikih V* V** V* V**
d. Sejarah Kebudayaan
V* V** V* V**
Islam
2 Bahasa Indonesia V V V V
3 Bahasa Arab V* V* V**
4 Matematika V V V
5 Ilmu Pengetahuan Alam V V V V
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Mata Pelajaran MI Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Praktek
Kurikulum 2013 oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
1 Pendidikan Agama V* V** V* V**
a. Al-Qur'an-Hadis V* V** V* V**
b. Akidah-Akhlak V* V** V* V**
c. Fikih V* V** V* V**
d. Sejarah Kebudayaan
V* V** V* V**
Islam
2 Bahasa Indonesia V V V V
3 Bahasa Arab V V V
4 Matematika V V V
5 Ilmu Pengetahuan Alam V V V V
(V*) Disusun oleh Kementerian Agama
(V**) Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

53
3. SDTK
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Mata Pelajaran SDTK Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Praktek
Kurikulum 2006 oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
V* V** V* V**
1 Kristen
2 Bahasa Indonesia V V V V
3 Bahasa Inggris V V V V
4 Matematika V V V
5 Pengetahuan Alkitab V V V
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Mata Pelajaran SDTK Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Praktek
Kurikulum 2013 oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
Pendidikan Agama
V* V** V* V**
1 Kristen dan Budi Pekerti
2 Bahasa Indonesia V V V V
3 Bahasa Inggris V V V V
4 Matematika V V V
5 Pengetahuan Alkitab V* V* V**
(V* ) Disusun oleh Kementerian Agama
(V**) Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

54
Lampiran 2. Daftar Mata Pelajaran SMP/MTs/SMPTK

1. SMP
Soal Ujian
Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Kisi-Kisi Ujian Kisi-Kisi Ujian Teori dan
Mata Pelajaran SMP Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Teori oleh Praktek oleh Praktek
Kurikulum 2006 Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
Kementerian Kementerian 100% oleh
Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama V* V** V* V**
Pendidikan
V V V
2 Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Inggris V V V V
5 Matematika V V V
6 Ilmu Pengetahuan Alam V V V V
7 Ilmu Pengetahuan Sosial V V V V
8 Seni Budaya V V V
Pendidikan Jasmani,
9 V V V
Olahraga, dan Kesehatan
Keterampilan/Teknologi
10 Informasi, dan V V V
Komunikasi
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Kisi-Kisi Ujian Teori dan
Mata Pelajaran SMP Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Teori oleh Praktek
Kurikulum 2013 oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
Kementerian 100% oleh
Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
Pendidikan Agama dan
1 V* V** V* V**
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 V V V
Kewarganegaraan
3 Matematika V V V
4 Bahasa Indonesia V V V V
5 Ilmu Pengetahuan Alam V V V V
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V V V V
7 Bahasa Inggris V V V V
B. Kelompok B (Wajib)
Seni Budaya
1 (Rupa/Musik/Tari/Teate V V V
r)
Pendidikan Jasmani dan
2 V V V
Kesehatan
Prakarya
3 (Rekayasa/Kerajinan/Bu V V V
didaya/Pengolahan)
(V*) Disusun oleh Kementerian Agama
Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag
(V**)

55
2. MTs
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Mata Pelajaran MTs Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Praktek
Kurikulum 2006 oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama V* V** V* V**
a. Al-Qur'an-Hadis V* V** V* V**
b. Akidah-Akhlak V* V** V* V**
c. Fikih V* V** V* V**
d. Sejarah Kebudayaan
V* V** V* V**
Islam
Pendidikan
2 V V V
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Arab V* V* V**
5 Bahasa Inggris V V V V
6 Matematika V V V
7 Ilmu Pengetahuan Alam V V V V
8 Ilmu Pengetahuan Sosial V V V
9 Seni Budaya V V V
Pendidikan Jasmani,
10 V V V
Olahraga, dan Kesehatan
11 Keterampilan/TIK V V V
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Mata Pelajaran MTs Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Praktek
Kurikulum 2013 oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama V* V** V* V**
a. Al-Qur'an-Hadis V* V** V* V**
b. Akidah-Akhlak V* V** V* V**
c. Fikih V* V** V* V**
d. Sejarah Kebudayaan
V* V** V* V**
Islam
Pendidikan
2 V V V
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Arab V V V
5 Matematika V V V
6 Ilmu Pengetahuan Alam V V V V
7 Ilmu Pengetahuan Sosial V V V
B. Kelompok B (Umum)
Seni Budaya dan Prakarya
1 V V V
(Termasuk Muatan lokal)
Pendidikan Jasmani dan
2 Kesehatan (Termasuk V V V
Muatan lokal)
(V*) Disusun oleh Kementerian Agama
(V**) Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

56
3. SMPTK

Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Mata Pelajaran SMPTK Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Praktek
Kurikulum 2006 oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama Kristen V* V** V* V**
Pendidikan
V V V
2 Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Inggris V V V V
5 Matematika V V V
6 Seni Budaya V V V
Pendidikan Jasmani dan
V V V
7 Kesehatan
8 Pengetahuan Alkitab V* V* V**
9 Sejarah Gereja V* V* V**
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Mata Pelajaran SMPTK Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Praktek
Kurikulum 2013 oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
Pendidikan Agama Kristen
V* V** V* V**
1 dan Budi Pekerti
Pendidikan
V V V
2 Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Inggris V V V V
5 Matematika V V V
6 Seni Budaya V V V
B. Kelompok B (Umum)
Pendidikan Jasmani dan
V V V
1 Kesehatan
Pendidikan Keagaamaan
C. Kristen (Khusus)
1 Pengetahuan Alkitab V* V* V**
2 Sejarah Gereja/Suci V* V* V**
(V*) Disusun oleh Kementerian Agama
(V**) Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

57
Lampiran 3. Daftar Mata Pelajaran SMA/MA/SMAK/SMTK

SMA
Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian
Ujian Teori Teori 75%- Teori dan
Mata Pelajaran SMA Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%-
No. oleh 80% oleh Praktek
Kurikulum 2006 oleh Praktek oleh 25% oleh
Kementeria MGMP/Satua 100% oleh
Kementerian Sekolah Kementerian
n n Pendidikan Sekolah
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama V* V** V* V**
Pendidikan
2 V V V
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Inggris V V V V
5 Seni Budaya V V V
Pendidikan Jasmani,
6 V V V
Olahraga, dan Kesehatan
Teknologi Informasi, dan
7 V V V
Komunikasi
B. Program IPA
1 Matematika V V V
2 Fisika V V V V
3 Kimia V V V V
4 Biologi V V V V
5 Sejarah V V V
C. Program IPS
1 Matematika V V V
2 Sejarah V V V
3 Geografi V V V
4 Ekonomi V V V
5 Sosiologi V V V
D. Program Bahasa
1 Matematika V V V
2 Sastra Indonesia V V V
3 Bahasa Asing V V V
4 Antropologi V V V
5 Sejarah V V V
Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian
Ujian Teori Teori 75%- Teori dan
Mata Pelajaran SMA Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%-
No. oleh 80% oleh Praktek
Kurikulum 2013 oleh Praktek oleh 25% oleh
Kementeria MGMP/Satua 100% oleh
Kementerian Sekolah Kementerian
n n Pendidikan Sekolah
A. Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama dan
1 V* V** V* V**
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 V V V
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Matematika V V V
5 Sejarah Indonesia V V V
6 Bahasa Inggris V V V V
B. Kelompok B (Umum)
Seni Budaya
1 V V V
(Rupa/Musik/Tari/Teater)

58
Pendidikan Jasmani,
2 V V V
Olahraga, dan Kesehatan
Prakarya dan
3 V V V
Kewirausahaan
Peminatan (Matematika
C. dan Ilmu Pengetahuan
Alam)
1 Matematika V V V
2 Biologi V V V V
3 Fisika V V V V
4 Kimia V V V V
Peminatan (Ilmu
D.
Pengetahuan Sosial)
1 Geografi V V V
2 Sejarah V V V
3 Sosiologi V V V
4 Ekonomi V V V
Peminatan (Bahasa dan
E.
Budaya)
Bahasa dan Sastra
1 V V V
Indonesia
2 Bahasa dan Sastra Inggris V V V
Bahasa dan Sastra Asing
Lain (B. Arab; B. Mandarin;
3 V V V
B. Jepang; B. Korea; B.
Jerman; B. Perancis)
4 Antropologi V V V
F Lintas Minat
disesuaikan dengan mapel
yang diambil oleh siswa atau
V V V
yang diselenggarakan oleh
sekolah.
(V*) Disusun oleh Kementerian Agama
(V**) Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

2. MA
Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian
dan Soal Teori dan
Mata Pelajaran MA Ujian Teori Ujian Praktek Teori 20%- Teori 75%-
No. Ujian Praktek
Kurikulum 2006 oleh oleh 25% oleh 80% oleh
Praktek oleh 100% oleh
Kementerian Kementerian Kementerian MGMP/KKG
Sekolah Sekolah
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama V* V** V* V**
a. Al-Qur'an-Hadis V* V** V* V**
b. Akidah-Akhlak V* V** V* V**
c. Fikih V* V** V* V**
d. Sejarah Kebudayaan Islam V* V** V* V**
Pendidikan
V V V
2 Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Arab V* V* V**
5 Bahasa Inggris V V V V
6 Matematika V V V
7 Seni Budaya V V V
Pendidikan Jasmani,
V V V
8 Olahraga, dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan
V V V
9 Komunikasi

59
B. Program IPA
1 Fisika V V V V
2 Biologi V V V V
3 Kimia V V V V
4 Keterampilan/Bahasa Asing V V V
5 Sejarah V V V
C. Program IPS
1 Sejarah V V V
2 Geografi V V V
3 Ekonomi V V V
4 Sosiologi V V V
5 Keterampilan/Bahasa Asing V V V
D. Program Bahasa
1 Sastra Indonesia V V V
2 Antropologi V V V
Bhs Asing (mis: Jerman, V V V
3 Mandarin, Perancis, Jepang,
V V V
Arab)
4 Keterampilan V V V
5 Sejarah V V V
Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian
dan Soal Teori dan
Mata Pelajaran MA Ujian Teori Ujian Praktek Teori 20%- Teori 75%-
No. Ujian Praktek
Kurikulum 2013 oleh oleh 25% oleh 80% oleh
Praktek oleh 100% oleh
Kementerian Kementerian Kementerian MGMP/KKG
Sekolah Sekolah
E. Program Agama
1 Tafsir V* V* V**
2 Hadis V* V* V**
3 Fiqih V* V* V**
4 Ilmu Kalam V* V* V**
5 Keterampilan V V V
A. Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama V* V** V* V**
a. Al-Qur'an-Hadis V* V** V* V**
b. Akidah-Akhlak V* V** V* V**
c. Fikih V* V** V* V**
d. Sejarah Kebudayaan Islam V* V** V* V**
Pendidikan Pancasila dan
V V V
2 Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Arab V V V
5 Matematika V V V
6 Sejarah Indonesia V V V
7 Bahasa Inggris V V V V
B. Kelompok B (Wajib)
Seni Budaya
V V V
1 (Rupa/Musik/Tari/Teater)
Pendidikan Jasmani dan
V V V
2 Kesehatan
3 Prakarya dan Kewirausahaan V V V
Peminatan (Matematika dan
C.
Ilmu Pengetahuan Alam)
1 Matematika V V V
2 Fisika V V V V
3 Biologi V V V V
4 Kimia V V V V
Peminatan (Ilmu-Ilmu
D.
Sosial)
1 Sejarah V V V
2 Geografi V V V

60
3 Ekonomi V V V
4 Sosiologi V V V
Peminatan (Bahasa dan
E. Budaya)
1 Bahasa dan Sastra Indonesia V V V
2 Bahasa dan Sastra Inggris V V V
Bahasa dan Sastra Asing V V V
lainnya (mis: Jerman,
3
Mandarin, Perancis, Jepang, V V V
Arab)
4 Antropologi V V V
F. Peminatan (Agama)
1 Tafsir – Ilmu Tafsir V* V* V**
2 Hadis – Ilmu Hadis V* V* V**
3 Fiqih – Ushul Fiqih V* V* V**
4 Ilmu Kalam V* V* V**
5 Akhlak V* V* V**
6 Bahasa Arab V* V* V**
(V*) Disusun oleh Kementerian Agama
(V**) Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

3. Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK)


Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian
dan Soal Teori dan
Mata Pelajaran SMAK Ujian Teori Ujian Praktek Teori 20%- Teori 75%-
No. Ujian Praktek
Kurikulum 2006 oleh oleh 25% oleh 80% oleh
Praktek oleh 100% oleh
Kementerian Kementerian Kementerian MGMP/KKG
Sekolah Sekolah
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama V* V* V**
Pendidikan
2 V
Kewarganegaraan
3 Ilmu Pengetahuan Alkitab V***
4 Etika Kristen V***
5 Bahasa Indonesia V
6 Bahasa Inggris V
Pendidikan Jasmani,
7 V V V
Olahraga, dan Kesehatan
8 Seni Budaya V V V
Teknologi Informasi, dan
9 V V V
Komunikasi
B. Program IPA
1 Matematika V V V
2 Fisika V V V V
3 Biologi V V V V
4 Kimia V V V V
5 Sejarah V V V
C. Program IPS
1 Sejarah V V V
2 Ekonomi V V V
3 Geografi V V V
4 Sosiologi V V V
5 Matematika V V V
D. Program Bahasa
1 Bahasa dan Sastra Indonesia V V V
2 Bahasa Asing V V V
3 Antropologi V V V
4 Matematika V V V
5 Sejarah V V V

61
Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian
dan Soal Teori dan
Mata Pelajaran SMAK Ujian Teori Ujian Praktek Teori 20%- Teori 75%-
No. Ujian Praktek
Kurikulum 2013 oleh oleh 25% oleh 80% oleh
Praktek oleh 100% oleh
Kementerian Kementerian Kementerian MGMP/KKG
Sekolah Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
Pendidikan Agama dan Budi
1 V* V* V**
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 V V V
Kewarganegaraan
3 Ilmu Pengetahuan Alkitab V***
4 Etika Kristen V***
5 Matematika V V V
6 Bahasa Indonesia V V V V
7 Bahasa Inggris V V V V
8 Sejarah Indonesia V V V
B. Kelompok B (Wajib)
Seni Budaya
1 V V V
(Rupa/Musik/Tari/Teater)
Pendidikan Jasmani dan
2 V V V
Kesehatan
3 Prakarya dan Kewirausahaan V V V
Peminatan (Matematika dan
C.
Ilmu Pengetahuan Alam)
1 Matematika V V V
2 Fisika V V V V
3 Biologi V V V V
4 Kimia V V V V
Peminatan (Ilmu-Ilmu
D.
Sosial)
1 Sejarah V V V
2 Geografi V V V
3 Ekonomi V V V
4 Sosiologi V V V
E. Peminatan (Bahasa dan Budaya)
Bahasa dan Sastra Indonesia
1 V V V
(Peminatan)
Bahasa dan Sastra Inggris
2 V V V
(Peminatan)
Bahasa dan Sastra Asing Lain
(B. Jepang ; B. Jerman ; B. V
3 V V
Arab ; B. Mandarin ; B. V
Perancis ; B. Korea)
4 Antropologi V V V

Disusun oleh Kementerian


(V*)
Agama
(V**) Disusun oleh MGMP/KKG
dibawah Kanwil Kemenag
(V***) Disusun oleh Satuan Pendidikan

4. Sekolah Menengah Agama Katolik


Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian
dan Soal Teori dan
Mata Pelajaran SM Agama Ujian Teori Ujian Praktek Teori 20%- Teori 75%-
No. Ujian Praktek
Katolik Kurikulum 2006 oleh oleh 25% oleh 80% oleh
Praktek oleh 100% oleh
Kementerian Kementerian Kementerian MGMP/KKG
Sekolah Sekolah
A. Mata Pelajaran (wajib)
1 Pendidikan Agama: V* V** V* V**

62
a. Pastoral dan Katekese V* V** V* V**
a. Sejarah Gereja V* V** V* V**
Pendidikan
2 V V V V
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Inggris V V V V
5 Matematika V V V V
6 Sejarah Indonesia V V V V
7 Seni Budaya V V V
Pendidikan Jasmani,
8 V V V
Olahraga dan Kesehatan
Prakarya dan
9 V V V
Kewirausahaan
B. Program IPA
1 Fisika V V V V
2 Biologi V V V V
3 Kimia V V V V
C. Program IPS
1 Ekonomi V V V V
2 Geografi V V V V
3 Sosiologi V V V V
D Program Bahasa
1 Bahasa dan Sastra Indonesia V V V V
2 Bahasa dan Sastra Inggris V V V V
Bahasa dan Sastra Asing
3 V V V V
(mis: Jerman, Latin, Jepang)
4 Antropologi V V V V
E Program Keagamaan
Doktrin Gereja Katolik dan
1 V** V** V**
Moral Kristiani
2 Kitab Suci V** V** V**
V**
3 Liturgi V** V**
Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian
dan Soal Teori dan
Mata Pelajaran SM Agama Ujian Teori Ujian Praktek Teori 20%- Teori 75%-
No. Ujian Praktek
Katolik Kurikulum 2013 oleh oleh 25% oleh 80% oleh
Praktek oleh 100% oleh
Kementerian Kementerian Kementerian MGMP/KKG
Sekolah Sekolah
A. Kelompok A (wajib)
1 Pendidikan Agama : V* V** V* V**
c. Pastoral dan Katekese V* V** V* V**
d. Sejarah Gereja V* V** V* V**
Pendidikan Pancasila dan
2 V V V
Kewarganegaraan
3 Matematika V V V
4 Bahasa Indonesia V V V V
5 Bahasa Inggris V V V V
6 Sejarah Indonesia V V V
B. Kelompok B (wajib)
Seni Budaya
1 V V V
(Rupa/Musik/Tari/Teater)
Pendidikan Jasmani,
2 V V V
Olahraga dan Kesehatan
Prakarya dan
3 V V V
Kewirausahaan
Peminatan (Matematika
C. dan Ilmu Pengetahuan
Alam)
1 Matematika V V V V
2 Fisika V V V V

63
3 Biologi V V V V
4 Kimia V V V V
Peminatan (Ilmu-Ilmu
D.
Sosial)
1 Sejarah V V V V
2 Geografi V V V V
3 Ekonomi V V V V
4 Sosiologi V V V V
E Peminatan Bahasa
1 Bahasa dan Sastra Indonesia V V V V
2 Bahasa dan Sastra Inggris V V V V
Bahasa dan Sastra Asing
3 V V V V
(mis: Jerman, Latin, Jepang,)
4 Antropologi V V V V
F Peminatan Keagamaan
Doktrin Gereja Katolik dan
1 V** V** V**
Moral Kristiani
2 Kitab Suci V** V** V**
V**
3 Liturgi V** V**

(V*) Disusun oleh Kementerian Agama


(V**) Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil
Kemenag

5. SMTK (Sekolah Menengah Teologi Kristen)

Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi


Soal 20%-25% Soal 75%-80% Soal 100%
Mata Pelajaran SMTK Ujian Teori Ujian Praktek Ujian
No. oleh oleh oleh
Kurikulum 2006 oleh oleh Praktek oleh
Kementerian MGMP/KKG Sekolah
Kementerian Kementerian Sekolah
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama Kristen V* V** V* V**
Pendidikan
2 V V V
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Bahasa Inggris V V V V
5 Matematika V V V
Ilmu Pengetahuan Alam V***
Ilmu Pengetahuan Sosial V***
6 Sejarah V V V
7 Seni Budaya V V V
Pendidikan Jasmani dan
8 V V V
Kesehatan
9 Ilmu Pengetahuan Alkitab V* V* V**
10 Etika Kristen V* V* V**
11 Sejarah Gereja V* V* V**
12 Dogmatika V* V* V**
Misiologi V***
Pembinaan Warga Gereja V***
Musik Gereja V***
Teknologi Informasi V***
Pendidikan Jasmani dan
13 V V V
Kesehatan
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi
Soal 20%-25% Soal 75%-80% Soal 100%
Mata Pelajaran SMTK Ujian Teori Ujian Praktek Ujian
No. oleh oleh oleh
Kurikulum 2013 oleh oleh Praktek oleh
Kementerian MGMP/KKG Sekolah
Kementerian Kementerian Sekolah
A. Kelompok A
1 Pendidikan Agama Kristen V* V** V* V**

64
dan Budi Pekerti
Pedidikan Pancasila dan
2 V V V
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V V V V
4 Matematika V V V
5 Sejarah Indonesia V V V
6 Bahasa Inggris V V V V
7 Ilmu Pengetahuan Alam V V V V
8 Ilmu Pengetahuan Sosial V V V
B. Kelompok B
1 Seni dan Budaya V V V
Pendidikan Jasmani,
2 V V V
Olahraga dan Kesehatan
3 Prakarya dan Kewirausahaan V V V
C. Kelompok C
1 Pengetahuan Alkitab V* V* V**
2 Etika Kristen V* V* V**
3 Sejarah Gereja V* V* V**
4 Dogmatika V* V* V**
5 Hermenetika V* V* V**
6 Misiologi V* V* V**
(V*) Disusun oleh Kementerian Agama
(V**) Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

65
Lampiran 4. Daftar Mata Pelajaran SMK/MAK

Bentuk dan Jumlah


Nama Mapel
Irisan Soal
No Waktu
KD Prakti
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 PG Essay
k
Pendidikan Agama dan Budi
1 Pendidikan Agama V 40 5 - 120
Pekerti
Pendidikan Pendidikan Pancasila dan
2 V 40 5 - 120
Kewarganegaraan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia V 40 5 1 Paket 120
4 Bahasa Inggris Bahasa Inggris V 40 5 1 Paket 120
Matematika (Kel. Teknologi, Matematika (Kel. Teknologi,
5 V 35 5 - 120
Kesehatan, dan Pertanian) Kesehatan, dan Pertanian)
Matematika (Kel. Pariwisata, Matematika (Kel. Pariwisata,
Seni dan Kerajinan, Seni dan Kerajinan,
6 Kerumahtanggaan, Kerumahtanggaan, V 35 5 - 120
Pekerjaan Sosial, dan Pekerjaan Sosial, dan
Administrasi Perkantoran) Administrasi Perkantoran)
Matematika (Akuntansi dan Matematika (Akuntansi dan
7 V 35 5 - 120
Penjualan/Pemasaran) Penjualan/Pemasaran)
8 Sejarah Indonesia - 40 5 - 120
9 Fisika Fisika V 40 - - 120
Seni Budaya
10 Seni Budaya V 40 - 1 Paket 120
(Rupa/Musik/Tari/Teater)
11 Kimia Kimia V 40 - - 120
Pendidikan Jasmani Olahrag Pendidikan Jasmani Olahrag
12 V 40 - 1 Paket 120
a dan Kesehatan a dan Kesehatan
13 Biologi Biologi V 40 - - 120
14 Ilmu Pengetahuan Alam - 40 - - 120
15 IPA Terapan - 40 - - 120
16 Ilmu Pengetahuan Sosial - 40 - - 120
17 KKPI V 40 5 - 120
18 Simulasi Digital 40 5 - 120
19 Kewirausahaan V 40 - 1 Paket 120
Prakarya dan
20 V 40 - 1 Paket 120
kewirausahaan
21 Gambar Teknik - 40 - - 120
22 Pemrograman dasar - 40 - - 120
23 Sistem Komputer - 40 - - 120
Pengantar Ekonomi dan
24 - 40 - - 120
Bisnis
Pengantar Administrasi
25 - 40 - - 120
Perkantoran
26 Pengantar Akuntansi - 40 - - 120
27 Pengantar Pariwisata - 40 - - 120
28 Dasar-dasar Desain - 40 - - 120
29 Pengetahuan Bahan - 40 - - 120

66
Bentuk dan Jumlah
Nama Mapel
Irisan Soal
No Waktu
KD Prakti
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 PG Essay
k
Dasar-dasar Teknik Dasar-dasar Teknik
30 V 40 - - 120
Bangunan Bangunan
Dasar-dasar Teknik Dasar-dasar Teknik
31 V 40 - - 120
Plambing dan Sanitasi Plambing
Dasar-dasar Teknik Survei
32 Dasar-dasar Geomatika V 40 - - 120
dan Pemetaan
Dasar-dasar Teknik Dasar-dasar Teknik
33 V 40 - - 120
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan
34 Dasar-dasar Teknik Kimia Dasar-dasar Teknik Kimia V 40 - - 120
Dasar-dasar Teknik
35 - 40 - - 120
Pendingin dan Tata Udara
36 Dasar-dasar Teknik Mesin Dasar-dasar Teknik Mesin V 40 - - 120
Dasar-dasar Teknik Dasar-dasar Teknik
37 V 40 - - 120
Otomotif Otomotif
Dasar-dasar Teknologi Dasar-dasar Teknik Pesawat
38 V 40 - - 120
Pesawat Udara Udara
Dasar-dasar Teknik Dasar-dasar Teknik
39 V 40 - - 120
Perkapalan Perkapalan
Dasar-dasar Teknologi Dasar-dasar Teknologi
40 V 40 - - 120
Tekstil Tekstil
41 Dasar-dasar Teknik Grafika Dasar-dasar Teknik Grafika V 40 - - 120
Dasar-dasar Geologi Dasar-dasar Geologi
42 V 40 - - 120
Pertambangan Pertambangan
Dasar-dasar Instrumentasi Dasar-dasar Teknik
43 V 40 - - 120
Industri Instrumentasi Industri
44 Dasar-dasar Pelayaran Dasar-dasar Pelayaran V 40 - - 120
45 Dasar-dasar Teknik Industri Dasar-dasar Teknik Industri V 40 - - 120
Dasar-dasar Teknik Dasar-dasar Teknik
46 V 40 - - 120
Perminyakan Perminyakan
Dasar-dasar Teknik Dasar-dasar Teknik
47 V 40 - - 120
Elektronika Elektronika
Dasar-dasar Teknik Energi
48 - 40 - - 120
Terbarukan
49 Dasar-dasar Teknik Furnitur - 40 - - 120
Dasar-dasar Teknik Dasar-dasar Teknik
50 V 40 - - 120
Telekomunikasi Telekomunikasi
Dasar-dasar Teknik Dasar-dasar Teknik
51 V 40 - - 120
Komputer dan Informatika Komputer dan Informatika
Dasar-dasar Teknik
52 Dasar-dasar Broadcasting V 40 - - 120
Broadcasting
53 Dasar-dasar Kesehatan Dasar-dasar Kesehatan V 40 - - 120
Dasar-dasar Perawatan Dasar-dasar Perawatan
54 V 40 - - 120
Sosial Sosial
55 Dasar-dasar Seni Rupa Dasar-dasar Seni Rupa V 40 - - 120
Dasar-dasar Desain dan Dasar-dasar Desain dan
56 V 40 - - 120
Produksi Kria Produksi Kriya
Dasar-dasar Seni
57 - - - - 120
Pertunjukan
58 Dasar-dasar Seni Musik Dasar-dasar Seni Musik - 40 - - 120

67
Bentuk dan Jumlah
Nama Mapel
Irisan Soal
No Waktu
KD Prakti
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 PG Essay
k
59 Dasar-dasar Seni Tari Dasar-dasar Seni Tari - 40 - - 120
Dasar-dasar Seni Dasar-dasar Seni
60 - 40 - - 120
Pedalangan Pedalangan
61 Dasar-dasar Seni Karawitan Dasar-dasar Seni Karawitan - 40 - - 120
62 Dasar-dasar Seni Teater Dasar-dasar Seni Teater - 40 - - 120
63 Dasar-dasar Pariwisata Dasar-dasar Kepariwisataan V 40 - - 120
64 Dasar-dasar Tata Boga Dasar-dasar Tata Boga V 40 - - 120
65 Dasar-dasar Tata Kecantikan Dasar-dasar Tata Kecantikan V 40 - - 120
66 Dasar-dasar Tata Busana Dasar-dasar Tata Busana V 40 - - 120
Dasar-dasar Agribisnis Dasar-dasar Agrobisnis
67 V 40 - - 120
Produksi Tanaman Produksi Tanaman
Dasar-dasar Agribisnis Dasar-dasar Agrobisnis
68 V 40 - - 120
Produksi Ternak Produksi Ternak
Dasar-dasar Agribisnis Dasar-dasar Teknologi dan
69 Produksi Sumberdaya Produksi Perikanan V 40 - - 120
Perairan Budidaya
Dasar-dasar Mekanisme Dasar-dasar Mekanisme
70 V 40 - - 120
Pertanian Pertanian
Dasar-dasar Pengolahan
Dasar-dasar Agribisnis Hasil
71 Hasil Pertanian dan V 40 - - 120
Pertanian
Perikanan
Dasar-dasar Penyuluhan
72 - 40 - - 120
Pertanian
73 Dasar-dasar Kehutanan Dasar-dasar Kehutanan V 40 - - 120
74 Dasar-dasar Administrasi Dasar-dasar Administrasi V 40 - - 120
75 Dasar-dasar Keuangan Dasar-dasar Keuangan V 40 - - 120
76 Dasar-dasar Tata Niaga Dasar-dasar Tata Niaga V 40 - - 120
Dasar-dasar Kesehatan
77 - 40 - - 120
Hewan
Dasar-dasar Teknologi
78 - 40 - - 120
Penangkapan Ikan

68
Lampiran 5. Daftar Mata Pelajaran SDLB/MILB, SMPLB/MTsLB, DAN
SMALB/MALB

1. SDLB/MILB (Tunanetra, Tunarungu, dan Tunadaksa)


Kisi-Kisi Kisi-Kisi
Kisi-Kisi Soal Ujian
Ujian dan Soal Soal Ujian
Ujian Teori Teori dan
Mata Pelajaran SDLB Praktek Ujian Teori dibuat
No. oleh Praktek
Kurikulum 2013 dibuat Praktek oleh
Kementeria oleh
oleh oleh Sekolah
n Sekolah
Sekolah Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
Pendidikan Agama dan Budi
1 V** V** V**
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 V** V**
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V** V** V**
4 Matematika V** V**
5 Ilmu Pengetahuan Alam V** V** V**
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V** V**
B. Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya dan Prakarya V***
Pendidikan Jasmani, Olah raga,
2 V***
dan Kesehatan
C. Program Kebutuhan Khusus V***

2. SDLB/MILB (Tunagrahita dan Autis)


Kisi-Kisi Kisi-Kisi
Kisi-Kisi Soal Ujian
Ujian dan Soal Soal Ujian
Ujian Teori Teori dan
Mata Pelajaran SDLB Praktek Ujian Teori dibuat
No. oleh Praktek
Kurikulum 2013 dibuat Praktek oleh
Kementeria oleh
oleh oleh Sekolah
n Sekolah
Sekolah Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
Pendidikan Agama dan Budi
1 V**** V**** V****
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 V**** V****
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V**** V**** V****
4 Matematika V**** V****
5 Ilmu Pengetahuan Alam V**** V**** V****
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V**** V****
B. Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya dan Prakarya V***
Pendidikan Jasmani, Olah raga,
2 V***
dan Kesehatan
C. Program Kebutuhan Khusus V***
(V***) Kisi-kisi dan soal disusun oleh sekolah
(V****) Pusat memberi contoh kisi-kisi sebagai inspirasi untuk dikembangkan oleh sekolah sesuai kondisi peserta
didik

3. SMPLB/MTsLB (Tunanetra, Tunarungu, dan Tunadaksa)


Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi dan Soal Ujian
Ujian Ujian Teori dan
Mata Pelajaran SMPLB Soal Ujian Teori dibuat
No. Teori oleh Praktek Praktek
Kurikulum 2013 Praktek oleh oleh
Kementeri dibuat oleh oleh
Sekolah Sekolah
an Sekolah Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)

69
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi dan Soal Ujian
Ujian Ujian Teori dan
Mata Pelajaran SMPLB Soal Ujian Teori dibuat
No. Teori oleh Praktek Praktek
Kurikulum 2013 Praktek oleh oleh
Kementeri dibuat oleh oleh
Sekolah Sekolah
an Sekolah Sekolah
Pendidikan Agama dan Budi
1 V** V** V**
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 V** V**
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V** V** V**
4 Matematika V** V**
5 Ilmu Pengetahuan Alam V** V** V**
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V** V**
7 Bahasa Inggris V** V** V**
B. Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya V***
Pendidikan Jasmani, Olah
2 V***
raga, dan Kesehatan
C. Program Kebutuhan Khusus V***

4. SMPLB/MTsLB (Tunagrahita dan Autis)


Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi dan Soal Ujian
Ujian Ujian Teori dan
Mata Pelajaran SMPLB Soal Ujian Teori dibuat
No. Teori oleh Praktek Praktek
Kurikulum 2013 Praktek oleh oleh
Kementeri dibuat oleh oleh
Sekolah Sekolah
an Sekolah Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi V**** V**** V****
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan V**** V****
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V**** V**** V****
4 Matematika V**** V****
5 Ilmu Pengetahuan Alam V**** V**** V****
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V**** V****
7 Bahasa Inggris V**** V**** V****
B. Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya V***
2 Pendidikan Jasmani, Olah V***
raga, dan Kesehatan
C. Program Kebutuhan Khusus V***
(V***) Kisi-kisi dan soal disusun oleh sekolah
(V****) Pusat memberi contoh kisi-kisi sebagai inspirasi untuk dikembangkan oleh sekolah sesuai kondisi peserta
didik

5. SMALB/MALB (Tunanetra, Tunarungu, dan Tunadaksa)


Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi dan
Ujian Ujian Soal Ujian Teori dan
Mata Pelajaran SMALB Soal Ujian
No. Teori oleh Praktek Teori dibuat Praktek
Kurikulum 2013 Praktek oleh
Kementeri dibuat oleh oleh Sekolah oleh
Sekolah
an Sekolah Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi V** V** V**
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan V** V**

70
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi dan
Ujian Ujian Soal Ujian Teori dan
Mata Pelajaran SMALB Soal Ujian
No. Teori oleh Praktek Teori dibuat Praktek
Kurikulum 2013 Praktek oleh
Kementeri dibuat oleh oleh Sekolah oleh
Sekolah
an Sekolah Sekolah
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V** V** V**
4 Matematika V** V**
5 Ilmu Pengetahuan Alam V** V** V**
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V** V**
7 Bahasa Inggris V** V** V**
B. Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya V***
2 Pendidikan Jasmani, Olah V***
raga, dan Kesehatan
C. Program Kebutuhan Khusus V***

6. SMALB/MALB (Tunagrahita dan Autis)


Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi dan Soal Ujian
Ujian Ujian Teori dan
Mata Pelajaran SMALB Soal Ujian Teori dibuat
No. Teori oleh Praktek Praktek
Kurikulum 2013 Praktek oleh oleh
Kementeri dibuat oleh oleh
Sekolah Sekolah
an Sekolah Sekolah
A. Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi V**** V**** V****
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan V**** V****
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V**** V**** V****
4 Matematika V**** V****
5 Ilmu Pengetahuan Alam V**** V**** V****
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V**** V****
7 Bahasa Inggris V**** V**** V****
B. Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya V***
2 Pendidikan Jasmani, Olah V***
raga, dan Kesehatan
C. Program Kebutuhan Khusus V***
(V***) Kisi-kisi dan soal disusun oleh sekolah
(V****) Pusat memberi contoh kisi-kisi sebagai inspirasi untuk dikembangkan oleh sekolah sesuai kondisi peserta
didik

71
Lampiran 6. Daftar Mata Pelajaran Pendidikan Kesetaraan

1. Paket A
Kisi-Kisi
Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Ujian Soal Ujian
Kisi-Kisi Ujian Soal Ujian Teori 20%- Teori dan
Mata Pelajaran Paket A Praktek Teori 75%-
No. Teori oleh Praktek oleh 25% oleh Praktek
Kurikulum 2006 oleh 80% oleh
Kementerian Forum Kementeria 100% oleh
Kementeria Satdik
Tutor/Satdik n Satdik
n

1 Pendidikan Agama V
2 Pendidikan Kewarganegaraan V V V
3 Bahasa Indonesia V V V
4 Matematika V V V
5 Ilmu Pengetahuan Alam V V V
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V V V
7 Seni Budaya V V
Pendidikan Jasmani, Olahraga
8 V V
dan Kesehatan
9 Keterampilan Fungsional V
10 Muatan Lokal V

2. Paket B
Kisi-Kisi
Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Ujian Soal Ujian
Kisi-Kisi Ujian Soal Ujian Teori 20%- Teori dan
Mata Pelajaran Paket B Praktek Teori 75%-
No. Teori oleh Praktek oleh 25% oleh Praktek
Kurikulum 2006 oleh 80% oleh
Kementerian Forum Kementeria 100% oleh
Kementeria Satdik
Tutor/Satdik n Satdik
n

1 Pendidikan Agama V* V** V* V**


2 Pendidikan Kewarganegaraan V V V
3 Bahasa Indonesia V V V
4 Bahasa Inggris V V V
5 Matematika V V V
6 Ilmu Pengetahuan Alam V V V
7 Ilmu Pengetahuan Sosial V V V
8 Seni Budaya V V
Pendidikan Jasmani, Olahraga
9 V V
dan Kesehatan
10 Keterampilan Fungsional V
11 Muatan Lokal V
* Disusun oleh Kementerian Agama
** Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

72
3. Paket C IPA
Kisi-Kisi
Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Ujian Soal Ujian
Kisi-Kisi Ujian Soal Ujian Teori 20%- Teori dan
Mata Pelajaran Paket C IPA Praktek Teori 75%-
No. Teori oleh Praktek oleh 25% oleh Praktek
Kurikulum 2006 oleh 80% oleh
Kementerian Forum Kementeria 100% oleh
Kementeria Satdik
Tutor/Satdik n Satdik
n
1 Pendidikan Agama* V* V** V* V**
2 Pendidikan Kewarganegaraan V V V
3 Bahasa Indonesia V V V
4 Bahasa Inggris V V V
5 Matematika V V V
6 Fisika V V V
7 Biologi V V V
8 Kimia V V V
9 Sejarah V V V
10 Seni Budaya V V
Pendidikan Jasmani, Olahraga
11 V V
dan Kesehatan
12 Keterampilan Fungsional V
13 Muatan Lokal V
* Disusun oleh Kementerian Agama
** Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

4. Paket C IPS
Kisi-Kisi
Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Ujian Soal Ujian
Kisi-Kisi Ujian Soal Ujian Teori 20%- Teori dan
Mata Pelajaran Paket C IPS Praktek Teori 75%-
No. Teori oleh Praktek oleh 25% oleh Praktek
Kurikulum 2006 oleh 80% oleh
Kementerian Forum Kementeria 100% oleh
Kementeria Satdik
Tutor/Satdik n Satdik
n

1 Pendidikan Agama* V* V** V* V**


2 Pendidikan Kewarganegaraan V V V
3 Bahasa Indonesia V V V
4 Bahasa Inggris V V V
5 Matematika V V V
6 Geografi V V V
7 Sosiologi V V V
8 Ekonomi V V V
9 Sejarah V V V
10 Seni Budaya V V
Pendidikan Jasmani, Olahraga
11 V V
dan Kesehatan
12 Keterampilan Fungsional V
13 Muatan Lokal V
* Disusun oleh Kementerian Agama

73
** Disusun oleh MGMP/KKG dibawah Kanwil Kemenag

Lampiran 7. Daftar Mata Pelajaran Pondok Pesantren Salafiah

1. Program Ula
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Mata Pelajaran Praktek
oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Mata Pelajaran Umum
Pendidikan
V V V**
1 Kewarganegaraan
2 Bahasa Indonesia V V V V**
3 Matematika V V V**
4 Ilmu Pengetahuan Alam V V V**
5 Ilmu Pengetahuan Sosial V V V**
Mata Pelajaran
B
Pendidikan Agama
1 Al Qur’an V* V** V V**
2 Hadist V* V** V V**
3 Aqidah V* V** V V**
4 Akhlak V* V** V V**
5 Fiqih V* V** V V**
6 Tarikh V* V** V V**
7 Bahasa Arab V* V** V V**
(muatan/mata pelajaran
8 lain yang diajarkan di V V
Pondok Pesantren Salafiah)
(V*) Disusun oleh Kementerian Agama
(V**) Disusun oleh POKJA PPS dibawah Kanwil Kemenag

2. Program Wustha
Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Soal Ujian Soal Ujian
Teori dan
Mata Pelajaran SMPTK Ujian Teori Ujian Praktek Soal Ujian Teori 20%- Teori 75%-
No. Praktek
Kurikulum 2006 oleh oleh Praktek oleh 25% oleh 80% oleh
100% oleh
Kementerian Kementerian Sekolah Kementerian MGMP/KKG
Sekolah
A. Mata Pelajaran Umum
Pendidikan
V V V**
1 Kewarganegaraan
2 Bahasa Indonesia V V V V**
3 Matematika V V V**
4 Ilmu Pengetahuan Alam V V V**
5 Ilmu Pengetahuan Sosial V V V**
6 Bahasa Inggris V V
Mata Pelajaran
B
Pendidikan Agama
1 Al Qur’an V* V** V V**
2 Hadist V* V** V V**
3 Aqidah V* V** V V**
4 Akhlak V* V** V V**

74
5 Fiqih V* V** V V**
6 Tarikh V* V** V V**
7 Bahasa Arab V* V** V V**
(muatan/mata pelajaran
8 lain yang diajarkan di V V
Pondok Pesantren Salafiah)
(V*) Disusun oleh Kementerian Agama
(V**) Disusun oleh POKJA PPS dibawah Kanwil Kemenag

3. Program Ulya
Kisi-Kisi Soal Ujian
Kisi-Kisi Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian
dan Soal Teori dan
Mata Pelajaran MA Ujian Teori Ujian Praktek Teori 20%- Teori 75%-
No. Ujian Praktek
Kurikulum 2006 oleh oleh 25% oleh 80% oleh
Praktek oleh 100% oleh
Kementerian Kementerian Kementerian MGMP/KKG
Sekolah Sekolah
A. Mata Pelajaran Umum
Pendidikan
V V V**
1 Kewarganegaraan
2 Bahasa Indonesia V V V V**
3 Matematika V V V**
4 Bahasa Inggris V V V V**
5 Sejarah Indonesia V V V**

Mata Pelajaran Pendidikan


B
Agama
1 Al Qur’an V* V** V V**
2 Hadist V* V** V V**
3 Aqidah V* V** V V**
4 Akhlak V* V** V V**
5 Fiqih V* V** V V**
6 Tarikh V* V** V V**
7 Bahasa Arab V* V** V V**
(muatan/mata pelajaran lain
8 yang diajarkan di Pondok V V
Pesantren Salafiah)

75
Lampiran 8. Pakta Integritas

PAKTA INTEGRITAS
KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
DALAM PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 20117/2018

Dalam rangka pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Tahun


Pelajaran 2017/2018, saya Kepala Sekolah/Madrasah ………………………………
dengan ini menyatakan bahwa saya:

1. sanggup meningkatkan kualitas, kredibilitas, dan akuntabilitas pelaksanaan


USBN untuk meningkatkan mutu pendidikan;
2. sanggup melaksanakan tugas sesuai Prosedur Operasional Standar (POS)
Penyelenggaraan USBN dan menyukseskan pelaksanaan USBN;
3. sanggup menjaga keamanan dan kerahasiaan bahan USBN; dan
4. sanggup melaksanakan USBN secara jujur.

Demikian pakta integritas ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada unsur
paksaan dari pihak manapun.

Apabila saya melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam pakta integritas ini,
saya bersedia dikenakan sangksi sesuai dengan hukum dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

…………………………………….., 2018

Kepala Sekolah/Madrasah

……………………………………….

Catatan:
1. Isi pakta integritas dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Untuk pendidikan kesetaraan istilah sekolah/madrasah disesuaikan

76

Anda mungkin juga menyukai