Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala


limpahan rahmat dan hidayah-Nya, Pedoman Teknis Pelaksanaan Ujian
Nasional (UN) untuk satuan pendidikan SMPLB dan SMALB kekhususan A, B, D
dan USBN satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB kekhususan A, B, C, D,
E, dan Autis Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat tersusun dengan baik.

Pedoman teknis ini diharapkan dapat memberi petunjuk dan arahan bagi
penyelenggaraan UN Pendidikan Khusus di lingkungan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompentensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan BSNP Nomor :
0047/P/BNSP/XI/2018 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019, dan Peraturan BSNP Nomor :
0048/BSNP/XI/2018 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan
Ujian Sekolah Berstandar Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019.

Semoga Pedoman Teknis ini bermanfaat guna menjamin kelancaran


dalam penyelenggaraan UN dan USBN Pendidikan Khusus di Jawa Timur.

Surabaya, 15 Februari 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Dasar...................................................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................3
D. Daftar Istilah....................................................................................................................4

BAB II PERSYARATAN DAN PENDAFTARAN PESERTA UJIAN NASIONAL dan UJIAN


SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
A. Persyaratan Peserta Ujian Nasional dan USBN.....................................................8
B. Pendaftaran Peserta Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional …………………………………………………………………………….. 9

BAB III TUGAS PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL DAN USBN


A. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan..........................................................11
B. Penyelenggara Tingkat Kab/Kota (Cabang Dinas Pendidikan) ………….. 12
C. Penyelenggara Tingkat Provinsi …………………………………………………….. 13

BAB IV BAHAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL/USBN


A. Kisi-Kisi Soal...................................................................................................................16
B. Bahan UN........................................................................................................................16
C. Jumlah Butir Soal UN dan USBN..............................................................................17
D. Pelaksanaan UN dan USBN.......................................................................................19
E. Prosedur Pelaksanaan UN dan USBN.....................................................................22

BAB V KEPENGAWASAN, PEMERIKSAAN, PENGOLAHAN UN, USBN DAN KETENTUAN


KELULUSAN
A. Kepengawasan UN dan USBN..................................................................................29
B. Pengolahan Hasil UN dan USBN..............................................................................30
C. Ketentuan Kelulusan....................................................................................................31

BAB VI PENGATURAN RUANG, PENGAWAS, DAN TATA TERTIB


A. Pengaturan Ruang UN dan USBN...........................................................................32
B. Pengawas Ruang UN dan USBN..............................................................................32
C. Tata Tertib Ruang UN dan USBN.............................................................................32

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)


merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik
secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Ujian
Nasional diselenggarakan di SMPLB dan SMALB kekhususan A, B, D,
sedangkan USBN pada satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB
kekhususan A, B, C, D, E, dan Autis diselenggarakan dalam rangka
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi
belajar dan/atau penyelesaian belajar dari sekolah. Untuk keberhasilan
pelaksanaan ini perlu adanya pedoman agar semua kegiatan UN dan USBN
dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

B. Dasar

Pedoman teknis penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) SMPLB, SMALB, dan


Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pada satuan pendidikan SDLB,
SMPLB, dan SMALB didasarkan pada:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4496 ); sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 nomor 17, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5410);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama

1
dan Keagamaan. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor:
124);

4. Peraturan Pemerintah Nomor : 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan ( Lembaran Negara Tahun 2010
Nomor: 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 20 Tahun 2016


tentan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 21


Tahun 2016 tentang Stándar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 23


Tahun 2016 tentang Stándar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Perdirjen Dikdasmen Nomor: 10/D/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum,


Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Pedoman Implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus;

9. Peraturan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan
oleh Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah;

10.Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah


Nomor: 1730/0.06/PD/2018 Tanggal 28 Pebruari 2018 perihal Penilaian
Hasil Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus;

11.Peraturan BSNP Nomor : 0047/P/BNSP/XI/2018 tentang Prosedur


Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2018/2019.

2
12.Peraturan BSNP Nomor : 0048/BNSP/XI/2018 tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Tahun Pelajaran 2018/2019.

C. Tujuan

Tujuan penyusunan Pedoman Teknis ini adalah :

1. Memberi pedoman kepada penyelenggara UN satuan pendidikan SMPLB,


SMALB, kekhususan A, B, D, E dan USBN satuan pendidikan SDLB,
SMPLB, SMALB kekhususan A, B, C, D, E, Autis Tahun Pelajaran
2018/2019 dan semua pihak yang terkait agar dalam melaksanakan
tugasnya, dicapai hasil dengan sebaik-baiknya;

2. Sebagai pedoman dalam menangani permasalahan yang timbul dalam


penyelenggaraan UN satuan pendidikan SMPLB, SMALB, kekhususan A,
B, D dan USBN satuan pendidikan SDLB, SMPLB, SMALB kekhususan A,
B, C, D, E, Autis Tahun Pelajaran 2018/2019;

3. Membantu kelancaran penyelenggaraan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah


Berstandar Nasional sebagai :

a. Alat penilaian pencapaian kompetensi lulusan secara nasional dan


sekolah;

b. Alat pemetaan mutu satuan pendidikan;

c. Alat seleksi untuk melanjutkan ke satuan pendidikan yang lebih tinggi;

d. Mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan dasar yang


bermutu;

e. Umpan balik pengembangan kurikulum dan untuk pengambilan


kebijakan pendidikan mulai dari tingkat sekolah sampai ke tingkat
pusat;

f. Bahan pertimbangan, dasar pembinaan, dan pemberian bantuan kepada


satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

3
D. Daftar Istilah

1. Satuan Pendidikan adalah satuan pendidikan yang meliputi Sekolah


Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
(SMPLB) dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);

2. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran


capaian kompetensi lulusan SMPLB dan SMALB pada mata pelajaran
tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan;

3. Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil yang selanjutnya disebut UNKP
adalah adalah ujian nasional yang menggunakan naskah soal dan Lembar
Jawaban Ujian Nasional (LJUN) berbasis kertas dan menggunakan pensil;

4. Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang selanjutnya disebut USBN adalah


kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh
satuan pendidikan SDLB, SMPLB, SMALB mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar;

5. Ujian Susulan adalah Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar


Nasional SDLB, SMPLB, dan SMALB untuk peserta didik yang
berhalangan mengikuti UN dan USBN karena alasan tertentu yang dapat
diterima oleh sekolah penyelenggara dan disertai bukti yang sah;

6. Pengawas Ujian adalah guru yang diberi kewenangan untuk mengawasi


dan menjamin kelancaran UN dan USBN di ruang ujian;

7. Nilai Sekolah selanjutnya disebut NS adalah nilai gabungan antara nilai


ujian Sekolah dan rata-rata nilai rapor atau rata-rata Nilai Derajat
Kompetensi (NDK);

8. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut NUN adalah nilai yang
diperoleh peserta didik pada UN;

9. Kriteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian minimal standar


kompetensi lulusan pada semua mata pelajaran untuk dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan;

4
10. Nilai Akhir yang selanjutnya disebut NA adalah nilai gabungan antara NS
dari setiap mata pelajaran yang diujikan dan NUN;

11. Bahan UN adalah naskah soal, compact disk (CD) Listening


Comprehensif (LC), lembar jawaban UN, berita acara, daftar hadir,
amplop tata tertib, dan pakta integritas pengawas;

12. Bahan USBN adalah naskah soal, lembar jawaban USBN, berita acara,
daftar hadir, amplop tata tertib, dan pakta integritas pengawas;

13. Lembar jawaban UN dan USBN yang selanjutnya disebut LJUN dan
LJUSBN adalah lembaran kertas yang digunakan oleh peserta didik
untuk menjawab soal UN dan USBN;

14. Sertifikat Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SHUN adalah
surat keterangan yang berisi NUN serta tingkat capaian kompetensi
lulusan;

15. Prosedur Operasional Standar yang selanjutnya disebut POS adalah


urutan langkah baku yang mengatur teknis pelaksanaan UN yang
ditetapkan oleh BSNP;

16. Prosedur Operasional Standar yang selanjutnya disebut POS adalah


urutan langkah baku yang mengatur teknis pelaksanaan USBN yang
ditetapkan oleh BSNP;

17. Pendistribusian bahan UN adalah rangkaian kegiatan yang tidak


terpisahkan dari proses pengiriman, penyerahan dan penerimaan, serta
penyimpanan bahan UN yang terjamin keamanan, kerahasiaan dan
ketepatan waktu dan tempat tujuan;

18. Titik simpan di provinsi adalah gedung yang terletak di ibu kota provinsi
atau kota lain yang ditetapkan yang disewa atau dimiliki perusahaan
percetakan yang dijadikan tempat untuk menyimpan dan serah terima
bahan UN dari percetakan ke Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP);

19. Titik simpan transit di Kabupaten/Kota adalah tempat di


Kabupaten/Kota atau tempat lain yang memenuhi persyaratan
keamanan dan kerahasiaan yang ditetapkan sebagai tempat serah
terima bahan UN dari Panitia UN Tingkat Provinsi ke Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota;

20. Panitia Pengadaan Provinsi adalah panitia pengadaan barang dan jasa
untuk penggandaan dan pendistribusian bahan UN di setiap provinsi

5
yang dibentuk oleh Balitbang Kemdikbud berdasarkan usulan dari
Panitia UN Tingkat Provinsi;

21. Panitia Pengadaan Provinsi adalah panitia pengadaan barang dan jasa
untuk penggandaan dan pendistribusian bahan USBN di provinsi.

22. Pemerintah Daerah adalah pemerintah provinsi atau pemerintah


kabupaten/kota.

23. Dokumen Ujian Nasional dan Ujian Sekolah :


a. DNS : Daftar Nominasi Sementara
b. DNT : Daftar Nominasi Tetap
c. KPUN : Kartu Peserta Ujian Nasional
d. KPUSBN : Kartu Peserta Ujian Sekolah Berstandar
Nasional
e. NS : Nilai Sekolah
f. NUN : Nilai Ujian Nasional
g. NA : Nilai Akhir
h. NUSBN : Nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional
i. DKHUN : Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional
j. DKHUSBN : Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah Berstandar
Nasional
24. SMPLB : Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa

25. SMALB : Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

26. POS : Prosedur Operasi Standar

27. Domnis : Pedoman Teknis

28. DKN : Daftar Kumpulan Nilai

29. SKL : Standar Kompetensi Lulusan

30. Tunanetra : Anak yang mengalamai gangguan penglihatan

31. Tunarungu : Anak yang mengalami gangguan pendengaran

32. Tunadaksa : Anak yang mengalami gangguan fisik

6
33. Tunalaras : Anak yang mengalami gangguan emosi dan
sosial

34. Tunagrahita : Anak yang mengalami gangguan intelektual

35. Autis : Anak yang mengalami gangguan komunikasi,

sosial, dan perilaku

7
BAB II
PERSYARATAN DAN PENDAFTARAN PESERTA
UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

A. Persyaratan Peserta Ujian Nasional dan Ujian Sekolah


Berstandar Nasional

1. Peserta UN adalah peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan
pendidikan SMPLB, dan SMALB yang tidak mengalami hambatan intelektual
untuk jenis ketunaan Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, dan Tunalaras;

2. Peserta USBN adalah peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di
satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB;

3. Peserta didik yang memiliki rapor lengkap penilaian hasil belajar mulai
semester I tahun pertama sampai dengan semester 1 tahun terakhir;

4. Peserta didik yang memiliki ijasah atau surat keterangan lain yang
setara, atau berpenghargaan sama dengan ijasah dari satuan pendidikan
yang setingkat lebih rendah. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang
kurangnya 3 (tiga) tahun pelajaran sebelum mengikuti ujian;

5. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti UN di satuan pendidikannya, dapat mengikuti UN
di sekolah lain pada satuan pendidikan dan jenis yang sama;

6. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti UN dapat mengikuti UN susulan;

7. Peserta yang tidak lulus pada tahun sebelumnya, tahun pelajaran


2015/2016, 2016/2017 atau 2017/2018 yang sudah didata dapat
mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
tahun 2018/2019;

8. Peserta didik yang belum lulus UN dan USBN pada tahun pelajaran
2015/2016, 2016/2017 atau 2017/2018 yang akan mengikuti UN dan
USBN tahun pelajaran 2018/2019 harus:
a. mendaftar pada sekolah asal atau sekolah pelaksana UN dan USBN;

8
b. memiliki nilai sekolah; dan

c. mengikuti semua mata pelajaran yang diujikan secara nasional.

B. Pendaftaran Peserta Ujian Nasional dan Ujian Sekolah


Berstandar Nasional

1. Sekolah penyelenggara UN dan USBN melaksanakan pendataan calon


peserta dengan menggunakan format pendaftaran yang telah ditetapkan;

2. Sekolah penyelenggara menerima pendaftaran peserta yang TIDAK LULUS


UN pada tahun pelajaran 2015/2016, 2016/2017, atau tahun pelajaran
2017/2018 baik dari sekolah asal atau sekolah lain;

3. Pendaftaran peserta UN dan USBN yang tidak lulus sebagaimana dimaksud


pada angka 2 harus :

a. mencantumkan nomor peserta UN dan USBN pada lembar pendaftaran


peserta tahun 2018/2019;

b. berkoordinasi dengan sekolah asal bagi peserta didik yang mendaftar di


sekolah lain.

4. Pendaftaran calon peserta UN dan USBN bagi peserta didik berkebutuhan


khusus SDLB, SMPLB, dan SMALB secara Online dilakukan langkah sebagai
berikut:

a. Calon peserta UN dan USBN terdaftar di Dapodik disertai keterangan


kebutuhan khususnya;

b. Data calon peserta ujian dimasukkan ke dalam PDUN untuk selanjutnya


diunduh dalam file DZ;

c. File DZ dimasukkan ke dalam system BioUN untuk kemudian dipilih


sesuai dengan jenis ujian yang diikuti;

d. Selanjutnya daftar dan nomer peserta ujian dapat dilihat di menu report-
daftar siswa Website http://biounslb.kemdikbud.go.id;

5. Sekolah penyelenggara UN dan USBN mengirimkan data calon peserta ke

9
Penyelenggara UN dan USBN Tingkat Provinsi melalui penyelenggara UN
dan USBN Tingkat Kabupaten/Kota secara offline paling lambat tanggal 31
Januari 2019;

6. Penyelenggara UN dan USBN Tingkat Provinsi mengkoordinasikan


pendataan calon peserta dengan menggunakan perangkat lunak sesuai
dengan POS pendataan peserta yang diterbitkan oleh Balitbang Kemdikbud
dan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

7. MKKS PK melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kab./Kota berkoordinasi


dengan Operator Provinsi untuk mengunduh kartu peserta ujian di Website
http://biounslb.kemdikbud.go.id; kemudian Kepala Sekolah
menandatangani serta membubuhkan stempel pada kartu peserta UN dan
USBN yang telah ditempel foto peserta;

8. Bagi Sekolah Penyelenggara yang belum mendaftarkan peserta UN dan USBN


di bioUN mengikuti pola penomoran sebagai berikut.

Menetapkan kode pengisian pada kartu peserta :


0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 8

Keterangan :
- 01: Kode Kabupaten/Kota
- 0001: Kode sekolah*)
- 0001: Kode Nomor urut peserta
- 8: Kode akhir**)

*) Kode sekolah melanjutkan urutan sekolah terakhir yang terdaftar di bioUN.


**) Pola penulisan kode akhir sebagai berikut:
Nomor urut peserta 0001 – 8, 0002 – 7, 0003 – 6, 0004 – 5, 0005 – 4, 0006
– 3, 0007 – 2, 0008 – 9, 0009 – 8, 0010 – 7, dst.

10
BAB III
TUGAS PENYELENGGARA
UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

A. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan

1. Merencanakan pelaksanakan UN dan USBN di sekolah;

2. Menetapkan tempat dan/atau ruang ujian di lokasi satuan pendidikan;

3. Melakukan sosialisasi kepada guru, peserta didik, orang tua dan


masyarakat tentang kebijakan UN dan USBN serta teknis pelaksanaan
UN dan USBN;

4. Satuan pendidikan mengusulkan nama calon pengawas ruang UN dan


USBN ke Dinas Pendidikan Provinsi;

5. Melaksanakan UN dan USBN serta memastikan kesesuaian pelaksanan


UN dan USBN dengan POS UN dan USBN;

6. Mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS UN


dan USBN;

7. Mengesahkan berita acara pelaksanaan UN dan USBN di satuan


pendidikan;

8. Mengirimkan data calon peserta UN dan USBN ke panitia tingkat Provinsi;

9. Mengirimkan nilai raport persemester dan nilai USBN sesuai dengan


kewenangannya ke kementerian melalui Dapodik;

10. Menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan UN dan USBN;

11. Menjalaskan tata tertib pengawasan ruang kepada pengawas ruang;

12. Menerima DKHUN dari panitia UN tingkat Provinsi;

13. Mencetak dan membagikan SHUN kepada peserta UN dan USBN; dan

14. Menyampaikan pelaporan pelaksanaan UN dan USBN kepada panitia UN


dan USBN tingkat provinsi.

11
B. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota (Cabang
Dinas Pendidikan)

1. Merencanakan penyelenggaraan UN dan USBN di wilayahnya;

2. Menetapkan satuan pendidikan pelaksana UN dan USBN dengan


prosedur sebagai berikut:

a. Mendata sekolah yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan


mengidentifikasi sekolah berdasarkan jenjang akreditasi serta
aspek-aspek kelayakan yang dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan penetapan sekolah penyelenggara UN dan USBN
serta menyampaikannya ke penyelenggara Tingkat Provinsi;

b. Menerima SK Penetapan sekolah penyelenggara UN dan USBN


yang menggabung dari penyelenggara Tingkat Provinsi;

c. Menyampaikan Surat Keputusan tersebut ke sekolah


penyelenggara UN dan USBN;

3. Menetapkan pengawas ruang UN dan USBN;

4. Menyampaikan daftar pengawas ruang ujian ke panitian UN dan USBN


tingkat provinsi;

5. Menyerahkan LJUN berbasis pensil dan kertas ke Panitia tingkat provinsi;

6. Menerima nilai UN dari Dinas Pendidikan Provinsi;

7. Mengirimkan nilai UN ke satuan pendidikan;

8. Menerima DKHUN dan SHUN untuk diteruskan ke satuan pendidikan;

9. Mendistribusikan blangko ijazah ke satuan pendidikan;

10. Mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya;

11. Membuat laporan pelaksanaan UN dan USBN kepada panitia tingkat


provinsi.

12
C. Penyelenggara Tingkat Provinsi

1. Merencanakan penyelenggaraan UN dan USBN di wilayahnya;

2. Melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud tentang


penyelenggaraan UN/USBN dan POS UN/USBN ke Kabupaten/Kota di
wilayahnya;

3. Menetapkan satuan pendidikan yang berwenang melaksanakan UN dan


USBN, dengan prosedur sebagai berikut:

a. Melakukan pendataan satuan pendidikan yang memiliki kelas/tingkat


tertinggi;

b. Mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan status dan jenjang


akreditasi dan dengan mempertimbangkan aspek-aspek lain untuk
penetapan satuan pelaksana UN dan USBN;

c. Menetapkan satuan pendidikan pelaksana UN dan USBN dan satuan


pendidikan yang menggabung ke satuan pendidikan lain sesuai
dengan kewenangannya, yang dituangkan dalam surat keputusan
dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana UN dan USBN
melalui cabang dinas pendidikan kabupaten/kota.

4. Melakukan koordinasi dengan satuan pendidikan dalam hal:

a. Penetapan satuan pendidikan pelaksana UN dan USBN;

b. Pengumpulan dan pengelolaan basis data peserta UN dan USBN;

c. Pengumpulan pegelolaan basis data nilai raport dan nilai ujian


sekolah;

d. Pengiriman nilai raport untuk mata pelajaran yang diujikan dalam UN


dan USBN semester pertama sampai semester 5 (lima) untuk SMPLB
dan SMALB ke panitia UN dan USBN ke tingkat pusat paling lambat 2
(dua) minggu sebelum UN dan USBN dengan menggunakan aplikasi
dari Kemendikbud;

e. Pengiriman nilai USBN ke panitia UN tingkat pusat paling lambat

13
seminggu sebelum pengumuman kelulusan dari satuan pendidikan
menggunakan aplikasi dari Kemendikbud;

5. Dalam hal persiapan UNKP, panitian UN tingkat provinsi memiliki tugas


dan tanggung jawab tambahan sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi dengan panitia UN tingkat pusat dalam


pelelangan pekerjaan penggandaan dan pendistribusian dan bahan
UN;

b. Melakukan verifikasi jumlah amplop setiap sekolah dan kabupaten


kota serta pendistribusian bahan UN;

c. Menerima hasil cetakan bahan UN dari Panitia Penerima Hasil


Pekerjaan (PPHP) dan mendistribusikan bahan UN ke titik simpan
Kabupaten/Kota;

d. Menjamin pendistrusian bahan UN yang mencakup Naskah Soal UN,


LJUN, Daftar Hadir, Berita Acara, Tata Tertib, Amplop dan Pakta
Integritas ke satuan Pendidikan melalui Panitia UN tingkat
Kabupaten /Kota sesuai dengan ketentuan;

e. Menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN.

6. Memantau pelaksanaan UN dan USBN;

7. Menerima nilai UN dari Panitia UN Tingkat Pusat;

8. Mencetak Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) dan mengirimkan


nilai UN ke satuan pendidikan melalui Cabang Dinas Pendidikan
Kabupaten Kota;

9. Mengirimkan DKHUN dan SHUN ke satuan pendidikan melalui Cabang


Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

10. Mengevaluasi pelaksanaan UN dan USBN di wilayahnya;

11. Membuat laporan pelaksanaan UN dan USBN Tingkat Provinsi untuk


disampaikan kepada panitia UN tingkat Pusat yang berisi tentang
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN dan USBN yang dilengkapi

14
dengan:
a. Surat Keputusan Panitia UN dan USBN Tingkat
Provinsi; b. Data Peserta UN;
c. Data Satuan Pendidikan Pelaksana UN dan USBN;
dan d. Laporan Kelulusan Satuan Pendidikan.

15
BAB IV
BAHAN DAN PELAKSANAAN

UJIAN NASIONAL/UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

A. Kisi-Kisi Soal
Kisi-kisi UN dan USBN tahun pelajaran 2018/2019 mengacu pada
Peraturan BSNP Nomor : 0047/P/BNSP/XI/2018 tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2018/2019, dan Nomor 0048/BNSP/XI/2018 tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Sekolah Berstandar Nasional
Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. Bahan UN dan USBN

1. Bahan UN yang berupa master dan naskah soal, compact disk (CD)
listening comprehension (LC) untuk peserta UN satuan pendidikan SMPLB
dan SMALB bagi peserta ujian tunanetra, tunadaksa, tunalaras sebelum
digunakan merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.

2. Bahan UN yang berupa master dan naskah soal untuk peserta UN satuan
pendidikan SMPLB dan SMALB bagi peserta ujian tunarungu sebelum
digunakan merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.

3. Bahan USBN yang berupa master dan naskah soal untuk satuan
pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB bagi peserta ujian tunanetra,
tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, tunaganda, dan autis
sebelum digunakan merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.

4. Lembar jawaban UN dan USBN yang telah diisi oleh peserta UN dan
USBN merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.

5. Naskah soal UN dan USBN setelah digunakan disimpan di satuan


pendidikan selama 1 bulan, kemudian dimusnahkan dengan berita
acara.

16
6. Satuan pendidikan menjamin keamanan dan kerahasiaan naskah UN
dan USBN selama masa penyimpanan.

7. Dalam hal bahan UN dan USBN sebagaimana dimaksud pada angka 1


terdapat kekeliruan dan/atau berpotensi menimbulkan masalah,
Panitia UN dan USBN Tingkat Pusat dapat melakukan perbaikan
setelah berkoordinasi dengan BSNP.

8. Bahan UN dan USBN dalam bentuk Braille bagi peserta UN dan USBN
Tunanetra dan bahan UN mata pelajaran Bahasa Inggris reading
sebagai pengganti LC bagi peserta ujian tunarungu untuk peserta
didik di SMALB.

C. Jumlah Butir Soal UN dan USBN

1. Ujian Nasional

e. Mata ujian dan jumlah butir soal satuan pendidikan SMALB untuk
Kekhususan Tunanetra (A),Tunadaksa (D), dan Tunarungu (B)
terdiri dari :

1) SMALB Kekhususan Tunanetra (A), dan Tunadaksa (D)

No Mata Ujian Jumlah Alokasi Waktu


Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
*) terdiri dari 15 soal listening comprehension dan 35
soal pilihan ganda

2) SMALB Kekhususan Tunarungu (B)


No Mata Ujian Jumlah Alokasi Waktu
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50 120 menit
3. Matematika 40 120 menit

17
3) SMPLB untuk Kekhususan Tunanetra (A), Tunadaksa (D),
dan Tunarungu (B)
NO MATA UJIAN JUMLAH JUMLAH
BUTIR BUTIR SOAL
SOAL
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit
2 Matematika 40 120 menit
3 Bahasa Inggris 50 120 menit
4 IPA 40 120 menit

2. Ujian Sekolah Berstandar Nasional

Jumlah soal untuk semua mata Ujian Sekolah Berstandar Nasional


SDLB, SMPLB, dan SMALB bagi peserta didik Tunanetra, Tunarungu,
dan Tunadaksa sebanyak 40 butir soal dengan rincian Pilihan Ganda
35 butir soal dan Jawaban Singkat 5 butir soal untuk mata pelajaran
PPKn, IPS, IPA, Bahasa Inggris, sedangkan mata pelajaran
Matematika dan Bahasa Indonesia jumlah butir soal 35 terdiri dari
Pilihan Ganda 30 butir soal dan Jawaban Singkat 5 butir soal. Adapun
daftar mata pelajaran yang diujikan sebagai berikut:

a. SDLB
No Mata Pelajaran Tertulis Alokasi Waktu Praktik
(menit)
1 Pendidikan Agama dan V 120 V
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila V 120 -
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V 120 V
4 Matematika V 120 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam V 120 V
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V 120 -
7 Seni Budaya dan V 120 V
Prakarya
8 Pendidikan Jasmani, - - V
Olahraga dan Kesehatan
9 Program Kebutuhan - - V
Khusus

18
b. SMPLB
No Mata Pelajaran Tertulis Alokasi Waktu Praktik
(menit)
1 Pendidikan Agama dan V 120 V
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan V 120 -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V 120 V
4 Matematika V 120 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam V 120 V
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V 120 -
7 Bahasa Inggris V 120 V
8 Seni Budaya V 120 V
9 Pendidikan Jasmani, - - V
Olahraga dan Kesehatan
10 Keterampilan Pilihan - - V
11 Program Kebutuhan - - V
Khusus

c. SMALB
No Mata Pelajaran Tertulis Alokasi Waktu Praktik
(menit)
1 Pendidikan Agama dan V 120 V
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila V 120 -
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia V 120 V
4 Matematika V 120 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam V 120 V
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V 120 -
7 Bahasa Inggris V 120 V
8 Seni Budaya V 120 V
9 Pendidikan Jasmani, - - V
Olahraga dan Kesehatan
10 Keterampilan Pilihan - - V
11 Program Kebutuhan - - V
Khusus

Jumlah Soal dan alokasi waktu bagi peserta didik Tunagrahita, Autis,
dan Tunaganda diatur masing-masing oleh satuan pendidikan.

D. Pelaksanaan UN dan USBN

1. UN dan USBN dilaksanakan satu kali, yang terdiri atas UN dan USBN

19
utama serta UN dan USBN susulan;
2. UN dan USBN susulan dilaksanakan satu minggu setelah UN dan USBN
Utama, diperuntukkan bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan
dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
3. UN dan USBN dilaksanakan dalam waktu yang sama/secara serentak.
4. Tempat pelaksanaan UN dan USBN susulan diatur oleh masing-masing
pelaksana UN dan USBN Tingkat Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan jumlah peserta dan lokasi.

5. Jadual pelaksanaan UN dan USBN sebagai berikut :

5.1. Jadual UNKP SMALB ( A, B, D ) dan USBN SMALB (C, E, Autis,


Tunaganda) Tahun Pelajaran 2018/2019 Utama

No Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran


1 Senin, 01 April 2019 10.30 - 12.30 Bahasa Indonesia
2 Selasa, 02 April 2019 10.30 - 12.30 Matematika
3 Kamis, 04 April 2019 10.30 - 12.30 Bahasa Inggris

5.2. Jadual UNKP SMALB ( A, B, D ) dan USBN SMALB (C, E, Autis,


Tunaganda) Tahun Pelajaran 2018/2019 Susulan

No Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran


1 Senin, 15 April 2019 07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia
10.00 – 12.30 Matematika
2 Selasa, 16 April 2019 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
5.3. Jadual USBN SMALB ( A, B, D ) Tahun Pelajaran 2018/2019

No Hari dan Tanggal Pukul Mata pelajaran

07.30 – 09.30 Pendidikan Agama


1. Senin, 04 Maret 2019 dan Budi Pekerti
10.00 – 12.00 Bahasa Indonesia
2. Selasa, 05 Maret 2019 07.30 – 09.30 Matematika
10.00 – 12.00 IPS
3. Rabu, 06 Maret 2019 07.30 – 09.30 PPKn
10.00 – 12.00 Bahasa Inggris
07.30 – 09.30 IPA
4. Senin, 11 Maret 2019
10.00 – 12.00 Seni Budaya

20
5.4. Jadual USBN SMALB (C, E, Autis, Tunaganda) Tahun Pelajaran
2018/2019

No Hari dan Tanggal Pukul Mata pelajaran

07.30 – 09.30 Pendidikan Agama dan


1.Senin, 04 Maret 2019 Budi Pekerti
10.00 – 12.00 IPS
2.Selasa, 05 Maret 2019 07.30 – 09.30 PPKn
10.00 – 12.00 I PA
3.Rabu, 06 Maret 2019 07.30 – 09.30 Seni Budaya

5.5. Jadual UNKP SMPLB ( A, B, D ) dan USBN SMPLB (C, E, Autis,


Tunaganda) Tahun Pelajaran 2018/2019 Utama

No Hari & Tanggal Pukul Mata Pelajaran


1 Senin, 22 April 2019 10.30 - 12.30 Bahasa Indonesia
2 Selasa, 23 April 2019 10.30 - 12.30 Matematika
3 Rabu, 24 April 2019 10.30 - 12.30 Bahasa Inggris
4 Kamis, 25 April 2019 10.30 - 12.30 IPA

5.6. Jadual UNKP SMPLB ( A, B, D, E ) dan USBN SMPLB (C, E, Autis,


Tunaganda) Tahun Pelajaran 2018/2019 Susulan

No Hari & Tanggal Sesi Pukul Mata Pelajaran


1 Sesi-1 07.30 – 09.30
Selasa, 29 April 2019 Bahasa Indonesia
2 Sesi-2 10.30 – 12.30 Matematika
3 Rabu, 30 April 2019 Sesi-1 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
Sesi-2 10.30 – 12.30 IPA
5.7. Jadual USBN SMPLB ( A, B, D ) Tahun Pelajaran 2018/2019

No Hari dan Tanggal Pukul Mata pelajaran

07.30 – 09.30 Pendidikan Agama dan


1. Senin, 08 April 2019 Budi Pekerti
10.00 – 12.00 Bahasa Indonesia
2. Selasa, 09 April 2019 07.30 – 09.30 Matematika
10.00 – 12.00 IPS
3. Rabu, 10 April 2019 07.30 – 09.30 PPKn
10.00 – 12.00 Bahasa Inggris
4. Kamis, 11 April 2019 07.30 – 09.30 IPA
10.00 – 12.00 Seni Budaya

21
5.8. Jadual USBN SMPLB (C, E, Autis, Tunaganda) Tahun
Pelajaran 2018/2019

No Hari dan Tanggal Pukul Mata pelajaran

07.30 – 09.30 Pendidikan Agama


1. Senin, 08 April 2019 dan Budi Pekerti
10.00 – 12.00 IPS
2. Selasa, 09 April 2019 07.30 – 09.30 PPKn
3. Rabu, 10 April 2019 07.30 – 09.30 Seni Budaya

5.9. Jadual USBN SDLB A, B, D, E, C, Autis, dan Tunaganda Tahun


Pelajaran 2018/2019

No Hari dan Tanggal Pukul Mata pelajaran

07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia


1. Kamis, 2 Mei 2019 10.00 – 12.00 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
2. Jumat, 3 Mei 2019 07.30 – 09.30 Matematika
10.00 – 12.00 PPKn
3. Sabtu, 4 Mei 2019 07.30 – 09.30 IPA
10.00 – 12.00 Seni Budaya dan Prakarya
4. Senin, 6 Mei 2019 07.30 – 09.30 IPS

Catatan : Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional selain


yang terjadual dalam pedoman teknis ini menjadi
tanggung jawab satuan pendidikan, baik soal
maupun jadual.

E. Prosedur Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah


Berstandar Nasional

1. Ruang Ujian

Satuan Pendidikan penyelenggara UN dan USBN menetapkan ruang UN dan


USBN dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Ruang ujian yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan UN dan
USBN;

22
b. Setiap meja diberi nomor peserta UN dan USBN;

c. Penempatan peserta UN dan USBN sesuai dengan nomor peserta;

d. Setiap ruang ujian diawasi oleh dua orang pengawas ruang UN dan USBN;

e. Setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan ;

” DILARANG MASUK SELAIN PESERTA DAN PENGAWAS UJIAN,


SERTA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI”

f. Setiap ruang ditempatkan meja dan kursi untuk 2 (dua) orang


pengawas UN dan USBN;

g. Setiap ruang UN dan USBN disediakan lak/segel untuk setiap


amplop LJUN dan LJUSBN;

h. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dan


USBN dikeluarkan dari ruang UN dan USBN, paling lambat sudah
siap 1 (satu) hari sebelum UN dan USBN dimulai.

i. Setiap ruang UN dan USBN disediakan denah tempat duduk peserta


UN dan USBN dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu
masuk ruang ujian.

2. Pengawas Ruang Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar


Nasional

Tugas dan tanggung jawab Pengawas Ruang UN dan USBN adalah:


a. Pengawas ruang adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku
disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh
kerahasiaan;
b. Pengawas ruang harus menandatangani surat pernyataan bersedia
menjadi pengawas ruang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai di lokasi sekolah
Penyelenggara UN dan USBN;
c. Pengawas ruang tidak diperkenankan untuk membawa alat

23
komunikasi elektronik ke dalam ruang ujian.

4)

d. Penempatan pengawas ruang ditentukan dengan sistem silang


dalam satu kabupaten/kota;
e. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas;
f. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari Ketua
Panitia UN dan USBN Tingkat Satuan Pendidikan;
g. Pengawas ruang mengisi dan menandatangani pakta integritas di
depan ketua Panitia UN dan USBN Tingkat Satuan Pendidikan;
h. Pengawas ruang menerima bahan yang berupa naskah soal UN
dan USBN, amplop pengembalian LJUN, LJUSBN, daftar hadir, dan
berita acara penyelenggaraan UN dan USBN;
i. Pengawas ruang memeriksa kondisi bahan UN dan USBN dalam
keadaan baik di dalam amplop naskah yang masih tersegel;
j. Pengawas masuk ke dalam ruang UN dan USBN 20 menit
sebelum waktu penyelenggaraan untuk melakukan :
1) memeriksa kesiapan ruang ujian;
2) mempersilakan peserta UN dan USBN untuk memasuki ruang
dengan menunjukkan kartu peserta UN dan USBN
meletakkan tas di bagian depan ruang ujian, serta
menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah
ditentukan;
3) memeriksa dan memastikan setiap peserta UN dan USBN
hanya membawa pensil, penghapus, peraut, dan
penggaris yang akan digunakan ke tempat duduk masing-
masing;
memeriksa dan memastikan amplop soal dalam keadaan
tertutup rapat (tersegel), membuka amplop tersebut
disaksikan oleh peserta ujian;
5) membacakan tata tertib peserta UN dan USBN;
6) membagikan naskah soal UN dan USBN dengan cara
meletakkan di atas meja peserta dalam posisi tertutup

24
(terbalik);
7) kelebihan naskah soal UN dan USBN selama ujian
berlangsung tetap disimpan di ruang ujian dan tidak
diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan;
8) memberikan kesempatan kepada peserta UN dan USBN
untuk mengecek kelengkapan soal;
9) mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor
ujian pada kolom yang tersedia pada LJUN dan LJUSBN dan
naskah soal;
10) mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada
LJUN dan LJUSBN secara benar;
11) memastikan peserta UN dan USBN telah mengisi identitas
dengan benar sesuai dengan kartu peserta;
12) mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJUN dan
LJUSBN dengan naskah, secara hati-hati agar tidak rusak;
13) memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir;
14) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca
petunjuk cara menjawab soal;
15) memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja
dengan jujur.
16) mempersilakan peserta UN dan USBN untuk mulai
mengerjakan soal;
k. Selama UN dan USBN berlangsung, pengawas ruang UN dan
USBN wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang
ujian;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang
melakukan kecurangan;
3) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang UN
selain peserta ujian.
4) menaati larangan berikut: DILARANG merokok di ruang

25
ujian, mengobrol, membaca, memberi isyarat, petunjuk,
dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan
jawaban dari soal UN dan USBN yang diujikan;

l. Lima (5) menit sebelum waktu UN dan U S BN selesai, pengawas


ruang UN memberi peringatan kepada peserta UN dan USBN bahwa
waktu tinggal lima menit;
m. Setelah waktu UN dan USBN selesai, pengawas ruang UN dan USBN:
1) mempersilakan peserta UN dan USBN untuk berhenti mengerjakan
soal;
2) mempersilakan peserta UN dan USBN meletakkan naskah soal dan
LJUN dan LJUSBN di atas meja dengan rapi;
3) mengumpulkan LJUN dan LJUSBN dan naskah soal UN dan USBN ;
4) menghitung jumlah LJUN dan LJUSBN sama dengan jumlah peserta
UN dan USBN, bila sudah lengkap mempersilakan peserta UN dan
USBN meninggalkan ruang ujian;
5) menyusun secara urut LJUN dan LJUSBN dari nomor peserta
terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop LJUN dan LJUSBN
disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar
berita acara pelaksanaan, kemudian DITUTUP, DILEM/DILAK
serta DITANDATANGANI oleh pengawas ruang UN dan USBN DI
DALAM RUANG UJIAN;
6) menyusun naskah soal secara urut dari nomor peserta terkecil
termasuk naskah cadangan yang tidak digunakan dan
memasukkannya ke dalam amplop naskah soal; kemudian
DITUTUP dan DILEM/DILAK serta ditandatangani oleh
pengawas ruang;
7) menyerahkan amplop LJUN dan LJUSBN yang sudah dilem dan
ditandatangani, dan satu lembar daftar hadir peserta dan satu
lembar berita acara pelaksanaan UN dan USBN kepada Panitia UN
dan USBN Tingkat Sekolah dan membubuhi stempel Satuan

26
Pendidikan pada amplop pengembalian LJUN dan LJUSBN tersebut;
8) menyerahkan naskah soal UN dan USBN yang sudah dipakai, sudah
dilem, dan sudah dibubuhi tanda tangan dan stempel sekolah
kepada Panitia UN dan USBN Tingkat Sekolah untuk disimpan di
tempat yang aman.

n. Menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas dan akuntabilitas pada


semua proses di atas ;

o. Pengawas ruang melaksanakan tugas sesuai dengan Pedoman


Operasional Standar (POS) Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional.

3. Tata Tertib Paserta Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar


Nasional
Peserta UN dan USBN :
a. memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima
belas) menit sebelum UN dan USBN dimulai;
b. terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN dan USBN setelah
mendapat izin dari Ketua Panitia UN dan USBN Tingkat Sekolah tanpa
diberi perpanjangan waktu;
c. dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ke ruang
ujian;
d. tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di dalam
ruang kelas di bagian depan;
e. membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, karet penghapus,
peraut, penggaris, dan kartu tanda ujian;
f. mengisi daftar hadir dengan menggunakan bolpoin yang disediakan
oleh pengawas ruangan;
g. mengisi identitas pada halaman pertama butir naskah soal dan identitas
pada LJUN dan LJUSBN secara lengkap dan benar serta menyalin
pernyataan “Saya mengerjakan UN dengan jujur” dan “Saya
mengerjakan USBN dengan jujur” dan menandatanganinya;

27
j. naskah soal dan LJUN/LJUSBN cacat, rusak, atau terlipat, dapat diganti
dengan naskah soal cadangan;
k. mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian;
l. selama UN dan USBN berlangsung, hanya dapat meninggalkan
ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang UN dan
USBN;
m. jika akan meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak
kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai
menempuh/mengikuti UN dan USBN pada mata pelajaran yang
terkait;
n. tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya
waktu ujian;
o. berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian;

p. selama UN dan USBN berlangsung, dilarang:


1) menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
2) bekerjasama dengan peserta lain;
3) memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
4) memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau
melihat pekerjaan peserta lain;
5) membawa naskah soal UN atau USBN serta LJUN atau LJUSBN
keluar dari ruang ujian;
6) menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

28
BAB V

KEPENGAWASAN, PEMERIKSAAN,
PENGOLAHAN UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR
NASIONAL, DAN KETENTUAN KELULUSAN

A. Kepengawasan Ujian Nasional Dan Ujian Sekolah


Berstandar Nasional

1. Sekolah Penyelenggara UN dan USBN satuan pendidikan SDLB, SMPLB,


SMALB menetapkan Pengawas ruangan ujian dengan Surat Keputusan
Kepala Sekolah penyelenggara dan dilaporkan ke Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah Kabupaten/Kota.

2. Pengawas UN dan USBN pada pada satuan pendidikan SDLB, SMPLB,


SMALB adalah guru mata pelajaran yang sedang tidak diujikan.

3. Pengawas UN dan USBN adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku
disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh
kerahasiaan.

4. Pengawas ruang UN dan USBN harus menandatangani surat pernyataan


bersedia menjadi pengawas ruang UN dan USBN sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai
di lokasi sekolah penyelenggara UN dan USBN.

5. Pengawas Ruangan UN dan USBN TIDAK diperkenankan membawa alat


komunikasi elektronik dan buku bacaan lainnya ke dalam ruang ujian.

6. Penempatan pengawas ruangan Ujian Nasional dilakukan oleh


Penyelenggara UN dan USBN di Tingkat Kabupaten/Kota dengan prinsip
sistem silang murni antar guru pada kelainan dan satuan pendidikan yang
berbeda.

7. Setiap ruang diawasi oleh dua orang Pengawas.

8. Bagi peserta ujian yang memerlukan pendamping diijinkan hanya 1 orang


(misalnya: untuk Peserta Tunanetra).

29
9. Tata ruang ujian disesuaikan dengan kondisi peserta dengan prinsip :
Nyaman, Tenang dan Aman.

B. Pengolahan Hasil UN dan USBN

1. Pengumpulan Hasil Ujian

a. Petugas Penyelenggara ujian tingkat Kabupaten/Kota


mengumpulkan amplop LJUN yang telah diserahkan oleh Sekolah
Penyelenggara Ujian dan memasukkannya ke dalam amplop
dengan disaksikan oleh Pengawas;

b. Petugas Penyelenggara ujian tingkat Kabupaten/ Kota


mengirimkan LJUN ke Panitia Penyelenggara UN Tingkat Provinsi
disertai dengan Berita Acara Serah Terima;

c. Penyelengara UN Tingkat Provinsi memeriksa kesesuaian jumlah


berkas LJUN dengan jumlah peserta UN dari setiap sekolah
penyelenggara UN;

d. Petugas Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Provinsi


mengelompokkan LJUN per mata pelajaran per sekolah
penyelenggara UN per Kabupaten/Kota;

e. Petugas Penyelenggara provinsi menetapkan tim dan


melaksanakan verifikasi dan pemindaian;

f. Petugas Penyelenggara provinsi mengirimkan hasil pemindaian ke


panitia UN Pusat;

g. Hasil LJUSBN disimpan di sekolah disiapkan untuk pengolahan.

2. Pengolahan Hasil Ujian

a. Dinas Pendidikan Propinsi melakukan pemindaian (scanning )


LJUN satuan pendidikan SMPLB dan SMALB serta mengirimkan
hasilnya ke Penyelenggara UN tingkat Pusat;

b. Penyelenggara UN tingkat Provinsi mencetak DKHUN;

30
c. DKHUN dikirim ke sekolah penyelenggara melalui penyelenggara
UN tingkat Kabupaten/Kota disertai berita acara;

d. Sekolah penyelenggara USBN mengolah hasil LJUSBN;

e. Sekolah berdasarkan DKHUN dan DKHUSBN mengumumkan hasil


UN dan USBN.

C. Ketentuan Kelulusan

1. Kriteria Kelulusan

Kriteria dari satuan pendidikan minimal mempertimbangkan hal-hal


berikut:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;

c. Mengikuti Ujian Nasioanal (kecuali SDLB);

d. Lulus USBN sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan


pendidikan.

2. Penetapan Kelulusan

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat


Dewan Guru.

3. Pengumuman Kelulusan Satuan Pendidikan

Pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh masing-masing
satuan pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
No Satuan Pendidikan Hari/Tanggal

1 SDLB Rabu, 12 Juni 2019

2 SMPLB Rabu, 29 Mei 2019

3 SMALB Senin, 13 Mei 2019

31
BAB VI

PENGATURAN RUANG, PENGAWAS DAN TATA TERTIB

A. PENGATURAN RUANG UN dan USBN


Panitia UN dan USBN menetapkan ruang dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Ruang yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan ujian;
2. Setiap ruang diawasi oleh 2 orang pengawas;
3. Setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta;
4. Setiap Ruang ditempel penguman yang bertuliskan “DILARANG MASUK
SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS, SERTA TIDAK
DIPERNANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI”
5. Setiap ruang disediakan denah tempat duduk peserta disertai foto
peserta yang ditempel dipintu masuk ruang ujian;
6. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian
dikeluarkan dari ruang ujian;

B. PENGAWAS RUANG UN DAN USBN


1. Kepala sekolah bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan US dan
USBN di sekolah yang menjadi kewenangannya;
2. Pengawas UN dan USBN ditetapkan oleh kepala sekolah;
3. Setaiap ruang ujian diawasi oleh 2 orang pengawas;
4. Pengawas UN dan USBN adalah guru yang mata pelajarannya tidak
sedang diujikan atau guru yang tidak mengajar kelas tertinggi.
5. Pengawas UN dan USBN adalah guru yang disiplin, jujur, bertanggung
jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.

C. TATA TERTIB PENGAWAS RUANG UN DAN USBN

1. Ruang Pengawas UN dan USBN

a. Dua puluh lima menit (25 ) sebelum ujian dimulai pengawas ruang
telah hadir di ruang pengawas ujian;

32
b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua
penyelenggara ujian;

c. Pengawas ruang ujian menerima bahan ujian untuk ruang yang akan
diawasi berupa, naskah soal UN, USBN, LJUN, LJUSBN, amplop LJUN,
amplop LJUSBN , daftar hadir peserta, dan berita acara pelaksanaan
UN dan USBN, serta lem;

d. Pengawas ruang menandatangani Pakta Integritas.

2. Ruang UN dan USBN

a. Pengawas ruang dilarang membawa alat komunikasi/elektronik ke


dalam ruang ujian;

b. Pengawas masuk ke dalam ruang ujian 15 (lima belas) menit sebelum


waktu pelaksanaan ujian, untuk:

1) Memeriksa kesiapan ruang ujian, meminta peserta ujian untuk


memasuki ruangan dengan menunjukkan kartu peserta ujian dan
menempati tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan;

2) Memastikan setiap peserta ujian tidak boleh membawa tas, buku


atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan
sebagainya ke dalam ruang kecuali alat tulis yang akan digunakan;

4) Membacakan tata tertib ujian;

5) Meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir;

6) Membagikan LJUN/LJUSBN kepada peserta dan memandu serta


memeriksa pengisian identitas peserta ujian ( Nomor ujian,
nama, tanggal dan tanda tangan );

7) Memastikan peserta telah mengisi identitas dengan benar ;

8) Setelah seluruh peserta ujian selesai mengisi identitas, pengawas


ruang ujian membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan

33
ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik
dan tertutup rapat (disegel) disaksikan oleh peserta ujian ; dan

9) Membagikan naskah soal dengan cara meletakkan di atas meja


peserta dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta ujian tidak
diperkenankan menyentuhnya sampai tanda waktu dimulai.

c. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruangan:

1) mempersilakan peserta ujian untuk mengecek kelengkapan soal;

2) mempersilakan peserta ujian untuk mulai mengerjakan soal; dan

3) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk


cara menjawab soal.

d. Kelebihan naskah soal ujian selama ujian berlangsung tetap disimpan di


ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan.

e. Selama ujian berlangsung, pengawas ruang ujian wajib :

1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;

2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta ujian yang


melakukan kecurangan; serta

3) melarang orang lain memasuki ruang ujian selain peserta ujian.

f. Pengawas ruang ujian dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan


bantuan apapun kepada peserta ujian berkaitan dengan jawaban dari
soal yang diujikan.

g. Lima (5) menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang ujian
memberi peringatan kepada peserta ujian (bahwa waktu tinggal lima
menit).

h. Setelah waktu Ujian selesai, pengawas ruang ujian:

1) mempersilakan peserta Ujian untuk berhenti mengerjakan soal;

34
2) mempersilakan peserta Ujian meletakkan naskah soal dan LJUN di
atas meja dengan rapi;

3) mengumpulkan LJUN dan naskah soal ujian;

4) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta ujian;

5) mempersilakan peserta ujian meninggalkan ruang ujian;

6) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan


memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan dua
lembar daftar hadir peserta, dua lembar berita acara pelaksanaan,
kemudian ditutup dan dilem serta ditandatangani oleh pengawas
ruang ujian di dalam ruang ujian;

i. Pengawas ruang ujian menyerahkan LJUN dan naskah soal ujian


kepada Penyelenggara di Sekolah disertai dengan satu lembar daftar
hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan ujian.

3. Tata Tertib Peserta UN

1. Peserta ujian memasuki ruangan setelah diijinkan oleh petugas


ruangan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai.

2. Peserta ujian yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti


ujian setelah mendapat izin dari Ketua Penyelenggara Ujian Tingkat
sekolah, tanpa diberi perpanjangan waktu.

3. Peserta ujian dilarang membawa alat komunikasi elektronik , kalkulator


ke ruang ujian.

4. Tas, buku dan cacatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan


kelas di samping pengawas.

5. Peserta ujian membawa alat tulis berupa pensil 2B, penghapus,


penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.

6. Peserta ujian mengisi daftar hadir dengan menggunakan bolpoin yang


disediakan oleh pengawas.

35
7. Peserta ujian mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar.

8. Peserta ujian yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas


pada LJUN dapat bertanya kepada pengawas ruang ujian dengan cara
mengacungkan tangan terlebih dahulu.

9. Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai
ujian.

10. Selama ujian berlangsung, peserta ujian hanya dapat meninggalkan


ruangan dengan izin dari pengawas ruang ujian.

11. Peserta ujian yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak,
pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah
soal.

12. Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan
tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah
selesai mengikuti ujian pada mata pelajaran yang terkait.

13. Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian
berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum
berakhirnya waktu ujian.

14. Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah tanda waktu ujian
berakhir dan meletakkan lembar jawaban serta naskan soal di atas
meja masing-masing.

15. Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang:

a. menanyakan jawaban soal kepada siapapun;

b. bekerjasama dengan peserta lain;

c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;

d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat


pekerjaan peserta lain;

e. membawa naskah soal ujian dan LJUN keluar dari ruang ujian;

f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

36
16. Meninggalkan ruang ujian dengan tertib dan tenang setelah
pengawas ruang ujian mengumpulkan dan menghirung lembar
jawaban dan naskah soal sesuai dengan jumlah peserta ujian;

17. Peserta ujian yang melanggar tata tertib, diberi peringatan/teguran


oleh pengawas ruang ujian dan dicatat dalam berita acara sebagai
salah satu bahan pertimbangan kelulusan.

37

Anda mungkin juga menyukai