RA. Kartini adalah pahlawan nasional yang sangat berjasa dalam sejarah
mengemukakan pendapat.
Tokoh wanita satu ini sangat terkenal di Indonesia. Dialah Raden Ajeng
Kartini Djojo Adhiningrat atau dikenal sebagai R.A Kartini, beliau dikenal
Mengenai Biografi dan Profil R.A Kartini, beliau lahir pada tanggal 21
Djojo Adhiningrat.
jepara, beliau ini merupakan kakek dari R.A Kartini. Ayahnya R.M.
Ibu kartini yang bernama M.A. Ngasirah, beliau ini merupakan anak
Ibu R.A Kartini yaitu M.A. Ngasirah sendiri bukan keturunan bangsawan,
melainkan hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan kolonial
R.A Kartini sendiri memiliki saudara berjumlah 10 orang yang terdiri dari
memperoleh pendidikan.
tahun sebab ketika itu menurut kebiasaan ketika itu, anak perempuan
Belanda sebab beliau juga fasih dalam berbahasa Belanda. Dari sinilah
yang ia baca dari surat kabar, majalah serta buku-buku yang ia baca.
masih tertinggal jauh atau memiliki status sosial yang cukup rendah kala
itu.
karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden,
Kartini lahir dari keluarga priyayi dan memiliki nama panjang Raden
Adjeng Kartini. Ayahnya Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat adalah
seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara. Ibunya bernama
M.A. Ngasirah adalah seorang guru agama di salah satu sekolah di
Telukawur, Jepara.
Jika diurutkan dari asal usul silsilah maka keluarga Kartini yang dari
ayahnya merupakan trah keturunan dari Sultan Hamengkubuwono IV.
Keluarga Kartini masih keturunan Sosroningrat dari silsilah kerajaan
Majapahit.
Awal Perjuangan RA. Kartini
Sejarah perjuangan RA. Kartini berawal saat beliau berumur 12 tahun.
Saat itu beliau ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi namun dilarang oleh orang tuanya.
RA. Kartini yang lulusan dari Europese Lagere School (ELS) sangat fasih
dalam berbahasa Belanda sehingga beliau merasa sanggup mengikuti
jenjang yang lebih tinggi dengan kemampuan tersebut.
Saat itu beliau tidak punya pilihan lain selain ikut apa kata orang tuanya
yang artinya RA. Kartini harus menjalani pingit.
RA, Kartini Dalam Masa Pingitan
Buku Door Duisternis tot Licht buah pikiran RA. Kartini tersebut
diterbitkan pada tahun 1911 dan disebarluaskan di eropa dan kemudian
di Indonesia dalam bahasa Belanda. Pada tahun 1922 buku tersebut
diterjemahkan dalam bahasa Melayu oleh Balai Pustaka. Buku
terjemahan tersebut diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah
Pikiran”.
Disusun Oleh :
Nama : Siti Nayla Azahra
Kelas :5A