Anda di halaman 1dari 5

PORTOFOLIO

No. ID dan Nama Peserta : dr. Mutiara Kesuma Ningrum


No. ID dan Nama Wahana : RSUD dr. Haryoto Lumajang
Topik : Hepatitis Virus Akut
Tanggal Kasus : 10 Januari 2017
Nama Pasien : Tn. S Umur : 33 tahun
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Guntur S. Mkes, dr. Dasit Riyadi
Tempat presentasi :
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Laki-laki, 33 tahun, mual muntah, demam 4 hari, kencing seperti teh
Tujuan : Mengetahui tatalaksana penanganan pasien hepatitis virus akut
Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi & E-mail Pos
diskusi
Data Pasien Nama : Tn. S Nomor Registrasi:
Alamat: Gucialit
Data Utama untuk bahan diskusi
1. Gambaran klinis
Demam 4 hari, mual muntah, mata kuning, BAK seperti teh. Keadaan umum lemah. Nafsu makan menurun.

2. Riwayat Penyakit:
- Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya disangkal
- Riwayat Hipertensi disangkal
- Riwayat DM disangkal
- Riwayat Gastritis disangkal

3. Riwayat Pengobatan: Pengobatan sendiri obat penurun panas (beli di apotek)


4. Riwayat keluarga: Pasien seorang kepala keluarga, mempunyai 1 orang istri dan 1 orang anak. Tidak ada keluarga/teman/rekan
kerja yang menderita keluhan yang sama dengan pasien.

5. Riwayat pekerjaan: Seorang karyawan perusahaan swasta.

6. Riwayat sosial: Pasien sering makan di warung-warung pinggir jalan saat istirahat jam kerja.

Daftar Pustaka
Sanityoso, A. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keempat Jilid I. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hasil Pembelajaran
1. Mengetahui diagnosis hepatitis virus akut
2. Mengetahui tatalaksana terapi, monitoring dan evaluasi kasus hepatitis virus akut
3. Menjelaskan pencegahan penularan penyakit hepatitis

SUBYEKTIF :
Pasien datang dengan keluhan mual muntah lebih dari 4x/hari sejak 2 hari yang lalu. Muntah berisi cairan berwarna putih, darah (-).
Pasien sebelumnya mengeluh demam sejak 4 hari SMRS, demam mendadak tinggi, bertahan seharian tidak naik turun, mereda dengan
obat penurun panas. Pasien juga mengeluh nyeri perut di bagian ulu hati, nyeri tidak berpindah, tidak menjalar dan tidak tembus ke
punggung belakang. Mata pasien terlihat kuning sejak 3 hari SMRS. BAK berwarna merah kecoklatan seperti teh 2 hari SMRS. BAB
berwarna kuning, konsistensi lembek, frekuensi 1x/hari. Nafsu makan menurun.

OBYEKTIF
Pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan suhu tubuh yaitu 38,50C. Sklera mata kanan dan kiri juga kuning (ikterus). Tidak anemis.
Pemeriksaan fisik abdomen didapatkan perut terlihat agak cembung, bising usus normal, suara ketuk timpani, palpasi terasa nyeri tekan
di ulu hati, hepar teraba membesar 2 jari dibawah arcus costae, tidak didapatkan Murphy sign. Dari pemeriksaan fisik dikonfirmasi
dengan pemeriksaan penunjang yaitu darah lengkap, fungsi hati, tes widal didapatkan tes darah lengkap dalam batas normal, tes widal
negatip, dan peningkatan fungsi hati. Terdapat peningkatan kadar bilirubin (Bilirubin direk 5,20 mg% dan bilirubin total 8,30 mg%),
peningkatan kadar liver enzim lebih dari 10x lipat nilai normal (SGOT/SGPT 680,0 unit/1648,0 unit). HbSag negatip. Pemeriksaan
penunjang seperti USG menunjukkan bahwa kondisi liver dalam keadaan baik, tidak ditemukan batu. Kebiasaan sering jajan/makan di
warung-warung pinggir jalan, mendukung ke arah infeksi hati akut.
ASESSMENT
Keluhan mual muntah disertai dengan demam mengarah ke kasus infeksi. Berdasarkan gejala infeksi dapat berasal dari sistem
hepatobilier atau gastrointestinal. Untuk kelainan hematologi bisa disingkirkan karena tidak ditemui tanda anemia. tanda ikterus lebih
mengarah ke sistem hepatobilier, yang diperkuat dengan hasil widal negatip serta keluhan gastrointestinal seperti diare tidak ditemui.
Nilai leukosit yang normal menunjukkan bahwa infeksi diakibatkan oleh virus. Dengan hasil pemeriksaan bilirubin yang meningkat,
enzim liver yang meningkat lebih dari 10x nilai normal, pembesaran hepar 2 jari dibawah arcus costae dan HbsAg negatip mengarah ke
infeksi hati akut karena virus. Murphy sign negatip dan alkali fosfatase yang sedikit diatas nilai normal dapat menyingkirkan diagnosis
banding seperti kolesistitis atau kolelitiasis. Dari pemeriksaan diatas, dapat ditegakkan diagnosis kasus ini adalah hepatitis virus akut.
Kepada pasien dianjurkan untuk istirahat total dan dilarang berolahraga selama kurang lebih 2 bulan, konsumsi makanan tinggi protein
dan menghindari makanan berlemak seperti santan. Penularan penyakit ini melalui penggunaan alat makan bersama sehingga
sebaiknya alat makan pasien dibedakan dengan alat makan anggota keluarga lainnya. Perlu dijelaskan dapat pulih seperti sedia kala.

PLANNING
Diagnosis: DL, Bilirubin direk/indirek, SGOT/SGPT, Alkali pospatase, RFT, USG abdomen
Terapi:
Diberikan pengobatan cairan dan obat simtomatis untuk meredakan demam dan mengurangi mual/muntah. Pemberian antibiotik dapat
diberikan untuk mencegah sekunder infeksi atau infeksi nosokomial. Pemberian vitamin untuk hepar seperti curcuma dan asam
ursodeoxycolic dapat dilakukan. Diet pasien untuk sementara diberikan bubur halus tinggi karbohidrat tinggi protein dan rendah lemak.
Pasien disarankan untuk bed rest total.

Edukasi:
- Menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien tentang penyakit yang diderita
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit yang didertia membutuhkan masa penyembuhan/masa istirahat lebih lama ±1 bulan
- Menjelaskan makanan dan minuman yang harus dihindari selama masa perawatan dan masa penyembuhan
- Menjelaskan cara penularan penyakit

Konsultasi:
Konsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Kontrol:
Pasien dianjurkan untuk kontrol ke Poli Penyakit Dalam

Anda mungkin juga menyukai