Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA PROFESI
CYBER CRIME

Dosen Pengampu : Budi Setiadi, S.Kom., M.Kom.

Disusun oleh Kelompok 3 :

Ahmad Mahdan : 15.63.0445


Banda Bahari Putra : 15.63.0458
Edy Rahman : 15.63.0382
Hendra Fitrianto : 15.63.0509
Muhammad Aditya : 15.63.0537
Muhammad Sugiannor : 15.63.0832

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2017
1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia, rahmat, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Cyber Crime”. Makalah
disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk dapat
menyelesaikan mata kuliah Etika Profesi dan juga diharapakan memberikan
pengetahuan lebih kepada pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih
terbatas. Namun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin untuk
menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat.

Banjarmasin, April 2018

Kelompok 3
2

DAFTAR ISI
MAKALAH.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5
2.1 Umum............................................................................................................5
2.1.1 Sejarah Cyber Crime................................................................................5
2.1.2 Definisi Cyber Crime...............................................................................5
2.1.3 Karakteristik Cyber Crime.......................................................................6
2.1.4 Jenis-Jenis Cyber Crime..........................................................................6
2.2 Modus Kejahatan Cyber Crime..................................................................7
2.2.1 Unauthorized Acces to Computer Systm and Service.............................7
2.2.2 Illegal Contents........................................................................................8
2.2.3 Data Forgery............................................................................................8
2.2.4 Cyber Espionage......................................................................................8
2.2.5 Cyber Sabotage and Extortion.................................................................8
2.2.6 Offense against Intellectual Property.......................................................9
2.2.7 Infringements of Privacy.........................................................................9
2.2.8 Cracking...................................................................................................9
2.2.9 Carding..................................................................................................10
2.3 Penyebab Terjadinya Cyber Crime..........................................................11
2.4 Penanggulangan Cyber Crime..................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain
sebagai media penyedia informasi, melalui intenet pula kegiatan komunitas
komersial menjadi bagian terbesar dan pesat pertumbuhannya serta menembus
berbagai batas Negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia bisa
diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyber space,
apapun dapat dilakukan. Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah
trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia.
Namun dampak negaif pun tidak bisa dihindari. Tatkala pornografi marak dimedia
internet, masyarakat pun tak bisa berbuat banyak. Seiring dengan perkembangan
teknologi internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang disebut dengan cyber
crime atau kejahatan melalui jaringan internet. Munculnya beberapa kasus cyber
crime di Indonesia, seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs,
menyadap transmisi data orang lain, misalnya email dan memanipulasi data
dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programmer
Komputer. Sehingga dalam kejahatan computer dimungkinkan adanya delik
formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki
Komputer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang
menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya cyber crime telah menjadi
ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi teknik kejahatan yang
dilakukan dengan teknoligo computer, khususnya jaringan internet dan intranet.
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik Cyber crime
2. Jenis cyber crime
3. Modus kejahatan Cyber Crime
4. Penyebab terjadinya Cyber Crime
5. Penanggulangan Cyber Crime

3
4

3 Tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah EPTIK
2. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi
EPTIK
3. Menambah wawasan tentang Cyber crime
4. Sebagai masukan kepada mahasiswa agar menggunakan ilmu yang
didapatnya untuk kepentingan yang positif
BAB II
PEMBAHASAN
4 Umum
2.1.1 Sejarah Cyber Crime
Cyber crime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada lebih dari
satu abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah merusak system telepon
baru Negara dengan merubah otoritas. Berikut akan ditunjukan seberapa sibuknya
para hacker telah ada selama 35 tahun terakhir. Awal 1960 fasilitas universitas
dengan kerangka utama computer yang besar, seperti laboratorium kepintaran
buatan (arti ficial intel ligence) MIT, menjadi tahap percobaan bagi para hacker.
Pada awalnya, kata “ hacker” berarti positif untuk seorang yang menguasai
computer yang dapat membuat sebuah program melebihi apa yang dirancang
untuk melakukan tugasnya. Awal 1970 John Draper membuat sebuah panggilan
telepon membuat sebuah panggilan telepon jarak jauh secara gratis dengan
meniupkan nada yang tepat ke dalam telepon yang memberitahukan kepada
system telepon agar membuka saluran.
2.1.2 Definisi Cyber Crime
Cybercrime merupakan bentik-bentuk kejahatan yang timbul karena
pemanfaatan teknologi internet beberapa pandapat mengasumsikan cybercrime
dengan computer crime.the U.S department of justice memberikan pengertian
computer crime sebagai “any illegal act requiring knowledge of computer
technologi for its perpetration,investigation,or prosecution”pengertian tersebut
indentik dengan yang diberikan organization of European community
development,yang mendefinisikan computer crime sebagai “any illegal,unethical
or unauthorized behavior relating to yhe automatic processing and/or the
transmission of data “adapun andi hamzah (1989) dalam tulisannya “aspek –aspek
pidana dibidang computer “mengartikan kejahatan komputer sebagai “Kejahatan
di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer
secara ilegal”. Dari beberapa pengertian diatas, secara ringkas dapat dikatakan
bahwa cyber crime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan

5
6

teknologi, komputer dan telekomunikasi baik untuk memperoleh keuntungan


ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.

2.1.3 Karakteristik Cyber Crime


Selama ini dalam kejahatan konvensional, dikenal adanya dua jenis
kejahatan sebagai berikut:
a) Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime)
Pemisahan agama, faktor sosial, hukum Kejahatan ini merupakan jenis
kejahatan atau tindak criminal yang dilakukan secara konvensional seperti
misalnya perampokan, pencurian, pembunuhan,dll.
Tuhan tidak disamakan dengan sukses dan kegagalan; kepercayaan pada
kedaulatan Tuhan.
b) Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crime)
Kejahatan jenis ini terbagi dalam empat kelompok kejahatan,yakni
kejahatan korporasi, kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan
individu. Cyber crime sendiri sebagai kejahatan yang muncul sebagai
akibat adanya komunitas dunia maya di internet, memiliki karakteristik
tersendiri yang berbeda dengan kedua model diatas. Karakteristik unik dari
kejahatan didunia maya tersebut antara lain menyangkut lima hal berikut :
1. Ruang lingkup kejahatan
2. Sifat kejahatan
3. Pelaku kejahatan
4. Modus kejahatan
5. Jenis-jenis kerugian yang ditimbulkan

2.1.4 Jenis-Jenis Cyber Crime


Jenis-jenis cyber crime berdasarkan motifnya dapat tebagi dalam beberapa
hal :
1. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan murni
Dimana orang yang melakukan kejahatan yang dilakukan secara di
sengaja, dimana orang tersebut secara sengaja dan terencana untuk
7

melakukan pengrusakkan, pencurian, tindakan anarkis, terhadap suatu


system informasi atau system computer.
2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu
Dimana kejahatan ini tidak jelas antara kejahatan criminal atau bukan
karena dia melakukan pembobolan tetapi tidak merusak, mencuri atau
melakukan perbuatan anarkis terhadap system informasi atau system
computer tersebut.
3. Cybercrime yang menyerang individu
Kejahatan yang dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau
iseng yang bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba ataupun
mempermaikan seseorang untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Contoh :
Pornografi, cyberstalking, dll
4. Cybercrime yang menyerang hak cipta (Hak milik) :
Kejahatan yang dilakukan terhadap hasil karya seseorang dengan motif
menggandakan, memasarkan, mengubah yang bertujuan untuk
kepentingan pribadi/umum ataupun demi materi/nonmateri.
5. Cybercrime yang menyerang pemerintah :
Kejahatan yang dilakukan dengan pemerintah sebagai objek dengan motif
melakukan terror, membajak ataupun merusak keamanan suatu
pemerintahan yang bertujuan untuk mengacaukan system pemerintahan,
atau menghancurkan suatu Negara.

5 Modus Kejahatan Cyber Crime


2.2.1 Unauthorized Acces to Computer Systm and Service
Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu
sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan
dari pemilik system jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku
kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian
informasi penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga yang melakukan hanya
karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem
yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak dengan
berkembangnya teknologi internet/intranet.
8

2.2.2 Illegal Contents


Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet
tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar
hukum atau mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya adalah pemuatan
suatu berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga
diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu
informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan
pemerintahan yang sah, dan sebagainya.

2.2.3 Data Forgery


Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Kejahatan
ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat
seolah-olah terjadi “salah ketik” yang pada akhirnya akan menguntungkan
pelaku.

2.2.4 Cyber Espionage


Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem
jaringan komputer(computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini
biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data
pentingnya tersimpan dalam suatu system yang computerized.

2.2.5 Cyber Sabotage and Extortion


Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau
penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan
komputer yang terhubung dengan internet. Biasanya kejahatan ini dilakukan
dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program
tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan komputer tidak
dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana
yang dikehendaki oleh pelaku. Dalam beberapa kasus setelah hal tersebut terjadi,
maka pelaku kejahatan tersebut menawarkan diri kepada korban untuk
9

memperbaiki data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang telah
disabotase tersebut, tentunya dengan bayaran tertentu. Kejahatan ini sering disebut
sebagai cyberterrorism.

2.2.6 Offense against Intellectual Property


Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual yang dimiliki
pihak lain di internet. Sebagai contoh adalah peniruan tampilan pada web page
suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di internet
yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya.

2.2.7 Infringements of Privacy


Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang
sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan
pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan
secara computerized,yang apabila diketahui oleh orang lain maka dapat
merugikan korban secara materilmaupun immateril, seperti nomor kartu kredit,
nomor PIN ATM, cacat atau penyakittersembunyi dan sebagainya.

2.2.8 Cracking
Kejahatan dengan menggunakan teknologi computer yang dilakukan untuk
merusak system keamaanan suatu system computer dan biasanya melakukan
pencurian, tindakan anarkis begitu merekan mendapatkan akses. Biasanya kita
sering salah menafsirkan antara seorang hacker dan cracker dimana hacker sendiri
identetik dengan perbuatan negative, padahal hacker adalah orang yang senang
memprogram dan percaya bahwa informasi adalah sesuatu hal yang sangat
berharga dan ada yang bersifat dapat dipublikasikan dan rahasia.

2.2.9 Carding
Adalah kejahatan dengan menggunakan teknologi computer untuk melakukan
transaksi dengan menggunakan card credit orang lain sehingga dapat merugikan
orang tersebut baik materil maupun non materil.
a. Pengaruh Positif
10

1. Memberi inspirasi bagi kita agar tidak tertinggal informasi tentang


kecanggihan teknologi.
2. Menggunakan sebagai motivasi untuk hidup yang lebih baik dan maju.
3. Memberi semangat bagi kita untuk memperkenalkan dengan Negara asing
bahwa kebudayaan Indonesia yang beragam mampu bersaing dengan
kebudayaan mereka.

b. Pengaruh Negatif
1. Etika atau cara berperilaku akan merubah seorang individu perilaku yang
lama ke perilaku baru. Pada awalnya individu etika yang lama sudah tidak
sesuai dengan peilaku yang ada sehingga ia cenderung merubah etikanya
untuk menyesuaikan dengan yang baru. Padahal etika yang baru belum
tentu sesuai dengan norma yang berlaku pada kehidupannya.
2. Cara berpakaian oleh para remaja yang terkena dampak ini akan
menyesuaikan cara berpakaiannya dengan kebudayaan yang ia pelajari.
Pada awalnya individu merasa tertarik untuk mencoba berpakaian yang
berbeda untuk mengikuti tren yang sedang marak namun lambat laun akan
merubah gaya berpakaian untuk seterusnya.
3. Adanya teknologi yang canggih menyebabkan hidup seesorang cenderung
ke arah hedonisme dan arogan.
4. Adanya teknologi yang dirasa lebih berguna sehingga mengesampingkan
tenaga manusia. Padahal sebelum mengenal teknologi, masyarakat
Indonesia menghargai jasa manusia.

2.3 Penyebab Terjadinya Cyber Crime


Dewasa ini kejahatan computer kian marak, ada beberapa hal yang menyebabkan
makin maraknya kejahatan computer atau cyber crime diantaranya:
1. Akses internet yang tidak terbatas
2. Kelalaian pengguna computer
3. Mudah dilakukan dan sullit untuk melacaknya
11

4. Para pelaku umumnya orang yang mempunyai kecerdasan tinggi dan rasa ingin
tahu yang besar.
2.4 Penanggulangan Cyber Crime
Untuk menanggulangi kejahatan internet yang semakin meluas maka diperlukan
suatu kesadaran dari masing-masing negara akan bahaya penyalahgunaan internet.
maka berikut adalah langkah ataupun cara penanggulangan secara global :
1. Modernisasi hukum pidana nasional berserta hukum acaranya diselaraskan
dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut.
2. Peningkatan standar pengamanan system jaringan computer nasional
sesuai dengan standar internasional.
3. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparat hukum mengenai upaya
pencegahan, inventigasi, dan penuntutan perkara-perkara yang
berhubungan dengan cybercrime.
4. Meningkatkan kesadaran warga Negara mengenai bahaya cybercrime dan
pentingnya pencegahan kejahatan tersebut.
5. Meningkatkan kerja sama antar Negara dibidang teknologi mengenai
hukum pelanggaran cybercrime.
BAB III
PENUTUP
6 Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dibahas dalam makalah ini, maka dapat kami
simpulkan, Cyber crime merupakan kejahatan yang timbul dari dampak negative
perkembangan aplikasi internet.Sarana yang dipakai tidak hanya komputer
melainkan juga teknologi , sehingga yang melakukan kejahatan ini perlu proses
belajar, motif melakukan kejahatan ini disamping karena uang juga iseng.
Kejahatan ini juga bisa timbul dikarenakan ketidakmampuan hukum termasuk
aparat dalam menjangkaunya. Kejahatan ini bersifat maya dimana si pelaku tidak
tampak secara fisik.
7 Saran
Berkaitan dengan cyber crime tersebut maka perlu adanya upaya untuk
pencegahannya, untuk itu yang perlu diperhatikan adalah :
1. Segera membuat regulasi yang berkaitan dengan cyber law pada umumnya
dan cyber crime pada khususnya.
2. Kejahatan ini merupakan global crime makan perlu mempertimbangkan
draft internasional yang berkaitan dengan cybercrime.
3. Melakukan perjanjian ekstradisi dengan Negara lain.
4. Mempertimbangkan penerapan alat bukti elektronik dalam hukum
pembuktiannya.
5. Harus ada aturan khusus mengenai cyber crime.

12
13

DAFTAR PUSTAKA
[1] Admin. (2012, Oktober 12). Semua Tentag Cyber Crime. Retrieved from
CyberCrime:
http://semuatentangcyber.blogspot.co.id/2012/10/cybercrime.html
[2] Ohito. (2013, April 28). CYBERCRIME DAN CYBERLAW. Retrieved from
Materi Kuliah: http://ohito11.blogspot.co.id/2013/04/cybercrime-definisi-
cybercrime.html
[3] Wahyuni, Y. T. (2015, Desember 15). Yuliatw. Retrieved from
https://yuliatwn.wordpress.com/2015/12/05/pengertian-jenis-jenis-dan-
contoh-kasus-cyber-crime/
[4] Wikipedia. (2018, Maret 28). Kejahatan Dunia Maya. Retrieved from
https://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_dunia_maya
[5] yummiyummi, C. (2012, 11 09). Makalah Cyber Crime. Retrieved from
CYBERCRIME: http://cumiyu21.blogspot.co.id/2012/11/makalah-
cybercrime.html

Anda mungkin juga menyukai