PERSETUJUAN PENELITIAN
Skripsi yang berjudul “ hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dengan
penerapan pemberian obat di ruang icu rsud dr. moewardi “ oleh Dian islamiah, Nim FT.2017.002, telah
diperiksa dan ujikan dihadapan panitia ujian skripsi pada jurusan Fisioterapi stikes Budi Mulia
Pembimbing I pembimbing II
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat dan karunia yang tak terputus yang selalu
kita nikmati sehingga penyusunan Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat
Tentang Keselamatan Pasien Dengan Penerapan Pemberian Obat Di Ruang ICU RSUD Dr. Moewardi”
ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai tahapan awal sebelum peneliti melakukan penelitian
dan merupakan syarat memperoleh gelar Sarjana Fisioterapi. Skripsi ini melibatkan berbagai pihak yang
turut serta membantu peneliti dalam penyusunannya. Oeh karena itu, peneliti ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Laode Malik,S.KM.,M.Kes, selaku Ketua Yayasan Nur Suci Budi Mulia Kendari
2. Ibu Fatimah Aini Zahra,S,.St.Ft,.M.Fis, selaku Ketua Program Studi DIII Fisioterapi Stikes Budi
Mulia Kendari
3. Bapak La Ramu, S.Pd.,MM selaku Dosen Pembimbing I Yang Telah Membantu Mengarahkan
Membimbing Dan Memberi Dorongan Dalam Penyusan Skripsi Atau Tugas Akhir
4. Segenap Staf Dan Dosen-Dosen Pengajaran JUrusan Fisioterapi Stikes Budi Mulia Kendari
Penulis
xvi
DAFTAR ISI
HALAM JUDUL
HALAM MOTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1 Pengetahuan
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
xvi
Hermi Yulianti ii
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh perawat di Ruang ICU Rumah
Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi. Jumlah populasi 28 orang. Jenis penelitian
yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan teknik non probability sampling yaitu
total sampling. Analisis yang digunakan adalah uji chi square (χ2).
Kepustakaan: 46 ( 2000-2014 )
xix
BAB I
PENDAHULUAN
Prinsip-prinsip pemberian obat yang benar meluputi 6 hal, yaitu : Benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute dan benar dokumentasi. Benar
pasien dapat dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dan harus dilakukan
setiap akan memberikan obat. Benar obat memastikan pasien setuju dengan obat
perintah tetap, perintah satu kali , perintah , perintah stat . Benar dosis adalah
dosis yang diresepkan pada pasien tertentu. Benar waktu adalah saat dimana obat
ngkatdokumentasi
tubuh pada obat yang telah diresepkan. Benar p meliputi nama,
tanggal, waktu, rute, dosis dan tanda tangan atau insial petugas (Kuntari, 2005).
salah satu dari enam sasaran keselamatan pasien (JCI, 2013). Keselamatan pasien
vital dalam asuhan yang berkualitas Hal ini menjadi penting karena keselamatan
pasien merupakan satu langkah untuk memperbaiki mutu layanan dan menjadi
Keselamatan pasien telah menjadi isu global termasuk untuk rumah sakit.
Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu
keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity)
yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan rumah sakit
yang terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Kelima aspek keselamatan
tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Harus diakui
kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien. Keselamatan
pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait
dengan isu mutu dan citra perumahsakitan (Depkes RI, 2006). Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 43 ayat (1) mewajibkan
Rumah Sakit menerapkan standar keselamatan pasien. Standar keselamatan pasien
tersebut menurut Pasal 43 ayat (2) dilaksanakan melalui pelaporan insiden,
menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan
angka kejadian yang tidak diharapkan. Insiden keselamatan pasien adalah
kesalahan medis (medical error), kejadian yang tidak diharapkan (adverse event),
dan nyaris terjadi (near miss) (Mahendra, 2013).
1.3.1Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien
dengan penerapan pemberian obat di ruang ICU RSUD Dr. Moewardi.
xxi
.
xxi
i
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengetahuan
Menurut Soerjono (2006), manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
sebagai makhluk yang sadar, kesadaran manusia dapat disimpulkan dari
kemampuannya untuk berpikir, berkehendak dan merasa, dengan pikirannya
manusia mendapat pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu,
penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan
muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau
kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya
(Vardiansyah, 2008).
Pengetahuan merupakan suatu hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Sebagian besar
pengetahuan diperoleh melalui indera mata dan indera telinga (Notoatmodjo,
2007).
berupa tindakan atau sehubungan dengan stimulus atau obyek tadi. Kenyataan
stimulus yang diterima si subyek dapat langsung menimbulkan tindakan artinya
seseorang dapat bertindak atau berperilaku baru tanpa terlebih dahulu mengetahui
makna dari stimulus yang diterimanya. Tindakan seseorang tidak harus didasari
oleh pengetahuan atau sikap. Pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku
yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Umur
Umur adalah lama waktu hidup atau sejak kelahiran atau diadakan. Sikap
tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup ada 2 sikap antara lain
5) Jenis Kelami
6) Pengalam
BAB III
METEDEOLOGI PENELITIAN
1. Editing
2. Coding
xxv
ii
SPSS ’3’: T
3. Tabulating
4. Entry Data
5. Clearing
Peneliti mengoreksi data bila ditemukan penomoran yang salah atau huruf-
huruf yang kurang jelas.
xxv
iii
BAB IV
4.1.2Pendidikan Responden
Diploma 3 16 57
S1 Keperawatan 8 29
Ners 4 14
Jumlah 28 100
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan perawat di ruang ICU
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi yaitu diploma 3 16 (57%) responden.
4.1.3.Umur Responden
20 – 25 3 11
26 – 30 15 53
31 – 35 3 11
36 – 40 6 21
46 – 50 1 4
Jumlah 28 100
xxx
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar umur perawat di ruang ICU
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi yaitu umur 26 – 30 tahun 15
(53%) responden.
0–5 15 53
6 – 10 8 29
11 – 15 4 14
21 – 25 1 4
Jumlah 28 100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar lama bekerja perawat ICU
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi yaitu bekerja 0- 5 tahun 15
(53%).
Rendah 0 0
Cukup 14 50
Tinggi 14 50
Jumlah 28 100
xxx
i
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner terhadap 28 perawat di Ruang ICU Rumah Sakit Umum
Daerah Moewardi, yang memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 14 (50%)
responden, yang memiliki pengetahuan tinggi yaitu 14 (50%) responden.
Tabel 4.7 out put chi-square, diketahui bahwa nilai chi-square test (χ2)
adalah sebesar 5,600 dengan Assymp Sig. 2- sided 0,018 . Oleh karena nilai χ2
5,600 > χ2 tabel (3,841) dan Sig. (0,018) < α (0,05), maka H0 ditolak yang berarti
menerima hipotesis alternatif (Ha). Ini menandakan adanya hubungan antara
tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dengan penerapan
pemberian obat.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
1. Perawat Ruang ICU Diharapkan peran petugas kesehatan untuk dapat
melakukan ketelitian dalam penerapan pemberian obat, hal tersebut
dikarenakan tren pemberian pelayanan keperawatan saat ini dan masa
depan ditujukan kepada
2. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian menunjukkan ada keterkaitan antara faktor pengetahuan
keselamatan pasien dengan penerapan pemberian obat.
Merekomendasikan peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan
melakukan penelitian sejenis dengan menambahkan variabel lainnya yaitu
umur, pendidikan, lama bekerja, informasi yang didapat keterkaitannya
dengan pemberian obat dan menambahkan analisis multivariat.
xxx
v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Penulis
xxx
vii
BIODATA
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
SMA Negeri 2 Tomia Tamat Tahun 2017 dan Lanjut Perguruan Tinggi di
Kampus STIKES BUDI MULIA KENDARI
xxx
viii
MOTTO
Jika Anda mendidik seorang pria, maka seorang pria akan menjad
Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-
orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini" Malcolm X
berhenti" Confucius