Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2020 sampai dengan bulan

Februari 2020. Adapun tempat akan dilaksanakannya penelitian ini adalah

SMP Negeri se-Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

pendekatan penelitian eksplanatori (explanatory research) atau penelitian yang

bermaksud untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang akan diteliti serta

pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain. Penelitian ini akan

menggunakan metode survey pada SMP Negeri se-Kecamatan Tomia Timur

Kabupaten Wakatobi. metode survey ini merupakan metode penelitian yang

menggunakan data masa lalu atau sekarang tanpa diberikan perlakuan terlebih

dahulu oleh peneliti. Dengan metode ini akan diungkapkan fakta berdasarkan

jawaban pengukuran diri responden.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitan ini adalah analisis

jalur (path analysis). Model analisis ini digunakan untuk menjelaskan sebab akibat

antar variabel, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung ataupun

pengaruh tidak langsung dari variabel eksogen (variabel bebas) terhadap endogen

55
56

(variabel terikat) dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis

dan menginterprestasi data dalam pengujian hipotesis statistic.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang terdiri dari variabel

eksogen (exogenous variable) berupa kecerdasan emosional (X1) dan variabel

endogen (endogenous variable) berupa minat belajar (X2) dan hasil belajar (Y),

seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.

Ɛ
X1
ρyx1

rx1x2 Ryx2x1
Y

ρyx2
X2

Gambar 3.1. Diagram Jalur (Path Diagram)

Keterangan :
X1 : Kecerdasan emosional
X2 : Minat belajar
Y : Hasil belajar
ρ : Koefisien jalur (path coefficient)
ρyx1 : Koefisien jalur kecerdasan emosional terhadap hasil belajar
ρyx2 : Koefisien jalur minat belajar terhadap hasil belajar
rx1x2 : Koefisien korelasi antara variabel independen
Ryx2x1 : Koefisien korelasi antara variabel independen
Ɛ : Faktor lain yang mempengaruhi variabel dependen (tidak diteliti)
57

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang terdiri dari dua variabel bebas dan

satu variabel tidak bebas. Untuk memperjelas variabel-variabel yang telah

diidentifikasi, maka diperlukan definisi operasional dari masing-masing variabel

tersebut yaitu:

1. Variabel Independen (Eksogen)

Variabel independen pada penelitian ini adalah nilai skala kecerdasan

emosional (X1) dan nilai skala minat belajar (X2) yang berfungsi sebagai variabel

antara (intervening variabel).

2. Variabel Dependen (Endogen)

Variabel dependen pada penelitian ini adalah nilai skala minat belajar (X 2) dan

hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPS (Y) yang diukur dari nilai ulangan

harian semester genap tahun 2019/2020.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi target dalam penenelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri

se-Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi. Sedangkan populasi terjangkau

adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Tomia Timur Kabupaten

Wakatobi yang berjumlah 198 siswa yang diperoleh berdasarkan data dari

pihak sekolah. Untuk lebih jelasnya, rincian jumlah populasi siswa SMP Negeri

se-Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:
58

Tabel 3.1 Populasi siswa SMP Negeri se-Kecamatan Tomia Timur

Jumlah
No. Nama Sekolah
siswa
1. SMP Negeri 1 Tomia 124
2. SMP Negeri 3 Tomia 4
3. SMP Negeri 4 Tomia 16
4. SMP Negeri Satap Kulati 8
5. SMP Negeri Satap Wawotimu 13
Jumlah 165

Sumber: Data pihak sekolah

2. Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel minimal yang dianggap representatif, maka

digunakan rumus slovin (2005: 105) yaitu:

N
n=
N ( d )2 +1

Dimana:

n = jumlah sampel yang diperlukan

N = jumlah populasi

d = tingkat presisi yang diinginkan

Pada penelitian ini menggunakan tingkat presisi sebesar 0,05 atau 5%.

sehingga ukuran sampel minimal yang diperlukan adalah sebagai berikut:

N 165 165 165 165


n= 2 = 2 = = =
N ( d ) +1 165 ( 0,05 ) +1 165 ( 0,0025 )+1 0,413+1 1,413

= 116,77 atau dibulatkan 117 siswa

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 117 siswa (70,9%) dari

populasi. Penentuan besarnya sampel masing-masing sekolah dilakukan


59

menggunakan teknik Proporsional Stratified Random Sampling dengan

menggunakan rumus:

Nᵢ
ni = x n, dimana:
N

ni = jumlah sampel di setiap sekolah

Ni = jumlah populasi di setiap sekolah

n = Jumlah sampel keseluruhan

N = Jumlah populasi keseluruhan

Tabel 3.2 Distribusi sampel SMP Negeri se-Kecamatan Tomia Timur

No Jumlah
Nama Sekolah Jumlah sampel
. populasi
1. SMP Negeri 1 Tomia 124 124/165 x 117 = 88
2. SMP Negeri 3 Tomia 4 4/165 x 117 = 3
3. SMP Negeri 4 Tomia 16 16/165 x 117 = 11
4. SMP Negeri Satap Kulati 8 8/165 x 117 = 6
5. SMP Negeri Satap Wawotimu 13 20/165 x 117 = 9
Jumlah 165 117
Sumber: Data diolah

Teknik penarikan sampel di masing-masing sekolah adalah dilakukan dengan

memberi nomor urut dari nomor satu sampai dengan nomor terakhir. Sehingga

setiap siswa yang menjadi objek penelitian akan mendapatkan kesempatan yang

sama untuk menjadi sampel pada penelitian ini.


60

F. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

Data primer diperoleh langsung dari responden dalam bentuk hasil pengisian

kuesioner yang disebarkan kepada responden. Data primer tersebut antara lain

mengenai kecerdasan emosional, minat belajar dan hasil belajar siswa. Sedangkan

data sekunder diperoleh melalui dokumen, data instansi yang terkait, buku, tesis,

jurnal, skripsi, dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis angket, yaitu angket kecerdasan

emosional dan minat belajar. Angket tersebut dimaksudkan untuk memperoleh

data yang berkaitan dengan kecerdasan emosional dan minat belajar siswa

kelas VIII di SMP Negeri se-Kecamatan Tomia Timur kabupaten Wakatobi.

Jenis angket yang dipakai berupa angket tertutup, yang telah disediakan

jawabanya sehingga siswa tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan karakter

mereka. Berdasarkan jawaban yang diberikan, angket ini merupakan angket

langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. Dan berdasarkan bentuknya,

angket yang digunanakan adalah dengan rating-scale atau biasanya menggunakan

bentuk skala likert. Untuk penelitian ini, skala yang digunakan dengan empat

kemungkinan jawaban, yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai.

2. Tes

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mencari data hasil belajar siswa

dalam pelajaran IPS. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

tertulis berupa soal pilihan ganda dan uraian. Teknik tes ini digunakan untuk
61

mendapatkan data hasil belajar siswa yang lebih autentik dan melihat tingkat

pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan informasi

penting yang berkaitan dengan keadaan sekolah, keadaan guru dan pegawai,

keadaan siswa serat dokumen-dokumen lain yang menunjang penelitian.

H. Definisi Operasional Variabel

Untuk mendapatkan kejelasan ruang lingkup penelitian, perlu ditegaskan

secara lebih rinci mengenai operasionalisasi masing-masing variabel. Secara lebih

rinci operasionalisasi masing-masing variabel dalam penelitian ini ditunjukkan

pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Operasional variabel

Variabel Definisi Skala

Eksogen: Kecerdasan emosional merupakan kemampuan Likert


menyikapi, mengelola dan mengontrol emosi yang
Kecerdasan
muncul dalam diri dan dalam berhubungan dengan
Emosional
orang lain sehingga melahirkan pengaruh yang
(X1)
manusiawi dalam rangka merasakan dan memahami
(Goleman,
serta membangun hubungan produktif dan efektif
2016:56-57)
dengan orang lain. Aspek-aspek ecerdasan
emosional menurut meliputi: (a) mengenali emosi
diri, (b) mengelola emosi, (c) motivasi diri,
(d) mengenali emosi orang lain, (e) membina
hubungan.

Minat belajar merupakan suatu kecenderungan dan Likert


Eksogen:
62

rasa ketertarikan yang tetap yang disertai dengan


perasaan senang untuk memperhatikan dan terlibat
Minat Belajar dalam aktifitas belajar karena menganggap dan
(X2) menyadari pentingnya dan bernilainya hal yang
(Slameto, dipelajari. Minat belajar yang dimaksud meliputi
2010: 180) perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian
siswa dan keterlibatan siswa

Endogen: Ukuran kecakapan dan keberhasilan yang dicapai


Hasil Belajar melalui proses belajar mengajar dilambangkan
(Y) dengan angka-angka atau huruf yang menunjukkan
(Ekawarna, kemampuan siswa yang sebenarnya dalam
2013:69) pencapaian tujuan pembelajaran.

Sumber: Dikembangkan untuk penelitian

I. Instrumen Penelitian

Terdapat dua jenis instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini yaitu instrumen tes dan non tes.

1. Instrumen tes hasil belajar IPS

Jenis instrumen tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa tes pilihan ganda

dan uraian.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar

Nomor Butir Jml


KD Indikator
C1 C2 C3 C4
2, 3, 6, 14, 26 30 7
Memahami Menjelaskan
hubungan peran 21
keunggulan dan
keterbatasan rumah tangga
konsumen dan
ruang dalam
rumah tangga
penawaran dan
produsen
63

permintaan, berdasarkan bagan


teknologi serta siklus

pengaruhnya perekonomian dua


sector
terhadap
Menjelaskan tiga
interaksi antar
peran pemerintah
ruang bagi 1, 4 5, 11 4
dalam
kegiatan
perekonomian;
ekonomi, sosial,
Mengidentifikasi
budaya, di
keunggulan dan
Indonesia dan
keterbatasan
negara-negara 24, 27,
sumber daya yang 7, 8 13, 17 7
ASEAN. 28
dimiliki Indonesia
dan negara-negara
ASEAN;
Mengidentifikasi
peran rumah 18, 20,
9, 23 19 29 7
tangga 25
perusahaan;
Menjelaskan
komponen 12, 15,
10, 16 5
pendapatan rumah 22
tangga keluarga;
Jumlah soal 10 14 4 2 30

2. Instrumen non tes

Instrumen non tes yang digunakan berupa angket untuk mengukur kecerdasan

emosional dan minat belajar siswa. Skala pengukuran yang dipakai dalam

menyatakan tanggapan responden adalah Skala Likert.

Tabel 3.5 Instrumen Skala Likert


64

No
Alternatif jawaban Skor + Skor -
.
1. Sangat Sesuai (SS) 4 1
2. Sesuai (S) 3 2
3. Tidak sesuai (TS) 2 3
4. Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
Sumber: Sugiono (2012: 137)

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Kecerdasan Emosional

Indikator Pernyataan Butir soal Jumlah

a. Mampu mengenali perasan diri sendiri 1


b. Mengetahui sebab dari perasaan yang
2
Kesadaran sedang dirasakan
7
Diri c. Mampu menilai diri secara teliti 3, 4
d. Percaya diri 5, 6
e. Menerima keadaan diri sendiri 7
a. Mampu mengatur emosi sendiri 8
b. Mampu mengolah emosi 9, 10
Pengendalian c. Mampu menahan impuls agresi
11 6
diri kemarahan
d. Mampu mengendalikan dan mengatasi
12, 13
stress
a. Mampu untuk memecahkan masalah 14, 15
b. Memiliki harapan dan optimisme 16, 17

Motivasi diri c. Mampu untuk berpikir positif 18 9


d. Mampu membebaskan diri dari pengaruh
19, 20
emosi
e. Dorongan untuk berprestasi 21, 22
a. Mampu mengenali emosi orang lain 23
Empati b. Menghargai emosi orang lain 24, 25 7
c. Punya kepedulian terhadap orang lain 26, 27
65

d. Mau menerima sudut pandang orang lain 26, 27


a. Mampu menjalin hubungan dengan
30, 31
orang lain
Keterampilan b. Mampu menyesuaikan diri pada
32, 33 6
social lingkungan baru
c. Mampu berkomunikasi dengan orang
34, 35
lain
Jumlah butir soal 35
Sumber: Goleman (2016:56-57)

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar

Indikator Pernyataan Butir soal Jumlah

a. Tidak merasa terpaksa untuk belajar 1, 2

Perasaan b. Bersemangat ketika belajar 3, 4, 5


Senang c. Senang melakukan aktivitas yang 10
berhubungan dengan pembelajaran 6, 7, 8

d. Mempersiapakan diri dari rumah


9, 10
ketika akan belajar
a. rasa ingin tahu yang tinggi dalam
11, 12
belajar
b. tertarik mempelajari materi di luar
13, 14, 15
jam pelajaran sekolah
Ketertarikan
c. bertanya ketika ada materi yang 10
Siswa 16, 17
kurang dipahami
d. merespon dan memberi reaksi
terhadap apa yang disampaikan oleh 18, 19, 20
guru
a. memperhatikan penjelasan dari guru 21, 22

Perhatian b. mencatat hal-hal yang dianggap


23, 24 7
Siswa penting tanpa ada yang memerintah
c. Siswa selalu berkonsentrasi dalam
25, 26, 27
belajar
a. Aktif terlibat dalam proses
Keterlibatan 28, 29, 30 8
pembelajaran
66

b. Berusaha mengerjakan sendiri tugas


yang diberikan guru tanpa melihat 31, 32
Siswa pekerjaan oranglain
c. Terlibat dalam pembelajaran individu
33, 34, 35
maupun kelompok
Jumlah butir soal 35
Sumber: Slameto (2010: 180)

J. Teknik Analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

jalur (path analysis). Teknik analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menguji

seberapa besar koefisisen jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal

antar variabel eksogen (exogenous variable) terhadap variabel endogen

(endogenous variable). Analisis selanjutnya juga dilakukan untuk mencari

pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel eksogen (exogenous

variable) terhadap variabel endogen (endogenous variable).

Sebagai salah satu syarat untuk dilakukannya analisis jalur (path analysis),

data yang diperoleh dari hasil angket dalam berbentuk data ordinal harus

ditransformasi ke dalam data interval. Proses transformasi data ordinal ke dalam

data interval pada penelitian ini melalui Methods of Successive Interval (MSI).

Proses transformasi ini dilakukan agar bisa mengoperasikan data variabel secara

aritmetik dalam metode statistik parametrik. Adapun langkah-langkah untuk

mentransformasi data ordinal ke dalam data interval dengan menggunakan

Methods of Successive Interval (MSI) adalah sebagai berikut (Riduwan dan

Kuncoro, 2012:30):
67

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang

disebarkan.

2. Metentukan berapa banyak responden yang akan memperoleh skor – skor yang

telah ditentukan dan dinyatakan sebagai frekuensi.

3. Mencari proporsi (P) dengan cara setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya

responden

4. Menentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara nilai

proporsi secara berurutan perkolom skor

5. Menghitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh dengan

menggunakan Tabel Distribusi Normal

6. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku.

7. Menghitung Nilai Skala (Scale Value) dengan rumus sebagai berikut:

( Density of Lower Limit )−(Density of Upper Limit)


ScaleValue=
( Area Below Upper Limit )−( Area Below Lower Limit)

8. Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus:

Y = SV + [1+(SVMin)]

Untuk memudahkan dan mempercepat proses transformasian data ordinal ke

dalam data interval dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical

Package for Social Science).

Setelah data ordinal ditransformasikan ke dalam data interval maka dilakukan

uji normalitas terhadap data tersebut. Pengujian normalitas dalam penelinian


68

ini menggunakan SPSS dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Pengujian

normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berditribusi

normal atau tidak. Apabila data tersebut berdistribusi normal, maka proses

selanjutnya dilakukan proses pengujian hipotesis dengan menggunakan

perhitungan statistik parametris.

Selanjutnya data ordinal yang telah ditransformasikan ke dalam data interval

diolah menggunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dengan mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menggambarkan diagram jalur berdasarkan paradigma hubungan variabel

yang memberikan cerminan model hipotesis yang diajukan, lengkap dengan

persamaan strukturalnya.

2. Menghitung matriks korelasi antar semua variabel yang ada

Untuk menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan Pearson’s

Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient) dari Karl Pearson.

Penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson karena variabel-

variabel yang akan dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval.

Adapun rumus Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment

Coefficient) menurut Riduwan dan Kuncoro, (2008:61) yaitu:

n ∑ XY − ( ∑ X )( ∑ Y )
r XY
2 2
√ [n (∑ X )−(∑ X ) ][ n (∑ Y )−(∑ Y ) ]
2 2

Jika nilai koefisien korelasi Pearson (r) = 1 maka korelasinya positif dan

sempurna. Sedangkan jika nilai koefisien (r) = -1 maka korelasinya negatif dan
69

sempurna. Positif dalam konteks ini adalah searah, jika variabel X naik maka

variabel Y ikut naik dan begitupun sebaliknya. Jika negatif maka

hubungannya berbanding terbalik, yaitu variabel X naik maka variabel Y

akan turun. Ini berlaku untuk hal sebaliknya. Jika harga r = 0 maka artinya

tidak ada korelasi.

3. Melakukan identifikasi terhadap sub-struktur dan persamaan yang akan

dihitung koefisien jalurnya. Kemudian menghitung matriks korelasi antar

variabel eksogen yang menyusun sub-struktur tersebut.

4. Menghitung matriks korelasi variabel eksogen.

1 r X 1 X 2 ⋯ r X 1 XY

R =
[ 1 ⋯ rX
1 ⋯
1
X
2 Y

]
5. Menghitung matriks invers korelasi variabel eksogen

C 11 C 12 ⋯ C 1 k

R −1
1 =
[ C 22 ⋯ C 2 k
⋯ ⋯
C kk
]
ρx x
6. Menghitung semua koefisien jalur pada persamaa Y i , dimana i = 1,2,

…,k; dengan menggunakan rumus:

ρX C 11 C 12 ⋯ C 1 k rX

[][ ][ ]
Y
X1 Y
X1
ρX
Y
X2 = C 22 ⋯ C 2 k rX
Y
X2

⋯ ⋯ ⋯ ⋯
ρXY Xk C kk r X Y Xk
70

7. Menghitung besarnya pengaruh langsung, dan pengaruh tidak langsung serta

pengaruh total variabel eksogen terhadap variabel endogen secara parsial

- Besarnya pengaruh langsung (direct effect) variabel eksogen terhadap

ρX Xi ρX Xi
variabel endogen, dengan rumus: Y x Y

- Besarnya pengaruh tidak langsung (indirect effect) variabel eksogen

ρX Xi ρX Xi
terhadap variabel endogen, dengan rumus: Y . r x Y

- Besarnya pengaruh total (total effect) variabel eksogen terhadap variabel

endogen yang merupakan penjumlahan besarnya pengaruh langsung

[ ρX Xi ρX Xi ]
dengan pengaruh tidak langsung, dengan rumus: Y x Y

[ ρX Xi ρX Xi ]
+ Y . r x Y

8. Menghitung koefisien determinasi total R2 Xy ( X 1 , X 2 ,⋯, X k ) yaitu koefisien

yang menyatakan seberapa besar kontribusi secara simultan antara variabel

X 1 , X 2 ,⋯, X k terhadap variabel


Xy dilakukan penghitungan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

rX

[]
Y
X1
rX X2
Y


2
RX =( ρ X X ρX X ⋯ ρX X ) r XY Xk
Y ( X 1 , X 2 , X 3 ,⋯, X k ) Y 1 Y 2 Y k
71

ρx ε
9. Perhitungan koefisien jalur untuk galat Y yang mempengaruhi variabel

endogen di luar variabel eksogen, menggunakan rumus:


2X
ρX
u ε1
= √ 1− R Y( 1
X ,X
2
,...,X
k)

10. Melakukan uji kebermaknaan (test of signicance) koefisien jalur secara parsial

yang telah dihitung, dengan menggunakan rumus:

ρX Xi
t= u

2X

√ ( 1− R )C
X X ...X
u( 1 2 k)
ii
n− k−1

Keterangan:

i = 1, 2, .... k
k = banyaknya variabel eksogen dalam sub-struktur yang diuji
t = mengikuti tabel distribusi t-student, dengan derajat bebas n – k – 1

kriteria pengujian yaitu:

H0 ditolak jika nilai thitung lebih besar dibandingkan nilai ttabel – student

(t0 > ttabel (n – k – 1)).

11. Melakukan uji kebermaknaan (test of signicance) koefisien jalur secara

simultan yang telah dihitung, dengan menggunakan rumus:


2
Xu ( X1 , X2 , X k )
( n− k−1 )( R )
F= 2X (X , X , X )

k (1− R u 1 2 k
)

i = 1, 2, .... k
k = banyaknya variabel eksogen dalam sub-struktur yang diuji
t = mengikuti tabel distribusi F-Snedecor, dengan derajat bebas k dan n – k – 1

kriteria pengujian yaitu: H0 ditolak jika nilai Fhitung lebih besar dibandingkan

nilai Ftabel (F0 > Ftabel (k, n – k – 1)).


72

12. Melakukan uji perbedaan besarnya pengaruh masing-masing variabel eksogen

terhadap variabel endogen, dengan menggunakan statistik uji sebagai berikut:

ρX X i − ρ Xu X i
t= u

2x

√ ( 1− R )( C
x x ...x
u( 1 2 k)
+C jj −2 CC ij )
ii
n−k −1

kriteria pengujian yaitu: H0 ditolak jika nilai thitung lebih besar nilai ttabel

(t0 > ttabel (k, n – k – 1)).

Jika koefisien reliabilitas sudah dihitung, maka dalam menentukan

keeratan hubungan menggunakan kriteria Guilford (Abdullah dan Sutanto,

2015: 260), yaitu:

Tabel 3.8. Tabel Tingkat Keeratan Hubungan Korelasi


No. R Taksiran
1. Kurang dari 0,20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
2. 0,20 - < 0,40 Hubungan yang kecil (tidak erat)
3. 0,40 - < 0,70 Hubungan yang cukup erat
4. 0,70 - < 0,90 Hubungan yang erat (reliabel)
5. 0,90 - < 1,00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)
6. 1,00 Hubungan yang sempurna

K. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. ρYX kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara signifikan


H0 : 1 = 0,
terhadap hasil belajar siswa.

kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan


ρYX
Ha : 1 ≠ 0,
terhadap hasil belajar siswa.

2. Minat belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap


73

ρYX hasil belajar siswa.


H0 : 2 = 0,
Minat belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil

ρYX belajar siswa.


H0 : 2 ≠

0,
3. kecerdasan emosional dan minat belajar secara simultan

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat

ρYX X belajar siswa.


H0 : 2 1 =
kecerdasan emosional dan minat belajar secara simultan
0,
berpengaruh langsung secara signifikan terhadap minat

belajar siswa.

ρYX X
Ha : 2 1 ≠

0,

Anda mungkin juga menyukai