Anda di halaman 1dari 4

RESUME JURNAL

LANSIA DENGAN DEMENTIA

Multidomain lifestyle intervention benefits a large elderly population at


risk for cognitive decline and dementia regardless of baseline
characteristics: The FINGER trial

Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Tingkat Demensia Pada Lansia

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners XXXIV


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Adilla Shabarina
220112170075

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXIV
BANDUNG
2018
TINJAUAN JURNAL

Judul : Multidomain lifestyle intervention benefits a large elderly population


at risk for cognitive decline and dementia regardless of baseline
characteristics: The FINGER trial
Peneliti : Anna Rosenberga, Tiia Ngandu, Minna Rusanen, Riitta Antikainen, Lars
B€ackmanh, Satu Havulinnai, Tuomo H€anninen, Tiina Laatikainen,
Jenni Lehtisalo, Esko Lev€alahti, Jaana Lindstr€om, Teemu Paajanen,
Markku Peltonen, Hilkka Soininena, Anna Stigsdotter-Neely, Timo
Strandberge, Jaakko Tuomilehto, Alina Solomon, Miia Kivipelto.
Sumber : Alzheimer’s & Dementia (2017) 1-8
Alamat : www.elsevier.com
Tahun : 2017
Latar : Penyakit Alzeimer dan demensia merupakan salah satu penyakit yang
belakang saat ini menjadi prioritas masalah kesehatan di dunia. Berdasarkan
penelitian, 1⁄3 faktor penyebab dari penyakit tersebut adalah hipertensi,
obesitas, diabetes, tingkat pendidikan rendah, aktivitas yang kurang serta
merokok. Untuk itu sebuah intervensi yang baik sangat diperlukan. Uji
coba dari FINGER sendiri adalah latihan fisik, bimbingan, serta nutrisi
yang diperlukan pada lansia. Serta pengkajian dengan metode ini akan
membantu daya ingat lansia
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengintervensi lansia yang terkena
alzeimer dan demensia agar daya ingat nya menjadi baik.
Desain : randomized controlled trial – systematic review
Metode : FINGER merekrut 1260 orang dari populasi umum Finlandia (60-77
tahun, berisiko untuk demensia). Peserta diacak 1: 1 untuk intervensi
multidomain (diet, olahraga, kognisi, dan manajemen risiko vaskular)
dan saran kesehatan reguler. Hasil primer adalah perubahan kognisi
(Neuropsikologis Uji Baterai z-score).
Hasil : Sosiodemografi (jenis kelamin, usia, dan pendidikan), status sosial
ekonomi (pendapatan), kognitif (Mini-Mental State Examination),
faktor kardiovaskular (indeks massa tubuh, tekanan darah, kolesterol,
glukosa puasa, dan risiko kardiovaskular secara keseluruhan), dan
komorbiditas kardiovaskular tidak memodifikasi respons terhadap
intervensi (nilai P untuk interaksi .05).
Kesimpulan : Pengkajian dengan FINGER dapat memberikan manfaat pada kognitif
klien. Pengkajian yang diajukan terkait sosiodemografi (jenis kelamin,
usia, pendidikan), status sosial ekonomi, kognitif (penilaian MMSE),
cardiovascular (IMT, gula darah dll) .

Judul : Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Tingkat Demensia


Pada Lansia
Peneliti : Sarifah Dwi Wulan Septianti, Suyamto, Teguh Santoso
Sumber : Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. IV, No. 1, Agustus 2016
Alamat : -
Tahun : 2016
Latar : Demensia dapat mempengaruhi kemampuan aktivitas sehari-hari
belakang karena terdiri dari serangkaian gejala seperti penurunan fungsi kognitif,
perubahan suasana hati, dan perilaku. Salah satu perubahan fungsi
kognitif yang terjadi di kalangan lansia adalah lost memori, oleh karena
itu, senam otak perlu diperkenalkan kepada lansia untuk mengurangi
tingkat demensia
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini ialah untuk untuk mengurangi tingkat
demensia pada lansia
Desain : Quasi experiment
Metode : Ini adalah penelitian kuasi eksperimental yang menggunakan
rancangan pretest-posttest kelompok acak non acak. Jumlah responden
pada kelompok eksperimen adalah 19 dan jumlah responden pada
kelompok kontrol adalah 19.Penelitian dilakukan di wilayah kerja Pos
Kesehatan Terpadu Ngaglik I, terutama di Warga Senior Mrisen
Pos Kesehatan Terpadu, Sardonoharjo dan Lele Senior Citizen
Integrated Health Post, Minomartani, Ngaglik, Sleman, dari bulan
April sampai Juni 2015.
Hasil : Hasil uji statistik rata-rata skor tingkat demensia dari kelompok
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor dari kelompok
kontrol, skor rata-rata kelompok eksperimen adalah 3,7895, sedangkan
Skor rata-rata dari kelompok kontrol adalah 2,6316. Oleh karena itu,
selisih antara nilai rata - rata dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol adalah 1,1579. Hasil uji Independent-Samples T-Test pada
kelompok eksperimen menunjukkan bahwa nilai t = 4,610 dan p-value
= 0,000, yang berarti ada yang signifikan. Pengaruh dari senam otak
pada tingkat demensia, karena nilai p lebih kecil dari alpha, nilai p
adalah 0.000 <0,05 (α), oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak.
Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan dari senam otak pada tingkat kepikunan
di kalangan lansia.

Anda mungkin juga menyukai