Anda di halaman 1dari 315

Prediksi UKMPPD

2017
151
Sepasang suami istri datang untuk konsultasi KB. Saat ini
suami berusia 28 tahun dan istri 26 tahun. Istri baru hamil
dan melahirkan 1 kali, setahun yang lalu. Apakah yang
sebaiknya dilakukan dokter?
A. Segera langsung memberikan KB yang paling sesuai
untuk pasien
B. Memberitahukan metode kontrasepsi mantap karena
bagus
C. Memberikan konseling jenis KB dan metode KB
D. Memberikan kebebasan memilih jenis KB
E. Merujuk ke spesialis obstetri
Pembahasan
• Sepasang suami istri datang untuk konsultasi
KB.
• Suami berusia 28 tahun dan istri 26 tahun.
• Istri baru hamil dan melahirkan 1 kali, setahun
yang lalu.
• Tindakan dokter yang tepat?
Jenis KB KB

Sementara Permanen

Barier
Alami Hormonal IUD Tubektomi
mekanik

Metode Kondom
Implan IUD saja Vasektomi
kalender pria

Amenorea Kondom Suntik IUD +


laktasi wanita DMPA progesteron

Koitus Pil progestin


Spermicidal
interuptus only

Pil
kombinasi
ALAMI
• Metode kalender
– Cara hitung masa subur
• Siklus menstruasi terpanjang – 11
• Siklus menstruasi terpendek – 18
– Mengukur suhu tubuh setiap pagi
 menjelang ovulasi, suhu basal
turun dan akan naik <24 jam
sebelum ovulasi
• Koitus interuptus
• Amenorea laktasi
– Laktasi  prolaktin↑  GnRh↓
– Hanya sampai 6 bulan setelah
melahirkan atau saat menstruasi
pertama
– Keberhasilan: 2%
KB Hormonal

Estrogen sintetik: Progesteron sintetik:

• Sekresi FSH↓  folikel • Membantu mencegah


tidak berkembang  ovulasi
estrogen • Mengentalkan lendir
endogen↓LH↓ serviks  sperma sulit
masuk ke uterus
• Mengganggu pergerakan
tuba  pergerakan
ovum terganggu
KB Hormonal
Estrogen sintetik: Progesteron sintetik:

• Kekurangan • Kekurangan
• Retensi cairan  BB↑, sakit • Nafsu makan↑ BB↑
kepala • Haid semakin pendek dan
• Hipertensi, mual, nyeri sedikit, spotting
payudara • Kebotakan, jerawat, sakit
• Risiko trombo-emboli kepala
• Memperburuk keadaan • Depresi dan suasana
kanker payudara dan perasaan cepat berubah
penyakit hati • Kelebihan
• Kelebihan • Tidak mengganggu laktasi
• Mengurangi risiko kanker
endometrium, kanker
ovarium, kista ovarium, PID,
dan gejala PCOS
Metode KB Kelebihan Kekurangan
Implan Bisa dipakai 3-7 tahun Invasif
(etonogestrel) (tergantung jenisnya) +kekurangan progesteron
+kelebihan progesteron
Pil kombinasi Haid menjadi teratur Harus diminum setiap hari
(etinil-estradiol + Dismenorea berkurang  risiko lupa
levo-norgestrel) Tdk mengganggu hub seksual +Kekurangan estrogen &
Tidak perlu kontrol progesteron
+Kelebihan estrogen
Suntik kombinasi Penelitian masih terbatas, Penelitian masih terbatas,
(1x/bulan) namun diduga mirip pil namun diduga mirip pil
kombinasi + kontrol tiap bulan kombinasi
Mini pil/Progestin Tdk mengganggu hub seksual Gangguan haid, hingga
only Tidak perlu kontrol amenorea
+Kelebihan progesteron Harus diminum tiap hari
risiko lupa
+Kekurangan progesteron
Suntik DMPA Tdk mengganggu hub seksual Gangguan haid, hingga
(1x/3bulan) Harus kontrol tiap 3 bulan amenorea
+Kelebihan progesteron +Kekurangan progesteron
IUD
• Cara kerja
– Memicu reaksi inflamasi  menghalangi fertilisasi
– IUD jenis tertentu (MIRENA) ditambahkan progesteron
untuk mengentalkan lendir dan mengganggu pergerakan
tuba
• Pemasangan
– Postpartum
• Langsung setelah plasenta lahir (<20 menit) atau dalam 48 jam
postpartum
• > 4 minggu setelah melahirkan
– Saat haid  pasien pasti tidak hamil, pemasangan lebih
mudah, nyeri berkurang
• Follow up: 1 minggu dan 3 bulan setelah pemasanga,
kemudian tiap 6 bulan
IUD
• Komplikasi: infeksi, perforasi, jika terjadi kehamilan
 bayi berisiko cacat
• Efek samping:
– Perdarahan setelah pemasangan  hilang setelah 1
minggu
– Nyeri dan kram perut bawah
– Gangguan pada suami saat berhubungan benang IUD
dipotong atau diselipkan
• Kontraindikasi
– Sedang hamil
– Infeksi di daerah genital, PID, paska abortus septik
– Kanker endometrium, kanker serviks
Pemilihan kontrasepsi rasional
A. Segera langsung memberikan KB yang paling
sesuai untuk pasien
B. Memberitahukan metode kontrasepsi
mantap karena bagus
C. Memberikan konseling jenis KB dan metode
KB
D. Memberikan kebebasan memilih jenis KB
E. Merujuk ke spesialis obstetri
152
Perempuan berusia 17 tahun datang dengan keluhan terdapat nyeri
pada perut bagian bawah. Keluhan disertai dengan perdarahan dan
keluarnya jaringan berupa gelembung. Pasien sebelumnya telat haid
2 bulan disertai keluhan mual dan muntah. Pada pemeriksaan,
ditemukan tinggi fundus uteri setinggi umbilikus. Pada pemeriksaan
USG tidak ditemukan lagi jaringan di dalam abdomen. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Abortus inkomplit
B. Abortus komplit
C. Abortus insipiens
D. Mola hidatidosa parsial
E. Mola hidatidosa komplit
Pembahasan
• Perempuan berusia 17 tahun
• Nyeri perut bagian bawah
• Perdarahan dan keluarnya jaringan berupa
gelembung
• Telat haid 2 bulan disertai keluhan mual dan
muntah
• PF: tinggi fundus uteri setinggi umbilikus
• USG: tidak ditemukan jaringan di dalam
abdomen
• Diagnosis?
Mola Hidatidosa / hamil anggur

• Gejala
– Mual dan muntah hebat
– Ukuran uterus lebih besar dari
usia kehamilan
– Perdarahan pervaginam
– Nyeri perut
– Berdebar-debar, takikardi
(tanda tirotoksikosis)
• Klasifikasi
– Parsial: ada sisa jaringan
– Komplit: tidak ada sisa jaringan
Pilihan lain
• Abortus inkomplit
– Nyeri hebat + perdarahan banyak + ekspulsi
sebagian jaringan + OUE terbuka + TFU sesuai usia
kehamilan
• Abortus komplit
– Nyeri ringan + perdarahan sedikit + ekspulsi seluruh
jaringan + OUE tertutup/terbuka + TFU < usia
kehamilan
• Abortus insipiens
– Nyeri hebat + perdarahan banyak + tidak ada
ekspulsi + OUE terbuka + TFU sesuai usia kehamilan
• Mola hidatidosa parsial
– Masih ada sisa jaringan di abdomen
A. Abortus inkomplit
B. Abortus komplit
C. Abortus insipiens
D. Mola hidatidosa parsial
E. Mola hidatidosa komplit
153
Perempuan berusia 25 tahun G2P1A0, datang untuk
memeriksa kandungannya. Anak pertama pasien
mengalami bibir sumbing. Vitamin apa yang
sebaiknya diberikan untuk mencegah bibir
sumbing?
A. Asam folat
B. Vitamin A
C. Vitamin D
D. Vitamin B
E. Vitamin C
Pembahasan
• Perempuan berusia 25 tahun G2P1A0, datang
untuk memeriksa kandungannya
• Anak pertama pasien mengalami bibir
sumbing
• Vitamin untuk profilaksis?
Suplementasi pada kehamilan

• Zat besi
– Setelah ibu tidak mengalami mual muntah, karena
suplemen besi memiliki efek samping mual dan
muntah
– 1x300 mg sulfat ferosus (60 mg zat besi elemental)
• Asam folat
– Sejak 2 bulan sebelum kehamilan
– 0,4 mg/hari
– 4 mg/hari  riwayat melahirkan bayi dengan
neural tube defect (NTD)
Pencegahan kelahiran bayi
anencephaly dan neural tube deffect
Untuk pencegahan, normalnya…
• Wanita yang ingin hamil perlu suplemen 0.4
mg (400 microgram) asam folat setiap hari
• Mulai konsumsi: 1 bulan sebelum hamil
• Selama: 3 bulan pertama kehamilan
Tapi dengan riwayat anencephaly dan NTD…
• Dosisnya 10x lipat!
• Jadi 1 hari = 10 tablet 400µg (total 4000µg)
Dosis dan Sediaan Asam Folat

Asam Folat = AF = 4F =
4 gram untuk Frefention
dengan riwayat NTD
A. Asam folat
B. Vitamin A
C. Vitamin D
D. Vitamin B
E. Vitamin C
154
Perempuan berusia 28 tahun datang ke UGD dengan keluhan keluar
banyak darah disertai gumpalan-gumpalan seperti gelembung dari
kemaluan. Keluhan disertai rasa sakit dan kram perut bagian bawah.
Sebelumnya sudah tes kehamilan dan hasilnya positif. Pada
pemeriksaan ditemukan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi
124x/menit, pernapasan 24x/menit, dan akral dingin. Tinggi fundus
uteri lebih besar dari usia kehamilan. Selain resusitasi, tindakan apa
yang harus segera dilakukan pada pasien ini?
A. Histerotomi
B. Suction curretage
C. Histeroplasti-laparoskopi
D. Tubektomi
E. Histerektomi
Pembahasan

• Perempuan berusia 28 tahun


• Keluar banyak darah disertai gumpalan-
gumpalan seperti gelembung dari kemaluan.
• Rasa sakit dan kram perut bagian bawah.
• Sebelumnya tes kehamilan positif.
• PF: 80/60 mmHg, nadi 124x/menit, pernapasan
24x/menit, dan akral dingin. Tinggi fundus uteri
lebih besar dari usia kehamilan.
• Tindakan selain resusitasi?
Mola Hidatidosa / hamil anggur

• Gejala
– Mual dan muntah hebat
– Ukuran uterus lebih besar dari
usia kehamilan
– Perdarahan pervaginam
– Nyeri perut
– Berdebar-debar, takikardi
(tanda tirotoksikosis)
• Klasifikasi
– Parsial: ada sisa jaringan
– Komplit: tidak ada sisa jaringan
Tatalaksana
• Fasyankes primer
– Resusitasi + rujuk
• Fasyankes sekunder
– AVM + Oksitosin
A. Histerotomi
B. Suction curretage
C. Histeroplasti-laparoskopi
D. Tubektomi
E. Histerektomi
155
Perempuan berusia 46 tahun mengeluhkan perdarahan
sebanyak 1 pembalut setiap hari selama 6 bulan. Setiap
bersenggama, pasien juga mengalami perdarahan. Pasien
mengeluhkan lemas dan pucat. Pada pemeriksaan
spekulum terdapat massa padat berbenjol-benjol ,
immobile dan labia minor tampak kemerahan. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Mioma uteri
B. Kanker serviks
C. Kista bartolin
D. Kista ovarium
E. Sifilis
Pembahasan

• Perempuan berusia 46 tahun


• Perdarahan sebanyak 1 pembalut setiap hari
selama 6 bulan
• Setiap bersenggama, pasien juga mengalami
perdarahan
• Lemas dan pucat
• Spekulum: massa padat berbenjol-benjol,
immobile dan labia minor tampak kemerahan
• Diagnosis?
Ca serviks
• Etiologi: HPV tipe 16 dan 18
• Faktor risiko
– Menikah usia muda
– Berganti-ganti pasangan/suami berganti-ganti
pasangan
– Riwayat IMS
• Kecurigaan ca cervix jika
– Perdarahan pervaginam di luar siklus
– Keputihan dengan bau tidak enak
Ca serviks
Skrining
(Kemenkes)
Skrining (Kemenkes)
• Skrining: IVA atau Pap smear

• Skrining setiap 3 th. Jika hasil 3x skrining


berturut-turut normal, skrining menjadi tiap 5
tahun

• Jika skrining positif, rujuk untuk lakukan


kolposkopi
Lesi acetowhite
• Pada IVA, dikatakan positif jika ada
ACETOWHITE
Pilihan lain
• Mioma uteri
– Tumor otot polos
– Biasanya asimptomatik
– Durasi menstruasi panjang, menstruasi banyak,
dismenorea, infertilitas
• Kista bartolin
– Pembengkakan kista bartolin akibat penyumbatan
duktus
– Asimptomatik, kecuali sangat besar
– Bedakan dengan Abses Bartolin (nyeri + tanda
inflamasi)
• Kista ovarium
– Kantung berisi cairan atau semi-cairan di dalam atau
di permukaan ovarium
– Biasanya asimptomatik, menstruasi tidak teratur,
menoragia, dismenorea, dispareunia
– Kembung, gangguan pencernaan (cepat kenyang),
BAK, dan BAB
• Sifilis
– I: Ulkus durum
– II: Lesi di seluruh tubuh
– III: Guma
A. Mioma uteri
B. Kanker serviks
C. Kista bartolin
D. Kista ovarium
E. Sifilis
156
Perempuan berusia 36 tahun datang dengan keluhan nyeri
dan berdarah setelah berhubungan dengan suaminya.
Keluhan disertai nyeri pinggang dan nyeri saat berkemih.
Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Pada pemeriksaan dengan spekulum ditemukan
sedikit darah keluar dari OUE, permukaan portio tidak rata.
Pemeriksaan penunjang apa yang paling tepat pada pasien
ini?
A. Plano test
B. IVA test
C. Pap smear
D. USG transvaginal
E. CT scan abdomen
Pembahasan
• Perempuan berusia 36 tahun
• Keluhan nyeri dan berdarah setelah
berhubungan dengan suaminya
• Disertai nyeri pinggang dan nyeri saat
berkemih
• Spekulum: sedikit darah keluar dari OUE,
permukaan portio tidak rata
• Pemeriksaan penunjang?
Skrining Ca serviks
• Pap Smear
– Sensitivitas 50,1%
– Spesifisitas 93,1%
• IVA
– Sensitivitas 37%
– Spesifisitas 81%

• Pap smear lebih sensitif dan spesifik


dibandingkan IVA
A. Plano test
B. IVA test
C. Pap smear
D. USG transvaginal
E. CT scan abdomen
157
Perempuan berusia 20 tahun datang ke praktik klinik
karena muncul benjolan di payudara kanan sejak 6 bulan
yang lalu. Benjolan tidak bertambah besar. Tidak ada rasa
nyeri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan massa pada
superolateral mammae dekstra berukuran 2 cm, padat,
kenyal, permukaan rata, dan mobile. Apa diagnosis pasien
ini?
A. Nekrosis lemak
B. Fibroadenoma mammae
C. Kelainan fibrokistik mammae
D. Karsinoma intraductal
E. Papilloma intraductal
Pembahasan
• Perempuan berusia 20
• Benjolan di payudara kanan sejak 6 bulan yang
lalu.
• Tidak bertambah besar, tidak nyeri
• PF: massa pada superolateral mammae
dekstra berukuran 2 cm, padat, kenyal,
permukaan rata, dan mobile.
• Diagnosis?
Fibroadenoma mammae (FAM)
• Tumor jinak yang terdiri atas stroma dan
jaringan epitel
• Gejala:
– Biasanya pada wanita muda
– Massa: keras atau kenyal, soliter, mobile,
pertumbuhan lambat, tidak nyeri
• FAM: tidak dipengaruhi menstruasi
Pilihan lain
• Nekrosis lemak
– Munculnya benjolan di payudara
– Riwayat operasi atau trauma
• Kelainan fibrokistik mammae
– Nyeri dan ukuran bertambah saat menstruasi
– Massa di payudara, batas tegas, mobile, biasanya
multipel dan bilateral, (nyeri tekan jika masa
premenstruasi)
• Karsinoma dan papilloma intraductal
– Gejala: discharge dan nyeri
A. Nekrosis lemak
B. Fibroadenoma mammae
C. Kelainan fibrokistik mammae
D. Karsinoma intraductal
E. Papilloma intraductal
158
Perempuan berusia 28 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu
datang memeriksakan kehamilannya ke dokter. Pasien
sudah didiagnosis HIV + sejak kunjungan kehamilan yang
pertama. Pada pemeriksaan terakhir, viral load 50.000
unit. Apakah edukasi yang tepat pada ibu tersebut?
A. Edukasi sudah konsumsi antiretroviral sejak trimester
1
B. Transmisi melalui ibu ke anak terjadi trimester 2
C. Ibu disiapkan untuk SC
D. Transmisi dapat terjadi melalui ASI
E. Ibu dapat melahirkan dengan normal
Pembahasan
• Perempuan berusia 28 tahun, G1P0A0 hamil
39 minggu datang memeriksakan
kehamilannya ke dokter
• Pasien sudah didiagnosis HIV + sejak
kunjungan kehamilan yang pertama
• Pada pemeriksaan terakhir, viral load 50.000
unit
• Edukasi?
ANC (WHO)

ANC 1 <16 minggu Memastikan kehamilan dan


usianya
Imunisasi
Mencari faktor risiko
Edukasi tentang kehamilannya
ANC 2 24 – 28 minggu Mencari gejala atau kelainan
tertentu (preeklampsia, DM
ANC 3 30 – 32 minggu
gestasional, dll)
ANC 4 36 – 38 minggu Mempersiapkan kehamilan
Ibu hamil dengan HIV
• Viral load <1.000 = risiko rendah ; biral load
>100.000 = risiko tinggi
• Risiko penularan via SC > pervaginam
• Bayi disarankan untuk ASI eksklusif, tanpa
dicampur susu formula

Kemenkes RI. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. 2013


A. Edukasi sudah konsumsi antiretroviral sejak
trimester 1
B. Transmisi melalui ibu ke anak terjadi
trimester 2
C. Ibu disiapkan untuk SC
D. Transmisi dapat terjadi melalui ASI
E. Ibu dapat melahirkan dengan normal
159
Perempuan berusia 16 tahun datang dengan keluhan
sudah tidak haid selama 1 bulan. Pasien mengaku
menjalani diet ketat dan sering menolak ajakan makan
temannya karena malu tubuhnya gemuk. Pada
pemeriksaan, didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg,
nadi 58x/menit, kulit kering, dan rambut mudah rontok.
Diagnosis kasus ini adalah...
A. Amenorea primer
B. Anoreksia nervosa
C. Somatisasi
D. Adolescent adaptation disorder
E. Sexual adaptation disorder
Pembahasan
• Perempuan berusia 16 tahun
• Sudah tidak haid selama 1 bulan
• Menjalani diet ketat dan sering menolak
ajakan makan temannya karena malu
tubuhnya gemuk
• PF: tekanan darah 90/70 mmHg, nadi
58x/menit, kulit kering, dan rambut mudah
rontok
• Diagnosis?
Amenorea nervosa
• Termasuk amenorea sekunder
• Tidak haid karena bada terlalu kurus
A. Amenorea primer
B. Anoreksia nervosa
C. Somatisasi
D. Adolescent adaptation disorder
E. Sexual adaptation disorder
160
Perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 hamil 12 minggu
datang ingin mengontrol kehamilannya. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Pada
pemeriksaan laboratorium, didapatkan hasil IgM
toxoplasmosis (+), IgG toxoplasmosis (+). Apakah terapi
untuk pasien di atas?
A. Spiramisin
B. Sulfadoxin
C. Sulfadiazine
D. Pirimetamin
E. Amoksisilin
Pembahasan
• Perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 hamil
12minggu
• PF normal
• IgM toxoplasmosis (+), IgG toxoplasmosis (+)
• Terapi?
Toksoplasma dalam kehamilan
• Spiramycin
– Merupakan terapi standard toksoplasma pada
kehamilan
– Hanya menurunkan risiko infeksi janin
• Pyrimethamine
– Jika sudah ada bukti janin terinfeksi, baru diberikan
pyrimethamine
– Bukan terapi standard
– Kontra indikasi pada trimester pertama dan trimester
kedua awal
A. Spiramisin
B. Sulfadoxin
C. Sulfadiazine
D. Pirimetamin
E. Amoksisilin
161
Pria 30 tahun mengeluh sering mengalami mimpi buruk sejak 1
bulan. Sebelumnya, pasien pernah melihat seorang ditodong dan
dibunuh saat ia berjalan pulang ke rumahnya. Pasien ketakutan
dan lari. Pasien merasa takut, berdebar-debar, dan berkeringat
dingin ketika melihat laki-laki berbadan besar. Pasien tidak
berani pulang sendiri dan takut melewati jalan tersebut.
Diagnosis kasus ini adalah ....
A. Stres akut
B. Post traumatic stres disorder
C. Gangguan penyesuaian
D. Gangguan disosiatif
E. Serangan panik
Pembahasan
• Pria 30 tahun
• Sering mengalami mimpi buruk sejak 1 bulan.
• Sebelumnya, pasien pernah melihat seorang ditodong
dan dibunuh saat ia berjalan pulang ke rumahnya.
Pasien ketakutan dan lari
• Pasien merasa takut, berdebar-debar, dan berkeringat
dingin ketika melihat laki-laki berbadan besar
• Pasien tidak berani pulang sendiri dan takut melewati
jalan tersebut

• Diagnosis?
Gangguan Pasca Trauma
• Kejadian yang dianggap traumatis: diancam mati,
luka berat, diperkosa. Bisa dialami sendiri, dialami
oleh keluarga atau teman dekat, atau menyaksikan
langsung.
Gangguan Deskripsi Durasi
Gangguan stres akut Stres setelah kejadian traumatis. <1 bulan

Post Traumatic stres Stres setelah kejadian traumatis. >1 bulan


Disorder (PTSD)

Gangguan Gangguan kegiatan sehari-hari setelah terjadi suatu <6 bulan


penyesuaian stresor yang mestinya tidak berakibat berat (contoh:
pindah rumah, putus dengan pacar, masalah
pekerjaan, tinggal).
Pilihan Lain
• Disosiatif
– Gangguan kepribadian majemuk (kepribadian
ganda)
• Serangan panik
– Serangan panik berulang yang tiba-tiba yang
disertai gejala simpatis
A. Stres akut
B. Post traumatic stres disorder
C. Gangguan penyesuaian
D. Gangguan disosiatif
E. Serangan panik
162
Pria 18 tahun mengeluh sulit tidur sejak 5 bulan
lalu. Keluhan disertai perasaan tidak tenang dan
jantung berdebar-debar. Pada pemeriksaan fisik,
tidak ditemukan kelainan. Diagnosis kasus ini
adalah ....
A. Gangguan cemas menyeluruh
B. Gangguan psikofisiologis
C. Gangguan obsesif kompulsif
D. Gangguan panik
E. Gangguan somatoform
Pembahasan
• Pria 18 tahun
• Sulit tidur sejak 5 bulan lalu
• Perasaan tidak tenang dan jantung berdebar-
debar
• PF: normal

• Diagnosis?
Beberapa Deskripsi Singkat F4
Gangguan Deskripsi
Fobia Takut akan suatu hal spesifik (serangga, air, ruang tertutup, dll)

Fobia sosial (ansietas Takut akan kondisi sosial, termasuk berinteraksi sosial (misalnya
sosial) berbicara dengan orang), diamati (misalnya saat sedang makan),
dan di depan orang banyak (misalnya memberi pidato)
Gangguan panik Serangan panik berulang yang tiba-tiba. Gejala simpatis dan
seperti mau mati
Agorafobia Takut menggunakan transportasi publik, ruang terbuka, ruang
tertutup, dalam keramaian, atau di luar rumah sendirian.
Ketakutan berasal dari pikiran bahwa akan sulit untuk melarikan
diri atau mendapat bantuan
Cemas menyeluruh Adanya kecemasan terus-menerus tentang semua hal sehingga
mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dll.
Bedakan
• Cemas menyeluruh
– Mencemaskan banyak hal
– Terjadi sepanjang waktu, setiap hari
– Minimal 6 bulan
• Serangan panik
– Spontan, pada keadaan tidak berbahaya
– Pencetus tidak jelas
– Disertai gejala otonom
– Berulang, dalam periode ±1 bulan, ada keadaan
relatif bebas gejala
Pilihan Lain
• Gangguan psikofisiologis
– Nama lain gangguan psikosomatis
• Gangguan obsesif kompulsif
– Pikiran dan tindakan berulang yang mengganggu
pasien
• Gangguan somatoform
– Sekelompok gangguan yang meliputi somatisasi,
konversi, hipokondriasis, body dysmorphic syndrome,
dan gangguan nyeri
A. Gangguan cemas menyeluruh
B. Gangguan psikofisiologis
C. Gangguan obsesi compulsive
D. Gangguan panik
E. Gangguan somatoform
163
Pria 28 tahun, mengeluh selalu mengantuk
meskipun tidurnya sudah cukup, yaitu 7-8 jam
setiap hari. Kelainan pasien ini disebut ....
A. Hiposomnia
B. Narkolepsi
C. Insomnia
D. Hipersomnia
E. Somnabulisme
Pembahasan
• Pria 28 tahun
• Selalu mengantuk
• Tidurnya sudah cukup, yaitu 7-8 jam setiap
hari

• Kelainan?
Gangguan Tidur
Dissomnia Parasomnia

• Gangguan jumlah, • Pengalaman atau


kualitas, atau waktu perilaku abnormal
tidur selama tidur
• Insomnia, hipersomnia, • Nightmare, Sleep
narkolepsi, OSA walking, sleep terror
Disomnia
• Insomnia
– Gangguan kualitas tidur, sehingga mengganggu aktivitas sehari-
hari
• Hipersomnia
– Rasa kantuk teru-menerus, meski sudah tidur cukup (min 7
jam/hari) dan terdapat gangguan dalam beraktivitas
• Narkolepsi
– Pasien tiba-tiba tidur, tidak bisa dicegah, dan tidak didahului
rasa kantuk
• Obstructive Sleep Apnea (OSA)
– Termasuk disomnia karena memperburuk kualitas tidur
Parasomnia

• Nightmare/mimpi buruk: tiba-tiba bangun dari


tidur, masih mengingat isi mimpinya

• Night terror/sleep terror: tiba-tiba bangun dari


tidur sambil menjerit, tapi tidak ingat
mimpinya

• Sleep walking/somnabulisme: berjalan dan


melakukan kegiatan lain sambil tidur
A. Hiposomnia
B. Narkolepsi
C. Insomnia
D. Hipersomnia
E. Somnabulisme
164
Pria 35 tahun dibawa oleh keluarganya karena
sering membuka celana dan memperlihatkan alat
kelaminnya di depan umum. Kelainan yang dialami
pasien disebut ....
A. Ekshibisionisme
B. Voyeurisme
C. Fobia spesifik
D. Pedofillia
E. Homoseksual
• Pria 35 tahun
• Sering membuka celana dan memperlihatkan
alat kelaminnya di depan umum

• Diagnosis?
Gangguan Seksual
Nama Gangguan Deskripsi
Voyeurisme Senang mengintip orang yang sedang telanjang,
membuka baju, atau berhubungan seksual
(tanpa sepengetahuan orang tersebut)
Exhibisionisme Senang memperlihatkan alat kelamin kepada
orang lain
Frotteurisme Senang menyentuh atau bergesekkan dengan
orang lain (tanpa persetujuan orang tersebut).
Masokisme Senang disakiti
Sadisme Senang menyakiti pasangan seksual
Fetishisme Senang dengan benda mati atau bagian tubuh
nongenital
A. Ekshibisionisme
B. Voyeurisme
C. Fobia spesifik
D. Pedofillia
E. Homoseksual
165
Wanita 20 tahun, seorang mahasiswa kedokteran, datang
ke dokter dengan keluhan berdebar-debar hebat. Pasien
juga merasa dada terasa tertindih beban berat, sesak
napas, dan keringat dingin sampai rasanya akan mati.
Keluhan disertai dengan mual dan muntah. Gejala ini
muncul tiba-tiba saat ia akan ujian. Diagnosis yang paling
tepat pada pasien ini adalah .…
A. Gangguan serangan panik
B. Gangguan cemas
C. Gangguan penyesuaian
D. Gangguan obsesif kompulsif
E. Depresi
Pembahasan
• Wanita 20 tahun, mahasiswa kedokteran
• Berdebar-debar hebat
• Dada terasa tertindih beban berat, sesak napas,
dan keringat dingin sampai rasanya akan mati
• Mual dan muntah
• Gejala ini muncul tiba-tiba saat ia akan ujian

• Diagnosis?
Beberapa Deskripsi Singkat F4
Gangguan Deskripsi
Fobia Takut akan suatu hal spesifik (serangga, ruang tertutup, dll)
Fobia sosial Takut akan kondisi sosial, termasuk berinteraksi sosial (misalnya
(ansietas berbicara dengan orang), diamati (misalnya saat sedang
sosial) makan), dan di depan orang banyak (misalnya memberi pidato)
Gangguan Serangan panik berulang yang tiba-tiba. Gejala simpatis dan
panik seperti mau mati
Agorafobia Takut menggunakan transportasi publik, ruang terbuka, ruang
tertutup, dalam keramaian, atau di luar rumah sendirian.
Ketakutan berasal dari pikiran bahwa akan sulit untuk melarikan
diri atau mendapat bantuan
Cemas Adanya kecemasan terus-menerus tentang semua hal sehingga
menyeluruh mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dll.
A. Gangguan serangan panik
B. Gangguan cemas
C. Gangguan penyesuaian
D. Gangguan obsesif kompulsif
E. Depresi
166
Laki-laki berusia 75 tahun dibawa keluarganya
karena tidak mau keluar kamar sejak terserang
stroke sebulan yang lalu. Pasien juga tampak
lemas, sedih, dan tidak mau makan. Terapi
apakah yang sesuai untuk kasus ini?
A. Terapi suportif
B. Cognitive behavioral therapy
C. Terapi tingkah laku
D. Konseling
E. Terapi kognitif
Pembahasan
• Tidak mau keluar kamar sejak terserang
stroke sebulan yang lalu.
• Pasien juga tampak lemas, sedih, dan tidak
mau makan
• Terapi?
Psikoterapi
Ada berbagai macam jenis psikoterapi, berikut adalah
jenis psikoterapi yang sering diterapkan:
• Terapi suportif
– Memperkuat defense mechanism yang matur pada pasien
• Terapi kognitif
– Bertujuan untuk mengubah pola pikir (kognitif) pasien
• Terapi behavior/tingkah laku
– Bertujuan untuk mengubah tingkah laku (behavior)
pasien
• Cognitive behavioral therapy
– Bertujuan untuk mengubah pola pikir (kognitif) dan
perilaku (behavior) pasien
• Pada kasus ini, pasien berubah sikap dan
perilakunya setelah terserang stroke 1
bulan lalu (termasuk gangguan pasca
trauma)
• Diperlukan terapi suportif untuk
menguatkan defense mechanism pasien
dalam menghadapi stres (dalam kasus ini
adalah stroke)
Pilihan lain
• Konseling
– Kadang konseling dan psikoterapi memiliki area yang
overlap
– Konseling diartikan sebagai panutan/acuan yang
diberikan bagi pasien untuk menyelesaikan masalah di
bidang tertentu.
– Contoh: konseling KB
• Terapi kognitif
– Contoh: membangun percaya diri pada pasien body
dismorphic
• Terapi behavior/tingkah laku
– Contoh: membantu pecandu narkoba untuk berhenti
• Cognitive behavioral therapy
– Contoh: digunakan untuk pasien depresi, skizofrenia, dll
A. Terapi suportif
B. Cognitive behavioral therapy
C. Terapi tingkah laku
D. Konseling
E. Terapi kognitif
167
Laki-laki berusia 23 tahun datang diantar ibunya
dengan keluhan sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu.
Pasien menjadi suka marah-marah dan mondar-
mandir di depan kamar pasien sejak 3 minggu yang
lalu. Pasien merasa ada yang ingin membunuhnya dan
merasa ada leluhur yang merasukinya. Diagnosis kasus
ini adalah..
A. Skizofrenia
B. Skizoafektif
C. Gangguan waham
D. Bipolar episode manik dengan gejala psikotik
E. Psikotik akut
Pembahasan
• Sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu
• Suka marah-marah dan mondar-mandir di
depan kamar
• Merasa ada yang ingin membunuhnya dan
merasa ada leluhur yang merasukinya
• Diagnosis?
Psikotik akut
• Minimal terdapat 1 gejala psikosis
(waham/halusinasi/gangguan bicara) dengan
durasi < 1bulan
SPEKTRUM SKIZOFRENIA
• Gejala psikosis • Gejala lainnya
– Delusi/waham • Katatonia
– Halusinasi • Gejala negatif
– Gangguan bicara
Deskripsi Waktu

Psikosis akut Min 1 gejala psikosis < 1 bulan

Skizofreniform Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan, tetapi tidak bertahan hingga
6 bulan
Skizofrenia Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan dan bertahan hingga 6 bulan
(tanpa obat)
Skizoafektif Min 2 gejala psikosis
+ mania atau depresi
Pilihan lain
• Gangguan waham
– Adanya waham sebagai ciri khas, berlangsung <3
bulan
– Dapat diikuti gejala psikotik (halusinasi), tetapi
tidak dominan

• Bipolar episode manik dengan gejala


psikotik
– Saat ini episode manik + riwayat
manik/hipomanik/depresi + gejala psikotik
A. Skizofrenia
B. Skizoafektif
C. Gangguan waham
D. Bipolar episode manik dengan gejala
psikotik
E. Psikotik akut
168
Laki-laki berusia 33 tahun dibawa keluarganya karena
tidak dapat mengontrol air liurnya yang terus-
menetes. Pasien baru-baru ini didiagnosis skizofrenia
dan mendapat terapi antipsikotik. Apakah obat yang
akan diberikan untuk menangani kondisi tersebut?
A. Olanzapine
B. Chlorpromazine
C. Sertraline
D. Triheksifenidil
E. Haloperidol
Pembahasan
• Tidak dapat mengontrol air liurnya yang
terus-menetes.
• Pasien baru-baru ini didiagnosis skizofrenia
dan mendapat terapi antipsikotik
• Terapi?
Efek samping antipsikotik
• Gejala ekstrapiramidal
– Akatisia: tidak bisa diam, gelisah
– Distonia: leher terpuntir, mata mendelik
– Tardif diskinesia: gerakan mengecap mulut
– Parkinsonism: tremor
– Sindrom neuroleptik maligna  tanda vital tidak stabil
• Gejala lain yang umum
– Sedasi
– BB↑
– Oligomenorea, disfungsi ereksi
– Efek antikolinergik
• Gejala lain yang tidak umum
– Galaktorea
– Agitasi
– Hipotensi ortostatik
• Liur menetes termasuk gejala parkinsonism

• Untuk menguranginya, diberikan


triheksifenidil (agen kolinergik)
Pilihan lain
• Olanzapine
– Antipsikotik
• Chlorpromazine
– Antipsikotik
• Sertraline
– Antidepresan
• Haloperidol
– Antipsikotik
A. Olanzapine
B. Chlorpromazine
C. Sertraline
D. Triheksifenidil
E. Haloperidol
169
Laki-laki berusia 18 tahun diantar ibunya karena
sering terlihat murung sejak 6 bulan terakhir. Hal ini
disebabkan karena pasien di drop out dari kampusnya.
Sejak kecil, ibu pasien menginginkan pasien untuk
menjadi dokter. Akan tetapi pasien lebih suka
mempelajari kesenian. Apa masalah yang dihadapi
pasien?
A. Konflik
B. Frustrasi
C. Fantasi
D. Tekanan
E. Obsesi
Pembahasan
• Sering terlihat murung sejak 6 bulan
terakhir.
• Hal ini disebabkan karena pasien di drop out
dari kampusnya.
• Sejak kecil, ibu pasien menginginkan pasien
untuk menjadi dokter. Akan tetapi pasien
lebih suka mempelajari kesenian.
• Apa yang dialami pasien?
Macam-macam stres
• Frustasi/tekanan perasaan
– Perasaan bahwa dirinya tidak mampu mendapatkan
keinginannya
• Konflik/pertentangan batin
– Adanya >2 dorongan yang bertentangan dan tidak
mungkin dipenuhi keduanya
• Kecemasan
– Campuran berbagai emosi ketika mengalami tekanan atau
pertentangan
• Fobia
– Rasa takut yang berlebih dan tidak masuk akal
• Obsesi
– Penderita dikuasai suatu pikiran yang tidak bisa dihindari
A. Konflik
B. Frustrasi
C. Fantasi
D. Tekanan
E. Obsesi
170
Laki-laki berusia 23 tahun diantar orang tuanya karena sering
merasa ketakutan sejak 2 bulan terakhir. Pasien takut keluar
rumah karena khawatir jika ada yang berniat buruk kepadanya.
Pasien juga merasa bahwa ada yang berniat ingin membunuhnya
dengan cara meracuni, sehingga pasien takut memakan masakan
selain masakan ibunya. Pasien percaya bahwa orang di
sekitarnya bisa membaca isi pikirannya. Terapi yang paling tepat
adalah...
A. Clorpromazine 2x100mg
B. Thiafluoromazine 2x5mg
C. Haloperidol 1x5mg
D. Risperidone 2x2mg
E. Clozapine 1x25mg
Pembahasan
• Sering merasa ketakutan sejak 2 bulan terakhir.
• Pasien takut keluar rumah karena khawatir jika ada yang
berniat buruk kepadanya. Pasien juga merasa bahwa ada
yang berniat ingin membunuhnya dengan cara meracuni,
sehingga pasien takut memakan masakan selain masakan
ibunya. Pasien percaya bahwa orang di sekitarnya bisa
membaca isi pikirannya.  waham kejar  skizofrenia
paranoid
• Tatalaksana?
Psikofarmaka
• Antipsikotik
– Generasi 1/tipikal : haloperidol 3x0,5mg ; klorpromazin 1x150mg
– Generasi 2/atipikal: risperidon 2x1mg
• Mood stabilizer (untuk bipolar)
– Litium 3x300mg
– Asam valproat 3x250mg
• Antidepresan (untuk depresi dan bipolar episode depresi)
– Fluoksetin 1x20mg
– Sertralin 1x50mg
• Antimania
– Alprazolam 3 x 0,25-0,5 mg
– Diazepam 2-3 x 5 mg
Antipsikotik
Haloperidol (gen 1/tipikal) 2-3x1,5-3mg dapat dinaikan 3-5mg/hari
Klorpromazin (gen 1/tipikal) 3x25mg
Risperidon (gen 2/atipikal) 1x2mg, rumatan 2x2mg
Mood stabilzer
Litium
Asam valproat 3x250mg
Antidepresan
Fluoksetin 1x20mg
Sertralin 1x50mg
Antimania dan antiansietas
Alprazolam 1x0,5-1mg/hari
Diazepam 3x2mg, dapat dinaikan 15-30mg/hari
A. Clorpromazine 2x100mg
B. Thiafluoromazine 2x5mg
C. Haloperidol 1x5mg
D. Risperidone 2x2mg
E. Clozapine 1x25mg
171
Wanita 33 tahun menderita psoriasis. Pada saat
pemeriksaan, dokter mengangkat skuama pasien
dan terdapat bintik perdarahan. Fenomena ini
disebut ....
A. Koebner
B. Tetesan lilin
C. Striae gravidarum
D. Nikolsky
E. Auspitz
Pembahasan
• Wanita 33 tahun menderita psoriasis
• PF: dokter mengangkat skuama pasien dan
terdapat bintik perdarahan

• Fenomena?
Psoriasis
• Bersifat kronik – residif (biasanya dicetuskan stres)
• Eritema berbatas tegas dengan skuama kasar yang
berlapis-lapis di atasnya
• Pemeriksaan khas
– Auspitz  jika skuama dikerok, muncul bintik
perdarahan  inget aja vampir itu AUS darah
– Fenomena tetesan lilin  jika skuama digores, akan
menjadi putih  inget aja lilin mati lampu itu putih
– Kobner  akan muncul lesi serupa di bagian tubuh lain
jika terkena trauma
• Pemeriksaan penunjang: biopsi histopatologi 
hiperkeratosis dan papilomatosis
Fenomena lilin

Koebner: tato sebagai trauma

Titik darah

Auspitz
Pilihan Lain
• Striae gravidarum
– Skar atrofi yang muncul pada
kehamilan

• Nikolsky
– Ketika mengusap kulit
dengan lembut, terjadi
eksfoliasi lapisan kulit terluar
– Ditemukan pada: SSJ, TEN,
dan Streptococcal scalded
skin syndrome, pemfigus
A. Koebner
B. Tetesan lilin
C. Striae gravidarum
D. Nikolsky
E. Auspitz
172
Wanita 48 tahun mengeluh muncul bercak kehitaman di
lipat paha dan sekitar kelamin sejak 4 bulan lalu. Lesi
kemudian menyebar ke daerah bokong disertai rasa gatal.
Pada pemeriksaan, didapatkan makula hiperpigmentasi,
berbatas tegas, tepi aktif, disertai erosi. Diagnosis kasus
ini adalah ....
A. Tinea sirsinata
B. Herpes sirsiner tricophytic
C. Tinea kruris
D. Tinea glabrosa
E. Kandidosis kutis
Pembahasan
• Wanita 48 tahun
• Bercak kehitaman di lipat paha dan sekitar
kelamin sejak 4 bulan lalu
• Lesi kemudian menyebar ke daerah bokong
disertai rasa gatal
• PF: makula hiperpigmentasi, berbatas tegas, tepi
aktif

• Diagnosis?
Tinea korporis
• Gatal!!
• Lesi berbentuk infiltrat eritematosa,
berbatas tegas dengan tepi yang lebih aktif
daripada tengah (central healing), tersusun
polisiklik dan berskuama.
• Jika kronik bertahun-tahun  radang bisa
tidak terlihat lagi
Pemeriksaan Penunjang
• Lampu Wood: kuning kehijauan
• KOH (kerokan rambut= 10% ; kulit= 20% ; kuku
= 30%): hifa panjang bersekat + artrospora

Hifa panjang bersekat


Klasifikasi Tinea
• Tinea kapitis: rambut dan kepala
• Tinea barbae: jenggot
• Tinea kruris: genitokrural, anus, bokong, perut bagian
bawah
• Tinea pedis: kaki
• Tinea manus: tangan
• Tinea unguinum/onkomikosis: kuku
• Tinea fasialis: wajah
• Tinea korporis: selain ketujuh tinea di atas
• Tinea incognito: tinea yang tidak khas akibat
pemberian steroid
Tatalaksana Tinea Korporis

• Terapi diberikan minimal 2 minggu.


• Terapi lokal: krim klotrimazol 1%, mikonazol, terbinafin
• Untuk lesi luas: terapi sistemik
– Ketokonazol: Dewasa 200 mg/hari ; Anak 3
mg/kgBB/hari
– Fluconazol: 50 mg/hari ; Anak 3 mg/kgBB/hari
– Itrakonazol: Dewasa 100 mg/hari ; Anak (tidak
dianjurkan)
– Terbinafin: Dewasa 250 mg/hari ; Anak (tidak
dianjurkan)
Pilihan Lain

• Tinea sirsinata
– Salah satu jenis infeksi jamur
– Lesi berbentuk lingkaran-
lingkaran yang tersusun seperti
papan target
• Herpes sirsiner tricophytic
– Herpes sirsiner adalah nama lain
tinea (istilah lawas)
– Tinea tricophytic memiliki tepi
yang meninggi dan kemerahan
Pilihan Lain
• Tinea glabrosa
– Tinea di kulit tidak memiliki folikel rambut (telapak
dan bibir)
– Pada kasus ini, tinea sudah mengenai daerah
pubis (sekitar kemaluan)

• Kandidosis kutis
– Infeksi Candida Albicans
– Gejala: kemerahan, gatal, lesi satelit
A. Tinea sirsinata
B. Herpes sirsiner tricophytic
C. Tinea kruris
D. Tinea glabrosa
E. Kandidosis kutis
173
Pria 48 tahun mengeluh muncul bercak putih di
mulutnya yang mudah berdarah sejak sebulan yang
lalu. Pasien memiliki riwayat DM. Diagnosis kasus
ini adalah ....
A. Difteri
B. Kandidiasis pseudomembran akut
C. Liken planus
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Cheilitis
Pembahasan
• Pria 48 tahun
• Muncul bercak putih di mulutnya yang mudah
berdarah sejak sebulan yang lalu
• Riwayat DM

• Diagnosis?
Kandidiasis oral/oral thrush
Berdasarkan manifestasinya, dibagi
menjadi 4:
1. Kandidosis pseudomembran akut:
– Paling sering
– Berupa lapisan putih di atas
mukosa (thrush). Jika diangkat,
nampak dasar kemerahan atau
berdarah

2. Kandidosis eritematosa:
– Patch eritematosa
Kandidiasis oral/oral thrush
3. Kandidosis hiperplasia kronik/
kandidosis leukoplakia
– Lesi putih yang menonjol (plak
putih)
– Kronik
– Biasanya di mukosa pipi, jarang di
lidah

4. Kandidosis kronik atrofi


– Eritema dan edema kronik
– Mulut kering
– Kadang bersamaan dengan cheilitis
Terapi kandidosis oral
• Gentian violet 1% dioleskan 2-3 kali/hari
• Nistatin oral 100.000 IU/ml dioleskan 2-3
kali/hari
Pilihan Lain
• Difteri
– Infeksi saluran pernapasan oleh Corynebacterium
diphtheriae
– Gejala: membran putih di mukosa yang mudah berdarah,
demam, faringitis (serak, disfagia), sesak, nasal discharge,
limfadenopati servikal (bull neck), pseudomembran.
• Liken planus
– Diperkirakan karena autoimun
– Lesi merah-keunguan yang gatal
– Melibatkan kulit dan/atau mukosa
– Lesi menyebar dalam 1-2 minggu
– Self-limited 6-12 bulan
Pilihan Lain
• Karsinoma sel skuamosa
– Plak atau tumor padat yang permukaannya
berbenjol-benjol dan dapat ditemukan ulkus di
atasnya

• Cheilitis
– Inflamasi pada bibir.
– Salah satu bentuk yang tersering adalah angular
cheilitis (inflamasi sudut mulut)
A. Difteri
B. Kandidiasis pseudomembran akut
C. Liken planus
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Cheilitis
174
Laki-laki berusia 60 tahun mengeluh muncul lenting-
lenting berisi cairan di dada kanan sejak 2 hari lalu. Pasien
juga merasakan nyeri. Pada pemeriksaan, didapatkan
vesikel multipel berkelompok yang menyebar sesuai
dermatom T11-T12. Pemeriksaan penunjang yang sesuai
adalah ....
A. KOH 10%
B. KOH 20%
C. Pemeriksaan Gram
D. Pewarnaan dengan Ziehl-Neelsen
E. Pemeriksaan Tzank
Pembahasan
• Laki-laki berusia 60 tahun
• Muncul lenting-lenting berisi cairan di dada
kanan sejak 2 hari lalu
• Pasien juga merasakan nyeri
• PF: vesikel multipel berkelompok yang
menyebar sesuai dermatom T11-T12

• Pemeriksaan penunjang?
Herpes Zoster
• Reaktivasi virus varicella zoster/VZV
• Biasanya pada dewasa – lansia
• Faktor predisposisi: immunocompromised
(tidak selalu)
• Reaktivasi VZV
laten di
ganglia sensori

Wolff K, Johnson R, Saavedra A, Fitzpatrick T. Fitzpatrick's color atlas and synopsis of clinical dermatology.
1st ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2013.
Gejala
• Riwayat varicella/cacar air
• Gejala prodromal: demam, malaise, nyeri kepala
• Gatal atau nyeri
• Efloresensi khas: vesikel dengan persebaran
dermatomal
– Bisa berawal dari papul
– Jika vesikel pecah dapat terbentuk krusta
– Dasar eritematosa
– Vesikel bisa berisi air, maupun hemoragik
– Lesi baru masih bisa muncul hingga 7 hari
Persarafan dermatomal
• Pemeriksaan penunjang:
– Tidak rutin dilakukan
– Tzanck test: sel datia berinti banyak
(multinucleated giant cells)
• Tatalaksana
– Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari  indikasi: HZ
oftalmikus & defisiensi imunitas
• Jika masih ada lesi baru  bisa lanjutkan sampai 2 hari
setelah lesi baru tidak timbul lagi
– Anti-nyeri!  bisa pakai NSAID (nyeri ringan) /
opioid lemah (tramadol) (nyeri moderate)
– Simtomatik demam  parasetamol
– Mengurangi gatal dan mencegah vesikel pecah:
bedak salisilat 2%
– Lesi erosif dan basah: kompres terbuka (NaCl)

• Komplikasi:
– Sindrom Ramsay-Hunt: tinnitus, paresis nervus VII
 biasanya pada HZ di wajah
– HZ ophthalmicus
– Postherpetic Neuralgia
Postherpetic Neuralgia/
Neuralgia Pasca Herpetika
• Kerusakan saraf bebas  hipersensitif  muncul
rasa nyeri terhadap stimulus ringan (Alodinia)

• Tatalaksana:
– Gabapentin 3x300mg (titrasi = hari pertama 1x, hari kedua
2x, dan hari ketiga 3x)
– Pilihan lain: pregabalin, antidepresan trisiklik (amitriptilin)

Neuralgia pasca herpetika tidak bisa diobati dengan NSAID. Karena nyeri
muncul bukan karena inflamasi, tapi karena kerusakan saraf. Sehingga
diberikan GABAPENTIN
Pilihan Lain
• Pemeriksaan KOH
– Untuk tinea, kandida, pitiriasis versikolor
– 10%: sediaan kulit
– 20%: sediaan rambut
– 30%: sediaan kuku
• Pemeriksaan gram
– Untuk mengetahui penyebab infeksi adalah gram
positif atau negatif
• Pewarnaan dengan Ziehl-Neelsen
– Untuk Mycobacterium
A. KOH 10%
B. KOH 20%
C. Pemeriksaan Gram
D. Pewarnaan dengan Ziehl Neelsen
E. Pemeriksaan Tzank
175
Wanita 25 tahun mengeluh keputihan berwarna
keabu-abuan. Pasien tidak mengeluhkan ada rasa
gatal. Pada pemeriksaan KOH, ditemukan clue cells.
Diagnosis kasus ini adalah ....
A. Bakterial vaginosis
B. Trikomonas vaginalis
C. Kandida vaginalis
D. Sifilis stadium 1
E. Uretritis gonore
Pembahasan
• Wanita 25 tahun
• Keputihan berwarna keabu-abuan
• Tidak ada rasa gatal
• Clue cells

• Diagnosis?
IMS

Discharge Ulkus Benjolan

Uretritis Gonorea & Human papiloma


Sifilis
non-spesifik virus (HPV)

Moluskum
Candida Chancroid
contagiosum

Limfogranuloma
BV
venerum (LGV)

Trikomonas Herpes simplex


BV (bakterial vaginosis)
• Etiologi: Gardnerella vaginallis

• Kriteria Amsel
– Discharge putih keabuan
– pH >4,5
– Whiff test/tes amin (KOH10%): Discharge bau
amis
– Mikroskopik: ditemukan clue cell
Bingung..??
Uretritis Candida BV Trikomonas
Discharge Putih, kuning- Putih, Putih keabuan Kuning kehijauan,
kehijauan bergumpal berbusa
seperti susu

Bau - Asam Amis Ikan busuk


Khas - - Clue cell Serviks merah
(strawberi)
Terapi Gonore: Nistatin Metronidazol Metronidazol
- Sefiksim 400mg intravagina 2x500mg (7hari) 2x500mg (7hari)
dosis tunggal 100.00 IU
(7hari)
Non-spesifik:
- Doksisiklin 2x10
mg (7hari)
- Azitromisin 1g
(tunggal)
A. Bakterial vaginosis
B. Trikomonas vaginalis
C. Kandida vaginalis
D. Sifilis stadium 1
E. Uretritis gonore
176
Wanita 42 tahun mengeluh muncul bula di perut dan
lengan. Lesi berwarna kemerahan dan disertai keropeng.
Mata mengeluarkan banyak cairan dan kotoran. Pasien
juga memiliki seriawan. Pada pemeriksaan, didapatkan
tanda Nikolsky positif. Diagnosis kasus ini adalah ....
A. SSJ
B. Pemfigoid bulosa
C. Impetigo krustosa
D. Pemfigus vulgaris
E. Streptococcal scalded skin syndrome
Pembahasan
• Wanita 42 tahun
• Bula di perut dan lengan
• Lesi kemerahan dan disertai keropeng
• Mata mengeluarkan banyak cairan dan
kotoran.
• Pasien juga memiliki seriawan
• PF: tanda Nikolsky (+)
Pemfigus vulgaris
• Penyakit autoimun berupa munculnya bula di
kulit dan mukosa
• Gejala
– Muncul bula di kulit dengan dasar eritematosa
– Bula dapat pecah menjadi erosi yang nyeri
– Bula pada mukosa biasanya tidak intak, tetapi
berbentuk erosi yang nyeri
– Nikolsky sign (+)
– Asboe-Hansen sign (+)
Pemfigus vulgaris
Nikolsky sign

• Bula diusap dengan lembut  lapisa teratas kulit


akan terlepas dari lapisan di bawahnya
• Pada: pemfigus, SSJ, TEN, Streptococcal scalded skin
syndrome
Asboe-Hansen sign
• Tepi bula ditekan  bula akan meluas ke
daerah kulit yang sehat
Pilihan Lain
• SSJ
– Reaksi alergi obat
– Eksfoliasi kulit + mukosa

• Impetigo krustosa
– Lesi eritema dengan krusta kekuningan di atasnya.
Jika krusta diangkat, tampak erosi.
– Infeksi Streptococcus β-hemolyticus
Pilihan Lain

• Pemfigoid bulosa
– Mirip pemfigus bulosa, namun
nikolsky sign’s negatif
– Biasanya mengenai pasien >50
tahun

• Streptococcal scalded skin syndrome


– Eksfoliasi generalisata akibat
toksin S. aureus
– Biasanya pada bayi
A. SSJ
B. Pemfigus bulosa
C. Impetigo krustosa
D. Pemfigus vulgaris
E. Streptococcal scalded skin syndrome
177
Pria 58 tahun mengeluhkan muncul bercak berwarna
keputihan di perut kanan. Rasa gatal, baal, nyeri, atau
kesemutan disangkal. Sebelumnya, muncul lenting-leting
berisi cairan di perut kanan. Pasien sudah ke dokter dan
dikatakan herpes zoster. Diagnosis untuk saat ini adalah...
A. Neuralgia herpetik
B. Vitiligo
C. Pitiriasis alba
D. Pitiriasis versikolor
E. Hipopigmentasi pasca inflamasi
Pembahasan
• Pria 58 tahun
• Muncul bercak berwarna keputihan di perut
kanan
• Rasa gatal, baal, nyeri, atau kesemutan
disangkal
• Sebelumnya: herpes zoster

• Diagnosis?
Hipopigmentasi pascainflamasi
• Keadaan warna kulit menjadi lebih terang
setelah mengalami inflamasi (trauma, infeksi,
dll)
• Tidak berbahaya dan dapat sembuh dalam
beberapa bulan
• Terapi: disamarkan dengan bedak, foundation,
dan concealer.
Pilihan Lain
• Neuralgia herpetik
– Nyeri post herpes zoster akibat rusaknya ujung-ujung saraf
bebas
• Vitiligo
– Depigmentasi pada kulit
• Pitiriasis alba
– Makula hipopigmentasi dengan skuama tipis,
asimptomatik, self-limited
• Pitiriasis versikolor
– Infeksi M. furfur
– Gejala: gatal, berskuama halus, biasanya di tempat yang
lembab
A. Neuralgia herpetik
B. Vitiligo
C. Pitiriasis alba
D. Pitiriasis versikolor
E. Hipopigmentasi pasca inflamasi
178
Perempuan berusia 65 tahun datang dengan
keluhan gatal di kemaluan sejak 1 bulan yang
lalu. Pada pemeriksaan ditemukan gambaran
kembang kol pada labia minor. Apakah etiologi
kasus tersebut?
A. HPV 1
B. HPV 28
C. HPV 6, 11
D. HSV 1
E. HSV 2
Pembahasan
• Gatal di kemaluan sejak 1 bulan yang lalu
• PF: gambaran kembang kol pada labia minor
• Etiologi?
HPV
• HPV tipe 2 dan 4: veruka vulgaris/common
warts
• HPV tipe 1: veruka plantaris/myrmecia
• HPV tipe 3, 10, dan 28: veruka plana
• HPV tipe 6 dan 11: kondiloma akuminata
• HPV tipe 16 dan 18: kanker serviks
HPV/Kondiloma akuminata
• Kutil tidak nyeri dan dapat membesar mirip jengger ayam
• Predileksi: daerah yang terkena trauma saat berhubungan
• Gatal, discharge, pendarahan postkoitus
• Papul multipel dengan permukaan datar, verukosa, atau
lobulated
Pilihan lain
HPV 1  veruka plantaris
HPV 28  veruka plana
HSV 1  herpes simpleks
HSV 2  herpes genitalis
A. HPV 1
B. HPV 28
C. HPV 6, 11
D. HSV 1
E. HSV 2
179
Laki-laki berusia 26 tahun datang dengan keluhan
bintil kemerahan di kemaluan yang kemudian pecah.
Pasien pernah berhubungan dengan PSK. Pada
pemeriksaan, didapatkan ulkus multipel, tidak rata,
dangkal, dasar keabu-abuan. Terdapat gambaran
school of fish. Apakah mikroorganisme penyebab kasus
tersebut?
A. Chlamidia trachomatis
B. Leishmania donovani
C. Trikomonas pallidum
D. Hemofilus ducreyii
E. Herpes simpleks
Pembahasan
• Bintil kemerahan di kemaluan yang
kemudian pecah.
• Pasien pernah berhubungan dengan PSK.
• PF: ulkus multipel, tidak rata, dangkal, dasar
keabu-abuan
• Mikroskopik: school of fish
• Diagnosis?
IMS

Discharge Ulkus Benjolan

Uretritis
Gonorea & Sifilis HPV
non-spesifik

Herpes
Candida Chancroid
genitalis

Moluskum
BV LGV
contagiosum

Trikomonas
Chancroid
• Awalnya papul yang
berkembang jadi ulkus
mole
• Ulkus mole/kotor
– Nyeri
– Ulkus multipel, tepi tidak
rata dan bergaung
• Mikroskopik: school of
fish (berderet seperti
ikan berenang)
Jangan terbalik..!!
• Sifilis: ulkus durum • Chancroid/ulkus mole
– Dasar bersih • Dasar kotor
– Tidak nyeri • Nyeri
– Tepi rata • Rata

Mole = tikus tanah =


ulkus kotor
Durum = drum =
dipukul tidak nyeri
Pilihan lain
• Chlamidia trachomatis
– LGV
– Ulkus soliter, tidak nyeri
– Pembesaran KGB unilateral dan nyeri
• Leishmania donovani
– Black fever
– Demam, hiperpigmentasi, kerusakan organ viseral
(splenomegali,dll)
• Trikomonas pallidum
– Jebakan...!! Adanya treponema pallidum atau trikomonas vaginalis
• Herpes simpleks
– Vesikel berkelompok  pecah  ulkus dangkal
– Tzank/giemsa: sel datia berinti banyak + badan inklusi intrasel
A. Chlamidia trachomatis
B. Leishmania donovani
C. Trikomonas pallidum
D. Hemofilus ducreyii
E. Herpes simpleks
180
Anak laki-laki 15 tahun datang dengan keluhan
muncul luka yang sakit pada tungkai dan siku. Pada
pemeriksaan lokal, ditemukan likenifikasi, krusta, dan
nanah. Pasien memiliki riwayat alergi susu pada masa
kecil dan ayah pasien mempunyai riwayat asma.
Diagnosis kasus ini adalah...
A. Neurodermatitis sirkumskripta
B. Dermatitis atopi dengan infeksi sekunder
C. Dermatitis kontak dengan infeksi
D. Liken simpleks kronik
E. Angioedema
Pembahasan
• Luka yang sakit pada tungkai dan siku.
• PF: likenifikasi, krusta, dan nanah.
• Pasien memiliki riwayat alergi susu pada
masa kecil dan ayah pasien mempunyai
riwayat asma.
• Diagnosis?
Dermatitis atopi
• Bayi: wajah, pergelangan tangan dan kaki, lutut
• Anak: lipat siku dan lutut, fleksor, leher, kadang di wajah dan
kelopak mata
• Remaja dan dewasa: lipat siku dan lutut, leher, dahi dan
sekitar mata, tangan dan pergelangan tangan, bibir, kelamin,
puting susu, kulit kepala
Dermatitis atopi
• Gatal
• Kulit kering
• Iktiosis : kulit seperti sisik ikan
• Gejala dan tanda atopi yang lain (asma,
rhinitis alergi, konjungtivitis alergi) pada
pasien atau keluarga
• Pencetus: emosi, bahan pakaian, dll
Tatalaksana
• Tidak memakai
– Pakaian ketat atau berbahan iritan (wol)
– Kosmetik, parfum, dan bahan iritan lainnya
• Menjaga kebersihan kulit dan pakaian
• Menjaga kelembaban kulit: hidrofilik urea 10%
• Kortikosteroid
– Kulit kepala: desonid krim 0,05%
– Likenifikasi: betametason valerat krim 0,1%
• Antihistamin
– CTM: 3x4 mg, Setirizin: 1x10 mg, loratadin: 1x10mg
• Pada kasus ini, predileksi adalah tungkai
dan siku  sesuai predileksi dermatitis
atopi pada remaja
• Riwayat alergi susu dan asma (ayah) 
mendukung dermatitis atopi

• Luka bernanah dan krusta  infeksi


sekunder
Pilihan lain
• Neurodermatitis sirkumskripta/liken simpleks
kronik (LSK)
– Gatal sekali  digaruk  ekskoriasi
– Plak eritematosa dan edema.
– Jika sudah lama, eritema dan edema menghilang. Lesi
tampak menebal, likenifikasi, dan berskuama
– BEDAKAN dengan neurodermatitis numularis =
dermatitis numularis
• Lesi basah seukuran koin, biasanya di kaki
• Angioedema
– Reaksi alergi berupa edema lapisan dermis,
subkutan, mukosa
– Dapat menyebabkan obstruksi jalan napas  gawat
Pilihan lain

• Dermatitis kontak dengan infeksi


– Riwayat kontak dengan alergen (DKA) atau
iritan (DKI)
A. Neurodermatitis sirkumskripta
B. Dermatitis atopi dengan infeksi
sekunder
C. Dermatitis kontak dengan infeksi
D. Liken simpleks kronik
E. Angioedema
181
Laki-laki 30 tahun, mengeluhkan kulit melempuh
hampir di seluruh tubuh sejak kemarin. Selain itu,
pasien juga mengeluhkan demam. Sebelumnya, pasien
mengonsumsi alupurinol. Pada pemeriksaan, 50%
kulit melepuh, mukosa juga ikut melepuh. Diagnosis
untuk kasus ini adalah...
A. TEN
B. SJS
C. Syok anafilaktik
D. Fixed drug eruption
E. Angioedema
Pembahasan
• Kulit melempuh hampir di seluruh tubuh
sejak kemarin.
• Demam.
• Sebelumnya, pasien mengonsumsi
alupurinol
• PF: 50% kulit melepuh, mukosa juga ikut
melepuh
Toxic Epidermal Necrolysis/TEN
• Riwayat konsumsi obat sebelumnya (reaksi
hipersensitivitas tipe 3)
• Gejala = eritema multiforme + keterlibatan
mukosa + demam
• Bedakan SSJ dan TEN. Pada SSJ, lesi <10%.
Obat yang sering menimbulkan
alergi
• Antibiotik
– Penisilin
– Tetrasiklin
• As. asetilsalisilat/aspirin
• NSAID
– Parasetamol
• Obat kejang
– Fenitoin
– Karbamazepin
• Kemoterapi
– Sulfonamid
Pilihan lain
• Syok anafilaktik
– Tanda vital tidak stabil
• Fixed drug eruption
– Dicetuskan obat tertentu
– Makula atau plak eritematosa
– Dapat disertai vesikel atau bula
– Dapat berulang di lokasi yang sama
• Angioedema
– Reaksi alergi berupa edema lapisan dermis,
subkutan, mukosa
– Dapat menyebabkan obstruksi jalan napas  gawat
A. TEN
B. SJS
C. Syok anafilaktik
D. Fixed drug eruption
E. Angioedema
182
Perempuan berusia 32 tahun datang dengan keluhan
timbul bentol-bentol pada wajah sejak 2 minggu yang
lalu. Tidak ada rasa gatal atau nyeri. Pada
pemeriksaan, ditemukan papul berukuran lentikuler,
tidak kemerahan, dan terdapat lekukan pada bagian
tengah sebagian benjolan. Apa pilihan terapi yang
tepat pada pasien ini?
A. TCA 25%
B. Tidak perlu terapi pada imunokompeten
C. Krim Acyclovir
D. TCA 90%
E. Podofilotoksin 0,5%
Pembahasan
• Bentol-bentol pada wajah sejak 2 minggu
lalu.
• Tidak ada rasa gatal atau nyeri.
• PF: papul berukuran lentikuler, tidak
kemerahan, dan terdapat lekukan pada
bagian tengah sebagian benjolan.
• Tatalaksana?
Moluskum Kontagiosum
• Penyebab: Poxvirus
• Papul putih seperti lilin, berbentuk kubah dengan lekukan di
tengah (delle). Bila dipijat, tampak keluar massa warna putih
seperti nasi.
• Tatalaksana:
– Tidak perlu terapi karena dapat sembuh sendiri
– Mengeluarkan badan moluskum
• Ekstraktor komedo, kuret, elektrokauter, bedah beku
• Imiquimod 1-5%
Pilihan lain
• TCA 25%
– Dosis untuk veruka vulgaris
• Krim Acyclovir
– Untuk Herpes simpleks
• TCA 90%
– Dosis untuk herpes genitalis
• Podofilotoksin 0,5%
– Dosis untuk herpes genitalis
A. TCA 25%
B. Tidak perlu terapi pada
imunokompeten
C. Krim Acyclovir
D. Imiquimod 10%
E. Cryoterapi
183
Laki-laki berusia 20 tahun datang ke IGD dengan luka
bakar. Pada pemeriksaan, didapatkan luas luka bakar
adalah sebagai berikut: derajat 1= 5%, derajat 2a = 10%,
derajat 2b = 20%, derajat 3 = 15%. Berat badan pasien
adalah 50 kg. Rehidrasi yang tepat untuk dilakukan
adalah...
A. Ringer laktat 9L dalam 24 jam
B. NaCl 9L dalam 24 jam
C. Ringer laktat 10L dalam 24 jam
D. Normosaline 10 L dalam 24 jam
E. NaCl 10 L dalam 24 jam
Pembahasan
• Laki-laki berusia 20 tahun datang ke IGD
dengan luka bakar
• Luas luka bakar: derajat 1= 5%, derajat 2a =
10%, derajat 2b = 20%, derajat 3 = 15%
• BB 50 kg
• Rehidrasi?
Rehidrasi luka bakar
• Cairan yang digunakan = Ringer Laktat
• 4 x luas luka bakar derajat II – III% x BB
24jam
• 50% rehidrasi diberikan 8 jam, 50% sisanya
dalam 16 jam

• 4 x (10 + 20 + 15) x 50 = 9.000 ml = 9 Liter


Luka Bakar Derajat 1
• Hanya mengenai epidermis
• Akan sembuh spontan 5-7 hari
• Gejala
– Nyeri
– Hiperemis
Luka bakar derajat 2a Luka bakar derajat 2b

• Mengenai sebagian dermis • Mengenai dermis retikular


(dermis papilare) • Gejala
• Gejala • Nyeri, kadang sensasi
• Nyeri berkurang jika ujung saraf
• Bula rusak
• Kulit berwarna merah dan • Bula
mengkilap • Kulit berwarna merah pucat
• Jika ditekan, kulit menjadi • Jika ditekan, kulit tidak
putih/blanch menjadi putih/blanch
Luka Bakar Derajat 3
• Mengenai seluruh lapisan kulit
• Gejala:
– Kulit sangat merah/cherry red
– Tidak nyeri karena kehilangan sensorik
Rule of Nine
A. Ringer laktat 9L dalam 24 jam
B. NaCl 9L dalam 24 jam
C. Ringer laktat 10L dalam 24 jam
D. Normosaline 10 L dalam 24 jam
E. NaCl 10 L dalam 24 jam
184
Bayi laki-laki berusia 8 bulan dibawa ibunya karena
muncul lepuh berisi nanah dan keropeng pada punggung
sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan, di regio ketiak
didapatkan bula multipel seperti gambar berikut. Pada
pemeriksaan pulasan gram, didapatkan kuman kokus
bergerombol berwarna biru keunguan. Diagnosis pasien
ini adalah...
A. Impetigo krustosa
B. Impetigo bullosa
C. Eritrasma
D. Steven Johnson syndrome
E. Selulitis
Pembahasan
• Bayi laki-laki berusia 8 bulan dibawa ibunya
karena muncul lepuh berisi nanah dan keropeng
pada punggung sejak 1 bulan yang lalu.
• PF: di regio ketiak didapatkan bula multipel
seperti gambar berikut
• Mikroskopik: kuman kokus bergerombol
berwarna biru keunguan
• Diagnosis?
Impetigo
• Impetigo Krustosa
– Streptococcus β-hemolyticus: berderet
– Predileksi: sekitar lubang hidung dan
mulut
– Lesi eritem dengan krusta kekuningan di
atasnya. Jika krusta diangkat, nampak
erosi.

• Impetigo Bulosa
– Staphylococcus aureus: bergerombol
– Predileksi: aksila, dada, punggung
– Lesi eritema dengan bula
Bedakan.!
• Impetigo Krustosa
– Jika krusta diangkat, nampak EROSI

• Ektima
– Jika krusta diangkat, nampak ULKUS
Pilihan lain
• Eritrasma
– Lampu wood: coral red
• Steven Johnson syndrome
– Riwayat minum obat sebelumnya
– Lepuh di kulit dan mukosa
• Selulitis
– Infeksi epidermis dan dermis
– Nyeri, bengkak, merah, berbatas tegas
– Gejala sistemik: demam
A. Impetigo krustosa
B. Impetigo bullosa
C. Eritrasma
D. Steven johnson syndrome
E. Selulitis
185
Seorang dokter ingin melakukan penelitian tentang obat
hipertensi untuk mengetahui manfaat dan risiko obat
tersebut. Target penelitian sudah ditetapkan sesuai
dengan tujuan penelitian. Sampel yang diambil secara
random. Randomisasi dilakukan secara acak dalam
penelitian tersebut. Apakah etika kedokteran pada kasus
di atas?
A. Beneficence
B. Autonomy
C. Fidelity
D. Veracity
E. Non maleficence
Pembahasan
• Seorang dokter ingin melakukan penelitian
tentang obat hipertensi untuk mengetahui
manfaat dan risiko obat tersebut. Target
penelitian sudah ditetapkan sesuai dengan
tujuan penelitian. Sampel yang diambil secara
random. Randomisasi dilakukan secara acak
dalam penelitian tersebut.

• Etika kedokteran?
Kaidah Dasar Bioetik (Prima Facie)
• Beneficence (beneficence = benefit)
– Memberikan yang terbaik kepada pasien.
– Jika dokter tidak melakukan beneficence, pasien tidak
celaka, tetapi pasien tidak mendapat yang terbaik.

• Non-maleficence (non = tidak ; maleficence = jahat)


– Tidak menyakiti atau melakukan apa pun yang merugikan
pasien sama sekali.
– Jika dokter tidak melakukan non-maleficence, pasien
akan celaka
Kaidah Dasar Bioetik (Prima Facie)
• Autonomy
– Pasien menentukan terapi atas kehendaknya sendiri

• Justice (justice = adil)


– Memberikan perlakuan secara adil. Artinya adil:
• Tidak membeda-bedakan berdasarkan tua-muda, kaya-
miskin, agama, suku, ras, dan lain-lain.
• Melihat kepentingan bersama terlebih dahulu di atas
kepentingan perorangan.
• Memberi sesuai kebutuhan, bukan membagi sama rata.
Fidelity & Veracity
• Veracity
– Kejujuran, mengatakan yang sebenarnya
– Contoh: memberitahu pasien mengenai
penyakitnya yang sebenarnya, melakukan
penelitian dengan jujur

• Fidelity
– Melakukan tindakan sesuai dengan semua
perkataan yang telah diucapkan
A. Beneficence
B. Autonomy
C. Fidelity
D. Veracity
E. Non maleficence
186
Wanita usia 50 tahun didiagnosis kanker kolorektal sejak
3 bulan lalu. Dia sangat aktif dalam kegiatan sosial
masyarakat dan sering memberikan penyuluhan tentang
kesehatan masyarakat. Karena sudah menopause hal
tersebut mengganggu kegiatannya sehingga ia meminta
terapi hormon. Apakah alasan dokter memberikan terapi
hormon tersebut?
A. Medical indication
B. Patient reference
C. Quality of life
D. Contextual feature
E. Utilitarian
Kode etik
• Medical indication
– Pemilihan prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai
indikasi medis
• Patient reference
– Melakukan prosedur diagnostik dan terapi sesuai pilihan
pasien
– Cerminan dari kaidah bioetik autonomi
• Quality of life
– Usaha dokter untuk memperbaiki kualitas hidup pasien
– Contoh: memberi morfin pada pasien kanker terminal
• Contextual feature
– Segala hal non-medis yang memengaruhi keputusan medis
– Contoh: budaya, hukum, ekonomi, dll
Utilitarian
• Sebuah doktrin yang mempercayai bahwa sebuah
tindakan seharusnya ditujukan untuk memberikan hasil
dengan manfaat lebih banyak dibandingkan
kerugiannya, atau ditujukan untuk kebahagiaan
sebanyak mungkin orang.
• Contoh: Anto membeli es krim untuk 9 orang teman-
temannya di kantor. Anto hanya bisa memilih satu dari
antara dua pilihan rasa, yaitu es krim coklat atau vanila.
Tujuh orang temannya menyukai coklat, sementara 3
orang (termasuk Anto) menyukai vanila. Anto memilih
coklat karena akan memberikan kebahagiaan bagi lebih
banyak orang.
A. Medical indication
B. Patient reference
C. Quality of life
D. Contextual feature
E. Utilitarian
187
Laki-laki berusia 26 tahun datang ke IGD RS setelah kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengalami fraktur terbuka pada bagian ekstremitas
bawah dengan perdarahan masif. Dokter segera melakukan
operasi. Saat operasi, dokter memasang torniquet pada proksimal
luka untuk mengurangi pendarahan. Setelah selesai operasi dan
perawatan pasien dipulangkan. Dua hari kemudian pasien datang
kembali dengan keluhan ujung kakinya menjadi membiru. Saat
diperiksa, ternyata torniquet masih terpasang. Dokter segera
memberikan pengobatan dan kaki pasien sembuh. Apakah nama
kejadian yang dialami pasien tersebut…
A. Malpraktik
B. Nearmiss
C. Commision
D. Ommision
E. Hazard
Pembahasan
• Laki-laki berusia 26 tahun datang ke IGD RS setelah
kecelakaan lalu lintas. Pasien mengalami fraktur
terbuka pada bagian ekstremitas bawah dengan
perdarahan masif. Dokter segera melakukan operasi.
Saat operasi, dokter memasang torniquet pada
proksimal luka untuk mengurangi pendarahan.
Setelah selesai operasi dan perawatan pasien
dipulangkan. Dua hari kemudian pasien datang
kembali dengan keluhan ujung kakinya menjadi
membiru. Saat diperiksa, ternyata torniquet
masih terpasang. Dokter segera memberikan
pengobatan dan kaki pasien sembuh.
• Termasuk kejadian?
Medical Error

Pasien tidak
Near miss
cedera
Medical Error
Pasien cedera Adverse event
MALPRAKTEK

Perawatan
Pasien cedera
sesuai standar
Medical Error
Malpraktik medis dapat berupa:
• Tindakan disengaja (intentional/misconduct)
• Tindakan kelalaian (negligence)

Catatan: harus ada kerugian bagi pihak yang


mendapatkan tindakan (pasien).
Tindakan Disengaja
(Intentional/Misconduct)
• Melanggar ketentuan etik, disiplin profesi, hukum administratif, hukum
pidana, atau perdata.
• Contoh:
– Sengaja merugikan pasien
– Fraud (penipuan)
– Penahanan pasien
– Pelanggaran kewajiban simpan rahasia kedokteran
– Aborsi ilegal
– Eutanasia
– Penyerangan seksual
– Keterangan palsu
– Menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang belum teruji
– Praktik tanpa SIP
– Praktik di luar kompetensi
Tindakan Kelalaian (Negligence)
“Feasance” artinya “to do” atau “melakukan”.

• Nonfeasance (“non” artinya “tidak”): tenaga kesehatan


tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
ATAU menunda penanganan secara berlebihan.
• Misfeasance (“mis” artinya “salah”): penanganan
dilakukan, tetapi tidak dengan prosedur yang benar.
• Malfeasance (“mal” artinya “jahat”): penanganan yang
diberikan salah dan menyalahi aturan yang ada.
Misfeasance VS Malfeasance

Keadaan pasien makin buruk Keadaan pasien tanpa ditolong Keadaan pasien makin baik

MALfeasance Nonfeasance MISfeasance


Pilihan lain
• Malpraktik
– Pasien mengalami cedera
• Commision
– Tindakan medis yang mencelakai pasien
• Ommision
– Tindakan medis yang substandard
• Hazard
– Keadaan lingkungan yang mungkin
membahayakan
A. Malpraktik
B. Nearmiss
C. Commision
D. Ommision
E. Hazard
188
Ditemukan sesosok mayat mengambang di sungai. Pada
pemeriksaan fisik, mayat sudah mulai membusuk dan
ditemukan busa halus pada hidung dan mulut. Kulit tangan
dan kaki sudah keriput. Wajah masih utuh. Dugaannya
penyebab kematiannya karena tenggelam di sungai. Apa
mekanisme kematian yang terjadi pada kasus ini?
A. Asfiksia mekanik
B. Fibrilasi ventrikel
C. Ransangan neurogenik karena masuk ke air yang dingin
D. Sumbatan jalan napas karena benda asing dalam air
E. Spasme laring
Pembahasan
• Ditemukan sesosok mayat mengambang di
sungai
• Mayat sudah mulai membusuk dan ditemukan
busa halus pada hidung dan mulut
• Kulit tangan dan kaki sudah keriput. Wajah
utuh

• Mekanisme kematian?
Penjelasan Kematian
• Perlukaan/penyakit yang menimbulkan
Penyebab kekacauan fisik sehingga berakibat kematian
• Ex : luka tembak, kanker, arteriosklerosis

• Kekacauan fisik yang dihasilkan oleh


Mekanisme penyebab kematian
• Ex : perdarahan, kerusakan jaringan otak

• Bagaimana penyebab kematian bisa terjadi


Cara • Ex : pembunuhan dan bunuh diri (termasuk
tidak wajar), wajar
Tanda-Tanda Tenggelam
• Busa halus warna putih di mulut dan hidung
• Adanya rumput, bebatuan, dan lain-lain yang
tergenggam di tangan korban
• Adanya busa halus di paru-paru dan saluran
napas korban
• Paru-paru yang penuh terisi air
• Adanya air di dalam lambung dan usus halus
• Ditemukannya diatom di dalam jaringan
Diatom
• Diatom merupakan alga uniseluler mikroskopis.
Spesiesnya sangat beragam antara satu tempat dan
tempat lain.
• Diatom bisa masuk ke dalam sirkulasi paru-paru ketika
tenggelam.
• Diatom ada di air tawar dan air laut.
• Bila masih hidup saat menghirup cairan, maka diatom
bisa masuk ke dalam sirkulasi darah dan masuk ke
berbagai jaringan, yaitu otak, sumsum tulang, hati,
organ pencernaan, dan otot rangka.
• Dengan demikian, ditemukannya diatom di jaringan
menandakan korban meninggal karena tenggelam.
Jenis Tenggelam
Jenis Keterangan
Wet Cairan masuk ke dalam saluran pernapasan.
Drowning
Dry Cairan tidak masuk ke dalam saluran napas karena
Drowning spasme laring. Spasme laring tetap terjadi walaupun
korban sudah di darat, menyebabkan asfiksia.
Secondary Korban sempat tenggelam, kemudian berhasil
Drowning diselamatkan, tetapi dalam beberapa jam/hari
meninggal akibat komplikasi dari tenggelam (misalnya
edema paru, asidosis metabolik, gangguan elektrolit,
atau kerusakan otak ireversibel).
Immersion Korban masuk ke dalam air yang dingin, kemudian
Syndrome meninggal tiba-tiba akibat aktifnya refleks vagal.
Secondary Drowning
• Disebut juga dengan near drowning atau post-
immersion syndrome.
Immersion Syndrome
• Refleks vagal bisa aktif karena:
– Air dingin menstimulasi ujung-ujung saraf permukaan
tubuh.
– Air mengenai epigastrium dengan kencang.
– Air dingin masuk ke dalam rongga telinga, hidung, faring,
dan laring sehingga menstimulasi ujung saraf mukosa.
• Jatuh ke dalam air dengan posisi kaki terlebih dahulu atau
masuk ke dalam air dengan posisi horizontal (posisi
telungkup) sehingga terjadi benturan abdomen dengan air
bisa menyebabkan hal di atas.
• Alkohol bisa meningkatkan efek refleks vagal karena
vasodilatasi general pembuluh darah kulit.
Air Tawar dan Air Laut
• Tenggelam di air tawar dan air laut bisa
menyebabkan patologi yang berbeda.
Patofisiologi Tenggelam di Air Tawar
1. Air masuk ke paru-paru, kemudian diteruskan ke dalam
darah.
2. Terjadi hemolisis dan dilusi darah. Volume darah di
dalam pembuluh darah mendadak meningkat.
3. Konsentrasi elektrolit serum (natrium dan kalsium)
menurun drastis, sementara kalium darah meningkat.
4. Jantung mengalami hipoksia, overfilling, defisit
natrium, dan kelebihan natrium, sehingga terjadi
aritmia.
5. Aritmia menyebabkan takikardia dan fibrilasi ventrikel,
menimbulkan kematian.
Patofisiologi Tenggelam di Air Laut
1. Air laut masuk ke dalam paru-paru.
2. Kadar garam yang tinggi dalam air laut
menyebabkan air laut menarik air di dalam
darah ke jaringan paru-paru.
3. Terjadi edema paru berat.
4. Korban meninggal perlahan akibat tidak
adanya pertukaran oksigen di paru karena
edema paru.
A. Asfiksia mekanik
B. Fibrilasi ventrikel
C. Ransangan neurogenik karena masuk ke air
yang dingin
D. Sumbatan Jalan nafas karena benda asing
dalam air
E. Spasme laring
189
Wanita 19 tahun datang ke RS diantar oleh polisi.
Berdasarkan VER, wanita tersebut merupakan
korban pemerkosaan. Wanita tersebut ingin
melakukan aborsi. Berapa usia maksimal untuk
dilakukan tindakan aborsi pada korban perkosaan?
A. 20 hari
B. 40 hari
C. 60 hari
D. 80 hari
E. 120 hari
Pembahasan
• Wanita 19 tahun datang ke RS diantar oleh
polisi.
• Berdasarkan VER, wanita tersebut merupakan
korban pemerkosaan
• Wanita tersebut ingin melakukan aborsi

Berapa usia maksimal untuk dilakukan tindakan


aborsi pada korban perkosaan?
PP 61 tahun 2014
Pasal 31
• Ayat 1
– Tindakan aborsi hanya dapat dilakukan berdasarkan:
a. Indikasi kedaruratan medis; atau
b. Kehamilan akibat perkosaan.
• Ayat 2
– Tindakan aborsi akibat perkosaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b hanya dapat dilakukan
apabila usia kehamilan paling lama berusia 40 (empat
puluh) hari dihitung sejak hari pertama haid terakhir.
A. 20 hari
B. 40 hari
C. 60 hari
D. 80 hari
E. 120 hari
190
Polisi membawa mayat bayi untuk diautopsi. Pada
pemeriksaan, ditemukan luka lecet seperti bulan sabit di
sekitar mulut, hidung, dan pipi. Wajah tampak gelap,
sklera mata merah, mukosa bibir dan ujung-ujung jari
kebiruan. Apa pola perlukaan pada jenazah bayi tersebut?
A. Pola pencekikan
B. Pola akibat pemukulan
C. Pola luka pembengkapan
D. Pola luka akibat benturan
E. Pola luka akibat penganiayaan
Pembahasan
• Polisi membawa mayat bayi untuk diautopsi.
• Luka lecet seperti bulan sabit di sekitar mulut,
hidung, dan pipi
• Wajah tampak gelap, sklera mata merah,
mukosa bibir dan ujung-ujung jari kebiruan

• Pola perlukaan?
Asfiksia
• Keadaan gangguan pertukaran udara pernapasan
dalam paru-paru sehingga terjadi hipoksia dan
hiperkapnia.
• Bisa terjadi akibat tenggelam, keracunan, atau
trauma mekanik/asfiksia mekanik.
• Asfiksia mekanik:
– Pencekikan
– Pembekapan
– Choking
– Penjeratan
– Gantung diri
Tanda-tanda Asfiksia
• Darah lebih gelap dan encer
• Busa halus di pernapasan
• Bendungan sirkulasi di seluruh organ dalam
tubuh sehingga organ lebih gelap dan berat
• Petekie (Tardieu’s spot) pada mukosa organ
dalam
• Edema paru
Pembekapan (Smothering)
• Penutupan lubang hidung dan mulut yang menghambat
pemasukan udara ke paru-paru
• Temuan yang mungkin:
– Tanda-tanda asfiksia
– Luka lecet tekan/geser, goresan kuku dan luka
memar pada ujung hidung, bibir, pipi, dan dagu
Kenapa bukan pencekikan?
• Pada kasus tidak ada tanda-tanda kekerasan
pada leher yang ditemukan pada kasus-kasus
pencekikan (jejas di leher)
• Tanda-tanda yang ditemukan lebih cocok
dalam kasus pembekapan
A. Pola pencekikan
B. Pola akibat pemukulan
C. Pola luka pembengkapan
D. Pola luka akibat benturan
E. Pola luka akibat penganiayaan
191
Seorang anak laki-laki, usia 12 tauun dibawa ibunya ke Poliklinik
Rumah Sakit dengan keluhan nyeri saat BAB selama seminggu
terakhir. Ibu mengatakan anaknya juga tampak murung dan tidak
mau bersekolah. Ibu pasien curiga terjadi pelecehan seksual oleh
oknum guru disekolahnya. Apa keterangan luka yang ditulis dalam
Visum et repertum?
A. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1 cm
B. Terdapat luka lecet pada daerah pembuangan arah jam 12
ukuran 1x1 cm
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata, menggaung, pada daerah
pembuangan ukuran 1x1 cm
D. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1cm dengan
tepi menggaung tidak rata
E. Tampak luka lecet pada kaki tangan
Pembahasan
• Anak laki-laki, 12 tahun
• Nyeri saat BAB  seminggu terakhir
• Tampak murung dan tidak mau bersekolah
• Ibu pasien  curiga pelecehan seksual
• Keterangan luka?
VeR
• Visum et Repertum adalah Laporan (jawaban) tertulis
dokter yang berdasarkan sumpah jabatan dan
keilmuannya, tentang obyek medik-forensik yang dilihat
dan diperiksa atas permintaan tertulis penyidik
berwenang, untuk kepentingan peradilan.
Jenis VeR
• VeR Hidup
– Definitif  seketika, pasien tidak memerlukan
rawat inap atau tindakan lain
– Sementara  pasien memerlukan rawat inap dan
pemeriksaan lanjutan
– Lanjutan  dibuat setelah pasien sembuh/pindah
RS/pindah dokter/pulang paksa
• VeR Jenazah
– Terhadap jenazah untuk mengetahui penyebab,
mekanisme dan cara kematian jenazah
Deskripsi Luka Oleh Dokter
• Tidak boleh menggunakan istilah hukum, contoh :
diperkosa, dipukul, dianiaya
• Dalam membuat kesimpulan Visum et Repertum, hanya
dapat menggunakan istilah seperti “persetubuhan”
maupun “kekerasan tumpul”
• Tidak boleh pula seorang dokter menggunakan kata
seperti “tersangka”
Luka Akibat Benda Tumpul
• Sebagian atau seluruh epitel kulit hilang
• Permukaan tertutup oleh eksudat  krusta
Luka Lecet • Reaksi radang (+)
• Tidak meninggalkan jaringan parut

• Jaringan subkutan mengalami kerusakan sehingga


pembuluh darah kapiler rusak dan pecah sehingga darah
Luka Memar meresap ke jaringan sekitar
• Bengkak  merah kebiruan  biru kehitaman  biru
kehijauan  coklat  hilang

• Seluruh tebal kulit


• Jika sembuh meninggalkan jaringan parut
Luka Robek
Jenis Vulnus
• Vulnus laceratum
– Laserasi
• Vulnus ekskoriatum
– Luka lecet
• Vulnus punctum
– Luka tusuk
• Vulnus perforatum
– Luka tembus
A. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran
1x1 cm
B. Terdapat luka lecet pada daerah
pembuangan arah jam 12 ukuran 1x1 cm
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata,
menggaung, pada daerah pembuangan ukuran
1x1 cm
D. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran
1x1cm dengan tepi menggaung tidak rata
E. Tampak luka lecet pada kaki tangan
192
Jenazah perempuan, usia 28 tahun ditemukan hanyut di
tepi sungai. Di sekitar tempat ditemukan jenazah terdapat
beberapa pakaian seperti baju, celana dan kaos. Ketua RT
setempat melaporkan kejadian tersebut kepada polisi
untuk diselidiki, kemudian Polisi meminta dokter
Puskesmas untuk mengidentifikasi penyebab kematian
jenazah tersebut. Tindakan apa yang dilakukan sebagai
dokter Puskesmas?
A. Pemeriksaan adanya tanda kekerasan
B. Pemeriksaan diatom darah
C. Pemeriksaan tes apung paru
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan darah
Pembahasan
• Jenazah perempuan, usia 28 tahun
• Ditemukan hanyut di tepi sungai  di sekitar TKP terdapat
pakaian seperti baju, celana dan kaos
• Polisi meminta dokter Puskesmas untuk mengidentifikasi
penyebab kematian jenazah tersebut
• Tindakan dokter Puskesmas?
Penjelasan Kematian
• Perlukaan/penyakit yang menimbulkan
Penyebab kekacauan fisik sehingga berakibat kematian
• Ex : luka tembak, kanker, arteriosklerosis

• Kekacauan fisik yang dihasilkan oleh penyebab


Mekanisme kematian
• Ex : perdarahan, kerusakan jaringan otak

Cara • Bagaimana penyebab kematian bisa terjadi


• Ex : pembunuhan, bunuh diri, wajar
Identifikasi Penyebab Kematian
• Identifikasi penyebab kematian :
– Pemeriksaan TKP
– Pemeriksaan Jenazah
• Pemeriksaan Luar  menentukan tanda pasti
kematian, ada/tidaknya tanda kekerasan
• Pemeriksaan Dalam  melihat seluruh organ dalam
 dapat menentukan penyebab pasti kematian
• Pemeriksaan Tambahan  pemeriksaan toksikologi,
histo PA, mikrobiologi, virologi, imunologi, trace
evidence (jejak peristiwa)
Pemeriksaan Dalam
• Pemeriksaan dalam = Autopsi
• Termasuk dalam Autopsi kehakiman
• Yang berwenang melakukan pemeriksaan
mayat maupun luka menurut KUHAP 133 :
– Ahli kedokteran kehakiman
– Dokter/ahli
– Sebagai dokter umum di Puskesmas  boleh
melakukan pemeriksaan luar saja
A. Pemeriksaan adanya tanda kekerasan
B. Pemeriksaan diatom darah
C. Pemeriksaan tes apung paru
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan darah
193
Seorang wanita datang ke poliklinik dgn keluhan luka
memar akibat dipukuli suaminya. Dokter menyarankan
agar wanita tersebut dapat melapor kepada polisi.
Namun wanita tersebut menolak karena takut
diceraikan dan anaknya dibawa oleh suaminya. Apa
tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh dokter?
A. Melapor polisi tanpa sepengetahuan pasien
B. Mengedukasi pasien
C. Mengedukasi pasien dan menyerahkan keputusan
akhir pada pasien
D. Memanggil polisi langsung ke klinik
E. Membuat VeR berdasarkan hasil pemeriksaan
Pembahasan
• Seorang wanita  luka memar akibat dipukuli
suaminya
• Dokter menyarankan melapor kepada polisi 
menolak
• Tindakan dokter?
KDRT
• KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam
lingkup rumah tangga
(Pasal 1 UU RI No. 23 Tahun 2004)
KDRT
• Menurut pasal 2 UU RI No. 23 Tahun 2004, lingkup rumah
tangga meliputi :
– Suami, istri, anak
– Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dan menetap
dalam rumah tangga tersebut
– Orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam
rumah tangga tersebut
Tugas dan Wewenang Dokter dalam Menangani Kasus KDRT
(UU RI No. 23 Tahun 2004 Pasal 21 dan Pasal 40)

Memberikan pelayanan kesehatan


terhadap korban KDRT
(memeriksa, mengobati, merawat)

Membuat VeR atas dasar SPVR dari


pihak kepolisian

Memulihkan dan merehabilitasi


kesehatan korban KDRT
A. Melapor polisi tanpa sepengetahuan pasien
B. Mengedukasi pasien
C. Mengedukasi pasien dan menyerahkan
keputuasan akhir pada pasien
D. Memanggil polisi langsung ke klinik
E. Membuat VeR berdasarkan hasil pemeriksaan
194
Seorang dokter mendapatkan kasus Kejadian Luar Biasa
(KLB) di wilayahnya. Dokter tersebut melihat adanya
perbedaan jumlah pasien leptospirosis di suatu gedung di
banding gedung lainnya. Ia ingin mencari tahu hubungan
sebab akibat leptospirosis dengan kebersihan
pembuangan limbah pasien. Apakah desain
penelitiannya?
A. Observasional
B. Eksperimental
C. Kohort
D. Case control
E. Cross sectional
Pembahasan
• Seorang dokter ingin meneliti sebab akibat
perbedaan jumlah leptospirosis dari satu
gedung ke gedung lainnya dengan kebersihan
pembuangan limbah pasien.
• Desain penelitian yang tepat?
Studi Observasional
• Case Reports  ini sama seperti presentasi kasus yang
disajikan oleh koas. Derajat sangat rendah karena hanya satu
kasus
• Case SERIES  ya inget-inget aja namanya. Karena ada series
 kumpulan beberapa kasus yang poinnya sama
• Cross Sectional (potong lintang)  paling sering digunakan.
– Namanya potong lintang karena peneliti mengambil di satu potongan
waktu tertentu.
– Ingat! Pengambilan data di waktu yang sama dan TIDAK
DIBANDINGKAN DENGAN WAKTU YANG BERBEDA!
– Biasanya untuk epidemiologi
– Tidak dapat digunakan sebagai sebab-akibat, hanya digunakan untuk
ada tidaknya hubungan
Studi Observasional
• Case control  untuk kasus yang jarang
– Karena kasusnya jarang  sekarang diambil
yang sakit dan gak sakit  dibandingin
terhadap faktor risiko tertentu
– Kenapa harus nyari yang sakit dan gak sakit?
Kalau nunggu kelompok itu sampai sakit 
lama bro!
– Karena kita ambil dua waktu yang berbeda 
sekarang (sakit dan nggak sakit) dan dulu (faktor
risiko)  bisa untuk mencari hubungan sebab
akibat
– Nilai yang digunakan  OR
Studi Observasional
• Cohort  jenis yang paling tinggi di studi
observasional
– Penelitian ini tidak liat belakang atau tidak lihat
dulu, tapi liat ke depan
– Jadi mulai dari orang yang punya faktor risiko
dan tidak punya faktor risiko, kemudian dilihat
hingga waktu tertentu dan dilihat sakit dan
tidak sakit
– Bisa digunakan untuk melihat sebab akibat
– Nilai yang digunakan  RR
Studi Eksperimental
• Yang paling banyak digunakan adalah Randomized
Control Trial (RCT). Hampir sama seperti cohort, tapi
ada intervensi
Cara Menjawab
• Pertama kita melihat jenis penelitian terlebih
dahulu
– Observasional: peneliti hanya melihat tanpa
memberikan intervensi pada subyek penelitian
– Eksperimental: peneliti memberikan intervensi
• Jadi karena peneliti hanya melihat saja, penelitian
yang cocok adalah penelitian observasional
• Jawaban observasional sudah benar, TAPI kurang
tepat lagi
Cara Menjawab
• Observasional di pilihan jawaban ada 3, yaitu
– Cross-sectional: TIDAK MUNGKIN karena tidak
bisa menjawab sebab-akibat
– Kohort: peneliti melihat ke depan, sedangkan saat
ini peneliti ingin melihat data yang sudah ada
– Case control: ini yang paling tepat karena peneliti
melihat data yang sudah ada
A. Observasional
B. Eksperimental
C. Kohort
D. Case control
E. Cross sectional
195
Seorang dokter ingin membandingkan kadar CK-MB
pasien jantung sebelum dan sesudah operasi di
ruang perawatan. Apakah pengolahan data yg
dipakai?
A. Friedmann
B. Kruskal-wallis
C. Fisher test
D. Mann-whitney
E. Wilcoxon
Pembahasan
• Penelitian membandingkan kadar CK-MB
sebelum dan sesudah operasi
• Uji statistik yang digunakan?
Bingung cara hafalinnya?
• Categoric – Categoric (tidak berpasangan) 
Chi-square
(Butuh syarat  tidak terpenuhi  F*ck it!
Pakai Fisher!)
• Categoric – Categoric (berpasangan) 
McNemar
(Cara hafalnya  MC  Masangin Categoric)
Bingung cara hafalinnya?
• Categoric – Numeric (2 variabel)  T-Test (Bisa
berpasangan atau tidak)
(Cara hafalnya  Tetek punya ukuran bra yang
berupa angka dan bukan angka, contoh: 36B)
• Syarat diatas harus terdistribusi normal  jika
tidak:
– Tidak berpasangan  Mann-Whitney
(No Normal  Numerik 2 variabel)
– Berpasangan  Wilcoxon
Bingung cara hafalinnya?
• Categoric – Numeric (>2 variabel)  Anova
(Bisa berpasangan atau tidak)
Syarat diatas harus terdistribusi normal  jika
tidak:
– Tidak berpasangan  Kruskal-Wallis
– Berpasangan  Friedman
Bingung cara hafalinnya?

• Numeric – Numeric  Pearson


(Cara hafalnya  Nenen buat anak laki-laki  Son)
Syarat diatas harus
terdistribusi normal  jika
tidak: Spearman
Kalau anak laki-laki (Son)
nggak bisa  harus
andelin seorang pria
(Man)
Pembahasan
• Saat melihat soal uji statistik, langsung cari jenis
variabelnya apa di penelitian ini
– Variabel bebas : sebelum dan sesudah operasi
(kategorik)
– Variabel terikat : kadar CK-MB (numerik)
• Kemudian cari apakah berpasangan atau tidak?
Penelitian ini menggunakan pasien yang sama
pada dua variabel bebas, yaitu pasien sebelum
dan sesudah operasi SAMA  berpasangan
• Kategorik – numerik berpasangan 
A. Friedmann
B. Kruskal-wallis
C. Fisher test
D. Mann-whitney
E. Wilcoxon
196
Di suatu wilayah kerja puskesmas, terdapat kejadian luar
biasa DBD. Kemudian dokter puskesmas melakukan upaya
kesehatan dgn melakukan fogging dan pemberian
bubuk abate pada setiap keluarga. Upaya kesehatan apa
yg dilakukan oleh dokter puskesmas adalah …
A. Upaya kesehatan perorangan primer
B. Upaya kesehatan masyarakat primer
C. Upaya kesehatan perorangan sekunder
D. Upaya keaehatan masyarakat sekunder
E. Upaya kesehatan perorangan tersier
Pembahasan
• Terjadi KLB DBD di suatu wilayah puskesmas
• Dokter puskesmas melakukan upaya
kesehatan berupa fogging dan pemberian
bubuk abate

• Upaya kesehatan apa yang dilakukan?


Upaya Kesehatan
• Upaya Kesehatan secara garis besar dibagi
menjadi upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
perseorangan (UKP)
• Inti mudahnya UKM akan berhubungan dengan
menjaga dan memelihara kesehatan serta
melakukan pencegahan terhadap penyakit di
masyarakat. Sedangkan UKP akan berfokus pada
pasien perseorangan.
• Nah, primer dilakukan di faskes tingkat I,
sekunder di faskes tingkat 2 (spesialistik), dan
tersier di faskes tingkat 3 (sub-spesialistik)
A. Upaya kesehatan perorangan primer
B. Upaya kesehatan masyarakat primer
C. Upaya kesehatan perorangan sekunder
D. Upaya keaehatan masyarakat sekunder
E. Upaya kesehatan perorangan tersier
197
Berapakah jarak minimal antara sumur dan
septic tank yang disarankan?
A. 2 meter
B. 4 meter
C. 6 meter
D. 8 meter
E. 10 meter
Kriteria jamban sehat
Depkes RI 2004
• Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang
penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum.
• Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga
maupun tikus.
• Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok
sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya.
• Mudah dibersihkan dan aman penggunannya.
• Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan
berwarna.
• Cukup penerangan
• Lantai kedap air
• Ventilasi cukup baik
• Tersedia air dan alat pembersih
A. 2 meter
B. 4 meter
C. 6 meter
D. 8 meter
E. 10 meter
198
Wanita 50 tahun mengeluh nyeri kepala. Setelah
dilakukan pemeriksaan ternyata didapatkan tekanan
darah 170/100 mmHg. Dokter menganjurkan untuk
mengonsumsi obat antihipertensi, mengubah pola makan
dan gaya hidup. Pasien bukan peserta BPJS. Pasien harus
membayar Rp 30.000 untuk jasa dokter dan obat. Apa
mekanisme pelayanan kesehatan pada kasus tersebut?
A. Cash payment
B. Fee for service
C. Insentif
D. Kapitasi
E. Asuransi
Cara pembayaran dalam health service
• Fee for service
– Jasa pelayanan dokter dibayarkan secara terpisah
– Contoh: Ibu Ana membayar Rp 50.000,00 untuk biaya jasa
dokter
• Kapitasi  prinsip dalam BPJS
– Dokter atau instansi menerima sejumlah uang untuk
sekian pasien yang terdaftar dalam dokter atau instansi
tersebut, meskipun pasien tidak berkunjung ke dokter atau
instansi tersebut.
– Contoh: puskesmas A memiliki 1000 orang yang terdaftar
di wilayahnya dengan kapitasi Rp 10.000/orang. Setiap
bulan, puskesmas A mendapat 10 juta berapa pun pasien
yang berobat ke puskesmas A. Semakin sedikit pasien,
semakin baik.
Cara pembayaran dalam health service
• Bundled payment
– Pertengahan antara kapitasi dan fee for service
– Dokter dibayar berdasarkan penyakit pasien yang telah
ditentukan.
– Contoh: untuk asma dihargai Rp 100.000,00, maka dokter
akan mendapatkan Rp 100.000,00 untuk setiap pasien
asma yang dilayani
• Asuransi
– Ganti rugi atas kehilangan sesuatu.
– Contoh: asuransi jiwa untuk jiwa yang hilang, asuransi
kesehatan untuk kesehatan yang hilang
Pilihan Lain
• Cash payment
– Pembayaran tunai
– Merupakan salah satu metode pembayaran, namun
definisi ini terlalu luas dan bukan yang dimaksudkan
dalam soal
A. Cash payment
B. Fee for service
C. Insentif
D. Kapitasi
E. Asuransi
199
Pada saat praktek sebagai dokter umum, anda menemukan
pasien wanita berusia 68 tahun, yang telah 20 tahun
menderita Diabetes Melitus tipe 2 tidak terkontrol. Pasien
memiliki komplikasi akibat diabetesnya, sehingga pasien
harus dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. Akan
tetapi untuk keluhan lain, masih dapat anda tangani.
Berdasarkan ilustrasi di atas, kasus ini termasuk jenis
rujukan…..
A. Horizontal referral
B. Collateral referral
C. Split referral
D. Interval referral
E. Cross referral
Pembahasan
• Seorang pasien DM lama dan memiliki
komplikasi
• Untuk komplikasi, dokter umum merujuk ke
dokter spesialis penyakit dalam
• Untuk keluhan lain, dokter umum
menangani sendiri
• Jenis rujukan?
Jenis Rujukan Antar-Dokter
• Interval: ke satu dokter lain, dalam jangka
waktu tertentu tanpa dokter primer.
• Split: ke beberapa dokter lain, dalam jangka
waktu tertentu tanpa dokter primer.
• Collateral: ke dokter lain untuk masalah
kesehatan tertentu sambil dirawat juga oleh
dokter primer.
• Cross: alih rawat
A. Horizontal referral
B. Collateral referral
C. Split referral
D. Interval referral
E. Cross referral
200
Di sebuah desa angka kejadian demam berdarah
pada tahun 2012 sebanyak 5 orang, pada tahun
2013 tidak ada, dan pada tahun 2014 sebanyak 3
orang. Jenis kejadian apakah di desa ini?
A. Epidemi
B. Pandemi
C. Sporadik
D. Endemi
E. Wabah
Pembahasan
• Data demam berdarah tahun 2012 sebanyak
5 orang, 2013 tidak ada, 2014 sebanyak 3
orang.
• Jenis kejadian?
Pembahasan
• Endemik : Jika penyakit tersebut memang khas atau asli
di suatu daerah. Misalkan Malaria di Maluku atau Papua
• Outbreaks/ KLB: Jika sebelumnya tidak ada kasus
kemudian ada kasus atau peningkatan 2 kali lipat dari
sebelumnya dalam satu periode
• Epidemik: Jika kasus outbreaks terjadi melingkupi
provinsi atau negara
• Pandemik: Jika kasus sudah antar negara, misalkan
ebola
• Sporadik: Kasus naik turun, misalkan dengue yang naik
saat musim hujan dan kemudian turun lagi
A. Epidemi
B. Pandemi
C. Sporadik
D. Endemi
E. Wabah

Anda mungkin juga menyukai