2017
151
Sepasang suami istri datang untuk konsultasi KB. Saat ini
suami berusia 28 tahun dan istri 26 tahun. Istri baru hamil
dan melahirkan 1 kali, setahun yang lalu. Apakah yang
sebaiknya dilakukan dokter?
A. Segera langsung memberikan KB yang paling sesuai
untuk pasien
B. Memberitahukan metode kontrasepsi mantap karena
bagus
C. Memberikan konseling jenis KB dan metode KB
D. Memberikan kebebasan memilih jenis KB
E. Merujuk ke spesialis obstetri
Pembahasan
• Sepasang suami istri datang untuk konsultasi
KB.
• Suami berusia 28 tahun dan istri 26 tahun.
• Istri baru hamil dan melahirkan 1 kali, setahun
yang lalu.
• Tindakan dokter yang tepat?
Jenis KB KB
Sementara Permanen
Barier
Alami Hormonal IUD Tubektomi
mekanik
Metode Kondom
Implan IUD saja Vasektomi
kalender pria
Pil
kombinasi
ALAMI
• Metode kalender
– Cara hitung masa subur
• Siklus menstruasi terpanjang – 11
• Siklus menstruasi terpendek – 18
– Mengukur suhu tubuh setiap pagi
menjelang ovulasi, suhu basal
turun dan akan naik <24 jam
sebelum ovulasi
• Koitus interuptus
• Amenorea laktasi
– Laktasi prolaktin↑ GnRh↓
– Hanya sampai 6 bulan setelah
melahirkan atau saat menstruasi
pertama
– Keberhasilan: 2%
KB Hormonal
• Kekurangan • Kekurangan
• Retensi cairan BB↑, sakit • Nafsu makan↑ BB↑
kepala • Haid semakin pendek dan
• Hipertensi, mual, nyeri sedikit, spotting
payudara • Kebotakan, jerawat, sakit
• Risiko trombo-emboli kepala
• Memperburuk keadaan • Depresi dan suasana
kanker payudara dan perasaan cepat berubah
penyakit hati • Kelebihan
• Kelebihan • Tidak mengganggu laktasi
• Mengurangi risiko kanker
endometrium, kanker
ovarium, kista ovarium, PID,
dan gejala PCOS
Metode KB Kelebihan Kekurangan
Implan Bisa dipakai 3-7 tahun Invasif
(etonogestrel) (tergantung jenisnya) +kekurangan progesteron
+kelebihan progesteron
Pil kombinasi Haid menjadi teratur Harus diminum setiap hari
(etinil-estradiol + Dismenorea berkurang risiko lupa
levo-norgestrel) Tdk mengganggu hub seksual +Kekurangan estrogen &
Tidak perlu kontrol progesteron
+Kelebihan estrogen
Suntik kombinasi Penelitian masih terbatas, Penelitian masih terbatas,
(1x/bulan) namun diduga mirip pil namun diduga mirip pil
kombinasi + kontrol tiap bulan kombinasi
Mini pil/Progestin Tdk mengganggu hub seksual Gangguan haid, hingga
only Tidak perlu kontrol amenorea
+Kelebihan progesteron Harus diminum tiap hari
risiko lupa
+Kekurangan progesteron
Suntik DMPA Tdk mengganggu hub seksual Gangguan haid, hingga
(1x/3bulan) Harus kontrol tiap 3 bulan amenorea
+Kelebihan progesteron +Kekurangan progesteron
IUD
• Cara kerja
– Memicu reaksi inflamasi menghalangi fertilisasi
– IUD jenis tertentu (MIRENA) ditambahkan progesteron
untuk mengentalkan lendir dan mengganggu pergerakan
tuba
• Pemasangan
– Postpartum
• Langsung setelah plasenta lahir (<20 menit) atau dalam 48 jam
postpartum
• > 4 minggu setelah melahirkan
– Saat haid pasien pasti tidak hamil, pemasangan lebih
mudah, nyeri berkurang
• Follow up: 1 minggu dan 3 bulan setelah pemasanga,
kemudian tiap 6 bulan
IUD
• Komplikasi: infeksi, perforasi, jika terjadi kehamilan
bayi berisiko cacat
• Efek samping:
– Perdarahan setelah pemasangan hilang setelah 1
minggu
– Nyeri dan kram perut bawah
– Gangguan pada suami saat berhubungan benang IUD
dipotong atau diselipkan
• Kontraindikasi
– Sedang hamil
– Infeksi di daerah genital, PID, paska abortus septik
– Kanker endometrium, kanker serviks
Pemilihan kontrasepsi rasional
A. Segera langsung memberikan KB yang paling
sesuai untuk pasien
B. Memberitahukan metode kontrasepsi
mantap karena bagus
C. Memberikan konseling jenis KB dan metode
KB
D. Memberikan kebebasan memilih jenis KB
E. Merujuk ke spesialis obstetri
152
Perempuan berusia 17 tahun datang dengan keluhan terdapat nyeri
pada perut bagian bawah. Keluhan disertai dengan perdarahan dan
keluarnya jaringan berupa gelembung. Pasien sebelumnya telat haid
2 bulan disertai keluhan mual dan muntah. Pada pemeriksaan,
ditemukan tinggi fundus uteri setinggi umbilikus. Pada pemeriksaan
USG tidak ditemukan lagi jaringan di dalam abdomen. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Abortus inkomplit
B. Abortus komplit
C. Abortus insipiens
D. Mola hidatidosa parsial
E. Mola hidatidosa komplit
Pembahasan
• Perempuan berusia 17 tahun
• Nyeri perut bagian bawah
• Perdarahan dan keluarnya jaringan berupa
gelembung
• Telat haid 2 bulan disertai keluhan mual dan
muntah
• PF: tinggi fundus uteri setinggi umbilikus
• USG: tidak ditemukan jaringan di dalam
abdomen
• Diagnosis?
Mola Hidatidosa / hamil anggur
• Gejala
– Mual dan muntah hebat
– Ukuran uterus lebih besar dari
usia kehamilan
– Perdarahan pervaginam
– Nyeri perut
– Berdebar-debar, takikardi
(tanda tirotoksikosis)
• Klasifikasi
– Parsial: ada sisa jaringan
– Komplit: tidak ada sisa jaringan
Pilihan lain
• Abortus inkomplit
– Nyeri hebat + perdarahan banyak + ekspulsi
sebagian jaringan + OUE terbuka + TFU sesuai usia
kehamilan
• Abortus komplit
– Nyeri ringan + perdarahan sedikit + ekspulsi seluruh
jaringan + OUE tertutup/terbuka + TFU < usia
kehamilan
• Abortus insipiens
– Nyeri hebat + perdarahan banyak + tidak ada
ekspulsi + OUE terbuka + TFU sesuai usia kehamilan
• Mola hidatidosa parsial
– Masih ada sisa jaringan di abdomen
A. Abortus inkomplit
B. Abortus komplit
C. Abortus insipiens
D. Mola hidatidosa parsial
E. Mola hidatidosa komplit
153
Perempuan berusia 25 tahun G2P1A0, datang untuk
memeriksa kandungannya. Anak pertama pasien
mengalami bibir sumbing. Vitamin apa yang
sebaiknya diberikan untuk mencegah bibir
sumbing?
A. Asam folat
B. Vitamin A
C. Vitamin D
D. Vitamin B
E. Vitamin C
Pembahasan
• Perempuan berusia 25 tahun G2P1A0, datang
untuk memeriksa kandungannya
• Anak pertama pasien mengalami bibir
sumbing
• Vitamin untuk profilaksis?
Suplementasi pada kehamilan
• Zat besi
– Setelah ibu tidak mengalami mual muntah, karena
suplemen besi memiliki efek samping mual dan
muntah
– 1x300 mg sulfat ferosus (60 mg zat besi elemental)
• Asam folat
– Sejak 2 bulan sebelum kehamilan
– 0,4 mg/hari
– 4 mg/hari riwayat melahirkan bayi dengan
neural tube defect (NTD)
Pencegahan kelahiran bayi
anencephaly dan neural tube deffect
Untuk pencegahan, normalnya…
• Wanita yang ingin hamil perlu suplemen 0.4
mg (400 microgram) asam folat setiap hari
• Mulai konsumsi: 1 bulan sebelum hamil
• Selama: 3 bulan pertama kehamilan
Tapi dengan riwayat anencephaly dan NTD…
• Dosisnya 10x lipat!
• Jadi 1 hari = 10 tablet 400µg (total 4000µg)
Dosis dan Sediaan Asam Folat
Asam Folat = AF = 4F =
4 gram untuk Frefention
dengan riwayat NTD
A. Asam folat
B. Vitamin A
C. Vitamin D
D. Vitamin B
E. Vitamin C
154
Perempuan berusia 28 tahun datang ke UGD dengan keluhan keluar
banyak darah disertai gumpalan-gumpalan seperti gelembung dari
kemaluan. Keluhan disertai rasa sakit dan kram perut bagian bawah.
Sebelumnya sudah tes kehamilan dan hasilnya positif. Pada
pemeriksaan ditemukan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi
124x/menit, pernapasan 24x/menit, dan akral dingin. Tinggi fundus
uteri lebih besar dari usia kehamilan. Selain resusitasi, tindakan apa
yang harus segera dilakukan pada pasien ini?
A. Histerotomi
B. Suction curretage
C. Histeroplasti-laparoskopi
D. Tubektomi
E. Histerektomi
Pembahasan
• Gejala
– Mual dan muntah hebat
– Ukuran uterus lebih besar dari
usia kehamilan
– Perdarahan pervaginam
– Nyeri perut
– Berdebar-debar, takikardi
(tanda tirotoksikosis)
• Klasifikasi
– Parsial: ada sisa jaringan
– Komplit: tidak ada sisa jaringan
Tatalaksana
• Fasyankes primer
– Resusitasi + rujuk
• Fasyankes sekunder
– AVM + Oksitosin
A. Histerotomi
B. Suction curretage
C. Histeroplasti-laparoskopi
D. Tubektomi
E. Histerektomi
155
Perempuan berusia 46 tahun mengeluhkan perdarahan
sebanyak 1 pembalut setiap hari selama 6 bulan. Setiap
bersenggama, pasien juga mengalami perdarahan. Pasien
mengeluhkan lemas dan pucat. Pada pemeriksaan
spekulum terdapat massa padat berbenjol-benjol ,
immobile dan labia minor tampak kemerahan. Apakah
diagnosis kasus ini?
A. Mioma uteri
B. Kanker serviks
C. Kista bartolin
D. Kista ovarium
E. Sifilis
Pembahasan
• Diagnosis?
Gangguan Pasca Trauma
• Kejadian yang dianggap traumatis: diancam mati,
luka berat, diperkosa. Bisa dialami sendiri, dialami
oleh keluarga atau teman dekat, atau menyaksikan
langsung.
Gangguan Deskripsi Durasi
Gangguan stres akut Stres setelah kejadian traumatis. <1 bulan
• Diagnosis?
Beberapa Deskripsi Singkat F4
Gangguan Deskripsi
Fobia Takut akan suatu hal spesifik (serangga, air, ruang tertutup, dll)
Fobia sosial (ansietas Takut akan kondisi sosial, termasuk berinteraksi sosial (misalnya
sosial) berbicara dengan orang), diamati (misalnya saat sedang makan),
dan di depan orang banyak (misalnya memberi pidato)
Gangguan panik Serangan panik berulang yang tiba-tiba. Gejala simpatis dan
seperti mau mati
Agorafobia Takut menggunakan transportasi publik, ruang terbuka, ruang
tertutup, dalam keramaian, atau di luar rumah sendirian.
Ketakutan berasal dari pikiran bahwa akan sulit untuk melarikan
diri atau mendapat bantuan
Cemas menyeluruh Adanya kecemasan terus-menerus tentang semua hal sehingga
mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dll.
Bedakan
• Cemas menyeluruh
– Mencemaskan banyak hal
– Terjadi sepanjang waktu, setiap hari
– Minimal 6 bulan
• Serangan panik
– Spontan, pada keadaan tidak berbahaya
– Pencetus tidak jelas
– Disertai gejala otonom
– Berulang, dalam periode ±1 bulan, ada keadaan
relatif bebas gejala
Pilihan Lain
• Gangguan psikofisiologis
– Nama lain gangguan psikosomatis
• Gangguan obsesif kompulsif
– Pikiran dan tindakan berulang yang mengganggu
pasien
• Gangguan somatoform
– Sekelompok gangguan yang meliputi somatisasi,
konversi, hipokondriasis, body dysmorphic syndrome,
dan gangguan nyeri
A. Gangguan cemas menyeluruh
B. Gangguan psikofisiologis
C. Gangguan obsesi compulsive
D. Gangguan panik
E. Gangguan somatoform
163
Pria 28 tahun, mengeluh selalu mengantuk
meskipun tidurnya sudah cukup, yaitu 7-8 jam
setiap hari. Kelainan pasien ini disebut ....
A. Hiposomnia
B. Narkolepsi
C. Insomnia
D. Hipersomnia
E. Somnabulisme
Pembahasan
• Pria 28 tahun
• Selalu mengantuk
• Tidurnya sudah cukup, yaitu 7-8 jam setiap
hari
• Kelainan?
Gangguan Tidur
Dissomnia Parasomnia
• Diagnosis?
Gangguan Seksual
Nama Gangguan Deskripsi
Voyeurisme Senang mengintip orang yang sedang telanjang,
membuka baju, atau berhubungan seksual
(tanpa sepengetahuan orang tersebut)
Exhibisionisme Senang memperlihatkan alat kelamin kepada
orang lain
Frotteurisme Senang menyentuh atau bergesekkan dengan
orang lain (tanpa persetujuan orang tersebut).
Masokisme Senang disakiti
Sadisme Senang menyakiti pasangan seksual
Fetishisme Senang dengan benda mati atau bagian tubuh
nongenital
A. Ekshibisionisme
B. Voyeurisme
C. Fobia spesifik
D. Pedofillia
E. Homoseksual
165
Wanita 20 tahun, seorang mahasiswa kedokteran, datang
ke dokter dengan keluhan berdebar-debar hebat. Pasien
juga merasa dada terasa tertindih beban berat, sesak
napas, dan keringat dingin sampai rasanya akan mati.
Keluhan disertai dengan mual dan muntah. Gejala ini
muncul tiba-tiba saat ia akan ujian. Diagnosis yang paling
tepat pada pasien ini adalah .…
A. Gangguan serangan panik
B. Gangguan cemas
C. Gangguan penyesuaian
D. Gangguan obsesif kompulsif
E. Depresi
Pembahasan
• Wanita 20 tahun, mahasiswa kedokteran
• Berdebar-debar hebat
• Dada terasa tertindih beban berat, sesak napas,
dan keringat dingin sampai rasanya akan mati
• Mual dan muntah
• Gejala ini muncul tiba-tiba saat ia akan ujian
• Diagnosis?
Beberapa Deskripsi Singkat F4
Gangguan Deskripsi
Fobia Takut akan suatu hal spesifik (serangga, ruang tertutup, dll)
Fobia sosial Takut akan kondisi sosial, termasuk berinteraksi sosial (misalnya
(ansietas berbicara dengan orang), diamati (misalnya saat sedang
sosial) makan), dan di depan orang banyak (misalnya memberi pidato)
Gangguan Serangan panik berulang yang tiba-tiba. Gejala simpatis dan
panik seperti mau mati
Agorafobia Takut menggunakan transportasi publik, ruang terbuka, ruang
tertutup, dalam keramaian, atau di luar rumah sendirian.
Ketakutan berasal dari pikiran bahwa akan sulit untuk melarikan
diri atau mendapat bantuan
Cemas Adanya kecemasan terus-menerus tentang semua hal sehingga
menyeluruh mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dll.
A. Gangguan serangan panik
B. Gangguan cemas
C. Gangguan penyesuaian
D. Gangguan obsesif kompulsif
E. Depresi
166
Laki-laki berusia 75 tahun dibawa keluarganya
karena tidak mau keluar kamar sejak terserang
stroke sebulan yang lalu. Pasien juga tampak
lemas, sedih, dan tidak mau makan. Terapi
apakah yang sesuai untuk kasus ini?
A. Terapi suportif
B. Cognitive behavioral therapy
C. Terapi tingkah laku
D. Konseling
E. Terapi kognitif
Pembahasan
• Tidak mau keluar kamar sejak terserang
stroke sebulan yang lalu.
• Pasien juga tampak lemas, sedih, dan tidak
mau makan
• Terapi?
Psikoterapi
Ada berbagai macam jenis psikoterapi, berikut adalah
jenis psikoterapi yang sering diterapkan:
• Terapi suportif
– Memperkuat defense mechanism yang matur pada pasien
• Terapi kognitif
– Bertujuan untuk mengubah pola pikir (kognitif) pasien
• Terapi behavior/tingkah laku
– Bertujuan untuk mengubah tingkah laku (behavior)
pasien
• Cognitive behavioral therapy
– Bertujuan untuk mengubah pola pikir (kognitif) dan
perilaku (behavior) pasien
• Pada kasus ini, pasien berubah sikap dan
perilakunya setelah terserang stroke 1
bulan lalu (termasuk gangguan pasca
trauma)
• Diperlukan terapi suportif untuk
menguatkan defense mechanism pasien
dalam menghadapi stres (dalam kasus ini
adalah stroke)
Pilihan lain
• Konseling
– Kadang konseling dan psikoterapi memiliki area yang
overlap
– Konseling diartikan sebagai panutan/acuan yang
diberikan bagi pasien untuk menyelesaikan masalah di
bidang tertentu.
– Contoh: konseling KB
• Terapi kognitif
– Contoh: membangun percaya diri pada pasien body
dismorphic
• Terapi behavior/tingkah laku
– Contoh: membantu pecandu narkoba untuk berhenti
• Cognitive behavioral therapy
– Contoh: digunakan untuk pasien depresi, skizofrenia, dll
A. Terapi suportif
B. Cognitive behavioral therapy
C. Terapi tingkah laku
D. Konseling
E. Terapi kognitif
167
Laki-laki berusia 23 tahun datang diantar ibunya
dengan keluhan sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu.
Pasien menjadi suka marah-marah dan mondar-
mandir di depan kamar pasien sejak 3 minggu yang
lalu. Pasien merasa ada yang ingin membunuhnya dan
merasa ada leluhur yang merasukinya. Diagnosis kasus
ini adalah..
A. Skizofrenia
B. Skizoafektif
C. Gangguan waham
D. Bipolar episode manik dengan gejala psikotik
E. Psikotik akut
Pembahasan
• Sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu
• Suka marah-marah dan mondar-mandir di
depan kamar
• Merasa ada yang ingin membunuhnya dan
merasa ada leluhur yang merasukinya
• Diagnosis?
Psikotik akut
• Minimal terdapat 1 gejala psikosis
(waham/halusinasi/gangguan bicara) dengan
durasi < 1bulan
SPEKTRUM SKIZOFRENIA
• Gejala psikosis • Gejala lainnya
– Delusi/waham • Katatonia
– Halusinasi • Gejala negatif
– Gangguan bicara
Deskripsi Waktu
Skizofreniform Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan, tetapi tidak bertahan hingga
6 bulan
Skizofrenia Min 2 gejala psikosis Gejala 1 bulan dan bertahan hingga 6 bulan
(tanpa obat)
Skizoafektif Min 2 gejala psikosis
+ mania atau depresi
Pilihan lain
• Gangguan waham
– Adanya waham sebagai ciri khas, berlangsung <3
bulan
– Dapat diikuti gejala psikotik (halusinasi), tetapi
tidak dominan
• Fenomena?
Psoriasis
• Bersifat kronik – residif (biasanya dicetuskan stres)
• Eritema berbatas tegas dengan skuama kasar yang
berlapis-lapis di atasnya
• Pemeriksaan khas
– Auspitz jika skuama dikerok, muncul bintik
perdarahan inget aja vampir itu AUS darah
– Fenomena tetesan lilin jika skuama digores, akan
menjadi putih inget aja lilin mati lampu itu putih
– Kobner akan muncul lesi serupa di bagian tubuh lain
jika terkena trauma
• Pemeriksaan penunjang: biopsi histopatologi
hiperkeratosis dan papilomatosis
Fenomena lilin
Titik darah
Auspitz
Pilihan Lain
• Striae gravidarum
– Skar atrofi yang muncul pada
kehamilan
• Nikolsky
– Ketika mengusap kulit
dengan lembut, terjadi
eksfoliasi lapisan kulit terluar
– Ditemukan pada: SSJ, TEN,
dan Streptococcal scalded
skin syndrome, pemfigus
A. Koebner
B. Tetesan lilin
C. Striae gravidarum
D. Nikolsky
E. Auspitz
172
Wanita 48 tahun mengeluh muncul bercak kehitaman di
lipat paha dan sekitar kelamin sejak 4 bulan lalu. Lesi
kemudian menyebar ke daerah bokong disertai rasa gatal.
Pada pemeriksaan, didapatkan makula hiperpigmentasi,
berbatas tegas, tepi aktif, disertai erosi. Diagnosis kasus
ini adalah ....
A. Tinea sirsinata
B. Herpes sirsiner tricophytic
C. Tinea kruris
D. Tinea glabrosa
E. Kandidosis kutis
Pembahasan
• Wanita 48 tahun
• Bercak kehitaman di lipat paha dan sekitar
kelamin sejak 4 bulan lalu
• Lesi kemudian menyebar ke daerah bokong
disertai rasa gatal
• PF: makula hiperpigmentasi, berbatas tegas, tepi
aktif
• Diagnosis?
Tinea korporis
• Gatal!!
• Lesi berbentuk infiltrat eritematosa,
berbatas tegas dengan tepi yang lebih aktif
daripada tengah (central healing), tersusun
polisiklik dan berskuama.
• Jika kronik bertahun-tahun radang bisa
tidak terlihat lagi
Pemeriksaan Penunjang
• Lampu Wood: kuning kehijauan
• KOH (kerokan rambut= 10% ; kulit= 20% ; kuku
= 30%): hifa panjang bersekat + artrospora
• Tinea sirsinata
– Salah satu jenis infeksi jamur
– Lesi berbentuk lingkaran-
lingkaran yang tersusun seperti
papan target
• Herpes sirsiner tricophytic
– Herpes sirsiner adalah nama lain
tinea (istilah lawas)
– Tinea tricophytic memiliki tepi
yang meninggi dan kemerahan
Pilihan Lain
• Tinea glabrosa
– Tinea di kulit tidak memiliki folikel rambut (telapak
dan bibir)
– Pada kasus ini, tinea sudah mengenai daerah
pubis (sekitar kemaluan)
• Kandidosis kutis
– Infeksi Candida Albicans
– Gejala: kemerahan, gatal, lesi satelit
A. Tinea sirsinata
B. Herpes sirsiner tricophytic
C. Tinea kruris
D. Tinea glabrosa
E. Kandidosis kutis
173
Pria 48 tahun mengeluh muncul bercak putih di
mulutnya yang mudah berdarah sejak sebulan yang
lalu. Pasien memiliki riwayat DM. Diagnosis kasus
ini adalah ....
A. Difteri
B. Kandidiasis pseudomembran akut
C. Liken planus
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Cheilitis
Pembahasan
• Pria 48 tahun
• Muncul bercak putih di mulutnya yang mudah
berdarah sejak sebulan yang lalu
• Riwayat DM
• Diagnosis?
Kandidiasis oral/oral thrush
Berdasarkan manifestasinya, dibagi
menjadi 4:
1. Kandidosis pseudomembran akut:
– Paling sering
– Berupa lapisan putih di atas
mukosa (thrush). Jika diangkat,
nampak dasar kemerahan atau
berdarah
2. Kandidosis eritematosa:
– Patch eritematosa
Kandidiasis oral/oral thrush
3. Kandidosis hiperplasia kronik/
kandidosis leukoplakia
– Lesi putih yang menonjol (plak
putih)
– Kronik
– Biasanya di mukosa pipi, jarang di
lidah
• Cheilitis
– Inflamasi pada bibir.
– Salah satu bentuk yang tersering adalah angular
cheilitis (inflamasi sudut mulut)
A. Difteri
B. Kandidiasis pseudomembran akut
C. Liken planus
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Cheilitis
174
Laki-laki berusia 60 tahun mengeluh muncul lenting-
lenting berisi cairan di dada kanan sejak 2 hari lalu. Pasien
juga merasakan nyeri. Pada pemeriksaan, didapatkan
vesikel multipel berkelompok yang menyebar sesuai
dermatom T11-T12. Pemeriksaan penunjang yang sesuai
adalah ....
A. KOH 10%
B. KOH 20%
C. Pemeriksaan Gram
D. Pewarnaan dengan Ziehl-Neelsen
E. Pemeriksaan Tzank
Pembahasan
• Laki-laki berusia 60 tahun
• Muncul lenting-lenting berisi cairan di dada
kanan sejak 2 hari lalu
• Pasien juga merasakan nyeri
• PF: vesikel multipel berkelompok yang
menyebar sesuai dermatom T11-T12
• Pemeriksaan penunjang?
Herpes Zoster
• Reaktivasi virus varicella zoster/VZV
• Biasanya pada dewasa – lansia
• Faktor predisposisi: immunocompromised
(tidak selalu)
• Reaktivasi VZV
laten di
ganglia sensori
Wolff K, Johnson R, Saavedra A, Fitzpatrick T. Fitzpatrick's color atlas and synopsis of clinical dermatology.
1st ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2013.
Gejala
• Riwayat varicella/cacar air
• Gejala prodromal: demam, malaise, nyeri kepala
• Gatal atau nyeri
• Efloresensi khas: vesikel dengan persebaran
dermatomal
– Bisa berawal dari papul
– Jika vesikel pecah dapat terbentuk krusta
– Dasar eritematosa
– Vesikel bisa berisi air, maupun hemoragik
– Lesi baru masih bisa muncul hingga 7 hari
Persarafan dermatomal
• Pemeriksaan penunjang:
– Tidak rutin dilakukan
– Tzanck test: sel datia berinti banyak
(multinucleated giant cells)
• Tatalaksana
– Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari indikasi: HZ
oftalmikus & defisiensi imunitas
• Jika masih ada lesi baru bisa lanjutkan sampai 2 hari
setelah lesi baru tidak timbul lagi
– Anti-nyeri! bisa pakai NSAID (nyeri ringan) /
opioid lemah (tramadol) (nyeri moderate)
– Simtomatik demam parasetamol
– Mengurangi gatal dan mencegah vesikel pecah:
bedak salisilat 2%
– Lesi erosif dan basah: kompres terbuka (NaCl)
• Komplikasi:
– Sindrom Ramsay-Hunt: tinnitus, paresis nervus VII
biasanya pada HZ di wajah
– HZ ophthalmicus
– Postherpetic Neuralgia
Postherpetic Neuralgia/
Neuralgia Pasca Herpetika
• Kerusakan saraf bebas hipersensitif muncul
rasa nyeri terhadap stimulus ringan (Alodinia)
• Tatalaksana:
– Gabapentin 3x300mg (titrasi = hari pertama 1x, hari kedua
2x, dan hari ketiga 3x)
– Pilihan lain: pregabalin, antidepresan trisiklik (amitriptilin)
Neuralgia pasca herpetika tidak bisa diobati dengan NSAID. Karena nyeri
muncul bukan karena inflamasi, tapi karena kerusakan saraf. Sehingga
diberikan GABAPENTIN
Pilihan Lain
• Pemeriksaan KOH
– Untuk tinea, kandida, pitiriasis versikolor
– 10%: sediaan kulit
– 20%: sediaan rambut
– 30%: sediaan kuku
• Pemeriksaan gram
– Untuk mengetahui penyebab infeksi adalah gram
positif atau negatif
• Pewarnaan dengan Ziehl-Neelsen
– Untuk Mycobacterium
A. KOH 10%
B. KOH 20%
C. Pemeriksaan Gram
D. Pewarnaan dengan Ziehl Neelsen
E. Pemeriksaan Tzank
175
Wanita 25 tahun mengeluh keputihan berwarna
keabu-abuan. Pasien tidak mengeluhkan ada rasa
gatal. Pada pemeriksaan KOH, ditemukan clue cells.
Diagnosis kasus ini adalah ....
A. Bakterial vaginosis
B. Trikomonas vaginalis
C. Kandida vaginalis
D. Sifilis stadium 1
E. Uretritis gonore
Pembahasan
• Wanita 25 tahun
• Keputihan berwarna keabu-abuan
• Tidak ada rasa gatal
• Clue cells
• Diagnosis?
IMS
Moluskum
Candida Chancroid
contagiosum
Limfogranuloma
BV
venerum (LGV)
• Kriteria Amsel
– Discharge putih keabuan
– pH >4,5
– Whiff test/tes amin (KOH10%): Discharge bau
amis
– Mikroskopik: ditemukan clue cell
Bingung..??
Uretritis Candida BV Trikomonas
Discharge Putih, kuning- Putih, Putih keabuan Kuning kehijauan,
kehijauan bergumpal berbusa
seperti susu
• Impetigo krustosa
– Lesi eritema dengan krusta kekuningan di atasnya.
Jika krusta diangkat, tampak erosi.
– Infeksi Streptococcus β-hemolyticus
Pilihan Lain
• Pemfigoid bulosa
– Mirip pemfigus bulosa, namun
nikolsky sign’s negatif
– Biasanya mengenai pasien >50
tahun
• Diagnosis?
Hipopigmentasi pascainflamasi
• Keadaan warna kulit menjadi lebih terang
setelah mengalami inflamasi (trauma, infeksi,
dll)
• Tidak berbahaya dan dapat sembuh dalam
beberapa bulan
• Terapi: disamarkan dengan bedak, foundation,
dan concealer.
Pilihan Lain
• Neuralgia herpetik
– Nyeri post herpes zoster akibat rusaknya ujung-ujung saraf
bebas
• Vitiligo
– Depigmentasi pada kulit
• Pitiriasis alba
– Makula hipopigmentasi dengan skuama tipis,
asimptomatik, self-limited
• Pitiriasis versikolor
– Infeksi M. furfur
– Gejala: gatal, berskuama halus, biasanya di tempat yang
lembab
A. Neuralgia herpetik
B. Vitiligo
C. Pitiriasis alba
D. Pitiriasis versikolor
E. Hipopigmentasi pasca inflamasi
178
Perempuan berusia 65 tahun datang dengan
keluhan gatal di kemaluan sejak 1 bulan yang
lalu. Pada pemeriksaan ditemukan gambaran
kembang kol pada labia minor. Apakah etiologi
kasus tersebut?
A. HPV 1
B. HPV 28
C. HPV 6, 11
D. HSV 1
E. HSV 2
Pembahasan
• Gatal di kemaluan sejak 1 bulan yang lalu
• PF: gambaran kembang kol pada labia minor
• Etiologi?
HPV
• HPV tipe 2 dan 4: veruka vulgaris/common
warts
• HPV tipe 1: veruka plantaris/myrmecia
• HPV tipe 3, 10, dan 28: veruka plana
• HPV tipe 6 dan 11: kondiloma akuminata
• HPV tipe 16 dan 18: kanker serviks
HPV/Kondiloma akuminata
• Kutil tidak nyeri dan dapat membesar mirip jengger ayam
• Predileksi: daerah yang terkena trauma saat berhubungan
• Gatal, discharge, pendarahan postkoitus
• Papul multipel dengan permukaan datar, verukosa, atau
lobulated
Pilihan lain
HPV 1 veruka plantaris
HPV 28 veruka plana
HSV 1 herpes simpleks
HSV 2 herpes genitalis
A. HPV 1
B. HPV 28
C. HPV 6, 11
D. HSV 1
E. HSV 2
179
Laki-laki berusia 26 tahun datang dengan keluhan
bintil kemerahan di kemaluan yang kemudian pecah.
Pasien pernah berhubungan dengan PSK. Pada
pemeriksaan, didapatkan ulkus multipel, tidak rata,
dangkal, dasar keabu-abuan. Terdapat gambaran
school of fish. Apakah mikroorganisme penyebab kasus
tersebut?
A. Chlamidia trachomatis
B. Leishmania donovani
C. Trikomonas pallidum
D. Hemofilus ducreyii
E. Herpes simpleks
Pembahasan
• Bintil kemerahan di kemaluan yang
kemudian pecah.
• Pasien pernah berhubungan dengan PSK.
• PF: ulkus multipel, tidak rata, dangkal, dasar
keabu-abuan
• Mikroskopik: school of fish
• Diagnosis?
IMS
Uretritis
Gonorea & Sifilis HPV
non-spesifik
Herpes
Candida Chancroid
genitalis
Moluskum
BV LGV
contagiosum
Trikomonas
Chancroid
• Awalnya papul yang
berkembang jadi ulkus
mole
• Ulkus mole/kotor
– Nyeri
– Ulkus multipel, tepi tidak
rata dan bergaung
• Mikroskopik: school of
fish (berderet seperti
ikan berenang)
Jangan terbalik..!!
• Sifilis: ulkus durum • Chancroid/ulkus mole
– Dasar bersih • Dasar kotor
– Tidak nyeri • Nyeri
– Tepi rata • Rata
• Impetigo Bulosa
– Staphylococcus aureus: bergerombol
– Predileksi: aksila, dada, punggung
– Lesi eritema dengan bula
Bedakan.!
• Impetigo Krustosa
– Jika krusta diangkat, nampak EROSI
• Ektima
– Jika krusta diangkat, nampak ULKUS
Pilihan lain
• Eritrasma
– Lampu wood: coral red
• Steven Johnson syndrome
– Riwayat minum obat sebelumnya
– Lepuh di kulit dan mukosa
• Selulitis
– Infeksi epidermis dan dermis
– Nyeri, bengkak, merah, berbatas tegas
– Gejala sistemik: demam
A. Impetigo krustosa
B. Impetigo bullosa
C. Eritrasma
D. Steven johnson syndrome
E. Selulitis
185
Seorang dokter ingin melakukan penelitian tentang obat
hipertensi untuk mengetahui manfaat dan risiko obat
tersebut. Target penelitian sudah ditetapkan sesuai
dengan tujuan penelitian. Sampel yang diambil secara
random. Randomisasi dilakukan secara acak dalam
penelitian tersebut. Apakah etika kedokteran pada kasus
di atas?
A. Beneficence
B. Autonomy
C. Fidelity
D. Veracity
E. Non maleficence
Pembahasan
• Seorang dokter ingin melakukan penelitian
tentang obat hipertensi untuk mengetahui
manfaat dan risiko obat tersebut. Target
penelitian sudah ditetapkan sesuai dengan
tujuan penelitian. Sampel yang diambil secara
random. Randomisasi dilakukan secara acak
dalam penelitian tersebut.
• Etika kedokteran?
Kaidah Dasar Bioetik (Prima Facie)
• Beneficence (beneficence = benefit)
– Memberikan yang terbaik kepada pasien.
– Jika dokter tidak melakukan beneficence, pasien tidak
celaka, tetapi pasien tidak mendapat yang terbaik.
• Fidelity
– Melakukan tindakan sesuai dengan semua
perkataan yang telah diucapkan
A. Beneficence
B. Autonomy
C. Fidelity
D. Veracity
E. Non maleficence
186
Wanita usia 50 tahun didiagnosis kanker kolorektal sejak
3 bulan lalu. Dia sangat aktif dalam kegiatan sosial
masyarakat dan sering memberikan penyuluhan tentang
kesehatan masyarakat. Karena sudah menopause hal
tersebut mengganggu kegiatannya sehingga ia meminta
terapi hormon. Apakah alasan dokter memberikan terapi
hormon tersebut?
A. Medical indication
B. Patient reference
C. Quality of life
D. Contextual feature
E. Utilitarian
Kode etik
• Medical indication
– Pemilihan prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai
indikasi medis
• Patient reference
– Melakukan prosedur diagnostik dan terapi sesuai pilihan
pasien
– Cerminan dari kaidah bioetik autonomi
• Quality of life
– Usaha dokter untuk memperbaiki kualitas hidup pasien
– Contoh: memberi morfin pada pasien kanker terminal
• Contextual feature
– Segala hal non-medis yang memengaruhi keputusan medis
– Contoh: budaya, hukum, ekonomi, dll
Utilitarian
• Sebuah doktrin yang mempercayai bahwa sebuah
tindakan seharusnya ditujukan untuk memberikan hasil
dengan manfaat lebih banyak dibandingkan
kerugiannya, atau ditujukan untuk kebahagiaan
sebanyak mungkin orang.
• Contoh: Anto membeli es krim untuk 9 orang teman-
temannya di kantor. Anto hanya bisa memilih satu dari
antara dua pilihan rasa, yaitu es krim coklat atau vanila.
Tujuh orang temannya menyukai coklat, sementara 3
orang (termasuk Anto) menyukai vanila. Anto memilih
coklat karena akan memberikan kebahagiaan bagi lebih
banyak orang.
A. Medical indication
B. Patient reference
C. Quality of life
D. Contextual feature
E. Utilitarian
187
Laki-laki berusia 26 tahun datang ke IGD RS setelah kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengalami fraktur terbuka pada bagian ekstremitas
bawah dengan perdarahan masif. Dokter segera melakukan
operasi. Saat operasi, dokter memasang torniquet pada proksimal
luka untuk mengurangi pendarahan. Setelah selesai operasi dan
perawatan pasien dipulangkan. Dua hari kemudian pasien datang
kembali dengan keluhan ujung kakinya menjadi membiru. Saat
diperiksa, ternyata torniquet masih terpasang. Dokter segera
memberikan pengobatan dan kaki pasien sembuh. Apakah nama
kejadian yang dialami pasien tersebut…
A. Malpraktik
B. Nearmiss
C. Commision
D. Ommision
E. Hazard
Pembahasan
• Laki-laki berusia 26 tahun datang ke IGD RS setelah
kecelakaan lalu lintas. Pasien mengalami fraktur
terbuka pada bagian ekstremitas bawah dengan
perdarahan masif. Dokter segera melakukan operasi.
Saat operasi, dokter memasang torniquet pada
proksimal luka untuk mengurangi pendarahan.
Setelah selesai operasi dan perawatan pasien
dipulangkan. Dua hari kemudian pasien datang
kembali dengan keluhan ujung kakinya menjadi
membiru. Saat diperiksa, ternyata torniquet
masih terpasang. Dokter segera memberikan
pengobatan dan kaki pasien sembuh.
• Termasuk kejadian?
Medical Error
Pasien tidak
Near miss
cedera
Medical Error
Pasien cedera Adverse event
MALPRAKTEK
Perawatan
Pasien cedera
sesuai standar
Medical Error
Malpraktik medis dapat berupa:
• Tindakan disengaja (intentional/misconduct)
• Tindakan kelalaian (negligence)
Keadaan pasien makin buruk Keadaan pasien tanpa ditolong Keadaan pasien makin baik
• Mekanisme kematian?
Penjelasan Kematian
• Perlukaan/penyakit yang menimbulkan
Penyebab kekacauan fisik sehingga berakibat kematian
• Ex : luka tembak, kanker, arteriosklerosis
• Pola perlukaan?
Asfiksia
• Keadaan gangguan pertukaran udara pernapasan
dalam paru-paru sehingga terjadi hipoksia dan
hiperkapnia.
• Bisa terjadi akibat tenggelam, keracunan, atau
trauma mekanik/asfiksia mekanik.
• Asfiksia mekanik:
– Pencekikan
– Pembekapan
– Choking
– Penjeratan
– Gantung diri
Tanda-tanda Asfiksia
• Darah lebih gelap dan encer
• Busa halus di pernapasan
• Bendungan sirkulasi di seluruh organ dalam
tubuh sehingga organ lebih gelap dan berat
• Petekie (Tardieu’s spot) pada mukosa organ
dalam
• Edema paru
Pembekapan (Smothering)
• Penutupan lubang hidung dan mulut yang menghambat
pemasukan udara ke paru-paru
• Temuan yang mungkin:
– Tanda-tanda asfiksia
– Luka lecet tekan/geser, goresan kuku dan luka
memar pada ujung hidung, bibir, pipi, dan dagu
Kenapa bukan pencekikan?
• Pada kasus tidak ada tanda-tanda kekerasan
pada leher yang ditemukan pada kasus-kasus
pencekikan (jejas di leher)
• Tanda-tanda yang ditemukan lebih cocok
dalam kasus pembekapan
A. Pola pencekikan
B. Pola akibat pemukulan
C. Pola luka pembengkapan
D. Pola luka akibat benturan
E. Pola luka akibat penganiayaan
191
Seorang anak laki-laki, usia 12 tauun dibawa ibunya ke Poliklinik
Rumah Sakit dengan keluhan nyeri saat BAB selama seminggu
terakhir. Ibu mengatakan anaknya juga tampak murung dan tidak
mau bersekolah. Ibu pasien curiga terjadi pelecehan seksual oleh
oknum guru disekolahnya. Apa keterangan luka yang ditulis dalam
Visum et repertum?
A. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1 cm
B. Terdapat luka lecet pada daerah pembuangan arah jam 12
ukuran 1x1 cm
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata, menggaung, pada daerah
pembuangan ukuran 1x1 cm
D. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1cm dengan
tepi menggaung tidak rata
E. Tampak luka lecet pada kaki tangan
Pembahasan
• Anak laki-laki, 12 tahun
• Nyeri saat BAB seminggu terakhir
• Tampak murung dan tidak mau bersekolah
• Ibu pasien curiga pelecehan seksual
• Keterangan luka?
VeR
• Visum et Repertum adalah Laporan (jawaban) tertulis
dokter yang berdasarkan sumpah jabatan dan
keilmuannya, tentang obyek medik-forensik yang dilihat
dan diperiksa atas permintaan tertulis penyidik
berwenang, untuk kepentingan peradilan.
Jenis VeR
• VeR Hidup
– Definitif seketika, pasien tidak memerlukan
rawat inap atau tindakan lain
– Sementara pasien memerlukan rawat inap dan
pemeriksaan lanjutan
– Lanjutan dibuat setelah pasien sembuh/pindah
RS/pindah dokter/pulang paksa
• VeR Jenazah
– Terhadap jenazah untuk mengetahui penyebab,
mekanisme dan cara kematian jenazah
Deskripsi Luka Oleh Dokter
• Tidak boleh menggunakan istilah hukum, contoh :
diperkosa, dipukul, dianiaya
• Dalam membuat kesimpulan Visum et Repertum, hanya
dapat menggunakan istilah seperti “persetubuhan”
maupun “kekerasan tumpul”
• Tidak boleh pula seorang dokter menggunakan kata
seperti “tersangka”
Luka Akibat Benda Tumpul
• Sebagian atau seluruh epitel kulit hilang
• Permukaan tertutup oleh eksudat krusta
Luka Lecet • Reaksi radang (+)
• Tidak meninggalkan jaringan parut