PENGERTIAN TUNE UP
Tune up adalah servis ringan yang berupa pemeriksaan komponen mesin, penyetelan, dan
perawatan mesin untuk mengembalikan kondisi mobil seperti kondisi semula. Tune up
merupakan jenis servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis lainnya,
KEUNTUNGAN TUNE UP
Dengan proses tune up yang sesuai prosedur operasional kerja, akan diperoleh beberapa
3. Peralatan yang lebih tahan lama karena frekuensi penggunaan alat yang berkurang.
PERALATAN TUNE UP
Dalam proses tune up sebaiknya minimalkan penggunaan alat kerja yang berlebih. Persiapan
alat yang berlebih menandakan kurangnya pemahaman terhadap mesin. Alat kerja yang
1. Kunci pas berfungsi untuk memasang atau melepaskan kepala baut/mur yang
mempunyai momen pengencangan yang relatif kecil dan hanya memungkinkan dapat
2. Kunci ring berfungsi memasang atau melepas kepala baut yang mempunyai momen
pengencangan yang cukup besar dan memungkinkan dapat bekerja pada ruang terbatas.
1
3. Obeng offset (+/-) berfungsi untuk mengencangkan baut dengan kepala beralur atau
sekrup yang letaknya tidak dapat dijangkau oleh jenis obeng biasa.
4. Pengukur celah (feeler gauge) berfungsi untuk mengatur ketebalan celah diantara dua
benda kerja.
akibat karat.
6. Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis kandungan cairan elektrolit pada
baterai.
7. Alat pengukur tekanan kompresi berfungsi untuk mengukur seberapa besar tekanan
9. Avometer berfungsi untuk mengetahui sambung atau tidaknya dua buah terminal.
10. Radiator cup tester berfungsi untuk mengukur tekanan tegangan pegas dari tutup
radiator.
Proses ini perlu dilaksanakan karena untuk mengetahui kondisi mesin supaya tidak terjadi
1. Memeriksaan ketinggian air radiator, jika kurang air dapat ditambahkan air secukupnya.
2. Memeriksa oli mesin, meliputi kondisi oli mesin dan volume oli mesin.
3. Kondisi visual mesin, dan pastikan mesin dalam kondisi yang aman untuk dihidupkan.
Proses tune up harus berurut bertujuan supaya tidak terjadi pengulangan pekerjaan, karena
servis komponen tertentu dapat berpengaruh terhadap komponen mesin yang lainnya. Urutan
proses tune up mobil EFI yang benar sesuai prosedur operasional kerja adalah sebagai berikut.
2
A. PEMERIKSAAN BATERAI
3. Terminal berkarat.
1. Periksa berat jenis elektrolit pada baterai menggunakan Berat jenis: 1,25 kg/cm3
2. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, jika terdapat perbedaan yang tidak
Memeriksa tinggi air pendingin, ketinggian harus sampai pada garis penuh pada tangki
3
Memeriksa tutup radiator.
Dengan menggunakan radiator cup tester periksa tegangan pegas dan kedudukan katup
vakum dari tutup radiator. Jika tutup membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi
Tinggi oli mesin harus berada diantara tanda L dan F pada stik oli mesin, jika lebih rendah
periksa kemungkinan ada kebocoran, jika tidak terjadi kebocoran bisa ditambahkan oli
mesinnya.
Periksa kualitas dan kekentalan oli mesin, jika oli mesin sudah encer dan berwarna keruh,
b. Geser kepala busi (dalam hal ini isolator yang berada di ujung kabel busi) ke arah
c. Dekatkan ujung terminal kabel busi tersebut ke bodi mesin/massa. Ingat jangan
tempelkan terminal tersebut ke massa, tapi beri jarak sekitar 1 cm. Jika terlalu jauh
atau menempel ke massa, maka tidak akan terjadi loncatan bunga api listrik.
d. Starter mesin, dan perhatikan apakah terjadi loncatan bunga api dari terminal kabel
busi ke massa.
4
e. Kalau tidak terjadi loncatan bunga api, maka cek dulu kabel busi yang lain seperti
cara di atas. Jika kabel busi yang lain terjadi loncatan bunga api, maka dapat
dipastikan bahwa kabel busi yang anda periksa pertama tadi putus, atau mungkin
f. Selain memeriksa terjadi atau tidaknya loncatan bunga api listrik di terminal busi
ke massa. Perhatikan juga warna loncatan bunga api tersebut. Jika berwarna biru,
berarti baik. Tapi bila berwarna biru keunguan atau bahkan ungu, kemungkinan
g. Jika kabel putus atau sudah tidak baik menghantarnya, maka perbaikannya adalah
Untuk pemeriksaan kabel busi pada mobil langkahnya adalah sebagai berikut:
dalam kabel busi. Peganglah bagian kepala /ujung dari kedua kabel busi tersebut.
b. Setel multitester pada pengukuran ohm. Dan untuk skala pembacaan kilo ohm.
e. Jika hasil pengukuran kabel busi lebih dari 25 kilo ohm, maka kabel busi sudah
rusak atau putus. Tetapi jika kurang dari 25 kilo ohm, artinya kabel busi dalam
kondisi baik.
f. Lakukan hal yang sama untuk memeriksa kabel busi yang lainnya.
5
3. Pemeriksaan busi
- Periksa celah elektroda, bila tidak tepat, bengkokkan elektroda luarnya dengan
Lepas kabel tegangan tinggi dari koil pengapian supaya aliran sekunder terputus.
Buka katup throtel sepenuhnya dan baca tekanan kompresi sementara mesin diputar
6
G. PEMERIKSAAN KERJA SENSOR
Sensor (IATS)
(TPS)
terminal
Sensor (WTS)
7
I. PEMERIKSAAN KERUSAKAN MENGGUNAKAN SCANNER
Jika terdapat masalah dan lampu MIL (Mal Indicator Lamp) pada dashboard memberikan
isyarat, maka perlu adanya perbaikan untuk melihat kerusakan pada sensor tersebut dapat
menggunakan scan tool dengan cara sebagai berikut. Diagnosis kerusakan dengan scan tool
6. Kemudian pilih enter pada scan tool untuk masuk, pilih jenis kendaraan.
7. Pilih diagnosis kode untuk membaca kerusakan, jika sudah terbaca perbaiki sensor
yang rusak.
9. Kemudian lakuakan sekali lagi untuk memastikan kendaraan pada keadaan baik.
10. Off kan kunci kontak kemudian lepas konektor dan bersihkan area kerja sebagai tahap
akhir.
Pada pekerjaan ini, diperlukan BUKU PEDOMAN REPARASI untuk melakukan prosedur
/ kabel jamper
8
4. Amati lampu check engine lamp yang ada di kombinasi meter
10. Setelah perbaikan kerusakan pada sensor diatasi, maka kode informasi yang tersimpan
pada ECU harus dihapus agar kendaraan dapat berjalan dengan normal, caranya adalah
13. Cara lainnya adalah dengan melepas kabel Accu selama 15 detik. cara ini tidak di
sarankan karena dapat menghapus semua memory misalnya menghapus memori jam
1. Persiapan
b. Hubungkan stargas pada sumber tegangan listrik (220 Volt) atau dengan batery 12
Volt
9
2. Petunjuk pada alat
b. Aplikasikan semua accesoris alat pada kendaraan (kabel +, kabel ground, probe
temperatur.
c. Tekan ENTER
Setelah proses auto zero selesai, alat baru dapat digunakan.menu “GAS
3. Pengujian
a. Pastikan kendaraan pada suhu kerja mesin dan putaran ideal serta AC tidak hidup
4. Print Out
Contoh nilai ambang batas emisi gas buang untuk wilayah DKI (sesuai SK Gubernur
10
HASIL PEMERIKSAAN TUNE MOBIL INJEKSI BENSIN
Hasil Kesimpulan
No Pekerjaan Spesifikasi
Pemeriksaan Baik Jelek
1 Pemeriksaan Baterai
Mengukur tegangan baterai
Memeriksa level dan berat jenis
baterai
Berat jenis 1
Berat jenis 2
Berat jenis 3
Berat jenis 4
Berat jenis 5
Berat jenis 6
Membersihkan tutup sel dan
terminal baterai
2 Pemeriksaan Air Cleaner
3 Pemeriksaan Sistem Pendingin
Pemeriksaan tinggi coolant
Pemeriksaan radiator cap
Pemeriksaan kebocoran cooling
system
Pemeriksaan sirkulasi coolant
4 Pemeriksaan Oli Mesin
Kondisi oli mesin
5 Pemeriksaan Sistem Pengapian
Pemeriksaan kerja busi
Elektroda busi
11
Menyetel celah busi dan
membersikan busi
6 Pengukuran Tekanan Kompresi
Busi 1
Busi 2
Busi 3
Busi 4
7 Pemeriksaan Kerja Sensor
Pemeriksaan Intake Air
Temperatur Sensor (IATS)
Pemeriksaan Throtle Position
Sensor (TPS)
Pemeriksaan Manifold Absolute
Presure Sensor (MAP sensor)
Pemeriksaan Water Temperatur
Sensor (WTS)
8 Pemeriksaan Kerja Aktuator
Pemeriksaan Resistansi Injektor 1
Pemeriksaan Resistansi Injektor 2
Pemeriksaan Resistansi Injektor 3
Pemeriksaan Resistansi Injektor 4
9 Pemeriksaan Kerusakan
Menggunakan Scanner
10 Perbaikan Kerusakan Sistem EFI
Membaca kode kerusakan (DTC)
Menghapus kode kerusakan
11 Pengujian Emisi Gas Buang
12