Disusun Oleh :
G1A216028
Preseptor :
JAMBI
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
OLEH :
G1A216028
Dosen pembimbing
UNIVERSITAS JAMBI
2018
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sebab karena
rahmat-Nya laporan kasus dengan judul G4P3A0, Gravida 4-5 minggu dengan
Hiperemesis Gravidarum ini dapat terselesaikan. Laporan kasus ini dibuat
sebagai tugas dalam menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi.
Dalam kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Hj.
Rini Kartika, M.Kes yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran dalam
memberikan ilmu yang sangat berguna ketika diskusi selama kepaniteraan klinik di
stase Ilmu Kesehatan Masyarakat ini.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena penulis masih dalam tahap belajar dan kurangnya pengalaman serta
pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar lebih
baik kedepannya.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat
menambah informasi dan pengetahuan kita.
Penulis
3
BAB I
STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
Nama/Jenis Kelamin/Umur : Ny. SA/ Perempuan/ 38 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : RT 03 Tanjung Johor
4
e. Kondisi Lingkungan Keluarga :
Kondisi lingkungan pasien padat dengan sekitarnya, hanya berjarak ±0,5
meter dengan samping rumah pasien yang merupakan rumah warga lainnya.
Depan rumah pasien berbatasan langsung ±1 meter dengan jalan setapak
dan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.
5
Riwayat trauma (-)
Riwayat operasi SC (-)
RIwayat Hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat Asma (-)
VIII. Riwayat makan, alergi, obat obatan, perilaku kesehatan dll yang relevan
Pasien sehari-hari membuat kemplang dirumahnya. Pasien di rumah
memasak sendiri. Pasien dan keluarga tidak memiliki riwayat alergi.
Paseien mengaku tidak ada masalah dalam keluarga dan pasien tidak dalam
keadaan stress. Sehari pasien tidur 6-8 jam perhari.
6
Pemeriksaan Organ
1. Kepala : Normocephal
2. Mata : konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-)
3. Telinga : otorhea (-)
4. Hidung : deviasi (-), sekret (-)
5. Mulut :
Bibir : basah, tidak pucat
Bau pernafasan : normal
Gusi : warna merah muda,
perdarahan (-)
Gigi : Lubang (-), karies (-)
Lidah : putih kotor (-), ulkus (-)
7. Thorax
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea
midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung dbn
Auskultasi : BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
8. Abdomen :
Inspeksi : datar, sikatriks (-), striae (+)
7
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (+), hepar, lien dan ginjal tidak
teraba
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
9. Ekstremitas
Superior : akral hangat, edema (-), sianosis (-)
Inferior : akral hangat, edema (-), sianosis (-)
STATUS OBSTETRI
Riwayat Sosial/Obstetri
HPHT : 23-02-2018
TP : 30-11-2018
UK : 4-5 minggu
Riwayat Persalinan
Anak I : Lahir tahun 2001, jenis kelamin ♀ (perempuan), lahir spontan,
aterm, ditolong bidan, BB : 2700, hidup.
Anak II : Lahir tahun 2004, jenis kelamin ♂ (laki-laki), lahir spontan, aterm,
ditolong bidan, BB : 3200, hidup.
Anak III : Lahir tahun 2011, jenis kelamin ♂ (laki-laki), lahir spontan, aterm,
ditolong bidan, BB : 2900, hidup.
8
Haid teratur dengan siklus 28 hari
Lama haid: ± 6 hari
X. Pemeriksaan Laboratorium
Dianjurkan pemeriksaan Haemoglobin, Gula darah, kolesterol, Hepatitis B,
Pemeriksaan malaria (DDR), pemeriksaan HIV (VCT).
XIV. Manajemen
a. Promotif :
Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah
merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan
hilang setelah kehamilan 4 bulan.
Menyediakan obat dirumah apabila asam lambung meningkat
Istirahat yang cukup.
Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam
jumlah kecil tapi sering.
b. Preventif :
Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam
jumlah kecil tapi sering.
9
Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
Jangan minum teh.
c. Kuratif :
Non Farmakologi
Istirahat yang cukup
Minum susu
Olahraga ringan seperti jalan pagi.
Farmakologi
d. Rehabilitatif
Minum obat sesuai anjuran.
Meningkatkan makanan bergizi dan makan sedikit tetapi lebih sering
Jika mual dan muntah semakin bertambah berat, maka segera ke
Puskesmas atau Rumah sakit.
10
Resep
Tanggal:
Pro :
Umur :
Alamat :
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan
sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya
sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat
mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.1-4
2.2 Etiologi
Mual dan muntah mempengaruhi hingga 50% kehamilan, kebanyakan
perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet dan
simptom akan teratasi hingga akhir trimester pertama. Etiologinya belum diketahui
secara pasti, tetapi adal beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat hubungannya
dengan endokrin, biokimia dan psikologis.1,2 Faktor-faktor yang menjadi
predisposisi diantaranya:2,3
a) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan hehamilan
ganda akibat peningkatan kadar HCG.
b) Faktor organik : masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik.
c) Faktor psikologik: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa
takut terhadap kahamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab
dan sebagainya.
d) Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes dan lain-lain.
2.3 Patologi
Dari otopsi wanita yang meninggal karena hiperemesis gravidarum
diperoleh keterangan bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh berikut:2
a) Hepar: pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentilobuler
tanpa nekrosis.
12
b) Jantung: jantung atrofi, kecil dari biasa. Kadang dijumpai perdarahan sub-
endokardial.
c) Otak: terdapat bercak perdaran pada otak.
d) Ginjal: tampak pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontorti.
2.4 Klasifikasi
Secara klinis hiperemesis gravidarum di bedakan atas 3 tingkatan, yaitu:1,2
a) Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap
makanan dan minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah
pertama keluar makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan yang
terakhir keluar darah. Nadi meningkat sampai 100x/ menit dan tekanan
darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit
berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.
b) Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan, haus hebat, subfebril, nadi cepat dan > 100 – 140x/
menit,tekanan darah sistolik < 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor,
kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan cepat menurun.
c) Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah
berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus,
gangguan jantung, bilirubin, dan proteinuria.
2.5 Diagnosis
Diagnosis hiperemesis gravidarum diantaranya:1,2
a) Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari-hari
terganggu.
b) Tanda vital: nadi meningkat 100 x / menit, tekanan darah menurun
pada keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran.
c) Fisik: dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun,
pada vaginal toucher uterus besar sesuai besarnya kehamilan,
konsistensinya lunak, pada pemeriksaan inspekulo seviks berwarna
biru.
13
d) Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kesehatan kehamilan
dan kemungkinan adanya kehamilan kembar ataupun kehamilan mola
hidatidosa.
e) Laboratorium: kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, keton dan
proteinuria.
14
NSAID. Keluhan nyeri epigastrium tidak terlalu dapat membedakan dengan
wanita hamil yang tanpa gastritis/ulkus peptikum karena hampir semua
pasien dengan hiperemesis gravidarum mempunyai keluhan nyeri
epigastrium yang hebat. Pasien dengan gastroenteritis selain menunjukkan
gejala muntah-muntah, juga biasanya diikuti dengan diare. Pasien
hiperemesis gravidarum yang murni karena hormon jarang disertai diare.
d) Hepatitis.
Pasien hepatitis yang menunjukkan gejala mual-muntah yang hebat
biasanya sudah menunjukkan gejala ikterus yang nyata disertai peningkatan
Serum Glutamic Oxaloacetate Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic
Pyruvic Transaminase (SGPT) yang nyata. Kadang-kadang sulit
membedakan pasien hiperemesis gravidarum tingkat III (tanda-tanda
kegagalan hati) yang sebelumnya tidak menderita hepatitis dengan wanita
hamil yang sebelumnya memang sudah menderita hepatitis.
e) Pankreatitis akut
Pasien dengan pankreatitis biasanya mempunyai riwayat peminum alkohol
berat. Gejala klinis yang dijumpai berupa nyeri epigastrium, kadang-kadang
agak ke kiri atau ke kanan. Rasa nyeri dapat menjalar ke punggung, kadang-
kadang nyeri menyebar di perut dan menjalar ke abdomen bagian bawah.
Pemeriksaan serum amylase dapat membantu menegakkan diagnosis.
f) Tumor serebri.
Pasien dengan tumor serebri biasanya selain gejala mual-muntah yang hebat
juga disertai keluhan lain seperti sakit kepala berat yang terjadi hampir
setiap hari, gangguan keseimbangan, dan bisa pula disertai hemiplegi.
Pemeriksaan CT scan kepala pada wanita hamil sebaiknya dihindari karena
berbahaya bagi janin.
2.8 Komplikasi 1
a. Maternal : akibat defisiensi tiamin (B1) akan menyebabkan teradinya
diplopia, palsi nervus ke-6, ataksia, dan kejang. Jika hal ini tidak segera
ditangani akan terjadi psikosis korsakoff (amnesia, menurunnya
15
kemampuan untuk beraktivitas), ataupun kematian. Komplikasi yang perlu
diperhatikan adalah Ensephalopati Wernicke. Gejala yang timbul dikenal
sebagai trias klasik yaitu paralisis otot-otot ekstrinsik bola mata
(oftalmoplegia), gerakan yang tidak teratur (ataksia), dan bingung.
b. Fetal : penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian
gangguan pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).
2.9 Pencegahan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksananakan dengan
jalan memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu
proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang
muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang berminyak dan
berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Defekasi yang teratur hendaknya dapat
teratur.1,2,3
16
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari.
Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B
komplek dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat
diberikan pula asam amino secara intra vena.
Dibuat daftar kontrol cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. urin
perlu diperiksa sehari-hari terhadap protein, aseton, khlorida dan bilirubin.
Suhu dan nadi diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3 kali sehari.
Dilakukan pemeriksaan hematokrit pada permulaan dan seterusnya menurut
keperluan. Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum
bertambah baik dapat dicoba untuk diberikan minuman, dan lambat laun
minuman dapat ditambah dengan makanan yang tidak cair.
Penghentian kehamilan dilakukan bila keadaan umum memburuk
melalui pertimbangan beberapa aspek meliputi pemeriksaan medik dan
psikiatrik, manifestasi klinis berupa:
Gangguan kejiwaan: delirium, apatis, somnolen sampai koma,
gangguan jiwa Ensephalopati Wernick.
Gangguan penglihatan: perdarahan retina, kemunduran visus.
Gangguan faal: hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk anuria,
jantung dan pembuluh darah dalam bentuk nadi meningkat dan
tekanan darah menurun.
17
BAB III
ANALISA KASUS
3.4 Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit pada
pasien ini
Mual dan muntah mempengaruhi hingga 50% kehamilan, kebanyakan
perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet
dan simptom akan teratasi hingga akhir trimester pertama. Etiologinya belum
diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat
hubungannya dengan endokrin, biokimia dan psikologis. Faktor-faktor yang
menjadi predisposisi diantaranya
18
Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan hehamilan
ganda akibat peningkatan kadar HCG.
Faktor organik : masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik.
Faktor psikologik: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa
takut terhadap kahamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab
dan sebagainya.
Penyebab pada pasien ini kemungkinan karena faktor organik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Lampiran
21